PROVINSI LAMPUNG
PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG
NOMOR 43 TAHUN 2016
TENTANG
TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA
DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDAR LAMPUNG
2
11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan
Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4408);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4637);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang
Pengupahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 237, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5747);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);
15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor PER. 07/MEN/IV/2008 tentang Penempatan
Tenaga Kerja;
16. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor PER. 21/MEN/IX/2009 tentang Pedoman
Pelayanan Produktivitas;
17. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor PER. 22/MEN/IX/2009 Tentang
Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri;
18. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor PER. 23/MEN/IX/2009 Tentang Pendidikan
dan Pelatihan Kerja Bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia di Luar
Negeri;
19. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2013 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Pelatihan Kerja Nasional di Daerah;
20. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara
Penggunaan Tenaga Kerja Asing;
3
21. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor
17 Tahun 2016 tentang Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran
Lembaga Pelatihan Kerja;
22. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor KEP. 16/MEN/2001 tentang Tata Cara
Pencatatan Serikat Pekerja / Serikat Buruh;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
4
c. Walikota adalah Walikota Bandar Lampung;
d. Wakil Walikota adalah Wakil Walikota Kota Bandar Lampung;
e. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Bandar
Lampung;
f. Peraturan adalah Peraturan Walikota Bandar Lampung;
g. Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung;
h. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar
Lampung;
i. Unit Pelaksana Teknis Selanjutnya disingkat UPT adalah Unsur
Pelaksana Teknis pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar
Lampung;
j. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan
Fungsional Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung;
k. Tenaga Kerja adalah Setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan sendiri maupun masyarakat;
l. Antar Kerja Lokal (AKL) adalah penempatan tenaga kerja antar
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi;
m. Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) adalah penempatan tenaga
kerja antar provinsi dalam wilayah Republik Indonesia;
n. Antar Kerja Antar Negara (AKAN) adalah penempatan tenaga
kerja di luar negeri;
o. Informasi Pasar Kerja adalah keterangan mengenai karakteristik
kebutuhan dan persediaan tenaga kerja;
p. Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang
diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga
pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan
dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih
berpengalaman dalam proses produksi barang dan/ jasa di
perusahaan;
q. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
kerja, produktifitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan atau pekerjaan;
5
r. Hubungan Industrial adalah hubungan semua pihak yang terkait
atau berkepentingan atas proses produksi barang atau jasa di
suatu perusahaan;
s. Serikat Pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan
untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan
yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan
bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya;
t. Peraturan Perusahaan (PP) adalah peraturan yang dibuat secara
tertulis oleh perusahaan yang di dalamnya memuat syarat-syarat
kerja dan tata tertib;
u. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) adalah kesepakatan secara
tertulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang dibuat
secara bersama-sama antara pengusaha atau beberapa
pengusaha dengan organisasi serikat pekerja/gabungan
organisasi serikat pekerja yang sudah terdaftar pada instansi
yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan;
v. Produktivitas Tenaga Kerja adalah tingkat kemampuan tenaga
kerja dalam menghasilkan produk;
w. Standardisasi adalah penyesuaian bentuk (ukuran, kualitas dan
sebagainya) dengan pedoman/standard yang telah ditetapkan;
x. Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan atau
melakukan suatu pekerjaan yang dilandasi atas keterampilan dan
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut.
BAB II
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Pertama
Kedudukan
Pasal 2
6
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 3
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 4
BAB III
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 5
7
d. Bidang Produktivitas dan Transmigrasi:
1. Seksi Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja;
2. Seksi Pemagangan Tenaga Kerja;
3. Seksi Penataan dan Pengembangan Transmigrasi.
e. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan
Kesempatan Kerja:
1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri;
2. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri;
3. Seksi Informasi Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja.
f. Bidang Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga
Kerja:
1. Seksi Hubungan Industrial;
2. Seksi Syarat Kerja dan Jamsostek;
3. Seksi Pembinaan Organisasi dan Kelembagaan Tenaga
Kerja.
g. Unit Pelaksana Teknis;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
BAB IV
URAIAN TUGAS UNSUR DINAS
Bagian Pertama
Kepala Dinas
Pasal 6
8
Produktivitas dan Transmigrasi serta Hubungan Industrial dan
Perlindungan Tenaga Kerja;
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah
daerah di bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan, Pengawasan dan pengendalian di bidang
Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja, Pelatihan dan
Keterampilan Tenaga Kerja, Produktivitas dan Transmigrasi
serta Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja;
d. Pengoordinasian dan kerjasama dengan lembaga/instansi
serta masyarakat terkait kegiatan bidang Penempatan dan
Perluasan Kesempatan Kerja, Pelatihan dan Keterampilan
Tenaga Kerja, Produktivitas dan Transmigrasi serta
Hubungan Industrial dan Perlindungan Tenaga Kerja;
e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota.
