Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS


DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
2021

DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA


Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI Lt. 6-8
Jl. Jendera Ahmad Yani Kav. 58 By Pass, Jakarta Pusat
Telpon : 021-29079177
KATA PENGANTAR
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama telah berkomitmen dengan
mencanangkan pembangunan Zona Intergritas dan terus mengupayakan terwujudnya
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM).
Upaya pembangunan tersebut secara terus menerus diupayakan dengan
berkelanjutan hingga pemahaman akan perilaku anti korupsi dan jiwa yang berintegritas
terinternalisasi secara penuh sejak dari pikiran, perkataan, dan perbuatan seluruh
pegawai Ditjen Badilag. Tentu upaya-upaya tersebut haruslah konkrit dan terukur,
sehingga upaya yang telah diusahakan dapat dievaluasi dan dinilai efektifitasnya.
Alhmadulillah, Ditjen Badilag pada akhirnya dapat meraih predikat Wilayah
Birokrasi Bersih & Melayani (WBBM) pada tahun 2021 yang lalu. Semoga capaian ini
terus bertahan dan dampaknya dapat dirasakan oleh semua aparatur peradilan agama
dan masyarakat pencari keadilan pada umumnya.
Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh Tim Penilai Internal yang telah
bekerja keras melakukan penilaian, evaluasi, dan meberikan rekomendasi perbaikan
kepada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI atas Eviden
dari Lembar Kerja Evaluasi Zona Integritas. Kami sangat mengapresiasi, karena Tim
Penilai Internal telah memberikan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag.
Kami juga berterima kasih kepada Koordinator masing-masing area
Pembangunan Zona Integritas Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
Agung RI yang telah berjibaku menghimpun, menyusun eviden, dan mengunggahnya ke
https://pmpzi.mahkamahagung.go.id/.
Kami berharap, laporan ini akan semakin memacu seluruh aparatur Direktorat
Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI untuk semakin berintegritas dan
bebas dari korupsi, demi mewujudkan visi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama
yang Agung.
Jakarta, 3 Januari 2022
Ketua Pembangunan Zona Integritas
Ditjen Badilag MA RI,

Drs. Arief Hidayat, S.H., M.M.

Page | 2 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


DAFTAR ISI
Halaman Cover 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I Pendahuluan 4

A. Latar Belakang 4
B. Maksud Dan Tujuan 5
C. Landasan Hukum 6
D. Ruang Lingkup 7
BAB II Pelaksanaan Penilaian Mandiri 8

A . Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penilaian Internal 8


B. Susunan Tim Penilai Internal 8

C. Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas 8


BAB III Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas 9

A. Hasil Penilaian Per Area 9


B. Capaian, Relevansi, dan Efektifitas Eviden yang diajukan atas LKE 9
C. Catatan Tim Penilai Internal Per Area 23

D. Tindak Lanjut atas Catatan Tim Penilai Internal Per Area 27


BAB IV Penutup 28
Kesimpulan 28
Rekomendasi 30

Page | 3 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama merupakan salah satu unit eselon I
dari 7 unit eselon I pada Mahkamah Agung RI. yang membawahi 441 unit satuan kerja
pengadilan agama di seluruh Indonesia Dengan jumlah SDM sebanyak 9.377 orang.
yang terdiri dari 2.980 orang Hakim, 4.050 orang kepaniteraan/kejurusitaan dan 2.118
orang SDM kesekretariatan.
Ditjen Badilag sebagai penanggung jawab administrasi satuan kerja peradilan
agama dan sebagai salah satu unit eselon I di Mahkamah Agung terus berupaya
mewujudkan kesatuan kuantitas dan kualitas pelayanan bagi masyarakat pencari
keadilan di seluruh Indonesia guna menjamin akses dan pemenuhan hak-hak hukum bagi
seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, Ditjen Badilag mendorong seluruh satker
untuk melaksanakan pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM sebagai upaya
membantu pemerintah dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang berorientasi
melayani, transparan, dan akuntabel.
Latar Belakang
Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
pada Ditjen Badilag dilatar belakangi antara lain:
a. Bahwa Ditjen Badilag telah meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
sebagai bukti dari komitmen kuat seluruh pimpinan dan aparatur untuk mewujudkan
pelayanan yang transparan dan akuntabel;
b. Dalam pembangunan Zona Integritas, Ditjen Badilag tidak hanya berhenti pada aspek
transparansi dan akuntabilitas, melainkan juga berupaya memperbarui serta
meningkatkan moda dan kualitas pelayanan publik demi terciptanya pelayanan prima
kepada seluruh lapisan masyarakat;
c. Hal-hal tersebut diharapkan dapat memberi dampak signifikan bagi upaya kolektif
Ditjen Badilag dan Mahkamah Agung dalam mewujudkan peradilan Indonesia yang
agung;
Isu Strategis
a. Dalam rangka pembangunan WBBM, beberapa isu strategis diidentifikasi sebagai
landasan bagi seluruh aspek dan kegiatan pembangunan WBBM;

