Anda di halaman 1dari 12

Tugas Pertemuan 6

Nama : Benyamin Gabriel


NIM : 190030833
Kelas : VA203

1. Bagaimana menurut pendapat anda jika dalam penggunaan EAP diterapkan konsep
orientasi objek? Apa saja yang harus disesuaikan tanpa harus mengubah metodologi EAP
itu sendiri, dan apa saja keluaran yang dihasilkannya. Apa saja kelebihan EAP
menggunakan pendekatan konsep orientasi objek. Berilah penjelasan dan alasannya secara
rinci.

Jawaban
Jika pada EAP diterapkan konsep Objek Oriented akan lebih mudah dibuat karerna OOP
mengusung konsep abstraksi atau penyederhanaan, berbeda jika menggunakan procedural
yang harus terperinci dan cenderung membuat bingung analis saat menghadapi system
yang kompleks. EAP yang menerapkan OO maka yang harus disesuaikan yaitu pada tahap
tinjauan rencana enterprise di masa depan yang melingkupi perancangan arsitektur data
dan arsitektur aplikasi. Kedua tahap perancangan arsitektur tersebut harus menggunakan
tools yang mendukung objek oriented, yaitu dengan UML (Undefined Modelling
Language). Dalam perancangan arsitektur data dapat menggunakan Class Diagram, class
diagram menjelaskan struktur sistem dengan menunjukkan kelas mereka, atribut dan
operasi mereka di diagram kelas UML.
Diagram kelas UML merupakan cetak biru dari Desain Data yang dibutuhkan untuk
membangun sistem perangkat lunak (Aplikasi). Setelah Class Diagram dibuat maka tahap
selanjutnya pada Perancangan Arsitektur Aplikasi dapat menggunakan use case diagram,
sequence diagram, dan activity diagram.
Use case berfungsi Menangkap kebutuhan fungsional. Setiap use case dalam diagram use
case merupakan fungsi sistem dan aktor yang terhubung dengan case digunakan untuk
mewakili peran yang berinteraksi dengan fungsi.
Squence diagram Memvisualisasikan interaksi antara pengguna, sistem dan sub-sistem
dari waktu ke waktu melalui pesan lewat antara objek atau peran. Jika diagram kelas
merupakan kerangka kelas dengan menunjukkan atribut dan metode mereka, sequence
diagram melengkapi kelas dengan mewakili logika pemrograman yang harus diisi dalam
tubuh metode. Sedangkan activity diagram adalah diagram berbasis flowchart untuk
model perilaku sistem.
Jadi yang membedakan dalam pengeluaran menggunakan OO adalah pada perancangan
arsitektur data dan juga arsitektur aplikasi karena menggunakan tools class diagram, use
case, sequence diagram, dan activity diagram.
Kelebihan EAP menggunakan orientasi objek yaitu karena objek orientasi mengusung
konsep abstraksi, yaitu penyederhanaan dalam membuat perancangan sistem yang
kompleks.

2. Bagaimana pendapat Anda, apa yang dimaksud dengan Enterprise


Architecture? Mengapa dalam
suatu perusahaan atau organisasi membutuhkan EA?

Menurut pendapat saya Enterprise Architecture adalah sebuah Hight level Desain
yang dapat meningkatkan kinerja dan pengembangan sebuah perusahaan atau
organisasi dengan mempertimbangkan beberapa aspek bisnis, data dan pemanfaatan
Teknologi untuk mengetahui kondisi saat ini, dan apa yang akan dilakukan di masa
mendatang, dalam mewujudkan visi dan misi dari sebuah organisasi atau perusahaan,
enterprise terdiri dari beberapa bagian dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang
saling terhubung, seperti bagian manajemen, Bagian Operasional dan bagian support,
pengembangan dengan mempertimbangkan elemen-elemen dari perusahaan atau
organissi dan keterkaitannya satu dengan yang lain untuk pengembangan perusahaan
atau organisasi secara berkelanjutan.

Enterprise Architecture (EA) sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau


organisasi karena EA merupakan sebuah pola manajemen dan metode dokumentasi
yang bersama-sama memberikan, menindaklanjuti dan mengkoordinasikan visi suatu
perusahaan terhadap arah dan tujuan bisnis strategis, arus informasi, perencanaan
teknologi dan pemanfaatan sumber daya. Sebuah pola EA adalah bagian dari
keseluruhan proses tata kelola yang menentukan keselarasan, mengembangkan
standar kebijakan, meningkatkan dukungan terhadap suatu keputusan, dan mengawasi
kegiatan pengembangan sumber daya, untuk pengembangan perusahaan atau
organisasi secara berkelanjutan.

