Anda di halaman 1dari 3

Catatan Mas Dodo #01

Rabu, 16 November 2022 10.19

PSAK 46 Akuntansi Pajak Penghasilan - Untuk Badan / Corporate (PPh Badan)

Mengatur tentang Standar Akuntansi pajak penghasilan yang meliputi:


1. Mempertanggungjawabkan kompensasi pajak periode bagian dan periode yang akan datang
a. Pemulihan aktiva dan kewajiban
b. Transaksi lain yang diakui periode berjalan
2. Mengakui aktiva pajak tangguhan atas rugi fiskal

Rugi fiskal merupakan salah satu komponen deferred tax

Ilustrasi MDD:
Kompensasi rugi 5 tahun di Pasal 6 ayat 2, sehingga sejak 2020 sampai 2026, ketika 2023 reborn (Kembali ke posisi
normal) dan mendapatkan profit, namun masih ada kompensasi rugi di 2020 sehingga tidak bayar pajak. Ketika
prediksi tidak ada pembayaran pajak di 2023 PERLU DI CATAT - yang merupakan Deferred Tax.

Transaksi pajak tahun ini akan memiliki efek ke masa pajak tahun yang akan datang, sehingga dapat dibuat
prediksi ketika ada kemungkinan pembayaran pajak di tahun berikutnya dan di catat sebagai kewajiban.

Istilah di PSAK 46:


1. Current Tax Expenses(Pajak Kini / PPh Terutang - sebelum kredit pajak)
PPh Terutang sebelum kresit pajak, tidak KB/LB. Apabila KB/LB maka merupakan Liabilitas
2. Deferred Tax Expensess / (Income) - Income statement
Bisa Expenses atau Income, tergantung. Apabila kemungkinan:
○ Akan Tidak Bayar Pajak
3. Deferredd TAssetsets
4. Deferes Tax Liabilities

Matriks Pengerjaan
Laba XXX
Beda Tetap XXX
(Adanya pengakuan yang berbeda, salahsatu mengakui dan lainnya tidak atau sebaliknya)
Penghasilan
PPh 4(2) - Final
PPh 4(3) - Bukan Objek

Expenses
PPh 9 - Beban

Beda Waktu XXX


(Adanya perbedaan mulai perhitungan dimulai atau masa manfaat yang menyebabkan selisih dalam periode berjalan)

Income Statement
Net Income xxx

Akun Pajak Halaman 1


Net Income xxx
Tax:
Current Tax xxx
Deferrd Tax Espense/Income xxx

Net Incoem after Tax xxx

Apabila berbicara mengenai DTA dan DTL hanya ada beda waktu

Beda Waktu/Temporary Differed:


1. Penyusutan
2. Amorfisasi
3. Cadangan Piutang Tak Tertagih
4. Cadangan Penurunan Inventory
5. R&D (Hanya di Indonesia, karena LN diatur dalam Pasal 9 UU PPh dikecualikan)
6. Cadangan Pesangon & Bonus
7. Sewa (PSAK 74)
8. Leasy Hak Opsi
9. Garansi Purna Jual
Seperti claim garansi, maka perusahaan akan membuat pemcadangan biaya/cost tersebut walaupun tidak tahu
akan terealisasi atau tidak.
Rumus
Aktiva NSB Akuntansi > NSB Pajak DTL
NSB Akuntansi < NSB Pajak DTL
Pasiva NSB Akuntansi > NSB Pajak DTA
NSB Akuntansi < NSB Pajak DTL

Contoh
PT A Membeli Aset tetap seharga 1.000 pada tanggal 5 Januari 2021, masa manfaat akun tersebut 5 tahun, pajak
kelompok 1 GL.

Penyusutan 2021 2022 2023 2024 2025 Total


Akuntansi 200 200 200 200 200 1.000
Pajak 250 250 250 250 0 1.000
Selisih 50 50 50 50 200 0
Koreksi (-) (-) (-) (-) (+)
Tax Rate 22% (Efek (11) (11) (11) (11) 44 0
Pajak)

Tahun Acumulated Deferred Tax


Expenses
2021 CURRENT D D D D 11
TAX
2022 CURRENT D D D 22
TAX
2023 CURRENT D D 33
TAX
2024 CURRENT D 44
TAX

Akun Pajak Halaman 2


TAX
2025 CURRENT (44) Terpulihkan kembali 0
TAX

Tahun 2021 2022 2023 2024 2025


Untung 1000 1500 7000
Current Tax (1000 - 50) x 22% (1500 - 50) x 22% (7000 + 200) x 22%
= 209 = 319 = 1584
Total Tax 1000 x 22% 1500 x 22% 7000 x 22%
= 220 = 330 = 1540
Deferred Tax 11 11 11 11 (44)
Net Income after Tax 1000 - 220 = 780 1500 - 330 = 1170 7000 - 1540 = 5460

Matriks Def Tax


Aktiva NSB Akun NSB Pajak Selisih DTA/DTL
AR 600 600
AFBD (30) 0
AR (Net) 570 600 30
Inventory 1000 1000
Dec Inventory (100) 0
Inventory (Net) 900 1000 100
Fix Aset 8000 8000
A/D (5000) (4000)
FA (Net) 5000 4000 1000 Fix Aset Ada kemungkinan
- Beda tetap penuh
RAD XXX XXX XXX - Beda waktu penuh
Pasiva - 50 : 50
Bonus Payable 200 0 200 Yang diambil merupakan nilai beda waktu saja

Rugi Fiskal XXX


Total 670 (DTL)
Tax Rate 22%
Saldo DTS/DTL Per 31 Dec 22 XXX
Saldo DTS/DTL Per 31 Dec 21 XXX
SELISIH XXX

Fiskal akan mengakui apabila 3 persyaratan terpenuhi

Akun Pajak Halaman 3

Anda mungkin juga menyukai