Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA


Jalan Ki Hadjar Dewantara No. 19, Surakarta 57126
Jawa Tengah, Indonesia, Telepon: 0271-647658. Fax: 0271-646175
E-mail: direct@isi-ska.ac.id, Website: www.isi-ska.ac.id

PERATURAN SALINAN
REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA
NOMOR 3 TAHUN 2020

TENTANG

PENYELENGGARAAN E-LEARNING
DI INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemerataan kesempatan


mendapatkan pendidikan, peningkatan mutu,
relevansi, dan efisiensi manajemen
penyelenggaraan pendidikan, serta menghadapi
tantangan dan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, dipandang
perlu melakukan pembaharuan pendidikan
secara terencana, terarah, sistematis, dan
berkelanjutan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, dipandang perlu
menyelenggarakan pembelajaran e-learning;
c. bahwa untuk lancar dan tertibnya
penyelenggaraan e-learning, perlu ditetapkan
Peraturan Rektor Institut Seni Indonesia
Surakarta.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun
2005 Nomor 157);
3. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 12
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik lndonesia 2012
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik lndonesia Nomor 5336);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi (Lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Nasional Bidang
Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik
lndonesia Tahun 2013 Nomor 831);
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 17 tahun 2016,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Seni
Indonesia Surakarta (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 626);
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 29 tahun 2017,
tentang Statuta Institut Seni Indonesia
Surakarta (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 615);
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 47);
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian,
Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi
Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan
Izin Perguruan Tinggi Swasta (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 51);
10. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Nomor 408/M/KPT.KP/2017
Tahun 2017 tanggal 29 September 2017 tentang
pengangkatan Dr. Drs. Guntur M.Hum. sebagai
Rektor ISI Surakarta periode 2017-2021.
11. Peraturan Rektor Institut Seni Indonesia
Surakarta Nomor 10 Tahun 2018 tentang
Peraturan Akademik Institut Seni Indonesia
Surakarta.

Memperhatikan : Berita Acara Rapat Paripurna Senat Institut


Seni Indonesia Surakarta yang dilaksanakan
pada tanggal 14 Desember 2020.

2
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA


SURAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN E-
LEARNING DI INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Institut Seni Indonesia Surakarta yang selanjutnya disebut ISI Surakarta
adalah Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggarakan program
pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan program pendidikan
vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
serta jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
2. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu serta telah terdaftar dalam penyelenggaraan
program pendidikan atau mata kuliah.
3. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat.
4. Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan Peserta Didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
5. Pembelajaran adalah proses interaksi Peserta Didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dengan penekanan
pendekatan kepada Peserta Didik (student centered learning) yang
meminta partisipasi aktif Peserta Didik.
6. Pembelajaran Konvensional adalah pembelajaran dengan tatap muka
secara langsung berdasarkan kehadiran fisik dalam penyelenggaraan
mata kuliah.
7. E-Learning adalah suatu metode pembelajaran yang memanfaatkan
fasilitas teknologi informasi dan komunikasi.
8. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran antara Tenaga
Pendidik dan Peserta Didik yang dilakukan secara jarak jauh melalui
teknologi komunikasi, informasi, dan media lain dalam berbagai bentuk,
modus, dan cakupan yang didukung oleh sarana dan layanan belajar
serta sistem penilaian yang menjamin mutu lulusan sesuai dengan
Standar Nasional Pendidikan.

3
9. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
10. Mata Kuliah adalah seperangkat rencana pembelajaran sesuai kurikulum
berdasarkan rangkaian satuan acara perkuliahan.
11. Modul adalah bahan/materi belajar yang dirancang secara sistimatis
berdasarkan kurikulum tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan
pembelajaran terkecil, dan memungkinkan dipelajari secara mandiri
dalam satuan waktu tertentu.
12. Perolehan Kredit (credit earning) adalah kredit yang diberikan kepada
Peserta Didik setelah selesai (lulus) mengikuti Pembelajaran Konvensional
maupun E-Learning baik internal maupun eksternal ISI Surakarta
terhadap suatu mata kuliah.
13. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar Peserta Didik.
14. Evaluasi hasil belajar adalah penilaian yang dilakukan terhadap hasil
proses belajar mandiri Peserta Didik dalam bentuk tatap muka dan jarak
jauh.
15. Evaluasi Belajar Tatap Muka adalah bentuk evaluasi yang dilakukan
dengan pengawasan langsung.
16. Evaluasi Belajar E-Learning adalah bentuk evaluasi yang dilakukan
melalui media elektronik.
17. Fakultas adalah pelaksana kegiatan akademik ISI Surakarta dalam
dan/atau satu disiplin ilmu tertentu.
18. Senat adalah Senat ISI Surakarta.
19. Rektor adalah Pimpinan ISI Surakarta yang berwenang dan bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan ISI Surakarta.
20. Dekan adalah Pimpinan Fakultas di ISI Surakarta yang berwenang dan
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan di tingkat fakultas.

BAB II
TUJUAN DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) E-Learning bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas


pembelajaran pada Peserta Didik dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi serta media komunikasi lainnya.
(2) E-Learning berfungsi sebagai pendukung proses pembelajaran bagi
Peserta Didik yang dapat meminimalkan kendala waktu, jarak, dan ruang.

4
BAB III
LINGKUP PELAKSANAAN E-LEARNING

Pasal 3

(1) Pelaksanaan E-Learning mengikuti pedoman penjaminan mutu


penyelenggaraan E-Learning ISI Surakarta yang ditetapkan dalam
Keputusan Rektor.
(2) E-Learning dapat diterapkan secara penuh atau sebagian dalam mata
kuliah, baik dalam Program Reguler maupun PJJ dengan tetap mengacu
kepada sistem Satuan Kredit Semester.
(3) E-Learning dapat diterapkan oleh setiap fakultas untuk semua jenjang
pendidikan tergantung pada kesiapan sarana dan prasarana yang ada
pada masing-masing fakultas.
(4) Pengampu mata kuliah tatap muka yang ingin menggunakan E-Learning
tidak lebih dari 30 persen pada proses pembelajaran yang
diselenggarakan, tidak harus mendapatkan izin penyelenggaraan dari
Rektor.
(5) Penggunaan E-Learning dicantumkan dalam RPP.
(6) Mata kuliah PJJ diatur dalam peraturan tersendiri.

BAB IV
SYARAT STANDAR PENYELENGGARAN E-LEARNING

Pasal 4

(1) Standar Penyelenggaraan E-Learning harus memperhatikan hal-hal


sebagai berikut.
a. Standar kompetensi lulusan;
b. Standar isi pembelajaran;
c. Standar proses pembelajaran;
d. Standar penilaian pendidikan pembelajaran;
e. Standar dosen dan tenaga kependidikan;
f. Standar sarana dan prasarana pembelajaran;
g. Standar pengelolaan pembelajaran; dan
h. Standar pembiayaan pembelajaran.
(2) Untuk penjaminan dan pengendalian mutu, penyelenggaraan E-Learning
harus sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yang berlaku dan
Pedoman Penjaminan Mutu Penyelenggaraan E-Learning ISI Surakarta.
(3) Standar E-Learning disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global.

5
BAB V
SYARAT PESERTA DIDIK

Pasal 5

(1) Peserta Didik harus terdaftar sebagai mahasiswa aktif ISI Surakarta dan
mempunyai account untuk mengakses laman daring.isi-ska.ac.id
(2) Peserta Didik mempunyai dan/atau memanfaatkan sarana dan prasarana
untuk mengakses sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

BAB VI
SYARAT PENDIDIK

Pasal 6

(1) Pendidik adalah Dosen yang tercatat aktif menyelenggarakan


perkuliahan.
(2) Pendidik harus memiliki kompetensi Pengajar berbasis E-Learning sesuai
dengan karakteristik bidang ilmu masing-masing.
(3) Pendidik mempunyai akses pada E-Learning yang disediakan oleh ISI
Surakarta.

BAB VII
LEARNING MANAJEMEN SYSTEM

Pasal 7

(1) Sarana E-Learning yang diimplementasikan adalah sarana yang berbasis


teknologi informasi dan komunikasi, yang harus sesuai dengan desain
pengembangan yang telah dilaporkan kepada LP2MP3M dan dioperasikan
sesuai dengan Standar Penyelenggaraan dengan memperhatikan
manajemen risiko yang baik.
(2) Kesiapan Sarana E-Learning harus dikoordinasikan dan/atau diperiksa
terlebih dahulu oleh P3AI sebelum digunakan secara efektif.
(3) Setiap permasalahan teknis terkait infrastruktur yang timbul, baik akibat
faktor internal maupun eksternal, harus dikoordinasikan dengan Unit TIK
dalam bentuk laporan operasional penyelenggaraan.
(4) Sarana E-Learning yang digunakan harus mampu menjamin otentisitas
data pengaksesan dan identitas pengakses.
(5) Fakultas selaku Pelaksana E-Learning bersama Unit TIK harus dapat
menyediakan sarana penelusuran pemeriksaan kesalahan (audit trail)
baik secara rutin maupun temporal.
(6) Pengembang dan/atau Penyelenggara Sarana E-Learning bertanggung
jawab dan menjamin bahwa semua komponen pada Sarana E-Learning

6
termasuk piranti keras, piranti lunak, dan manual Prosedur Operasi
Baku, telah dikembangkan, dioperasikan, dan dipelihara secara layak.
(7) Fakultas bersama Unit TIK harus mempersiapkan langkah-langkah
darurat apabila sistem tidak dapat beroperasi sebagaimana mestinya
(Disaster & Recovery Plan).
(8) Fakultas harus melakukan penyimpanan semua dokumentasi yang
berkaitan dengan Sarana E-Learning tersebut dengan sebaik-baiknya.

BAB VIII
PELAKSANAAN

Pasal 8

(1) Mata kuliah yang menggunakan E-Learning adalah mata kuliah yang
tercantum dalam kurikulum sesuai dengan kegiatan akademik yang
terjadwal dalam semester yang berjalan.
(2) Kegiatan perkuliahan yang dilakukan dengan E-Learning harus tersedia
pantauan kehadiran mahasiswa.
(3) E-Learning dapat digunakan untuk melaksanakan Ujian Tengah
Semester dan/atau Ujian Akhir Semester.
(4) Evaluasi dilakukan oleh pendidik secara berkala.
(5) Evaluasi dapat dilakukan dengan cara ujian, tugas, dan pengamatan.
(6) Sistem Penilaian dan Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilakukan
terhadap komponen pendidikan sebagaimana diatur sesuai dengan
beban SKS yang dipersyaratkan.

7
BAB IX
PENUTUP

Pasal 9

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini, akan diatur lebih lanjut
dalam peraturan tersendiri.
(2) Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Surakarta
Pada tanggal, 15 Desember 2020

REKTOR,

Ttd.

GUNTUR
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Umum dan Keuangan
Institut Seni Indonesia Surakarta

Prastawa Sunu, S.Sos., M.M.


NIP 196903011991031005

Anda mungkin juga menyukai