Fungsi Sosiologi untuk Men
Gejala Sosial di Masyarakat
hoa
Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelejari bab ini,
Anda diharapkan mampu:
‘+ menjelaskan sosiologi
sebagai ilmu sosial,
‘menjelaskan realtas sosial
‘sebagai objek kajian,
menjelaskan kehidupan
sosial sebagai objektivitas,
dan
‘+ mengidentifkasi gejala
sosial (tindakan individu,
tindakan koletif,
Pengelompokan sosial,
interaksi antarindividu dan
kelompok sosial dalam
masyarakat),Anda mungkin bertanya, apakah itu sosiologi? Apa yang dipelajari
galam sosiologi? Sebenarnya, di Sekolah Menengah Pertama, Anda telah
belajar tentang sosiologi dalam bentuk pelajaran IPS. Akan tetapi, pelajaran
tersebut belum mendalam. Oleh karena itu, di kelas X ini, Anda akan belajar
iebin mendalam tentang sosiologi, mulai dari macam kajian pembelajarannya
hingga manfaat mempelajari mata pelajaran ini.
Pada Bab 1 ini, Anda akan diperkenalkan pada sosiologi sebagai bagian
dati imu_sosial_yang_membahas fakta_sosial masyarakat_secara objektif,
mmsalnya hubungan antarindividu dalam kelompok, hubungan antara individu
dengan kelompok, dan hubungan antarkelompok dalam masyarakat. Anda
juga akan diajak untuk menelusuri sejarah perkembangan ilmu sosiologi dan
melihat peran serta fungsinya di antara ilmu-iImu sosial lain, seperti ilmu
poltik, ekonomi, sejarah, dan antropologi. Anda pun akan diajak menelusuri
berbagai realitas sosial, kehidupan sosial, dan gejala sosial yang ada di dalam
masyarakat. Hal ini karena masyarakat sebagai objek kajian sosiologi. Dalam
bab ini kita akan coba melihat pengertian gejala sosial, karakteristiknya,
bentuk dan jenisnya. Tentu saja sebelum membahasnya, kita perlu mengetahui
hakikat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Semua materi
ini kita bahas dalam rangka memahami fungsi sosiologi dalam memahami
dan mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
Ada banyak atribut yang diberikan kepada manusia di antaranya
Adalah manusia sebagai makhluk bersejarah dan manusia sebagai makhluk
budaya. Sebagai makhluk bersejarah, menurut Dilthey, manusia secara
Sosiologi membahas
kegiatan ekonomi
manusia, seperti
pperdagangan yang dithat
dari sisi kompetisi dan.
tos kerja,7
ae
058
ensial berevolusi dan berkernbang. Hal ini terjadi di dalam m
Sebagai makhluk sejarah, manusia menciptakan sejarahnya dan juga dapat
menciptakan sejarah dunia, seperti Ir Soekarno sebagai salah satu p
gerakan nonblok. Sebagai makhluk berbudaya, manusia mengembangkar
potensi dirinya, berinteraksi dan mengelola lingkungannya. Kemampuan in
menghasilkan kebudayaan. Atribut-atribut yang diberikan kepada rmanusia
Seperti ini tidak dapat dilepaskan dari hakikat manusia sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial
199
Manusia sebagai Makhluk Individual
Kata ‘individu’ mempunyai makna yang berbeda dengan individuaisme
dan individualis. individualisme adalah paham yang mementingkan hak
perseorangan di samping kepentingan masyarakat atau negara. Individualis
adalah sikap yang mementingkan diri sendiri.
_Sebagai_makhluk individu, manusia memiliki kepribadian yang unik
Dia memiliki penampilan fisik, kemampuan, kebutuhan, perasaan dan
sikap yang berbeda dengan sesamanya. Keunikan ini dapat dilihat ketika
seseorang bereaksi terhadap situasi dalam hidupnya. Coba perhatikan dirt
‘Anda. Apakah penampilan fisik Anda sama dengan penampilan fisik teman
atau saudara kandung Anda? Apakah kemampuan Anda sama dengan
kemampuan teman atau saudara kandung Anda? Apakah kebutuhan Anda
sama dengan kebutuhan teman atau saudara kandung Anda? Apakah
perasaan dan sikap Anda sama dengan perasan dan sikap teman atau
saudara kandung Anda dalam menghadapi suatu peristiwa?
__—- Kata individu dalam konsep manusia mau menunjukkan bahwa manusia
] adalah makhluk yang otonom. Sebagai makhluk yang otonom, manusia
memiliki kebebasan dalam menentukan pilihannya dan bertanggungjawab
atas pilihannya itu. Tahukah Anda contohnya?
~~ Bagi kita kesadaran bahwa manusia merupakan individu yang unik
hendaknya mendorong kita semua untuk dapat saling bertoleransi, hidup
dan bekerja bersama dengan damai dalam masyarakat. Dengan menyadari
perbedaan individu, kita akan dapat memahami dir kita dan menerima iri
kita dengan lebih baik, Dengan mengetahui perbedaan individu, kita juga
bisa memberikan perhatian kepada orang lain, memahami masalah orang
lain dan mencoba untuk mentolerir mereka.
Manusia sebagai Makhluk Sosial
~ Selain sebagai makhluk individu, manusia juga makhluk sosial. Menurut
Aristoteles, manusia pada kodratnya adalan makhluk sosial, Dia tidak akan
memperoleh keutamaan dan menjadi bak jka dia tidak mempunyaiteman
dan terasing dari masyarakatnya. ‘Menurutnya, manusia harus hidup ia
masyarakat. Di dalam hidup bermasyarakat, kita haves menunjukkan ska
sosial yang positif. Bentuk sikap sosial yang positif antara lain adal
tenggang rasa, kerjasama, dan solidaritas. Apakah sikap seperti ini sudah
‘anda tunjukkan dalam hidup seharihari?
Selain itu, kita juga hendaknya memill
menunjuk pada adanya suatu kerelaan untuk
ki sikap toleransi. Toleransi
menerima kenyataan adanya<4 Lukisan dan Raphael
berjudul The School of
Athens menggambarkan
Plato (kin) dan Anstoteles
(kanan) Anstoteles
berpendapat manusia
pada kodratnya adalah
imakhluk sosial
‘orang lain yang berbeda. Tentu saja sikap
ini peru kita tunjukkan agar kehidupan
sosial benar-benar dapat kita bangun
dengan baik. Kehidupan sosial sangat
ita butuhkan. Sejak lahir seseorang
sudah membutuhkan bantuan orang
lain untuk memenuhi kebutuhannya
Kebutuhan ini mengarahkan manusia
untuk hidup bersama dengan orang lain.
Dalam kebersamaan itu manusia
saling menjalin interaksi sosial. Interaksi
sosial merupakan hubungan hubungan
sosial yang menyangkut hubungan
antarindividu, individu dengan kelompok,
dan kelompok dengan kelompok. Ketika
sosial ditemukan.
UjiiPenguasaan Mater
1. Paham yang mementingkan hak perseorangan di samping
kepentingan masyarakat atau negara disebut . . . .
Sikap yang mementingkan diri sendiri disebut . . . -
Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan .
SOSI,
SOSIOLOGI/ SEBAGAI IE
Pengertian Sosiologi
Istilah sosiologi pertama sekali digunakan oleh Auguste Comte (1798-
1857). Comte menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial
Yang tunduk pada hukum alam dan tidak berubah-ubah. Comte mengusulkan
Studi sosiologi dalam dua bagian utama, yakni statika sosial dan dinamika
Sosial. Dalam statika sosial, subjek penelitian adalah bagaimana masyarakat
saling terkait, Dinamika sosial berhubungan dengan masyarakat keseluruhan
sebagai unit analisis dan menjelaskan bagaimana mereka berkembang dan
ubah melalui waktu.
Sosiologi sebagai ilmu tentang gejala sosial juga disampaikan oleh Pitirim
A. Sorokin. itirim A. Sorokin menyatakan bahwa sosiologi mempelajari
lubungan dan pengaruh timbal balk antara aneka macam gejala-gejala
SosialMisalnya, antara gejala ekonomi dan agama, Keluarga dan moral,
Wukum dan ekonomi, serta masyarakat dan poltik. Selain itu, sosiologi
™empelajari hubungan dan pengaruh timbal ballk antara gejala sosial dan
Sejala nonsosial, Misalnya, gejala geogratis, dan gejala biologis. Sosiologi
JUga mempelajari ciri-ciri unum dari semnua Jen's gejala sosial.
VySumber: wikipedia 1g
Auguste Comte lahir di Montpellier, Prancis tanggal 17 Januari 17
1814-1816, ia masuk pendidikan di Ecole Polytechnique di Patt dan tena
masuk sekolah kedokteran di Montpellier. Pada bulan Agustus 1817, dia 7 oa
mmurid sekaligus sekretaris dari Claude Henri de Rouvroy, Comte de SaintSinen ie
emudian membawa Comte masuk ke dalam lingkungan intelektual, Pada tahun 182d,
Comte meneliti tentang filosofi positivisme, Tulisannya ini kemudian dipublkasikan
dengan nama Plan de Travaux Scientifiques Nécessares pour Réorganiser la Societe
(Rencana Studi Umiah untuk Pengaturan Kembali Masyarakat). Namun, ia gagal
mendapatkan posisi akademis sehingga menghambat peneltiannya. Kehidupan dan
penelitiannya kemudian mulai bergantung pada sponsor dan bantuan finansial dari
beberapa temannya. Comte wafat di Paris pada tanggal 5 September 1857,
Terkait dengan gejala sosial yang menjadi objek kajian sosiologi, Manheim
mengatakan ada tiga jenis sosiologi. Ketiga jenis sosiologi itu adalah sosilogi
sistematis atau umum, sosiologi komparatif, dan sosiologi struktural. Sosioogi
sistematis atau umium berkaitan dengan kondisi faktor, dan efek dari kehidupan
sosial yang cenderung berulang dalam situasi budaya dan sejarah yang paling
beragam. Tujuan sosiologi sistematis adalah menemukan elemen dasar dari
gejala sosial dan konsep dasar melalui mana gejala sosial dapat digamibarkan
secara_ universal. Sosiologi komparati mempertimbangkan kondisi, faktor,
dan efek yang menentukan bagaimana gejala sosial bervariasi dalam sejarah
masyarakat yang berbeda. Sementara itu, sosiologi struktural bertujuan menelit
elemen dasar masyarakat dan manifestas| historis mereka yang berbeda. Sosiologi
struktural bertujuan memberikan analisis semua gejala sosial struktural yang
dapat didefinisikan oleh sosiolog. Gejala-gejala sosial ini, menurut Durkheim,
harus dipahami sebagai fakta obyektif di luar kehidupan subjektif dar individu.
Selain tokoh-tokoh sosiologi di atas, masin banyak tokoh lain yang
memberikan definisi tentang sosiologi. Hal ini dapat kita lihat pada tabel berikut.
Definisi Sosiologi menurut Beberapa Tokoh
Tabel 1.
No. Nama Tokoh Definisi yang Diberikan
1. | Gustav Ratzenhofer Sosiologi merupakan pengetahuan tentang hubungan manusia
2. | Charles Ellwood
3, | Herbert Spencer
dengan kewajibannya untuk menyeldiki dasar dan tejadinya
tevolusi sosial serta kemakmuran umum bagi anggota-
anggotanya.
Sosiologi merupakan penge
manusia dan golongannya,
dan kemajuannya.
“[Sosiologi mempelajari
masyarakat.
_|
ahuan yang menjelaskan hubungan
entuk dan kewajibannya, serta asal
qumbuh, bangun, dan kewajiban
Jajan fakta-fakta sosial,yaitu
4, | Emile Durkheim
Sofiologi adalah imu yang TEMPE a a ren
fakta-fakta yang berisi cara bertind:
aa ada ailuar individu. Fakta-fakta tersebut mempunyal
Kekuatan untuk mengendalikan individu:AB 1 Fungs! Sasiologi untuk Mengenali Gejala Sosial di Masyarakat
5 [Max Weber Sosiologi mempelajari tindakan-tindakan sosial
% [William F. Ogburn dan Meyer Sonica adalah ilmu tentang penelitian ilmiah terhadap interaksi
F.Nimkoff sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial.
7, [Joseph Roucek dan Roland | Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarmanusia
Warren. di dalam kelompok.
3. [Kenneth C. W. Kammeyer | Sosiologi merupakan studi sistematis tentang perilaku sosial
dan kawan-kawan individu, karya-karya kelompok sosial, organisasi, kebudayaan,
masyarakat, pengaruh kelompok sosial, organisasi, kebudayaan
dan masyarakat atas perilaku individu dan kelompok.
Soerjono Soekanto ‘Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat secara
keseluruhan dan hubungan-hubungan antara orang-orang
dalam masyarakat..
10. [Selo Soemardjan dan Sosiologi adalah imu yang mempelajari struktur sosial dan proses
Soelaiman Soemardi sosial, termasuk perubahan sosial.
[11. [Anthony Giddens Sosiologi merupakan studi tentang kehidupan sosial manusia,
kelompok, dan masyarakat. Menurutnya, ilmu ini sangat
mempesona dan menarik, karena subjeknya adalah perilaku
manusia sendiri sebagai makhluk sosial.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara
manusia dan manusia, manusia dan kelompok, serta kelompok
dan kelompok, baik formal maupun material, statis maupun
dinamis.
12. [Mayor Polak
Objek Sosiologi
Istilah sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius (bahasa Latin)
berarti ‘kawan’ dan logos (bahasa Yunani) berarti ‘kata’ atau ‘berbicara’.
Dengan demikian, sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat.
Sebagai bagian dari imu sosial, objek kajian sosiologi adalah masyarakat.
Kata masyarakat berasal dari akar kata Arab, musyarak, artinya ‘bersama-
Sama’. istilah masyarakat dalam bahasa Inggris adalah society. Kata society
berasal dari bahasa Latin socius, yang berarti‘kawan’. -
‘Ada berbagai pandangan tentang masyarakat. Selo Soemardjan
Mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
dan menghasilkan kebudayaan. J.L. Gillin dan J.P. Gillin mengatakan bahwa
Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar. Mereka mempunyai
<4. Objek kajian sosiologi
‘adalah masyarakat, balk
masyarakat di pedesaan
maupun di perkotaan,Dalam mempelajar
mmasyrakatsebagal
objek kajian, Sosiologi
memfokuskan studinya
pada hubungan
antarmanusia dan
proses yang timbul dari
hubungan tersebut,
erasaan persatuan yang sama. Dalam
n kelompok makhluk hidup
litay baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya
Hasan Shadily mendefinisikan
kebiasaan, tradisi, sikap, dan p
pandangan Auguste Comte, masyarakat merupaka
dengan realitas-real
sendiri dan pola perkembangan tersendiri
masyarakat sebagai golongan besar atau kecil dari beberapa manusia yang
dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai
pengaruh kebatinan satu sama lain. Sementara itu, menurut Ralph Linton,
Prasyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang telah hidup dan
bekerja sama dalam waktu yang cukup lama
Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian. sosiologi
memfokuskan studinya pada:
* hubungan timbal balik antara manu:
5 hubungan antara individu dan kelompok;
hubungan antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya; dan
g timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.
agai objek studi sosiologi merujuk pada sejumlah manusia
Teena hidup bersama. Mereka juga telah menciptakan
pergaulan hidup. Ada beberapa unsur yang terkandung
reat, Unsur-unsur tersebut adalah sebagat berikut.
hidup bersama dalam waktu yang relatif
iama. Di dalamnya, manusia saling mengerti, merasa, dan mempunyal
harapan-harapan sebagai akibat dari hidup bersama itu.
2. Memiliki sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hul
antarmanusia dalam masyarakat
3, Manusia yang hidup bersama merupe
4. Mariusia yang hidup bersama merupakan suatu sist
yang menimbulkan kebudayaan idi mana setiap anggota m
Yrorasa dirinya masing-masing terkat dengan kelompoknya
sia satu dan manusia lainnya;
* proses yan’
Masyarakat seb:
yang telah sekian
berbagai peraturan
dalam istilah masya
1, Sejumlah manusia yang
oO
bungan
kan suatu kesatuan.
em hidup bersama,
asyarakat‘ Menurut Durkheim, Pokok bahasan Sosiologi adalah fakta-fakta sosial. Fakta sosial adalah pola-pola atau
sistem yang aa Cara manusia bertindak, berpikr, dan merasa. Fakta sosialtersebut berada di luar
indvidu. Fakta sosial mempunyai kekuatan memaksa atau ‘mengendalikan individu tersebut. Contohnya, di
sekolah, seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, Menggunakan seragam, dan bersikap hormat
kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan. Aturan ini memiliki sanksi
tertentujka dlanggar. Tampak adanya sistem yang bersfat memaksa dan mengendalikan siindiadui (muri).
_., Sementara itu, Weber melihat bahwa pokok kajian sosiologi adalah tindakan sosial. Tidak semua
tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan disebut tindakan sosial hanya jka
tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku orang lain. Sebagai contoh, menanam
bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan tindakan sosial. Namun, menanam bunga untuk
dikutsertakan dalam sebuah lomba sehingga mendapat perhatian orang lain merupakan tindakan sosial.
~ Contoh lain, orang yang bunuh diri karena penyakit menahun bukan merupakan tindakan sosial. Namun,
bunuh diri akibat merasa bersalah karena mencuri merupakan tindakan sosial. Weber ingin menekankan
bahwa tindakan tertentu dapat memiliki makna subyektif bagi pelakunya. Guna memahami makna subyektif
dari tindakan individu tersebut, seorang sosiolog harus mampu berempati. Dia harus dapat menempatkan
dirinya dalam posisi pelaku sehingga dapat menghayati pengalamannya.
Bagi C. Wright Mills, pokok bahasan sosiologi adalah imajinasi sosiologi (the sociological
_ imagination). imajinasi sosiologi diperlukan untuk dapat memahami apa yang terjadi di masyarakat
maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Mills, dengan imajinasi sosiologi, kita mampu
memahami sejarah masyarakat, rivwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya.
Peralatan pokok dalam imajinasi sosiologi adalah kemampuan melihat perbedaan antara personal
troubles of milieu dan public issues of social structure. Personal trouble adalah masalah pribadi dan
| merupakan ancaman terhadap nilai yang didukung pribadi, Sementara itu, public issues adalah hal di
luar jangkauan kehidupan pribadi individu dan merupakan ancaman terhadap nilai_ yang didukung
bersama. Contohnya, kota yang berpenduduk 100.000 jiwa hanya memiliki seorang penganggur.
Bagi orang tersebut, pengangguran merupakan masalah pribadinya. Masalah ini dapat diatasi dengan
| mempertimbangkan ciri dan keterampilan individu yang bersangkutan. Namun, jka dalam suatu kota
berpenduduk 50 juta jiwa diiumpai 15 juta penganagur, maka hal tersebut adalah public issue yang
Pemecahannya berada di luar kemampuan penganggur yang bersangkutan.
| _Berbeda dengan pandangan C. Wright Mills, dalam pandangan Peter L. Berger pokok bahasan
Sosiologi adalah pengungkapan realitas sosial. Seorang sosiolog harus bisa menyingkap berbagai fenomena
"Yang menjadi suatu realtas yang tidak terduga. Syaratnya, sosiolog tersebut harus mengikuti aturan-
| aturan ilmiah, melakukan pembuktian ilmiah dan objektif dengan mengesampingkan prasangka pribadi,
|" Mengamati fenomena secara jeli, dan menghindari penilaian normatif. Hal ini disebabkan realitas sosial
| adalah sebuah bentukan dan bukan sesuatu yang ada beaitu seja, schingga harus diihat secara objekiif.
Spesialisasi dalam Sosiologi , se
; tang perilaku manusia
Sosiok umum berfokus pada studi ten
dalam po) secre ram sosiolog umumnya memiliki pendekatan yang
da-beda dalam melihat objek sosiologi. Ada sosiolog yang mungkin
lebih tertaric ursuic mengupas tentang perlaku. menyimpang pada manusia
Gosioiogi kriminal), ada juga yang mungkin lebih tertarik mengupas tentang
pek politic dani Kehidupan sosial masyarakat (sosiologi politk). Ketertarikan
Yang berbeda-beda tersebut menumbuhkan berbagai spesialisasi dan subilmy
‘Alam sosiologi. Sedikitnya ada sekitar 50 spesialisasi dan subilmu dalam
‘SSiologi, seperti pada Tabel 1.2el
CISC Le a}
Tabel 1.2. Subilmu dan Spesialisasi dalam Sosiologi
Demografi atau Studi
Ekologi Manusia el
Ekonomi dan Masyarakat
Fenomenologi
Gerontologi Sosial
Hukum dan Masyarakat
Komputer dan Sosiologi
Kriminologi
Perilaku Kolektif dan Gerakan Sosial
Perilaku Menyimpang dan Disorganisasi Sosial
Sejarah Pemikiran Sosial
Sosiologi Aplikasi dan Kebijakan Sosial
Sosiologi Bahasa
Sosiologi Gender
Sosiologi Kebudayaan
Sosiologi Keluarga dan Pernikahan
Sosiologi Komparatif
Sosiologi Lingkungan
Sosiologi Pembangunan dan Modernisasi
Sosiologi Pendidikan
Sosiologi Seni dan Sastra
Komunikasi Massa dan Opini Publik
Kontrol Sosial
Metateori
Perubahan Sosial
Psikologi Sosial
Sosialisasi
Sosiologi Agama
Sosiologi imu Pengetahuan
Sosiologi Industri
Sosiologi Kelompok
Sosiologi Kesehatan
Sosiologi Kesehatan Mental
Sosiologi Kontlik
Sosiologi Militer dan Sosiologi Perang
Sosiologi Pedesaan
Sosiologi Pengetahuan
Sosiologi Politik
Sosiologi Ras dan Etnik
Sosiologi Urban
Sosiologi Waktu Luang dan Rekreasi
Stratifikasi, Mobilitas, dan Kelas Sosial
Beberapa Ide Mendasar dalam Sosiologi
Kita telah mempelajari bahwa dalam sosiologi terdapat berbagai macam
spesialsasi atau cabang-cabang ilmu. Namun, terdapat beberapa ide atau
konsep mendasar yang disepakati oleh hampir semua sosiolog tentang
objek sosiologi. Ide atau konsep mendasar itu adalah:
> 71. Masyarakat dan latar belakang sosial lainya seperti nilai dan norma
é sosial adalah hasil karya produk manusia.
- Dalam buku The Social Construction of Reality, Peter L. Berger
dan Thomas Luckman mengungkapkan bahwa masyarakat sebagai
Kenyataan objektit adalah produk manusie Manusia dengan segala
Ginamikanya adalah pembentuk masyarakat ity sendiri, Dengan kata
fain, masyarakat sebagai tempat manusia berada, adanya nilai-nilai,
Gan, aturan-aturan sosial adalah produk manus
Sebagai gambaran tentang Konsep ini, Arif Budiman memberikan
contoh sebagat berikut. Pada zaman dulu, dalam masyarakat kita
terdapat larangan, menggunting Kuku malam hari karena dianggap tabu:
“Tarangan ini dibuat manusia pada zaman itu. Ketika itu, masyarakat
belum memiliki penerangan yang ‘memadai. Untuk menghindari
kecelakaan akibat menggunting kuku dalam keadaan penerangan yang
) tidak cukup, manusia menciptakan Jarangan yang disertai dengan "cap
tabu. Larangan ini tidak sesua! dengan zaman sekarang.i penc syarekat adalah kenysiesh objet
memenga
tal ini berangsung dalam tiga toes Manus yang mebeptatan,
internasas. Coba
5, Yakr
Pethatikan Gr kts aos! eMtemalsas, objets, dan l/
4, Menulis, serta set ii Standarperilaku
dan sikap. Selanjutnya kita juga banyak ipengauht ooh teman, toleg,
‘masuarakat sekitar, dan media masca,
——Contoh yang paling ny.
perilaku seseorang adalah dal
Fambut. Perubahan itu tidak
tetapi juga mencakup sikap, kepercayaan,
agama, maupun pekerjaan, Ketika seseorang memasuki tingkat pendidikan
yang lebih tinggi, mendapatkan pekerjaan baru, atau masuk ke komuntos
baru, ia akan terus diubah dan dibentuk masyarakat.
Perilaku hidup, moralitas, politik,
Pengayaan,
“Sejarah Perkembangan Sosiologi di Eropa
i enjadi bagian da fisfatsosial yang membahas masyarakat, Namun pada saat
itu, Fcc fan rmasyarakat hanya berkisar pada hal-hal yang menark perhatian umum, seperti
“Betang,konflksosial, dan kekuasaan pemerintah. Dalam perkembanganselanjutny, pemibahasan tentang
Masyarakat meningkat pada cakupan yang lebin mendalam, yakni meliputisusunan kehidupor yang
Giherepkan dan norma-norma yang harus ditaati oleh seluruh anggota masyarakat.Sejakitu, betkembanglah
“kaj t yang disebut sosiologi. |
F iiaun eer er Re Seger sy behantng en iin ed se
arena adarya one hadap tatanan sosial yang selama ini dianggap seharusnya dterima sj threats
gerye ancaman terha ich. L Laeyendecker mengidentikasi ancaman ‘ersebut meliputi Revolusi
FESGI=D for granted work. | Lehn es eae bidang sosial dan poiti
Indust dan Revols pee yang dicetuskan Martin Luther, meningkatnya indivdualsme,lahimnya
ec abot gerckan reforms Fevabengrya keperayean poe di sndit Mervcne Laeyendecker,
eee ee fenyebabkan perubahan-perubahan jangka panjang yang ketika te sangat
engguncang masyarakat Eropa. is, melihat perubahan-perubahan tersebut tidak saja berakibat
Ee pauste Comte, seorang fisut Pram masyerdka. tet uga berdamnpak renee ot satunya
Pet berkembananye Gorter fenurut Comte, Konfiktersebutteradlkatens hiangye noma
nk antarkelas dalam masyaraiat eee mie berkaca dari fenomena dalam ‘masyarakat Prancis
lau pegangan bagi masyarakat baa Prancis, masyarakat Prancis dilanda konflik antarkelas. Con
abad ke-19, Setelah tegadryt Tr lal mengetahui cara mengatasi perubahan akibat revs
pa tu cisabkan rant mengatur tatanan sosial masyarakat.
hukum yang dapat dipal
i ja
ltian tentang masyarakat ditingkatkan men
rankan agar semua pene
|< _ Oleh arena itu, Comte menyar
‘Comte membayangkan penemuan hukum-huk tur
= im berdiri senditi. IM yang dapat mengal
Wu yang
nye
berhasil mengembangkan hukum-hukum tersebut mer
jala sosial. Namun, Conte yang akan lahir itu dengan istilah sosiologi. Sosiologi baru
; i
: oo logi mea
imu, ta hanya meme etelah mile Durkheim mengembangkan metodolog| s0s009
1g menjadi sebukunya Rules of Sociological Method. Meskipun demikian, atas jasanya terhadap lahimya soso
Auguste Comte tetap dsebut sebagai Bapak Sosiolo} al ae
Meskipun Comte menciptakan istilah sosiologi, Herbert Spencer-lah yang memopulerkan istish
tersebut melalui buku Principles of Sociology. Di dalam buku tersebut, Spencer mengembangkan sistem
Penelitian tentang masyarakat. la menerapkan teori evolusi organik pada masyarakat dan mengembangkan
teori besar tentang evolusi sosial yang diterima secara luas di masyarakat. Spencer melihat masyarakat
sebagai sebuah sistem yang tersusun atas bagian-bagian yang saling bergantung seperti layaknya suatu
organisme. Evolusi dan perkembangan sosial pada dasarnya akan berarti jika ada peningkatan diferensias
dan integrasi, peningkatan pembagian kerja, transisi dari kondisi homogen ke heterogen, serta transisi dan
kondisi yang sederhana ke kondisi yang kompleks. Setelah buku Spencer tersebut terbit, sosiologi kemudian
berkembang dengan pesat ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sejarah Perkembangan di Indonesia
Sosiologi di Indonesia sebenarnya telah berkembang sejak zaman dahulu. Walaupun tidak
mempelajari sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, para pujangga dan tokoh bangsa Indonesia telah banyak
memasukkan unsur-unsur sosiologi dalam ajaran-ajaran mereka. Sri Paduka Mangkunegoro IV, misalnya,
telah memasukkan unsur tata hubungan manusia pada berbagai golongan yang berbeda (intergroup
relation) dalam ajaran Wulang Reh.
Ki Hadjar Dewantara yang dikenal sebagai peletak dasar pendidikan nasional Indonesia banyak
mempraktikkan konsep-konsep penting sosiologi, seperti kepemnimpinan dan kekeluargaan, dalam proses
pendidikan di Taman Siswa yang didirikannya. Hal serupa juga dapat kita selidiki dari berbagai karya tentang
Indonesia yang ditulis oleh beberapa orang Belanda seperti Snouck Hurgronje dan Van Vollenhaven sekitar
abad ke-19. Mereka menggunakan unsur-unsur sosiologi sebagai kerangka berpikir untuk memahami
masyarakat Indonesia.
Dari uraian di atas terlihat bahwa sosiologi di Indonesia pada masa sebelum Perang Dunia Il hanya
dianggap sebagai ilmu pembantu bagi ilmu-ilmu pengetahuan lainnya. Dengan kata lain, sosiologi belun
dianggap cukup penting untuk dipelajari dan digunakan sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendir.
Secara formal, Sekolah Tinggi Hukum (Rechtsshogeschool) di Jakarta pada waktu itu menjadi satu-
satunya lembaga perguruan tinggi yang mengajarkan mata kuliah sosiologi di Indonesia walaupun hanya
sebagai pelengkap mata kuliah ilmu hukum. Seiring perjalanan waktu, mata kuliah tersebut ditiadakan
dengan alasan bahwa pengetahuan tentang bentuk dan susunan masyarakat beserta proses-proses yang
terjadi di dalamnya tidak diperlukan dalam ilmu hukum.
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, sosiologi di Indonesia mengalami perkembangan
yang cukup signifikan. Soenario Kolopaking adalah orang yang pertama kali memberikan kuliah sosiologi
dalam bahasa Indonesia pada tahun 1948 di Akademi Ilmu Politik Yogyakarta (sekarang menjadi Fakultas
imu Sosial dan Politik UGM). Sejak saat itu, sosiologi mulai mendapat tempat dalam insan akademisi di
Indonesia, apalagi setelah semakin terbukanya kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menuntut
ilmu di luar negeri. Sejak tahun 1950, banyak pelajar Indonesia yang khusus memperdalam sosiologi di lua"
negeri kemudian mengajarkan ilmu itu di Indonesia.
