Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

Sistem
Informasi
Manajemen

Modul Standar untuk digunakan


dalam Perkuliahan di
Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

04
Ekonomi dan Bisnis Manajemen S-1 MK Catur Widayati, SE, MM

Abstract Kompetensi
Pengertian, definisi dari Pengguna dan Mampu memahami dan menjelaskan,
Pengembangasn system pada suatu serta mengimplikasikan pengembangan
perusahaan. system dan penggunanya, serta
tahapan-tahapan pengembangan
system dimaksud untuk mencapai
tujuan perusahaan

Pengguna dan Pengembangan Sistem


Struktur organisasi bisnis klasik yang terdiri atas area-area seperti keuangan,
sumber daya manusia, layanan informasi, produksi, dan pemasaran merupakan sebuah
kemasan sumber-sumber daya fisik.
Spesialis informasi dan pengguna sebuah perusahaan mencerminkan sumber-
sumber daya informasi yang berharga. Spesialis meliputi analis sistem, administrator basis
data, Webmaster, dan spesialis jaringan yang bekerja secara langsung dengan pengguna,
dan juga programer dan operator, yang diberi tugas bertanggung jawab dalam
mengimplementasikan sistem untuk memenuhi kebutuhan para pengguna. Pada awalnya,
seluruh spesialis informasi diletakkan di dalam suatu unit layanan informasi yang
tersentralisasi. Lama-kelamaan, banyak dari sumber daya ini dialokasikan ke area-area
bisnis dan dipimpin oleh direktur informasi divisional. Beberapa struktur progresif yang
digunakan untuk mendokumentasikan hubungan organisasional antara layanan informasi
dan area-area bisnis juga telah diusulkan. Struktur-struktur ini memanfaatkan jaringan-
jaringan penentuan visi yang memungkinkan perencanaan informasi strategis, jaringan
inovasi pencarian sumber yang memanfaatkan sumber-sumber daya eksternal secara
maksimal. Struktur-struktur ini menampilkan SI yang bekerja sama dengan area-area
tersebut dapat mengembangkan sistemnya sendiri, dan memungkinkan perusahaan
menyesuaikan informasi tingkat sumber daya informasinya pada tingkat bisnis yang
berfluktuasi.
Walaupun demikian keterlibatan para pengguna dalam pengembangan sistem
dibatasi sepanjang tahun-tahun awal komputasi, lama-kelamaan mereka mendapatkan
pengaruh yang semakin besar, yang mencapai puncaknya dalam komputasi pengguna akhir
(end user computing- EUC). Komputasi penguna akhir mengharuskan pengguna mampu
mengerjakan paling sedikit beberapa bagian usaha pengembangan bagi sistem mereka
sendiri.
Pengguna memiliki tingkat pengetahuan komputer dan pengetahuan informasi yang
berbeda-beda, dan perbedaan ini, ditambah dengan lainnya, menimbulkan variasi
tingkatdukungan yang diberikan oleh para spesialis informasi. Ketika para pengguna sebuah
perusahaan mampu mengerjakan EUC, mereka merupakan sumber daya informasi yang

