Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM STUDI

TEKNIK INFORMATIKA MATA KULIAH


Software Quality and Testing

Software Quality and Testing


V Model pada Software Testing
Disusun Oleh:
TIM SQT 2020

Egia Rosi Subhiyakto


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Konten
1. SDLC
2. STLC
3. Waterfall Model
4. V-Model
5. Problem pada Waterfall Model
6. Solusi dengan V Model
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

V Model pada Software Testing


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

SDLC (Software Development Life Cycle)


 Sebelum kita belajar V Model, mari pahami dulu mengenai SDLC

 Siklus hidup pengembangan perangkat lunak merupakan aktivitas bertahap yang


dilakukan oleh pengembang untuk menganalisis, merancang, dan membangun perangkat
lunak berkualitas tinggi.

Ada beberapa tahapan, yang sebelumnya sudah kita bahas.


Pembangunan Perangkat Lunak

DEVELOPER ROLES
Requirements Analysis and Definition ANALYST

System Design
SOFTWARE DEVELOPMENT STEPS

DESIGNER

Program Design PROGRAMMER

Program Implementation

Unit Testing TESTER

Integration Testing

System Testing
TRAINER
System Delivery

Maintenance
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

STLC (Software Testing Life Cycle)


• STLC terdiri dari serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh penguji (tester) secara
metodologis untuk menguji produk perangkat lunak.

• Meskipun STLC menggunakan istilah "pengujian", ini tidak hanya melibatkan penguji,
dalam beberapa kasus, mereka harus melibatkan pengembang juga.

• Dalam STLC kasus uji dieksekusi.


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Waterfall Model
 Model Waterfall adalah model sekuensial/ berurutan yang membagi ke dalam fase
berbeda dalam aktivitas pengembangan perangkat lunak.

 Setiap tahap dirancang untuk menghasilkan hasil yang spesifik selama aktivitas fase
SDLC.

 Fase pengujian dalam model waterfall dimulai setelah fase implementasi sistem berhasil
dilakukan
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

V-Model
 V-Model merupakan ekstensi dari model waterfall.

 Berbeda dengan model waterfall, dalam v-model, ada tahap pengujian yang dilakukan
untuk setiap tahap pengembangan perangkat lunak.

 Pengujian dalam V-Model dilakukan secara paralel dengan SDLC Stage

 Pengujian dilakukan sebagai subproyek SDLC


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Contoh untuk memahami V-Model


 Misalkan, Anda diberi tugas untuk mengembangkan perangkat lunak kustom untuk klien.

Sekarang, terlepas dari latar belakang teknis Anda, coba dan buat tebakan yang cerdas
tentang urutan langkah yang akan Anda ikuti, untuk mencapai tugas
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Contoh untuk memahami V-Model


 Misalkan, Anda diberi tugas untuk mengembangkan perangkat lunak kustom untuk klien.

Sekarang, terlepas dari latar belakang teknis Anda, coba dan buat tebakan yang cerdas
tentang urutan langkah yang akan Anda ikuti, untuk mencapai tugas

 Lihat Slide Berikutnya:


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Coba urutkan sesuai urutan yang benar dalam SDLC!


1. Rencanakan bahasa pemrograman seperti java, php, .net; database seperti oracle,
mysql yang cocok untuk proyek tersebut

2. Uji perangkat lunak untuk memverifikasi bahwa itu dibuat sesuai spesifikasi yang
diberikan oleh klien

3. Lakukan pengkodingan perangkat lunak

4. Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang detail dan spesifikasi perangkat lunak
yang diinginkan dari klien
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Masalah dalam Model Waterfall


 Seperti yang kalian amati, bahwa pengujian dalam model waterfall dimulai hanya setelah
implementasi selesai.

 Tetapi jika Anda bekerja dalam proyek besar, di mana sistemnya rumit, mudah untuk melewatkan
detail utama dalam fase persyaratan itu sendiri.

Dalam kasus seperti itu, produk yang sepenuhnya salah akan dikirim ke klien dan Anda mungkin
harus memulai lagi dengan proyek ATAU jika Anda berhasil mencatat persyaratan dengan benar
tetapi membuat kesalahan serius dalam desain dan arsitektur perangkat lunak Anda, Anda harus
mendesain ulang seluruh perangkat lunak untuk memperbaiki kesalahan tersebut
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Masalah dalam Model Waterfall Jelaskan maksud gambar di bawah ini!


 Penilaian ribuan proyek telah menunjukkan
bahwa cacat yang ditimbulkan selama
persyaratan dan desain mencapai hampir
setengah dari jumlah total cacat.

 Selain itu, biaya perbaikan cacat


meningkat sepanjang siklus hidup
pengembangan.
Semakin awal siklus hidup sebuah cacat
terdeteksi, semakin murah untuk
memperbaikinya.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Solusi: dengan V-Model

 Untuk mengatasi masalah di atas, pengujian Model V dikembangkan di mana untuk


setiap fase, dalam siklus hidup pengembangan ada fase pengujian yang sesuai.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Berdasarkan pemahaman Anda, jelaskan V Model di bawah ini,


sebagai solusi dari masalah di model Waterfall!!

Solusi: dengan V-Model


 Sisi kiri model adalah SDLC

 Sisi kanan model adalah STLC

 Jika diperhatikan gambar seperti


huruf V
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Testabilitas
Testabilitas perangkat lunak adalah seberapa mudah sebuah program komputer dapat diuji, berikut
parameternya:
1. Operability
2. Observability
3. Controllability
4. Decomposability
5. Simplicity
6. Stability
7. Understandability
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

1. Operability

“Semakin baik Software bekerja, akan membuat software dites dengan lebih efisien”.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

2. Observability

“Apa yang Anda lihat, adalah apa yang Anda tes”.


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

3. Controllability

“Dengan semakin baik kita dapat mengendalikan software, semakin banyak testing dapat

diotomatisasi dan dioptimalisasi”.


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

4. Decomposability

“Dengan pengendalian batasan testing, kita dapat lebih cepat dalam mengisolasi masalah

dan melakukan testing ulang yang lebih baik”.


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

5. Simplicity

“Semakin sedikit yang dites, semakin cepat kita melakukannya.”


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

6. Stability

“Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit masalah/ gangguan testing.”


PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

7. Understandability

“Semakin banyak informasi yang kita miliki, kita akan dapat melakukan tes lebih baik.”
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

Kesimpulan
Ada banyak model siklus hidup pengembangan. Model pengembangan yang dipilih untuk suatu proyek
bergantung pada maksud dan tujuan proyek itu

Pengujian bukanlah aktivitas yang berdiri sendiri, dan harus menyesuaikan model pengembangan
yang dipilih untuk proyek tersebut

Dalam model apa pun, pengujian harus dilakukan di semua tingkat, yaitu mulai dari persyaratan
hingga pemeliharaan
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
Teknik Informatika Software Quality & Testing

REFERENSI
• Software Testing : Learn in one day , Krishna Rungta, Guru99, 2019

• Perry, William. Software Testing 2006

• Hendra Jatnika & Yulie Irwan – Testing dan Implementasi Sistem ITB

• Brian Hambling et al., Software Testing, BCS The Chartered Institute for IT, 2010

• Kshirasagar Naik and Priyadarshi Tripathu, Software Testing and Quality Assurance, John Wiley &
Sons, Inc., 2008

• Pressman, R.S., 2015, Software Engineering: A Practitioner's Approach, Edisi ke-8, Mc Graw-Hill

• Ian Sommerville, Software Engineering 10th Edition, Addison-Wesley, 2015


Terimakasih
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai