Anda di halaman 1dari 9

1.

Pengertian EA
 EA adalah instrumen yang memberikan wawasan dan tinjauan umum
kepada pihak manajemen untuk mengendalikan kompleksitas. Dengan
EA, kita dapat memperlakukan arsitektur perusahaan sebagai bagian
integral dari tata kelola proses perubahan dan transformasi perusahaan.
2. Sejarah EA
Sekitar 20 tahun yang lalu, industri TI dihadapkan pada struktur dan keputusan
yang kompleks, perbandingan dengan industri konstruksi tampak jelas. Orang
pertama yang menggunakan istilah arsitektur (atribut sistem) dalam konteks ini
adalah Blaauw. Blaauw adalah seorang pembuat kode dari keluarga komputer
IBM 360 pada 1960-an. Terbitannya tersebut merujuk pada arsitektur seperti
desain komputer, membahas topik molaritas, keandalan, dan konsistensi.
Gagasan arsitektur ini berkaitan dengan prinsip desain utama yang mendasari
artefak perangkat lunak. Lalu muncul kesadaran untuk memecahkan masalah
penyelarasan bisnis atau TI yang mengharuskan perusahaan untuk
menyelaraskan aspek manusia, organisasi, dan aspek teknologi dari sistem.
Banyak aspek dalam perusahaan yang membutuhkan penyelarasan. Dengan
adanya hal tersebut muncullah istilah arsitektur perusahaan.
3. TOGAF
TOGAF (The Open Group Architecture Framework) adalah sebuah framework
yang bersifat generik untuk mengembangkan arsitektur yang dapat memenuhi
kebutuhan bisnis. Jadi perlu dicatat di sini bahwa TOGAF adalah
sebuah framework dan bukan arsitektur. TOGAF memberikan metode yang detil
tentang bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan
arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan ADM (Architecture
Development Method).
Saat ini memang TOGAF sangat populer di dunia sebagai framework untuk
pembuatan arsitektur enterprise. Tentunya ada beberapa alasan mengapa
TOGAF menjadi begitu populer. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. TOGAF merupakan standard terbuka dan tidak tergantung dari vendor ataupun
teknologi yang digunakan

2. Mendukung keselarasan antara IT dan bisnis

3. Berdasarkan praktik-praktik terbaik


4. Dapat disesuaikan sesuai kebutuhan organisasi yang menerapkannya

5. Merupakan metoda umum yang komprehensif

Kelebihan Togaf

 Sifatnya yang fleksibel dan bersifat open source.

 Sistematis

 Focus pada siklus implementasi (ADM) dan proses

 Kaya akan area teknis arsitektur

 Recource base menyediakan banyak material referensi

 Karena melibatkan banyak pihak terutama industri, di TOGAF banyak memberikan


best practice atau kejadian riil di dunia nyata

Kekurangan Togaf

 Tidak ada templates standart untuk seluruh domain (misalnya untuk membuat blok
diagram)

 Tidak ada artefak yang dapat digunakan ulang (ready made)

4. Pengertian deliverable, artifact, building block menurut TOGAF


 Deliverable: sebuah produk yang spesifik dan secara formal telah di
review, di setujui, dan ditandatangani oleh stakeholder. Hasil kerja ini
menunjukkan hasil proyek dan hasil yang ada dalam bentuk
dokumentasi biasanya akan diarsipkan pada penyelesaian proyek, atau
dialihkan ke Arsitektur Repositori sebagai model referensi, standar, atau
potret Lansekap Arsitektur pada suatu titik waktu.

 Artifact: produk karya arsitektur yang lebih detail yang menggambarkan


arsitektur dari sudut pandang tertentu. Artefak umumnya diklasifikasikan
sebagai katalog, matriks, dan diagram.

 Building block: mewakili komponen (yang berpotensi dapat digunakan


kembali) dari bisnis, TI, atau kemampuan arsitektur yang dapat
dikombinasikan dengan building block yang lain untuk menghasilkan
arsitektur dan solusi.

5. Domain arsitektur
 Bisnis: Arsitektur bisnis menyediakan struktur untuk motivasi, organisasi,
lokasi, kejadian, fungsi, dan aset yang menentukan arah perusahaan dari
sudut pandang bisnis.
 Data: mengidentifikasikan data yang mendukung fungsi-fungsi bisnis
seperti yang terdefinisi dalam model bisnis.
 Aplikasi: Arsitektur aplikasi untuk merancang aplikasi bisnis. Arsitektur
berisi portofolio aplikasi-aplikasi bisnis. Arsitektur aplikasi memudahkan
pengembangan dan penggunaan aplikasi secara sistematik dan terkendali.
 Teknologi: Arsitektur teknologi menyediakan sekumpulan proses dan
terstruktur yang mendukung penerapan dan penyampaian arsitektur
teknologi.

6. Fase EA implementation methodology

 Tahap I: EA Program Pembentukan


Kegiatan Tahap I dirancang untuk mendapatkan program EA awalnya
dimulai, mengidentifikasi pemain kunci. dan mengkomunikasikan rencana
implementasi EA untuk para sponsor eksekutif dan pemangku kepentingan
lainnya untuk mendapatkan pembelian dan dukungan.
 Tahap II: EA Framework dan Selection Tool
Kegiatan fase II terjadi ketika set awal dokumentasi EA dikembangkan. Ini
dimulai dengan pemilihan dokumentasi EA framework yang akan
mengidentifikasi lingkup arsitektur, membimbing teknik untuk pemodelan
pandangan saat ini, mengembangkan skenario masa depan dan
pemodelan terkait, dan membangun sebuah online EA repositori yang akan
mengarsipkan semua EA dokumentasi artefak.
 Tahap III: Dokumentasi EA
Tahap kegiatan III yang mana perkembangan aktual dari EA terjadi di
bentuk artefak dokumentasi. Ini melibatkan menganalisis dan
mendokumentasikan strategi saat ini. bisnis, informasi, layanan, dan
infrastruktur perusahaan.
Kegiatan di fase ini merangkum pandangan saat ini dan masa depan
arsitektur dan menyediakan rencana transisi dan sequencing untuk jangka
pendek dan perubahan jangka panjang.

 Tahap IV: Penggunaan dan Menjaga EA


Di sinilah nilai Program EA direalisasikan, sebagai perencanaan dan
pengambilan malcing seluruh perusahaan yang didukung. Nilai ini
dipertahankan melalui update reguler dari saat ini dan pandangan masa
depan arsitektur. Nilai juga diperoleh dalam pemeliharaan dari repositori EA
dan pemeliharaan perangkat lunak yang berhubungan lisensi untuk
pemodelan dan pengarsipan.