3. Jelaskan fungsi dari Enterprise Architecture?

Enterprise Architectur berfungsi membantu pengelolaan Perusahaan atau Organisasi


secara efektif menerapkan, melacak perencanaan, meningkatkan kinerja dan
pengembangan sebuah arsitektur perusahaan atau organisasi, dengan mengacu
kepada sebuah framework atau kerangka kerja sebagai landasan.
4. Carilah framework (Minimal 3) apa saja yang umum digunakan dalam
melakukan perancangan
arsitektur enterprise, lalu jelaskan karakteristik masing – masing framework?
(20)

Jawab :

I. ZACHMAN

A. Sejarah Zachman Enterprise Architecture

Kerangka Zachman untuk Arsitektur Enterprise: John Zachman menerbitkan Zachman


Framework for Enterprise Architecture pada tahun 1987 dan dianggap sebagai salah
satu pelopor dalam domain ini. Menurut Zachman , “peningkatan cakupan desain dan
tingkat kompleksitas implementasi sistem informasi memaksa penggunaan beberapa
konstruksi logis (atau arsitektur).” Kerangka Zachman didasarkan pada prinsip-prinsip
arsitektur klasik yang membentuk persamaan umum. kosa kata dan seperangkat
perspektif untuk menggambarkan sistem perusahaan yang kompleks. Kerangka kerja
ini tidak memberikan panduan mengenai urutan, proses, atau implementasi, namun
berfokus pada memastikan bahwa semua pandangan telah mapan, memastikan sistem
yang lengkap terlepas dari urutan kemunculannya. Kerangka Zachman memiliki enam
perspektif atau pandangan: Perencana, Pemilik, Perancang, Pembangun,
Subkontraktor, dan Pengguna. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Planner/ Perencana: yang menetapkan objek dalam pembahasan; latar


belakang, lingkup, dan tujuan enterprise.
2. Owner /Pemilik: penerima atau pemakai produk/jasa akhir dari enterprise.
3. Designer/Perancang: perantara antara apa yang diinginkan (pemilik) dan apa
yang dapat dicapai secara teknis dan fisik.
4. Builder/ Pembangun: pengawas/pengatur dalam menghasilkan produk/jasa akhir.
5. Subkontraktor: bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian dari
produk/jasa akhir f. Functioning enterprise: wujud nyata dari produk/jasa
akhir.

B. Karakteristik Zachman Framework:


1. Mengkategorikan deliverables dari EA
2. Kegunaan EA yang terbatas
3. Banyak diadopsi di seluruh dunia
4. Perspektif view yang kurang menyeluruh
5. Merupakan tool untuk perencanaan

C. Kelebihan dan Kekurangan Zachman Framework

Kelebihan dari Zachman Framework adalah sebagai berikut:


1. Zachman Framework merupakan standar secara de-facto untuk mengklasifikasikan
artefak arsitektur Enterprise.
2. Struktur logikal untuk analisis dan presentasi artefak dari suatu perspektif manajemen.
3. Zachman Framework menggambarkan secara parallel baik dari sisi enjinering yang
sudah sangat dimengerti maupun paradigma konstruksi.
4. Zachman Framework dikenal secara luas sebagai tool manajemen untuk memeriksa
kelengkapan arsitektur dan maturity level.
Sedangkan kekurangan dari Zachman Framework antara lain:
1. Tidak ada proses untuk tahap implementasi.
2. Sulit untuk diimplementasikan secara keseluruhan.
3. Tidak ada contoh maupun ceklis yang siap secara utuh.
4. Perluasan coverage sel-sel tidak jelas.

II. TOGAF

A. Sejarah The Open Group Architecture Technique (TOGAF)


The Open Group Architecture Technique (TOGAF) adalah sebuah framework yang
dikembangkan oleh The Open Group’s Architecture Framework pada tahun 1995. Awalnya
TOGAF digunakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat namun pada
perkembangannya TOGAF banyak digunakan pada berbagai bidang seperti perbankan, industri
manufaktur dan juga pendidikan. TOGAF ini digunakan untuk mengembangkan enterprise
architecture, dimana terdapat metode dan tools yang detil untuk mengimplementasikannya, hal
inilah yang membedakan dengan framework EA lain misalnya framework Zachman. Salah satu
kelebihan menggunakan framework TOGAF ini adalah karena sifatnya yang fleksibel dan
bersifat open source.

