Anda di halaman 1dari 1

Catatan Mas Dodo #2

Rabu, 23 November 2022 10.10

Matriks Deferred Tax --> beda waktu


Perlu di petakan atau di breack down, sebab tidak semua komponen sama. Yang paling mudah dapat menarik data dari neraca
yang sudah ada, diambil mana yang beda waktu terlebih dahulu seperti berikut:

Aktiva NSB Akun NSB Pajak Selisih DTA/DTL Keterangan


AR 1.000 1.000 AFBD dalam fiskal ada 3 syarat yang dapat diakui ada di pasal 6 uu pph

AFBD (300) 0 Diambil dan disesuaikan dari aging schadule (Umur


Piutang. Yang dimasukan keladalm matriks
marupakan nilai ending dalam Buku Besar atau
Larger
AR (Net) 700 1.000 300 DTA Beben Pajak Kecil Maka DTA
Inventory 1.500 1.500 Tidak Semua Ada akun Inventory (Hanaya Per.
Dagang dan Manufaktur)
Dec Inventory 500 0 Secara Fiskal Harus memenuhi syarat, seperti barang
tersebut SUDAH lenyap atau tidak ada, bisa dari
bencana alam, kebakaran, gempa bumi dsb.
Inventory (Net) 1.000 1.500 500 DTA Beban Pajak Lebih Besar
Fix Aset 15.000 15.000 Hanya yang beda waktu saja
A/D 13.000 14.000
Inventory
FA (Net) 2.000 1.000 1.000 DTL Beban Akuntansi lebih besar, tahun depan terdapat
Dec Inventory
kemungkinan membayar pajak
Inventory (Net)
Intangible Aset (Net) XXX XXX XXX
R&D 3.000 0 3.000 DTL Beban Akuntansi lebih besar, tahun depan terdapat
Ada 4 pertimbangan:
kemungkinan membayar pajak - Beda Waktu
Uang Muka (PSAK 73) xxx 0 XXX DTL - Beda Nilai
- 50:50
Bonus Potition XXX 0 XXX DTL
Employe Retirement Benefits XXX 0 XXX DTL Pesangon - PSAK 24, Fiskal mengakuinya ketika
realisasi terjadi Secara Fiskal Rumah dinas tidak bisa di susutkan sehingga yang digunakan adalah HARGA TETAP
After sales Position XXX 0 XXX DTL
(Cadangan Purna Jual) Beban pengeluaran untuk aset di bawah batasan material perusahaan maka dibebankan sekaligus,
batasan tersebut tergantung tiap entitas
Finance Lease Liabilities XXX 0 XXX DTL
Sub TOTAL (3.200) DTA - DTL
Fiscal Loss 2.000 DTA (Pasti) Pengujian nilai prodak hukum pajak terakhir di tahun Pengakuan
bersangkutan
FA Under Lease xxx
TOTAL (1.200) DTL
Finansial Lease Xxx
Rate 22% Tergantung perusahaan, apabila Perusahaan Go
Pembayaran Bunga
Publik ratenya bisa turun 3% mencapai 19%
Finansial Lease xxx
Saldo DTA/DTL 31 dec 22 (264) (22% x 1.200)
Interest Expenses xxx
Saldo DTA/DTL 31 dec 21 0 Kalau 0 maka perusahaan baru pertama melakukan
Deferred Tax
Selisih (264) Jurnal
DTE 264
DTL 264
Pengurang yang ada merupakan kemungkinan kerusakan atau penurunan nilai dari akun terkait seperti AFBD pada AR dsb

Saat Naik
Jurnal
DTE (Expenses)
DTL RE Statement
RE Begining
Saat Turun
DTL Add: Income After Tax
DTI (Income) Less: Dividen
RE Ending
Kalau DTI berarti Income Bertambah
Kalau DTE Berarti Income Turun
Balance Sheet
Setelah mengetahui income atau expenses maka perlu din input ke Income statement, kemudian hitung potensi pajak yang timbul.

Jurnal Umum Cash A/D

DTA XXX AR (Net) CIT Liab

DTL XXX CIT Receivable DTL


Salah satu saja, diakhir tahun
Inventory Loan
Income Statement DTA c/s
Sales FA (Net) RE
COGS
TOTAL Aset TOTAL Liab+Equity
Net Income Before Tax xxx
Tax:
- Current AssetExpenses xxx
- Deferral Expenses/Income xxx xxx
Net Incone After Tax XXX XXX

Akun Pajak Halaman 1

Anda mungkin juga menyukai