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


2 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sangat berharga. EUC memungkinkan penyesuaian kemampuan dan tantangan serta
memperkecil jarak komunikasi. Risiko-risiko EUC adalah sasaran sistem yang buruk, sistem
yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk, penggunaan sumber daya informasi
yang tidak efisien, dan hilangnya integritas data, keamanan, dan pengendalian.
Setiap orang yang mengembangkan sistem baik itu pengguna maupun spesialis informasi
harus memiliki pengetahuan dan keahlian tertentu hal ini merupakan kriteria pendidikan bagi
pilihan karier di bidang sistem informasi. Pengetahuan meliputi pengetahuan komputer dan
informasi, dasar-dasar bisnis, teori sistem, proses pengembangan sistem, dan pembuatan
model sistem. Keahlian meliputi komunikasi, kemampuan analitis, kreativitas, dan
kepemimpinan. Seberapa penting tingkat pengetahuan dan keahlian akan tergantung pada
individu, organisasi dan sistem yang sedang dikembangkan.
Pengetahuan spesialis informasi dan pengguna adalah suatu sumber daya yang
berharga dan hendaknya dikelola. Program-program manajemen pengetahuan (knowledge
management – KM) formal sering kali terdiri atas sistem-sistem yang mengumpulkan,
menyimpan, dan memilah-milah pengetahuan. Beberapa perusahaan menggunakan piranti
lunak siap pakai sebagai dasar sistem manajemen pengetahuannya.
MODERNISASI atau Otomatisasi kantor telah memungkinkan sebagian pekerjaan
kantor tertentu dilaksanakan di rumah suatuu fenomena yang disebut telecommuting.
Perusahaan kemudian menyadari bahwa semua karyawan tidak harus mengerjakan seluruh
pekerjaan mereka di kantor, mereka dapat datang ke kantor hanya apabila diperlukan.
Konsep ini, yang disebut sebagai hoteling, mengarah pada konsep kantor maya yang lebih
luas, dimana seluruh jenis pekerjaan kantor dapat dikerjakan tanpa melihat lokasinya.
Selanjutnya, evolusi ini mengarah pada konsep organisasi maya, dimana banyak beroperasi
sebuah perusahaan, bukan hanya pekerjaan kantornya, dikerjakan tanpa melihat lokais
fisiknya.

1.     Sumber Daya Informasi

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


3 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam hal sumber daya informasi telah di identifikasikan meliputi peranti keras komputer,
peranti lunak komputer, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data, dan informasi.
Pada umumnya sumber daya ini beralokasi di layanan informasi dan merupakan tanggung
jawab dari chief infotmation officer (CIO), sumber daya informasi yang terdapat di area-area
pengguna adalah tanggung jawab dari para manajer area pengguna. Salah satu identifikasi
dari sumber daya informasi tersebut memliki pengertian di antaranya :
a) Spesialis Informasi : Istilah spesialisai informasi untuk menggambarkan karyawan yang
tanggung jawab utamanya adalah untuk memberikan konstribusi atas tersedianya
sumber daya informasi dalam perusahaan spesialis informasi pada awalnya meliputi
analis sistem, programmer, dan operator. Kemudian, ditambah lagi dengan administrator
basis data, spesialis jaringan, dan webmaster.
b) Webmaster : Webmaster akan bertanggung jawab atas isi dan penyajian situs Web
perusahaan. Webmaster harus bekerja sama dengan spesialis jaringan untuk
memastikan bahwa jaringan komunikasi antar perusahaan dan pelanggan atau sekutu
bisnisnya selalu terbuka, situs Web sangat mengandalkan gambar dan Webmaster
biasanya memiliki keahlian dalam manipulasi atau perancangan grafik. Satu tugas
penting dari seorang Webmaster adalah melacak orang-orang yang mengunjungi
halaman Web perusahaan. Angka statistik ini dapat memberikan informasi penting
mengenai keefektifan situs Web tersebut. Contohnya statistik dapat menunjukan bahwa
banyak pelanggan memulai proses pembelian tetapi kemudian membatalkan transaksi
mereka setelah pindah dari satu halaman ke halaman yang lain. Informasi seperti ini dan
urutan-urutan halaman yang diakses bersama-sama dengan jumlah waktu yang
dihabiskan pada setiap halaman Web dapat mengarah pada rancangan situs yang
berbeda. Relasi dengan pelanggan dapat sangat ditingkatkan dengan situs Web yang
beroperasi sepanjang hari, setiap hari, namun rancangan situs Web yang buruk dapat
dengan cepat menghapus semua keuntungan tersebut.
c) Administrator Basis Data : Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas
basis data disebut sebagai administrator basis data (database administrator DBA).
Tugas DBA terbagi dalam empat area utama : perencanaan, implementasi, operasi, dan
keamanan.
d) Programer : Programer menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh sistem analis
untuk membuat kode program komputer yang mengubah data menjadi informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Beberapa perusahaan menggabungkan fungsi sistem analis
dan programer, menciptakan suatu posisi analis programer.
e) Analis Sistem : Spesialis ini bekerja dengan pengguna untuk mengembangkan sistem-
sistem baru dan memperbaiki sistem-sistem yang sudah ada. Analis sistem adalah
orang yang ahli dalam mendefinisikan masalah dan dalam membuat dokumentasi

