Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SUCI NAWATI

NIM : 20021000042

TEMA : KEMISKINAN DI INDONESIA

PERMASALAHAN

1. Analilis pengaruh tingkat pendidikan,pendapatan kosumsi Terhadap jumlah penduduk di Jawa


Timur (W. E, Sudarati, & Kusuma, H. (2018).
2. Analilis pengaruh tingkat kemiskian , tingkat pengangguran , upah minimum Kabupaten / Kota
dan laju pertumbuhan ekonomi terhadap indeks pembangunan manusia di Provinsi Riau (Chalid,
N.,&Yusuf,Y(2014)
3. Analilis faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan Kabupaten / Kota di Provinsi Bali
(Endrayani,N.E.,&Dewi,m.u.(2016)
4. Analisis pengaruh pendidikan , pendapatan dan konsumsi terhadap jumlah penduduk miskin di
Provinsi Jawa Timur (Maulidah,F.,&Soejoto, A(2015)
5. Analilsis faktor faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan provinsi provinsi di indonesia
(Musa Al Jundi ,2014)
6. Analisis sistem informasi penanggulanggan kemiskinan terpadu menggunakan model SIG
(Sasangko, A.(2017)
7. Analisis pengaruh alokasi dana desa,dana desa ,belanja modal,dan produk domestik regional
bruto terhadap kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Timur (Susilowati,N.I.,Susilowati,D.,& Hadi,
S . (2017)
8. Analisis kesenjangan pendapatan yang memicu kemiskinan di Indonesia (Wulamdari,
S.,Azahra,A., Sari,N.,Nasution, A.,&Nisa’,F.(2022)
9. Analisis Pengaruh tingkat pengangguran terhadap tingkat kemiskinan Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Barat ( Yacoub,Y.(2012)
10.
METODE PENELITIAN

1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi untu mencari
pengaruh antara variabel bebas ( indenpenden ) yaitu tingkat Pendidikan (X1), Pendapatan (X2),
dan Konsumsi terhadap variabel terkait (dependen ) yaitu jumlah penduduk miskin (Y).
2. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah telaah pustaka yang ditunjang dengan analisis
deskriptif kuantitatif terhadap data data sekunder.
3. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lokasi penelitian yang dilakukan diprovinsi
bali , yangmeliputi seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Bali periode 2005- 2014.
4. Metode penelitian ini bersifat penelitian deskriptif kuantitatif yaitu dengan memberikan
gambaran secara umum , bahasan yang diteliti dalam data atau angka yang kemudian dianalisa,
diklarifikasi dan dipresentasikan dalam bentuk uraian.
5. Metode penelitian yang digunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel
independen.
6. Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif.
7. Metode penelitian ini adalah penelitian deksriptif kuantitatif yang menggunakan data sekunder
yang bertujuan untuk mengembangkan data menggunakan model matematis (analisis).
8. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka ( library research), yaitu
penelitian yang objek utamanya adalah buku buku atau sumber internet.
9. Metode penelitisn ini berbasis pada penelitian diskriptif dan eksplanotory, dikarenakan
penelitian ini menggunakan objek yang diteliti (Ruslan,2006; 12)
10.

HASIL

1. Hasil dari penelitian ini yaitu : Tidak ada pengaruh signifikan tingkat pendidikan terhadap
jumlah penduduk miskin Jawa Timur dan kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang
negatif. Berarti peningkatan tingkat pendidikan tidak diikuti dengan penurunan jumlah
penduduk miskin. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan tingkat pendidikan namun
tidak diikuti dengan peningkatan jumlah penduduk miskin yang signifikan.
2. Hasil penelitian ini yaitu : Perkembangan nilai IPM Provinsi Riau pada periode 2006-2011
meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2006 nilai IPM Provinsi Riau 73,81 dan pada tahun
2011 bernilai 76,53. Pada tahun 2006 nilai IPM Kabupaten Kuantan Singingi 71,89 dan pada
tahun 2011 meningkat menjadi 74,15. Nilai IPM di Kabupaten Indragiri Hulu pada tahun 2006
adalah 72,04 dan pada tahun 2011 menjadi 74,54. Nilai IPM Kabupaten Indragiri Hilir pada
tahun 2006 adalah 73,39 dan pada tahun 2011 menjadi 75,71. Nilai IPM Kabupaten Pelalawan
pada tahun 2006 adalah 69,96 dan pada tahun 2011 sebesar 73,59. Nilai IPM Kabupaten Siak
pada tahun 2006 sebesar 74,55 dan pada tahun 2011 menjadi 76,92. Nilai IPM Kabupaten
Kampar pada tahun 2006 dan 2011 masing-masing sebesar 72,02 dan 75,18.
3. Hasil Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) pengaruh inflasi, investasi
dan tingkat tingkat pendidikan terhadap pengangguran kabupaten/kota di Provinsi Bali, (2)
pengaruh inflasi, investasi, tingkat tingkat pendidikan dan pengangguran terhadap tingkat
kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Bali, dan (3) pengaruh inflasi, investasi dan tingkat
tingkat pendidikan berpengaruh secara tidak langsung terhadap tingkat kemiskinan melalui
pengangguran kabupaten/kota di Provinsi Bali.
4. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur dalam
kurun waktu 2012-2016. Maka dapat di tarik kesimpulan bahwa Variabel Pendidikan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kemiskinan Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa
Timur.
5. Bedasarkan hasil penelitan membahas tentang deskripsi objek penelitian, analisis data dalam
penelitian, serta interpretasi hasil penelitian.
6. Dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh penulis maka sebuah sistem informasi
penanggulangan kemiskinan yang menggunakan model sistem informasi geografis dapat
memberikan visualisasi data yang lebih mudah dibaca.
7. Semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten/Kota di
Provinsi Jawa Timur dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,99 (99%) dan 0,01 (1%)
dijelaskan oleh variable lain diluar penelitian ini.
8. Kemiskinan merupakan salah satu masalah yang menjadi isu hangat pada setiap negara, seperti
halnya negara kita Indonesia. Fenomena kemiskinan di Indonesia akan terus menjadi isu yang
akan terus dibicarakan setiap tahunnya dikarenakan potret nyata kinerja pemerintah dalam
mengentaskan kemiskinan di Indonesia tidak terdistribusi dengan baik. Ketidakmerataan juga
berkaitan erat dengan kemiskinan , semakin rendahnya ketidakmerataan distribusi pendapatan
tentunya akan menjadi salah satu agenda penting dalam pembangunan ekonomi .
9. Tingkat pengangguran berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di
Provinsi Kalimantan Barat. Data empiris menunjukkan pola hubungan yang tidak selalu searah
antara tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan.

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, W. E., Sudarti, & Kusuma, H. (2018). Pengaruh Pendidikan, Pendapatan Perkapita Dan Jumlah
Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi, 167-180.

Chalid, N., & Yusuf, Y. (2014). Pengaruh Tingkat Kemiskinan, Tingkat Penganggaran, Upah Minimum
Kabupaten/Kota Dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Di
Provinsi Riau. Jurnal Ekonomi, 1-12.

Endrayani, N. E., & Dewi, M. U. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan
Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.1, 63-88.

Maulidah, F., & Soejoto, A. (2015). Pengaruh Pendidikan, Pendapatan Dan Konsumsi Terhadap Jumlah
Penduduk Miskin Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan, 227-
240.

Musa Al Jundi. (2014). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Provinsi-Provinsi Di
Indonesia. 88.

Sasongko, A. (2017). Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan Terpadu Menggunakan Model SIG
(Studi Kasus : BAPPEDA Landak). Jurnal Khatulistiwa Informatika, Vol. V, No. 1, 107-7.

Soleh, A. (2011). Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di Indonesia. Ekombis Review, 197-209.

Susilowati, N. I., Susilowati, D., & Hadi, S. (2017). Pengaruh Alokasi Dana Desa, Dana Desa, Belanja
Modal, Dan Produk Domestik Regional Bruto Terhadap Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Jawa
Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi, 514-526.

Wulandari, S., Azahra, A., Sari, N., Nasution, A., & Nisa', F. (2022). Kesenjangan Pendapatan yang
Memicu Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen (JIKEM), 238-
251.

Yacoub, Y. (2012). Pengaruh Tingkat Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di


Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal EKSOS, 176-185.

Anda mungkin juga menyukai