Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan anugrah yang telah
diberikan kepada penyusun, sehingga Pedoman Mutu Rumah Sakit Umum Jati Husada Karanganyar
ini dapat selesai di susun.
Panduan ini merupakan panduan bagi seluruh bagian baik manajemen, pelayanan dan
penunjang di RSU Jati Husada untuk acuan dalam kegiatan-kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, sebagai salah satu usaha peningkatan mutu dan kualitas pelayanan.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Mutu Rumah Sakit Umum Jati Husada
Karanganyar.
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Jati Husada beralamat di Jl. Raya Solo – Tawangmangu Km 10
Jati Jaten Karanganyar yang mulai beroperasional tanggal 4 Januari 2005. Pemilik lama
adalah Yayasan Tentram Makmur Karanganyar, dan pemilik baru adalah PT. Tenteram
Makmur Utama dengan ijin operasional : Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karanganyar Nomor 503/01/RS/Tahun 2019
Tanggal 22 Maret 2019 Tentang Izin Operasional dan Penetapan kelas Sebagai Rumah Sakit
Umum Kelas D RSU Jati Husada Karanganyar. Dengan Kapasitas rawat inap adalah 72
tempat tidur yang meliputi kamar VIP 4 bed, Kelas 1 18 bed, Kelas 2 14 bed,Kelas 3 18 bed,
Isolasi 11 bed, Icu Covid 4 bed, Icu Non Covid 3 bed.Jangkauan layanan meliputi Kabupaten
Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Sragen.
Dalam upaya menghadapi persaingan global khususnya di Karanganyar, Rumah
Sakit Umum Jati Husada berusaha memenangkan persaingan dengan cara menjaga mutu
layanan, SDM, sarana prasarana, dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Upaya yang
dijalankan oleh rumah sakit merupakan upaya berbasis kepercayaan yang berarti bahwa
berkembang tidaknya organisasi ini tergantung pada besarnya kepercayaan pelanggan/
pengguna jasa pelayanan.
Oleh karena itu, Rumah Sakit Umum Jati Husada sebagai fasilitas kesehatan lanjutan
bertanggung jawab memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan melihat kebutuhan
pasar, dalam hal ini masyarakat di wilayah Karanganyar dan sekitarnya. Penerapan kegiatan
pelayanan yang dilakukan diwujudkan dalam berbagai bentuk program dan kegiatan yang
mengacu pada visi dan misi Rumah Sakit .
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum
Jati Husada Karanganyar secara efektif, efisien dan berkesinambungan.
b. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan RSU Jati Husada Karanganyar melalui
pelaksanaan penilaian indikator - indikator mutu yang sudah ditetapkan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu manajemen RSU Jati Husada Karanganyar
b. Meningkatkan mutu pelayanan klinis dan penunjang RSU Jati Husada Karanganyar
c. Meningkatkan mutu pelayanan prioritas RSU Jati Husada Karanganyar
d. Meningkatkan pencapaian indikator mutu nasional sesuai target di RSU Jati Husada
Karanganyar
e. Meningkatkan pencapaian indikator sasaran keselamatan pasien sesuai standar yang
sudah ditetapkan.
f. Meningkatkan angka kepatuhan clinical pathway
g. Terbentuknya sistem pelaporan insiden keselamatan pasien yang baik
h. Terbentuknya sistem pengelolaan kepuasan pelanggan yang baik
i. Terselenggaranya sistem pengelolaan dan pelaporan hasil indikator – indikator mutu
dengan baik dan berkesinambungan
j. Terselenggaranya sistem evaluasi kontrak pihak ketiga yang baik
k. Terselenggaranya pengelolaan risiko di manajemen, pelayanan dan penunjang
(sarpras), serta PPI.
