Anda di halaman 1dari 32
Fungsi Sosiologi untuk Men Gejala Sosial di Masyarakat hoa Tujuan Pembelajaran Dengan mempelejari bab ini, Anda diharapkan mampu: ‘+ menjelaskan sosiologi sebagai ilmu sosial, ‘menjelaskan realtas sosial ‘sebagai objek kajian, menjelaskan kehidupan sosial sebagai objektivitas, dan ‘+ mengidentifkasi gejala sosial (tindakan individu, tindakan koletif, Pengelompokan sosial, interaksi antarindividu dan kelompok sosial dalam masyarakat), Anda mungkin bertanya, apakah itu sosiologi? Apa yang dipelajari galam sosiologi? Sebenarnya, di Sekolah Menengah Pertama, Anda telah belajar tentang sosiologi dalam bentuk pelajaran IPS. Akan tetapi, pelajaran tersebut belum mendalam. Oleh karena itu, di kelas X ini, Anda akan belajar iebin mendalam tentang sosiologi, mulai dari macam kajian pembelajarannya hingga manfaat mempelajari mata pelajaran ini. Pada Bab 1 ini, Anda akan diperkenalkan pada sosiologi sebagai bagian dati imu_sosial_yang_membahas fakta_sosial masyarakat_secara objektif, mmsalnya hubungan antarindividu dalam kelompok, hubungan antara individu dengan kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat. Anda juga akan diajak untuk menelusuri sejarah perkembangan ilmu sosiologi dan melihat peran serta fungsinya di antara ilmu-iImu sosial lain, seperti ilmu poltik, ekonomi, sejarah, dan antropologi. Anda pun akan diajak menelusuri berbagai realitas sosial, kehidupan sosial, dan gejala sosial yang ada di dalam masyarakat. Hal ini karena masyarakat sebagai objek kajian sosiologi. Dalam bab ini kita akan coba melihat pengertian gejala sosial, karakteristiknya, bentuk dan jenisnya. Tentu saja sebelum membahasnya, kita perlu mengetahui hakikat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Semua materi ini kita bahas dalam rangka memahami fungsi sosiologi dalam memahami dan mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Ada banyak atribut yang diberikan kepada manusia di antaranya Adalah manusia sebagai makhluk bersejarah dan manusia sebagai makhluk budaya. Sebagai makhluk bersejarah, menurut Dilthey, manusia secara Sosiologi membahas kegiatan ekonomi manusia, seperti pperdagangan yang dithat dari sisi kompetisi dan. tos kerja, 7 ae 058 ensial berevolusi dan berkernbang. Hal ini terjadi di dalam m Sebagai makhluk sejarah, manusia menciptakan sejarahnya dan juga dapat menciptakan sejarah dunia, seperti Ir Soekarno sebagai salah satu p gerakan nonblok. Sebagai makhluk berbudaya, manusia mengembangkar potensi dirinya, berinteraksi dan mengelola lingkungannya. Kemampuan in menghasilkan kebudayaan. Atribut-atribut yang diberikan kepada rmanusia Seperti ini tidak dapat dilepaskan dari hakikat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial 199 Manusia sebagai Makhluk Individual Kata ‘individu’ mempunyai makna yang berbeda dengan individuaisme dan individualis. individualisme adalah paham yang mementingkan hak perseorangan di samping kepentingan masyarakat atau negara. Individualis adalah sikap yang mementingkan diri sendiri. _Sebagai_makhluk individu, manusia memiliki kepribadian yang unik Dia memiliki penampilan fisik, kemampuan, kebutuhan, perasaan dan sikap yang berbeda dengan sesamanya. Keunikan ini dapat dilihat ketika seseorang bereaksi terhadap situasi dalam hidupnya. Coba perhatikan dirt ‘Anda. Apakah penampilan fisik Anda sama dengan penampilan fisik teman atau saudara kandung Anda? Apakah kemampuan Anda sama dengan kemampuan teman atau saudara kandung Anda? Apakah kebutuhan Anda sama dengan kebutuhan teman atau saudara kandung Anda? Apakah perasaan dan sikap Anda sama dengan perasan dan sikap teman atau saudara kandung Anda dalam menghadapi suatu peristiwa? __—- Kata individu dalam konsep manusia mau menunjukkan bahwa manusia ] adalah makhluk yang otonom. Sebagai makhluk yang otonom, manusia memiliki kebebasan dalam menentukan pilihannya dan bertanggungjawab atas pilihannya itu. Tahukah Anda contohnya? ~~ Bagi kita kesadaran bahwa manusia merupakan individu yang unik hendaknya mendorong kita semua untuk dapat saling bertoleransi, hidup dan bekerja bersama dengan damai dalam masyarakat. Dengan menyadari perbedaan individu, kita akan dapat memahami dir kita dan menerima iri kita dengan lebih baik, Dengan mengetahui perbedaan individu, kita juga bisa memberikan perhatian kepada orang lain, memahami masalah orang lain dan mencoba untuk mentolerir mereka. Manusia sebagai Makhluk Sosial ~ Selain sebagai makhluk individu, manusia juga makhluk sosial. Menurut Aristoteles, manusia pada kodratnya adalan makhluk sosial, Dia tidak akan memperoleh keutamaan dan menjadi bak jka dia tidak mempunyaiteman dan terasing dari masyarakatnya. ‘Menurutnya, manusia harus hidup ia masyarakat. Di dalam hidup bermasyarakat, kita haves menunjukkan ska sosial yang positif. Bentuk sikap sosial yang positif antara lain adal tenggang rasa, kerjasama, dan solidaritas. Apakah sikap seperti ini sudah ‘anda tunjukkan dalam hidup seharihari? Selain itu, kita juga hendaknya memill menunjuk pada adanya suatu kerelaan untuk ki sikap toleransi. Toleransi menerima kenyataan adanya <4 Lukisan dan Raphael berjudul The School of Athens menggambarkan Plato (kin) dan Anstoteles (kanan) Anstoteles berpendapat manusia pada kodratnya adalah imakhluk sosial ‘orang lain yang berbeda. Tentu saja sikap ini peru kita tunjukkan agar kehidupan sosial benar-benar dapat kita bangun dengan baik. Kehidupan sosial sangat ita butuhkan. Sejak lahir seseorang sudah membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya Kebutuhan ini mengarahkan manusia untuk hidup bersama dengan orang lain. Dalam kebersamaan itu manusia saling menjalin interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan hubungan sosial yang menyangkut hubungan antarindividu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Ketika sosial ditemukan. UjiiPenguasaan Mater 1. Paham yang mementingkan hak perseorangan di samping kepentingan masyarakat atau negara disebut . . . . Sikap yang mementingkan diri sendiri disebut . . . - Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan . SOSI, SOSIOLOGI/ SEBAGAI IE Pengertian Sosiologi Istilah sosiologi pertama sekali digunakan oleh Auguste Comte (1798- 1857). Comte menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial Yang tunduk pada hukum alam dan tidak berubah-ubah. Comte mengusulkan Studi sosiologi dalam dua bagian utama, yakni statika sosial dan dinamika Sosial. Dalam statika sosial, subjek penelitian adalah bagaimana masyarakat saling terkait, Dinamika sosial berhubungan dengan masyarakat keseluruhan sebagai unit analisis dan menjelaskan bagaimana