Page | 4 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


b. Isu-isu strategis dimaksud berkaitan dengan pelayanan publik yang pada pokoknya
mencakup empat isu utama, yaitu:
1. Harapan masyarakat yang semakin meningkat terhadap bentuk dan kualitas
layanan Peradilan Agama, terutama pada enam kualitas yang diharapkan, yaitu:
a. Kemudahan;
b. Aksesibilitas;
c. Kesederhanaan proses;
d. Biaya murah;
e. Kecepatan; dan
f. Ketepatan
2. Pandemi Covid-19 yang mengubah banyak aspek dalam tatanan kehidupan
masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan sehingga perlu direspons secara
cepat agar:
a. Pelayanan kepada masyarakat dapat tetap berjalan dengan baik dengan tidak
mengurangi kualitas pelayanan; dan
b. Memastikan aparatur peradilan dapat melayani masyarakat tanpa terpapar
virus atau setidaknya menekan jumlah aparatur yang terpapar setelah memberi
pelayanan
3. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan masif sebagai
konsekuensi dari era industri 4.0 yang ditandai dengan berubahnya cara-cara
dalam berkomunikasi, transmisi data, interaksi, transaksi bisnis, hingga tata Kelola
pemerintahan;
4. Pemberdayaan kelompok masyarakat rentan (perempuan dan anak) dalam
penanganan perkara perceraian yang dilatarbelakangi beberapa kondisi, sebagai
berikut:
a. Akses terhadap keadilan menjadi isu penting, terutama terhadap kelompok
masyarakat rentan;
b. Kompetensi Peradilan Agama, salah satunya berkenaan dengan hukum
keluarga, banyak bersentuhan dengan kelompok masyarakat rentan
khususnya perempuan dan anak;
c. Perempuan dan anak termasuk dalam kelompok masyarakat rentan,
khususnya ketika terjadi perceraian. Beberapa publikasi terkini menunjukkan
perempuan dan anak sering terabaikan hak-hak hukumnya.

Page | 5 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Penyusunan Laporan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Pembangunan


Zona Integritas Ditjen Badilag pada Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama sebagai
berikut :
1. Melakukan pemetaan internal sebagai bahan referensi pengambilan kebijakan
untuk mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme demi mencapai Predikat Wilayah
Bebas Korupsi dan Wilayah Bersih dan Melayani;
2. Mengukur efektifitas dan pencapaian 6 (enam) aspek Zona Integritas pada Ditjen
Badilag; dan
3. Menyediakan rekomendasi langkah-langkah perbaikan kinerja yang menyeluruh,
sistematis dan berkelanjutan agar senantiasa bebas dari korupsi.
Tujuan Laporan Penyusunan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Pembangunan Zona
Integritas Ditjen Badilag antara lain :
1. Tersedianya hasil Laporan yang valid, mencerminkan kondisi yang
sesungguhnya, lengkap, sistematis, serta akuntabel sebagai bahan referensi
pengambilan kebijakan untuk mencegah korupsi, kolusi dan nepotisme di
Lingkungan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama;
2. Tersusunnya rekomendasi terkait kajian internal menuju zona integritas wilayah
bebas dari korupsi.

C. LANDASAN HUKUM

Pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas


Ditjen Badilag ini didasarkan atas dan menjadikan acuan dasar hukum sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran negara yang
bersih dan bebas dari kolusi, korupsi dan nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo UU no 20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;

Page | 6 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang
Tahun 2012-2025;
8. Peraturan Presiden Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani;
10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Penilaian Internal yang dilakukan oleh Tim Penilai Internal
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI meliputi 6 (enam)
Aspek, yaitu:
1. Area Manajemen Perubahan;
2. Area Penataan Tatalaksana;
3. Area Penataan Sistem Manajemen SDM;
4. Area Penguatan Akuntabilitas;
5. Area Penguatan Pengawasan;
6. Area Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Page | 7 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penilaian Internal

1. Waktu Pelaksanaan
Penilaian (Desk Evaluation) dari Evaluator TPI (Tim Penilai Internal) Bawas MA RI
dilakukan sejak tanggal 2 Juni 2021 s/d 19 Juni 2021;
2. Tempat Pelaksanaan
Pelaksanaan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Ditjen
Badilag dilakukan secara online dikarena Pandemi Covid-19;

B. Susunan Tim Penilai Internal


Berdasarkan surat tugas nomor 217/BP/V/2021 tanggal 22 Mei 2021, maka
Pelaksanaan Penilaian Mandiri Pembangunan Zona Integritas terhadap calon unit kerja
berpredikat WBK/WBBM maka ditunjuk tim untuk Direktorat Jenderal Badan Peradilan
Agama, evaluatornya adalah Ferri T. Ferdiansyah.

C. Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas


Teknis Penilaian Mandiri Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas dilakukan
dengan Metode Desk Evaluation. Desk evaluation sendiri memiliki definisi proses
penilaian kelayakan dan kepatutan suatu Objek pembangunan Zona Integritras yang
mengacu pada standar dan ketentuan yang ditetapkan. Evaluator adalah orang
ditugaskan sebagai penilai kelayakan dan kepatutan Pembangunan Zona Integritas pada
suatu Instansi yang diusulkan untuk memperoleh predikat Zona Integritas Wilayah Bebas
Korupsi.
Adapun teknisnya adalah dengan berbagai macam cara diantaranya adalah
penilaian dengan evaluasi berbasis Lembar Kerja Evaluasi (LKE) yang dikorelasikan
dengan eviden yang diajukan oleh satker pengusul. Evaluator menilai apakah
berdasarkan pertanyaan-pertanyan yang terdapat pada Lembar Kerja Evaluasi telah
berhasil dijawab dan dibuktikan oleh satker pengusul dengan bukti dukung (eviden)
sehingga evaluator menjadi yakin bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut telah
memenuhi indikator secara keseluruhan dan satker dianggap mampu serta layak
mendapatkan rekomendasi untuk diajukan untuk menghadapi penilaian eksternal.