Kerangka Arsitektur Open Group Architectural (TOGAF): Kerangka Arsitektur Open Group
(TOGAF) pertama kali dikembangkan pada tahun 1995 dan didasarkan pada Kerangka
Arsitektur Teknis Departemen Pertahanan untuk Manajemen Informasi. TOGAF berfokus
pada aplikasi bisnis missioncritis yang menggunakan blok bangunan sistem terbuka. “Elemen
kunci TOGAF adalah Architecture Development Method (ADM) yang menentukan proses
pengembangan arsitektur enterprise”. TOGAF menjelaskan peraturan untuk mengembangkan
prinsip-prinsip yang baik, daripada menyediakan seperangkat prinsip arsitektur. Tiga tingkat
prinsip mendukung pengambilan keputusan di seluruh perusahaan; memberikan panduan
sumber daya TI; dan mendukung prinsip-prinsip arsitektur untuk pengembangan dan
implementasi.

B. Karakteristik Togaf

Sebagai kerangka kerja perancangan arsitektur, TOGAF memiliki beberapa karakteristik,


antara lain:

1. Termasuk dalam 3 kerangka kerja perancangan arsitektur yang paling


sering digunakan (Schekkerman, 2003).

2. Merupakan kerangka kerja yang bersifat open-standard.

3. Bersifat netral –> fits all

4. Diterima oleh masyarakat internasional secara luas –> fits all

5. Pendekatannya bersifat menyeluruh (holistic).

6. Dibutuhkan metode yang fleksibeluntuk mengintegrasikan unit-unit informasi dan


juga sistem informasi dengan platform dan standar yang berbeda-beda.

7. TOGAF mampu untuk melakukan integrasi untuk berbagai sistem yang berbeda-beda

8. TOGAF adalah kerangka kerja umum dan dimaksudkan untuk digunakan dalam
berbagai macam lingkungan, ia menyediakan konten kerangka kerja
yang fleksibeldan extensible yang mendasari seperangkat pengiriman arsitektur
generik.

9. TOGAF cenderung bersifat generikdan fleksibel karena dapat mengantisipasi segala


macam artefak yang mungkin muncul dalam proses perancangan (Resource base
TOGAF menyediakan banyak material referensi), standarnya diterima secara luas,
dan mampu mengatasi perubahan.

10. Fokus pada siklus implementasi (ADM) dan proses –> process driven

11. Kunci TOGAF adalah metode – TOGAF Architecture Development Method (ADM
– Metode Pengembangan Arsitektur) – untuk mengembangkan suatu arsitektur
enterprise yang membahas kebutuhan bisnis.

12. TOGAF relatif mudah diimplementasikan –> fits all

13. TOGAF bersifat open source, sehingga bersifat netral terhadap teknologi
dari vendortertentu –> fits all

3. TOGAF Enterprise Architecture Category

TOGAF memandang enterprise architecture ke dalam empat kategori. Keempat kategori


tersebut adalah:

1. Business Architecture Mendeskripsikan tentang bagaimana proses bisnis untuk mencapai


tujuan organisasi.

2. Application Architecture Merupakan pendeskripsian bagaimana aplikasi tertentu didesain


dan bagaimana interaksinya dengan apikasi lainnya.

3. Data Architecture Adalah penggambaran bagaimana penyimpanan, pengelolaan dan


pengaksesan data pada perusahaan.

4. Technical Architecture Gambaran mengenai infastruktur hardware dan software yang


mendukung aplikasi dan bagaimana interaksinya.
C. Struktur dan Komponen TOGAF

TOGAF secara umum memiliki struktur dan komponen sebagai berikut:

1. Architecture Development Method (ADM) Merupakan bagian utama dari TOGAF yang
memberikan gambaran rinci bagaimana menentukan sebuah enterprise architecture secara
spesifik berdasarkan kebutuhan bisnisnya.

2. Foundation Architecture (Enterprise Continuum) Foundation Architecture merupakan


sebuah “framework-within-a-framework” dimana didalamnya tersedia gambaran hubungan
untuk pengumpulan arsitektur yang relevan, juga menyediakan bantuan petunjuk pada saat
terjadinya perpindahan abstraksi level yang berbeda. Foundation Architecture dapat
dikumpulkan melalui ADM. Terdapat tiga bagian pada foundation architecture yaitu Technical
Reference Model,Standard Information dan Building Block Information Base .

3. Resource Base Pada bagian ini terdapat informasi mengenai guidelines, templates,
checklists, latar belakang informasi dan detil material pendukung yang membantu arsitek
didalam penggunaan ADM.

