1. Bagaimana menurut pendapat anda jika dalam penggunaan EAP diterapkan konsep
orientasi objek? Apa saja yang harus disesuaikan tanpa harus mengubah metodologi EAP
itu sendiri, dan apa saja keluaran yang dihasilkannya. Apa saja kelebihan EAP
menggunakan pendekatan konsep orientasi objek. Berilah penjelasan dan alasannya secara
rinci.
Jawaban
Jika pada EAP diterapkan konsep Objek Oriented akan lebih mudah dibuat karerna OOP
mengusung konsep abstraksi atau penyederhanaan, berbeda jika menggunakan procedural
yang harus terperinci dan cenderung membuat bingung analis saat menghadapi system
yang kompleks. EAP yang menerapkan OO maka yang harus disesuaikan yaitu pada tahap
tinjauan rencana enterprise di masa depan yang melingkupi perancangan arsitektur data
dan arsitektur aplikasi. Kedua tahap perancangan arsitektur tersebut harus menggunakan
tools yang mendukung objek oriented, yaitu dengan UML (Undefined Modelling
Language). Dalam perancangan arsitektur data dapat menggunakan Class Diagram, class
diagram menjelaskan struktur sistem dengan menunjukkan kelas mereka, atribut dan
operasi mereka di diagram kelas UML.
Diagram kelas UML merupakan cetak biru dari Desain Data yang dibutuhkan untuk
membangun sistem perangkat lunak (Aplikasi). Setelah Class Diagram dibuat maka tahap
selanjutnya pada Perancangan Arsitektur Aplikasi dapat menggunakan use case diagram,
sequence diagram, dan activity diagram.
Use case berfungsi Menangkap kebutuhan fungsional. Setiap use case dalam diagram use
case merupakan fungsi sistem dan aktor yang terhubung dengan case digunakan untuk
mewakili peran yang berinteraksi dengan fungsi.
Squence diagram Memvisualisasikan interaksi antara pengguna, sistem dan sub-sistem
dari waktu ke waktu melalui pesan lewat antara objek atau peran. Jika diagram kelas
merupakan kerangka kelas dengan menunjukkan atribut dan metode mereka, sequence
diagram melengkapi kelas dengan mewakili logika pemrograman yang harus diisi dalam
tubuh metode. Sedangkan activity diagram adalah diagram berbasis flowchart untuk
model perilaku sistem.
Jadi yang membedakan dalam pengeluaran menggunakan OO adalah pada perancangan
arsitektur data dan juga arsitektur aplikasi karena menggunakan tools class diagram, use
case, sequence diagram, dan activity diagram.
Kelebihan EAP menggunakan orientasi objek yaitu karena objek orientasi mengusung
konsep abstraksi, yaitu penyederhanaan dalam membuat perancangan sistem yang
kompleks.
Menurut pendapat saya Enterprise Architecture adalah sebuah Hight level Desain
yang dapat meningkatkan kinerja dan pengembangan sebuah perusahaan atau
organisasi dengan mempertimbangkan beberapa aspek bisnis, data dan pemanfaatan
Teknologi untuk mengetahui kondisi saat ini, dan apa yang akan dilakukan di masa
mendatang, dalam mewujudkan visi dan misi dari sebuah organisasi atau perusahaan,
enterprise terdiri dari beberapa bagian dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang
saling terhubung, seperti bagian manajemen, Bagian Operasional dan bagian support,
pengembangan dengan mempertimbangkan elemen-elemen dari perusahaan atau
organissi dan keterkaitannya satu dengan yang lain untuk pengembangan perusahaan
atau organisasi secara berkelanjutan.
Jawab :
I. ZACHMAN
II. TOGAF
Kerangka Arsitektur Open Group Architectural (TOGAF): Kerangka Arsitektur Open Group
(TOGAF) pertama kali dikembangkan pada tahun 1995 dan didasarkan pada Kerangka
Arsitektur Teknis Departemen Pertahanan untuk Manajemen Informasi. TOGAF berfokus
pada aplikasi bisnis missioncritis yang menggunakan blok bangunan sistem terbuka. “Elemen
kunci TOGAF adalah Architecture Development Method (ADM) yang menentukan proses
pengembangan arsitektur enterprise”. TOGAF menjelaskan peraturan untuk mengembangkan
prinsip-prinsip yang baik, daripada menyediakan seperangkat prinsip arsitektur. Tiga tingkat
prinsip mendukung pengambilan keputusan di seluruh perusahaan; memberikan panduan
sumber daya TI; dan mendukung prinsip-prinsip arsitektur untuk pengembangan dan
implementasi.
B. Karakteristik Togaf
7. TOGAF mampu untuk melakukan integrasi untuk berbagai sistem yang berbeda-beda
8. TOGAF adalah kerangka kerja umum dan dimaksudkan untuk digunakan dalam
berbagai macam lingkungan, ia menyediakan konten kerangka kerja
yang fleksibeldan extensible yang mendasari seperangkat pengiriman arsitektur
generik.
10. Fokus pada siklus implementasi (ADM) dan proses –> process driven
11. Kunci TOGAF adalah metode – TOGAF Architecture Development Method (ADM
– Metode Pengembangan Arsitektur) – untuk mengembangkan suatu arsitektur
enterprise yang membahas kebutuhan bisnis.
13. TOGAF bersifat open source, sehingga bersifat netral terhadap teknologi
dari vendortertentu –> fits all
1. Architecture Development Method (ADM) Merupakan bagian utama dari TOGAF yang
memberikan gambaran rinci bagaimana menentukan sebuah enterprise architecture secara
spesifik berdasarkan kebutuhan bisnisnya.
3. Resource Base Pada bagian ini terdapat informasi mengenai guidelines, templates,
checklists, latar belakang informasi dan detil material pendukung yang membantu arsitek
didalam penggunaan ADM.
Architecture Development Method (ADM) merupakan metodologi lojik dari TOGAF yang
terdiri dari delapan fase utama untuk pengembangan dan pemeliharaan technical architecture
dari organisasi. ADM membentuk sebuah siklus yang iteratif untuk keseluruhan proses, antar
fase, dan dalam tiap fase di mana pada tiap-tiap iterasi keputusan baru harus diambil.
Keputusan tersebut dimaksudkan untuk menentukan luas cakupan enterprise, level kerincian,
target waktu yang ingin dicapai dan asset arsitektural yang akan digali dalam enterprise
continuum. ADM merupakan metode yang umum sehingga jika diperlukan pada prakteknya
ADM dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tertentu, misalnya digabungkan dengan
framework yang lain sehingga ADM menghasilkan arsitektur yang spesifik terhadap
organisasi. ADM dapat dikenali dengan penggambaran siklus seperti yang ditunjukkan pada
gambar 9 yang terdiri dari langkah sembilan langkah proses. Secara singkat kedelapan fase
ADM adalah sebagai berikut:
1. Fase Preliminary: Framework and Principles Merupakan fase persiapan yang bertujuan
untuk mengkonfirmasi komitmen dari stakeholder, penentuan framework dan metodologi
detil yang akan digunakan pada pengembangan EA.
2. Fase A : Architecture Vision Fase ini memiliki tujuan untuk memperoleh komitmen
manajemen terhadap fase ADM ini, memvalidasi prinsip, tujuan dan pendorong bisnis,
mengidentifikasi stakeholder. Terdapat beberapa langkah untuk mencapaian tujuan fase
ini dengan inputan berupa permintaan untuk pembuatan arsitektur, prinsip arsitektur dan
enterprise continuum. Output dari fase ini adalah
(1) pernyataan persetujuan pengerjaan arsitektur yang meliputi: Scope dan konstrain serta
rencana pengerjaan arsitektur,
3. Fase B : Business Architecture Fase B bertujuan untuk (1) memilih sudut pandang terhadap
arsitektur yang bersesuaian dengan bisnis dan memilih teknik dan tools yang tepat (2)
mendeskripsikan arsitektur bisnis eksisting dan target pengembangannya serta analisis gap
antara keduanya. Inputan untuk fase B berasal dari output fase A, sedangkan outputnya
adalah revisi terbaru dari hasil ouput fase A ditambah dengan arsitektur bisnis eksisting
dan target pengembangannya secara detil serta hasil analisis gap, business architecture
report dan kebutuhan bisnis yang telah diperbaharui.
4. Fase C : Information Systems Architectures Tujuan fase ini adalah untuk mengembangkan
arsitektur target untuk data dan/atau domain aplikasi. Pada arsitektur data misalkan untuk
menentukan tipe dan sumber data yang diperlukan untuk mendukung bisnis dengan cara
yang dimengerti oleh stakeholder. Pada arsitektur aplikasi untuk menentukan jenis sistem
aplikasi yang dibutuhkan untuk memproses data dan mendukung bisnis.
6. Fase E : Opportunities and Solutions Secara umum merupakan fase untuk mengevaluasi
dan memilih cara pengimplemetasian, mengidentifikasi parameter strategis untuk
perubahan, perhitungan cost dan benefit dari proyek serta menghasilkan rencana
implementasi secara keseluruhan berikut strategi migrasinya.
7. Fase F : Migration Planning Fase ini bertujuan untuk mengurutkan implementasi proyek
berdasarkan prioritas dan daftar tersebut akan menjadi basis bagi rencana detil
implementasi dan migrasi.
9. Fase H : Architecture Change Management Pada akhir fase ini diharapkan terbentuk skema
proses manajemen perubahan arsitektur
Kelebihan Togaf
Kekurangan Togaf
• Tidak ada templates standart untuk seluruh domain (misalnya untuk membuat blok
diagram)
• Tidak ada artefak yang dapat digunakan ulang (ready made).
III. FEAF
Pada FEAF arsitektur yang ada diperuntukkan sebagai reference point untuk
memfasilitasi koordinasi yang efektif dan efisien dari proses bisnis yang umum,
penyisipan teknologi , aliran inforamsi dan investasi pada Federal Agencies. FEAF
menyediakan sebuah struktur untuk mengembangkan, memelihara
dan mengimplementasikan lingkungan operasional pada top-level dan mendukung
implementasi dari sistem TI.
Pada gambar tersebut menunjukkan gambaran matriks 5 x 3 FEAF dengan tipe-tipe arsitektur
pada sumbu mendatar dan perspektif pada sumbu lainnya. Hubungan antara produk EA
terdapat pada cells matriks.
Penetapan Penyusunan
Paniti
Kebijakan Penjadwalan Materi Ujian Mengolah
a
Anggaran masuk Hasil Ujian
Pene
riaan
Peser
ta Tidak
Didik
Baru
Calon
Pengumum Daftar
Peser
Melakukan an Hasil Ulang
ta Ujian Lulus
Pendaftaran Seleksi
didik
masuk
Baru
Referensi:
http://agun11guntara.blogspot.com/2014/06/tugas-uts-enterprises-architecture.html
https://anisahmufidah.wordpress.com/2018/03/19/macam-macam-metode-enterprise-
architecture-framework/
https://rifqimulyawan.com/blog/pengertian-enterprise-architecture/