Buku sosiologi dalam bahasa Indonesia pertama kali ditulis oleh Djody Gondokusumo dengan judul
Sosiologi Indonesia yang memuat beberapa pengertian mendasar dari sosiologi. Kehadiran buku ini
mendapat sambutan baik dari golongan terpelajar di Indonesia mengingat situasi revolusi yang terjadi
saat itu. Buku tersebut seakan mengobati kehausan mereka akan ilmu yang dapat membantu mereka
dalam usaha memahami perubahan-perubahan yang terjadi demikian cepat dalam masyarakat Indonesia-
Selanjutnya, muncul buku sosiologi yang diterbitkan oleh Bardosono yang merupakan sebuah diktat kuliah
sosiologi mahasiswa.
Selanjutnya, bermunculan buku-buku sosiologi baik yang ditulis oleh orang Indonesia maupun
tesjemahan dari bahasa asing, Contohnya, buku Social Changes in Yooyakarta karya Selo Soemardjan yan
terbit pada tahun 1962. Tidak kurang pentingnya, tulisan-tulisan tentang masalah-masalah sosiologi ju9?
tersebar di EE Te a pitsee jurnal. Selain itu, muncul pula fakultas ilmu sosial dan politk di
j universit . rapa universitas, didirikan j iologi
berbagal Uf idan merperiuas perkembangansosolog indore no Yona arapkan Pasense) justru salah. Hal bahwa tidak ada kemiskinan nyata di dunia maju,
bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam kehidupan:
bahwa laki-laki secara alamiah lebih kuat dibanding wanita—hal-hal ini telah
sipertanyakan melalui penelitian sosiologi. Pengujian ulang atas pandangan-
pandangan umum itu menjadi perhatian dari sosiologi,
Masalah lebih lanjut dari penjelasan berdasarkan pengetahuan umum.
{common sense) berkaitan erat dengan kepercayaan dari suatu masyarakat
pada periode tertentu. Masyarakat yang berbeda memiliki pengetahuan
umum berbeda pula. Suku Indian Hopi memiliki common sense mengenai
enyebab hujan yang berbeda dengan kita—mereka melakukan tarian hujan
untuk meminta hujan dari para dewa. Coba Anda perhatikan kebiasaan-
kebiasaan masyarakat Anda dalam menghadapi gejala alam. Berbedakah
kebiasaan itu dengan kebiasaan masyarakat lain?
Tidak semua temuan sosiolog menggusur pengetahuan umum. Hasil
‘arya para sosiolog telah berkontribusi pada pembentukan pengertian umum
Gi masyarakat. Contohnya, pengetahuan umum yang diperoleh kebanyakan
orang mengenai berubahnya konsep keluarga di negara maju seperti Ingaris,
Gengan bertambahnya perceraian dan orangtua tunggal, umumnya berkat
hasil kerja para sosiolog. Walau demikian, sosiologi memiliki perbedaan dari
Pengetahuan umum pada dua hal penting, yaitu sebagai berikut.
2 Para sosiolog menggunakan imajinasi sosial. Ketika meneliti rutinitas
kehidupan sehari-hari keluarga, para sosiolog melihatnya lewat cara dan
Pandangan berbeda. Mereka bertanya apakah beberapa hal benar-benar
{erjadi sesuai common sense orang-orang. Para sosiolog menguji ulang
2sumsi-asumsi yang telah ada dengan mempelajari bagaimana hal-hal
itu terjadi di masa lalu, bagaimana perubahan terjadi, apa yang berbeda
antarmasyarakat, dan bagaimana perubahannya di masa depan.
5. Para sosiolog melihat bukti-bukti dari suatu isu sebelum membuat
kesimpulan. Penjelasan dan kesimpulan yang dihimpun Sosiolog
disusun berdasarkan bukti-bukti akurat yang dikumpulkan melalui riset
Menggunakan prosedur penelitian yang mapan.
Sesiologi sebagai llmu Pengetahuan
Dalam uraian sebelumnya kita telah membahas objek dan kajian serta
0kok bahasan sosiologi.. Namun, apakah sosiologi merupakan sebuah ilmu
Pingetahuan? Pengetahuan muncul karena ade rasa ingin tahu tentang
"alhal dalam kehidupan yang terjaci di masyarakat. Hal ini dapat sajg
"Ngan mulai mengamati geiala sosial di masyarakat
Tidak semua pengetahuan merupakan imu. Hanya pengetahuan yang
Vsusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran saja
"299 dapat disebut imu pengetahuan (science). Sistemats berarti ada uruaysurutan tertentu yang bisa menggambarkan garis besar apa yan:
sebuah pengetahuon. Sel setemats pengetahuan tercbut juge have
selalu dapat diperiksa (diselidiki) dengan kritis oleh setiap orang yang ingin
mengetahuinya. Penyelidikan harus berdasarkan metode-metode ilmiah,
Dengan demikian setiap ilmu pengetahuan memiliki beberapa unsur pokok
yang tergabung dalam satu kebulatan yaitu pengetahuan (knowledge),
tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran dan dapat diselidiki
oleh orang lain atau umum (objektif). Oleh karena itu, sosiologi sebagi ilmu
pengetahuan memiliki fungsi untuk mengkaji gejala sosial di masyarakat.
Dengan demikian, sosiologi juga merupakan ilmu sosial
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena
telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan. Adapun cit-ciri
~>sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut.
1
‘Menghadapi realita >
kemiskinan pada
masyarakat perkotaan,
‘seorang s0siolog
sangat berperan dalarn
perencanaan program
pembangunan.
Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi tidak spekulatif dan hanya
menggunakan akal sehat. Sosiologi melakukan kajian tentang masyarakat
berdasarkan hasil observasi.
2. Sosiologi bersifat teoretis. Sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari
hasil-hasil observasi. Abstraksi adalah kerangka dari unsur-unsur yang
didapat dari observasi, disusun secara logis. Tujuannya juga menjelaskan
hubungan sebab akibat.
3. Sosiologi bersifat kumulatif. Teori-te
teori-teori yang telah ada sebelumnya dalam arti me
memperluas, dan memperhalus teori-teori lama
4. Sosiologi bersifat nonetis. Sosiologi tidak mencari balk buruk suatu
fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis. Itulah
sebabnya para sosiolog tidak bertugas untuk mengomentari dan menilai
baik buruknya tingkah laku sosial suatu masyarakat.
Tokoh pertama yang meletakkan sosiologi sebagai ilmu adalah Emile
Durkheim. Durkheim menyatakan bahwa sosiologi memiliki objek kajian
yang jelas, yaitu fakta sosial. Sementara untuk metodologi, Durhkeim
mengemukakan konsep bebas nilai (value free). Menurut konsep ini, seorang
sosiolog dalam melakukan penelitian terhadap masyarakat perlu melakukan
batasan antara objek yang diteliti dan peneliti. Seperti layaknya ilmu alam,
Durhkeim melihat masyarakat sebagi sebuah laboratorium raksasa an para
sosiolog adalah ilmuwan yang mengamati dan bereksperimen sehingg
dapat bermanfaat bagi masyarakat.
‘ori sosiologi dibentuk berdasarkan
remperbaiki,Metode Imiah
sosiologi mengenal dua macam metode ilmiah, yakni metode kualitatif
dan kuantitatif g
1. Metode kualitatif mengutamakan cara
Msi enctan berdtatan pefontrfaap cts Jara per
Metode ini dipakai apabila subjek penelitian tidak dapat terukur.
2. Metode kuantitatif mengutamakan keterangan berdasarkan angka-
angka atau gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, tabel, atau
ji statistik.