Page | 8 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


BAB III
HASIL PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

A. Hasil Penilaian Per Area

Hasil Penilaian Mandiri pelaksanaan pembanguna zona integritas pada


Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama sebagai berikut:
Pengungkit (Total Nilai 60=100%)
1. Manajemen Perubahan, bobot nilainya 5;
2. Penataan Tata Laksana, bobot nilainya 5;
3. Penataan Sistem Manajemen SDM, bobot nilainya 15;
4. Penguatan Akuntabilitas, bobot nilainya 10;
5. Penguatan Pengawasan, bobot nilainya 15;
6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, bobot nilainya 10;
Hasil (Total Nilai 35.5=88.75%)
1. Pemerintah yang bersih dan bebas KKN, bobot nilainya 18.5;
2. Kualitas Pelayanan Publik, bobot nilainya 17;

B. Capaian, Relevansi, dan Efektifitas Eviden yang diajukan atas LKE

1) Perbandingan Capaian
a. Sebelum Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama menuju Zona
Integritas:
1) Sumber Daya Manusia
Belum adanya mekanisme pengembangan profesionalitas aparatur peradilan
agama yang sistematis dan terukur;
2) Manajemen
Manajemen peradilan yang tidak efektif dan efisien;
3) Aksesibilitas
Akses masyarakat terhadap pelayanan publik di pengadilan agama masih
kurang baik.
4) Akuntabilitas
Akuntabilitas dan trasnparansi pengadilan masih rendah

Page | 9 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


b. Setelah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama menuju Zona
Integritas:
1) Sumber Daya Manusia
Adanya sistem penilain kinerja, sistem pengawasan yang efektif,
pengembangan SDM yang sistematis dan terarah.
2) Manajemen
Manajemen administrasi peradilan yang lebih efektif dan efisien, serta hemat
anggaran.
3) Aksesibilitas
Akses masyarakat terhadap pelayanan publik di pengadilan semakin baik,
khususnya dalam penanganan perkara. Asas sederhana, cepat dan biaya
ringan dapat terwujud.
Akuntabilitas Manajemen administrasi peradilan yang lebih efektif dan
efisien, serta hemat anggaran

2) Relevansi Eviden yang diajukan sebagai pemenuhan LKE


a. Area I: Manajemen Perubahan
Area I Manajemen perubahan memiliki target yang hendak dicapai yang
meliputi: Meningkatnya Komitmen, Perubahan Pola Pikir, dan Menurunnya Resiko
Resistensi. Dari target yang hendak dicapai tersebut memiliki indikator untuk
mengukurnya diantaranya berupa: Penyusunan Tim Kerja, Penyusunan Dokumen
Rencana ZI, Pemantauan dan Evaluasi, dan Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja.
Dari masing-masing target tersebut telah berhasil dicapai dan diwujudkan
yang dibuktikan dengan telah terlaksananya pencanangan ZI, yang dilaksanakan
dihadapan Pimpinan MA, Ketua Komisi Yudisial, Ketua Ombusdman, Perwakilan
Kementerian PAN-RB, Perwakilan KPK, Perwakilan Badan Pusat Statistik dan
Perwakilan Pemerintah Daerah, penandatanganan komitmen Bersama, penunjukan
Tim Pembangunan ZI, penyusunan program kerja pembangunan ZI, sosialiasi dan
internalisasi, monitoring dan evaluasi, keterlibatan pimpinan sebagai role model dan
penyusunan peta resiko dan mitigasinya.

Page | 10 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


Beberapa indikator keberhasilan Area Manajemen Perubahan adalah:
1. Adanya kesadaran pimpinan dan seluruh jajaran dalam membangun ZI.
2. Tahun 2019 ada 28 pengadilan di lingkungan peradilan agama telah
mendapatkan predikat WBK
3. Tahun ini 249 satuan kerja lolos Tim Penilai Internal MA RI dan 207 lolos tahap
awal Tim Penilai Nasional.
4. 441 Pengadilan agama dan pengadilan tinggi agama sudah terakreditasi
penjaminan mutu, sudah memiliki dekorum ruang sidang dan PTSP yang sesuai
standar.
5. 23 Aplikasi berbasis elektronik telah dimplementasikan di Ditjen Badilag dan
badan peradilan di bawahnya.
6. Menerbitkan dan mengirim SK mutasi satu hari sejak diumumkan.

