Anda di halaman 1dari 2

Dahulu kala di hutan belantara semua binatang hidup rukun dan saling tolong

menolong. Yang menguasai seluruh rimba beserta penghuninya adalah singa si raja
rimba. Ketika itu Singa sedang tidur lelap di bawah pohon. Tiba-tba muncul Tikus
yang berlari ke arahnya. Dan karena terburu-buru, Tikus tak sengaja menabrak
wajah Singa! “Brukkk...!!” Singa pun terbangun dengan marah. Ia mengaum keras,
tak suka Tikus mengganggu waktu tidurnya.
"Haaauuumm!! Kau akan kumakan karena telah mengganggu tidur siangku!" Singa
berkata dengan garang. Mendengar ucapan Singa, tubuh Tikus gemetar ketakutan.
Ia memohon, "Jangan Singa, aku mohon jangan makan aku. Tolong lepaskan aku,
ya. Aku berjanji, kalau kau melepaskan aku, suatu saat aku akan membantumu
ketika kau kesulitan."
Mendengar ucapan Tikus yang bertubuh kecil itu, Singa tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha! Hauumm! Binatang kecil seperti kamu bisa apa, Tikus? Mau menolongku
dengan cara apa?" Singa meremehkan Tikus.
Tapi Tikus terus memohon. Tikus juga berjanji, jika suatu hari Singa butuh
bantuannya, ia akan segera datang.
Melihat kegigihan Tikus meyakinkan dirinya, Singa pun pun melepas Tikus. Binatang
kecil itu langsung berterima kasih dan segera berlari riang, takut tiba-tiba singa
berubah pikiran. Sementara Singa meneruskan tidur sepanjang siang.
Sore harinya, Singa berjalan-jalan di sekitar hutan. Langkahnya besar-besar,
kepalanya diangkat penuh kebanggaan. Ia tahu, ia kuat dan berkuasa di dalam
hutan.
Tapi tiba-tiba, Singa menginjak perangkap yang dipasang pemburu! “krakk..!”
Kakinya terjerat tali perangkap dan terangkat ke pohon tinggi.
Singa pun meronta-ronta sekuat tenaga. Namun bukannya lepas, talinya justru
semakin kuat. Singa yang kehabisan akal berteriak meminta pertolongan.
"Haauumm!! Tolong aku! Tolong! Siapa yang bisa membantuku melepaskan diri dari
perangkap ini?" pekik Singa hingga suaranya terdengar ke seluruh penjuru hutan.
Sayangnya, binatang-binatang yang mendegar tidak berani mendekat. Binatang-
binatang itu takut akan terperangkap juga dan takut dimakan oleh Singa bila
membantunya.
Kecuali Tikus. Mendengar Singa minta tolong, ia bergegas datang. "Aku harus
segera menolong Singa. Aku sudah berjanji padanya!" seru Tikus pada dirinya
sendiri.
Ketika tikus sampai, Singa mulai kehabisan tenaga. Ia tampak lemah tak berdaya.
Melihat itu, Tikus pun memanggil Singa.
"Wahai Singa, aku sudah kembali. Seperti janjiku, aku akan menolongmu!" kata
Tikus.
Melihat Tikus, Singa lega dan senang sekali.
“Tapi bagaimana binatang sekecil kau bisa melepaskanku dari jeratan perangkap?”
Tikus pun langsung memanjat pohon dan mengerat tali perangkap dengan gigi-
giginya. Meski perlahan-lahan, tali pun koyak dan akhirnya putus!
Singa yang terbebas dari tali perangkap, sangat terharu dengan ketulusan dan
kegigihan Tikus. Ia tak menyangka, binatang sekecil Tikus menjadi penyelamatnya.
"Hauuum! Terima kasih, Tikus! Kau adalah penyelamatku. Di saat binatang lain takut
dan tidak mau membantu, kamu datang dengan berani untuk membantuku. Aku
minta maaf karena pernah meremehkan kekuatanmu," ujar Singa kepada Tikus.
"Sama-sama, Singa!" kata Tikus riang.
Sejak saat itu, Tikus dan Singa pun bersahabat. Mereka selalu bersama dan jadi
contoh bagi warga hutan untuk selalu saling menolong sesama.

Dari dongeg di atas, terdapat pesan moral yaitu tolong-menolong dan


menepati janji. Sampaikan juga pada anak untuk selalu menghargai dan
tidak meremehkan orang lain yang tampak lebih lemah dari kita.

Anda mungkin juga menyukai