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


4 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tertulis mengenai bagaimana komputer akan membantu menyelesaikan masalah-
masalah tersebut.
f) Spesialis Jaringan : Spesialis jaringan bekerja dengan analis sistem dan pengguna
dalam membuat jaringan membuat jaringan komunikasi data yang menyatukan sumber
daya komputasi yang menyebar. Spesialis jaringan akan menggabungkan keahlian dari
bidang-bidang komputasi maupun telekomunikasi. Memelihara jaringan yang memenuhi
persyaratan untuk aplikasi-aplikasi berbasis Web adalah hal yang sangat sulit untuk
dilakukan, karena sebagian besar komunikasi terjadi di luar batasan perusahaan.
g) Operator : Operator akan menjalankan peralatan komputasi berskala besar, seperti
komputer mainframe dan server, yang biasanya berlokasi dalam fasilitas komputasi
perusahaan. Operator akan memonitor konsol, mengganti kertas printer, mengelola
perpustakaan pita dan disk penyimpan data, serta melakukan tugas-tugas lain yang
serupa. Pada umumnya semua digabungkan dengan perwakilan-perwakilan dari
organisasi pengguna untuk membentuk tim proyek yang mengembangkan sistem. Para
spesialis juga memiliki tanggung jawab dalam memelihara sistem setelah sistem
tersebut diimplementasikan.

2.     Komputasi Pengguna Akhir


Di akhir tahun 1970-an kita melihat berkembangnya minat dari pihak pengguna untuk
mengembangkan aplikasi komputernya sendiri, suatu pendekatan yang disebut komputasi
pengguna akhir (end-user computing). Pengguna akhir merupakan kata yang sinonim
dengan pengguna, pengguna menggunakan produk akhir dari suatu sistem berbasis
komputer. Komputer pengguna akhir (end-user computing-EUC), oleh karenanya, berarti
pengembangan seluruh atau sebagian sistem informasi oleh pengguna. Komputasi
pengguna akhir timbul disebabkan oleh empat pengaruh utama :
 Dampak pendidikan komputer : pada awal tahun 1980-an, dampak program-
program pendidikan komputer yang baik di sekolah-sekolah negeri dan swasta,
perguruan tinggi, dan perusahaan-perusahaan industri mulai terlihat. Jajaran
manajemen, terutama di tingkat yang lebih rendah, mulai diisi dengan orang-orang
yang memiliki keahlian komputer yang baik.
 Antrian layanan informasi : Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak
pekerjaan dari pada orang yang dapat mereka tangani. Situasi ini menjadi suatu hal
yang sangat penting selama awal tahun 1980-an, ketika para pengguna mulai
mengajukan tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan tambahan dukungan sistem
kepada layanan informasi. Layanan informasi tidak dapat memberikan respons yang
cukup tepat untuk memenuhi tuntutan pengguna, dan antrian mulai menumpuk
dengan pekerjaan yang menunggu untuk dikerjakan oleh komputer. Beberapa

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


5 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengguna harus menunggu dua atau tiga tahun sebelum pekerjaan mereka selesai
dari antrian.
 Murahnya peranti keras : Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh komputer
mikro berharga murah. Pengguna dapat memperoleh sendiri peranti kerasnya
dengan memesan di toko komputer setempat melalui telepon dan meminta sistem
tersebut dikirimkan menggunakan alat transportasi darat.
 Peranti lunak siap pakai : Peranti lunak siap pakai ini menawarkan dukungan yang
ditingkatkan dan kemudahan penggunaan, dan memungkinkan perusahaan dan
pengguna-pengguna individual dengan sedikit keahlian komputer
mengimplementasikan suatu sistem berbasis komputer.

