MaRS SH Te TRSTUST STV Z|
PEMETAAN SITUAS! & PRAKTIKUM
malls
{ LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN SITUASI
KELOMPOK 4.
Disusun oleh :
M.Fajri Irawan 16050534009
Yuli Ariyati 16050534011
Nurul Fadilah 16050534016
Rizal Septa Wahyu Hartanto 16050534017
Erika Wanda Puspita 16050534025
Ilham Rio Aditya 16050534037
Robby Dhermawan Sujito Putro 16050534038
—
GROWING WITH CHARACTER
Dipindai dengan CamScannerBABI
MENYETEL DAN MENGGUNAKAN PESAWAT THEODOLIT.
A, Menentukan Azimuth
a, Landasan Teori
Dalam imu Ukur Tanah untuk menentukan kedudukan suatu titk di
atas permukaan bumi serta hubungan antara satu titik dengan titik
Jainnya digunakan system koordinat tegak lurus bisang datar (system
koordinat kartesius), Pada sistem koordinat kartesius digunakan
ketentuan sebagai berikut
a) Sumbu X sebagai sumbu mendatar
bb) Sumbu Y sebagai sumbu tegak
c) Sudut-sudut dihitung terhadap sumbu Y
Pada sistem koordinat kartesius ini, sumbu Y digunakan sebagai
orientasi peta (arah utara peta). Pembagian kuadran pada llmu Ukur
Tanah sedikit berbeda dengan pembagian kuadran pada mu Ukur
Sudut. Pada imu Uicur Tanah pembacaan sudut dimulai dari sumbu Y
kemudian di putar searah jarum jam, tapi pada IImu Ukur Sudut
pembacaan sudut dimulai dari sumbu X kemudian diputar berlawanan
arah jarum jam. Untuk lebih jelasnya dapat melihat gambar dibawah
ini
aap
oa
AR, ¥9)
Gambar 1.1 Azimuth dan Koordinat Titik AB
Dipindai dengan CamScannerDalam menentukan letak kududukan titik B dari titik A (libat
gambar 12 Menentukan kedudukan titik), dimana Kedudukan titike A
telah diketahui koordinatnya (Xa, Ya) , maka yang perlu diketahui
ferlebih dahulu adalah arah dari ttik A ke titik B (ab) dan jarak antara
Ake titik B (dab), maka kedudukan titik B dapat ditentukan. Jadi
dalam menentukan kedudukan suatu titik dari tik lainnya diperlukan
a) Arah
b) Jarak
Suatu arah ditentukan dengan sudut jurusan atau dengan azimuth,
Sudut jurusan adalah sudut yang dimulai dari arah utara geografis,
kemudian diputar searah jarum jam dan diakhiri dengan arah geodetic
ngkan a sudut yang
dimulai dari arah utara kutub, kemudian diputar searah jarum jam dan
diakhiri dengan arah geodetic dari itik yang bersangkutan, Khusus
untuk perhitungan mu Ukur Tanah dan perhitungan daerah yang
sempit, dalam menentukan arah digunkan azimuth.Menentukan sudut
azimuth 1-2, azimuth 2-3 dan azimuth 3-1 beserta B1, 62, B3 dengan
theodolite dengan titik acuan A dan arah Utara,
b. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat praktikum Timu Ukur
Tanah
2. Mahasiswa dapat memasang dan menyetel pesawat theodolit
dengan baik, tepat, dan sesuai dengan prosedur dan langkah kerja
yang telah disampaikan,
. Mahasiswa dapat membidik sudut suatu titik menggunakan
pesawat theodolith dengan tepat dan benar.
Dipindai dengan CamScanner4, Mahasiswa dapat menghitung azimuth dengan mengolah data
pengukuran sudut dari hasil bidikan pesawat theodolith,
5, Mahasiswa dapat menggambar sket hasil pengukuran dari hasil
praktikum,
cc. Alat Praktikum
‘Alat yang digunakan dalam praktikum menentukan azimuth antara lain:
No. Nama Alat Fungsi
Digunakan untuk menentukan tinggi
pada suatu lokasi dengan sudut
1 mendatar atau tegak. Dapat juga
igunakan untuk menentukan jarak
optis.
