Anda di halaman 1dari 15
SERTIFIKAT PENGELOLAAN LIMBAH B3 Hazardous Wasto Treatment Certificate Kove Customer ‘Nemor Referens! Peciode 0408.20.2.08 CERT-AEW 0408 /X/ 2022 Ontober 2022 Oe RSU JATI HUSADA JI Rayn Solo-Tawangmangu Km 10.3 Jati Jaten Karanganyar, Jawa Tengah Kami menyalakan bebwa limbah yang disobutkan di atas telah diterima dan Cortifiod by dikelola sesual dengan hukum dan regulas! yang bertaku di Indonesia Authrortaed ‘Arsh Environmental indoneela epee formed dw pan ed if PERJANJIAN KERJASAMA JASA PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS antara RSU JATI HUSADA KARANGANYAR dengan PT. ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA —— Nomor Perjanjian Pihak Pertama 017/ SKBY RSJH/ Vi 2022 Nomor Pefenian Pinak Kedua 0408/PKS-6/KAM/AEI-YGY/Vi2022 Pada hari ini, Rabu tanggal Empat bulan Mei tahun Dua ribu dua puluh dua (04/05/2022), yang bertandatangan di bawah ini 4. de. Sri Hartini, MM Direktur dalam kedudukannya atas nama RSU JATI HUSADA KARANGANYAR hal ini secara san berdasarkan SK Nomor : 02/ SK.PT.TMU/ Xil/ 2020 tanggal 30 Desember 2020 yang beralamat di JI Raya Solo- Tawangmangu Km 10.3 Jati Jaten Karanganyar, Jawa ‘Tengah 57731 selanjutnya disebut sebagai ‘Pihak Pertama 2. Jullanti Puji Astuti Regional Sales Manager, daiam kedudukannya atas nama PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA, berdasarkan Surat Kuasa No.010/SK/AEI-JKT//2022 tanggal 03 Januari 2022, yang beralamat di beralamat Menjing RT OO2/RW 005 Kayu Apak Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia 57558, selanjutnye disebut sebagai “Pihak Kedua” Pihak Pertama dan Pihak Kedua selanjutnya secara sendiri-sendiri disebut dengan “Pihak’ dan secare bersama-sama disebut dengan ‘Para Pihak Para Pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut A Pihak Pertama adalah Pelayanan Kesehatan yang membutuhkan jasa pengelolaan Limbah B3, B Bahwa Pihak Kedua adalah perseroan yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan Limbah 83, yang memiliki kendaraan pengangkut dan memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Perhubungan, memilki fasilitas pengolahan atau pemusnahan Limbah 83, memiliki fasiitas pengumpulan Limbah B3 yang telah mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan —Kehutanan dan izin—lainnya_— dari Pemerintah/Kementerian/instansi/L embaga/Dinas Republik Indonesia yang berwenang: © Bahwa Pihak Pertama bermaksud menunjuk dan menggunakan jasa Pihak Kedua dan menyerahkan kepada Pihak Kedua Limba B3 yang dihasilkan oleh Pihak Pertama untuk dikelola Pihak Kedua, D. Bahwa Pihak Kedua bersedia menerima penunjukan dari Pihak Pertama tersebut E Bahwa Para Pihak sepakat untuk mengaturnya dalam kesepakatan tertulis sebagaimana termaktub dalam Perjanjian ini Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Para Pihak dengan ini telah sepakat dan saling mengikatkan Girinya untuk membuat Perjanjian Kerja Sama ini dan tunduk pada ketentuan-ketentuan serta syarat- syarat tersebut di bawah ini (selanjutnya dieobut vobaga: Perjaniian’”) Oa aa Limbah B3 Pengelolaan Limbah B3” Pengolah Limbah B3 ‘Armada Pengangkut Jasa Biaya Jasa |. Tabel Biaya dan Jasa Batasan Dokumen Limbah B3 Berita Acara Ketidakadaan Limbah TPS Limbah B3 1. Jenis Limbah B3" Prinsip Dasar Pengemasan Limbah B3 PASAL1 DEFINISI Adalanh Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun" yang selanjutnya disebut Limbah 83 adalah sisa suatu usaha daniatau kegiatan yang mengandung B3 ‘Adalah kegiatan yang meliputi _pengurangan, _penyimpanan, Pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau enimbunan Adalah badan usaha yang mengoperasikan fasilitas pengolahan atau Pemusnahan Limbah B3 yang telah mendapat jin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan telan mengikat Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan Pihak Kedua dalam kaitannya dengan rangkaian Pengumpulan dan Pengelolaan Limbah B3 ‘Adalah Alat transportasi dan/atau pengangkutan Limbah 83 yang dimilki oleh Pihak Kedua telah mendapat jjin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan lyin Pengangkutan Barang Berbahaya dari Kementerian Perhubungan, untuk mengangkut Limah B3 ‘Adalah semua pelayanan yang meliputi Pengangkutan, Penimbangan, Pencatatan, Pengumpulan/Pengolahan/Pemusnahan/Pemanfaatan, dan Administrasi Dokumen Limbah B3 yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama soiama masa berlaku Perjanjan ini ‘Adalah biaya-biaya yang ditetapkan oleh Pihak Kedua untuk penyediaan Jasa yang akan ditagin setiap bulannya kepada Pihak Pertama sebagaimana tersebut pada Tabel Biaya Jasa dalam Perjanjian ini Adalah tabel yang memuat biaya dan jasa yang disediakan Pihak Kedua Adalah batasan minimum dari akumulasi timbulan Limbah B3 Sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 dalam Perjanjian ini Adalah Biaya yang timbul bilamana timbulan Limbah B3 di bawah Batasan Minimum Limbah sebagaimana tercantum pada Pasal 3 ayat (4) Perjanjian ini Adalan bukti tertulis yang disetujui Para Pihak, baik berupa dokumen hasil cetakan maupun elektronik yang memuat pernyataan serah terima an informasi mengenai Limbah B3 dalam bentuk Manifest maupun Nota Pengangkutan, ‘Adalah uit terulis mengenai ketidakadaan timbulan Limbah B3 atau LIMBAH NIHIL pada saat dilakukan pengangkutan oleh Pihak Kedua ‘Adalah tempat penyimpanan sementara Limbah B3 yang terletak di okasi Pihak Pertama dan menjadi tempat serah terima Limbah B3 dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua. ‘Adalah jenis Limbah B3 sebagaimana tercantum lampiran 2 ‘Adalah prinsip dasar pengemasan limbah B3 yang berisikan tata cara Pengemasan limbah B3 medis sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Linakungan Hidup dan Kehutanan nomor Permon S8/MENLHIC SETJEN/2015 sebagaimana tercantum pada Lampiran 3 dan 4 dalam p. Pengumpulan Perjeniian aden usaha_—_yang_—_mengoperasikan —_fasiltas. Pengolah ‘Adaiah © Cimbat 8s pengolchan stay pemusnahan Liman 63 yang telah mendapat iin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan. Kehutenan milk Pihak Kedua maupun milik pihak ketiga lainnya yang telah mengikat Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan Pihak Kedua dalam kaitannya dengan rangkaian Pengelolaan Limbah B3. ‘Adalah badan usaha yang telah mendapat.izin dari Kementerian Limbah B3 Lingkungan Hidup dan Kehutanan milik Pihak Kedua maupun milk pihak ketiga lannya yang telah mengikat Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan Pihak Kedua yang melakukan kegiatan Pengumpulan Limbah 83 sebelum dikirim ketempat Pengolahan Limban 83, Pemanfaatan Limbah B3, dan/atau Penimbunan Limbah 83, @. Armada ‘Adalah Alat transportasi danvatau pengangkutan Limbah 83 yang Pengangkut dimiliki oleh Pihak Kedua maupun milk pihak ketiga lainnya yang telah mengikat Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan Pihak Kedua yang telah mendapatkan Rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Izin Pengangkutan Barang Berbahaya (B3) dari Kementerian Perhubungan, untuk mengangkut Limbah B3. Istilah-istilah dan pengertian-pengertian yang digunakan dalam Perjanjian kecuali diartikan lain, mempunyal arti sebagaimana didefinisikan sebagai berikut (n, 2) (3) (4), ©). 6) a, PASAL 2 JANGKA WAKTU, PERPANJANGAN, PERUBAHAN DAN PEMBATALAN PERJANJIAN, Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun sejak ditandatangani dan disetujui Para Pihak terhitung mulai 04/05/2022 hingga 30/04/2023 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan Para Pihak Bilamana Perjanjian yang baru belum ditandatangani, maka Para Pihak sepakat bahwa Perjanjian ini dapat diberlakukan sepanjang memenuhi kesepakatan perpanjangan sebagaimana ayat (1) di atas. ‘Segala bentuk perubahan, penambahan dan pergantian yang diajukan oleh salah satu Pihak Ball igampaikan secara tertuis sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari dan disepakati oleh Para Pihal Apabila salah satu Pihak dinilai tidak dapat melaksanakan Perjanjian ini dengan baik, maka Pihak yang dirugikan _berhek melakukan Pengakhiran Perjanjian dengan’ tidak mengesampingkan kewajiban - kewajiban Para Pihak yang belum terselesaikan, Dalam hal Pengakhiran Perjanjian sebagaimana ayat (4) di atas, maka Pihak yang dirugikan wajid memberitahukan secara tertulis sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kepada Pihak lain berdasarkan Perjanjian ini Dalam hal terjadi Pengakhiran Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat untuk melakukan Pembicaraan jebih lanjut perihal waktu penarkan, penyelesaian administrasi yang menyertainya Derikut dengan biaya yang timbul atas Pengakhiran Perjanjan in Para Pihak setuju untuk mengesampingkan berlakunya Pasal 1266 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sehubungan dengan Pengakhiran Perjanjian ini PASAL 3 BIAYA DAN CARA PEMBAYARAN (1) Para Pihak setuju bahwa Biaya Jasa yang dikenakan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 dalam Perjanjian in. (2) Pihak Kedua dapat melakukan penyesuaian Biaya Pekerjaan dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu paling lambat 30 (tiga puluh) hari Kalender sebelum berlakunya biaya tersebut Sehubungan dengan terjadinya perubanan-perubahan biaya yang terjadi sebagai akibat dari Perubahan biaya pengolah Limbah 83, tekanen inflasi, perubahan kebijakan upah minimum regional, dan bahan bakar minyak (8) Pajak yang timbul atas biaya sebagaimana ayat (1) di atas menjadi tanggung jawab masing- masing Pihak (4) Bilamana timbulan Limban 83 di bawah Batasan Minimum Limbah, maka Pihak Pertama akan dikenakan tagihan sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 “Biaya Jasa Minimum’ dalam Perjanjian ini (5) Biaya Pekerjaan akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah taginan diterima oleh Pihak Pertama dengan cara transfer Bank ke nomor 9880085504082026 yang tercantum dalam lembar tagihan I Invoice. (8) Pihak Kedua dapat menghentikan pelayanan sementara, apabila terjadi keterlambatan dalam Pembayaran jasa melebihi 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak tanggal tagihan diterbitkan, ‘dengan tanpa mengurangi kewajiban Pihak Pertama kepada Pihak Kedua (7) Bea meterai yang timbul pada saat Perjanjian ini berlangsung menjadi beban Pihak Pertama PASAL 4 HAK DAN KEWAJIBAN (1) Pihak Pertama berhak (@)_mendapatkan pelayanan jasa sebagaimana tercantum pada Lampiran 1 dalam Perjanjian ini () Pihak Pertama berhak mendapatkan pinjaman Wadah beroda (wheeled bins) dan Goldstoragemeezer tanpa dikenakan biaya berdasarkan kuota Limban B3 yang diperianjikan (6) menegur Pihak Kedua jka limbah belum diangkut dalam jangka waktu sesuei kesepakatan (2) Pihak Pertama wali (8) menyadiaian satu tempat ponyimoanan soneniara (TPS) an somentara (TES) yang sesual untuk Linbah dan memiliki akses Menuju lokasi truk pengangkut milik Pihak Kedua. ® (©) waj meravat sera meniaga kebersinan dari Wadeh erode, (wheet than dari led bins) yan omiamkan olen Pinak Kedua, seta berianopungiawab alas penhnen wha an orsebut (©) melakukan semue tindskan pencegahan dan keamanan berkatan de rn gan penangenan, Bemilahan, dan penyimpananipengumpulen Limba 89 Meese ose i Pengangkutan oleh Pihak Kedua. ————— (@) @) (@)_memisahkan Limbah B3 Medis dengan bahan-bahan limbah lainnya yang tidak sesuai dengan spesifikasi pemilahan dan kategori Limban B3 Medis (f)menjamin Limbah BS medis yang akan diangkut oleh Pihak Kedua dalam keadaan sudah dikemas rapi, aman, sesuai dengan prinsip dasar pengemasan limbah B3 medis pada lampiran dan dalam kondisi siap angkut {g)_menjamin bahwa Limbah B3 medis yang diserahterimakan kepada Pihak Kedua adalah benar-benar Limbah B3 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Menten Kesehatan No. 27 Tahun 2017 tentang Pedomen Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasiitas Pelayanan Kesehatan, dan Keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 7 Tahun 2018 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56/MENLHK-SETJEN/20015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Peraturan Menteri Lingkungn Hidup dan Kehutanan No. 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (h)_menjamin bahwe Limbah 83 medis yang diserahterimakan kepada Pihak Kedua tidak tersangkut permasalahan hukum dan/atau tuntutan dari pihak manapun, (i) menjamin bahwa Limbah 83 medis yang diserahterimakan kepada Pihak Kedua tidak akan diserahkan kepada Pihak manapun seiain Pihak Kedua, dan Pihak Pertama menjamin bahwa Limbah B3 yang diserahterimakan kepada Pihak Kedua tersebut tidak sedang dalam Perjanjian dengan Pinak manapun ()_ Wajid menunjuk wakilnya yang akan mendampingi Pihak Kedua pada saat pengangkutan berlangsung sesuai jadwai yang telah ditentukan, (k)_ membuat akun Festronik dan mengisi Dokumen Limbah B3 melalui akun Festronik tersebut (1) mengisi atau memperbaiki deta Dokumen Limbah 83 melalui akun Festronik sesuai dengan berat aktual yang telah dilakukan penimbangan (m) bertanggung jawab dan membebaskan Pihak Kedua dari segala tuntutan atau gugatan hukum @papun baik Perdata maupun Pidana dari pinak manapun apabila Pihak Pertama tidak memenuhi ketentuan ayat 2 ayat (c), (4). (e). (f), (9), (h). (i), @), (Kk), dan (I) (9) mengganti coldstoragestreezer yang dipinjamkan oleh Pihak Kedua apabila Coldstorage/tezer tersebut mengalami Kerusakan atau hilang yang dikarenakan kesalehan atau kelalaian Pihak Pertama, (0) wajib mengembalikan coldstorage/treezer yang dipinjamkan dalam keadaan bersih dan dapat berfungsi dengan baik kepada Pihak Kedua setelah perjanjian ini berakhir atau berdasarkan kesepakatan Para Pihak nantinya (p)_melakukan pembayaran sebagaimana Pasal 3 ayat (1) Perjanjian ini tepat waktu. Pihak Kedua berhak (2) menerima pembayaran dari Pihak Pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) Perjanjian in (D)_menolak dan/atau menunda pengangkutan limbah B3 medis apabila Pihak Pertama tidak memenuhi ketentuan sobagaimana dimaksud pada ayat 2 (c) (@). (6), f), (Q). (RY, (DG). (®) gan(!) serta sebagaimane pada lampiran prinsip dasar pengemasan limbah 'B3' medis sesual Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutenan Nomor S6/MENLHK. SETJEN/20015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasiitas Pelayanan Kesehatan dan implementasi Festronik sesci_ dan Peraluran Menteri Lingkungn Hidup dan Kehutanan No. 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Rahan Berbahaya dan Beracun ()_ mendapat pendamping yang ditunjuk Pihak Pertama yang akan mendampingi Pihak Kedua pada saat pengangkutan berlangsung sesuai jadwal yang telah ditentukan (4) Pihak Kedua wajib (a)_memberikan salinan dokumen perjanjian dan perizinan terkait dengan Perjanjian ini kepada Pihak Kedua apabila diperiukan/diminta oleh Pihak Kedua i rkan besaran b)_menentukan jadwal dan frekuensi pengangkutan limbah B3 medis berdasar (©) nbulan Limbeh 83 Pihek Pertama dan akan menginformasikan kepada Pihak Pertama (satu) atau 2 (dua) hari sebelum pengangkutan limbah B3 dilakukan. (c)_ menyediakan armada pengangkutan dan hanya akan mengangkut Limbah B3 yang sesual dengan rekomendasi dan perizinan yang dimilix (a) mengambil dan mengangkut Limbah 83 medis milik Pihak Pertama yang telah tersimpan dengan baik dani TPS milik Pihak Pertama (e) meminjamkan wadah beroda (wheeled bins) yang berkapasitas 240 ter dan