l. Terselenggaranya pengelolaan keamanan karyawan dalam upaya penerapan K3 RS
m. Terselenggaranya pengelolaan keamanan lingkungan dalam upaya penerapan K3 RS
n. Terselenggaranya pelaksanaan program diklat PMKP sesuai dengan program kerja
C. BATASAN OPERASIONAL
1. Pihak Yang berkepentingan
a) Konsumen
b) Pembayar/Asuransi/Perusahaan
c) Manajemen
d) Karyawan
e) Masyarakat
f) Pemerintah
g) Ikatan Profesi
2. Dari Segi Aspek
a) Keprofesian
b) Efisiensi
c) Keamanan Pasien
d) Keselamatan Pasien
e) Kepuasan Pasien
f) Aspek Sosisal Budaya
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rumah
sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Direktur RS
Tim Keselamatan
Tim Peningkatan Mutu Pasien
A. DENAH RUANG
Ruangan Akreditasi terletah di lantai 3 di aula RSU Jati Husada Karanganyar
R R. AKRED
PT
P
a
n
t
R
i
B. STANDAR FASILITAS
Standar Fasilitas yang ada di Tim PMKP
1. Ruang Dokumen
2. 1 Set Komputer
3. Jaringan Internet
4. Alat Tulis
BAB IV
TATA LAKSANA
Untuk mewujudkan fungsi sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang berupaya untuk
menerapkan prinsip-prinsip budaya keselamatan, budaya tidak saling menyalahkan (non-blaming),
dan budaya belajar, maka pimpinan serta seluruh karyawan dan karyawati Rumah Sakit Sakit
Umum Jati Husada Karanganyar berkomitmen untuk melaksanakan tanggung jawab dalam
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Adapun perwujudan dari komitmen tersebut akan selalu diupayakan dalam bentuk perbaikan
mutu dan kinerja pelayanan yang berkelanjutan dengan melibatkan peran lintas program serta lintas
sektor.
BAB VI
KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
1. Direktur Rumah Sakit dan seluruh staf maupun karyawan wajib berpartisipasi dalam program
mutu/ kinerja Rumah Sakit dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan keselamatan
pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran rumah sakit.
3. Kebijakan mutu rumah sakit dalam memberikan pelayanan disusun secara bersama dan
dituangkan dalam pedoman mutu dan kinerja
4. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/ kinerja disusun berdasarkan visi dan misi, dan tujuan
Rumah Sakit
5. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Rumah Sakit Umum Jati Husada Karanganyar
dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung jawab Manajemen
Mutu.
6. Perencanaan mutu/ kinerja meliputi perencanaan mutu/ area manajemen, area klinis dan
penunjang, sasaran keselamatan pasien, pelayanan prioritas, serta mutu nasional.
7. Perencanaan mutu/ kinerja manajemen meliputi paling tidak;
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit medis
c. Pelaksanaan kegiatan diklat peningkatan mutu dan keselamatan pasien
d. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga
8. Perencanaan mutu/ kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi paling tidak :
a. Pelayanan prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan visi dan misi Rumah Sakit
b. Pelayanan prioritas Rumah Sakit Jati Husada adalah pelayanan geriatri
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang
terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, dan indikator klinis, yang meliputi indikator
struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi, perancangan
sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko diterapkan pada semua lini pelayanan pelayanan klinis.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian tidak
diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien
diterapkan di seluruh unit pelayanan.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak
lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
9. Dalam upaya perbaikan mutu/ kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien melibatkan/
memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan
untuk berperan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut
program-program kegiatan mutu/ kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien.
10. Perancangan sistem/ proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini :
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, serta perencanaan Rumah sakit,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan pedoman praktik klinis, standar pelayanan klinis,
kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian
Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Rumah sakit,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
11. Seluruh kegiatan mutu/ kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
12. Hasil-hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus disosialisasikan kepada pihak-
pihak terkait yang membutuhkan
13. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Direktur Rumah sakit tiap tribulan dan akhir tahun. Laporan
kegiatan mutu juga disampaikan kepada Pemilik RS setiap akhir tahun.
14. Berdasarkan visi misi Rumah Sakit Umum Jati Husada Karanganyar, sehingga ditetapkan
pelayanan prioritas adalah pelayanan geriatri.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
K3RS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit, khususnya
dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi SDM Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar pasien, dan
masyarakat di sekitar Rumah Sakit.
Di RSU Jati Husada Tim K3RS melakukan kegiatan adalah MCU karyawan , Antara Tim Mutu
dan Tim K3RS mempunyai tugas yang sama yaitu menjaga keselamatan dan kenyamanan pasien,
pengunjung , karyawan dan lingkungan sekitar yang berada di RSU Jati Husada Karanganyar.
BAB VIII
PENINGKATAN ,KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RESIKO
_
D. REGISTER RISIKO
Risiko-risiko yang terkait dengan penyediaan pelayanan pasien di Rumah sakit harus
diidentifikasi, dianalisis, dan diupayakan untuk meminimalkan/ mencegah terjadinya, dan jika
terjadi kejadian dilakukan upaya untuk mengatasi akibat kejadian.
Adapun langkah- langkah penyusunan register risiko adalah sebagai berikut :
1. Unit kerja atau kegiatan pelayanan memetakan risiko-risiko yang mungkin terjadi.
2. Menentukan tingkat risiko (dihitung dengan memperhatikan dampak risiko dan
kemungkinan terjadinya).