3.     Pengguna Sebagai Suatu Sumber Daya Informasi


Pengguna dari sistem informasi perusahaan adalah sumber daya informasi penting yang
dapat memberikan satu konstribusi nyata dalam mencapai sasaran strategis dan meraih
keunggulan kompetitif. Hal ini terutama berlaku ketika pengguna dapat secara aktif ikut
berpartisipasi dalam pengembangan sistem dan mempraktikkan komputasi pengguna akhir.
4.     Keuntungan Komputasi Pengguna Akhir
EUC memberikan dua manfaat utama :
 Menyamakan kemampuan dan Tantangan : Pergeseran beban kerja dalam
pengembangan sistem ke area-area pengguna memberikan kebebasan bagi
spesialis informasi untuk lebih berkonsentrasi pada organisasi secara luas dan
sistem-sistem yang rumit, ynag memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang
lebih baik di area-area tersebut.
 Mempersempit jarak komonukasi : Kesulitan yang selalu menghantui
pengembangan sistem sejak hari pertama komputasi adalah komunikasi antara
pengguna dan spesialis informasi. Pengguna memahami area masalah yang lebih
baik dari pada teknologi komputasi. Kombinasi antara pendidikan komputer,
teknologi berbiaya rendah, dan peranti lunak siap pakai telah memungkinkan
pengguna menciptakan beberapa sistem. Sebaliknya, spesialis informasi adalah
pakar dalam bidang teknologi, namun kurang memiliki pengetahuan dalam area
masalah.

5.     Risiko Komputasi Pengguna Akhir


Sebaliknya, ketika pengguna akhir mengembangkan sistem mereka sendiri, mereka akan
menghadapkan perusahaan kepada sejumlah risiko :
 Sasaran sistem yang buruk
 Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


6 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Pengguna sumber daya informasi yang tidak efisien
 Hilangnya integritas data
 Hilangnya keamanan
 Hilangnya kendali

Perusahaan harus mengembangkan suatu rencana strategis sumber daya informasi yang
memungkinkan EUC berkembang dan tumbuh subur.

Struktur Organisasi Inovatif


Perusahaan-perusahaan besar berusaha untuk mencapai suatu struktur organisasi
yang “terdesentralisasi secara sentral”. Hal ini dicapai dengan memberikan wewenang
kepada unit IS korporat untuk mengambil keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
infrastruktur IT, dan wewenang kepada area-area bisnis untuk mengambil keputusan
mengenai penggunaan IT secara strategis di area-area mereka masing-masing. Pertama, IT
kini memainkan peranan yang lebih besar di perusahaan dari pada masa lalu. Kedua,
perubahan teknologi yang pesat menuntut agar struktur memberikan perhatian khusus untuk
mengembangkan pengetahuan dan keahlian informasi bagi pengguna sistem maupun
pengembang, sekaligus memanfaatkan segala jenis sumber daya informasi yang tersedia
dari vendor dan konsultan.
Sebagai respon atas kebutuhan ini, para peneliti SIM mengidentifikasikan tiga
struktur inovatif, yang disebut model sekutu (partner model), model platform (platform
model), dan model terskala (scalable model). Basis dari model sekutu adalah bahwa