coldstorage/freezer berukuran 607 liter kepada Pihak Pertama, untuk menyimpan Limbah BS Medis sesuai pada Tabel Biaya dan Jasa. (f) wali mengganti coldstorage/treezer jika kondisinya sudah rusak atau tidak layak digunakan lagi, dengan pengecualian apabila kerusakan tersebut bukan akibat dari kesalahan atau kelalaian Pihak Pertama selama masa peminjaman atau Perjanjian (9) melakukan penimbangan Limbah B3 medis yang diserahkan oleh Pihak Pertama ‘menggunakan timbangan sebelum diangkut (nh) Sesuai dengan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja maka Pihak Kedua dilarang membuka kemasan Limbah B3 medis yang diseranterimakan oleh Pihak Pertama ()_bertanggung jawab dan atas Limbah 83 medis yang diserahterimakan oleh Pihak Pertama sepanjang Pihak Pertama memenuhi Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 (c) (2), (©). 9, (9), (FD, (i), G), (k), dan (I) di atas (5) Para Pihak wajib menandatangani Berita Acara Kelidakadaan Limbah, apabila tidak terdapat timbulan Limbah B3 pada saat pengangkutan dijadwalkan. PASAL 5 PENGELOLAAN LIMBAH 83 (1) Pihak Kedua adalah perusahan yang telah memiliki in untuk mengangkut Limbah B3 yaitu Rekomendasi Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Izin Penyelenggaraan Angkutan Barang Khusus Untuk Mengangkut Barang Berbahaya (B3) dan Kartu Pengawasan izin Penyelenggaraan Angkutan Barang Berbahaya (B3) yang diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan. (2), Pihak Kedua telah memiliki tzin dan mengoperasikan fasiitas Pengolahan Limbah B3 yang lokasi kegiatannya berada di Dusun Menjing RT. 002, RW. 005, Desa Kayuapak Kecaraton Polokarto, Kabupaten Sukoharo, Provinsi Jawa Tengah ees (S). Pihak Kedua telah memilki tzin Pengumpuian Limbah 83 yang lokasi kegiatannya berada di Kawasen Industri Terboyo, JI. Terboyo Industri Blok M-42, Kelurahan Trimulyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah (4) ihak Kedua memiliki Perjaniian Kerjasama Komitraan denaan Pengumpul, Pengolah, Pemantast {gan Penimbun Limbah BS dalam kaitannya dengan rangkaian Pengelolaan Limbah B3 yang telah mendapat Izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan iin lainnya yang dikeluarkan oleh Pemerintah/Kementerianvinstansi/Lembaga/Dinas Republik Indonesia yang berwenang baik yang telah bekerja sama dengan Pihak Kedua saat Perjanjian ini berlaku maupun Pengelola limbah B3 lain yang akan bekerja sama dengan Pihak Kedua diwaktu yang akan datang (5) Pihak Kedua akan mengangkut, mengumpulkan, mengolah, Limbah B3 milik Pihak Pertama dengan menggunakan Armada Pengangkut milik Pihak Kedua atau Armada Pengangkut lain yang ditunjuk Pihak Kedua ke fasilitas Pengumpuian, Pengolahan, Penimbunan dan/atau Pemanfaatan Limban 83 sebagaimana ayat 1, 2, 3, dan 4 di atas (6). Apabila perjanjian kemitraan sebagaimana ayat 4 di atas berakhir sebelum periode Perjanjian ini berakhir, Para Pihak sepakat bahwa perjanjian ini akan mengikuti perpanjangan perjanjian kemitraan, PASAL 6 DOKUMEN LIMBAH B3 (ELEKTRONIK MANIFEST) Perjanjian ini mengatur bahwa Pihak Pertama wajib membuat akun Festronik dan mengisi Dokumen Limbah B3 melalui akun Festronik sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 6 Tahun 2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun PASAL 7 PROSEDUR TANGGAP DARURAT (1) Pefjanjian ini mengatur tentang prosedur penanganan tanggap darurat bilamana terjadi sesuatu i fasiltas Pengolah Limbah B3 berupa malfungsi, kerusakan, perbaikan alat, dan segala hal yang menyebabkan terhentinya proses Pengolahan danvatau Pemanfaatan Limbah B3. maka Para Pihak setuju dan sepakat bahwa Limbah B3 tersebut untuk jangka waktu tertentu dapat diolah i fasilitas Pengolah Limbah B3 berizin lain yang sudah terkkat perjanjian kerja sama kemitraan dengan Pihak Kedua (2) Dalam hal Pengolah Limbah B3 berizin lain yang terikat