3. Memperkirakan penyebab terjadinya risiko.
4. Memperkirakan akibat jika terpapar risiko.
5. Mempertimbangkan upaya pencegahan terjadinya risiko.
6. Menentukan upaya penanganan jika terpapar risiko.
7. Menentukan penanggung jawab atas kemungkinan terjadinya risiko.
8. Menentukan tujuan pelaporan jika terpapar risiko.
Hasil analisis dituangkan dalam table register risiko seperti di bawah ini :
F. AUDIT MEDIS
Audit medis (audit klinis) adalah suatu proses peningkatan mutu yang mencoba
memperbaiki pelayanan pasien dan hasilnya melalui aktifitas tinjauan pelayanan sistematis
dibandingkan dengan kriteria yang jelas dan penerapan perubahan.
Penerapan audit medis dilaksanakan sesuai dengan topik yang dipilih berdasarkan
prioritas. Pengumpulan data audit medis dilaksanakan sepanjang tahun. Adapun langkah-
langkah dalam pelaksanaan audit medis adalah sebagai berikut :
1. Persiapan audit medis
a. Melibatkan pasien dan pihak-pihak terkait
b. Menyusun kebijakan dan prosedur audit medis
c. Membentuk tim audit medis
d. Menyusun perencanaan audit medis termasuk pembiayaan
e. Menyusun jadwal audit medis
f. Menyiapkan sarana prasarana dan sumber daya manusia untuk audit medis
2. Pemilihan topik audit medis
d. Menggunakan kriteria High Risk, High Cost, High Volume, dan Problem prone
e. Berdasarkan keluhan masyarakat atau harapan dan kebutuhan masyarakat
f. Berdasarkan data Insiden Keselamatan Pasien
g. Berdasarkan hasil Analisa adanya inefisiensi dalam pelayanan
3. Menetapkan tujuan audit medis
a. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
b. Untuk memastikan IKP tidak terulang kembali
c. Untuk membuat perubahan sistem jika diperlukan
4. Menetapkan kriteria audit medis
a. Pernyataan yang menetapkan apa yang diukur
b. Representasi dari elemen pelayanan yang dapat diukur secara objektif
c. Tingkat kinerja yang digunakan sebagai acuan (level of performance)
5. Merencanakan pengumpulan data audit medis
Jumlah sampel audit medis ditentukan dengan menggunakan sample size calculator
berdasarkan jumlah pasien tahun sebelumnya selama kurun waktu satu tahun.
6. Melaksanakan pengumpulan data audit medis
Data audit medis dikumpulkan setiap bulan bekerja sama dengan petugas rekam medik
Rumah sakit.
7. Melaksanakan analisis data audit medis
Data sampel audit medis yang telah terkumpul dilakukan analisis untuk masing-masing
topik setahun dua kali.
8. Menentukan rencana perbaikan dan tindak lanjut
G. RAPAT EVALUASI
Rapat evaluasi bulanan tim PMKP adalah pertemuan yang dilakukan oleh Tim PMKP
secara periodik sebulan sekali untuk meninjau kinerja sistem manajemen mutu, dan kinerja
pelayanan/ upaya Rumah sakit melalui evaluasi indikator mutu yang telah ditetapkan.
Rapat evaluasi tiga bulanan PMKP yang dihadiri Tim PMKP dan Direktur Rumah Sakit
untuk membahas lebih lanjut tentang kegiatan – kegiatan PMKP sesuai dalam program PMKP
yang telah ditetapkan.
1. Karakteristik Rapat Evaluasi Bulanan tim PMKP
a. Peserta rapat adalah Tim PMKP
b. Dilaksanakan secara berkala.
c. Direncanakan dengan baik.
d. Di dokumentasikan dengan baik.
e. Mengevaluasi efektivitas penerapan sistem manajemen mutu dan dampaknya pada
mutu dan kinerja.
f. Membahas usulan dan rencana perubahan yang perlu dilakukan.
g. Hasil pertemuan disampaikan pada rapat tiga bulan.
h. Pihak manajemen dan pelaksana yang terkait diundang dalam rapat.