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


7 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
layanan informasi bekerja dengan area-area bisnis dalam menggunakan teknologi informasi
guna menghasilkan inovasi bisnis. Asumsi yang mendasari model platform adalah bahwa
layanan informasi tidak akan secara aktif mengawali inovasi bisnis, namun akan
menyediakan sumber daya informasi sehingga inovasi tersebut dapat dicapai oleh area-area
bisnis. Model berskala menyadari bahwa sumber daya harus diperoleh begitu peluang pasar
muncul dan harus dapat dengan cepat dilepaskan ketika peluang-peluang tersebut tidak lagi
terjadi, sehingga tetap mempertahankan biaya tetap pada tingkat yang minimum.
Cara pandang inovatif terhadap struktur organisasi ini menyadari fungsi IT bukanlah
suatu unit berdiri sendiri yang menyimpan seluruh sumber daya informasi dan memberikan
semua sistem informasi kepada para pengguna. Hal yang perlu bahwa (1) IT berinteraksi
dengan pengguna maupun vendor dan (2) tanggung jawab atas fungsi-fungsi tertentu
dialokasikan kepada spesialis-spesialis seperti pejabat informasi divisional dan manajer
rekening. Pandangan ini mencerminkan adanya suatu usaha untuk membuat unit IT sebagai
salah satu pemain dalam penggunaan sumber daya informasi sebuah perusahaan membagi
dan mendelegasikan fungsi tersebut merupakan yang terbaik bagi perusahaan.

Komputasi Penggina Akhir


Di akhir tahun 1970’an kita melihat berkembangnya minat dari pihak pengguna untuk
mengembangkan aplikasi komputernya sendiri, suatu pendekatan yang disebut komputasi
pengguna akhir (end-user computing). Pengguna akhir merupakan kata yang sinonim
dengan pengguna, pengguna menggunakan produk akhir dari suatu sistem berbasis
komputer. Komputasi pengguna akhir (end-user computing ECU), oleh karenanya berarti

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


8 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengembangan seluruh atau sebagian sistem informasi oleh pengguna. Komputasi
pengguna akhir timbul disebabkan oleh empat pengaruh utama sebagai berikut :
1. Dampak pendidikan komputer : Selama awal tahun 1980’an, dampak program-
program pendidikan komputer yang baik di sekolah-sekolah negeri dan swasta,
perguruan tinggi, dan perusahaan-perusahaan industri mulai terlihat. Jajaran
manajemen, terutama di tingkat yang lebih rendah, mulai diisi dengan orang-orang
yang memiliki keahlian komputer yang baik. Seiring dengan berjalannya tahun,
manajer-manajer ini maju ke tingkat manajemen yang lebih tinggi dan tetap
meneruskan penggunaan sistem informasi dan teknologinya.
2. Antrian layanan informasi : Kondisi dan situasi ini menjadi suatu hal yang sangat
penting selama awal tahun 1980’an, ketika para pengguna mulai mengajukan
tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan tambahan dukungan sistem kepada layanan
informasi. Layanan informasi tidak dapat memberikan respons yang cukup cepat
untuk memenuhi tuntutan pengguna, dan antrian mulai menumpuk dengan pekerjaan
yang menunggu untuk dikerjakan oleh komputer.
3. Murahnya peranti keras : Pengguna dapat memperoleh sendiri peranti kerasnya
dengan memesan di toko komputer setempat melalui telepon dan meminta sistem
tersebut dikirimkan menggunakan taksi.
4. Peranti lunak (Software) siap pakai :Baik perusahaan peranti keras maupun peranti
lunak membuat peranti lunak yang akan mengerjakan tugas-tugas akuntansi dasar
sekaligus memberikan informasi bagi pengembalian keputusan. Peranti lunak siap
pakai ini menawarkan dukungan yang ditingkatkan dan kemudahan penggunaan,
dan memungkinkan perusahaan dan pengguna-pengguna individual dengan sedikit
keahlian komputer mengimplementasikan suatu sistem berbasis komputer.

Keuntungan Komputasi Pengguna Akhir (EUC)


‘17 Sistem Infomasi Manajemen
9 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
EUC (End User Computing) memberikan dua manfaat utama :

 Menyamakan kemampuan dan tantangan adalah dengan Pergeseran beban kerja dalam
pengembangan sistem ke area-area pengguna memberikan kebebbasan bagi spesialis
informasi untuk lebih berkonsentrasi pada organisasi secara luas dan sistem-sistem
yang rumit, yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang lebih baik di area-
area tersebut. Spesialis juga memiliki lebih banyak waktu yang tersedia untuk
memelihara sistem yang sudah ada, bidang tanggung jwab yang cukup penting.
 Mempersempit jarak komunikasi yaitu kesulitan/kendala yang selalu selalu menghantui
pengembangan sistem sejak hari pertama komputasi adalah komunikasi antara
pengguna dan spesialis informasi. Pengguna memahami area masalah yang lebih baik
daripada teknologi komputasi. Kombinasi antara pendidikan komputer, teknologi
berbiaya rendah, dan peranti lunak siap pakai telah memungkinkan pengguna
menciptakan beberapa sistem. Ketika pengguna mengembangkan aplikasi mereka
sendiri, maka tidak akan terdapat jarak komunikasi, karena tidak ada kebutuhan untuk
berkomunikasi. Demikian pula ketika pengguna mengembangkan sebagai dari sistem
mereka, jarak ini akan menyempit.

 Risiko Komputasi Pengguna Akhir

Sebaliknya, ketika pengguna akhir (End User) dalam mengembangkan sistem


mereka sendiri, mereka akan menghadapatkan perusahaan kepada sejumlah risiko :

1. Sasaran sistem yang buruk yaitu Pengguna akhir dapat menerapkan komputer pada
aplikasi-aplikasi yang seharusnya dijalankan dengan cara lain, seperti secara
manual.
2. Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk yaitu Para pengguna
akhir, meskipun mereka memiliki tingkat kompetensi teknis yang cukup tinggi,
biasanya tidak akan dapat menyamai profesionalisme dari spesialis informasi dalam
hal perancangan sistem. Begitu pula ketika pengguna akhir tergesa-gesa dalam
menyiapkan dan menjalankan sistem, mereka cenderung mengabaikan kebutuhan
untuk mendokumentasikan rancangannya sehingga sistem tidak dapat dipelihara.
3. Pengguna sumber daya informasi yang tidak efisien : Ketika tidak terdapat kendali
pusat atas akuisisi peranti keras dan peranti lunak, perusahaan pada akhirnya bisa
mendapatkan peranti keras yang tidak sesuai dan peranti lunak yang berlebihan.
Pengguna akhir dapat pula “melakukan pengulangan” dengan mengembangkan
sistem yang belum pernah dikembangkan oleh layanan informasi atau pengguna
akhir yang lain.

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


10 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Hilangnya integritas data : Pengguna akhir bisa jadi tidak menjalankan kehatian-
hatian yang diperlukan dalam memasukkan data ke dalam basis data perusahaan.
Pengguna-pengguna lain kemudian menggunakan data yang salah ini, dengan
berasumsi data tersebut akurat. Hasilnya adalah output yang terkontaminasi yang
dapat menyebabkan manajer mengambil keputusan yang salah.
5. Hilangnya keamanan adalah Pengguna akhir tidak dapat menjaga data dan peranti
lunak mereka. Penjahat komputer dapat memperoleh akses ke sistem dan
merugikan perusahaan dalam banyak hal. Meningkatnya penggunaan jaringan
menjadikan keamanan semakin penting artinya.
6. Hilangnya kendali : Pengguna mengembangkan sistem untuk memenuhi kebutuhan
mereka sendiri tanpa menyelaraskan dengan suatu rencana yang akan memastikan
dukungan komputer bagi perusahaan.