perjanjian kerja sama kemitraan dengan Pihak Kedua tidak dapat mengolan dengan alasan sesuai ayat (1) di atas, maka Pihak Kedua ‘akan meneari altemnatif pengolah berizin yang lain (9) Ababila Prosedur tanggap darurat sebagaimana ayat (1) dan (2) di atas tidek dapat Gilaksanakan, maka Pihak Kedua berhak melakukan penghentian layanan sementora Pengangkutan limbah B3 dengan pemberitanuan paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelan Prosedur tanggap darurat sebagaimana ayat (1) dan (2) tidak dapat dilakukan PASAL 8 PEMBERITAHUAN Setiap pemberitahuan atau dokumen lain yang diberikan berdasarkan Perjanjan ini harus dibuat planer lis dan dikrimkan ke alamat Para Pihak, untuk selanjutnya ditetapkan penanggung jawab Pelaksana kegiatan masing-masing Pihak sebagai berikut Pihak Pertama : Nama Pelaksana Tri Winarno Posisi Sarpras Alamat | Raya Solo-Tawangmangu Km 103 Jati, Jaten, Karanganyar Email *8ujatihusada kra@gmail. com Nama Pelaksana Betty Rachmawati, AMK Posisi Kepala IPSRS Alamat 5 Raya Solo-Tawangmangu Km 10.3 Jati, Jaten, Karanganyar Email su jatihusada kra@gmail.com Pihak Kedua Nama Pelaksana —: Ayu Dwi Lestari Posisi ‘Customer Relation Officer Alamat JI Kabupaten Km 4,5 Kronggahan, Trinanggo, Gamping, Sleman Yogyakarta - 55291 7 Telp : 0274 4530330 / 021- 5088-0198/ Call Center 081311116800 Email ditujukan Marketina@arahenvironmental.com, Dan tembusan ke —_ayu.dwi@arahenvironmental com, lianti,p@arahenvironmental.com PASAL 9 FORCE MAJEURE (1). Force Majeure dalam Perjanjian adalah peristia yang terjadi diluar kekuasaan manusia untuk mencegahnya, termasuk tetap’ tidak terbatas pada bencana alam, gempa bumi, banjr, gunung meletus, kebakaran, tanah longsor, angin puting beliung atau angin tornado,” perang, Pemberontakan, huruhara, pemogokan, wabah penyakit, epidemi, blockade, embargo, sabotase, kecelakaan, ledaken, perubahan peraturan perundang-undangan, perubahan kebijakan pemerintah, krisis ekonomi, dan peristiwa lain apapun diluar kekuasaan Para Pihak atau salah satu Pihak yang terkena Force Majeure yang menyebabkan Para Pihak atau salah satu Pihak yang terkena Force Majeure tersebut tidak dapat melaksanakan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian. (2). Dalam hal terjadi suatu keadaan Force Majeure yang mengakibatkan Para Pihak atau salah satu Pihhak yang terkena Force Majeure tidak dapat melaksanakan kewajiban yang tercantum galam perjanjian, atau apabila Force Majeure tersebut menyebabkan kewajiban Para Pihak atau Pihak yang terkena Force Majeure tertunda, maka pelaksanaan kewajban Para Pihak atau Pihak yang terkena Force Majeure berdasarkan perjanjian ini akan diperpanjang untuk jangka waktu selama berlangsungnya keadaan Force Majeure tersebut tanpa melepaskan an masing-masing Pihak (9). Aeabila setelah 30 (tiga pulun) hari Kalender setelah terjadinya Force Majeure, Pihak yang mengelami Force Majeure telah melakukan upaya maksimal tetapi tetap' tidak dapat re sanakan ketentuan dalam Perjanjian in, maka Para Pihak akan melakukan perundincen (4). Pihak yang tidak dapat melaksanakan kewallbannya dikarenakan kondisi dan/atau keadaan $syagaimana ayat (1) di atas, wajib memberitahukan secara tertuls dalam waktu paling lembet 14 (empat belas) hari kena sejak terjadinya Force Majeure tersebut (8). Kelalaian dalam memenuhi kewajiban pemberitahuan sebagaimana ayat (4) di ates. tidak Giakui sebagai peristiwa Force Majeure sebagaimana Pasal 8 ayet (1) dalam Perjanjian in PASAL 10 PENYELESAIAN PERSELISIHAN (1) Para Pinak sepakat bahwa segala bentuk permasalahan yang timbul atas pelaksanaan Perjanjian ini akan diselesaikan dengan cara musyawarah. (2) Apabila dalam waktu 30 (liga puluh) hari kalender selelan musyawarah tidak tercapai perdamaian, maka Para Pihak sepakat uniuk menyelesaikannya di Pengadilan Setempat. PASAL 11 