Bagian Kedua
SEKRETARIAT
Pasal 7
9
c. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan rumah tangga,
administrasi umum dan kepegawaian, hukum, organisasi,
hubungan masyarakat serta keuangan dan aset;
d. Pengelolaan Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
terhadap pelaksanaan program dan kegiatan Dinas;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan.
Paragraf 1
SUB BAGIAN PROGRAM DAN INFORMASI
Pasal 8
10
Paragraf 2
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Pasal 9
Paragraf 3
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN ASET
Pasal 10
11
Bagian Ketiga
Bidang Pelatihan dan Keterampilan Tenaga Kerja
Pasal 11
12
j. Pelaksanaan Peningkatan SDM Tenaga Kerja melalui
pelatihan dan program pemagangan pada perusahaan baik
dalam negeri maupun luar negeri;
Paragraf 1
Seksi Pelatihan Kerja
Pasal 12
13
d. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga/instansi terkait kegiatan bidang Pelatihan dan
Peningkatan SDM/Tenaga kerja;
e. Menyiapkan bahan fasilitasi dan penyebarluasan informasi
Program pelatihan serta pemasaran lulusan Pelatihan;
f. Menyiapkan Sarana dan Prasarana Pelatihan;
g. Menyiapkan Calon Peserta Pelatihan dan instruktur/ tenaga
Pelatihan;
h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pelatihan dan peningkatan keterampilan tenaga kerja;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 2
Seksi Kompetensi dan Sertifikasi
Pasal 13
14
i. Melaksanakan monitoring dan evaluasi Kompetensi dan
Sertifikasi Tenaga Kerja;
j. Menyiapkan dan menyusun bahan pelaporan pelaksanaan
Kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 3
Seksi Bina Lembaga Pelatihan Kerja
Pasal 14
15
l. Melaksanakan inventarisasi Lembaga Pelatihan Kerja Swasta;
m.Menyusun laporan data dan informasi hasil pelatihan Lembaga
Pelatihan Kerja Swasta dan Pemerintah serta kursus-kursus
pelatihan;
n. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap lembaga
pelatihan kerja Swasta dan Pemerintah serta kursus-kursus
pelatihan;
o. Menyiapkan dan menyusun bahan Pelaporan terkait urusan
Bina Lembaga Pelatihan Kerja;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keempat
Bidang Produktivitas dan Transmigrasi
Pasal 15
16
Kerja, Pemagangan Tenaga Kerja serta Penataan dan
Pengembangan Transmigrasi;
e. Penyebarluasan informasi produktivitas kepada perusahaan;
f. Pelaksanaan fasilitasi dan konsultasi tentang produktivitas
kepada perusahaan;
g. Pengoordinasi pengukuran produktivitas tingkat kota;
h. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
i. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan atasan.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana
dimaksud ayat (2) dan (3), Bidang Produktivitas dan
Transmigrasi, dibantu oleh :