7. Tujuan dan komponen TOGAF

 Fase Preliminary: tujuan fase ini adalah untuk meyakinkan setiap orang
yang terlibat didalamnya untuk mensukseskan proses arsitektur
 Fase A (Architecture Vision): tujuan fase ini adalah mensahkan prinsip
bisnis, tujuan bisnis, dan pergerakan strategi bisnis organisasi.
Mendefinisikan ruang lingkup dan melakukan identifikasi dan
memprioritaskan komponen dari arsitektur saat ini.
 Fase B (Architecture Business): tujuan fase ini adalah menguraikan
deskripsi arsitektur bisnis dasar, menganalisis gap antara arsitektur saat ini
dan tujuan yang akan datang.
 Fase C (Architecture Information System): tujuan fase ini adalah
mengembangkan arsitektur tujuan dalam domain data dan aplikasi. Tujuan
dari data adalah untuk mendefinisikan tipe dan sumber utama data yang
diperlukan untuk mendukung bisnis. Tujuan aplikasi adalah untuk
mendefinisikan jenis-jenis utama dari sistem aplikasi yang penting untuk
memproses data dan mendukung bisnis.
 Fase D (Architecture Technology): tujuan fase ini adalah untuk membangun
arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat
baik as-is maupun to-be
 Fase E (Opportunities & Solution): tujuan fase ini adalah mengevaluasi dan
memilih pilihan implementasi yang diidentifikasi sebelumnya berdasarkan
analisis gap dari fase B-D yang nantinya menghasilkan sebuah
implementasi keseluruhan (rencana).
 Fase F (Migration & Planning): tujuan fase ini adalah lebih menekankan
pada analisis biaya terhadap manfaat dan resiko yang akan terjadi dari
perancangan sistem informasi, bagaimana memprioritaskan dalam as-is ke
to-be yang dilakukan terlebih dahulu
 Fase G (Implementation Governance): tujuan fase ini adalah untuk
memuaskan rekomendasi dari tiap” proyek implementasi dan menjamin
kecocokan dengan arsitektur yang didefinisikan oleh proyek implementasi
dan proyek lainnya. Jadi prioritas dari fase F diimplementasikan pada tahap
ini
 Fase H (Architecture Change Management): tujuan fase ini adalah
bagaimana memanajemen perubahan, dan memastikan kerangka EA
berjalan dengan baik. Fase ini memonitoring perubahan sesuai target yang
dilakukan
 Fase Requirement Management: perannya adalah menguji proses
pengelolaan arsitektur requirement sepanjang siklus ADM berlangsung
tujuan fase ini adalah memastikan kebutuhan proses yang ada serta
pengelolaan kebutuhan EA

8. Output TOGAF

9. Konsep Archimate
 Bahasa ArchiMate, sebagaimana dijelaskan dalam Standar Teknis ini,
melengkapi TOGAF karena memberikan serangkaian konsep yang tidak
tergantung pada vendor, termasuk representasi grafis, yang membantu
menciptakan model yang konsisten dan terintegrasi, yang dapat
digambarkan dalam bentuk pandangan TOGAF.
 Struktur bahasa inti ArchiMate berhubungan erat dengan tiga arsitektur
utama sebagaimana dibahas dalam TOGAF ADM. Kayak gambar dibawah
hubungannya.
 Ruang lingkup TOGAF lebih luas dan khususnya membahas lebih banyak
masalah strategis tingkat tinggi dan aspek rekayasa tingkat rendah dari
pengembangan sistem, sedangkan inti ArchiMate terbatas pada tingkat
abstraksi arsitektur perusahaan.

EA-A (pak tatang)