KETENTUAN LAIN (1), Perjanjian ini tunduk kepada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia, (2). Dalam hal salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian ini menjadi tidak sah, tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan, pslaksanaan ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini akan tetap berlaku dan mengikat Para Pihak Atas ketentuan yang menjadi tidak sah tersebut, Para Pihak harus segera mengadakan perubanan-perubahan yang diperlukan atas Perjanjian ini sehingga hak-hak dan kewajiban-kewajiban Para Pihak tetap dapat dipertahankan dengan kondisi yang paling menyamai ketentuan yang dinyatakan tidak sah, tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan tersebut (3). Apabila Pihak Pertama tidak mengimplementasikan Festronik sampai dengan berakhirnya masa Perjanjian setagaimana Pasal 2 ayat (2) Perjanijian ini, maka Pihak Kedua berhak untuk tidak melakukan pelayanan Jasa, dan segala biaya yang sudah diterima Pihak Kedua tidak dapat dikembalikan (4). Perjanjian ini merupakan seluruh perjanjian dan kesepakatan Para Pihak dan menggantikan selurun perjanjian secara verbal maupun tertulis, janjijanji atau kesepakatan-kesepakatan tainnya sehubungan dengan hal-hal yang diatur dalam Perjanjian ini. Tidek ada Pihak yang dapat menyatakan suatu perjanjian atau kesepakatan berlaku yang tidak dinyatakan dalam Perjanjian ini (5), _Bilamana terdapat lampiran pada Perjanjan ini, maka merupakan bagian integral dan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Peranjian ini (6). Setiap teks publikasi untuk media cetak atau komunikasi lainnya yang akan diterbitkan oleh media cetak hanya dapat dibuat setelah mendapat persetujuan dari Para Pihak (7) Para Pihak wajib menjaga dan dilarang menyebarkan dokumentasi seperti folo, gambar berakhimya Perjanjian ini yang dapat berakibat pada tuntutan hukum di kemudian Parl (8) Hal-hal lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjan ini akan diatur prorupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini (9). Perianiian ini bukan merupakan atau tidak dapat dipakai sebagai Bukti Ketaxtan Pengelolaan Limbah B3 (compliance). Bukti ketaatan harus menggunakan Dokumen Limbah BS (Festronik) Sesual Cengan jumlah Limbah B3 yang dihasilkan menurut Undang-Undang dan Peraiuran yang berlaku di indonesia, Demikian Perjanjian ini dibuat, disetujui, dan ditandatangany oleh Para Pihak pada hari dan tanggal sebagaimana disebutkan pada awal Perjanjian, 1ak Pertama, Pihak Kedua, RSU JATI HUSADA KARANGANYAR PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA © eeneas arin. Julianti Puji Astuti eS Direktur Regional Sales Manager LAMPIRAN 1 BIAYA DAN JASA Para Pihak setuju pengenaan Biaya dan Jasa dalam Perjanjian sebagai benkut: Biaya Jasa Limbah B3 Medis Biaya Jasa Minimum PPN Penagihan Biaya Jasa Lokasi Pelayanan Jumlah Pelayanan Biaya Tambahan Fasilitas Rp 8.000,-(Sembilan ribu rupiah) per kilogram Sesuai dengan Pasal 1 Ayat 1 (i) dan Pasal 3 Ayat 4 Perjanjian, bilamana timbulan Limbah B3 Medis pada suatu bulan di bawah Batasan Minimum Limbah, maka Pihak Kedua akan mengenakan taginan kepada Pihak Pertama pada bulan tersebut senilai Batasan Minimum Limbah (200 kg/bulan) dikalikan Biaya Jasa Biaya Jasa belum termasuk PPN % Pihak Kedua akan melakukan tagihan kepada Pihak Pertama terhadap Biaya Jasa setiap bulan, RSU JATI HUSADA KARANGANYAR JI Raya Solo-Tawangmangu Km 10.3 Jati Jaten Karanganyar, Jawa Tengah 57731 ‘Seminggu 1 (satu) Kali Bila _Pihak Pertama _menginginkan _pelayanan/pengangkutan tambahan maka aibebankan biaya sebagai berikut Rp 500.000,- per pelayanan belum termasuk PPN % Peminjaman 2 (dua) Wheeled Bins dan 1 Coldstorage 607 liter Tabel Biaya Jasa ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian dengan Nomor Pihak Rertama | 017/ SKB/ RSJH/ V/ 2022 dan Pihak Kedua O408/PKS-S/KAN/AE|.