Anda di halaman 1dari 37

Elektronika Digital Dasar

KATA PENGANTAR

Penyusun Buku ini mempunyai maksud dan tujuan selain untuk menyumbangkan teori
dasar-dasar elektronika pada taruna khususnya juga sebagai buku pegangan mengajar
agar taruna mengerti dan memahami dasar-dasar elektronika.

Buku ini disusun disesuaikan dengan kurikulum sehingga penjabarannya dalam bentuk
soal dan praktek perlu ditambahkan dikelas. Pengetahuan dasar elektronika kami anggap
perlu bagi para Taruna khususnya progam studi Teknologi Nautika untuk membekali
mereka sebelum menjalani masa praktek laut dikapal niaga, sehingga kelak apabila
berhadapan dengan peralatan elektronika sedikit banyak telah mengetahui dan mampu
menganalisa secara prinsip apabila terjadi permasalahan dasar.

Dalam menyiapkan bekal penguasaan dasar teori elektronika perlu ditunjang dengan
pelajaran keterampilan di laboratorium dalam bentuk pratikum. Dalam penyusunan buku
ini kami bagi dalam 5 Modul yang tiap modulnya tidak sama bobot materinya sehingga
untuk menjelaskan satu modul diberikan lebih dari dua jam pelajaran tatap muka. Tentu
saja pada setiap penyajian ini pasti terdapat kekurangan dan untuk ini kami menyadari
dan segala kritik demi perbaikan sangat kami harapkan.

Sebagai akhir kata kami mengharapkan semoga buku ini berguna dan mengena pada
sasaran.

Palembang, Februari 2021

Tim Penyusun

i
Elektronika Digital Dasar

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .....………………………………………
DAFTAR ISI ....………………………………………………...
PERISTILAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ………………………

I PENDAHULUAN 1
A. Deskripsi …………………………………………….………… 1
B. Prasyarat ………………………………………………………. 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………….……… 2
D. Tujuan Akhir………………………………………………….. 4
E. Standar Kompetensi……………..…………………………… 4
II PEMBELAJARAN 7
A. KEGIATAN BELAJAR. ……………………………………… 8
KEGIATAN BELAJAR 1 8
A. Tujuan Kegiatan ……………………………….……… 8
B. Uraian Materi ………………………………….……… 8
C. Tes Formatif …………………………………………. 34
KEGIATAN BELAJAR 2 36
A. Tujuan Kegiatan ……………………………….……… 36
B. Uraian Materi ………………………………….……… 36
C. Tes Formatif …………………………………………. 34
KEGIATAN BELAJAR 3 66
A. Tujuan Kegiatan ……………………………….……… 66
B. Uraian Materi ………………………………….……… 66
C. Tes Formatif …………………………………………. 34

ii
Elektronika Digital Dasar

KEGIATAN BELAJAR 4 76
A. Tujuan Kegiatan ………………………….……… 76
B. Uraian Materi ………………………….…............ 76
C. Tes Formatif ………………………………......... 121
KEGIATAN BELAJAR 5 66
A. Tujuan Kegiatan ……………………….……… 66
B. Uraian Materi ………………………….……… 66
C. Tes Formatif …………………………………... 34

iii
PERISTILAHAN / GLOSSARY
( In Alphabetical Order )

AND Perkalian secara logic


Base Station Tempat modul hardware diletakkan
BDT Basic Digital Trainer
Biner Sistem bilangan berbasis 2 ( bi = dua )
Digital Digitus ( latin = jari )
Dioda Dua elektroda
Forward bias Pemberian tegangan arah maju ( true polarity )
Gerbang Sirkit elektronik ( gerbang = gate )
Ground Pembumian ( polaritas negative )
Logika/logic Logic ( masuk akal )
NAND Not AND
Nol ( 0 ) Level tegangan DC pengganti logika 0 ( 0,8VDC )
NOR Not OR
NOT Inverter ( pembalik kondisi )
OR Penjumlahan secara logic
Satu ( 1 ) Level tegangan DC pengganti logika 1 (5,25 VDC)
TTL Transistor Transistor Logic
Vcc Polaritas positive DC power supply
Volt ( V ) Satuan besaran tegangan listrik/beda potensial

iv
Elektronika Dasar

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL


Modul ini berisi materi pembelajaran Elektronika Dasar yang diajarkan di semester 3.
Modul pembelajaran ini dilengkapi dengan gambar, tabel, dan glosarium, untuk lebih
memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari. Selain itu, modul ini
dilengkapi dengan latihan soal tertulis, dan latihan untuk praktek yang berfungsi untuk
mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sudah dipelajari.
Modul ini digunakan untuk melatih keterampilan Taruna secara mandiri memahami
tentang Elektonika dasar Agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal dalam
menggunakan modul ini, Taruna diharapkan untuk memahami terlebih dahulu setiap
materi yang disajikan. Jika Taruna sudah paham terhadap isi materi yang disajikan,
langkah selanjutnya adalah mengerjakan latihan dan uji praktek untuk mengetahui
tingkat pemahaman Taruna. Namun, apabila Taruna menemui kesulitan dalam
memahami isi materi atau mengerjakan soal, siswa dapat bertanya kepada Dosen saat
dikelas. Setelah Taruna selesai mengerjakan soal-soal dan uji praktek Taruna dapat
memahami dan mengaplikasikan kedalam rangkaian elektronika dasar pada soal uji
praktek. Pada bagian akhir, setiap Taruna diberi tugas menulis materi yang sudah
dipahami. Untuk menilai pemahaman Taruna terkait materi yang sudah dipelajari
secara keseluruhan, Taruna diberi tugas untuk mengerjakan soal dan Uji praktek.
Semua urutan langkah kerja pada setiap topik kegiatan pembelajaran adalah
individual learning yang harus dilakukan oleh praktikan/Taruna, pembimbing
memeriksa setiap langkah kerja yang dilakukan oleh praktikan
Laporkan setiap hasil percobaan praktek kepada pembimbing bila operasi
rangkaian praktek telah sesuai dengan instruksi/kesimpulan sesuai dengan modul.
Peran Dosen antara lain :
1. Membantu Taruna dalam merencanakan proses belajar, memahami konsep
dan praktik baru serta membantu Taruna dalam mengakses sumber belajar
2. Menjawab pertanyaan Taruna
3. Merencanakan proses penilaian dan melaksanakan penilaian
4. Menjelaskan kepada Taruna tentang sikap pengetahuan dan keterampilan dari
Suatu

5
Elektronika Dasar

STANDAR KOMPETENSI
Kompetensi : Memiliki pengetahuan, pemahaman dan kecakapan tentang
pengoperasian sistem-sistem elektronika di atas kapal

Sub Kompetensi 1. Teori Elektron

2. Elemen-Elemen Rangkaian Elektronik Dasar

3. Peralatan Kontrol Otomatis

4. Flowchart untuk Sistem Kontrol dan Otomatis

5. Diagram-diagram elektronika sederhana

6
Elektronika Dasar

TUJUAN AKHIR

Modul ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada


Taruna tentang dasar-dasar dan percobaan teknik elektronika dasar. Taruna
dapat dinyatakan telah berhasil menyelesaikan modul ini jika Taruna telah
mengejakan seluruh isi dari modul ini termasuk latihan teori dan praktek dengan
benar
Setelah selesai mempelajari materi ini Taruna diharapkan dapat :

1. Memahami tentang teori atom dan elektron

2. Menjelaskan dan mengetahui simbol-simbol komponen elektronika

3. Mempraktekan Rangkaian Dasar Elektronika

4. Dapat memahami dan membaca wiring diagram sederhana rangkaian


elektronika

5. Mempraktekan rangkaian TTL

7
Elektronika Dasar

I. PEMBELAJARAN

KEGIATAN BELAJAR 1
A. Tujuan kegiatan pembelajaran
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan: atom, unsur, senyawa, dan
molekul
2. Menjelaskan komposisi atom dalam hal elektron, proton, dan neutron dan
keseimbangan elektron dan proton
3. Elektron mengorbit inti, kenaikan tingkat energi adalah proporsional
terhadap jaraknya dari inti

B. Uraian materi

1. Teori atom
Zat terdiri dari bagian-bagian kecil yang masih mempunyai sifat asal zat
yang dinamakan molekul. Sedangkan molekul terdiri dari bagian-bagian
yang terkecil yang sudah tidak mempunyai sifat asal zat, dinamakan
atom.

Contoh : Air --- molekul air (H2O)

Atom terdiri dari inti atom yang mengandung muatan positif (proton) dan
bagian lain yang tidak bermuatan (neutron) kemudian dikelilingi oleh
muatan negatif (elektron) yang beredar mengelilingi inti dalam garis edar
yang tetap. Penyebab elektron beredar mengelilingi inti dengan garis edar
yang tetap disebabkan oleh gaya sentrifugal akibat gaya tarik antara muatan
negatif pada elektron.

Apabila elektron ini diberi suatu energi maka elektron akan keluar dan garis
edarannya atau dari ikatan intinya dan menjadi elektron-bebas (free electron)

8
Elektronika Dasar

Gambar 1 susunan atom

2. MOLEKUL

Molekul adalah gabungan dari beberapa atom yang terdiri dari dua atom atau
lebih. Apabila suatu molekul terdiri dari atom-atom yang sejenis, maka
molekul tersebut disebut molekul unsur, contohnya O2, H2, N2 dan
sebagainya. Sedangkan apabila suatu molekul terdiri dari atom-atom yang
berbeda jenisnya disebut molekul senyawa, contohnya H2O, CO2, dan
sebagainya.

Gambar 2 Molekul H2O dan CO2

3. UNSUR DAN SENYAWA

Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang
lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Contohnya oksigen (O), belerang
(S), nitrogen (N), dan sebagainya.

Senyawa adalah gabungan dari dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia
sehingga menjadi zat baru yang sifatnya berbeda dari unsur penyusunnya.
Contohnya :

- H2O (air) yang tersusun atas unsur Hidrogen (H) dan Oksigen (O)

9
Elektronika Dasar

- CO2 (karbondioksida) yang tersusun atas unsur Karbon © dan Oksigen (O)

Dalam kimia 10rganic, dimana cabang ilmu ini mempelajari senyawa


10rganic yaitu suatu senyawa yang mengandung unsur C, H, O, P, S, N, dan
golongan VIIA.

Berikut ini sifat-sifat dari senyawa Organic adalah :

1. Mudah terbakar.

2. Titik didih dan titik leleh rendah.

3. Mempunyai sifat yang kurang dapat meleleh di dalam air.

4. Senyawa 10rganic biasanya ada dalam bentuk molekul (bukan dalam


bentuk ion)

Konduktor dan isolator

Setiap zat berbeda dalam jumlah elektron yang dikandunng dan ditentukan
oleh valensinya sehingga beda (zat) dibagi dalam 3 golongan yaitu :

1. Zat yang mempunyai banyak elektron yang dinamakan konduktor


(penghantar)

2. Zat yang mempunyai sedikit sekali elektron atau hampir tidak ada
elektron
dinamakan isolator (penyekat)

3. Zat yang pada kondisi tertentu bersifat penghantar dan pada kondisi lain
bersifat penyekat untuk zat ini dinamakan semi konduktor (setengah
penghantar)

Arus elektron

Kalau sepotong kawat logam dipanaskan maka elektron dari atom pertama
akan dan berpindah kepada atom kedua dan atom kedua ke atom berikutnya.
Demikianlah seterusnya sehingga terjadi pergeseran (pergerakan) elektron
yang dinamakan arus elektron

10
Elektronika Dasar

Emisi Elektron

Pergerakan elektron bebas dari suatu atom ke atom lainnya terjadi dibagian
sebelah dalam logam karena adanya keseimbangan medan listrik dalam
logam, yang namanya inter-atomic-force.

Kalau terjadi gerakan elektron bebas karena energi hingga keluar dari
permukaan logam dinamakan emisi elektron.

Macam-macam emisi elektron

a) Emisi thermis

b) Emisi secondair

c) Emisi photon

d) Emisi dingin (cold)

Emisi thermis adalah keluarnya elektron dari arah permukaan logam karena
adanya energi panas

Gambar 3 Emisi thermis

Emisi sekunder adalah keluarnya elektron dari permukaan logam karena


bonbardemen elektron lain dengan kecepatan tinggi

Gambar 4 Emisi Sekunder


11
Elektronika Dasar

Emisi photon adalah keluarnya elektron dari permukaan logam karena


mendapat sinar (cahaya)

Gambar 5 Emisi Photon

Emisi dingin adalah keluarnya elektron dari permukaan logam karena


pengaruh medan magnit.

Gambar 6 Emisi dingin

C. Lembar latihan
1. Apa yang dimaksud dengan Molekul.
2. Sebutkan macam-macam emisi elektron dan jelaskan.
3. Gambarkan susunan atom.
4. Jelaskan apa yang di maksud dengan arus elektron.

12
Elektronika Dasar

KEGIATAN BELAJAR 2
A. Tujuan kegiatan pembelajaran
a. Mendefinisikan semikonduktor
b. Menjelaskan bagaimana semikonduktor digunakan
c. Menjelaskan struktur Transistor pada prinsip dua buah dioda

B. Uraian materi

Semikonduktor
Daya hantar dan kerapatan pembawa arus (current carriers) dalam
germanium murni (intrinsic Germ)

Arus yang mengalir dalam germanium disebabkan oleh dua macam arus
(current carriers) yaitu electron dan hole. Hole adalah lubang atau celah
yang dapat menerima elektron. Terjadinya arus karena pergerakan pembawa
arus tersebut yaitu electron dan holes.

Jika pada bahan semikonduktor di kedua ujungnya diberikan tegangan listrik


dan terjadilah aliran arus maka semi konduktor tersebut memiliki daya
hantar. Jadi daya hantar adalah daya yang terjadi akibat diberikan tegangan
listrik yang digunakan untuk mengalirkan elektron atau arus.

Drift adalah pergeseran elektron atau hole atau tahanan dalam suatu logam.
Besar atau kecilnya arus elektron tergantung kepada kerapatan hole dan
elektron, jadi semakin rapat elektron atau hole maka arus semakin besar.

Bahan semikonduktor

Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon dan germanium.


Terdapat 2 jenis semikonduktor yaitu tipe P dan tipe N.

a. Semikonduktor tipe P memiliki elektron yang amat sedikit dan cara


pembuatannya dengan mengotori atom Germanium dengan atom indium
dengan mencampur atom dengan atom yang lain yang mempunyai

13
Elektronika Dasar

valensi elektron 3. Atom Indium bila dibandingkan dengan atom


Germanium ia kekurangan elektron sehingga bersifat positif.

b. Semikonduktor tipe N memiliki sangat banyak elektron cara


pembuatannya juga dengan jalan mengotori atom germanium dengan
atom arsenikum atau atom lainnya yang mempunyai valensi elektron 5.
Atom arsenikum mempunyai kelebihan elektron sehingga bersifat
negatif.

Apabila semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N digabungkan dan


pada P diberikan tegangan positif serta pada N diberi tegangan negatif maka
arus listrik akan mengalir satu arah dari P ke N. Tetapi kalau tegangan dibalik
negatif pada P dan positif pada N maka arus listrik tidak mengalir.

Hasil dari penggabutan ini menghasilkan komponen dioda semikonduktor


yang berguna untuk menyerahkan arus bolak balik.

Komponen-komponen Elektronika Aktif yang bahan dasarnya terbuat dari


Semikonduktor diantaranya adalah :

a. Integrated Circuit
b. Transistor
c. Dioda
Komponen-komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor merupakan
komponen Elektronika yang sangat sensitif dengan ESD (Electro Static
Discharge). Oleh karena itu, perlu penanganan khusus dalam produksi terhadap
Komponen-komponen tersebut.

Transistor

Arti dari pada transistor adalah perpindahan atau pergeseran resistor. Karena
resistor bersifat menahan arus elektron maka apabila resistor tersebut
dipindahkan atau digeser maka arus elektron dapat mengalir. Transistor dapat
pula diartikan pergeseran hole artinya elektron yang berlebih mencari hole
yang membutuhkan elektron.
14
Elektronika Dasar

Transistor dibuat dari gabungan dua macam semikonduktor yaitu tipe N dan
tipe P. Konfigurasi penggabungan ini menghasilkan dua jenis transistor yaitu
transistor PNP dan NPN. Karena terdapat duapolaritas yaitu P dan N maka
transistor jenis ini disebut juga transistor bipolar.

Jenis Transistor ada 2 macam yaitu :

1. PNP Transistor

2. NPN Transitor

1. Transistor terbuat dari gabungan 3 jenis semikonduktor. Untuk transistor


NPN tersusun oleh semikonduktor tipe P yang diapit oleh 2 buah
semikonduktor tipe N, sedangkan transistor PNP terbuat dari semikonduktor
tipe N yang diapit oleh 2 buah semikonduktor tipe P. Kedua tipe transistor ini
dapat disamakan dengan gabungan 2 buah dioda seperti pada gambar berikut
ini.

Gambar 7 Transistor

2. Transistor PNP adalah gabungan antara N ditengah dan P pada kedua


ujungnya

15
Elektronika Dasar

Gambar 8 Transistor PNP

3. NPN Transistor adalah gabungan antara P ditengah dan N pada kedua


ujungnya.

Gambar 9 Transistor NPN

Transistor mempunyai 3 kaki yaitu Emitor, Basis dan Collector yang


mempunyai fungsi sebagai :

Fungsi Emitor = Bertugas menimbulkan elektron-elektron. ( Katoda )

Fungsi Basis = Mengatur gerakan elektron dari emitor yang keluar


melalui tep/kaki kolektor. (Fungsi Grid)

Fungsi Collector = Menyalurkan elektron-elektron tersebut tersebut keluar


dari transistor. (Anoda)

16
Elektronika Dasar

C. Lembar latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksut dengan semikonduktor.

2. Jelaskan komponen-komponen Elektronika Aktif yang bahan dasarnya


terbuat dari Semikonduktor.

3. Apa Bahan yang sering digunakan semikonduktor, dan sebutkan jenis-jenis


semikonduktor.

4. Gambarkan transistor jenis PNP dan NPN.

17
Elektronika Dasar

KEGIATAN BELAJAR 3
A. Tujuan kegiatan pembelajaran

1. Mendeskripsikan aliran arus listrik pada transistor


2. Menentukan kaki kaki transistor pada ohmmeter
3. Menjelaskan Transistor bipolar dan unipolar

B. Uraian materi

Aliran Arus Listrik pada Transistor PNP dan NPN


Pada transistor baik untuk tipe NPN atau PNP anak panah selalu ditempat emitor
artinya anak panah menunjuk arus listrik konvensional dimana arahnya
berlawanan dengan arah arus electron
Transistor PNP: Arus listrik yang besar akan mengalir dari emitter ke collector.
Apabila
ada arus kecil yang mengalir dari emitter ke base.
Transistor NPN: Arus listrik yang besar akan mengalir dari collector ke emitter.
Apabila
ada arus kecil yang mengalir dari base ke emitter.
Dalam hal ini transistor mirip dengan amplifier, yang mengontrol jumlah arus
dari collector ke emitter oleh arus yang mengalir dari base. Transistor juga mirip
dengan fungsi sakelar. Transistor akan bekerja pada posisi ON, yaitu arus akan
mengalir dari collector ke emitter apabila arus kecil mengalir dari base.
Sedangkan transistor akan berada pada posisi OFF, apabila tidak ada arus yang
mengalir dari base.
Menentukan kaki kaki transistor pada ohmmeter
a. Menentukan kaki basis
Putar batas ukur pada Ohmmeter X10 atau X100.
Misalkan kaki transistor kita namakan A, B, dan C.
1. Bila probe merah => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya
secara bergantian jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi

18
Elektronika Dasar

hubungnya tidak bergerak semua maka itulah kaki BASIS, dan tipe
transistornya PNP.
2. Bila probe hitam => kaki A dan probe lainnya => 2 kaki lainnya
secara bergantian jarum bergerak semua dan jika dibalik posisi
hubungnya tidak bergerak semua maka itulah kaki BASIS, dan tipe
transistornya NPN.

b. Mentukan kaki Colektor NPN


Putar batas ukur pada Ohmmeter X1K atau X10K. Bila probe hitam => kaki
B dan probe merah => kaki C. Kemudian kaki A (basis) dan kaki B dipegang
dengan tangan tapi antar kaki jangan sampai terhubung. Bila jarum bergerak
sedikit berarti kaki B itulah kaki COLECTOR. Jika kaki basis dan colector
sudah diketahui berarti kaki satunya adalah emitor.
Transistor Bipolar merupakan salah satu dari dua jenis transistor.BJT
memiliki 3 terminal yaitu Emitor (E), Kolektor (K), dan Basis (B). Perubahan
arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan
perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip
inilah yang mendasari penggunaaan transistor sebagai penguat
elektronik.!asio antar arus pada kolektor dengan arus pada basis
biasanyadilambangkan dengan B/hfe B biasanya berkisar sekitar 100 untuk
transistor-transistor BJT.
Transistor Bipolar terbagi menjadi 2 jenis :
1. NPN BJT (Bipolar Junction Transistor) Pada transistor NPN collector
mendapat kutub positive sumber tegangan sedangkan emitter mendapat
kutub negative sumber tegangan.
2. PNP BJT (Bipolar Junction Transistor) Pada transistor PNP collector
mendapat kutub negative sumber tegangan sedangkan emitter mendapat
kutub positive sumber tegangan
Transistor Unipolar adalah salah satu transistor yang memiliki satu
sambungan kutub, yang terbagi menjadi dua yaitu FET ( Field Effect
Transistor ) memiliki JFET kanal P dan N, dan MOFET memilki kanal P dan

19
Elektronika Dasar

N. Fungsinya membuat N-Channe JFET menjadi sebuah versi solid 4 state


dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara grid dan
katode. Keduanya bekerja di “depletion mode”, dan juga memilki impedansi
input tinggi dan menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.
Fungsi Transistor :
1. Penguat Tegangan
2. Penguat Arus
3. Penguat Daya
4. Saklar
5. Sensor Suhu
6. Regulator tegangan
7. Osilator / Pembangkit sinyal
8. Modulator Sinyal

D. Lembar Latihan
1. Jelaskan pengertian Transistor Bipolar

2. Sebutkan beberapa fungsi dari Transistor

3. Sebutkan fungsi dari kaki Transistor Base, Colektor, Emitor

E. Lembar Kerja / Praktek


a. Alat- Bahan
1. Multimeter
2. Transistor

b. Langkah Kerja
1. Persiapkan semua perlengkapan yang diperlukan untuk percobaan ini
2. Carilah jenis Transistor dan kaki Base, Colektor, dan Emitor:
3. Set Multimeter pada posisi ohm meter x1k atau x10k kemudian amati
tuliskan hasilnya

20
Elektronika Digital Dasar

KEGIATAN BELAJAR 4
A. Tujuan kegiatan pembelajaran

a. Komponen Elektronika
b. Mendeskripsikan bagaimana komponen Elektronika dimanfaatkan
c. Mengaplikasikan ke rangkaian sederhana

B. Uraian materi

Komponen Elektronika adalah bagian atau elemen yang digunakan untuk


mengatur pergerakan electron dalam melaksanakan fungsi tertentu pada pesawat
elektronika.
Pada dasarnya komponen elektronika terdiri dari komponen pasif dan komponen
aktif.
Komponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa sumber
tegangan. Komponen pasif terdiri dari :
a) Resistor (Tahanan) diberi simbol R
b) Induktor (Lilitan kawat) diberi simbol notasi L
c) Capasitor diberi simbol notasi C
d) Transpormator diberi simbol notasi TR
Komponen aktif merupakan komponen yang tidak dapat bekerja tanpa adanya
sumber tegangan.
Komponen aktif terbuat dari bahan semikonduktor, terdiri dari :
a) Dioda diberi simbol D atau CR
b) Transistor diberi symbol Q
c) Integrated circuit (rangkaian terpadu) disingkat IC
1. Hambatan (Resistor)
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghambat
arus listrik. Nilai hambatan resistor ada yang bersifat tetap (fixed) dan ada
yang bisa diatur (variable). Satuan dari hambatan resistor adalah ohm
(omega)
Simbol resistor tetap dan tidak tetap ditujukkan pada gambar di bawah.
Elektronika Digital Dasar

Gambar 10 Resistor tetap dan tidak tetap

a. Fixed Resistor (Tahanan tetap)


Resistor tetap mempunyai bermacam bentuk ada yang berbentuk balok kecil,
ada pula yang berbentuk silindris. Nilai hambatan pada resistor yang
berbentuk silindris dinyatakan dengan kode warna gelang yang melingkar
pada badan resistor. Pada umumnya resistor mempunyai empat gelang seperti
pada gambar

Gambar 11 kode warna resistor


Contoh : Coklat, Orange, Biru - Emas
Artinya = 1,3 x 106 = 13000000 -5% = 13M-5% Ohm
Elektronika Digital Dasar

b. Variable Resistor
Kalau pada resistor tetap besarnya tahanan sudah ditetapkan dari pabrik
pembuatannya seperti kode warna atau angka, maka resistor variable dibuat
dan dibentuk sedemikian rupa sehingga mudah dirubah-rubah untuk
mendapatkan besar tahanan yang diinginkan.
Bentuk tahanan ini terdiri dari gulungan kawat atau bahan lain yang dapat
dibesar kecilkan dengan jalan menggeser kekanan atau kekiri, atau dengan
memutar searah jarum jam atau berlawanan.

(a) (b)
Gambar 12 Jenis resistor tidak tetap (a) memanjang makin kekanan. (b) melingkar
(potensiometer)
Potensiometer banyak dipakai pada pesawat-pesawat elektronik untuk
mengatur besar kecilnya arus (suara) dengan jalan memutar ke kanan atau
kekiri, makin kekanan maka nilai R mengecil dan arus membesar
2. Induktor
Adalah suatu komponen yang terdiri dari gulungan (coil, spul) baik
mempunyai inti (batang) atau tanpa inti. Sebuah induktor mempunyai
induktansi yang dinyatakan oleh huruf L dan satuannya Henry.

Besar kecilnya L dari sebuah induktor tergantung dari banyak sedikitnya lilitan
(n) dan diameter lilitan serta tebal tipisnya kawat (d) ditetapkan oleh rumus :
L = n2 d Ø 10-9 Henry
Elektronika Digital Dasar

Dimana :
n = banyak lilitan
d = diameter lingkaran
Ø = luas penampang kawat

Gambar 13 Simbol inductor

Sebuah induktor mempunyai tahanan yang disebut reaktansi induktif yang


dinyatakan :
XL = 2 𝜋 f L Ω (ohm)
Dimana :
𝜋 = 3,14
f = frekuensi (Hz)
L = induktansi (Henry)
Karena XL berbanding lurus dengan frekuensi maka makin tinggi frekuensi XL
makin besar sehingga ia berfungsi menahan frekuensi tinggi.
Dalam pesawat reproduksi suatu inductor dipakai untuk memisahkan frekuensi
rendah dari frekuensi tinggi seperti untuk menghasilkan nada bass (woofer).
Untuk merubah L dibuat lilitan pada batang sehingga dengan memutar batang
diameter lilitan berubah dan alat ini dinamakan trimmer.

3. Kapasitor (kondensator)
Kondensator (Capasitor) adalah suatu komponen yang dapat menyimpan
energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Kapasitor merupakan dua plat positif dan negatif yang berhadapan sejajar dan
dinyatakan dengan symbol huruf C dengan satuan farad.
a) 1 Farad = 1.000.000 μF (mikro Farad)
Elektronika Digital Dasar

b) 1 μF = 1.000.000 pF (piko Farad)


c) 1 μF = 1.000 nF (nano Farad)
d) 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
e) 1 pF = 1.000 μμF (mikro-mikro Farad)
Besarnya kapasitor sejajar tergantung dari luas bidang yang berhadapan. Sebuah
kapasitor mempunyai tahanan yang disebut reaktansi kapasitif dinyatakan dengan
:

1
XL = ohm
2𝜋FC
Karena Xc berbanding berbalik dengan frekuensi maka f rendah (kecil) maka Xc
tinggi, jadi berfungsi untuk menahan frekuensi rendah.
Sifat kapasitor
a. Dapat menyimpan muatan listrik (electron) beberapa saat.
b. Menyaring arus bolak balik (AC)
c. Meneruskan arus AC (sebagai kopling)
Jenis kapasitor
a. Kapasitor tetap (Fixed capasitor)
b. Kapasitor tidak tetap (Variable capasitor)
a. Fixed Capasitor
Fixed capasitor adalah kapasitor yang nilai kapasitansi tidak dapat
dirubah-rubah.
Table 1 simbol dan bentuk kapasitor tetap
Nama komponen Gambar Simbol

Kapasitor keramik

Kapasitor polyester
Elektronika Digital Dasar

Kapasitor kertas

Kapasitor mika

Kapasitor elektrolit

Kapasitor tantalum

b. Variable capasitor
Variable capasitor adalah jenis kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat
dirubah-rubah dengan cara merubah luas bidang yang berhadapan.