1. Seksi Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja;
2. Seksi Pemagangan Tenaga Kerja;
3. Seksi Penataan dan Pengembangan Transmigrasi.
(5) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
Paragraf 1
Seksi Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja
Pasal 16
17
perusahaan/ unit usaha dan peningkatan produktivitas
tenaga kerja;
g. Menyiapkan bahan, alat, teknik, metode peningkatan dan
pengukuran produktivitas;
h. Menyiapkan sumber daya manusia bidang pengukuran
produktivitas;
i. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan konsultasi
peningkatan produktivitas di perusahaan dan masyarakat;
j. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan pelatihan
Kewirausahaan;
k. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan
terkait urusan produktivitas tenaga kerja;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 2
Seksi Pemagangan Tenaga Kerja
Pasal 17
18
i. Melaksanakan monitoring dan Evaluasi Program serta
pelaporan terkait Pemagangan tenaga kerja;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 3
Seksi Penataan dan Pengembangan Transmigrasi
Pasal 18
Bagian Kelima
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan
Perluasan Kesempatan Kerja
Pasal 19
19
(2) Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
mempunyai tugas merumuskan dan melaksanaan kebijakan
serta kewenangan di Bidang Penempatan Tenaga Kerja
Dalam Negeri, Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri
serta Informasi Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada (2),
Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penempatan tenaga
kerja dalam negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri,
serta informasi pasar kerja dan perluasan kesempatan kerja;
b. Pelaksanaan kebijakan serta kewenangan di bidang
penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan tenaga
kerja luar negeri, serta informasi pasar kerja dan perluasan
kesempatan kerja;
c. Pengoordinasian pemberian dan penyebarluasan informasi
pasar kerja, penyuluhan dan bimbingan jabatan, serta
perantaraan kerja dalam pelayanan antar kerja kepada
pencari kerja dan pemberi kerja serta perluasan kesempatan
kerja kepada masyarakat;
d. Pelaksanaan verifikasi penerbitan izin kepada Lembaga
Penempatan Tenaga Kerja Swasta;
e. Penyebarluasan informasi syarat-syarat dan mekanisme
bekerja ke luar negeri kepada masyarakat;
f. Pengoordinasi pendaftaran, perekrutan dan seleksi Calon
TKI;
g. Pengoordinasian pelayanan dan verifikasi kelengkapan
dokumen ketenagakerjaan Calon TKI serta penandatanganan
perjanjian kerja ke luar negeri, koordinasi penyelesaian
permasalahan TKI pra dan purna penempatan serta
pemulangan dan kepulangan TKI;
h. Pelaksanaan pemberdayaan TKI purna;
i. Pelaksanaan penerbitan perpanjangan ijin mempekerjakan
tenaga kerja asing (IMTA) yang lokasi kerja dalam 1 (satu)
daerah kota;
20
j. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan/tugas
bidang penempatan tenaga kerja dalam negeri, penempatan
tenaga kerja luar negeri, serta informasi pasar kerja dan
perluasan kesempatan kerja;
k. Pengoordinasian dan kerjasama antar lembaga/instansi
terkait kegiatan bidang penempatan tenaga kerja dalam
negeri, penempatan tenaga kerja luar negeri, serta informasi
pasar kerja dan perluasan kesempatan kerja;
l. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang
penempatan dan perluasan kesempatan kerja;
m. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana
dimaksud ayat (2) dan (3), Bidang Penempatan dan Perluasan
Kesempatan Kerja dibantu oleh :
a. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri;
b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri;
c. Seksi Informasi Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja.
(5) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
Paragraf 1
Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri
Pasal 20
21
f. Menyiapkan bahan pembinaan dan penempatan bagi
pencari kerja, penyandang cacat, lanjut usia dan perempuan;
g. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan penempatan
tenaga kerja melalui mekanisme antar kerja lokal (AKL) dan
antar kerja antar daerah (AKAD);
h. Memfasilitasi kerjasama penempatan tenaga kerja dalam
negeri;
i. Menyusun kesiapan sumber daya manusia untuk pelayanan
penebitan perpanjangan IMTA;
j. Menyiapkan bahan dalam rangka pemberian rekomendasi
izin pendirian lembaga penempatan tenaga kerja (LPTK) dan
perpanjangan IMTA (Izin Mempekerjakan Tenaga kerja
Asing);
k. Menyiapkan bahan koordinasi dan sinkronisasi
pendayagunaan tenaga kerja asing;
l. Menyiapkan bahan dalam rangka pemantauan, monitoring
dan evaluasi terhadap hasil penerbitan IMTA dan
penggunaan tenaga kerja asing;
m. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan
terkait urusan penempatan tenaga kerja dalam negeri;
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 2
Seksi Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri
Pasal 21
22
e. Memantau dan evaluasi pelaksanaan penyebarluasan
informasi syarat dan mekanisme bekerja ke luar negeri
kepada masyarakat;
f. Merencanakan penyiapan sumber daya manusia terkait
pelayanan kelengkapan dokumen ketenagakerjaan Calon
TKI ke luar negeri;
g. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan kelengkapan
dokumen ketenagakerjaan Calon TKI ke luar negeri;
h. Merencanakan penyiapan sumber daya manusia terkait
pelayanan penandatanganan perjanjian kerja;
i. Menyiapkan sumber daya manusia untuk melakukan
penyelesaian permasalahan TKI pra dan purna penempatan;
j. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan penyelesaian
permasalahan TKI pra dan purna penempatan;
k. Menyusun kebutuhan sumber daya manusia untuk
melakukan pelayanan pemulangan dan kepulangan TKI;
l. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan pemulangan
dan kepulangan TKI;
m. Memantau dan mengevaluasi pelayanan pemulangan dan
kepulangan TKI;
n. Menyiapkan sumber daya manusia untuk pemberdayaan TKI
purna;
o. Menyiapkan sarana dan prasarana pemberdayaan TKI
purna;
p. Memantau dan mengevaluasi pemberdayaan TKI Purna.
q. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terkait
urusan penempatan tenaga kerja luar negeri;
r. Menyiapkan bahan dalam rangka penerbitan rekomendasi
izin lembaga pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia
swasta (PPTKIS);
s. Menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka pelaksanaan
perlindungan tenaga kerja Indonesia;
t. Menyiapkan bahan dalam rangka fasilitasi dan
penyelenggaraan keberangkatan dan kepulangan tenaga
kerja Indonesia termasuk didalamnya tenaga kerja yang
bermasalah di luar negeri, penempatan tenaga kerja melalui
mekanisme antar kerja antar negara (AKAN) serta
23
pengembangan kerjasama penempatan tenaga kerja luar
negeri;
u. Melaksanakan identifikasi dokumen (registrasi) calon tenaga
kerja Indonesia;
v. Menyiapkan bahan dalam rangka penerbitan izin tempat
penampungan calon tenaga kerja Indonesia;
w. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 3
Seksi Informasi Pasar Kerja dan
Perluasan Kesempatan Kerja
Pasal 22
24
k. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan bimbingan
dan pengawasan terhadap kegiatan Bursa Kerja Khusus
(BKK) dan Bursa Kerja Swasta (BKS);
l. Menyiapkan bahan penyuluhan dalam rangka pemberian
bimbingan jabatan kepada pencari kerja dan pengguna
tenaga kerja;
m. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan program
pendayagunaan Tenaga Kerja Mandiri/Sukarela Sektor
Informal (Padat Karya Produktif, Teknologi Tepat Guna);
n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Bagian Keenam
Bidang Hubungan Industrial dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Pasal 23
25
e. Pengoordinasian dengan instansi/lembaga lain dalam rangka
proses pengesahan dokumen peraturan perusahaan dengan
ruang lingkup operasi daerah kota;
f. Pengoordinasian dengan instansi/lembaga lain dalam rangka
pelaksanaan deteksi dini terhadap potensi perselisihan di
perusahaan;
g. Pelaksanaan fasilitasi pembentukan dan pemberdayaan
Lembaga Kerja Sama Bipartit di perusahaan;
h. Pengoordinasian dengan instansi/lembaga lain terkait
pelaksanaan mediasi terhadap potensi dan mediasi
perselisihan di perusahaan, mogok kerja dan penutupan
perusahaan;
i. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan/tugas
Bidang Hubungan Industrial, Syarat Kerja dan Jamsostek,
serta Pembinaan Organisasi dan Kelembagaan Tenaga Kerja;
j. Pengoordinasian dan kerjasama antar lembaga/instansi terkait
kegiatan Hubungan Industrial, Syarat Kerja dan Jamsostek,
serta Pembinaan Organisasi dan Kelembagaan Tenaga Kerja;
k. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan;
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
(4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana
dimaksud ayat (2) dan (3), Bidang Hubungan Industrial dan
Perlindungan Tenaga Kerja dibantu oleh :
a. Seksi Hubungan Industrial;
b. Seksi Syarat Kerja dan Jamsostek;
c. Seksi Pembinaan Organisasi dan Kelembagaan Tenaga
Kerja.
(5) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang.