b. Area II: Penataan Tata Laksana


Area II Penataan Tata Laksana memiliki target yang hendak dicapai yang
meliputi: Meningkatnya Penggunaan Tekhnologi, Meningkatnya Efisiensi
Manajemen, Meningkatnya Kinerja. Dari target yang hendak dicapai tersebut memiliki
indikator untuk mengukurnya diantaranya berupa: Penerapan Prosedur Operasional
Tetap, Implementasi e-Office, dan Keterbukaan Informasi Publik.
Dari masing-masing target tersebut telah berhasil dicapai dan diwujudkan
yang dibuktikan dengan terpenuhinya tiap-tiap indikator, Bukti (eviden) bahwa
indikator tersebut telah terpenuhi secara penuh dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Mengembangkan PTSP Online berdasar Surat Dirjen Nomor
432/Dj.A.2/HM.02.3/2/2021 tanggal 10 Februari 2021 tentang Pengembangan
Aplikasi PTSP Online Satuan Kerja, Aplikasi Vision Satuan Kerja, dan Portal
Ekonomi Syariah;
2. Penambahan fitur Vision berupa akses ke satuan kerja (pendelegasian Sebagian
wewenang perizinan kepada satuan kerja)
Dasar Hukum:
- Surat Dirjen Nomor 2174/Dj.A.2/KP.01.1/6/2020 tanggal 17 Juni 2020 tentang
Permohonan Izin Belajar Melalui Aplikasi Vision;
- Surat Dirjen Nomor 3863/Dj.A.2/HM.00/11/2020 tanggal 17 November 2020
tentang Pemberitahuan Perizinan Online (Vision)

Page | 11 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


3. Penerapan Aplikasi Kinerja Satuan Kerja (Kinsatker)
Dasar Hukum:
- Surat Dirjen Nomor 1812/Dj.A/HM.00/VI/2021 tanggal 9 Juni 2021 tentang
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Dampak perubahan tersebut tergambar dalam beberapa hal sebagai berikut:
1. Aplikasi PTSP Online telah direplikasi oleh 29 PTA/MS Aceh seluruh
Indonesia dan peluncuran resmi dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung;
2. Dengan PTSP Online, aparatur di satuan kerja pengadilan tingkat pertama
dapat berkonsultasi secara langsung dengan pengadilan tingkat banding
tanpa harus datang langsung ke kantor pengadilan tingkat banding tersebut;
3. Berkurangnya kontak fisik antara aparatur daerah dengan aparatur Ditjen
Badilag serta masyarakat pengguna layanan (user).
4. Adanya pendelegasian sebagian wewenang pemberian izin secara online
kepada satuan kerja untuk menyederhanakan proses pemberian izin bagi
aparatur di satuan kerja;
5. Proses pemberian izin menjadi lebih cepat dan sederhana karena proses
birokrasi dalam mempertimbangkan dan memutuskan pemberian izin cukup
dilakukan oleh pimpinan satuan kerja;
6. Melalui aplikasi ini, pejabat, aparatur maupun masyarakat (publik) dapat
melihat perkembangan penyelesaian perkara secara kumulatif;
7. Melalui aplikasi Kinsatker, pimpinan memiliki data yang lengkap sebagai dasar
dalam penentuan kebijakan, promosi dan mutasi, serta pengembangan
kapasitas aparatur peradilan.

c. Area III: Penataan Manajemen SDM


Area III Penataan Manajemen SDM memiliki target yang hendak dicapai yang
meliputi: Ketaatan dalam Pengelolaan SDM, Transparansi Pengelolaan SDM,
Meningkatnya Kedisiplinan, Efektifitas Manajemen. Dari target yang hendak dicapai
tersebut memiliki indikator untuk mengukurnya diantaranya berupa: Kesesuaian
Perencanaan dan Kebutuhan Pegawai, Pola Mutasi Internal, Pengembangan
Pegawai Berbasis Kompetensi, Penegakan Disiplin Pegawai, Sistem Informasi
Kepegawaian.

Page | 12 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


Dari masing-masing target tersebut telah berhasil dicapai dan diwujudkan
yang dibuktikan dengan terpenuhinya tiap-tiap indikator, Bukti (eviden) bahwa
indikator tersebut telah terpenuhi secara penuh dapat diuraikan sebagai berikut:
Langkah strategis yang diambil:
1. Eksaminasi Putusan Secara Elektronik
Dasar Hukum:
Surat Dirjen Nomor 222/Dj.A.2/KP.02.3/I/2021 tanggal 21 Januari 2021 tentang
Pelaksanaan Eksaminasi Hakim di Peradilan Agama Secara Elektronik melalui
Aplikasi e-eksaminasi Tahap I;
2. Portal Ekonomi Syariah
Dasar Hukum:
Surat Dirjen Nomor 250/Dj.A.2/HK.05/I/2021 tanggal 25 Januari 2021 tentang
Kompilasi Putusan Perkara Ekonomi Syariah.
Dampak perubahan:
1. Eksaminasi dilaksanakan secara elektronik dan serentak di seluruh Indonesia;
2. Eksaminasi digunakan untuk menyeleksi calon pimpinan pengadilan;
3. Eksaminasi digunakan untuk promosi menjadi Hakim Tinggi;
4. Telah ada peta kualitas putusan secara nasional;
5. Pimpinan memiliki data lengkap mengenai kualitas putusan dari masing-masing
Hakim yang dijadikan bahan pertimbangan dalam promosi dan mutasi Hakim,
antara lain data pokok berikut:
- Manajemen perkara (72,68%);
- Penerapan hukum formil (86,10%);
- Penerapan hukum materil (86,80%);
- Penerapan asas sederhana, cepat, dan biaya ringan (83,81%);
- Minutasi dan pemberkasan (84,60%).
6. Akses para Hakim dan tenaga teknis lain terhadap putusan dan norma hukum
ekonomi Syariah lebih mudah yang berdampak pada kemampuan dalam
menyelesaikan perkara ekonomi syariah.

Page | 13 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


d. Area IV: Penguatan Akuntabilitas
Area IV Penguatan Akuntabilitas memiliki target yang hendak dicapai yang
meliputi: Meningkatnya Kinerja dan Meningkatnya Akuntabilitas. Dari target yang
hendak dicapai tersebut memiliki indikator untuk mengukurnya diantaranya berupa:
Keterlibatan Pimpinan dan Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja.
Dari masing-masing target tersebut telah berhasil dicapai dan diwujudkan
yang dibuktikan dengan terpenuhinya tiap-tiap indikator, Bukti (eviden) bahwa
indikator tersebut telah terpenuhi secara penuh dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Telah dilakukan keterlibatan pimpinan dibuktikan dengan eviden yang berupa
Pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Perencanaan dan
Penetapan Kinerja dan melakukan pemantauan capaian kinerja secara berkala
2) Telah dilakukan Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja dibuktikan dengan eviden
semua dokumen perencanaan telah berorientasi hasil, terdapat Indikator Kinerja
Utama, telah memenuhi unsur SMART, tepat waktu, memberikan informasi
tentang kinerja. Selain itu juga telah dilkukan upaya peningkatan kapasitas SDM
yang menangani akuntabilitas kinerja agar lebih kompeten.
3) Terobosan/ Inovasi Untuk Peningkatan Akuntabilitas meliputi aplikasi-aplikasi
yang berupa:
a) e-Keuangan Perkara yang merupakan Jurnal Keuangan Perkara elektronik
yang memudahkan pencatatan dan akurasi data yang bersumber dari Sistem
Informasi Penelusuran Perkara (SIPP). Aplikasi e-Keuangan memiliki fungsi:
(1) Sebagai salah satu sarana validasi data keuangan perkara;
(2) Sebagai sarana pencetakan buku-buku keuangan perkara;
(3) Sebagai sarana melakukan pelaporan keuangan perkara.
b) e-Register Perkara Merupakan register perkara elektronik yang memudahkan
pencatatan dan akurasi data yang bersumber dari Sistem Informasi
Penelusuran Perkara (SIPP).
Aplikasi e-Register memiliki fungsi sebagai salah satu sarana validasi data
SIPP satuan kerja, Sarana pencetakan buku-buku register sesuai pola bindalmin,
dan Satu paket instalasi dengan e-Keuangan.
Sebelum adanya e-Register Perkara, register perkara dilakukan dengan buku
register manual Butuh waktu lama, kurang akurat, biaya cetak jurnal. Setelah
efektif diterapkan maka kondisi register perkara saat ini Lebih cepat pengisiannya,

Page | 14 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


akurat, tidak perlu mencetak register perkara, aplikasi ini menghemat anggaran
negara sebesar RP. 1.000.000.000. (1 milyar) per tahun karena Ditjen Badilag
tidak perlu lagi mencetak buku register perkara manual.
c) Aplikasi Penghitungan Biaya Mutasi
Aplikasi ini dapat mempercepat dan memangkas biaya mutasi tenaga teknis
(hakim, Panitera, dan jurusita) dan dapet menghemat anggaran kegiatan dalam
penghitungan biaya mutasi.
Sebagai contoh dengan adanya TPM (Hakim, panitera dan jurusita) sebanyak
1.500 orang untuk menghitung biaya mutasinya di perlukan lembur/RDJK kurang
lebih 20 hari dengan personil 10 orang yang mengerjakan sehingga total
anggaran yang dibutuhkan kisaran 50.000.000 sedangkan dengan adanya
aplikasi biaya mutasi tersebut dengan TPM 1.500 orang hanya butuh sekitar 3
hari dan sebanyak 5 orang untuk mengerjakan penghitungan biaya mutasi atau
dengan kata lain terjadi penghematan anggaran Negara sekitar 46.500.000.
d) Aplikasi PNBP Perkara
Membukukan Penerimaan Negara Bukan Pajak secara elektronik dari
seluruh perkara yang masuk di pengadilan agama di seluruh Indonesia. Aplikasi
ini memiiliki fungsi:
(1) Pencatatan PNBP Fungsional secara lengkap, mencakup jumlah,
nomor dan transaksi perkara;
(2) Sebagai sarana informasi jumlah perkara yang belum disetorkan PNBP
Fungsional ke Kas Negara pada tahun berjalan;
(3) Pengukuran kinerja kasir dan bendahara penerimaan;

e. Area V: Penguatan Pengawasan


Area V Penguatan Pengawasan memiliki target yang hendak dicapai yang
meliputi : Kepatuhan Pengelolaan Keuangan, Efektifitas Pengelolaan Keuangan,
Meningkatnya Status Opini BPK, menurunnya Penyalahgunaan Wewenang. Dari
target yang hendak dicapai tersebut memiliki indikator untuk mengukurnya
diantaranya berupa: pengendalian gratifikasi, penerapan sistem pengawasan
internal, pengaduan masyarakat, whistle blowing system, penanganan benturan
kepentingan.

Page | 15 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


Dari masing-masing target tersebut telah berhasil dicapai dan diwujudkan
yang dibuktikan dengan terpenuhinya tiap-tiap indikator, Bukti (eviden) bahwa
indikator tersebut telah terpenuhi secara penuh dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menerapkan Aplikasi CCTV Online
Dasar Hukum:
- Surat Dirjen Nomor 076/Dj.A.2/HM.02.3/I/2021 tanggal 7 Januari 2021
tentang kebijakan aplikasi akses cctv online (ACO).
2. Penempatan cctv di 4 titik di lokasi pengadilan (halaman pengadilan, ptsp,
ruang tunggu sidang, dan area aula) dan dapat diakses secara daring oleh
pimpinan;
3. Whatsapp instruksi pemasangan poster pengaduan. Keluhan dan aduan dari
pihak-pihak pengguna layanan pengadilan (user) dapat disampaikan langsung
melalui Whatsapp Keluhan dan Aduan di nomor 0812-1921-1266
Dasar hukum:
- Surat Dirjen Nomor 2220/Dj.A/OT.01.03/VII/2021 tanggal 15 Juli 2021
tentang Imbauan Pemasangan Poster Penyampaian Keluhan dan
Pengaduan Pungutan Liar Atas Pelayanan di Lingkungan Peradilan
Agama.
Dampak Perubahan:
1. Meski dalam situasi Pandemi Covid-19, Ditjen Badilag tetap dapat
melaksanakan pengawasan secara nasional melalui cctv Online.
2. Pengawasan bersifat realtime dan menjangkau titik-titik strategis pelayanan di
pengadilan;
3. Manfaat langsung dari penerapan aplikasi ini adalah:
- Meningkatnya disiplin pegawai dalam melaksanakan apel dan tugas-tugas
pelayanan publik;
- Pelayan publik berjalan dengan baik;
- Protokol covid-19 dapat terlaksana dengan baik guna mencegah
penyebaran virus di lingkungan kantor;
- Mencegah praktik pungli di sekitar pengadilan
4. Para pihak dapat secara langsung menyampaikan keluhan dan aduan atas
pelayanan pengadilan sepanjang tidak menyangkut aspek teknis penanganan
perkara;

Page | 16 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


5. Pimpinan dapat mengetahui secara langsung kualitas layanan di pengadilan
secara keseluruhan;
6. Pimpinan dapat segera menindaklanjuti adanya ketidaksesuaian layanan di
lapangan untuk diperbaiki sehingga tercipta pelayanan prima bagi para pihak
beperkara
f. Area VI: Peningkatan Pelayanan Publik
Area VI Peningkatan Pelayanan Publik memiliki target yang hendak dicapai yang
meliputi: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik, Meningkatnya Jumlah Unit Kerja
Berstandar, dan Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat. Dari target yang
hendak dicapai tersebut memiliki indikator untuk mengukurnya diantaranya berupa:
terdapat Standar Pelayanan, terdapatBudaya Pelayanan Prima, dan terdapat
Penilaian Kepuasan Layanan.
Dari masing-masing target tersebut telah berhasil dicapai dan diwujudkan yang
dibuktikan dengan terpenuhinya tiap-tiap indikator, Bukti (eviden) bahwa indikator
tersebut telah terpenuhi secara penuh dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menerapkan Aplikasi CCTV Online
Dasar Hukum:
- Surat Dirjen Nomor 076/Dj.A.2/HM.02.3/I/2021 tanggal 7 Januari 2021 tentang
kebijakan aplikasi akses cctv online (ACO).
2. Penempatan cctv di 4 titik di lokasi pengadilan (halaman pengadilan, ptsp, ruang
tunggu sidang, dan area aula) dan dapat diakses secara daring oleh pimpinan
3. Menerapkan standar pelayanan bagi disabilitas.
Dasar hukum:
- Surat Dirjen Nomor 206/Dj.A/SK/I/2021 tanggal 19 Januari 2012 tentang
Standar Pelayanan bagi Penyandang Disabilitas di Pengadilan Agama
4. Menerapkan aplikasi Portal Ekonomi Syariah
Dasar Hukum:
- Surat Dirjen Nomor 250/Dj.A.2/HK.05/I/2021
5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Dasar Hukum:
- Surat Dirjen Nomor 1717/Dj.A/HM.00/V/2021 tanggal 31 Mei 2021 tentang
Peningkatan Kualitas Pelayanan;

Page | 17 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


- Surat Dirjen Nomor 1812/Dj.A/HM.00/VI/2021 tanggal 9 Juni 2021 tentang
Peningkatan Kualitas Pelayanan.
6. Menerapkan PTSP Online di satuan kerja seluruh Indonesia;
7. Menerbitkan ringkasan kebijakan dan surat edaran sebagai pedoman administrasi
dan teknis penanganan perkara perceraian yang dapat menjamin pemenuhan
hak-hak perempuan dan anak pascaperceraian
Dasar Hukum:
- Surat Edaran Dirjen Nomor 1960/Dj.A/HK.00/VI/2021 tanggal 18 Juni 2021
tentang Jaminan Pemenuhan Hak-Hak Perempuan dan Anaka
Pascaperceraian;
- Surat Keputusan Dirjen Nomor 1959 Tahun 2021 tanggal 25 Juni 2021 tentang
Pemberlakuan Ringkasan Kebijakan (Polivy Brief) Jaminan Perlindungan Hak-
Hak Perempuan dan Anak Pascaperceraian

C. Catatan Tim Penilai Internal Per Area

Setelah diadakannya Penialaian dari TPI maka terdapat beberapa catatan-


catatan evaluator sebagai berikut:
DAFTAR HASIL EVALUASI TPI BAWAS MA RI

NO AREA CATATAN EVALUATOR

Proses

1 Manajemen Perubahan

Pemantauan dan Evaluasi


Pembangunan WBK/WBBM

- Terdapat monitoring dan Pencanangan Bulan Januari dan Rapat


evaluasi terhadap pembangunan Monev dilaksanakan pada bulan Maret.
Zona Integritas. Asumsi monev tidak dilakukan per bulan. bila
dilakukan per bulan maka eviden perlu
disesuaikan dimutakhirkan

Page | 18 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


- Hasil Monitoring dan Evaluasi Evaluasi SKM merupakan salah satu
telah ditindaklanjuti. komponen dalam pembangunan ZI namun
tidak hanya SKM, Indeks Perilaku Anti
Korupsi (IPAK) dan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan baik intern dan ekstern juga
merupakan komponen yang dinilai dalam
Komponen Hasil

2 Penataan Tatalaksana

A. Prosedur Operasional Tetap


(SOP) Kegiatan Utama

- SOP mengacu pada peta Tidak ada penjelasan mengenai inovasi SOP
proses bisnis instansi

- Tidak ada penjelasan Tidak ada penjelasan mengenai inovasi


mengenai inovasi SOP pada SOP yang diterapkan

B. Keterbukaan Informasi
Publik

- Kebijakan tentang Dapat dilengkapi dengan dokumen SK Dirjen


keterbukaan informasi publik telah terkait keterbukaan informasi publik.
diterapkan Referensi : Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik (KIP)

- Melakukan monitoring dan Perlu dilengkapi dengan monitoring dan


evaluasi pelaksanaan kebijakan evaluasi terkait pelaksanaan kebijakan
keterbukaan informasi publik keterbukaan informasi publik, bukan hanya
sekedar pelaksanaan SKM. Referensi :
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP)

3 Penataan Sistem Manajemen


SDM

Page | 19 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


Pengembangan Pegawai
Berbasis Kompetensi

Persentase kesenjangan Pada data dukung terdapat 3 orang


kompetensi pegawai yang ada aparatur yang belum sepenuhnya
dengan standar kompetensi memenuhi kompetensi. dokumen dapat
yang ditetapkan untuk masing- dilengkapi dengan rekapitulasi
masing jabatan kesenjangan kompetensi pegawai
(persentase)

4 Penguatan Akuntabilitas

- Pengelolaan Akuntabilitas
Kinerja

Dokumen perencanaan telah Nilai pada LHE AKIP BB


berorientasi hasil

Apakah terdapat Indikator Tidak ada penjelasan IKU Tambahan


Kinerja Utama (IKU)

Apakah indikator kinerja telah http://registrasi.bpkp.go.id/webinar_hut


SMART (Specifik,
Measureable, Achievable,
Relevant and Time)

5 Penguatan Pengawasan

A. Pengendalian Gratifikasi

- Telah dilakukan public Tidak ada penjelasan kegiatan Public


campaign tentang pengendalian Campaign tentang Pengedalian Gratifikasi
gratifikasi secara berkala. Misalnya adakah jadwal
rutin Public Campaign secara aktif bukan
sekedar Banner atau spanduk? bila ada
agar dilampirkan sebagai eviden

Page | 20 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


- Pengendalian gratifikasi telah Tidak ada penjelasan mengenai inovasi
diimplementasikan terkait pengendalian gratifikasi

B. Penerapan SPIP

- Telah dibangun lingkungan Tidak ada penjelasan mengenai inovasi


pengendalian terkait lingkungan pengendalian

- Telah dilakukan penilaian


risiko atas pelaksanaan kebijakan Tidak ada penjelasan mengenai inovasi

- Telah dilakukan kegiatan Tidak ada penjelasan mengenai inovasi


pengendalian untuk meminimalisir terkait kegiatan pengendalian untuk
risiko yang telah diidentifikasi meminimalisir risiko

C. Pengaduan Masyarakat

Kebijakan Pengaduan Tidak ada penjelasan inovasi terkait


masyarakat telah pengaduan masyarakat
diimplementasikan

D. Whistle-Blowing System

Whistle Blowing Systemtelah Tidak ada penjelasan mengenai inovasi


diterapkan terkait pelaksanaan WBS sesuai
karakteristik unit kerja

E. Penyampaian Laporan
Harta Kekayaan pegawai

- Penyampaian Laporan Harta Perlu penjelasan berapa jumlah yang harus


Kekayaan Pejabat Negara melapor dan berapa jumlah yang sudah
(LHKPN) melapor

- Penyampaian Laporan Harta Perlu penjelasan berapa jumlah yang harus


Kekayaan Aparatur Sipil Negara melapor dan berapa jumlah yang sudah
(LHKASN) melapor

Page | 21 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


6 Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik

Standar Pelayanan

Standar pelayanan telah Tidak ada penjelasan mengenai inovasi


dimaklumatkan terkait maklumat standar pelayanan

Budaya Pelayanan Prima

Telah terdapat sistem Tidak ada penjelasan mengenai


punishment(sanksi)/reward pemberian kompensasi kepada
bagi pelaksana layanan serta penerima layanan bila layanan tidak
pemberian kompensasi kepada sesuai standar dan sudah
penerima layanan bila layanan diimplementasikan
tidak sesuai standar

Hasil

Nilai Survey Persepsi Korupsi Tidak ada data dukung


(Survei Eksternal)

D. Tindak Lanjut atas Catatan Tim Penilai Internal Per Area

Setelah dilakukan evaluasi oleh evaluator dari Tim Penilai Internal maka telah
dilakukan tindak lanjut yaitu dengan diadakannya rapat evaluasi yakni pada hari Jumat
Tanggal 19 Juni 2021, dan dalam rapat kerja tersebut, semua catatan tim penilai internal
sudah dipenuhi dan dikumpulkan kembali;
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Ditjen Badilag) berhasil meraih
predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) . Selain Ditjen Badilag, 104 pengadilan di
lingkungan Peradilan Agama juga meraih predikat WBK dan 5 pengadilan meraih
predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Page | 22 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


E. Ditjen Badilag Meraih Predikat WBBM tahun 2021

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


menyelenggarakan Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas Menuju Wilayah
Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani tahun 2021. 4.400 unit kerja layanan
diusulkan dalam ajang apresiasi dan penghargaan ini. Dari hasil evaluasi yang
dilaksanakan oleh Tim Penilai Nasional Kmempan RB, ada 558 satuan kerja yang
berhasil mendapatkan predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani (WBBM). 486 unit kerja meraih WBK dan 72 unit kerja meraih WBBM.
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (Ditjen Badilag) merupakan salah
satu Unit Kerja di bawah Mahkamah Agung yang mendapatkan predikat WBBM 2021.
Penghargaan ini menggenapi capaian tahun sebelumnya yaitu predikat WBK 2020.
Predikat WBBM adalah predikat yang diberikan kepada unit kerja yang memenuhi
sebagian besar kriteria dalam mengimplementasikan enam area perubahan program
reformasi birokrasi serta telah mampu mencegah KKN dan bisa memberikan pelayanan
prima.
Dalam kata sambutannya, Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan
bahwa predikat ini diberikan kepada unit kerja pelayanan strategis yang pimpinan dan
jajarannya mempunyai komitmen kuat untuk mewujudkan budaya kerja birokrasi yang
anti-korupsi dan melayani publik dengan prima. “Predikat ini tidak saja sebagai wujud
apresiasi tapi juga melambangkan komitmen unit kerja saudara untuk senantiasa
menjadi ikon birokrasi yang melayani sekaligus bersih dan bebas dari korupsi,”
ungkapnya.
43 unit kerja di bawah Mahkamah Agung berhasil meraih predikat WBK/ WBBM,
37 unit kerja mendapatkan WBK dan 5 unit kerja mendapatkan WBBM. Jumlah ini berada
dibawah Kementerian keuangan yang berhasil menempatkan 140 unit kerja dan
Kementerian Hukum dan HAM sebanyak 49 unit kerja di bawahnya mendapatkan
predikat WBK/WBBM.
Apresiasi dan Penganugerahan Zona Integritas menuju WBK/WBBM 2021 ini
diserahkan langsung oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, Tjahjo Kumolo, kepada Dirjen Badilag, Dr. Drs. Aco Nur, S.H., M.H. pada
Senin, 20 Desember 2021.

Page | 23 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


Menurut Tjahjo Kumolo, Salah satu tujuan terselenggaranya acara apresiasi dan
penganugerahan ini adalah untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa reformasi
birokrasi telah memberikan hasil yang nyata berupa pelayanan yang berkualitas dan
berintegritas, selaras dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Selain itu, beberapa satuan kerja di lingkungan peradilan agama juga meraih predikat
WBK dan WBBM.
Peraih Predikat WBK/WBBM Lingkungan Peradilan Agama
a. Wilayah Birokrasi Bersih Melayani
1. Ditjen Badan Peradilan Agama MARI
2. PTA Yogyakarta
3. PTA Samarinda
4. PTA Ambon
b. Wilayah Bebas Korupsi
1. PTA Surabaya
2. PTA Padang
3. PTA Bandar Lampung
4. PTA Bengkulu
5. PA Sampit
6. PA Yogyakarta
7. PA Serang
8. PA Sumber
9. PA Purwodadi
10. PA Cilacap
11. PA Kebumen
12. PA Kendal
13. PA Maros
14. PA Situbondo
15. PA Ngawi
16. PA Kabanjahe
17. PA Selat Panjang
18. PA Sarolangun
19. PA Muara Bungo
20. PA Muna-Raha
21. PA Kandangan
22. PA Tabanan
23. PA Karang asem
24. PA Toli-Toli
25. PA Tual

F.

Page | 24 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021


BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas terdapat beberapa poin pokok yang dapat ditarik
sebagai kesimpulan yakni:
1. Pembangunan Zona Integritas pada Ditjen Badilag meliputi 6 (enam) area
yang terdiri dari: Area Manajemen Perubahan, Area Penataan
Tatalaksana, Area Penataan Sistem Manajemen SDM, Area Penguatan
Akuntabilitas, Area Penguatan Pengawasan, dan Area Peningkatan
Kualitas Pelayanan Publik pada Ditjen Badilag. Evaluasi terhadap
Pembangunan Zona Integritas memperoleh Hasil Total Nilai 35.5=88.75%
dengan rincian Pemerintah yang bersih dan bebas KKN, bobot nilainya
18.5 dan Kualitas Pelayanan Publik, bobot nilainya 17.
2. Dari hasil penilaian internal tersebut terdapat beberapa catatan dari
Evaluator yang sudah ditindaklanjuti sebagaimana penjabaran diatas.
3. Ditjen Badilag berhasil meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersi Melayani
pada tahun 2021.

Page | 25 Laporan Pembangunan Zona Integritas Ditjen Badilag 2021

Anda mungkin juga menyukai