Critical Success Factor ( faktor Penentu Keberhasilan


Pengembangan Sistem Informasi)
1. Melibatkan para pengguna (User), pengguna disini adalah semua orang yang terlibat
dalam pengembangan, entah itu pihak eksternal (pengembang) atau internal
(perusahaan) seperti, pengguna, analis, perancang, programmer, pembangun,
manajer, pemilik dan lain-lain.
2. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah. Ada dua metode pendekatan
pemecahan masalah yaitu Pemecahan Masalah Terstruktur dan Pemecahan Masalah
Tak Terstruktur.
3. Membentuk fase dan aktivitas.
4. Mendokumentasikan selama proses pengembangan. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan (kelemahan) sebuah sistem yang sedang
dikembangkan.
5. Membentuk standar. Sistem yang baik adalah sistem yang terintegrasi dengan IT,
tentunya terdapat standar yang menjadi tolok ukur untuk sebuah sistem yang ideal dan
dapat bersaing. Biasanya para analis membuat standar yang umum yang mencirikan
sistem yang dinamis dan maju misal penggunaan teknologi database, software dan
sebagainya.
6. Mengelola proses dan proyek. Konsisten dalam mengerjakan proyek-proyek, tugas inti
daripada manajemen proyek yang memastikan semuanya berjalan sesuai rencana dan
semestinya.

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


11 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7. Menentukan Sistem Informasi sebagai investasi modal. Biaya untuk pengembangan
suatu sistem informasi tidaklah murah, oleh karena itu sudut pandang seorang
manajer atau pengembang harus diubah bahwa biaya mahal tersebut merupakan
investasi modal yang nantinya akan berimbas positif terhadap perusahaan terutama
dari segi efisiensi kegiatan dan proses bisnis. Dan tentu saja dari situ pula dapat
meninggikan grafik pendapatan (profit) perusahaan tersebut.
8. Tidak takut terhadap pembatalan atau merefisi lingkup. Yap! Selalu positif thinking!
Jika jatuh, bangkitlah kembali. Sebuah revisi atau bahkan pembatalan sebuah rencana
pengembangan adalah hal yang wajar dan suatu yang memang harus dihadapi. Hal ini
biasanya dikarenakan perusahaan pengembang kekurangan biaya ditengah-tengah
proses pengembangan atau mungkin juga bangkrut.
9. Melakukan pembagian yang jelas. Setiap ahli harus pada bidangnya dan pada waktu
yang tepat.
10. Mendesain untuk pertumbuhan dan perubahan. Sistem yang baik dimasa kini dan
akan datang haruslah Fleksibel, mudah menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Sehingga jika ingin dilakukan peningkatan, pengembangan hanya dilakukan di
beberapa aspek (tidak keseluruhan).

Tahapan Pengembangan Sistem Informasi


Dalam rangka untuk pengembangan sistem informasi tahapan-tahapannya adalah sebagai
berikut :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis 
3. Tahap Desain 
4. Tahap Penerapan
5.  Tahap Perawatan 

1. Tahap Perencanan
Tahapan ini merupakan tahapan dimana pengembang mendefinisikan perkiraan-perkiraan
kebutuhan akan sumber daya yang sifatnya masih umum seperti kebutuhan user, kebutuhan
infrastruktur dan lain-lain.
Langkah-langkah dalam tahapan perencanaan:
a) Menyadari adanya masalah
b) Mendefinisikan masalah
c) Menentukan tujuan sistem

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


12 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d) Mengidentifikasikan kendala-kendala sistem
e) Membuat studi kelayakan
f) Mempersiapkan usulan penelitian sistem
g) Menyetujui atau menolak penelitian sistem
h) Menetapkan mekanisme pengendalian