Paragraf 1
Seksi Hubungan Industrial
Pasal 24
26
b. Menyiapkan bahan koordinasi dan pembinaan terkait urusan
hubungan Industrial;
c. Menyiapkan sumber daya manusia yang memahami pencegahan
dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial;
d. Menyediakan sarana dan prasarana dalam upaya penyelesaian
perselisihan hubungan industrial;
e. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pencegahan
dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja
dan penutupan perusahaan;
f. Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan peningkatan
kesejahteraan pekerja dan pengupahan;
g. Menyiapkan dan menyusun bahan monitoring, evaluasi dan
pelaporan terkait urusan hubungan Industrial;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Paragraf 2
Seksi Syarat Kerja dan Jamsostek
Pasal 25
Seksi Syarat Kerja dan Jamsostek mempunyai tugas :
a. Menyiapkan bahan kebijakan dan program terkait syarat kerja dan
jamsostek;
b. Menyiapkan bahan koordinasi dan pembinaan terkait urusan syarat
kerja dan jamsostek;
c. Menyiapkan bahan dalam rangka pembuatan peraturan
perusahaan, perjanjian kerja bersama dan perjanjian kerja/kontrak
kerja;
d. Menyiapkan bahan dalam rangka pemantauan dan pembinaan
pelaksanaan upah minimum kota (UMK);
e. Menyiapkan bahan dalam rangka pelaksanaan survey kebutuhan
hidup layak ( KHL ), indek harga konsumen (IHK) dan skala upah di
perusahaan;
f. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
27
Paragraf 3
Seksi Pemberdayaan Organisasi dan
Kelembagaan Tenaga Kerja
Pasal 26
Seksi Pemberdayaan Organisasi dan Kelembagaan Tenaga Kerja
mempunyai tugas :
. a. Menyiapkan bahan kebijakan dan program pemberdayaan
organisasi dan kelembagaan tenaga kerja;
b. Menyiapkan bahan koordinasi dan pembinaan terkait urusan
pemberdayaan organisasi dan kelembagaan tenaga kerja;
c. Menyiapkan bahan dalam rangka pemberdayaan organisasi
pekerja, Organisasi Pengusaha;
d. Menyiapkan bahan dalam rangka Lembaga Kerjasama Bipartite
dan Lembaga Kerjasama Tripartite;
e. Menyiapkan bahan dalam rangka Pembinaan Koperasi
Karyawan;
f. Menginventarisasi data dan informasi ketenagakerjaan di
perusahaan;
g. Menyiapkan bahan dalam rangka penyuluhan dan sosialisasi
Ketenagakerjaan kepada pekerja dan pengusaha;
h. Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
BAB V
UNIT PELAKSANA TEKNIS
Pasal 27
Pembentukan, Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Unit Pelaksana
Teknis pada Dinas Tenaga Kerja akan ditentukan dan ditetapkan
dengan Peraturan Walikota.
BAB VI
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pasal 28
28
(3) Jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan dengan
peraturan Walikota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai
dengan Ketentuan Peraturan perundang-undangan;
BAB VII
PENGANGKATAN DALAM JABATAN
Pasal 29
(1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Walikota dari Aparatur
Sipil Negara yang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
(2) Pejabat-pejabat lain di lingkungan Dinas Tenaga Kerja diangkat dan
diberhentikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
(3) Kepala dinas merupakan jabatan struktural eselon II.b, Sekretaris
Dinas eselon III.a, Kepala Bidang eselon III.b, Kepala Subbagian dan
Kepala Seksi eselon IV.a.
BAB VIII
TATA KERJA
Bagian Pertama
Umum
Pasal 30
29
Bagian Kedua
Hal Mewakili
Pasal 31
(1) Dalam hal Kepala Dinas berhalangan, maka Kepala Dinas dapat
menunjuk Sekretaris Dinas;
(2) Dalam hal Sekretaris Dinas berhalangan, maka Kepala Dinas dapat
menunjuk Kepala Bidang.
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 32
HERMAN HN
Diundangkan di Bandar Lampung
pada tanggal : 30 Desember 2016
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG,
Cap/dto.
BADRI TAMAM
BERITA DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016
NOMOR 43
30
LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG
NOMOR : 43 TAHUN 2016
TANGGAL : 01 NOPEMBER 2016
TENTANG : TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA
KOTA BANDAR LAMPUNG
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIS
SEKSI
SEKSI SEKSI PENEMPATAN TENAGA SEKSI
PELATIHAN KERJA PENGEMBANGAN KERJA DALAM NEGERI HUBUNGAN INDUSTRIAL
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
SEKSI
SEKSI SEKSI
SEKSI INFORMASI PASAR KERJA
PEMBINAAN ORGANISASI DAN
PENATAAN DAN KELEMBAGAAN TENAGA KERJA
BINA LEMBAGA DAN PERLUASAN
PENGEMBANGAN
PELATIHAN KERJA KESEMPATAN KERJA
TRANSMIGRASI
dto.
UPT
HERMAN HN
31