D. TOGAF- Architecture Development Method (ADM)

Architecture Development Method (ADM) merupakan metodologi lojik dari TOGAF yang
terdiri dari delapan fase utama untuk pengembangan dan pemeliharaan technical architecture
dari organisasi. ADM membentuk sebuah siklus yang iteratif untuk keseluruhan proses, antar
fase, dan dalam tiap fase di mana pada tiap-tiap iterasi keputusan baru harus diambil.
Keputusan tersebut dimaksudkan untuk menentukan luas cakupan enterprise, level kerincian,
target waktu yang ingin dicapai dan asset arsitektural yang akan digali dalam enterprise
continuum. ADM merupakan metode yang umum sehingga jika diperlukan pada prakteknya
ADM dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tertentu, misalnya digabungkan dengan
framework yang lain sehingga ADM menghasilkan arsitektur yang spesifik terhadap
organisasi. ADM dapat dikenali dengan penggambaran siklus seperti yang ditunjukkan pada
gambar 9 yang terdiri dari langkah sembilan langkah proses. Secara singkat kedelapan fase
ADM adalah sebagai berikut:

1. Fase Preliminary: Framework and Principles Merupakan fase persiapan yang bertujuan
untuk mengkonfirmasi komitmen dari stakeholder, penentuan framework dan metodologi
detil yang akan digunakan pada pengembangan EA.

2. Fase A : Architecture Vision Fase ini memiliki tujuan untuk memperoleh komitmen
manajemen terhadap fase ADM ini, memvalidasi prinsip, tujuan dan pendorong bisnis,
mengidentifikasi stakeholder. Terdapat beberapa langkah untuk mencapaian tujuan fase
ini dengan inputan berupa permintaan untuk pembuatan arsitektur, prinsip arsitektur dan
enterprise continuum. Output dari fase ini adalah

(1) pernyataan persetujuan pengerjaan arsitektur yang meliputi: Scope dan konstrain serta
rencana pengerjaan arsitektur,

(2) prinsip arsitektur termasuk prinsip bisnis,

(3) Architecture Vision

3. Fase B : Business Architecture Fase B bertujuan untuk (1) memilih sudut pandang terhadap
arsitektur yang bersesuaian dengan bisnis dan memilih teknik dan tools yang tepat (2)
mendeskripsikan arsitektur bisnis eksisting dan target pengembangannya serta analisis gap
antara keduanya. Inputan untuk fase B berasal dari output fase A, sedangkan outputnya
adalah revisi terbaru dari hasil ouput fase A ditambah dengan arsitektur bisnis eksisting
dan target pengembangannya secara detil serta hasil analisis gap, business architecture
report dan kebutuhan bisnis yang telah diperbaharui.

4. Fase C : Information Systems Architectures Tujuan fase ini adalah untuk mengembangkan
arsitektur target untuk data dan/atau domain aplikasi. Pada arsitektur data misalkan untuk
menentukan tipe dan sumber data yang diperlukan untuk mendukung bisnis dengan cara
yang dimengerti oleh stakeholder. Pada arsitektur aplikasi untuk menentukan jenis sistem
aplikasi yang dibutuhkan untuk memproses data dan mendukung bisnis.

5. Fase D : Technology Architecture Untuk pengembangan arsitektur teknologi target yang


akan menjadi basis implementasi selanjutnya.

6. Fase E : Opportunities and Solutions Secara umum merupakan fase untuk mengevaluasi
dan memilih cara pengimplemetasian, mengidentifikasi parameter strategis untuk
perubahan, perhitungan cost dan benefit dari proyek serta menghasilkan rencana
implementasi secara keseluruhan berikut strategi migrasinya.

7. Fase F : Migration Planning Fase ini bertujuan untuk mengurutkan implementasi proyek
berdasarkan prioritas dan daftar tersebut akan menjadi basis bagi rencana detil
implementasi dan migrasi.

8. Fase G : Implementation Governance Merupakan tahapan memformulasikan rekomendasi


untuk setiap implementasi proyek, membuat kontrak arsitektur yang akan menjadi acuan
implementasi proyek serta menjaga kesesuaiannya dengan arsitektur yang telah
ditentukan.

9. Fase H : Architecture Change Management Pada akhir fase ini diharapkan terbentuk skema
proses manajemen perubahan arsitektur

10. Requirements Management : Bertujuan untuk menyediakan proses pengelolaan


kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus ADM, mengidentifikasi kebutuhan
enterprise, menyimpan lalu memberikannya kepada fase yang relevan.

