Anda di halaman 1dari 17
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI! SELATAN SEKRETARIAT DAERAH r | Uri Sumoharjo No. 269 Makassar Telepon (0411) 453192, 453194, 453204 Fax 453489 Jalon Jendera si Sumoharo No 29 Makasar Telapn 0 Makassar, Q Juli 2021 Kepada Yih. Daftar Terlampir di- Makassar. SURAT PENGANTAR Nomor: das. 2(ss4 (wu [ ¢-0m 7 en = s aT Jenis Yang Dikirim ] Banyaknya Tr Keterangan 74 Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 26/ 1 (satu) | Disampaikan | |__| Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit) rangkap | untuk menjadi | Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan | bahan tindak lanjut | | | paga Dinas Kehutanan Provinsi Sulawes! Selatan | sebagaimana mestinya | Pio an. SEKRETARIS DAERAH AS N ADMINISTRASI Sub, Tembusan 1. Gubernur Sulawesi Selatan (sebagai laporan). 2. Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (sebagai laporan). 3. Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (sebagai laporan) Lampiran Surat Kepala Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sulsel Nomor 045.2/557/VINIB.Org Tanggal 9 Juli 2021 1. _ Inspektur Provinsi Sulsel. 2. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulsel, 3. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulsel, 4. Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulsel. 5. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sulsel. ® Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel 7. Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sulsel GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 26 TAHUN 2021 TENTANG ORGANISAS! DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PADA DINAS KEHUTANAN Menimbang Mengingat PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. GUBERNUR SULAWESI SELATAN, bahwa Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 45 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan tidak sesuai lagi dengan perkembangan Penyelenggaraan tugas, fungsi, dan wilayah Kerja sehingga perlu diganti; bahwa Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 67 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Kehutanan Pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. dan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 104 Tahac Cone tentang Pelimpahan Kewenangan Gubernur Kepada Cabang Dinas Pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan tidak ‘sesuai lagi dengan perkembangan penyclenggaraan poten eemerintahan daerah di bidang kehutanan schingga perlu dicabut; bahwa dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; » Undang-Undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang Fembentukan Daerah Sulawesi Selatan Tenggara dan Daene Tingkat | Sulawesi Utara Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 151, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor '2102) Juncto Undang- Jndang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peratine’s Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun loca fentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan dan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dengan mengubah Undang-Undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara Tengah dan Dacrah Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia ‘Tahun 19e2 foie . Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 157); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 451); -3- 10, Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 293) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 309); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PADA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan: 1, Daerah adalah Provinsi Sulawesi Selatan. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur_ sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Gubernur adalah Gubernur Sulawesi Selatan. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. 5. Peraturan Gubernur adalah Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan. Dinas adalah Dinas Kehutanan Provirisi Sulawesi Selatan Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. 8. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. 9. Kepala UPT adalah Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan. 10. Tugas adalah ikhtisar dari fungsi dan uraian tugas. 11. Fungsi adalah pekerjaan yang merupakan penjabaran dari uraian tugas. 12. Uraian tugas adalah paparan atau bentangan atas semua tugas Jabatan yang merupakan upaya pokok yang dilakukan pemegang jabatan. BAB II PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Gubernur ini, dibentuk UPT, masing-masing sebagai berikut: a. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Bulusaraung, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Maros yang meliputi wilayah kerja Kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan; b. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Ajatappareng, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Barru yang meliputi wilayah Kerja Kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Barru; c. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Bila, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Sidenreng Rappang yang meliputi wilayah kerja Kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kota Parepare dan Kabupaten Sidenreng Rappang; d. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Sawitto, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Pinrang yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Pinrang; e. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Mata Allo, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Enrekang yang meliputi wilayah kerja Kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Enrekan, f. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Saddang I, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Tana Toraja yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Tana Toraja; g. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Saddang II, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Toraja Utara yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Toraja Utara; h. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Lamasi, Kelas A berkedudukan di Kota Palopo yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kota Palopo serta sebagian kawasan hutan Kabupaten Luwu dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kecamatan Walenrang, Kecamatan Walenrang Barat, Kecamatan Walenrang Utara, Kecamatan Walenrang Timur, Kecamatan Lamasi dan Kecamatan Lamasi Timur; i, UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Latimojong, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Luwu yang meliputi wilayah kerja sebagian kawasan hutan Kabupaten Luwu dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kecamatan Bajo, Kecamatan Bajo Barat, Kecamatan Bassesang Tempe, Kecamatan Bassesang Tempe Utara, Kecamatan Belopa, Kecamatan Belopa Utara, Kecamatan Bua, Kecamatan Bua Ponrang, Kecamatan Kamanre, Kecamatan Larompong, Kecamatan Larompong Selatan, Kecamatan Latimojong, Kecamatan Ponrang, Kecamatan Ponrang Selatan, Kecamatan Suli, dan Kecamatan Suli Barat; UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Rongkong, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Luwu Utara yang meliputi wilayah kerja sebagian kawasan hutan Kabupaten Luwu Utara dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kecamatan Limbong, Kecamatan Sabbang, dan Kecamatan Sabbang Selatan; UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Baliase, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Luwu Utara yang meliputi wilayah kerja sebagian kawasan hutan Kabupaten Luwu Utara dan pada areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kecamatan Rampi, Kecamatan Masamba, Kecamatan Baebunta, Kecamatan Baebunta Selatan, Kecamatan Malangke, dan Kecamatan Malangke Barat; UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Kambuno, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Luwu Utara yang meliputi wilayah kerja sebagian kawasan hutan Kabupaten Luwu Utara dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kecamatan Seko; . UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Kalaena, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Luwu Timur yang meliputi wilayah kerja sebagian kawasan hutan Kabupaten Luwu Utara serta pada areal penggunaan lain yang meliputi wilayah administrasi Kecamatan Mappadeceng, Kecamatan Sukamaju, Kecamatan Sukamaju Selatan, Kecamatan Bonebone, dan Kecamatan Tana Lili, serta sebagian kawasan hutan Kabupaten Luwu Timur dan pada areal penggunaan lain yang meliputi wilayah administrasi Kecamatan Mangkutana, Kecamatan Tomoni, Kecamatan Tomoni Timur, Kecamatan Burau, Kecamatan Kalaena, dan Kecamatan Wotu; UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Angkona, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Luwu Timur yang meliputi wilayah kerja sebagian kawasan hutan Kabupaten Luwu Timur dan pada areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kecamatan Angkona, Kecamatan Wasuponda, dan Kecamatan Malili; UPT Kesatuan Pengelolaan | Hutan Larona, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Luwu Timur yang meliputi wilayah kerja sebagian kawasan hutan Kabupaten Luwu Timur dan pada areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kecamatan Towuti dan Kecamatan Nuha; UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Walanae, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Soppeng yang meliputi wilayah kerja _kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Soppeng; UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Awota, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Wajo yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Wajo; r. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Cenrana, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Bone yang meliputi wilayah kerja sebagian kawasan hutan Kabupaten Bone dan pada areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kecamatan Ajangale, Kecamatan Dua Boccoe, Kecamatan Cenrana, Kecamatan Amali, Kecamatan Tellu Siattinge, Kecamatan Awangpone, Kecamatan Ulaweng, Kecamatan Palakka, Kecamatan Tanete Riattang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kecamatan Tellu Limpoe, Kecamatan Lamuru, Kecamatan Lappa_ Riaja, Kecamatan Bengo, Kecamatan Ponre, Kecamatan Barebbo, Kecamatan Cina, dan Kecamatan Sibulue; s. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Ulubila, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Bone yang meliputi wilayah kerja sebagian kawasan hutan Kabupaten Bone dan pada areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kecamatan Libureng, Kecamatan Mare, Kecamatan Patimpeng, Kecamatan Tonra, Kecamatan Bontocani, Kecamatan Kahu, Kecamatan Salomekko, dan Kecamatan Kajuara; t. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Jeneberang, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Gowa yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Gowa; u. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Kelara, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Jeneponto yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten ‘Takalar; v. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Bialo, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Bantaeng yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Bulukumba; w. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Tangka, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Sinjai yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Sinjai; dan x. UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan Selayar, Kelas A berkedudukan di Kabupaten Kepulauan Selayar yang meliputi wilayah kerja kawasan hutan dan areal penggunaan lain dalam wilayah administrasi Kabupaten Kepulauan Selayar. (2) UPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang masing-masing dipimpin oleh Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. BAB III SUSUNAN ORGANISASI Pasal 3 (1) Susunan organisasi masing-masing UPT, terdiri dari: a. Kepala UPT; b. Subbagian Tata Usaha; -7- c. Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan; . Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat; dan ¢. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan susunan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), q 2) ) ) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BABIV TUGAS, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS Bagian Kesatu Tugas, Fungsi, Dan Uraian Tugas Kepala UPT Pasal + Kepala UPT mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pelayanan teknis operasional dan kegiatan teknis penunjang dinas di bidang pengelolaan hutan sesuai wilayah kerja masing-masing UPT. Kepala UPT dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai fungsi: a. perencanaan teknis pelaksanaan pelayanan _kesatuan pengelolaan hutan; b, pelaksanaan teknis pelayanan kesatuan pengelolaan hutan; pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan kesatuan pengelolaan hutan; d. pelaksanaan administrasi UPT; dan €. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas terkait tugas dan fungsinya. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. menyusun rencana kegiatan UPT sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas; ¢. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan UPT untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas; d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas; . mengikuti rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f, merumuskan dan melaksanakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan, kepegawaian, dalam lingkungan UPT; 8. melaksanakan perencanaan teknis pelayanan_pengelolaan hutan berdasarkan wilayah kerjanya; i, -8- melaksanakan pelayananteknis —_pengelolaan —_hutan berdasarkan wilayah kerjanya; melaksanakan tata hutan di wilayah kerja; melaksanakan penyusunan rencana pengelolaan hutan di wilayah kerja; melaksanakan kegiatan pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan di wilayah kerja; melaksanakan rehabilitasi dan reklamasi di wilayah kerja; melaksanakan perlindungan dan konservasi sumber daya alam di wilayah kerja; melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian di wilayah kerja; melaksanakan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan di wilayah kerja; melaksanakan pengembangan investasi, kerja sama, dan kemitraan dalam pengelolaan hutan di wilayah kerja; melaksanakan kebijakan kehutanan nasional dan daerah dalam pengelolaan hutan; melaksanakan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat bidang kehutanan di wilayah kerja; melaksanakan pengembangan dan _pengelolaan sistem informasi dan perpetaan dalam pengelolaan hutan; melaksanakan pengembangan dan pengelolaan hutan rakyat, hutan kota, dan penghijauan dalam pengelolaan hutan; u. melaksanakan penatausahaan hasil hutan; melaksanakan, pembinaan dan pengawasan _terhadap pemegang izin; melaksanakan analisis atau kajian teknis terhadap permohonan pemanfaatan dan atau penggunaan kawasan hutan; melaksanakan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan lembaga nonpemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi U menilai kinerja pegawai aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan .melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. a) (2) gis Bagian Kedua ‘Tugas dan Uraian Tugas Kepala Subbagian Tata Usaha Pasal 5 Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh Kepala Subbagian yang mempunyai tugas | membantu Kepala| UPT dalam mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan program, pelaporan, umum, kepegawaian, dan keuangan dalam lingkungan UPT. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Tata Usaha sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas; c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Subbagian Tata Usaha untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas; d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas; e. mengikuti rapat sesuai dengan bidang tugasnya; f melakukan koordinasi pelaksanaan _kegiatan dalam lingkungan UPT sehingga terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan; g. melakukan koordinasi serta menyiapkan bahan penyusunan program UPT; h. mengoordinasikan dan melakukan pengolahan dan penyajian data dan informasi; i, mengoordinasikan dan melakukan pelayanan administrasi umum; j. mengoordinasikan dan melakukan pelayanan kepegawaian dan hukum; k, mengoordinasikan dan melakukan pelayanan administrasi keuangan; 1. mengoordinasikan dan melakukan pelayanan ketatausahaan; m, menggordinasikan dan melakukan administrasi pelayanan organisasi dan tatalaksana; n. mengoordinasikan dan melakukan pelaksanaan urusan kerumahtanggaan; ©. mengoordinasikan dan melakukan kegiatan kehumasan; p. melakukan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan nonpemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi; q. menilai kinerja pegawai aparatur sipil negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Tata Usaha dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan s. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Q) (2) 510% Bagian Ketiga ‘Tugas dan Uraian Tugas Kepala Seksi Pasal 6 Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala UPT dalam melakukan pelayanan teknis operasional perencanaan dan pemanfaatan hutan berdasarkan wilayah Kerja. Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas; c. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas; d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas; e. mengikuti rapat sesuai dengan bidang tugasnya; menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan teknis pelayanan perencanaan dan pemanfaatan hutan berdasarkan wilayah kerja; g. menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan, pemeliharaan, monitoring dan evaluasi kegiatan inventarisasi hutan, pembagian blok, dan petak, tata batas wilayah, dan pemetaan wilayah kerja; h, menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan penyusunan rencana pengelolaan hutan jangka panjang dan penetapan rencana pengelolaan hutan jangka pendek; i, menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan di wilayah kerja; j. menyiapkan bahan dalam rangka pengawasan dan pengendalian penilaian dan pelaksanaan penggunaan kawasan hutan dan/atau tukar menukar kawasan hutan di wilayah kerja; k. menyiapkan bahan dalam rangka pengawasan dan pengendalian penatausaahan hasil hutan, iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan di wilayah kerj 1. menyiapkan bahan dalam rangka pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan perpetaan dalam pengelolaan hutan di wilayah kerja; m, melakukan pengembangan investasi, kerja sama, dan kemitraan dalam pengelolaan hutan, pengolahan, dan pemasaran hasil hutan di wilayah ker} n. melakukan penatausahaan hasil hutan; o. melakukan pemberian kajian teknis pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan; P. melakukan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan nonpemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi; Q. menilai kinerja pegawai aparatur sipil negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan 8. melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya Pasal 7 (1) Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Kepala UPT dalam melakukan pelayanan teknis operasional perlindungan hutan dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan wilayah kerja. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: @. menyusun rencana kegiatan Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; b. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas; ¢. memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas; d. menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas; ¢. mengikuti rapat sesuai dengan bidang tugasnya; menyiapkan bahan dan melakukan perencanaan teknis pelayanan perlindungan hutan dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan wilayah kerja; 8 menyiapkan bahan dalam pelaksanaan perlindungan hutan, Pengamanan hutan, penegakan hukum, pemberian advokasi, konsultasi dan bantuan hukum bidang kehutanan, pelatihan perlindungan/pengamanan bhutan, pembentukan forum, dan pengembangan sistem informasi perlindungan/ pengamanan hutan, di wilayah kerja; h. menyiapkan bahan dalam pelaksanaan __pengendalian kebakaran hutan dan Jahan, pelatihan, _ pendidikan, sosialisasi, penyuluhan, pembentukan forum kolaboratif, dan pengembangan sistem informasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah kerja; i menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan konservasi sumber daya alam dan ekosistem di wilayah kerja; J. menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan daerah aliran sungai, reklamasi hutan dan rehabi dan perbenihan tanaman hutan di wilayah kerja; ay (2) (2) (3) (4) Lae kk. menyiapkan bahan dalam rangka penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja; 1. menyiapkan bahan dalam rangka fasilitasi dan pendampingan pengembangan hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, hutan desa, kemitraan, masyarakat hukum adat, dan penanganan konflik sosial/tenurial di wilayah kerja; m, melakukan pengembangan dan pengelolaan hutan rakyat, hutan kota, dan penghijauan lingkungan; n. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pemegang izin; o. melakukan konsultasi dengan lembaga pemerintah dan nonpemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi; p. menilai kinerja pegawai aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; q. menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan r, melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. BAB V JABATAN FUNGSIONAL Pasal 8 Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e, adalah jabatan fungsional yang telah ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengangkatan Jabatan Fungsional pada UPT dilaksanakan berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan formasi, serta sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 9 Kepala UPT dalam melaksanakan tugas menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi. Kepala UPT melaksanakan sistem pengendalian internal di lingkungan UPT. Kepala UPT —bertanggung —jawab, = memimpin, dan mengoordinasikan, serta memberikan pengarahan dan petunjuk pelaksanaan tugas. Kepala UPT dalam melaksanakan tugas melakukan pembinaan dan pengawasan satuan organisasi UPT. BAB VII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 10 Pengangkatan dan pemberhentian dalam jabatan administrasi dan jabatan fungsional di lingkungan UPT, dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 11 Pembiayaan untuk mendukung Unit Pelaksana Teknis dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 (1) Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional pada Unit Pelaksana ‘Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 45 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 Nomor 45), dan Cabang Dinas Kehutanan pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 67 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Kehutanan pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 Nomor 67), tetap melaksanakan tugas dan fungsi sampai dengan dilantiknya pejabat pada Unit Pelaksana Teknis berdasarkan Peraturan Gubernur ini, (2) Personil, pendanaan, sarana dan prasarana serta dokumen Cabang Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditata oleh Dinas Kehutanan atau diatur dengan Peraturan Gubernur sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku: @. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 45 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 Nomor 45); b. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 67 Tahun 2018 Diundangkan di Makassar Pada tanggal e laa tentang Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas Kehutanan pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 Nomor 67); dan ©. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 104 Tahun 2018 tentang Pelimpahan Kewenangan Gubemnur kepada Cabang Dinas pada Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan (Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 Nomor 104), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 14 Keraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, Agar setiap orang mengetahuinya, memerintebkan Pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Ditetapkan di Makassar DAERAH PROVINSI TAN, LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR °° 2" TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PADA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN. BAGAN STRUKTUR UNIT PELAKSANA TEKNIS KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PADA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPALA UPT SUBBAGIAN ‘TATA USAHA KELOMPOK JABATAN 'FUNGSIONAL ‘SEKSI PERENCANAAN SWKSI PERLINDUNGAN THUTAN DAN. DAN PRMANFAATAN HUTAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai