Anda di halaman 1dari 13

KEBIJAKAN

PERADILAN BAGI
DIFABEL DALAM
PROSES PERADILAN

ERNI MUSTIKASARI
KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
“different ability people”
TIDAK TERKAIT DENGAN KELAINAN,
KEKURANGAN ATAU KETIDAKMAMPUAN,
NAMUN MEMILIKI KEMAMPUAN YANG
BERBEDA SEHINGGA SETIAP HAMBATAN
TERHADAP KESEMPATAN UNTUK
BERPARTISIPASI PERLU DIHILANGKAN,
DENGAN MEMBUAT KEBIJAKAN DAN
RANCANGAN LINGKUNGAN YANG
MENDUKUNG

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 2


P E R L I N D U N G A N N E G A R A B A G I K A U M D I FA B E L

DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2016


TENTANG PENYANDANG DISABILITAS

• Hak keadilan dan perlindungan hukum;


• Aksesibilitas (atau keteraksesan, ketercapaian);
• Pelayanan publik • Hak mendapatkan Pelindungan
• Bebas dari diskriminasi khusus dari diskriminasi,
• Mendapatkan perlindungan “lebih” dari tindak penelantaran, pelecehan, eksploitasi,
kekerasan termasuk kekerasan dan eksploitasi serta kekerasan dan kejahatan
seksual. seksual;
• Aksesibilitas adalah derajat kemudahan dicapai • Hak perlindungan khusus; serta
oleh orang, terhadap suatu objek, pelayanan • Hak mendapatkan pendampingan
ataupun lingkungan sosial.
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 3
BERDASARKAN PP NOMOR 39
TA H U N 2020 T E N TA N G
AKOMODASI YA N G L AYA K
UNTUK P E N YA N D A N G
D I S A B I L I TA S DALAM PROSES
PERADILAN

6 (ENAM) KEBIJAKAN
TEKNIS PENUNTUTAN
1. PENILAIAN PERSONAL;
2. PENTERJEMAH;
3. PERTEMUAN SEBELUM PERSIDANGAN (PRETRIAL
MEETING);
4. OPTIMALISASI ALAT BUKTI
5. AHLI UNTUK MENDUKUNG KETERANGAN DIFABEL
6. PEMBUKTIAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP
KORBAN DISABILITAS INTELEKTUAL SEBAGAI
UNSUR “TIDAK BERDAYA” YANG DISAMAKAN
DENGAN MELAKUKAN KEKERASAN

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 4


P E M E N U H A N K E L E N G K A PA N M AT E R I I L K H U S U S B E R K A S P E R K A R A

PENILAIAN PERSONAL untuk menentukan:


1. Kualifikasi pendamping yang dibutuhkan;
2. Penterjemah orang yang pandai bergaul dengan terdakwa, saksi dan/atau korban
difabel;
3. Ahli yang dapat memberikan penjelasan berdasarkan keahliannya mengenai
peristiwa, hambatan, kecenderungan kondisi difabel tertentu, akurasi keterangan,
usia mental, serta segala keterangan untuk menguatkan atau menjernihkan
keadaan yang dijelaskan dalam keterangan terdakwa, saksi dan/atau korban difabel.

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 5


Penterjemah cukup berkualifikasi sebagai orang yang pandai bergaul dengan
terdakwa atau saksi difabel, tanpa harus memiliki sertifikat penterjemah resmi,
termasuk orang yang mempunyai hubungan darah sedarah atau semenda dengan
terdakwa atau saksi difabel yang sehari-hari dapat berkomunikasi dan/atau merawat
terdakwa atau saksi difabel

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 6


AKSESIBILITAS

DALAM MENGHADAPI PROSES


PERSIDANGAN

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 7


OPTIMALISASI ALAT BUKTI a. orang yang tidak mendengar melihat dan
Untuk tindak pidana yang korbannya difabel atau mengalami sendiri, sepanjang
anak difabel yang tidak disumpah karena usianya keterangannya berhubungan dengan tindak
kurang dari 15 (lima belas) tahun atau alat bukti pidana;
keterangan saksi kurang mendukung atau karena b. saksi-saksi yang keterangannya berdiri
keterangan saksi diperoleh dari orang lain
sendiri-sendiri tapi ada hubungannya satu
(testimonium de auditu), pemeriksaan juga
dilakukan terhadap:
dengan yang lain;
c. ahli
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 8
LAPORAN, Berita Acara atau KETERANGAN AHLI
U N T U K M E M P E R K U AT K E T E R A N G A N T E R D A K W A , S A K S I D A N / ATA U K O R B A N

LAPORAN AHLI BERITA ACARA KETERANGAN


Pasal 186 Pasal 186 KUHAP
Pasal 120 KUHAP)
KUHAP dan dan Penjelasannya
Penjelasannya

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 9


KONSTRUKSI HUKUM KORBAN
D I FA B E L I N E T E K T U A L D A L A M

PEMBUKTIAN TINDAK
PIDANA TERKAIT
KEKERASAN SEKSUAL
Dengan cara membuktikan hambatan
difabel intelektual sebagai unsur/elemen
“tidak berdaya” yaitu ketidakberdayaan yang
bersifat relatif yang disamakan dengan
perbuatan melakukan kekerasan

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 10


A K O M O D A S I YA N G L A YA K

PADA
LINGKUNGAN
PERADILAN
Reformasi birokasi pada area perubahan
ke-6 yaitu Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik dalam program
pembangunan zona integritas menuju
wilayah bebas dari korupsi (WBK) di 50
(lima puluh) satuan kerja Kejaksaan
dan wilayah birokrasi bersih dan
melayani (WBBM) di 5 (satuan) satuan
kerja Kejaksaan melalui inovasi untuk
memberikan kemudahan akses informasi
dan pembangunan fasilitas untuk orang
berkebutuhan khusus (difabel)
© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 11
Closing Statement

Kebijakan peradilan yang inklusif perlu


memberikan pengakuan pada keragaman
dengan memberi nilai kepada setiap manusia,
dan mewujudkannya dalam kebijakan dan
lingkungan peradilan yang aksesibel bagi
orang dengan kemampuan yang berbeda
(difabel)

Erni Mustikasari
Kejaksaan Republik Indonesia

© 2018 Slidefabric.com All rights reserved. P A G E 12


THANKS FOR YOUR
ATTENTON

Anda mungkin juga menyukai