-YGY/VID0D2 tertanggal 04/05/2022 Pihak Pertama, Pihak Kedua, RSU JATI HUSADA KARANGANYAR PT ARAH ENVIRONMENTAL INDONESIA Julianti Pui Astuti Regional Sales Manager Limbah Medis. 1) 2) 3) 4) 5) 6) LAMPIRAN 2 LIMBAH 83 MEDIS + Jeringan tubuh manusia dan hewan + Organ-organ tubuh, anggota gerak, bagian tubuh yang lain + Plasenta, Jenin manusia, Jaringan tubuh hewan carcasses + Darah (steril maupun yang terinfeksi), Cairan tubuh, Hasil ekskresi + Isi/hasil dari mesin penyedot portabel (succion machine) + Sisa/bekas pembalut operasi + Cotton wool, Sarung tangan, Apusan / swabs + Plester /Pembalut + Kertas peresap untuk pembersihan darah atau cairan tubuh + Material iain seperti duk sterl yang bisa dipakai lagi untuk kasus- asus penyakitinfeksi (missal: biopsijaringan, darah, urin, kotoran) + Alat suntik bokas pakai, Jarum + Benda-benda tajam yang dapat menyebabkan luka atau tusukan, Pecahan gelas, Botol obat suntik (vials) + __Ampul obat suntik, Guide wire (sisa diagnostik) ee + Sisa pemeriksaan patologi dan pemeniksaan laboratorium darah + Transfus! darah, Lab mikrobiologi, Lab histologi /jaringan + _Ruang jenazan oo + Jaringan, barang2 laboratorium yang mengandung kuman infeksius + Obat kadaluarsa yang telah dikembelikan dari ruang perawatan ‘Obat yang dimuntahkan, Obat yang terkontaminasi ‘Obat-obat yang terkontaminasi selama proses penjahitan Sisa obat yang tidak dipakai lagi, Limbah bahen ki ‘Alas tempat tidur bekas pakai Kantong urine, Incontinence pads Pembalut wanita, Kantong Stoma Limbah cair sise kegiatan laboratorium —_ eon os ‘Tata cara penanganan dan pengikatan Limbaly 83 dalam plastik kuning yangbenar_ _— LAMPIRAN 2 PRINSIP DASAR PENGEMASAN LIMBAH 83 (P.56/MENLHK-SETJEN/2018) Limbah harus diletakkan dalam wadah at sesuai ketegori Limbah Volume paling tinggi Limbah yang dimasukkan ke salam wadah atau kantong Limbah adalah 3/4 (tiga per empat) Limban dar volume, sebelum dtutup seca’ aman den dilakukan pengelolaan selanjutoya, Penanganen (handling) Liman harus dilakukan denga” nat-hati untuk menghindar tertusuk benda tajam, ‘apabiia Limbah benda tajam tidak diouang dalam wadi2h arau kantong Limibah sesuai kelompok Limbah Pemadatan atau penekanan Limbah dalam wada” atu xantong Limbah dengan tangan atau kaki harus dihindari secara mutiak Penanganan Limbah secara manual harus dihinvar’. Apabila hal tersebut harus dilakukan, bagian ates kantong Limbah harus tertutup dan penangannya sejauh mungkin dari tubuh, Penggunaan wadah atau kantong Limban ganc haus dilekukan, apabila wadah atau kantong limba bbocor. robek atau tidak tertutup sempurn tajam secara perane pergumputan sehingga udara Gaiam internal). vast antong “berwurare dengan mondo kantong ke oawan 3 melobanginya unt | _mengeluarnan ucara Putar ujung atas plastik untuk membentuic kepang tunggal 0) a Hanya Limban infeksius 4 Gunakan kepang yang boleh dimasukkan ke plastik untuk dalam waseh in'—Limoan ay membentuk _ikatan terkene derah atau ca tunggal Dilarang tubuh — Limbah mengiket ‘dengan tajam ditempatwen paca model “telinga kelinci | wadah— Limbah bende Limbah haus 5 Letakkan penutup wadah ditempatkan dala dan tempat wadah ‘sesusi_cenga e * pada tempat jenis dan karakter enyimpanan sementara Limban Tark plastic %. (atau pada lokasi LAMPIRAN 4 PENGEMASAN YANG BAIK UNTUK LIMBAH B3 TAJAM * _Limbah 83 harus dikemas dalam plastik kuning dengan aiikat tunggal, aman. rapi, dan tidak ada boco: ‘+ Safety box harus kering, tidak rembes/bocor dan dapat ditutup rapat, apabila kondisi safety box sudah tidak baik maka harus dikem stk kuning CONTOH PENGEMASAN YANG TIDAK BAIK UNTUK LIMBAH LIMBAH B3 TAJAM * Kondisi kemasan plastik sudah sobek © Limbah 83 dikemas dalam plastik selain wan in * _Limbah B3 tajam tidak dikemas dalam safety 5

Anda mungkin juga menyukai