Anda di halaman 1dari 14

LAPANGAN GUIDER 2

”9 CARA PENGUKURAN KOMPAS”


Anggota:
KELOMPOK 9
• Jendri Pratama 111.180.011
• Dirga Wahyuzar 111.180.012
• Boi Haris Siahaan 111.180.032
• Aisyiya R.A 111.180.035
• M. Rakha Saputro 111.180.042
• MHD. Sukamay W.G 111.180.062
• Bernhard Milian M 111.180.063
• Danin Candra F 111.180.078
• Sofyana Dewanti 111.180.092
• Nashoihul Ibad A 111.180.093
DESKRIPSI LAPANGAN
◦ Kami berangkat dari Lapangan Condongcatur pukul 07.40 dan sampai di lokasi jam … , lokasi berada di
desa Sitimulyo, Piyungan, Bantul. Lokasi ini dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir. Lokasi lapngan
kali ii berada di Barat Lsut dari arah kampus UPN “V” YK. Cuaca cerah dan cukup terik.
DESKRIPSI SINGKAPAN
Singkapan ini merupakan singkapan batuan Piroklastik, dengan formasi semilir, Tinggi
singkapan kurang lebih 15m dan Panjang kurang lebih 50m, warna singkapan relative keabu-
abuan. Terdapat vegetasi disekitar singkapan.
Point Of Interest :
◦Ukuran singkapan relative besar
◦Terdapat struktur kekar dan sesar
◦Singkapan ditumbuhi vegetasi
Sketsa Singkapan :

Azimuth : N 184º E
Deskripsi Batuan
Jenis batuan : Batuan Piroklastik
Warna Batuan : F: abu-abu
L: coklat
Struktur : Laminasi
Tekstur : UB: Debu kasar-Lapilus (0,04-64 mm)
D. pemilahan: Well sorted
D. pembundaran: Rounded
Kemas: Tertutup
Komposisi Mineral : Sialis: Kuarsa
Feromagnesian: Amphibole
Mineral tambahan: Debu halus
Nama Batuan : Batulapili tuff (Schmidth,1981)
AZIMUTH
Arah yang diukur dari arah utara
Cara pengukuran :
1. Letakkan kompas geologi setinggi pinggang.
2. Ujung visir sejajar dengan garis tengah cermin.
3. Masukkan gelembung pada bagian tengah nivo mata sapi.
4. Bidiklah kompas pada objek sehingga objek terlihat pada cermin dan berimpit dengan visir.
5. Tunggu hingga jarum utara kompas tidak bergerak, kunci dengan penahan jarum lalu baca arah azimuth
STRIKE
Arah garis horisontal yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang yang bersangkutan dengan bidang
bantu horisontal, dimana besarnya diukur dari arah utara.
Cara pengukuran :
Pengukuran strike dilakukan dengan menempelkan sisi “E” kompas pada
bidang yang diukur dalam posisi kompas horizontal (gelembung berada
pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang ditunjuk oleh
jarum “N” merupakan arah strike yang diukur (jangan lupa menandai garis strike yang akan dipakai untuk
pengukuran dip). Misal hasil dari pembacaan N031°E
DIP
Besarnya sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring yang bersangkutan dengan bidang
horisontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus/strike.
Cara pengukuran :
Pengukuran dip dilakukan dengan menempelkan sisi “W” kompas pada
bidang yang diukur dalam posisi kompas tegak lurus garis strike (posisi
nivo tabung berada di atas). Putar klinometer sampai gelembung berada
pada pusat nivo tabung. Pembacaan besarnya dip yang diukur lihat
gambar di bawah ini. Misal hasil dari pembacaan dip adalah 31°.
DIP DIRECTION
Arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah miringnya bidang yang bersangkutan dan diukur dari arah
utara
Cara pengukuran :
Pengukuran arah kemiringan dilakukan dengan menempelkan sisi “S”
kompas pada bidang yang diukur dalam posisi kompas horizontal
(gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth
yang ditunjuk oleh jarum “N” merupakan arah kemiringan yang diukur.
Misal hasil dari pembacaan adalah N 270°E
DIP UNDER TEN
Cara pengukuran :
1. Pertama nol kan klinometer
2. Cari arah strike dengan memutar kompas dengan posisi West di bawah hingga gelembung nivo
tabung di tengah
3. Tentukan arah kemiringan bidang dengan memutar kompas sedikit. Gelembung akan bergerak kearah
yang lebih tinggi.
4. Tegak lurus dengan posisi strike tadi dan putar nivo tabung hingga gelembung di tengah. Baca dipnya.
SLOPE
Cara pengukuran :
1. Buka tutup kompas ± 45o dan posisi kompas tetap vertikal, dengan klinometer dinol-kan dan nivo
tabung berada diatas.
2. Arahkan kompas pada objek yang akan diamati (bisa lebih tinggi atau lebih rendah), posisi tangan harus
lurus.
3. Bidik objek yang akan diamati melalui tabung pengintip.
4. Kunci jarum dengan penahan jarum, lalu baca sudut slopenya
PLUNGE
Plunge adalah besar nilai sudut penunjaman. Nilai dari penunjaman berkisar antara 0° dan 90°,penunjaman
0° dimiliki oleh garis horizontal, dan penunjaman 90° dimiliki oleh garis vertikal. Secara
umum,penunjaman yang berkisar antar 0° dan 20° dianggap landai(shallow), penunjaman yang berkisar
antara 20° dan 50° dianggap sedang(moderat),dan penunjaman yang berkisar antara 50° dan 90° dianggap
terjal (steep)
Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge) :
1. Tempelkan sisi “W” kompas pada sisi atas alat bantu yang masih dalam keaadan vertikal.
2. Memutar klinometer hingga gelembung pada nivo tabung berada di tengah nivo dan besar sudut
penunjaman (plunge) merupakan besaran sudut vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala
klinometer.
BEARING
Adalah azimuth yang menunjukkan arah kelurusan garis tersebut. Kelurusan ini memiliki dua pembacaan
dimana salah satu arahnya merupakan sudut pelurusnya
Cara pengukuran arah kelurusan (bearing) :
1. Arah fisir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis
yang akan diukur, misalnya sumbu terpanjang pada fragmen breksi sesar.
2. Menghorizontalkan kompas (gelembung nivo mata sapi berada di tengah
nivo), dengan catatan, posisi kompas masih seperti no.1 tersebut di atas,
maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah
bearing-nya.
RAKE
Besar sudut antara struktur garis dengan garis horisontal yang diukur pada bidang dimana garis tersebut
terdapat dan membentuk sudut terkecil (sudut lancip)
Cara pengukuran Rake/Pitch :
1. Membuat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis tesebut
terdapat (garis horizontal sama dengan jurus dari bidang tersebut) yang
memotong struktur garis.
2. Mengukur besar dari sudut lancip yang dibentuk oleh garis horizontal
(dengan menggunakan busur derajat).

Anda mungkin juga menyukai