mereka berkembang dan ubah melalui waktu. Sosiologi sebagai ilmu tentang gejala sosial juga disampaikan oleh Pitirim A. Sorokin. itirim A. Sorokin menyatakan bahwa sosiologi mempelajari lubungan dan pengaruh timbal balk antara aneka macam gejala-gejala SosialMisalnya, antara gejala ekonomi dan agama, Keluarga dan moral, Wukum dan ekonomi, serta masyarakat dan poltik. Selain itu, sosiologi ™empelajari hubungan dan pengaruh timbal ballk antara gejala sosial dan Sejala nonsosial, Misalnya, gejala geogratis, dan gejala biologis. Sosiologi JUga mempelajari ciri-ciri unum dari semnua Jen's gejala sosial. Vy Sumber: wikipedia 1g Auguste Comte lahir di Montpellier, Prancis tanggal 17 Januari 17 1814-1816, ia masuk pendidikan di Ecole Polytechnique di Patt dan tena masuk sekolah kedokteran di Montpellier. Pada bulan Agustus 1817, dia 7 oa mmurid sekaligus sekretaris dari Claude Henri de Rouvroy, Comte de SaintSinen ie emudian membawa Comte masuk ke dalam lingkungan intelektual, Pada tahun 182d, Comte meneliti tentang filosofi positivisme, Tulisannya ini kemudian dipublkasikan dengan nama Plan de Travaux Scientifiques Nécessares pour Réorganiser la Societe (Rencana Studi Umiah untuk Pengaturan Kembali Masyarakat). Namun, ia gagal mendapatkan posisi akademis sehingga menghambat peneltiannya. Kehidupan dan penelitiannya kemudian mulai bergantung pada sponsor dan bantuan finansial dari beberapa temannya. Comte wafat di Paris pada tanggal 5 September 1857, Terkait dengan gejala sosial yang menjadi objek kajian sosiologi, Manheim mengatakan ada tiga jenis sosiologi. Ketiga jenis sosiologi itu adalah sosilogi sistematis atau umum, sosiologi komparatif, dan sosiologi struktural. Sosioogi sistematis atau umium berkaitan dengan kondisi faktor, dan efek dari kehidupan sosial yang cenderung berulang dalam situasi budaya dan sejarah yang paling beragam. Tujuan sosiologi sistematis adalah menemukan elemen dasar dari gejala sosial dan konsep dasar melalui mana gejala sosial dapat digamibarkan secara_ universal. Sosiologi komparati mempertimbangkan kondisi, faktor, dan efek yang menentukan bagaimana gejala sosial bervariasi dalam sejarah masyarakat yang berbeda. Sementara itu, sosiologi struktural bertujuan menelit elemen dasar masyarakat dan manifestas| historis mereka yang berbeda. Sosiologi struktural bertujuan memberikan analisis semua gejala sosial struktural yang dapat didefinisikan oleh sosiolog. Gejala-gejala sosial ini, menurut Durkheim, harus dipahami sebagai fakta obyektif di luar kehidupan subjektif dar individu. Selain tokoh-tokoh sosiologi di atas, masin banyak tokoh lain yang memberikan definisi tentang sosiologi. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut. Definisi Sosiologi menurut Beberapa Tokoh Tabel 1. No. Nama Tokoh Definisi yang Diberikan 1. | Gustav Ratzenhofer Sosiologi merupakan pengetahuan tentang hubungan manusia 2. | Charles Ellwood 3, | Herbert Spencer dengan kewajibannya untuk menyeldiki dasar dan tejadinya tevolusi sosial serta kemakmuran umum bagi anggota- anggotanya. Sosiologi merupakan penge manusia dan golongannya, dan kemajuannya. “[Sosiologi mempelajari masyarakat. _| ahuan yang menjelaskan hubungan entuk dan kewajibannya, serta asal qumbuh, bangun, dan kewajiban Jajan fakta-fakta sosial,yaitu 4, | Emile Durkheim Sofiologi adalah imu yang TEMPE a a ren fakta-fakta yang berisi cara bertind: aa ada ailuar individu. Fakta-fakta tersebut mempunyal Kekuatan untuk mengendalikan individu: AB 1 Fungs! Sasiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat 5 [Max Weber Sosiologi mempelajari tindakan-tindakan sosial % [William F. Ogburn dan Meyer Sonica adalah ilmu tentang penelitian ilmiah terhadap interaksi F.Nimkoff sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial. 7, [Joseph Roucek dan Roland | Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarmanusia Warren. di dalam kelompok. 3. [Kenneth C. W. Kammeyer | Sosiologi merupakan studi sistematis tentang perilaku sosial dan kawan-kawan individu, karya-karya kelompok sosial, organisasi, kebudayaan, masyarakat, pengaruh kelompok sosial, organisasi, kebudayaan dan masyarakat atas perilaku individu dan kelompok. Soerjono Soekanto ‘Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan hubungan-hubungan antara orang-orang dalam masyarakat.. 10. [Selo Soemardjan dan Sosiologi adalah imu yang mempelajari struktur sosial dan proses Soelaiman Soemardi sosial, termasuk perubahan sosial. [11. [Anthony Giddens Sosiologi merupakan studi tentang kehidupan sosial manusia, kelompok, dan masyarakat. Menurutnya, ilmu ini sangat mempesona dan menarik, karena subjeknya adalah perilaku manusia sendiri sebagai makhluk sosial. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dan manusia, manusia dan kelompok, serta kelompok dan kelompok, baik formal maupun material, statis maupun dinamis. 12. [Mayor Polak Objek Sosiologi Istilah sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius (bahasa Latin) berarti ‘kawan’ dan logos (bahasa Yunani) berarti ‘kata’ atau ‘berbicara’. Dengan demikian, sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Sebagai bagian dari imu sosial, objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Kata masyarakat berasal dari akar kata Arab, musyarak, artinya ‘bersama- Sama’. istilah masyarakat dalam bahasa Inggris adalah society. Kata society berasal dari bahasa Latin socius, yang berarti‘kawan’. - ‘Ada berbagai pandangan tentang masyarakat. Selo Soemardjan Mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar. Mereka mempunyai <4. Objek kajian sosiologi ‘adalah masyarakat, balk masyarakat di pedesaan maupun di perkotaan, Dalam mempelajar mmasyrakatsebagal objek kajian, Sosiologi memfokuskan studinya pada hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan tersebut, erasaan persatuan yang sama. Dalam n kelompok makhluk hidup litay baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya Hasan Shadily mendefinisikan kebiasaan, tradisi, sikap, dan p pandangan Auguste Comte, masyarakat merupaka dengan realitas-real sendiri dan pola perkembangan tersendiri masyarakat sebagai golongan besar atau kecil dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. Sementara itu, menurut Ralph Linton, Prasyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian. sosiologi memfokuskan studinya pada: * hubungan timbal balik antara manu: 5 hubungan antara individu dan kelompok; hubungan antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya; dan g timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat. agai objek studi sosiologi merujuk pada sejumlah manusia Teena hidup bersama. Mereka juga telah menciptakan pergaulan hidup. Ada beberapa unsur yang terkandung reat, Unsur-unsur tersebut adalah sebagat berikut. hidup bersama dalam waktu yang relatif iama. Di dalamnya, manusia saling mengerti, merasa, dan mempunyal harapan-harapan sebagai akibat dari hidup bersama itu. 2. Memiliki sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hul antarmanusia dalam masyarakat 3, Manusia yang hidup bersama merupe 4. Mariusia yang hidup bersama merupakan suatu sist yang menimbulkan kebudayaan idi mana setiap anggota m Yrorasa dirinya masing-masing terkat dengan kelompoknya sia satu dan manusia lainnya; * proses yan’ Masyarakat seb: yang telah sekian berbagai peraturan dalam istilah masya 1, Sejumlah manusia yang oO bungan kan suatu kesatuan. em hidup bersama, asyarakat ‘ Menurut Durkheim, Pokok bahasan Sosiologi adalah fakta-fakta sosial. Fakta sosial adalah pola-pola atau sistem yang aa Cara manusia bertindak, berpikr, dan merasa. Fakta sosialtersebut berada di luar indvidu. Fakta sosial mempunyai kekuatan memaksa atau ‘mengendalikan individu tersebut. Contohnya, di sekolah, seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, Menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan. Aturan ini memiliki sanksi tertentujka dlanggar. Tampak adanya sistem yang bersfat memaksa dan mengendalikan siindiadui (muri). _., Sementara itu, Weber melihat bahwa pokok kajian sosiologi adalah tindakan sosial. Tidak semua tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan disebut tindakan sosial hanya jka tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Sebagai contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial. Namun, menanam bunga untuk dikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain merupakan tindakan sosial. ~ Contoh lain, orang yang bunuh diri karena penyakit menahun bukan merupakan tindakan sosial. Namun, bunuh diri akibat merasa bersalah karena mencuri merupakan tindakan sosial. Weber ingin menekankan bahwa tindakan tertentu dapat memiliki makna subyektif bagi pelakunya. Guna memahami makna subyektif dari tindakan individu tersebut, seorang sosiolog harus mampu berempati. Dia harus dapat menempatkan dirinya dalam posisi pelaku sehingga dapat menghayati pengalamannya. Bagi C. Wright Mills, pokok bahasan sosiologi adalah imajinasi sosiologi (the sociological _ imagination). imajinasi sosiologi diperlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Mills, dengan imajinasi sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, rivwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Peralatan pokok dalam imajinasi sosiologi adalah kemampuan melihat perbedaan antara personal troubles of milieu dan public issues of social structure. Personal trouble adalah masalah pribadi dan | merupakan ancaman terhadap nilai yang didukung pribadi, Sementara itu, public issues adalah hal di luar jangkauan kehidupan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai_ yang didukung bersama. Contohnya, kota yang berpenduduk 100.000 jiwa hanya memiliki seorang penganggur. Bagi orang tersebut, pengangguran merupakan masalah pribadinya. Masalah ini dapat diatasi dengan | mempertimbangkan ciri dan keterampilan individu yang bersangkutan. Namun, jka dalam suatu kota berpenduduk 50 juta jiwa diiumpai 15 juta penganagur, maka hal tersebut adalah public issue yang Pemecahannya berada di luar kemampuan penganggur yang bersangkutan. | _Berbeda dengan pandangan C. Wright Mills, dalam pandangan Peter L. Berger pokok bahasan Sosiologi adalah pengungkapan realitas sosial. Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai fenomena "Yang menjadi suatu realtas yang tidak terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan- | aturan ilmiah, melakukan pembuktian ilmiah dan objektif dengan mengesampingkan prasangka pribadi, |" Mengamati fenomena secara jeli, dan menghindari penilaian normatif. Hal ini disebabkan realitas sosial | adalah sebuah bentukan dan bukan sesuatu yang ada beaitu seja, schingga harus diihat secara objekiif. Spesialisasi dalam Sosiologi , se ; tang perilaku manusia Sosiok umum berfokus pada studi ten dalam po) secre ram sosiolog umumnya memiliki pendekatan yang da-beda dalam melihat objek sosiologi. Ada sosiolog yang mungkin lebih tertaric ursuic mengupas tentang perlaku. menyimpang pada manusia Gosioiogi kriminal), ada juga yang mungkin lebih tertarik mengupas tentang pek politic dani Kehidupan sosial masyarakat (sosiologi politk). Ketertarikan Yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan berbagai spesialisasi dan subilmy ‘Alam sosiologi. Sedikitnya ada sekitar 50 spesialisasi dan subilmu dalam ‘SSiologi, seperti pada Tabel 1.2 el CISC Le a} Tabel 1.2. Subilmu dan Spesialisasi dalam Sosiologi Demografi atau Studi Ekologi Manusia el Ekonomi dan Masyarakat Fenomenologi Gerontologi Sosial Hukum dan Masyarakat Komputer dan Sosiologi Kriminologi Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial Perilaku Menyimpang dan Disorganisasi Sosial Sejarah Pemikiran Sosial Sosiologi Aplikasi dan Kebijakan Sosial Sosiologi Bahasa Sosiologi Gender Sosiologi Kebudayaan Sosiologi Keluarga dan Pernikahan Sosiologi Komparatif Sosiologi Lingkungan Sosiologi Pembangunan dan Modernisasi Sosiologi Pendidikan Sosiologi Seni dan Sastra Komunikasi Massa dan Opini Publik Kontrol Sosial Metateori Perubahan Sosial Psikologi Sosial Sosialisasi Sosiologi Agama Sosiologi imu Pengetahuan Sosiologi Industri Sosiologi Kelompok Sosiologi Kesehatan Sosiologi Kesehatan Mental Sosiologi Kontlik Sosiologi Militer dan Sosiologi Perang Sosiologi Pedesaan Sosiologi Pengetahuan Sosiologi Politik Sosiologi Ras dan Etnik Sosiologi Urban Sosiologi Waktu Luang dan Rekreasi Stratifikasi, Mobilitas, dan Kelas Sosial Beberapa Ide Mendasar dalam Sosiologi Kita telah mempelajari bahwa dalam sosiologi terdapat berbagai macam spesialsasi atau cabang-cabang ilmu. Namun, terdapat beberapa ide atau konsep mendasar yang disepakati oleh hampir semua sosiolog tentang objek sosiologi. Ide atau konsep mendasar itu adalah: > 71. Masyarakat dan latar belakang sosial lainya seperti nilai dan norma é sosial adalah hasil karya produk manusia. - Dalam buku The Social Construction of Reality, Peter L. Berger dan Thomas Luckman mengungkapkan bahwa masyarakat sebagai Kenyataan objektit adalah produk manusie Manusia dengan segala Ginamikanya adalah pembentuk masyarakat ity sendiri, Dengan kata fain, masyarakat sebagai tempat manusia berada, adanya nilai-nilai, Gan, aturan-aturan sosial adalah produk manus Sebagai gambaran tentang Konsep ini, Arif Budiman memberikan contoh sebagat berikut. Pada zaman dulu, dalam masyarakat kita terdapat larangan, menggunting Kuku malam hari karena dianggap tabu: “Tarangan ini dibuat manusia pada zaman itu. Ketika itu, masyarakat belum memiliki penerangan yang ‘memadai. Untuk menghindari kecelakaan akibat menggunting kuku dalam keadaan penerangan yang ) tidak cukup, manusia menciptakan Jarangan yang disertai dengan "cap tabu. Larangan ini tidak sesua! dengan zaman sekarang. i penc syarekat adalah kenysiesh objet memenga tal ini berangsung dalam tiga toes Manus yang mebeptatan, internasas. Coba 5, Yakr Pethatikan Gr kts aos! eMtemalsas, objets, dan l/ 4, Menulis, serta set ii Standarperilaku dan sikap. Selanjutnya kita juga banyak ipengauht ooh teman, toleg, ‘masuarakat sekitar, dan media masca, ——Contoh yang paling ny. perilaku seseorang adalah dal Fambut. Perubahan itu tidak tetapi juga mencakup sikap, kepercayaan, agama, maupun pekerjaan, Ketika seseorang memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, mendapatkan pekerjaan baru, atau masuk ke komuntos baru, ia akan terus diubah dan dibentuk masyarakat. Perilaku hidup, moralitas, politik, Pengayaan, “Sejarah Perkembangan Sosiologi di Eropa i enjadi bagian da fisfatsosial yang membahas masyarakat, Namun pada saat itu, Fcc fan rmasyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menark perhatian umum, seperti “Betang,konflksosial, dan kekuasaan pemerintah. Dalam perkembanganselanjutny, pemibahasan tentang Masyarakat meningkat pada cakupan yang lebin mendalam, yakni meliputisusunan kehidupor yang Giherepkan dan norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.Sejakitu, betkembanglah “kaj t yang disebut sosiologi. | F iiaun eer er Re Seger sy behantng en iin ed se arena adarya one hadap tatanan sosial yang selama ini dianggap seharusnya dterima sj threats gerye ancaman terha ich. L Laeyendecker mengidentikasi ancaman ‘ersebut meliputi Revolusi FESGI=D for granted work. | Lehn es eae bidang sosial dan poiti Indust dan Revols pee yang dicetuskan Martin Luther, meningkatnya indivdualsme,lahimnya ec abot gerckan reforms Fevabengrya keperayean poe di sndit Mervcne Laeyendecker, eee ee fenyebabkan perubahan-perubahan jangka panjang yang ketika te sangat engguncang masyarakat Eropa. is, melihat perubahan-perubahan tersebut tidak saja berakibat Ee pauste Comte, seorang fisut Pram masyerdka. tet uga berdamnpak renee ot satunya Pet berkembananye Gorter fenurut Comte, Konfiktersebutteradlkatens hiangye noma nk antarkelas dalam masyaraiat eee mie berkaca dari fenomena dalam ‘masyarakat Prancis lau pegangan bagi masyarakat baa Prancis, masyarakat Prancis dilanda konflik antarkelas. Con abad ke-19, Setelah tegadryt Tr lal mengetahui cara mengatasi perubahan akibat revs pa tu cisabkan rant mengatur tatanan sosial masyarakat. hukum yang dapat dipal i ja ltian tentang masyarakat ditingkatkan men rankan agar semua pene |< _ Oleh arena itu, Comte menyar ‘Comte membayangkan penemuan hukum-huk tur = im berdiri senditi. IM yang dapat mengal Wu yang nye berhasil mengembangkan hukum-hukum tersebut mer jala sosial. Namun, Conte yang akan lahir itu dengan istilah sosiologi. Sosiologi baru ; i : oo logi mea imu, ta hanya meme etelah mile Durkheim mengembangkan metodolog| s0s009 1g menjadi se bukunya Rules of Sociological Method. Meskipun demikian, atas jasanya terhadap lahimya soso Auguste Comte tetap dsebut sebagai Bapak Sosiolo} al ae Meskipun Comte menciptakan istilah sosiologi, Herbert Spencer-lah yang memopulerkan istish tersebut melalui buku Principles of Sociology. Di dalam buku tersebut, Spencer mengembangkan sistem Penelitian tentang masyarakat. la menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat dan mengembangkan teori besar tentang evolusi sosial yang diterima secara luas di masyarakat. Spencer melihat masyarakat sebagai sebuah sistem yang tersusun atas bagian-bagian yang saling bergantung seperti layaknya suatu organisme. Evolusi dan perkembangan sosial pada dasarnya akan berarti jika ada peningkatan diferensias dan integrasi, peningkatan pembagian kerja, transisi dari kondisi homogen ke heterogen, serta transisi dan kondisi yang sederhana ke kondisi yang kompleks. Setelah buku Spencer tersebut terbit, sosiologi kemudian berkembang dengan pesat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejarah Perkembangan di Indonesia Sosiologi di Indonesia sebenarnya telah berkembang sejak zaman dahulu. Walaupun tidak mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia telah banyak memasukkan unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran mereka. Sri Paduka Mangkunegoro IV, misalnya, telah memasukkan unsur tata hubungan manusia pada berbagai golongan yang berbeda (intergroup relation) dalam ajaran Wulang Reh. Ki Hadjar Dewantara yang dikenal sebagai peletak dasar pendidikan nasional Indonesia banyak mempraktikkan konsep-konsep penting sosiologi, seperti kepemnimpinan dan kekeluargaan, dalam proses pendidikan di Taman Siswa yang didirikannya. Hal serupa juga dapat kita selidiki dari berbagai karya tentang Indonesia yang ditulis oleh beberapa orang Belanda seperti Snouck Hurgronje dan Van Vollenhaven sekitar abad ke-19. Mereka menggunakan unsur-unsur sosiologi sebagai kerangka berpikir untuk memahami masyarakat Indonesia. Dari uraian di atas terlihat bahwa sosiologi di Indonesia pada masa sebelum Perang Dunia Il hanya dianggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Dengan kata lain, sosiologi belun dianggap cukup penting untuk dipelajari dan digunakan sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendir. Secara formal, Sekolah Tinggi Hukum (Rechtsshogeschool) di Jakarta pada waktu itu menjadi satu- satunya lembaga perguruan tinggi yang mengajarkan mata kuliah sosiologi di Indonesia walaupun hanya sebagai pelengkap mata kuliah ilmu hukum. Seiring perjalanan waktu, mata kuliah tersebut ditiadakan dengan alasan bahwa pengetahuan tentang bentuk dan susunan masyarakat beserta proses-proses yang terjadi di dalamnya tidak diperlukan dalam ilmu hukum. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sosiologi di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Soenario Kolopaking adalah orang yang pertama kali memberikan kuliah sosiologi dalam bahasa Indonesia pada tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (sekarang menjadi Fakultas imu Sosial dan Politik UGM). Sejak saat itu, sosiologi mulai mendapat tempat dalam insan akademisi di Indonesia, apalagi setelah semakin terbukanya kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menuntut ilmu di luar negeri. Sejak tahun 1950, banyak pelajar Indonesia yang khusus memperdalam sosiologi di lua" negeri kemudian mengajarkan ilmu itu di Indonesia. Buku sosiologi dalam bahasa Indonesia pertama kali ditulis oleh Djody Gondokusumo dengan judul Sosiologi Indonesia yang memuat beberapa pengertian mendasar dari sosiologi. Kehadiran buku ini mendapat sambutan baik dari golongan terpelajar di Indonesia mengingat situasi revolusi yang terjadi saat itu. Buku tersebut seakan mengobati kehausan mereka akan ilmu yang dapat membantu mereka dalam usaha memahami perubahan-perubahan yang terjadi demikian cepat dalam masyarakat Indonesia- Selanjutnya, muncul buku sosiologi yang diterbitkan oleh Bardosono yang merupakan sebuah diktat kuliah sosiologi mahasiswa. Selanjutnya, bermunculan buku-buku sosiologi baik yang ditulis oleh orang Indonesia maupun tesjemahan dari bahasa asing, Contohnya, buku Social Changes in Yooyakarta karya Selo Soemardjan yan terbit pada tahun 1962. Tidak kurang pentingnya, tulisan-tulisan tentang masalah-masalah sosiologi ju9? tersebar di EE Te a pitsee jurnal. Selain itu, muncul pula fakultas ilmu sosial dan politk di j universit . rapa universitas, didirikan j iologi berbagal Uf idan merperiuas perkembangansosolog indore no Yona arapkan Pa sense) justru salah. Hal bahwa tidak ada kemiskinan nyata di dunia maju, bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam kehidupan: bahwa laki-laki secara alamiah lebih kuat dibanding wanita—hal-hal ini telah sipertanyakan melalui penelitian sosiologi. Pengujian ulang atas pandangan- pandangan umum itu menjadi perhatian dari sosiologi, Masalah lebih lanjut dari penjelasan berdasarkan pengetahuan umum. {common sense) berkaitan erat dengan kepercayaan dari suatu masyarakat pada periode tertentu. Masyarakat yang berbeda memiliki pengetahuan umum berbeda pula. Suku Indian Hopi memiliki common sense mengenai enyebab hujan yang berbeda dengan kita—mereka melakukan tarian hujan untuk meminta hujan dari para dewa. Coba Anda perhatikan kebiasaan- kebiasaan masyarakat Anda dalam menghadapi gejala alam. Berbedakah kebiasaan itu dengan kebiasaan masyarakat lain? Tidak semua temuan sosiolog menggusur pengetahuan umum. Hasil ‘arya para sosiolog telah berkontribusi pada pembentukan pengertian umum Gi masyarakat. Contohnya, pengetahuan umum yang diperoleh kebanyakan orang mengenai berubahnya konsep keluarga di negara maju seperti Ingaris, Gengan bertambahnya perceraian dan orangtua tunggal, umumnya berkat hasil kerja para sosiolog. Walau demikian, sosiologi memiliki perbedaan dari Pengetahuan umum pada dua hal penting, yaitu sebagai berikut. 2 Para sosiolog menggunakan imajinasi sosial. Ketika meneliti rutinitas kehidupan sehari-hari keluarga, para sosiolog melihatnya lewat cara dan Pandangan berbeda. Mereka bertanya apakah beberapa hal benar-benar {erjadi sesuai common sense orang-orang. Para sosiolog menguji ulang 2sumsi-asumsi yang telah ada dengan mempelajari bagaimana hal-hal itu terjadi di masa lalu, bagaimana perubahan terjadi, apa yang berbeda antarmasyarakat, dan bagaimana perubahannya di masa depan. 5. Para sosiolog melihat bukti-bukti dari suatu isu sebelum membuat kesimpulan. Penjelasan dan kesimpulan yang dihimpun Sosiolog disusun berdasarkan bukti-bukti akurat yang dikumpulkan melalui riset Menggunakan prosedur penelitian yang mapan. Sesiologi sebagai llmu Pengetahuan Dalam uraian sebelumnya kita telah membahas objek dan kajian serta 0kok bahasan sosiologi.. Namun, apakah sosiologi merupakan sebuah ilmu Pingetahuan? Pengetahuan muncul karena ade rasa ingin tahu tentang "alhal dalam kehidupan yang terjaci di masyarakat. Hal ini dapat sajg "Ngan mulai mengamati geiala sosial di masyarakat Tidak semua pengetahuan merupakan imu. Hanya pengetahuan yang Vsusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran saja "299 dapat disebut imu pengetahuan (science). Sistemats berarti ada uruays urutan tertentu yang bisa menggambarkan garis besar apa yan: sebuah pengetahuon. Sel setemats pengetahuan tercbut juge have selalu dapat diperiksa (diselidiki) dengan kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya. Penyelidikan harus berdasarkan metode-metode ilmiah, Dengan demikian setiap ilmu pengetahuan memiliki beberapa unsur pokok yang tergabung dalam satu kebulatan yaitu pengetahuan (knowledge), tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran dan dapat diselidiki oleh orang lain atau umum (objektif). Oleh karena itu, sosiologi sebagi ilmu pengetahuan memiliki fungsi untuk mengkaji gejala sosial di masyarakat. Dengan demikian, sosiologi juga merupakan ilmu sosial Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan. Adapun cit-ciri ~>sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut. 1 ‘Menghadapi realita > kemiskinan pada masyarakat perkotaan, ‘seorang s0siolog sangat berperan dalarn perencanaan program pembangunan. Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat. Sosiologi melakukan kajian tentang masyarakat berdasarkan hasil observasi. 2. Sosiologi bersifat teoretis. Sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi adalah kerangka dari unsur-unsur yang didapat dari observasi, disusun secara logis. Tujuannya juga menjelaskan hubungan sebab akibat. 3. Sosiologi bersifat kumulatif. Teori-te teori-teori yang telah ada sebelumnya dalam arti me memperluas, dan memperhalus teori-teori lama 4. Sosiologi bersifat nonetis. Sosiologi tidak mencari balk buruk suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis. Itulah sebabnya para sosiolog tidak bertugas untuk mengomentari dan menilai baik buruknya tingkah laku sosial suatu masyarakat. Tokoh pertama yang meletakkan sosiologi sebagai ilmu adalah Emile Durkheim. Durkheim menyatakan bahwa sosiologi memiliki objek kajian yang jelas, yaitu fakta sosial. Sementara untuk metodologi, Durhkeim mengemukakan konsep bebas nilai (value free). Menurut konsep ini, seorang sosiolog dalam melakukan penelitian terhadap masyarakat perlu melakukan batasan antara objek yang diteliti dan peneliti. Seperti layaknya ilmu alam, Durhkeim melihat masyarakat sebagi sebuah laboratorium raksasa an para sosiolog adalah ilmuwan yang mengamati dan bereksperimen sehingg dapat bermanfaat bagi masyarakat. ‘ori sosiologi dibentuk berdasarkan remperbaiki, Metode Imiah sosiologi mengenal dua macam metode ilmiah, yakni metode kualitatif dan kuantitatif g 1. Metode kualitatif mengutamakan cara Msi enctan berdtatan pefontrfaap cts Jara per Metode ini dipakai apabila subjek penelitian tidak dapat terukur. 2. Metode kuantitatif mengutamakan keterangan berdasarkan angka- angka atau gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, tabel, atau ji statistik. Sementara itu, langkah-langkah utama dalam sebuah penelitian sosiologi adalah sebagai berikut. Mengidentifikasi masalah. Merumuskan masalah dan menentukan ruang lingkup penelitian. Merumuskan hipotesis yang relevan dengan masalah yang diajukan. Memilin metode pengumpulan data Mengumpulkan data. Menafsirkan data. Membuat kesimpulan. Metode-metode di atas dapat dijadikan acuan untuk mengkaji gejala sosial yang terdapat di masyarakat, sehingga melalui pengamatan yang seksama anda telah _melakukan penelitian secara sedethana. Anda akan memahami bagaimana kondisi masyarakat setelah Anda melakukan penelitian melalui pengamatan, observasi , wawancara, dan sebagainya Hubungan Sosiologi dengan IImu Lain Seorang sosiolog sama seperti psikolog, antropolog, ilmuwan polit, ahi ekonomi, dan ilmuwan sosial lainnya, mempelajari perilaku sosial dan perubahan sesial. (Andersen, 2007). Perbedaan antara sosiologi dan disiplin ilmu lainnya tidak dalam topik yang masing-masing peneliia, tetapi dalam perspeKtifdsipin masing-masing terhadap objek kajiannye. Pskolog, misalnya, melakukan analisis perlaku individu. Sementara itu, unit analisis seorang sosiolog adalah masyarakat. ‘rang cenderung berpikir perilaku seseorang selalu berasal dari kepribadian dan ™otivasi yang berbeda. Dari sudut pandang sosiologis, penjelasan psikologis tidak salah, hanya kurang lengkap. Sosiolog menjelaskan bahwa perllaku masyarakat timbul tidak hanya dipengaruhi oleh motif dan sikap internal seseorang, tetapi Juga dari konteks sosial di mana orang hidup. Seorang sosiolog juga belajar udaya sepert seorang antropolog, Antropolog adelah studi tentang budaya manusia. Seorang antropolog melinat budaya sebagai dasar bagi masyarakat, mempeljari bagaimana orang hidup dalam budaya Yang berbeda dan bagaimana budaya berkembang. Sementara itu, seorang Secclog metihatrya sebagai bagian dav stem sosiallainnya yang bersama-sama mmemibentue masyorakat Umum, sosilog lebih cenderung untuk mempelajar Masyarakat di mena mereka menjadi bagiannya. Antropolog cenderung untuk Mempelajari budaya yang jauh dan terpencil. Seorang sosiolog tertarik pada semua lembaga sosial yang ada di ‘masyarakat. Sementara itu, limuwan politik dan nom mempelajari lemibaga sosial tertentu yang membentuk perilaku politik ekonomi masing-masing. imu pol adalah studi tentang pol, termasuk Perilaku politi, filsafat politik, dan organisasi pemerintah dan partai_politik. mi mendalami praduksi, distribu, dan konsumsi barang dan jasa, Ww Sosiologi berbeda dengan sejarah. Sosiologi memerhatiany pee kemasyarakatan yang timbul dari hubungan antarmanusia dala Sai berbeda. Sementara itu, sejarah mengamati berbagai kejadian atau pe! t ; yang dialami manusia pada masa silam dan mencari hubungan antara peristiwa-peristiwa tersebut. . Dalam penelitiannya, sosiologi sama seperti ilmu sosial yang lain juga menggunakan angka-angka matematis, seperti data statistik, sebagai salah satu alat analisis. Peran dan Fungsi Sosiologi Dalam setiap bidang ilmiah terdapat perbedaan antara ilmu murni dan ilmu terapan. limu murni (pure science) merupakan pencarian pengetahuan. Segi penggunaan praktisnya tidak menjadi perhatian utama. Sementara itu, ilmu terapan (applied science) merupakan pencarian cara-cara untuk menggunakan Pengetahuan ilmiah guna memecahkan masalah praktis. Seorang sosiolog yang melakukan penelitian tentang struktur sosial suatu masyarakat pedesaan, sedang bekerja sebagai seorang ilmuwan murni. Akan tetapi, ketika penelitian itu diteruskan dengan studi tentang cara mencegah feodalisme di daerah pedesaan itu, maka penelitian tersebut menjadi ilmu terapan. Bila diteliti secara mendalam, sosiologi merupakan ilmu murni dan ilmu terapan. Sosiologi merupakan ilmu pengetah pengetahuan (knowledge), sistematis, dan objekti pengetahuan terapan karena sosiologi menggunakan cara-cara Perhatikan ilmiah untuk remecahkan Tasalah-masalah praktis. Pengetahuan csicosieeh Fee eee ieeticrcercecees diterapkan secara umum. Banyak sosiolog yang bekerja pada instansi-instansi Peran sosiolog sangat negara maupun menjadi konsultan berbagai perencanaan Pembangunan. Gibutuhkan terutamma Dalarn hal ni, fungsisosclogi sangat dibutuhkan terutarna berkattan den yang berkaitan dengan penelian, pengolshan data, dan perencangen kebiakan yang menrergen peneler pengolhan kepentingan manyerakat. Kegundan Sosologi bagi masjrakat adalah seboa eget gana |. Untuk pembangunan. Sosiologh berfungsi untuk memberikan don menyangkut kepentingan sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaks e anaan, maupun hal_yang_harus sanaan, hal yan Proses Perubahan 19 harus dilakukan masyarakat. penilaian pembangunan. Pada tahap perencanaan, diperhatikan adalah kebutuhan sosial. Pada tahap pelak: harus dillhat adalah kekuatan sosial masyarakat serta sosial. Sementara itu, pada tahap penilaian, hal yan adalah analisis terhadap dampak sosial pembangunan. 2. Untuk penelitian. Dengan peneltian, akan diperoleh sua penyelesaian masalah sosial yang balk. i negarg “Ua bberkembang, peran sosiolog sangat dibutuhkan, Dari data yon, dang dari penelitian sosiologis, para pengambil keputusan a.nd “ihasikan rencana penyelesaian suatu masalah sosial. Cont aoe Menyust lohnya ad; wusun mencegah kenakalan remaja dan mengatasi masala e022 Cara untuk Penga Sebagai ahi imu kemasyarakatan, para sosiolog sangat i Ngguran, membangun masyarakat terutama di daerah yang sedan Speran dalam Bentuk-bentuk peran sosiolog tersebut adalah sebagai berikiy erkembang. 1. Sosiolog sebagai ahli riset " Seperti ilmuwan lainnya, para sosiolog berfokus dan penggunaan data. Oleh Karena itu, para sosiolog mene Pengumpulan Tujuannya adalah untuk mencari data kehidupan soegeKeK2N risetilmiah itu kemudian diolah menjadi karya ilmiah yang berguna paasvarakat, Data keputusan untuk memecahkan masalah-masalah dj masyar a Pengambilan akat, rencana Sumber idwipeda er Dalam kaitan dengan hal ini, seorang sosiolog harus mampu meluruskan berbagai anggapan keliru yang berkembang dalam masyarakat. Dani hasil penelitiannya, sosiolog harus dapat menghadirkan fakta-fakta agar dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh kekeliruan masyarakat dapat dihindan Berdasarkan hal tersebut, seorang sosiolog bisa menghadirkan predikst sosial yang memuat pola-pola, kecenderungan, dan perubahan yang paling mungkin terjadi. Seorang sosiolog juga dapat memberi informasi dari hasil kajian tentang Kompensasi, identitkasi konseps dr, dan bere S05, asosias!diferensial, an potongan surat jahat dipelajari melalui pergaulan dekat dengan coe 22" Yang agresi. Periaku rota nan E.H. Suthetiand menyebarsoe ns dengan pelaku kejahoicn sebelara erste eho yang dipelajari dalam Drosestersebuy ee akibor a fiferensia, karena apa Inn ain Snir periaku jahot 2h akibat dari interaksi dengan pola sosiolog! Jali Kejahatan ju ic uk mel jahatan juga dapat dipicu o\ Lain eras, 3085 diimbangi dengan produktivitas. Kerja ene Pp mdup Konsumif yang tidak pose eae ik a erbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang fain Gi Kanata relonesia menimbulkan kondisi alam yang berbeda. Kondisi ini akhirnya membentuk pola-pola perilaku dan sistem mata pencarian yang berbeda-beda pula. Akibatnya, terjadilah keanekaragaman regional antara daerah-daerah di Indonesia Dari kenyataan tersebut dapat kita katakan bahwa Indonesia adalah sebuah masyarakat yang beraneka ragam. Dengan keanekaragaman tersebut, potensi konflik antarkelompok masyarakat di Indonesia cukuplah besar. Bahkan di beberapa daerah, potensi konflik ini muncul dalam bentuk kekerasan yang berakibat pada kerusakan harta benda hingga hilangnya nyawa manusia Potensi konflik ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut. Harga diri dan kebanggaan kelompok terusik. Pendirian atau sikap yang berbeda Kebudayaan yang dimiliki tiap etnis berbeda, Kepentingan politit, ekonomi, dan kekuasaan berbenturan, Perubahan yang terlalu’ cepat sehi it oo pi iIngga mengganggu keseimbangan dan, Buddha dati Indl ke-13 pengaruh Blam mulat ma yawno Manfaat Keberagaman Sosial dan Budaya Keberagaman sosial dan budaya yang ada di menimbulkan berbagai permasalahan, Karens ne. 1. erbendaharaan bahasa indonesia sebagai salah satu unsur kebudayaan dacrah 2) Olen bahasa daerah 2. Potensikeberagaman buday ’an budaya dapat dij 5 Indonesia sehingga dapat mendatan ae Melalui hubungan yang harmony gon oe Jokal dapat digal Sant 4 Dengan beberaanan its dapat dy saling miemnbg » eager ta btn Ay tidak dimonopal piel ea 8a Panda atta eactapy Srynoka mulivully reggae 23MM. a an an bata Kebenaran MY menganOGaD bahwa tenet? Kelompok saja gan saling mengenal gen Objek dan tui oe vac i@k dan tujuan pariwisata armasyarakat kearitan budaya iduk bersama Saling menghargai dan in, dapat tercipta kehidupan yang dan saling menghargai budaya orang lai pan masyarakat yang aman dan uh toleransi sehingga tercipta kehiduy sejahtera. «6. Keberagaman membuat rasyarakat lebih toleran dan berfiran terbuka. Keberagaman memungkinkan keyakinan yang berbeda dan sister nia untuk hidup berdampingan dan masyarakat pun lebih terbuka untuk berubah. ptiraian datas, kita memahami bahwa keberagaman perlu cisikaP) dengan balk untuk menuju masyarakat yang damai dan sejahtera, Dalam hal thi bukan berarti tidak dihadapkan berbagal permasalahan, tetap! masalah- in alah itu akan tetap ada selama ada kehidupan di masyarakat. seharang, mati kita amati dan kaj tentang keberagaman ini dari sebagian kecil masyarakat yang majemuk, contohnya keberagaman agama. Keberagaman Agama dan Kepercayaan di Indonesia Secara etimologisistlah agama berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu a yand berattidak, dan gamae yang berarti kacau, tidak teratur, atau tidak tetap, Jadi, Pxcara harafiah agama berarti suatu yang tidak kacau, teratur tetap ata kekal. secdlesarkan pengertian tersebut, defenisi agama berkembang menjadi suaty fepercayaan yang bersi norma-norma atau peraturan-peraturan paga\rot toe manusia bethubungan dengan Tuhan Yang Mahakuasa. Norma-norm2 tersebut bersifat kekal dan tidak mengalami perubahan. Pairim A. Sorokin, seorang sosiolog Amerika, mendefenisikan agama sebagai seperangkat rilai yang dinyatakan dalam wujud kepercayaan (credo) dan Boe bert ritual (cult) Ha in disosialisaikan oleh perlaku yang sesuai dengan trorma-norma agama yang menyatukan anggota dalam kelompok agarna- ‘cmentara tu, menurut Clifford Geertz, agama sebagai sistem simbol yang berfungsi untuk menenteramkan suasana hati dan memberikan motvasiy209 kuat aaron fama dalam Kehidupan manusia. Hal ini dicapai dengan menetapkan epercayaan tentang tatanan konsep-konsep atau merumuskan kepercayaar aoa Mcastens! manusia dan masyarakat serta membungkus Konsep-konsep tau kepereayaan-kepercayaan itu seolah-olah sebagai sesuaty) Yang ril atau merupakan fakta sehingga suasana batin dan motivasi yang tercipra menjadi il atom masyarakat indonesia, agama memegang peranan penting. Hal erent dolar, ideologi bangsa Indonesia, yaitu sila pertama Pancasila. Sila pertama berburyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Selan itu juga tertuang dalam GUD To4s pasal 29 ayat 1 yang berbunyi negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurat agama dan kepercayaannya, Oleh karena itu, keberagaman agama ‘a merupakan anugerah Tuhan Yang dalam kehidupan sosial dan buday: Mahakuasa yang patut kita syukuri Sangat tampak bahwa kedudukan ‘agama bagi bangsa Indonesia sangatlah penting- Aspek-aspek Agama ‘agama terdii atas beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain sebagai berikut. 1. Kepercayaan keagamaan Setiap agama memilki aspek kognitif. Agama membentuk cara pandang seseorang terhadap dunia. Cara pandang iniah yang kemudian memengaruhi ara pandang tiap individu untuk bertindak. Contohnya, jika seseorang percaya bahwa roh jahat ada di mana-mana maka ia akan selaly berusaha Untuk melindunai diri dari roh-roh tersebut dengan berbagai cara, Kepercayaan-kepercayaan ini akan memengaruhi_seseoran memandang kenyataan-kenyataan dan melakukan berbagai ee oN Kepercayaan keagamaan ini akan mengajarkan tiap individu tentang apa yang baik dan buruk. Segala macam nilai, norma, dan perilaku merupakan Perwujudan dari kepercayaan keagamaan seseorang. Dengan kata lain bahwa kepercayaan keagamaan merupakan suatu prinsip yang dianggap benar tanpa adanya keraguan. 2. Ritus-ritus keagarnaan Ritus keagamaan mencakup tindakan simbolis yang mengungkapkan makna religius. Ritus keagamaan merupakan salah satu bentuk ungkapan dan kepercayaan. Selain itu, ritus juga menjadi pemersatu kelompok sesuai dengan ajarannya. Tindakan-tindakan simbolis disebut ritus keagamaan bukan karena isi dari tindakan yang dilakukan melainkan karena arti atau makna yang diberikan atas tindakan itu oleh kelompok agama yang melaksanakannya 3. Simbol keagamaan Simbol dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengandung arti tertentu yang dikenal oleh anggota suatu kelompok masyarakat. Simbol mewakili sesuatu yang disimbolkan. Simbol merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan beragama karena hubungan dengan yang Mahasuci tidak dapat dilakukan tanpa simbol-simbol. Melalui simbol-simbol itu, manusia mengungkapkan relasinya dengan Tuhan. Simbol keagamaan sekaligus menjadi identitas agama yang dianut umatnya 4. Pengalaman keagamaan Pengalaman keagamaan merujuk pada semua pengalaman subjektif individu dalam berhubungan dengan Tuhan. Walaupun pengalaman itu pada dasarnya bersifat pribadi, pemeluk suatu agama berusaha untuk mengomunikasikan pengalaman itu melalui pengungkapan iman dan ritus tertentu. Contohnya, melalui doa atau meditasi. Jadi, sekalipun bersifat pribadi pengalaman keagamaan tetap mempunyai elemen sosial karena pengalaman tersebut memengaruhi seseorang dalam menginterpretasikan pengalaman personalnya. 5. Masyarakat agama Masyarakat agama adalah penganut masing-masing agama. Komunitas umat beragama bisa terorganisasi secara formal dan dapat pula secara informal. Pengorganisasian secara formal bisa kita temukan dalam agama- agama besar, seperti slam, Khatolk, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghuchu. Adapun pengorganisasian yang bersifat informal dapat ditemukan dalam agama-agama asli di masyarakat tradisional. Masyarakat keagamaan baik yang diorganisir secara formal maupun informal merupakan suatu keharusan apabila agama yang bersangkutan ingin tetap bertahan Agama dan Kepercayaan di Indonesia Indonesia memiliki letak yang sangat strategis karena diapit oleh dua benua dan dua samudera. Hal tersebut_menyebabkan Indonesia dalam sejarah masa lalu menjadi wilayah yang sangat penting dalam jalut perdagangan laut antarnegara. Sebelum kedatangan bangsa-bangsa asing ke Indonesia, penduduk asli Indonesia telah memiliki kepercayaan kepada sesuatu yang gaib, yakni kepada kekuatan-kekuatan yang menguasai alam dan kepada roh-roh_nenek moyang. Kepercayaan yang mereka anut, antara lain animisme dan dinamisme, Kepercayaan asli masyarakat yang tersebat di seluruh Indonesia, antara lain Sunda Wiwitan di Lebak (Banten), Buhun di Jawa Barat, Kejawen di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, serta a Kaharingan di Kalimantan. Karena wilayah Indonesia yang strategis, bangsa asing dapat dengan mudah keluar masuk wilayah Indonesia. Bangsa asing ini adalah para pedagang yang datang dengan misi menyebarkan agama di Indonesia. Pedagang dari India menyebarkan agama Hindu dan Buddha, pedagang dari Gujarat menyebarkan agama Islam, pedagang dari Portugis menyebarkan agama Katolik, pedagang dari Belanda menyebarkan agama Kristen, dan pedagang dari Tiongkok menyebarkan agama Konghuchu, Agama-agama tersebut tumbuh subur di Indonesia dan sampai sekarang diakui sebagai agama resmi Indonesia. Fungsi Agama "Agama merupakan suatu kekuatan yang pengaruhnya paling dirasakan dalam kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari masyarakat. Agama mampu memengaruhi kehidupan manusia dalam segala aspek kehidupannya. Agama memiliki beberapa fungsi, di antaranya fungsi agama secara sosiologi Emil Durkheim, seorang sosiolog Perancis, terkenal akan pandangannya yang menyatakan bahwa agama mempunyai fungsi positif bagi integrasi masyarakat, baik pada tingkat mikro maupun tingkat makro. Pada tingkat makro, agama berfungsi membantu orang beriman mengetahui kebenaran yang tidak diketahui oleh orang yang tidak beriman. Selain itu, agama juga Tenjadikan seseorang lebih kuat. Dengan kata lain, agama membantu seseorang untuk hidup. Pada tingkat makro, agama mempunyai fungsi yang posit, yaitu memenuhi keperluan masyarakat ecara berkala menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan masyarakat, Melalui upacara agama yang dilakukan secara berjamaah, persatuan dan kebersamaan umat dipupuk dan dibina Prinsip Kesetaraan dalam Mensyukuri Keberagaman Agama Dalam masyarakat indonesia yang majemuuk, perbedaan agama merupakan realitas soisial yang harus disikapi dengan bijaksana. Salah satu wujud sikap bijaksana tersebut adalah dengan mensyukuri keberagaman agama di Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Mahakuasa. Agama diturunkan untuk mengatur kehidupan manusia agar dapat hidup selamat di dunia dan akhirat. Oleh arena itu, Keberagaman agama di Indonesia bukanlah sesuatu yang harus ipertentangkan melainkan dikelola dengan baik. Pengelolaan tersebut tidak hanya terbatas dalam undang-undang tetapi juga diwujudnyatakan dalam kehidupan konkrit di seluruh lapisan masyarekat. Selain itu, pengelolaan tersebut juga harus dilakukan secara struktural dan kultural dengan mengedepankan pola komunikasi yang dialogis dan sikap toleransi antarumat beragama. Dalam tataran praktis, sikap menerima keberagaman beragama dalam kehidupan sehari-hari dapat diimplementasikan atau diwujudnyatakan dalam beberapa sikap, seperti kepedulian sosial, semangat kebangsaan, toleransi, kerja sama, saling menghargai, jujur, bersahabat, komunikatif, dan cinta damai. Oleh karena itu, setiap masalah dalam hubungan antarumat hendaklah diselesaikan dengan tuntas jangan ditutup-tutupi. Hanya dengan ‘ara inilah maka kehidupan yang rukun dan serasi sebagai cita-cita setiap agama dapat terwujud. Hal ini dapat kita ciptakan jika kita mengedepankan Prinsip kesetaraan. Prinsip kesetaraan mempunyai pandangan bahwa setiap rang hendaknya diperlakukan sama dan memiliki kesempatan yang sama ——————==——_— Kesenjangan Sosial Ekonom! lak simetns, on srmologis kesenjangan berart tidak st San ee ungkat ata ence Reserjangan sosil ekonomi dapat dlarthan TET A pertumbuhan sosial ekonomi yang tidak sare vompodernisasi. Mal i Masyarakat yang melaksanakan pembangunan atau MO terjadi karena kurang adanya kesempatan untuk memp fa, kesempatan berusaha, dan kesempatan pendapaton, kesempatan er gemakin besat perbedaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan. aera recempatar kesempatan tersebut, semakin besar Pula WAOkdt Kecenjangan sosal ekonomi yang terdapat di masyarakat. Seballiny eee trvecil perbedaan kesempatan-kesempatan tersebut, semakin Kec pula tingkat kesenjangan sosal ekonomi yong terjadi, Untuk itu pemerintah erly membuka Kesempatan Kerja yang lebih luas atau lebih besar bagi ‘warga masyarakat. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjang: antara lain sebagai berikut 1. Tidak meratanya pembagian hasil pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politk dan kekurangsiapan sumber daya manusia (SDM). 2. Menurunnya pendapatan per kapita sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang relat tinggi tanpa ciimbangi peningkatan poroduktivitas. 3. Rendahnya mobiltas sosial sebagi akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kewirausahaan. 4, Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai aki i pengusaha yang bermodal besar. a a

Anda mungkin juga menyukai