Pesawat Mheodolith
®
/ Digunakan untuk dasar_Jandasan
2 , { \ pesawat theodolith ‘maupun
| waterpass.
Statif
Digunakan - untuk — mempermudah
‘membaca bidikan pada suatu titik
Dipindai dengan CamScannerDigunakan untuk menentukan arah
0 utara magnets.
Kompas
~~
Digunakan untuk memberi tanda pada
5 ‘
‘| setiapttik yang akan dbidik,
aku Payung
6 Digunakan untuk: menancapkan paku
payung di tik bik
Palu Besi
ii ~ Digunakan untuk memastikan alat
7 4 theodolit berada tepat diatas titik
yang telah ditentukan
Unting-Unting
Digunakan untuk mengukur jarak
antar titk bidik,
»)
-
Roll Meter
Dipindai dengan CamScannertheodolith dari terik matahari
7
Payung
Digunakan untuk —meneatat data
10
praktikum,
d. Keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelun dan sesudah kegiatan praktikum.
2. Memakai baju praktikum ketika sedang berlangsung
3. Menggunakan alatsesuai dengan fungsinya,
4, Berkonsentrasi penuh pada saat praktikum berlangsung,
5. Tidak bergurau selama praktikum berlangsung.
e. Waktu dan Lokasi
Waktu: 13.00 - 15.30 WIB
Lokasi _: Lapangan Bola Voli Fakultas Teknik
f Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan
Beri tanda pada ttik yang telah di tentukan
3,
4, Didirikan statif di titik p1 dan datarkan
5.
Kemudian arahkan unting-unting pada titik P1 melalui lubang
statif
6. Dirikan pesawat theodolite , kemudian atur nivo
7. Bidik arah utara
Dipindai dengan CamScanner8, Kemudian nol sudut horizontal falu bidik P2 , Pastikan bidikan
tepat pada titik P2 dengan arah bidikan searah jarum jam
9, Dirikan pesawat di ttik P2 , kemudian atur nivo
10. Bidik arah utara , nol kan bacaan sudut horizontal lalu bik tik
3, lakukan caranya sama untuk membidik titik titik yang lain,
6
———
Dipindai dengan CamScannera
NVIVE
MINNA. Va
id
A
NVINVI. a
usanynuag Iseqor1 qeuag ISB
Dipindai dengan CamScanner400,200LTE ~ .S¥,80010
1 BseIq seny Inpns weeseg ~ zy wseIq Jen] IMpns uELDEG =
w00,200LTE~
£f.ese1q Nps ueesrg —Fq EseIq pHs UELOEE
uSb,900b7
pseiq senyzi z
SHIH =
j¢,800T0 =
eseiq?'é 1
weg uEsuMIyIIg
se 80 181 | sb] §0 10 td
se | 9 | we | sc | 9 | mr | sh | cid Id
00'9 ot | zo | cet | oof zo Jute] no
a ” > ° ” > ° ” ° ” > ° ” , °
eyes-e7ey eseig any ese sen] esti on | at
(6) waueey ampng ureoeg,
uvanynduag USeH ee
Dipindai dengan CamScanner@12biasa+ p12 luar biasa
2
44°06"45"+ 44°06'45"
2
= 44°06'35"
3. gizratacrata =
(mr
Dipindai dengan CamScanner10
Gambar Pengukuran
i
Dipindai dengan CamScannerDipindai dengan CamScannerB. Sudut Ukur dan Azimuth
a. Landasan Teori
‘Azimuth adalah sudut mendatar yang dihitung dari arah Utara,
searah jarum jam sampai ke arah yang dimaksud. Arab utara diperoleh
dengan cara
1. Dengan jarum magnet (kompas)
2, Dengan pengukuran benda langit (bintang / matahari )
3. Dengan alat theodolite
Gambar 1.2 Azimuth AB
Menghitung azimuth dari dua titik tetap
Pada gambar tersebut diketahui koordinat ttik-titik tetap A(Xa, Ya)
dan B(Xb, Yb), sedangkan sudut aab adalah sudut azimuth yang akan
dicari besamya —,
Gambar 1.3 Pengukuran Azimuth dari Titik Tetap
12
Dipindai dengan CamScannerxooxka
atau ab = arctg =
ah celal didapath:
sedangkan azimuth berharga antara 0° s/d 360°, makan untuk mencari
besamya sudut azimuth digunakan cara seperti table dibawah int
Kuadran | _(Xb-Xa) (Yb-Ya) Azimuth
T | + = cab,
i | => =| __ 180°. faabl
i : 5 180°+[aab]
WV + 360% jaab)
~Tabel 1-1 Pembagian Kuadran
Menghitung azimuth dari azimuth awal dan sudut-sudut yang
divkur
Didalam perhitungan kedudukan ttk (koordinat),selalu dicari
bbesamya azinnuth tiap-tip sisi, yang dihitung secara berantai mulai dari
azimuth awal berturut-turut dihitung berdasarkan besarnya sudut pada
setiap titik sudut,
Gambar 14 Pengukuran Azimuth Dari Titik Sebelumnya
Pada Gambar 1. Azimuth dari A ke B adalah azimuth Gab, harga
sudut ukur Bb dan fe didapatkan berdasarkan hasil pengukuran di
akan dicari harganya.