Sementara itu, langkah-langkah utama dalam sebuah penelitian sosiologi
adalah sebagai berikut.
Mengidentifikasi masalah.
Merumuskan masalah dan menentukan ruang lingkup penelitian.
Merumuskan hipotesis yang relevan dengan masalah yang diajukan.
Memilin metode pengumpulan data
Mengumpulkan data.
Menafsirkan data.
Membuat kesimpulan.
Metode-metode di atas dapat dijadikan acuan untuk mengkaji gejala
sosial yang terdapat di masyarakat, sehingga melalui pengamatan yang
seksama anda telah _melakukan penelitian secara sedethana. Anda akan
memahami bagaimana kondisi masyarakat setelah Anda melakukan penelitian
melalui pengamatan, observasi , wawancara, dan sebagainya
Hubungan Sosiologi dengan IImu Lain
Seorang sosiolog sama seperti psikolog, antropolog, ilmuwan polit, ahi
ekonomi, dan ilmuwan sosial lainnya, mempelajari perilaku sosial dan perubahan
sesial. (Andersen, 2007). Perbedaan antara sosiologi dan disiplin ilmu lainnya
tidak dalam topik yang masing-masing peneliia, tetapi dalam perspeKtifdsipin
masing-masing terhadap objek kajiannye. Pskolog, misalnya, melakukan analisis
perlaku individu. Sementara itu, unit analisis seorang sosiolog adalah masyarakat.
‘rang cenderung berpikir perilaku seseorang selalu berasal dari kepribadian dan
™otivasi yang berbeda. Dari sudut pandang sosiologis, penjelasan psikologis tidak
salah, hanya kurang lengkap. Sosiolog menjelaskan bahwa perllaku masyarakat
timbul tidak hanya dipengaruhi oleh motif dan sikap internal seseorang, tetapi
Juga dari konteks sosial di mana orang hidup.
Seorang sosiolog juga belajar udaya sepert seorang antropolog, Antropolog
adelah studi tentang budaya manusia. Seorang antropolog melinat budaya sebagai
dasar bagi masyarakat, mempeljari bagaimana orang hidup dalam budaya
Yang berbeda dan bagaimana budaya berkembang. Sementara itu, seorang
Secclog metihatrya sebagai bagian dav stem sosiallainnya yang bersama-sama
mmemibentue masyorakat Umum, sosilog lebih cenderung untuk mempelajar
Masyarakat di mena mereka menjadi bagiannya. Antropolog cenderung untuk
Mempelajari budaya yang jauh dan terpencil. Seorang sosiolog tertarik pada
semua lembaga sosial yang ada di ‘masyarakat. Sementara itu, limuwan politik dan
nom mempelajari lemibaga sosial tertentu yang membentuk perilaku politik
ekonomi masing-masing. imu pol adalah studi tentang pol, termasuk
Perilaku politi, filsafat politik, dan organisasi pemerintah dan partai_politik.
mi mendalami praduksi, distribu, dan konsumsi barang dan jasa,
WwSosiologi berbeda dengan sejarah. Sosiologi memerhatiany pee
kemasyarakatan yang timbul dari hubungan antarmanusia dala Sai
berbeda. Sementara itu, sejarah mengamati berbagai kejadian atau pe! t ;
yang dialami manusia pada masa silam dan mencari hubungan antara
peristiwa-peristiwa tersebut. .
Dalam penelitiannya, sosiologi sama seperti ilmu sosial yang lain juga
menggunakan angka-angka matematis, seperti data statistik, sebagai salah
satu alat analisis.
Peran dan Fungsi Sosiologi
Dalam setiap bidang ilmiah terdapat perbedaan antara ilmu murni dan ilmu
terapan. limu murni (pure science) merupakan pencarian pengetahuan. Segi
penggunaan praktisnya tidak menjadi perhatian utama. Sementara itu, ilmu
terapan (applied science) merupakan pencarian cara-cara untuk menggunakan
Pengetahuan ilmiah guna memecahkan masalah praktis. Seorang sosiolog
yang melakukan penelitian tentang struktur sosial suatu masyarakat pedesaan,
sedang bekerja sebagai seorang ilmuwan murni. Akan tetapi, ketika penelitian
itu diteruskan dengan studi tentang cara mencegah feodalisme di daerah
pedesaan itu, maka penelitian tersebut menjadi ilmu terapan.
Bila diteliti secara mendalam, sosiologi merupakan ilmu murni dan ilmu
terapan. Sosiologi merupakan ilmu pengetah
pengetahuan (knowledge), sistematis, dan objekti
pengetahuan terapan karena sosiologi menggunakan
cara-cara
Perhatikan ilmiah untuk remecahkan Tasalah-masalah praktis. Pengetahuan csicosieeh
Fee eee ieeticrcercecees diterapkan secara umum. Banyak sosiolog yang bekerja pada instansi-instansi
Peran sosiolog sangat negara maupun menjadi konsultan berbagai perencanaan Pembangunan.
Gibutuhkan terutamma Dalarn hal ni, fungsisosclogi sangat dibutuhkan terutarna berkattan den
yang berkaitan dengan penelian, pengolshan data, dan perencangen kebiakan yang menrergen
peneler pengolhan kepentingan manyerakat. Kegundan Sosologi bagi masjrakat adalah seboa eget
gana |. Untuk pembangunan. Sosiologh berfungsi untuk memberikan don
menyangkut kepentingan sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan, pelaks e
anaan, maupun
hal_yang_harus
sanaan, hal yan
Proses Perubahan
19 harus dilakukan
masyarakat. penilaian pembangunan. Pada tahap perencanaan,
diperhatikan adalah kebutuhan sosial. Pada tahap pelak:
harus dillhat adalah kekuatan sosial masyarakat serta
sosial. Sementara itu, pada tahap penilaian, hal yan
adalah analisis terhadap dampak sosial pembangunan.
2. Untuk penelitian. Dengan peneltian, akan diperoleh sua
penyelesaian masalah sosial yang balk. i negarg “Ua
bberkembang, peran sosiolog sangat dibutuhkan, Dari data yon, dang
dari penelitian sosiologis, para pengambil keputusan a.nd “ihasikan
rencana penyelesaian suatu masalah sosial. Cont aoe
Menyust
lohnya ad; wusun
mencegah kenakalan remaja dan mengatasi masala e022 Cara untuk
Penga
Sebagai ahi imu kemasyarakatan, para sosiolog sangat i Ngguran,
membangun masyarakat terutama di daerah yang sedan Speran dalam
Bentuk-bentuk peran sosiolog tersebut adalah sebagai berikiy erkembang.
1. Sosiolog sebagai ahli riset "
Seperti ilmuwan lainnya, para sosiolog berfokus
dan penggunaan data. Oleh Karena itu, para sosiolog mene Pengumpulan
Tujuannya adalah untuk mencari data kehidupan soegeKeK2N risetilmiah
itu kemudian diolah menjadi karya ilmiah yang berguna paasvarakat, Data
keputusan untuk memecahkan masalah-masalah dj masyar a Pengambilan
akat,
rencanaSumber idwipeda er
Dalam kaitan dengan hal ini, seorang sosiolog harus mampu meluruskan
berbagai anggapan keliru yang berkembang dalam masyarakat. Dani hasil
penelitiannya, sosiolog harus dapat menghadirkan fakta-fakta agar dampak
negatif yang mungkin ditimbulkan oleh kekeliruan masyarakat dapat dihindan
Berdasarkan hal tersebut, seorang sosiolog bisa menghadirkan predikst sosial
yang memuat pola-pola, kecenderungan, dan perubahan yang paling mungkin
terjadi. Seorang sosiolog juga dapat memberi informasi dari hasil kajian tentang
Kompensasi, identitkasi konseps dr, dan bere S05, asosias!diferensial,
an potongan surat jahat dipelajari melalui pergaulan dekat dengan coe 22" Yang agresi. Periaku
rota nan E.H. Suthetiand menyebarsoe ns dengan pelaku kejahoicn sebelara
erste eho yang dipelajari dalam Drosestersebuy ee akibor a fiferensia, karena apa
Inn ain Snir periaku jahot 2h akibat dari interaksi dengan pola
sosiolog! Jali Kejahatan ju ic
uk mel jahatan juga dapat dipicu o\
Lain eras, 3085 diimbangi dengan produktivitas. Kerja ene Pp mdup Konsumif yang tidak
pose eae ik a erbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang fain
Gi Kanata relonesia menimbulkan kondisi alam yang berbeda. Kondisi ini
akhirnya membentuk pola-pola perilaku dan sistem mata pencarian yang
berbeda-beda pula. Akibatnya, terjadilah keanekaragaman regional antara
daerah-daerah di Indonesia
Dari kenyataan tersebut dapat kita katakan bahwa Indonesia adalah
sebuah masyarakat yang beraneka ragam. Dengan keanekaragaman tersebut,
potensi konflik antarkelompok masyarakat di Indonesia cukuplah besar. Bahkan
di beberapa daerah, potensi konflik ini muncul dalam bentuk kekerasan yang
berakibat pada kerusakan harta benda hingga hilangnya nyawa manusia
Potensi konflik ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
Harga diri dan kebanggaan kelompok terusik.
Pendirian atau sikap yang berbeda
Kebudayaan yang dimiliki tiap etnis berbeda,
Kepentingan politit, ekonomi, dan kekuasaan berbenturan,
Perubahan yang terlalu’ cepat sehi it
oo pi iIngga mengganggu keseimbangan
dan, Buddha dati Indl
ke-13 pengaruh Blam mulat ma
yawno
Manfaat Keberagaman Sosial dan Budaya
Keberagaman sosial dan budaya yang ada di
menimbulkan berbagai permasalahan, Karens ne.
1. erbendaharaan bahasa indonesia
sebagai salah satu unsur kebudayaan dacrah 2) Olen bahasa daerah
2. Potensikeberagaman buday
’an budaya dapat dij
5 Indonesia sehingga dapat mendatan ae
Melalui hubungan yang harmony gon oe
Jokal dapat digal Sant
4 Dengan beberaanan its dapat dy
saling miemnbg
» eager ta btn
Ay tidak dimonopal piel ea 8a Panda atta eactapy
Srynoka mulivully reggae 23MM. a an an bata Kebenaran
MY menganOGaD bahwa tenet? Kelompok saja
gan saling mengenal
gen
Objek dan tui oe
vac i@k dan tujuan pariwisata
armasyarakat kearitan budaya
iduk bersama
Saling menghargai danin, dapat tercipta kehidupan yang
dan saling menghargai budaya orang lai
pan masyarakat yang aman dan
uh toleransi sehingga tercipta kehiduy
sejahtera.
«6. Keberagaman membuat rasyarakat lebih toleran dan berfiran terbuka.
Keberagaman memungkinkan keyakinan yang berbeda dan sister nia untuk
hidup berdampingan dan masyarakat pun lebih terbuka untuk berubah.
ptiraian datas, kita memahami bahwa keberagaman perlu cisikaP)
dengan balk untuk menuju masyarakat yang damai dan sejahtera, Dalam hal
thi bukan berarti tidak dihadapkan berbagal permasalahan, tetap! masalah-
in alah itu akan tetap ada selama ada kehidupan di masyarakat.
seharang, mati kita amati dan kaj tentang keberagaman ini dari sebagian
kecil masyarakat yang majemuk, contohnya keberagaman agama.
Keberagaman Agama dan Kepercayaan di Indonesia
Secara etimologisistlah agama berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu a yand
berattidak, dan gamae yang berarti kacau, tidak teratur, atau tidak tetap, Jadi,
Pxcara harafiah agama berarti suatu yang tidak kacau, teratur tetap ata kekal.
secdlesarkan pengertian tersebut, defenisi agama berkembang menjadi suaty
fepercayaan yang bersi norma-norma atau peraturan-peraturan paga\rot
toe manusia bethubungan dengan Tuhan Yang Mahakuasa. Norma-norm2
tersebut bersifat kekal dan tidak mengalami perubahan.
Pairim A. Sorokin, seorang sosiolog Amerika, mendefenisikan agama
sebagai seperangkat rilai yang dinyatakan dalam wujud kepercayaan (credo) dan
Boe bert ritual (cult) Ha in disosialisaikan oleh perlaku yang sesuai dengan
trorma-norma agama yang menyatukan anggota dalam kelompok agarna-
‘cmentara tu, menurut Clifford Geertz, agama sebagai sistem simbol yang
berfungsi untuk menenteramkan suasana hati dan memberikan motvasiy209 kuat
aaron fama dalam Kehidupan manusia. Hal ini dicapai dengan menetapkan
epercayaan tentang tatanan
konsep-konsep atau merumuskan kepercayaar
aoa Mcastens! manusia dan masyarakat serta membungkus Konsep-konsep
tau kepereayaan-kepercayaan itu seolah-olah sebagai sesuaty) Yang ril atau
merupakan fakta sehingga suasana batin dan motivasi yang tercipra menjadi il
atom masyarakat indonesia, agama memegang peranan penting. Hal
erent dolar, ideologi bangsa Indonesia, yaitu sila pertama Pancasila. Sila
pertama berburyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Selan itu juga tertuang dalam
GUD To4s pasal 29 ayat 1 yang berbunyi negara menjamin kemerdekaan
tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat
menurat agama dan kepercayaannya, Oleh karena itu, keberagaman agama
‘a merupakan anugerah Tuhan Yang
dalam kehidupan sosial dan buday:
Mahakuasa yang patut kita syukuri Sangat tampak bahwa kedudukan
‘agama bagi bangsa Indonesia sangatlah penting-
Aspek-aspek Agama
‘agama terdii atas beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain
sebagai berikut.
1. Kepercayaan keagamaan
Setiap agama memilki aspek kognitif. Agama membentuk cara pandang
seseorang terhadap dunia. Cara pandang iniah yang kemudian memengaruhi
ara pandang tiap individu untuk bertindak. Contohnya, jika seseorang
percaya bahwa roh jahat ada di mana-mana maka ia akan selaly berusaha
Untuk melindunai diri dari roh-roh tersebut dengan berbagai cara,
Kepercayaan-kepercayaan ini akan memengaruhi_seseoran
memandang kenyataan-kenyataan dan melakukan berbagai eeoN
Kepercayaan keagamaan ini akan mengajarkan tiap individu tentang apa
yang baik dan buruk. Segala macam nilai, norma, dan perilaku merupakan
Perwujudan dari kepercayaan keagamaan seseorang. Dengan kata lain
bahwa kepercayaan keagamaan merupakan suatu prinsip yang dianggap
benar tanpa adanya keraguan.