2. Tahap Analisis

Tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang
baru atau diperbaharui. Informasi yang didapat dari proses sebelumnya yaitu tahap
perencanaan dikaji lebih dalam oleh seorang “Analis Sistem” atau System Analist. Dari hasil
kajiannya seorang analis tersebut akan menemukan beberapa kelemahan sistem sehingga
nantinya ia akan dapat mengusulkan suatu perbaikan atau solusi.
Kegiatan-kegiatan pada tahap Analisis:
a. Convention. Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya
(Memburuk)
b. Initial Investigation. Memeriksa sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah
yang menimbulkan permasalahan.
c. Determination of Ideal System. Mendapatkan Konsensus (semacam
kesepakatan/voting) dari komunitas pengguna sistem (para user) tentang sebuah sistem
yang ideal (sistem yang diinginkan dari setiap user).
d. Generation of System Alternatives. Menggali (explore) perbedaan dari alternatif-
alternatif sistem yang ada dalam mengurangi jarak (gap) antara sistem saat in idengan
sistem idealnya.
e. Selection of Proper System. Membandingkan alternatif-alternatif sistem dengan
menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik dan
mengajukannya atau menjualnya kepada perusahaan.

3. Tahap Desain

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


13 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tahapan setelah analisis sistem yang menentukan proses dan data yang diperlukan oleh
sistem baru. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai serta memberikan gambaran
yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lain yang
terlibat dalam pengembangan sistem.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap Desain:


a) Output Design. Mendesain tampilan-tampilan output dari suatu sistem, berkas atau
form.
b) Infput Design. Mendesain form/dokumen masukan untuk sistem.
c) File Design. Memberikan bentuk-bentuk file yang dibutuhkan dalam sistem informasi.

4. Tahap Penerapan
Tahap dimana desain sistem yang sudah dibentuj sudah menjadi suatu kode yang siap
untuk dioperasikan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap Penerapan:


a. Programming and Testing. Mengkonversikan perancangan logikal kedalam kegiatan
operasi coding dengan bahasa pemrograman tertentu dan mengetest program, memastikan
semua fungsi/modul berjalan dengan lancar.
b. Training. Memimpin sebuah pelatihan dalam menggunakan sistem baru yang telah
dikembangkan, juga termasuk persiapan lokasi dan tugas-tugas lain yang berhubungan
dengan pelatihan seperti modul pembelajaran dan jadwal training.
c. Sistem Change Over. Merubah pemakaian sistem lama ke sistem baru, dari sistem
informasi yang berhasil dibangun. Adapun beberapa metode konversis sistem diantaranya
yaitu:
a) Konversi Paralel
b) Konversi Bertahap
c) Konversi Percontohan
d) Langsung/Change Over.

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


14 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Tahap Perawatan
Dalam tahapan perawatan atau maintanance adalah :
(a) Penggunaan Sistem
(b) Audit Sistem. Melakukan pengamatan dan penelitian formal untuk menentukan
seberapa baik sistem baru dapat memenuhi kriteria kerja.
(c) Penjagaan Sistem. Pemantauan rutin
(d) Perbaikan Sistem. Melakukan perbaikan jika dalam program terdapat kelemahan
rancangan yang tidak terdeteksi saat tahap pengujuan sistem.
(e) Meningkatkan Sistem. Jika manejer melihat adanya potensi peningkatan sistem, hal ini
bisa ditindaklanjuti untuk memodifikasi sistem sesuai keinginan manejer tersebut.

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


15 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Jones, Organization Design, Process Reengenering, and Change Management, New
york: Mc. Graw Hill, 2000

2. Diane Mayo and Jeanne Goodrich. Staffing for Result : A Guide to Working Smarter,
Chicago: ALA, 2002

3. Roger Fisher and Willian Ury. Getting to Yes : Negotiaating Agreement Without Giving
In. New York: Penguin Books, 1999

4. Michael Hammer dan James Champy, Reengineering the Corporation : A Manifesto for
Business Revolution, 2004

5. Stephen P. Robbin, Organizational Behavior, Concept, Controversies and Application


2001

6. Berger, Lance, The Change Mangement handbook : A Road Map to Corporate


Transformation, Mc.Graw Hill, 2003

‘17 Sistem Infomasi Manajemen


16 Catur Widayati,SE,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai