Anda di halaman 1dari 1
a a Kasus: Ee a dosarya {ci orang dilarang untuk membuang sampah di segala tempat. Membuang Danze hanya dapat dilakukan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang telah dibuat oleh nas Tata Kota. Namun demikian, Dinas Tata Kota tidak membuat TPS di kecamatan Banyu Urip, kota Jombang. Alasannya: Dinas Tata Kota belum memiliki dana yang cukup untuk Pembangunan TPS di wilayah itu. Di samping itu, lokasi yang dipandang cocok untuk enempatan TPS itu belum dipersiapkan oleh Dinas Tata Kota. Untuk membuang sampah di TPS, \warga Banyu Urip harus menempuh jarak setidaknya 5 km, di kecamatan Bantaran. Mereka juga sering ditegur oleh warga Bantaran, karena daya tampung TPS di kecamatan Bantaran memang tidak terlalu besar, sehingga membuat sampah di situ berserakan, sebelum dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh petugas. ‘Menghadapi situasi tersebut, Camat Kecamatan Banyu Urip atas desakan dari warganya, ‘mengirimkan surat permohonan kepada walikota Jombang (Amir Syahbrani, BA, NIP: 330981) agar warga Banyu Urip diperkenankan untuk mendirikan TPS dan membuang sampah di Tempat Pembuangan Sampah yang akan dibuat atas prakarsa warga kecamatan Banyu Urip sendiri. Surat permohonan Camat tersebut dibuat pada tanggal 11 Agustus 2017, dengan No: Kec-BU/VIII- 2017/123-E. Mereka berencana membangun TPS itu di desa Legok Gembili, kecamatan Banyu Urip, terletak di atas tanah seluas 500 M2. Dengan dibangunnya TPS tersebut, maka semua masyarakat Kecamatan Banyu Urip dapat membuang sampah langsung ke TPS tersebut. Untuk menghindarkan terjadinya penumpukan sampah dan menghindari penambahan biaya yang harus itanggung oleh masyarakat kecamatan Banyu Urip, Camat juga meminta agar setiap hari Sabtu Dinas Tata Kota akan mengirimkan petugas yang mengangkut sampah di TPS tersebut ke TPA. Permintaan Camat tersebut ditindaklanjuti oleh wali kota yang kemudian mengadakan Rapat Koordinasi tanggal 1 September 2017 dengan Dinas Tata Kota dan Dinas Kebersihan Kota Jombang. Permohonan tersebut dalam rapat koordinasi tersebut dikabulkan seluruhnya, sehingga ibuat dokumen hukum yang merumuskan persetujuan tersebut dengan membuat sebuah besshicking atau khususnya dokumen Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN). Salah satu materi muatan dokumen KTUN yang berkaitan dengan hal tersebut diatas adalah penunjukan Kepala Dinas Kebersihan Kota Jombang (Ir. Sukimo Beroto, NIP: 332109). Penunjukan tersebut sekaligus memberi kewenangan sebagai pengelola dan pengawas pembersihan lokasi TPS swadaya tersebut, mengingat jalan keluar yang telah ditawarkan oleh Camat temyata dapat ‘menjawab masalah yang selama ini dihadapi oleh Dinas Tata Kota. Informasi lain yang perlu diketahui adalah terhitung sejak tanggal 15 September 2017 pembangunan TPS itu sudah dapat dimulai. ‘Beberapa peraturan yang dianggap dapat mendasari keputusan tersebut adalah: UU No. 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup ; UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ; UU No. 26 Tahun 2017 tentang Tata Ruang ; Peraturan Daerah Kota Jombang No. 37 tahun 2011 tentang Tata Kota (LD 2011 No. 12); Peraturan Daerah Kota Jombang No. 12 tahun 2012 tentang Pengelolaan Kebersihan Kota (LD 2012No. 6). Peraturan — Peraturan lain yang terkait Tugas Anda: | | ; Buatlah secara lengkap beschikking (KTUN) sebagaimana yang dimaksud diatas.

Anda mungkin juga menyukai