Anda di halaman 1dari 2

Pestisida merupakan senyawa kimia yang disusun untuk mengendalikan hama dan penyakit yang

menyerang tanaman. Di Indonesia pestisida sering digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit
yang menyerang tanaman tetapi pada saat ini pestisida banyak ditemukan residu khususnya di tanaman
dan tanah sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan terutama pestisida kimia. Pada dasarnya
pestisida dibagi menjadi 2 menurut jenisnya yaitu pestisida kimia dan pestisida alami atau nabati.
Pestisida kimia merupakan pestisida yang dibuat dari bahan kimia oleh manusia yang berguna dalam
pengendalian hama dan penyakit tanaman. Pestisida kimia ini sering memiliki residu kimia yang tinggi
baik didalam tanaman ataupun didalam tanah sehingga mengganggu lingkungan. Banyaknya terjadi
gangguan lingkungan akibat pestisida kimia sehingga memunculkan suatu ide yaitu Pengendalian Hama
Terpadu (PHT) yang salah satu tujuannya adalah mengendalikan hama dengan menggunakan musuh
alami dan penggunaan pestisida nabati.

Pestisida dari bahan nabati sebenarnya bukan hal yang baru tetapi sudah lama digunakan, bahkan sama
tuanya dengan pertanian itu sendiri. Sejak pertanian masih dilakukan secara tradisional, petani di
seluruh belahan dunia telah terbiasa memakai bahan yang tersedia di alam untuk mengendalikan
organisme pengganggu tanaman. Pada tahun 40-an sebagian petani di Indonesia sudah menggunakan
bahan nabati sebagai pestisida, diantaranya menggunakan daun sirsak untuk mengendalikan hama
belalang dan penggerek batang padi.

bahan aktifnya berasal dari tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang atau buah.
Bahan-bahan ini diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain bahan mentah berbentuk tepung, ekstrak
atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau
bagian tumbuhan dibakar untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida. Pestisida nabati
mempunyai beberapa keunggulan. Keunggulan pestisida nabati adalah murah dan mudah dibuat sendiri
oleh petani, relatif aman terhadap lingkungan, tidak menyebabkan keracunan pada tanaman, sulit
menimbulkan kekebalan terhadap hama, kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain,
menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.

Pembuatan pestisida nabati ini sangat mudah dan tidak perlu peralatan yang canggih cukup blender.
Misalkan pembuatan pestisida nabati menggunakan daun mimba. Caranya adalah daun dimasukkan
kedalam blender dan ditambahkan air secukupnya lalu diambil air dari hasil gilingan kemudian
didiamkan semalam. Secara ekonomis sebenarnya pengguaan pentisid nabati ini dapat dikembangkan
tetapi masalahnya adalah bahan baku untuk pestisida ini perlu dikembangkan sehingga penggunaan
pestisida nabati dapat dioptinalkan oleh petani sehingga petani beralih untuk menggunakan pestisida
nabati. Keuggulan pestisida nabati ini salah satunya adalah pestisida nabati tidak mengganggu
kehidupan musuh alami sehingga tidak terjadi gangguan pada lingkungan.

Penggunaan pestisida nabati ini diharapkan dapat menekan populasi hama yang menyerang tanaman
tetapi penggunaan pestisida ini jarang sekali mematikan hama tetapi hanya menyebabkan toxin pada
hama tersebut sepeti racun perut, penguranag nafsu makan hama dan lain-lain. Penyebab tersebut yang
mengurangi minat petani untuk menggunakan pestisida nabati karena petani menginginkan hama yang
menyerang tanaman dapat langsung mati dan populasinya menurun secara drastis tetapi petani tidak
memikirkan residu yang akan terjadi pada lingkungan. Penggunaan pestisida kimia juga harus mematuhi
peraturan penggunaan seperti menggunakan pakaian yang lengkap ketika dilakukan penyemprotan,
menggunakan dosis yang tepat dan lain-lain,

Anda mungkin juga menyukai