E. Kelebihan dan Kekurangan TOGAF

Kelebihan Togaf

• Sifatnya yang fleksibel dan bersifat open source.


• Sistematis
• Focus pada siklus implementasi (ADM) dan proses
• Kaya akan area teknis arsitektur
• Recource base menyediakan banyak material referensi
• Karena melibatkan banyak pihak terutama industri, di TOGAF banyak memberikan
best practice atau kejadian riil di dunia nyata

Kekurangan Togaf

• Tidak ada templates standart untuk seluruh domain (misalnya untuk membuat blok
diagram)
• Tidak ada artefak yang dapat digunakan ulang (ready made).
III. FEAF

A. Sejarah Federal enterprise architecture (FEAF)

Federal enterprise architecture adalah arsitektur enterprise pemerintah federal. Sebuah


enterprise architecture menggambarkan keadaan pada saat ini dan masa depan
lembaga, dan menjabarkan rencana untuk transisi dari kondisi saat ini ke keadaan
masa depan yang diinginkan. Federal enterprise architecture adalah sebuah karya
dalam proses untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini dirancang untuk kemudahan
berbagi informasi dan sumber daya di seluruh badan-badan federal, mengurangi biaya,
dan memperbaiki keadaan masyarakat.

FEA dibangun dengan menggunakan berbagai macam model referensi, yang


mengembangkan taksonomi umum dan ontologi untuk menggambarkan sumber daya
IT, ini termasuk: Kinerja reference model, bisnis model reference, layanan komponen
model reference, data reference model, dan model referensi teknis.

Pada FEAF arsitektur yang ada diperuntukkan sebagai reference point untuk
memfasilitasi koordinasi yang efektif dan efisien dari proses bisnis yang umum,
penyisipan teknologi , aliran inforamsi dan investasi pada Federal Agencies. FEAF
menyediakan sebuah struktur untuk mengembangkan, memelihara
dan mengimplementasikan lingkungan operasional pada top-level dan mendukung
implementasi dari sistem TI.
Pada gambar tersebut menunjukkan gambaran matriks 5 x 3 FEAF dengan tipe-tipe arsitektur
pada sumbu mendatar dan perspektif pada sumbu lainnya. Hubungan antara produk EA
terdapat pada cells matriks.

B. Karakteristik dari FEAF:

1. Merupakan EA Reference Model


2. Standar yang dipakai oleh pemerintahan Amerika Serikat
3. Menampilkan perspektif view yang menyeluruh
4. Merupakan tool untuk perencanaan dan komunikasi.

C. Struktur komponen FEAF

Struktur komponen FEAF diperuntukkan sebagai reference point untuk memfasilitasi


koordinasi yang efektif dan efisien dari proses bisnis, penggunaan teknologi, aliran informasi,
dan investasi pada Federal Agencies. FEAF menyediakan sebuah struktur untuk
mengembangkan, memelihara dan mengimplementasikan lingkungan operasional di top-level
dan mendukung implementasi dari sistem TI. Objektif dari FEAF memungkinkan
pemerintahan federal dan organisasinya mencapai hal berikut (Minoli , 2008):

(a) Meningkatkan teknologi dan mengurangi pengeluaran TI yang berlebih di pemerintahan.

(b) Memfasilitasi integrasi TI dan sharing data antar institusi.

(c) Menggunakan praktik arsitektur yang umum.

(d) Membantu institusi bertemu mandat legislatif Enterprise Architecturenya.


5. Buatlah satu diagram architecture & Design IRC, Dengan Topik/Tema
(Instansi Pendidikan).
Sertakan penjelasan apa yang kalian kerjakan.

Diagram architecture Bisnis :


Penerimaan Siswa Baru

Penetapan Penyusunan
Paniti
Kebijakan Penjadwalan Materi Ujian Mengolah
a
Anggaran masuk Hasil Ujian

Pene
riaan
Peser
ta Tidak
Didik
Baru
Calon
Pengumum Daftar
Peser
Melakukan an Hasil Ulang
ta Ujian Lulus
Pendaftaran Seleksi
didik
masuk
Baru

Desain IRC Penerimaan Siswa Baru

Referensi:
http://agun11guntara.blogspot.com/2014/06/tugas-uts-enterprises-architecture.html
https://anisahmufidah.wordpress.com/2018/03/19/macam-macam-metode-enterprise-
architecture-framework/
https://rifqimulyawan.com/blog/pengertian-enterprise-architecture/

Anda mungkin juga menyukai