2. Ritus-ritus keagarnaan
Ritus keagamaan mencakup tindakan simbolis yang mengungkapkan
makna religius. Ritus keagamaan merupakan salah satu bentuk ungkapan
dan kepercayaan. Selain itu, ritus juga menjadi pemersatu kelompok sesuai
dengan ajarannya. Tindakan-tindakan simbolis disebut ritus keagamaan
bukan karena isi dari tindakan yang dilakukan melainkan karena arti
atau makna yang diberikan atas tindakan itu oleh kelompok agama yang
melaksanakannya
3. Simbol keagamaan
Simbol dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang mengandung arti
tertentu yang dikenal oleh anggota suatu kelompok masyarakat. Simbol
mewakili sesuatu yang disimbolkan. Simbol merupakan salah satu unsur yang
sangat penting dalam kehidupan beragama karena hubungan dengan yang
Mahasuci tidak dapat dilakukan tanpa simbol-simbol. Melalui simbol-simbol
itu, manusia mengungkapkan relasinya dengan Tuhan. Simbol keagamaan
sekaligus menjadi identitas agama yang dianut umatnya
4. Pengalaman keagamaan
Pengalaman keagamaan merujuk pada semua pengalaman subjektif
individu dalam berhubungan dengan Tuhan. Walaupun pengalaman itu
pada dasarnya bersifat pribadi, pemeluk suatu agama berusaha untuk
mengomunikasikan pengalaman itu melalui pengungkapan iman dan ritus
tertentu. Contohnya, melalui doa atau meditasi. Jadi, sekalipun bersifat
pribadi pengalaman keagamaan tetap mempunyai elemen sosial karena
pengalaman tersebut memengaruhi seseorang dalam menginterpretasikan
pengalaman personalnya.
5. Masyarakat agama
Masyarakat agama adalah penganut masing-masing agama. Komunitas
umat beragama bisa terorganisasi secara formal dan dapat pula secara
informal. Pengorganisasian secara formal bisa kita temukan dalam agama-
agama besar, seperti slam, Khatolk, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghuchu.
Adapun pengorganisasian yang bersifat informal dapat ditemukan dalam
agama-agama asli di masyarakat tradisional. Masyarakat keagamaan baik
yang diorganisir secara formal maupun informal merupakan suatu keharusan
apabila agama yang bersangkutan ingin tetap bertahan
Agama dan Kepercayaan di Indonesia
Indonesia memiliki letak yang sangat strategis karena diapit oleh
dua benua dan dua samudera. Hal tersebut_menyebabkan Indonesia
dalam sejarah masa lalu menjadi wilayah yang sangat penting dalam jalut
perdagangan laut antarnegara. Sebelum kedatangan bangsa-bangsa asing
ke Indonesia, penduduk asli Indonesia telah memiliki kepercayaan kepada
sesuatu yang gaib, yakni kepada kekuatan-kekuatan yang menguasai alam
dan kepada roh-roh_nenek moyang. Kepercayaan yang mereka anut, antara
lain animisme dan dinamisme, Kepercayaan asli masyarakat yang tersebat
di seluruh Indonesia, antara lain Sunda Wiwitan di
Lebak (Banten), Buhun
di Jawa Barat, Kejawen di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur, sertaa
Kaharingan di Kalimantan.
Karena wilayah Indonesia yang strategis, bangsa asing dapat dengan
mudah keluar masuk wilayah Indonesia. Bangsa asing ini adalah para
pedagang yang datang dengan misi menyebarkan agama di Indonesia.
Pedagang dari India menyebarkan agama Hindu dan Buddha, pedagang dari
Gujarat menyebarkan agama Islam, pedagang dari Portugis menyebarkan
agama Katolik, pedagang dari Belanda menyebarkan agama Kristen, dan
pedagang dari Tiongkok menyebarkan agama Konghuchu, Agama-agama
tersebut tumbuh subur di Indonesia dan sampai sekarang diakui sebagai
agama resmi Indonesia.
Fungsi Agama
"Agama merupakan suatu kekuatan yang pengaruhnya paling dirasakan
dalam kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari
masyarakat. Agama mampu memengaruhi kehidupan manusia dalam segala
aspek kehidupannya. Agama memiliki beberapa fungsi, di antaranya fungsi
agama secara sosiologi
Emil Durkheim, seorang sosiolog Perancis, terkenal akan pandangannya
yang menyatakan bahwa agama mempunyai fungsi positif bagi integrasi
masyarakat, baik pada tingkat mikro maupun tingkat makro. Pada tingkat
makro, agama berfungsi membantu orang beriman mengetahui kebenaran
yang tidak diketahui oleh orang yang tidak beriman. Selain itu, agama juga
Tenjadikan seseorang lebih kuat. Dengan kata lain, agama membantu
seseorang untuk hidup. Pada tingkat makro, agama mempunyai fungsi yang
posit, yaitu memenuhi keperluan masyarakat ecara berkala menegakkan dan
memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan
masyarakat, Melalui upacara agama yang dilakukan secara berjamaah,
persatuan dan kebersamaan umat dipupuk dan dibina
Prinsip Kesetaraan dalam Mensyukuri Keberagaman Agama
Dalam masyarakat indonesia yang majemuuk, perbedaan agama merupakan
realitas soisial yang harus disikapi dengan bijaksana. Salah satu wujud sikap
bijaksana tersebut adalah dengan mensyukuri keberagaman agama di Indonesia
sebagai anugerah Tuhan Yang Mahakuasa. Agama diturunkan untuk mengatur
kehidupan manusia agar dapat hidup selamat di dunia dan akhirat. Oleh
arena itu, Keberagaman agama di Indonesia bukanlah sesuatu yang harus
ipertentangkan melainkan dikelola dengan baik. Pengelolaan tersebut tidak
hanya terbatas dalam undang-undang tetapi juga diwujudnyatakan dalam
kehidupan konkrit di seluruh lapisan masyarekat. Selain itu, pengelolaan tersebut
juga harus dilakukan secara struktural dan kultural dengan mengedepankan pola
komunikasi yang dialogis dan sikap toleransi antarumat beragama.
Dalam tataran praktis, sikap menerima keberagaman beragama dalam
kehidupan sehari-hari dapat diimplementasikan atau diwujudnyatakan
dalam beberapa sikap, seperti kepedulian sosial, semangat kebangsaan,
toleransi, kerja sama, saling menghargai, jujur, bersahabat, komunikatif, dan
cinta damai. Oleh karena itu, setiap masalah dalam hubungan antarumat
hendaklah diselesaikan dengan tuntas jangan ditutup-tutupi. Hanya dengan
‘ara inilah maka kehidupan yang rukun dan serasi sebagai cita-cita setiap
agama dapat terwujud. Hal ini dapat kita ciptakan jika kita mengedepankan
Prinsip kesetaraan. Prinsip kesetaraan mempunyai pandangan bahwa setiap
rang hendaknya diperlakukan sama dan memiliki kesempatan yang sama——————==——_—
Kesenjangan Sosial Ekonom! lak simetns,
on srmologis kesenjangan berart tidak st San ee ungkat
ata ence Reserjangan sosil ekonomi dapat dlarthan TET A
pertumbuhan sosial ekonomi yang tidak sare vompodernisasi. Mal i
Masyarakat yang melaksanakan pembangunan atau MO
terjadi karena kurang adanya kesempatan untuk memp
fa, kesempatan berusaha, dan kesempatan
pendapaton, kesempatan er gemakin besat perbedaan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan.
aera recempatar kesempatan tersebut, semakin besar Pula WAOkdt
Kecenjangan sosal ekonomi yang terdapat di masyarakat. Seballiny
eee trvecil perbedaan kesempatan-kesempatan tersebut, semakin Kec
pula tingkat kesenjangan sosal ekonomi yong terjadi, Untuk itu pemerintah
erly membuka Kesempatan Kerja yang lebih luas atau lebih besar bagi
‘warga masyarakat.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjang:
antara lain sebagai berikut
1. Tidak meratanya pembagian hasil pembangunan antardaerah sebagai
akibat kebijakan politk dan kekurangsiapan sumber daya manusia
(SDM).
2. Menurunnya pendapatan per kapita sebagai akibat pertumbuhan
penduduk yang relat tinggi tanpa ciimbangi peningkatan poroduktivitas.
3. Rendahnya mobiltas sosial sebagi akibat sikap mental tradisional yang
kurang menyukai persaingan dan kewirausahaan.
4, Hancurnya industri kerajinan rakyat sebagai aki i
pengusaha yang bermodal besar. a a