Anda di halaman 1dari 10

REVIEW JURNAL

TEKNOLOGI PANGAN DAN GIZI


Disusun guna memenuhi salah satu tugas
pada Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pembimbing:

Fariza Yulia Kartika S.Gz.,M.Si

Disusun Oleh :

Irma Wahyu Fikri


12020140004
PROGRAM STUDI S1 GIZI

FAKULTAS GIZI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN 2022
Jenis Jurnal : Jurnal B.Indonesia

Judul Jurnal : Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin dengan Penambahan Kacang
Tunggak sebagai Sumber Kalsium pada Pembuatan Snack Bar

Nama Jurnal : Jurnal pangan dan gizi

Volume & Tahun : Vol. 12 No. 2, Tahun 2022

Bab Jurnal Hasil review


Pendahuluan
Bentuknya merucut? (umum-khusus) Ya, jurnal tersebut menjelaskan secara
umum mulai dari masalah remaja yang
kekurangan kalsium kemudian efek dari
kekurangan kalsium oleh sudarmanto dan
sumarmi. Dilanjutkan dengan pembahasan
mengenai kandungan kalsium yang terdapat
pada tulang ikan dimana unsur utama dari
tulang ikan adalah kalsium, fosfor dan
karbonat. Dan selanjutnya membahas snack
bar yang menggunakan bahan dasar tepung
terigu dan tepung kedelai hingga membahas
kacang tunggak sebagai tambahan protein
pada snack bar.
Menggunakan data-data yg terkait Menggunakan data yang berdasarkan 67.9%
remaja yang mengalami kekurangan kalsium
yang disebabkan oleh kurangnya asupan
kalsium pada makanan yang dikonsumsi
Menggunakan penelitian sebelumnya Ya, jurnal tersebut menggunakan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh
Darmawangsyah 2018, dimana penelitian
tersebut berisi prosedur dalam pembuatan
modifikasi tepung tulang ikan patin.
Selanjutnya pada proses pembuatan kacang
tunggak cincang merujuk pada penelitian
Rahardjo et al 2019. Untuk Prosedur dalam
pembuatan snack bar pada penelitian ini
merupakan modifikasi dari penelitian Janah
(Janah, 2017) dengan menggunakan
formulasi F0, F1, F2, F3.
Memberikan tujuan dari penelitian ini Tujuan penelitian ini yaitu untuk
membandingkan dan mengetahui sifat
sensori jajanan berbahan dasar tulang ikan
dan kacang tunggak. Dimana jika semakin
besar konsentrasi tulang ikan patin, maka
semakin tinggi kandungan kalsium dari
snack bar, sehingga dapat mengurangi
tingkat kekurangan kalsium khususnya
remaja.
Metode
Desain Penelitian ini termasuk jenis penelitian
eksperimental dengan desain Rancangan
Acak Lengkap (RAL) satu faktor, yaitu
perbandingan tepung tulang ikan dan kacang
tunggak (0:0, 90:20, 80:30, 70:40) yang
terdiri atas empat taraf perlakuan (F0, F1, F2,
F3).
Tahapan penelitian Terdapat beberapa tahap yaitu yang pertama
tahap pembuatan snack bar yang sesuai pada
formula, kemudian dilakukannya tahap
pengujian organoleptic yang dilakukan oleh
2 jenis panelis semi terlatih dengan menguji
mutu hedonic dan panelis konsumen
menggunakan skala likert . Dan dilakukan
tahap pengujian kandungan zat gizi.
Analisis statistic Pada hasil nilai gizi snack bar dianalisis
menggunakan one way anova dengan nilai
signifikan P< 0.05. Selanjutnya pada hasil
analisis mutu hedonic snack bar diuji
menggunakan VAS (Visual Analog Score)
dengan nilai 1-10 cm, One-way Anova
dengan nilai signifikan P<0.05. Kemudian
pada analisis hedonik snack bar panelis
konsumen diuji menggunakan skala likert
dengan nilai 1-4. One-way Anova dengan
nilai signifikan P<0.05
Hasil dan Pembahasan
Hasil seperti apa Penambahan tepung tulang ikan patin
memengaruhi parameter aroma, warna,
tekstur dan rasa dari snack bar. Diantara
ketiga formula yang diberi perlakuan, snack
bar terpilih yaitu F3 yang paling disukai
panelis dan dapat diklaim sebagai makanan
sumber kalsium.
Dibandingkan dengan penelitian Pada jurnal ini, peneliti melakukan
sebelumnya perbandingan dengan penelitian sebelumnya
dimana jika dilihat dari hasil analisis, snack
bar dengan penambahan tepung tulang akan
terjadi peningkatan kadar kalsium, yang
sejalan dengan penelitian Kurniaty et al 2018
bahwa kandungan kalsium cenderung
meningkat dari F0 ke F3. Peningkatan
tersebut sejalan dengan peningkatan tepung
ikan teri. Menurut (Kaya 2008) dengan
semakin bertambahnya pemakaian tepung
tulang ikan patin maka kadar kalsium yang
terkandung dalam snack bar juga akan
semakin besar.
Kesimpulan
Sudah menjawab tujuan Ya sudah menjawab dari tujuan, dimana
pada penelitian ini sudah dapat melihat dan
mengetahui hasil dari snack bar yang
berbahan dasar tepung tulang ikan yang
ditambahkan dengan protein dari kacang
tunggak.
Ada saran Tidak ada, karena format dari jurnal sudah
sesuai
Jenis Jurnal : Jurnal B.Inggris

Judul Jurnal : Wheat Biscuits Enriched with Plant-Based Protein Contribute to


Weight Loss and Beneficial Metabolic Effects in Subjects with Overweight/Obesity

Nama Jurnal : Jurnal Nutriens

Volume & Tahun : Nutrisi 2022, 14, 2516

Bab Jurnal Hasil review


Pendahuluan
Bentuknya merucut? (umum-khusus) Ya, pada bagian awal menjelaskan
prevalensi obesitas diseluruh dunia menurut
WHO. Kemudian dilanjutkan dengan
kepatuhan pola makan yang sehat seperti
menggunakan diet mediterania yang
didominasi oleh asupan makanan nabati.
Lalu membahas tentang manfaat kacang
kacangan yang sangat baik dan ekonomis
serta berprotein tinggi. Dilanjutkan
pembahasan manfaat kacang yang lebih
signifikan. Dan membahas suplementasi L-
Arginine yang a mampu membangkitkan
respons anoreksigenik dengan
meningkatkan respons postprandial dari
peptida usus anorektik Glukagon-like-
peptide-1 (GLP-1) dan Peptide tirosin
tirosin (PYY) pada subjek dengan berat
badan normal atau obesitas. Dan juga
pembahasan tentang Pemberian asam amino
rantai cabang (BCAA) (yaitu, L-leusin, L-
isoleusin dan L-valin), dimana penambahan
makanna dengan L leusin dapat
meningkatkan rasa kenyang dan
pengurangan rasa lapar.
Menggunakan data-data yg terkait Data yang menjadi acuan adalah prevalensi
obesitas di seluruh dunia dimana hampir tiga
kali lipat sejak tahun 1975, di antaranya lebih
dari 650 juta mengalami obesitas. Sedangkan
data yang digunakan untuk penelitian yaitu
individu dengan kelebihan berat
badan/obesitas (indeks massa tubuh (IMT)
25 kg mÿ2 ), dan tanpa diabetes, berusia > 18
tahun, dengan olahraga normal, kebiasaan
makan dan minum. Tujuh puluh subjek
berpartisipasi dalam penelitian ini dan
direkrut melalui poster dan iklan elektronik.
Menggunakan penelitian sebelumnya Ya, peneliti menggunaka penelitian
sebelumnya yaitu pada pemberian asam
amino rantai cabang BCAA (Leusin, L
isoleusin dan L arginin)
Memberikan tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak konsumsi
harian makanan ringan yang diperkaya
dengan protein nabati dengan kandungan
tinggi asam amino dengan sifat pengatur
nafsu makan (BCAA dan L- arginin), sebagai
bagian dari intervensi diet, pada penurunan
berat badan.
Metode
Desain Penelitian ini dirancang sebagai studi buta
tunggal selama 12 minggu, single blinded
acak intervensi diet dengan total tujuh puluh
subjek (44 perempuan, 26 laki laki)

Tahapan penelitian ✓ Tahap yang dilakukan adalah


penambahan protein nabati pada
biscuit PB rasa kakao yang diganti
dengan tepung tumbuhan yang
berasal dari kacang kacangan dan
biji bijian.
✓ Tahap selanjutnya adalah
pengacakan peserta dalam dua
kelompok antara biscuit PB ( yang
dilengkapi dengan protein nabati)
dan kelompok biscuit CB (gandum
isocaloric konvensional). Kedua
kelompok menerima konseling diet
dan bimbingan individual/ intervensi
oleh ahli diet terlatih bersama
dengan rencana diet mingguan.
Dengan deficit kalori 20% dan
disarankan untuk mengonsumsi 5
biskuit per hari (1 biskuit = 14 g),
sebagai camilan sore (sekitar 3 jam
setelah makan siang).
✓ Tahap penelitian selanjutnya adalah
menghitung total asupan energi
harian, Kepatuhan terhadap
intervensi diet dievaluasi di setiap
kunjungan dengan pengukuran
penurunan berat badan dan
penyelesaian catatan diet yang
ditimbang selama 3 hari (dua hari
kerja dan satu hari akhir pekan).
Peserta yang tidak mengikuti
setidaknya 75% dari diet yang
ditentukan selama dua minggu
berturut- turut dikeluarkan dari
penelitian.
✓ Sebelum itu para relawan
menyelesaikan serangkaian
kuosioner pada skrining awal yang
harus melengkapi informasi
demografis, riwata medis, BB,
hingga melakukan recall dan ffq.

Analisis statistik ✓ Analisis datanya menggunakan


(SPSS 21.0)
✓ Untuk memeriksa distribusi normal
data menggunakan tes kolmogrov-
smirnov.
✓ sample t-test digunakan untuk
membandingkan parameter
antropometri dan biokimia pada
awal dan akhir intervensi pada
masing-masing kelompok.
✓ Untuk perbedaan antara keduanya
menggunakan uji t independent
sedangkan korelasi antropometri,
biokimia, kadar horman dan penanda
inflamasi menggunakan uji korelasi
pearson. Dengan nilai signifikan
<0.05

Hasil dan Pembahasan


Hasil seperti apa Adanya penurunan berat badan dari dua
kelompok biscuit yang signifikan, namun
pada kelompok biscuit PB yang diintervensi
mengalami penurunan berat badan 7.6%
dan kecenderungan penurunan massa lemak
tubuh yang lebih besar jika dibandingkan
dengan kelompok biscuit CB yaitu
penurunan berat badan hanya 6.2 %
Dibandingkan dengan penelitian Iya, dimana Penelitian sebelumnya telah
sebelumnya meneliti dampak perbedaan komposisi
makronutrien jajanan terhadap nafsu makan
dan asupan energi. Leidy dkk. menunjukkan
bahwa konsumsi jajanan sore berprotein
tinggi meningkatkan kontrol nafsu makan,
yang mengarah pada pengurangan jajanan
malam tinggi lemak dibandingkan dengan
konsumsi jajanan dengan kandungan protein
lebih rendah.
Hasil serupa ditemukan dalam dua
penelitian Williams dkk 2006 dan Douglas
2013, yang menunjukkan bahwa camilan
kecil berprotein tinggi di sore hari dapat
menunda atau mengurangi porsi ngemil
berikutnya dan mencegah makan berlebihan
di kemudian hari
Kesimpulan
Sudah menjawab tujuan Sudah, karena penelitian tersebut sudah
mengetahui dari dampak konsumsi harian
makanan ringan yang diperkaya dengan
protein nabati dengan kandungan tinggi
asam amino dengan sifat pengatur nafsu
makan (BCAA dan L- arginin) dan biscuit
gandum konvensional
Ada saran Tidak ada

Anda mungkin juga menyukai