3 Penuntun Praktikum Teknologi Pengawetan Suhu Tinggi (Pengeringan)
3 Penuntun Praktikum Teknologi Pengawetan Suhu Tinggi (Pengeringan)
Bahan
Cabe (Grup 1)
Jahe (Grup 2)
Faktor Perlakuan
Faktor 1: Lama Pengeringan (1 hari dan 2 hari)
Faktor 2: Perendaman Larutan Metabisulfit (0,1%, 0,2%, dan 0,3%) selama 15
menit
*Semua bahan di-blanching terlebih dahulu
Prosedur
1. Disiapkan bahan dengan karakteristik bahan (warna, ukuran (panjang, lebar,
dan ketebalan), bentuk, dan berat) sama untuk masing-masing pas.
2. Dibersihan dan dicuci bahan dengan menggunakan air mengalir dan dtiriskan.
3. Di-blanching bahan
4. Direndam bahan dengan Larutan Metabisulfit sesuai faktor
5. Dikeringkan bahan selama 1 hari dan 2 hari dengan pengeringan
menggunakan oven dengan suhu 70°C (cabai) dan suhu 50°C (jahe).
6. Dilakukan pengamatan sebelum dan sesudah pengeringan pada bahan pangan
sesuai dengan Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Pengamatan fisik bahan
Pas Bahan/ Lama Sebelum Sesudah
perlaku pengeri Berat Panja Lebar Ketebalan Berat Panjang Lebar Ketebalan
an ngan ng
7. Dilakukan pengukuran kadar air bahan. Prosedur kadar air dapat dilihat pada
Lampiran.
8. Dilakukan pengamatan susut bobot bahan. Prosedur susut bobot dapat dilihat
pada Lampiran.
9. Dilakukan pengujian kadar vitamin C pada bahan. Prosedur pengujian kadar
vitamin C dapat dilihat pada Lampiran.
10. Dilakukan pengamatan secara organoleptik (warna, aroma/bau, tekstur)
dengan 30 panelis dengan kriteria uji berikut.
Tabel 2. Skala skor warna pada cabe
Deskripsi Skala Numerik
Sangat merah tua 5
Merah tua 4
Merah 3
Merah muda 2
Sangat merah muda 1
Tabel 3. Skala skor aroma pada cabe
Deskripsi Skala Numerik
Sangat segar 5
Segar 4
Mulai tercium 3
aroma busuk
Busuk 2
Sangat busuk 1
12. Buatlah jurnal dan video hasil praktikum yang membahas hasil pengamatan
bahan-bahan tersebut sebelum dan sesudah pengeringan.
Lampiran
1. Prosedur Kadar Air
Kadar air merupakan salah satu sifat fisik dari bahan yang menunjukkan
banyaknya air yang terkandung di dalam bahan.
W1-W2
KA(bb) = X 100 %
W1
W1-W2
KA(bk) = X 100 %
W2
Keterangan:
KA(bb) = Kadar air basis basah (%)
KA(bk) = Kadar air basis kering (%)
W1 = Berat awal bahan (g)
W2 = Berat akhir bahan (g
2. Susut Bobot
Pengukuran susut bobot dilakukan dengan cara menimbang bahan
menggunakan timbangan analitik. Data perubahan susut bobot disajikan
dalam persen dan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
(W0-Wt)
Susut Bobot (%) = × 100%
W0
Keterangan:
W0 = berat awal produk
Wt = berat produk pada hari atau jam ke-t
Penimbangan berat awal bahan ditimbang sebelum bahan dikeringkan dan
berat akhir bahan ditimbang setelah bahan dikeringkan dan disimpan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, U. 2018. Penentuan kadar vitamin C pada manga kwweni dengan
menggunakan metode iodometri. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera. 16(1):
90-96.
Husna, A., R. Khathir, dan K. Siregar. 2017. Karakteristik pengeringan bawang
putih (Allium sativum L) menggunakan pengering oven. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Pertanian Unsyiah. 2(1): 338-347.