1. A. Enterprise (bernard)
 Organisasi atau sub kegiatan yang batasnya adalah didefinisikan oleh tujuan, proses,
dan sumber daya.
 Ini termasuk seluruh organisasi di publik, swasta, atau sektor nirlaba, bagian dari
organisasi seperti unit bisnis, program, dan sistem, atau bagian dari banyak organisasi
seperti konsorsium dan persediaan ranta.
B. Arsitektur
“ Arsitektur adalah organisasi mendasar dari suatu sistem terkandung
dalam komponen - komponennya , hubungan mereka satu sama lain, dan untuk
yang lingkungan , dan prinsip-prinsip desain dan evolusi .” (ISO / IEC 42010: 2007)
C. EA
“ Sebuah arsitektur enterprise adalah organisasi yang mendasar dari
perusahaan yang terkandung dalam komponennya , hubungan mereka satu sama
lain, dan untuk lingkungan , dan prinsip - prinsip yang memandu desain dan evolusi .
"(deduksi dari ISO / IEC 42010: 2007)
Menurut Bernard (2012:31), Enterprise Architecture didefinisikan sebagai
analisis dan dokumentasi keadaan saat ini dan keadaan masa depan sebuah
perusahaan dari perspektif strategi terintegrasi, bisnis, dan teknologi.
Tujuan EA untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan dengan cara
membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan mengintegrasikan strategi
praktek-praktek bisnisnya, alur informasinya dan sumber daya teknologi.
2. EA3 cube
EA³ Cube Framework adalah kerangka kerja dokumentasi EA yang digeneralisasi oleh
Scott A. Bernard (2004) sehingga dapat digunakan pada sektor publik mupun swasta.
Karakteristik yang dimiliki oleh kerangka kerja EA3 adalah dapat menunjukan berbagai
macam pandangan hierarki perusahaan dan teknologi serta sekaligus mendukung
perencanaan dan implementasi sistem. Peranan utama yang diberikan oleh kerangka
kerja EA3 adalah mengorganisasikan aktifitas perencanaan dan dokumentasi sumber
daya TI.
1. Apakah yang dimaksud dengan (a) komponen dan (b) artefak dalam EA3 Cube
Framework (Benard, 2012)?
a. Komponen
Komponen adalah tujuan, proses, standar, dan sumber daya yang dapat
diubah dan juga dapat diperluas pada seluruh perusahaan atau yang ada dalam
lini bisnis (LOB) tertentu.
Komponen vertikal adalah tujuan, proses, program, atau sumber daya
(peralatan, sistem, data, dan lain-lain) yang dapat diubah melayani satu lini bisnis
(LOB). Komponen horisontal (lintas sektor): adalah tujuan, proses, program, atau
sumber daya yang dapat diubah yang melayani beberapa lini bisnis (LOB).
b. Artefak
Produk dokumentasi, seperti dokumen teks, diagram, spreadsheet, slide
pengarahan, atau klip video.
Artefak mengidentifikasi jenis dan metode dokumentasi yang akan
digunakan dalam setiap sub-area arsitektur, termasuk analisis strategis, rencana
bisnis, pengendalian internal, kontrol keamanan, dan model alur kerja, basis data,
sistem, dan jaringan.
2. Jelaskan beberapa komponen dan artefak dokumentasi EA yang dapat dimasukkan
ke dalam EA untuk kondisi saat ini dan kondisi masa depan sesuai EA3 cube
framework (Bernard, 2012), minimum 3 komponen dan 3 artefak untuk setiap level
vertikal dari framework tersebut. Berikan contoh untuk setiap komponen/artefak.
Komponen vertikal adalah tujuan yang dapat diubah, proses, program, atau sumber
daya (peralatan, sistem, data, dll.) yang melayani satu lini bisnis.
Komponen horizontal (atau memotong) adalah tujuan, proses, program, atau sumber
daya yang dapat diubah itu melayani beberapa lini bisnis. Contohnya termasuk email
dan dukungan administrasi sistem yang melayani seluruh perusahaan.
a. Tiga komponen:
a. Goals & Initiative
Contoh : Tujuan Strategi
b. Products & Services
Contoh : pemasaran dan penjualan
c. Data & Informations
Contoh : basis data
d. System & Applications
Contoh : sistem informasi
e. Network & Infrastrukture
Contoh : telekomunikasi

b. Tiga artefak
a. Goals & Initiative
Contoh :
Perencanaan Strategi adalah dokumen perencanaan strategi yang
berisi tentang arah perusahaan, strategi kompetitif, tujuan penting
perusahaan dan program-program atau proyek perusahaan di masa
mendatang, bisa yang dalam 3 sampai 5 tahun mendatang.
b. Products & Services
Contoh :
Rencana bisnis adalah perencanaan yang menghasilkan fungsi
bisnis dan strategi keuangan (financial) yang sejalan dengan tujuan
perusahaan.
c. Data & Informations
Contoh :
Model data fisik digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana
informasi digambarkan dalam logical data model yang seharusnya
diimplementasikan dalam sistem informasi terotomatisasi
d. System & Applications
Contoh :
Diagram antarmuka sistem menunjukkan antar muka secara
logika dan/atau fisik antara sistem perusahaan untuk informasi, produksi,
dan lain – lain, dimana informasi dan/atau sumber daya lainnya
dipertukarkan
e. Network & Infrastrukture
Contoh :
Inventaris Jaringan mencatat semua perangkat keras dan
perangkat lunak pada jaringan suara, data, dan video dalam perusahaan.
Daftar ini mungkin mencakup nomor bar code atau pengenal unik lainnya

Anda mungkin juga menyukai