Table 2 simbol dan bentuk kapasitor tetap


Nama komponen Gambar Simbol

VARCO
(Variable
Condensator)

Trimmer

4. Transformator
Transformator adalah komponen elektronika dan kelistrikan yang dibangun
dari inti besi ( laminated core) yang dililit kawat dimana lilitannya ada dua
macam yaitu lilitan primer dan sekunder.
Jenis transformator
a. Step up trafo untuk menaikan tegangan
Elektronika Digital Dasar

b. Step down trafo untuk menurunkan tegangan

Gambar 14 Tranformator
Transformator mempunyai fungsi untuk
a. Memindahkan gaya gerak listrik tanpa kontak dengan induksi
b. Merubah tegangan listrik, dan tegangan yang lebih tinggi menjadi tegangan
yang lebih rendah atau sebaliknya.
Selain merubah tegangan listrik, trafo juga dapat digunakan sebagai kopling
(penghubung)
Nilai tegangan primer dan sekunder proporsional terhadap banyaknya lilitan
pada inti besi dan secara ideal dapat dihitung dengan rumus :
N1 V1
=
N2 V2

Dimana : N1= Jumlah lilitan primer V1 = Tegangan primer


N2 = Jumlah lilitan Sekunder V2 = Tegangan sekunder

C. Lembar Latihan
1. Jelaskan pengertian dari komponen elektronika

2. Sebutkan beberapa komponen aktif dan komponen pasif elektronika

3. Sebutkan nilai resistor Merah, Merah, Merah, Emas

4. Sebutkan nilai resistor Kuning, Ungu, Coklat, Emas

5. Sebutkan warna resistor 330 5% Ω

6. Gambarkan simbol dari fixed capasitor dan variable capasitor

7. Apa fungsi dari Tranformator


Elektronika Digital Dasar

D. Lembar Kerja / Praktek


Alat- Bahan
a. Multimeter
b. Transistor TIP 41
c. Baterai 9V
d. Motor DC 6 vdc
e. Potensio 10 k
f. Led
g. Resistor 470 Ω dan 330 Ω
h. Papan percobaan (projectboard)
i. Kabel Jamper

E. Gambar rangkaian dimmer


R 330 Ω

LED R 470Ω

Potensio
10 K

Vcc Gnd
Tip
41

Gnd

F. Langkah Kerja
a. Persiapkan Alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan ini
b. Rangkai gambar rangkaian ke papan Percobaan (Projectboard)
c. Putar potensio meter untuk mengatur cahaya atau putaran motor.
d. Amati hasil dan
Elektronika Digital Dasar

KEGIATAN BELAJAR 5
A. Tujuan kegiatan pembelajaran

1. Mendeskripsikan singkat fungsi Integrated Circuit (IC)


2. Transistor Transistor Logic (TTL)
3. Mengoperasikan rangkaian gerbang dasar logika dengan IC TTL

B. Uraian materi

Intergrated Circuit (IC)


Intergrated Circuit adalah rangkaian gabungan dari beberapa rangkaian transistor
sehingga mempermudah perbaikan serta bentuknya dapat diperkecil. IC
mempunyai banyak kaki sebanyak transistor yang digunakan.

Rangkaian IC terdiri dari :


a. Transistor
b. Resistor
c. Kondensor
d. Diode
Bentuk IC bermacam-macam sesuai rangkaian yang digabungkan serta macam-
macam kegunaannya yakni dapat berfungsi sebagai penguat, pengontrol,
swiching, dan memori atau media penyimpanan.

Tabel 3 Intergrated Circuit


Nama Komponen Gambar Simbol

Intergrated
Circuit
(IC)
Elektronika Digital Dasar

TTL (Transistor-Transistor)
TTL adalah jenis IC yang digunakan untuk melaksanakan fungsi logika.
Jenis TTL adalah sebagai berikut :
Table 4 IC TTL

Flip-flop
Flip-flop adalah rangkaian multivibrator digunakan untuk bermacam fungsi
misalnya rangkaian logika, saklar dan lain-lain. Flip-flop dapat disusun dari
rangkaian logika maupun sudah dalam bentuk IC.
Dioda
Diode adalah termasuk komponen semi konduktor yang terdiri dari 2 buah
elektroda yaitu anoda (P) dan katoda (N). Pengertian semi konduktor adalah
bahan yang bersifat setengah penghantar dan setengah penyekat yang terdiri dari
Elektronika Digital Dasar

bahan positif (P-type) yang bermuatan positif dan bahan Negatif (N-type) yang
bermuatan negative.
Apabila kedua bahan tersebut dipertemukan, maka disebut juga PN Junction dan
terbentuklah sebuah komponen aktif yang disebut diode. Dalam operasinya, diode
mempunyai sifat hanya dapat mengalirkan arus positif (+) dan kutup katodanya
diberi sumber arus negative (-), sedangkan bila kutubnya dibalik maka akan
bersifat menyumbat/ menahan arus listrik.

Prinsip kerja diode


Bila semikonduktor tipe P dan tipe N digabungkan, gabungan ini disebut
sambungan PN (PN junction) atau disebut juga junction diode seperti terlihat
pada gambar dibawah ini.

Gambar 15 PN junction dan simbol dioda

Dioda ini dapat dianalogikan seperti katup searah (one-way valve) untuk elektron
atau arus listrik, dengan demikian arus listrik dapat mengalir ke dioda hanya
melalui satu arah. Pada gambar diatas diperlihatkan simbol untuk dioda semi
konduktor. Tanpa terminal anoda (dinyatakan dengan panah) yang dihubungkan
dengan material tipe , tanda terminal katoda yang dihubungkan pada material tipe
N.
Hubungan Forward Bias
Jika anoda dari dioda dihubungkan dengan terminal positif sumber listrik
sedangkan katodanya dihubungkan dengan sumber listrik yang lebih negatif,
maka elektron dapat mengalir pada dioda dengan proses sebagai berikut :
Free electron dari terminal (-) negatif masuk ke material Ge tipe N. Free
Elektronika Digital Dasar

elektron pada material Ge tipe N ini tertolak dan bergerak ke arah PN junction.
Hole pada material Ge tipe P ditolak oleh terminal positif baterai ke arah PN
junction, sehingga terjadi penggabungan free elektron dan hole. Perubahan arus
yang hilang pada penggabungan diganti dengan perubahan arus baru yang hilang
pada penggabungan diganti dengan perubahan arus baru yang hilang pada
penggabungan diganti dengan perubahan arus baru yang dihasilkan dari
pemisahan sepasang elektron hole. Free elektron yang terbentuk material Ge tipe
P tertarik ke positif terminal dan mengalir pada external circuit ( rangkaian luar )
Proses ini berlangsung terus, dan arus yang mengalir dipertahankan, dan lagi jika
tegangan baterai ditambah aliran arus didalam dioda juga bertambah.
Penghubungan N baterai dengan material Ge tipe N dari positif baterai dengan
material Ge tipe P mengakibatkan arus mengalir dan disebut forward bias. Arus
dapat mengalir ke dioda pada sambungan forward bias karena dioda mempunyai
low forward resistance.

Jenis – jenis dioda


Bentuk dan macam dioda dalam praktek bermacam-macam.
Tabel dibawah iini memuat daftar DIODA beserta fungsinya masing-masing

Tabel 5 jenis jenis Dioda


Nama
Gambar Simbol Fungsi
komponen
Dioda Perata derector
penyearah kopel

Dioda zener Penstabil Tegangan

Dioda Led Indikator display

Optik remote
Dioda photo
control detector
Elektronika Digital Dasar

Mengendali
Scr
tegangan

C. Lembar Latihan
1. Jelaskan pengertian secara singkat fungsi Integrated Circuit (IC)
2. Sebutkan jenis jenis dan jelaskan fungsi dari dioda
3. Buatlah tabel kebenaran dari masing-masing gerbang dasar
4. Melakukan percobaan dan mengaplikasikan rangkaian Flip-Flip dengan
menggunakan IC
5. Melakukan percobaan dan mengaplikasikan rangkaian Flip-flop dengan
menggunakan transistor

D. Lembar Kerja / Praktek


Alat- Bahan
a. IC 555
b. Baterai 9V
c. Potensio 10 k
d. Kapasitor 10uf
e. Led
f. Resistor 470 Ω dan 22K Ω
g. Papan percobaan (projectboard)
h. Kabel Jamper
Elektronika Digital Dasar

1. Gambar rangkaian 1 Flip-flop dengan IC 555


Vcc

R 470Ω R 22k Ω

LED
Potensio
10 K

R 22k Ω

LED
C 10UF

Gnd
E. Langkah Kerja
a. Persiapkan Alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan ini
b. Rangkai gambar rangkaian ke papan Percobaan (Projectboard)
c. Putar potensio meter kekanan dan kekiri untuk mengatur delay cahaya
display led
d. Amati hasil dan catat

F. Lembar Kerja / Praktek


Alat- Bahan
a. Transistor S9014 (Q1 dan Q2)
b. Baterai 9V
c. Kapasitor 100uf (C1 dan C2)
d. Led
e. Resistor 56k (R1 dan R2)
f. Papan percobaan (projectboard)
g. Kabel Jamper
Elektronika Digital Dasar

2. Gambar rangkaian 2 Flip-flop dengan 2 buah Transistor


Vcc
5-9V

Gnd Gnd

G. Langkah Kerja
a. Persiapkan Alat dan bahan yang diperlukan untuk percobaan ini
b. Rangkai gambar rangkaian ke papan Percobaan (Projectboard)
c. Amati hasil dan catat
Elektronika Digital Dasar

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto.1995. pengetahuan Teknik Listrik. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Hall, D.T..1984. Practical Marine Electrical Knowledge. London : Witherby & Co


Ltd.

Malvino, Albert Paul. 1984. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta; Erlangga

Sutanto. 1994. Rangkaian Elektronika (Analog). Fak.Teknik UI : Jakarta.

Willam H. Hayt Jr., Jack E. Kemmerly, Steven M.Durbin. 2005. Rangkaian Listrik.

Edisi keenam. Jakarta : Penerbit Erlangga

Http:\\.id.wikipedia.org/wiki/transistor” kategori transistor

Http:\\.id.wikipedia.org/wiki/dioda” kategori dioada

Anda mungkin juga menyukai