TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : QANUN GAMPONG TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH GAMPONG (RPJMG) TAHUN 20... –
20......
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gampong ini yang dimaksud dengan :
2
2. Pemerintah Kabupaten Pidie yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten
adalah unsur penyelenggara Pemerintah Kabupaten yang terdiri atas Bupati
dan perangkat Kabupaten.
3. Bupati adalah Bupati Pidie.
4. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai Perangkat Kabupaten.
5. Gampong adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintahan Gampong adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemerintah Gampong adalah Keuchik dibantu perangkat Gampong sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Gampong.
8. Keuchik atau nama lain adalah pimpinan suatu gampong yang memiliki
kewenangan untukmenyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri;
9. Sekretaris Gampong adalah Perangkat Gampong yang bertugas membantu
Keuchik dalam bidang tertib administrasi, Pemerintahan dan Pembangunan
serta Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat.
10. Tuha Peut Gampong yang selanjutnya disebut TPG adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Gampong berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis.
11. Kewenangan berdasarkan Hak Asal Usul adalah hak yang merupakan
warisan yang masih hidup dan prakarsa Gampong atau prakarsa masyarakat
Gampong sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
12. Kewenangan Lokal berskala Gampong adalah kewenangan untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat Gampong yang telah dijalankan oleh
Gampong atau manpu dan efektif dijalankan oleh Gampong atau yang
muncul karena perkembangan Gampong dan prakarsa masyarakat
Gampong.
13. Qanun Gampong adalah Peraturan Perundang-Undangan yang ditetapkan
oleh Keuchik setelah dibahasdan disepakati bersama Tuha Peut Gampong.
14. Keputusan Keuchik adalah penetapan yang bersifat konkrit, individual, dan
final.
15. Musyawarah Gampong adalah musyawarah antara Tuha Peut Gampong,
Pemerintah Gampong dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Tuha
Peut Gampong untuk menyepakati hal-hal yang bersifat strategis.
16. Keuangan Gampong adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan Gampong yang dapat dinilai dengan uang
3
termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan
hak dan kewajiban Gampong tersebut.
17. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat dengan
APBN adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah.
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten yang selanjutnya disingkat
dengan APBK adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Kabupaten
Pidie.
19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong yang selanjutnya disebut APBG,
adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Gampong yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Aceh, Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten, Pendapatan Asli
Gampong dan sumber lainnya yang sah, dibahas dan disetujui bersama oleh
Pemerintahan Gampong dan Tuha Peut Gampong yang ditetapkan dengan
Qanun Gampong.
20. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Gampong yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kota dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.
21. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong, selanjutnya disingkat
RPJMG, adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Gampong untuk jangka
waktu 6 (enam) tahun.
22. Rencana Kerja Pemerintah Gampong, selanjutnya disingkat RKPG, adalah
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.
23. Prioritas Penggunaan Dana Gampong adalah pilihan kegiatan yang
didahulukan dan diutamakan dari pada pilihan kegiatan lainnya untuk
dibiayai dengan Dana Gampong.
24. Padat Karya Tunai adalah kegiatan pemberdayaan masayarakat Gampong,
khususnya yang miskin dan marginal, yang bersifat produktif dengan
mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal
untuk memberikan tambahan upah/pendapatan, mengurangi kemiskinan,
dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
25. Pandemi COVID-19 adalah bencana yang disebabkan oleh faktor nonalam
yaitu Corona Virus Disease 2019 (COVID 19) yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat Gampong, sehingga
mengakibatkan korban jiwa manusia serta dampak sosial, ekonomi,
kesehatan dan kejiwaan atau psikologis manusia.
26. Gampong Aman COVID-19 adalah kondisi kehidupan Gampong yang tetap
produktif di tengah Pandemi COVID-19 dengan kedisiplinan warga
menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga
jarak fisik, dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
4
27. Bantuan Langsung Tunai Dana Gampong adalah kegiatan pemberian
bantuan langsung berupa dana tunai yang bersumber dari Dana Gampong
kepada keluarga penerima manfaat dengan kriteria yang disepakati dan
diputuskan melalui musyawarah Gampong.
28. Ketahanan Pangan adalah program prioritas dana desa yang difokuskan
untuk pemenuhan ketahanan pangan masyarakat Gampong.
29. Swadaya masyarakat adalah kemauan dan kemampuan masyarakat yang
disumbangkan sebagai bagian dari rasa ikut memiliki program dan kegiatan.
30. Pembangunan Gampong adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan
kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Gampong.
31. Pemberdayaan Masyarakat Gampong adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan
pengetahuan, sikap, ketrampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran serta
memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan
dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas
kebutuhan masyarakat desa.
32. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama
pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi
kawasan sebagai tempat permukiman, pelayanan jasa pemerintahan,
pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
33. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Gampong, selanjutnya disingkat
Musrenbang Gampong adalah forum musyawarah tahunan yang
dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan Gampong
(pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan dan pihak yang akan
terkena dampak hasil musyawarah).
34. Kondisi Obyektif Gampong adalah kondisi yang menggambarkan situasi yang
ada di Gampong, baik mengenai sumber daya manusia, sumber daya alam,
maupun sumber daya lainnya, serta dengan mempertimbangkan, antara lain,
keadilan gender, pelindungan terhadap anak, pemberdayaan keluarga,
keadilan bagi masyarakat miskin, warga disabilitas dan marginal, pelestarian
lingkungan hidup, pendayagunaan teknologi tepat guna dan sumber daya
lokal, pengarusutamaan perdamaian, serta kearifan lokal.
35. Profil Gampong adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter Gampong
yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumberdaya
manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana, serta perkembangan
kemajuan dan permasalahan yang dihadapi di Gampong.
36. Visi adalah Gambaran tentang Kondisi Ideal Gampong yang diinginkan.
37. Misi adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga
Visi dapat terwujud secara efektif dan efisien.
5
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RPJMG
Pasal 2
6
b. daftar inventarisir potensi;
c. daftar inventarisir masalah;
d. daftar gagasan dusun/kelompok;
(7) Penyusunan rancangan RPJMG dengan agenda Tim Penyusun RPJMG
berdasarkan laporan hasil Pengkajian Keadaan Gampong menyusun
rancangan RPJMG.
(8) Rancangan RPJMG dilaporkan dan dikonsultasikan kepada Keuchik untuk
mendapatkan persetujuan sebelum dibahas pada Musrenbang Gampong.
(9) Keuchik melaksanakan Musrenbang Gampong untuk membahas dan
menyepakati Rancangan RPJMG dengan agenda pokok:
a. penyampaian hasil penyelarasan arah pembangunan kabupaten dan
Pengkajian Keadaan Gampong;
b. pembahasan Perbidang dan penyusunan prioritas setiap bidang melalui
diskusi kelompok bidang (penyelenggaraan pemerintah, pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat dan
Penanggulangan Bencana Keadaan darurat dan mendesak Gampong) yang
selanjutnya hasil diskusi kelompok dituangkan dalam Matrik Rencana
Program dan Kegiatan; dan
c. Penyampaian hasil diskusi kelompok dalam rapat.
(10) Hasil kesepakatan dalam Musrenbang Pembahasan Rancangan RPJMG
dituangkan dalam berita acara dan selanjutnya dilaporkan oleh Keuchik
kepada TPG.
(11) TPG dengan difasilitasi Pemerintah Gampong menyelenggarakan
musyawarah Gampong untuk membahas dan menyepakati Rancangan
RPJMG dan hasil kesepakatan Musyawarah Gampong dan dituangkan
dalam berita acara.
(12) Setelah dilakukan Musrenbang Gampong maka pemerintahan Gampong
menyelenggarakan rapat paripurna yang dihadiri TPG dan pemerintah
Gampong serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam acara penetapan
persetujuan TPG atas rancangan RPJMG menjadi RPJMG yang dituangkan
dalam Qanun Gampong; dan
(13) Keuchik menetapkan RPJMG serta memerintahkan sekretaris Gampong
untuk mengundangkannya dalam lembaran Gampong.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
(1) RPJMG mengacu pada RPJMD Kabupaten
(2) RPJMG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat Visi dan Misi Keuchik
Gampong, rencana penyelenggaraan pemerintah Gampong, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat dan
arah kebijakan pembangunan gampong berdasarkan hasil musyawarah
perencanaan pembangunan gampong.
7
(3) RPJMG disusun dengan mempertimbangkan kondisi objektif gampong dan
prioritas pembangunan pemerintah Daerah.
BAB IV
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJM
Pasal 4
(1) RPJMG disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI GAMPONG
2.1. Aspek Sejarah Gampong
2.1.1. Sejarah Gampong
2.1.2. Luas Wilayah
2.1.3. Kondisi Demografi
2.1.4. Sumber Daya Alam
2.2. Kondisi Umum Gampong
2.2.1. Kondisi Geografis
2.2.2. Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk.
2.2.3. Struktur Organisasi Pemerintah Gampong.
2.2.4. Potensi Gampong.
BAB III : VISI DAN MISI
3.1. Visi
3.2. Misi
BAB IV : STRATEGI PEMBANGUNAN GAMPONG
4.1. Permasalahan Gampong
4.2. Perumusan Tindakan Permasalahan
4.2.1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan
4.2.2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan.
4.2.3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan.
4.2.4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
4.2.5. Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaan
Darurat dan Mendesak Gampong
4.3. Tindakan Pemecahan Masalah
8
BAB V : ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN GAMPONG
5.1. Kebijakan Umum APBG
5.2. Pendapatan Gampong
5.3. Belanja Gampong
5.4. Pembiayaan Gampong
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Pasal 6
(1) RPJM Gampong dapat diubah dalam hal :
a. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis
ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan. atau
b. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan/atau Pemerintah Kabupaten.
(2) Perubahan RPJM Gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas
dan disepakati bersama dengan TPG dalam Musrenbang Gampong dan
selanjutnya ditetapkan dengan Qanun Gampong.
9
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
(1) Berdasarkan Qanun Gampong ini selanjutnya disusun RKPG Tahun
Anggaran 20....
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun Gampong ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Keuchik.
Pasal 8
Qanun Gampong ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Qanun Gampong
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Gampong.
NAMA JELAS
NAMA JELAS
Lembaran Gampong ....... Tahun 20.... nomor .....
10