Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2 INDIVIDU AGENDA 4

ANALISIS PENYEBAB ISU DAN GAGASAN KREATIF

DISUSUN OLEH :

NAMA : dr. NUR RESKI YULTA FAJRYANI, S.Ked


NIP : 199010262022032009
NO ABSEN : 14
WIDIAISWARA : NURUL KHASANAH, S.E

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN 204
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
TAHUN 2022
ANALISIS PENYEBAB ISU DAN GAGASAN KREATIF

NAMA : dr. NUR RESKI YULITA FAJRYANI, S.Ked


SATUAN KERJA : UPTD PUSKESMAS ALAK
GEL/ANGK/KEL : 14 / 204 / 3
NO. ABSEN : 14
JABATAN PESERTA: AHLI PERTAMA-DOKTER

A. ANALISA PENYEBAB ISU


Dari penapisan isu sebelumnya, didapatkan fokus utama yaitu Isu: “Belum
optimalnya pelayanan dokter di Poli VCT Puskesmas Alak”. Setelah itu
dilakukan identifikasi penyebab masalah dengan menggunakan metode diagram
fishbone. Diagram fishbone digunakan untuk memahami persoalan dengan
memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait dan penyebab-penyebab
isu.

Gambar 1. Indentifikasi penyebab masalah dengan metode fishbone diagram

Environment: Material

Kurangnya
Pemahaman Jadwal Dokter
Pegawai Puskesmas di Poli VCT
dan pasien tentang belum ada
Belum
alur pelayanan
optimalnya
pasien HIV
Pelayanan
Dokter di
Stigma masyarakat Poli VCT
Pasien HIV
Puskesmas
langsung dirujuk ke Alak
Mutasi Pegawai RSUD WZ Johanes
Puskesmas yang
telah dilatih

Method
Man
a. Man: Mutasi pegawai puskesmas yang telah dilatih dan stigma masyarakat
terhadap pasien HIV/AIDS
b. Method: Pasien HIV/AIDS langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum WZ
Johanes
c. Material: Jadwal Dokter di Poli VCT yang belum ada di Puskesmas Alak
d. Environment: Kurangnya Pemahaman Pegawai Puskesmas dan pasien
mengenai alur pelayanan HIV/AIDS di Puskesmas Alak

Dari beberapa penyebab isu di atas, dilakukan identifikasi dengan


menggunakan metode USG, yaitu :
1. Urgency adalah seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisa dan
ditindak lanjuti.
2. Seriousness adalah seberapa serius isu tersebut harus dibahas, dianalisa dan
ditindak lanjuti.
3. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
Untuk analisis USG, caranya dengan menentukan tingkat keseriusan dengan
skala 1-5. Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah
prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG
tersebut. Digunakan skor dengan skala tertentu yaitu skor skala 1-5. Semakin
tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka
semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut.
Skor penentuan prioritas :
5 : Sangat mendesak/gawat dan dampak
4 : Mendesak/gawat dan dampak
3 : Cukup mendesak/gawat dan dampak
2 : Tidak mendesak/gawat dan dampak
1 : Sangat tidak mendesak/gawat dan dampak
Penyebab paling mungkin
N Situasi/Penilaian (Penyebab) U S G Jumlah Prioritas
O
1 Kurangnya Pemahaman Pegawai 4 5 4 13 2
Puskesmas dan pasien tentang
alur pelayanan pasien HIV
2 Jadwal Dokter di Poli VCT yang 5 5 5 15 1
belum ada di Puskesmas Alak
3 Pasien HIV/AIDS langsung dirujuk 3 4 4 11 4
ke Rumah Sakit Umum WZ
Johanes
4 Mutasi pegawai puskesmas yang 4 4 4 12 3
telah dilatih dan stigma
masyarakat terhadap pasien
HIV/AIDS

B. GAGASAN KREATIF SEBAGAI PEMECAHAN


GAGASAN KREATIF/ EFEK KEMU BIAYA JUMLAH PRIORITAS
SOLUSI TIVIT DAHA
AS N
Penetapan jadwal dokter 4 5 5 14 I
dan alur pelayanan Poli VCT
Puskesmas Alak
Mengajarkan tenaga 3 4 4 11 II
kesehatan mengenai Update
Pengobatan HIV/AIDS
Meningkatkan pengetahuan 4 3 3 10 III
mengenai penyakit
HIV/AIDS

Berdasarkan metode MCNAMARA, solusi yang terpilih adalah Penetapan


jadwal dokter dan alur pelayanan Poli VCT Puskesmas Alak. Dengan cara ini,
diharapkan seluruh pegawai puskesmas, rekan sejawat dokter dan pasien
menjadi lebih mengerti manfaat Poli VCT sebagai pencegahan penyebaran
HIV/AIDS.
C. KEGIATAN AKTUALISASI DALAM MENDUKUNG GAGASAN KREATIF
1. Membuat banner jadwal dokter dan alur pelayanan di Poli VCT.
a. Berkonsultasi dengan mentor.
b. Menyusun jadwal dokter dan rancangan alur pelayanan pasien HIV/AIDS
c. Meminta persetujuan kepada mentor.
d. Proses cetak banner ke pihak reklame.
e. Memasang banner di ruang tunggu pasien di Puskesmas Alak
2. Memberikan informasi mengenai jadwal dokter dan alur pelayanan pasien
HIV/AIDS di Poli VCT kepada pegawai Puskesmas Alak, lintas sektor dan
KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Kota Kupang.
a. Berkonsultasi dengan mentor.
b. Menetapkan jadwal pemberian informasi untuk pegawai Puskesmas Alak
c. Mempersiapkan materi, undangan dan daftar hadir.
d. Melaksanakan pemberian informasi jadwal dokter dan alur pelayanan
pasien HIV/AIDS di Poli VCT kepada pegawai Puskesmas Alak, lintas
sektor dan KPA Kota Kupang.
3. Memposting jadwal dokter dan alur pelayanan Poli VCT di media sosial
(Facebook dan Instagram) milik Puskesmas Alak
a. Berkonsultasi dengan mentor.
b. Mempersiapkan bahan atau materi yang akan di upload ke media sosial
Puskesmas Alak
c. Meminta persetujuan kepada mentor.
d. Melakukan upload materi jadwal dokter dan alur pelayanan Poli VCT ke
media sosial seperti Facebook dan Instagram milik Puskesmas Alak.
4. Membuat inovasi kartu kontrol pasien HIV/AIDS
a. Berkonsultasi dengan mentor.
b. Mencari sumber, mendesain dan membuat kartu kontrol pasien HIV/AIDS
c. Meminta persetujuan kepada mentor.
d. Mencetak kartu kontrol pasien HIV/AIDS.
e. Melakukan kegiatan edukasi kartu kontrol pasien HIV/AIDS kepada
pegawai Poli VCT, pasien serta keluarga pasien HIV/AIDS.
5. Melakukan Evaluasi kegiatan dan laporan kepada mentor
a. Menyiapkan bahan evaluasi kegiatan aktualisasi.
b. Melaksanakan evaluasi kegiatan aktualisasi.
c. Meminta saran perbaikan kepada mentor berdasarkan hasil evaluasi.
d. Melakukan perbaikan untuk penyempurnaan laporan aktualisasi.

D. ANALISA STAKEHOLDER
Stakeholder yang berpengaruh terkait isu belum optimalnya pelayanan dokter di
Poli Volluntary Counselling and Test (VCT) Puskesmas Alak adalah Kepala
Puskesmas, pemegang program HIV, rekan sejawat dokter, dan Yayasan KPA.

E. DAMPAK YANG AKAN TERJADI JIKA MASALAH TERSEBUT TIDAK


DAPAT DIATASI
1. Bagi Diri Sendiri
Tidak dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK pada
pelaksanaan aktualisasi di Puskesmas Alak
2. Bagi Puskesmas Alak
 Tidak tercapainya tugas pokok dan fungsi pelayanan pencegahan dan
pemberantasan penyakit HIV/AIDS
 Jumlah pasien HIV/AIDS akan semakin bertambah.
 Pengobatan pasien HIV/AIDS menjadi tidak terkontrol.
 Menurunnya angka kepuasan pasien terhadap pelayanan Puskesmas
Alak.
3. Bagi Masyarakat
 Meningkatnya resiko penularan dari infeksi HIV/AIDS di kalangan
masyarakat,
 Kurangnya pemahaman atau pengetahuan tentang pelayanan pasien
HIV/AIDS yang baik dan benar di Puskesmas Alak
 Pengobatan yang diterima belum optimal.

Anda mungkin juga menyukai