i. Menghasilkan luaran:
1. Hasil penilaian indikator
2. Hasil evaluasi
3. Rencana usulan tindak lanjut
2. Input Rapat Evaluasi Bulanan Tim PMKP
a. Hasil pencapaian indikator mutu manajemen
b. Hasil pencapaian indikator mutu unit
c. Hasil pencapaian indikator pelayanan prioritas
d. Hasil pencapaian indikator mutu nasional
e. Hasil pencapaian indikator mutu sasaran keselamatan pasien
f. Hasil laporan insiden keselamatan pasien bulanan
g. Hasil pencapaian surveilanse PPI
h. Hasil pencapaian kepatuhan terhadap clinical pathway
i. Hasil kepuasan pelanggan
3. Output Rapat Evaluasi Bulanan Tim PMKP
a. Evaluasi pencapaian indikator mutu manajemen
b. Evaluasi pencapaian indikator mutu unit
c. Evaluasi pencapaian indikator pelayanan prioritas
d. Evaluasi pencapaian indikator mutu nasional
e. Evaluasi pencapaian indikator mutu sasaran keselamatan pasien
f. Evaluasi laporan insiden keselamatan pasien bulanan
g. Evaluasi pencapaian surveilanse PPI
h. Evaluasi pencapaian kepatuhan terhadap clinical pathway
i. Evaluasi hasil kepuasan pelanggan
j. Usulan perbaikan dan rencana tindak lanjut hasil evaluasi.
Output evaluasi rapat bulanan beserta usulan – usulan rencana tindak lanjut akan
disampaikan dalam rapat evaluasi tiga bulan bersama Direktur Rumah Sakit.
4. Agenda Rapat Evaluasi Bulanan Tim PMKP
a. Pembukaan oleh Ketua Tim PMKP
b. Pelaporan hasil pencapaian sebelumnya oleh sekretaris PMKP
c. Pelaporan hasil pencapaian bulanan yang terbaru oleh masing-masing unit
d. Pembahasan hasil pencapaian kinerja mutu
5. Karakteristik Rapat Evaluasi Tiga Bulanan tim PMKP
a. Peserta rapat adalah Tim PMKP dan juga DIrektur Rumah Sakit
b. Dilaksanakan secara berkala.
c. Direncanakan dengan baik.
d. Di dokumentasikan dengan baik.
e. Mengevaluasi efektivitas penerapan sistem manajemen mutu dan dampaknya pada
mutu dan kinerja.
f. Membahas usulan dan rencana perubahan yang perlu dilakukan berdasarkan
pembahasan rapat evaluasi bulanan Tim PMKP
g. Pihak manajemen dan pelaksana yang terkait diundang dalam rapat.
h. Menghasilkan luaran:
1. Persetujuan rencana tindak lanjut
2. Rencana perbaikan kegiatan mutu dan keselamatan pasien
6. Input Rapat Evaluasi Tiga Bulanan Tim PMKP
a. Hasil pencapaian selama tiga bulan yang sudah dilakukan rekapan saat rapat evaluasi
bulanan Tim PMKP
b. Usulan pembahasan saat repat evaluasi bulanan Tim PMKP
7. Output Rapat Evaluasi Tiga Bulanan Tim PMKP
a. Keputusan usulan perbaikan dan rencana tindak lanjut hasil evaluasi.
b. Rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan.
8. Agenda Rapat Evaluasi Tiga Bulan Tim PMKP
a. Pembukaan oleh Ketua Tim Mutu
b. Arahan dari Direktur Rumah Sakit
c. Pembahasan hasil pertemuan evaluasi tiga bulan sebelumnya
d. Pembahasan keluhan dab kepuasan pelanggan
e. Hasil penilaian kepuasan pelanggan
f. Hasil penilaian kinerja
g. Masalah-masalah operasional yang terkait dengan penerapan sistem manajemen
mutu dan penyelenggaraan pelayanan baik klinis
h. Rencana perbaikan dan perubahan yang perlu dilakukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan klinis
i. Rekomendasi untuk perbaikan
j. Penutup
H. Pengendalian Dokumen Mutu dan Keselamatan Pasien
Pengendalian Dokumen secara umum dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi :
1. Dokumen level 1 : Kebijakan
2. Dokumen level 2 : Pedoman / Manual
3. Dokumen level 3 : Standar prosedur operasional
4. Dokumen level 4 : Rekaman–rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman, dan prosedur
K. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Terhadap Pelaporan Kegiatan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien
Hasil pelaporan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien akan disampaikan
dalam forum-forum pertemuan baik rutin maupun insidental. Hasil pelaporan juga
disampaikan dalam berbagai media informasi seperti leaflet, video promosi, serta sosial
media.
Untuk hasil tindak lanjut menyeluruh dan terintegrasi, maka laporan hasil kegiatan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien dibawa dalam rapat tinjauan manajemen dan hasil
keluarannya disampaikan kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Jati Husada Karanganyar.