‘be = dab + (Bb-180")
13
Dipindai dengan CamScannerbe = be - (180°-fe)
Untuk menghitung harga azimuth dari harga azimuth awal dan sudut
‘kur digunakan rumus umum sebagai berikut
‘bbe = dab + fib + 180°
Ketentuan penggunaan tanda plus minus adalah sebagai berikut:
|. Untuk tanda + pada sudut Bidipakai tanda plus, bila sudut fs berada
tanda minus bila sudut B berada disebelah kanan arah jurusan.
2. Unruk tanda + pada 180° boleh dipakai tanda plus atau tanda
‘minus dengan ketentuan:
3. bila hasil akhir harga azimuth yang dicari misalnya 4bc kurang
dari 0° (<0°), maka harus ditambah 360°
4. bila hasil akhir harga azimuth yang dicari misalnya ébe lebih dari
O° 0°), make hax
Aiyrang 360°
Menentukan Koordinat Titik
Setelah harga-harga azimuth dihitung dan diketahui hasilnya,
selanjutnya digunakan untuk menghitung harga koordinat dari titiketitik
tersebut. Besaran yang diperlukan disamping harga azimuth adalah
harga jarak antara dua titik dan harus diketahui harga koordinat dari
Pada gambar 1 Diketabui titik A (Xa, Ya), azimuth dari titik A ke
titik B adalah gab, dan jarak dari titik A ke titik B adalah dab, maka
koordinat titik B dapat dihitung dengan rumus
Xb =Xa+dab sin gab
Yb =Ya+ dab cos gab
14
Dipindai dengan CamScannerGambar 1.5 Menentukan Koordinat Titik
juan Praktikum
1, Mahasis
2. Mahasiswa dapat mendirikan dan memasang pesawat Theodolit
dapat menggunakan alat-alat IImu Ukur Tanah.
dengan bai, tepat, dan cepat sesuai dengan prosedur dan fangkah
kerja yang telah ditentukan
3. Mahasiswa dapat membaca rambu ukur
4, Mahasiswa dapat membaca secara tepat benang tengah
5. Mahasiswa dapat menghitung beda tinggi, jarak, dan sudut suatu
tit dengan benar
6. Mahasiswa dapat menganalisis dan menggambarkan sket hasil
penguhura dengan pesawat Thedutit
7, Praktikum ditujukan sebagai aplikasi lapangan dari_teori
pengukuran Azimuth dengan menggunakan pesawat theodolite
8, Mengetahui cara melakukan pengukuran Azimuth dengan
‘menggunakan alat theodoite
9. Mengetahui sudut azimuth sesuai pengukuran
‘lat yang digunakan dalam praktikum sudut ukur dan azimuth antara
lain
No. Nama Alat Fungsi
15
Dipindai dengan CamScannerk menentukan tinge
Digunakan
pada suatu lokasi dengan sudut
1 rmendatar atau tegak. Dapat juga
digunakan untuk menentukan jarak
| _Pesawat Theadotth | OPS
/ Digunakan untuk dasar_landasan
2 f \ pesawat —teodolith = maupun
i waterpass.
Statif
Digunakan untuk — mempermudah
. I HT ‘membaca bidikan pada suate ttik
i
Digunakan untuk menentukan arah
utara magnetis,
16
z
3
ee
Dipindai dengan CamScannerDigunakan untuk memberi tanda pada
setiap ttik yang akan dibidik.
Paku Payung
Digunakan untuk menancapkan paku
payung di titik bidik.
Palu Besi
i 4 FF 7A.) Digunakan untuk memastikan alt
4 ‘ theodolit berada tepat diatas tik
oe ea yang telah ditentukan,
Unting-Unting
Digunakan untuk mengukur jarak
: antartitik bidik,
Roll Meter
Digunakan untuk melindungi pesawat
theodolith dari terik matahari
Payung
a7
Dipindai dengan CamScannerDigunakan untuk —mencatat data
praktikum.
ATK
d. Kesclamatan Kerja
1. Berdoa sebelun dan sesudah kegiatan praktikum,
2. Memakai baju praktikum ketika sedang berlangsung
3. Menggunakan aiatsesuai dengan fungsinya.
4, Berkonsentrasi penuh pada saat praktikum berlangsung.
5. Tidak bergurau selama praktikum berlangsung.
fe. Waktu dan Lokasi
Waktu: 07,00 -09.00 WIB
f Langkah Kerja
Setel stati (tripot) setinggi pengukur dikurangi tinggi pesawat
theodolit (+ 20cm).
Pelat dasar statif disetel sedatar mungkin agar mempelancar
penyetel nivo bulat dan nivo tabung pada pesawat theodolit.
yang,
plat dasar stati (bentuk lingkaran), dibantu dengan unting-unting,
Jangkah ini sangat mendukung kontrol ketepatan ttk (langkah ke
10).
Pasang pesawat theodolit pada statif.
Posisikan tiga skrup penyetel pesawat theodolit pada posisi
ditengah-tengah, agar pada. saat_menyetel tidak kehabisan
pataran skrup (lepas)
18
Dipindai dengan CamScanner6. Setel dua skrup secara bersamaan hingga mendapatkan posisi
gelembung nivo bulat tegak lurus pada dua skrup penyetel
tersebut
7. Setel dua skrup yang lain hingga gelembung nivo bulat pada
posisi di tengah-tengah.
8. 6° nivo tabung disejajarkan dengan dua skrup yang dipilih,
9. 7° nivo tabung di stel tegak lurus dengan dua skrup yang dipilih,
penyetelan seperti langkah 7.
10. Kontrol ketepatan ttik ditengah-tengah dengan posisi pesawat
theodolit, jika belum tepat skrup pengunei dikendorkan dan
pesawat digeser sampai posisi tepat.
11. Jika langkah 10 belum dapat posisi di tengah-tengah, maka
hharus diulang penyetelan langkah 1 sampai dengan 10.
12, Jika gelembung nivo bukat sudah ditengah-tengah putar 90°
pesawat theodolitterscbut dan control posisi gelembung nivo.
13. Jika gelembung nivo bulat bergeser (tidak ditengah-tengah
Takukan penyetelan langkah 6 dan langkah 7).
14, Setel teropong pembidik untuk posisi datar (DT 540 = 90°, TL-
6=90° dan — AG-30 = 0°) untuk pembacaan sudut vertikal.
15. Untuk pembacaan bak ukur posisi datar sama dengan pesawat
wwaterpass.
16, Untuk pembacaan sudut vertikal diawali dari posisi teropong
(pembidik) datar, buka skrup pengunei teropong dan ubah
posisi teropong sesuai yang dikehendaki (ara Keatas atau arait
ebawalt) bidik obyek tertent.
17, Baca besaran sudut vertikal pada kotak V (vertikal) pada alat
tersebut.
18, Baca besaran sudut horizontal pada kotak H (horizontal) pada
alat tersebut.
Dipindai dengan CamScannerar
MINNGJ. MV
‘Va
ueanyndua,t ISe4o"1 WeUDCLID4S_“B.
Dipindai dengan CamScannerwz
ve] = | o UPx STH
sc | o | o ‘eEuRTESON
o | o | os ost xe)
sz | se | 0 | os werseng
se [ ee | 9 | oc | ee [soc] wa
or | se | ot | or | se | o | or | sr | or | or fd
ss | ve | ze ov | er | oe | sp | er [ost | ta
or | ze | vz ze | «| ta
@ | oc | ao | vo | st | oc | v9 | sx | oc | 19 ta
oe | om | rst ss | 1 | oot | se| to | | fa
ov | sr | uc | se| sr [voc] ea
@ [| o | so | sz | o | so | oc | o | s9
os | rr | 99 st_| so | ee | si[ so [ei] za | ta
os | | 99 | se | w | 99 | ss | vv | 99
oe | oz | ssc |oc| ox | x | a
” . ° » |» l]>fol»t>s tol» | >» /|ol» i» |el»|>s |.
ee a estig any wsuia eseyg zeny usta, ou | dt
(J) mpns ses9q Jnpng wHDeE
uuumynduag WEE EGY
Dipindai dengan CamScannerPerhitungan
@rrbiass
praluar biasa
przrata-rata
Bubiasa =
Bi rata-rata
Bacaan sudut biasa P; ~ Bacaan sudut biasa U
142°05'15" - 75°20'20"
66°44'55"
= Bacaan sudut luar biasa P) ~ Bacaan sudut Iwar
biasa U
= 322°05'15" - 255°20'30"
= 66°44'45"
12biasa+ 12 luar biasa
2
66°44155"+ 66°44145"
2
= 66°44'50"
Bacaan sudut biasa P; ~ Bacaan sudut biasa P2
207°45'35" - 142°05'15"
65°40'20"
= Racaan sndut Inar hiasa P; — Racaan surdat nar
biasa Py
= 27°45'40" -322°05'15”
= 65°40'25"
Bibiasa+ B1 luar biasa
2
65°40'20"+ 65°40! 25”
2
= 65°40'23"
Dipindai dengan CamScanner7, Babiasa
8. Brluar biasa
9. Brrata-rata
10. fsbiasa =
Bacaan sudut biasa Py ~ Bacaan sudut biasa Ps
74ea9'10" ~ 19°01"48"
64°30'25"
Bacaan sudut Iuar biasa P; ~ Bacaan sudut Iwar
biasa Ps
= 254°32"10" - 190°01'55”
= 6493015"
a+ 2 luar biasa
2
pa
64°30'25"+ 64°30'15"
= 64°30'20"
Bacaan sudut biasa P, - Bacaan sudut biasa Py
206°33'30" - 156°43'45"
4gr4g'4s”
12. Bs rata-rata
biasa Py
= 26°33'25"-33643'40"
= 49°49'45”
Babiasa+ B3luar biasa
2
49°49'45"+ 49°49/45"
2
= 49°49'45"
Dipindai dengan CamScanner13.28
14, Kontrol Antar Sudut
15, Kesalahan
16, Toleransi
Kesalahan <,
00°00'28" <
17. Koreksi =
18, porata-rata
19. prarata-rata
20. gs rata-rata
By ratacrata + Pzrata-rata + fis rata-rata
65°40'23" + 64°30'20" + 49°49'45"
180°00'28"
(n-2)x 180°
(3-2)x 180°
180°00'00"
180°- 5p
180° - 180°00'28"
0°00'28"
= 1,5'xvn
00°01'30" x V3
00°02'36"
13°xV¥n
00°02"36" —> Memenuhi syarat
00°00'28"-—> PI
-9
> P= -9"
—> P3= 10"
‘
@ tata-rata
= 66°44'50"
Giz £ 180° + Brrata-rata + koreksi
66°44'50" + 180° - 64°30'20" 9”
184°14'21"
xs £ 180° + Bsrata-rata + koreksi
25
Dipindai dengan CamScanner= 184°14'21"+ 180° - 49°49'45" - 10”
= 312°24'35"
u
Dipindai dengan CamScannerGambar Pengukuran
i
931
27
Dipindai dengan CamScannerKk, Dokumentasi
28
Dipindai dengan CamScanner