PROVINSI LAMPUNG
PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG
NOMOR TAHUN 2019
TENTANG
PEDOMAN PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA PADA RSD dr. A. DADI
TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN PENGADAAN
BARANG DAN/ATAU JASA PADA RSD dr. A. DADI
TJOKRODIPO KOTA BANDAR LAMPUNG.
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1
BAB II
Tujuan dan Ruang Lingkup
Pasal 2
Pengaturan Pengadaan Barang dan/atau Jasa dalam
Peraturan ini bertujuan memberikan pedoman dalam
pengadaan barang dan/jasa dengan sumber pendapatan
BLUD selain pendapatan dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara/Daerah (APBN/D).
Pasal 3
Ruang lingkup dalam Peraturan ini mengatur tentang:
a. Ketentuan Umum Pengadaan Barang dan/atau Jasa;
b. Tujuan, Prinsip, dan Etika Pengadaan Barang dan/atau
Jasa;
c. Pelaku/Pelaksana Pengadaan Barang dan/atau Jasa;
d. Perencanaan Pengadaan;
e. Persiapan Pengadaan Barang dan/atau Jasa;
f. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui
swakelola; dan
g. Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui
penyedia.
BAB III
Ketentuan Umum Pengadaan Barang dan/atau Jasa
Pasal 4
(1) Ruang lingkup pemberlakuan Peraturan ini adalah
Pengadaan Barang dan/atau Jasa yang menggunakan
dana dari Pendapatan Operasional BLUD yang antara
lain berasal dari pendapatan jasa pelayanan, hibah tidak
terikat, hasil kerja sama dengan pihak lain, dan lain-lain
pendapatan BLUD yang sah.
(2) Pengadaan Barang dan/atau Jasa meliputi;
a. Barang;
b. Pekerjaan Konstruksi;
c. Jasa Konsultasi; dan
d. Jasa Lainnya.
(3) Pengadaan Barang dan/atau Jasa dilaksanakan dengan
cara:
a. Swakelola; dan/atau
b. Penyedia.
BAB IV
Tujuan, Kebijakan, Prinsip, dan Etika Pengadaan
Barang dan/atau Jasa
Pasal 5
(1) Tujuan Pengadaan Barang dan/atau Jasa untuk:
a. menjamin ketersediaan barang dan/atau jasa yang
lebih bermutu, lebih murah, proses pengadaan yang
lebih sederhana, cepat serta mudah menyesuaikan
dengan kebutuhan untuk mendukung kelancaran
pelayanan BLUD; dan
b. menghasilkan barang dan/atau jasa yang tepat dari
setiap uang yang dibelanjakan diukur dari aspek
kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan penyedia.
(2) Pengadaan Barang dan/atau Jasa menerapkan prinsip
efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil, dan
akuntabel.
(3) Etika Pengadaan Barang dan/atau Jasa sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa
tanggung jawab untuk mencapai sasaran,
kelancaran, dan ketepatan tujuan pengadaan
barang/jasa;
b. Bekerja secara profesional, mandiri, dan menjaga
kerahasian informasi yang menurut sifatnya harus
dirahasiakan untuk mencegah penyimpangan
pengadaan barang dan/atau jasa;
c. Tidak saling mempengaruhi baik langsung maupun
tidak langsung yang berakibat persaingan usaha
tidak sehat;
d. Menerima dan bertanggung jawab atas segala
keputusan yang ditetapkan sesuai dengan
kesepakatan tertulis pihak yang terkait;
e. Menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan
kepentingan pihak yang terkait, baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang berakibat persaingan
usaha tidak sehat dalam pengadaan barang dan/atau
jasa;
f. Menghindari dan mencegah pemborosan dan
kebocoran keuangan RSD;
g. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan
wewenang dan/atau kolusi; dan
h. Tidak menerima, tidak menawarkan, atu tidak
menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah,
imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau kepada
siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan
dengan pengadaan barang/jasa.
BAB V
Pelaku/Pelaksana Pengadaan Barang dan/atau Jasa
Pasal 6
Pelaku/Pelaksana pengadaan barang dan/atau jasa terdiri
atas:
a. Pengguna Anggaran (PA);
b. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
d. Pejabat Pengadaan;
e. Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan;
f. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (PjPHP)/Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP);
g. Penyelenggara Swakelola; dan
h. Penyedia.
BAB V
Perencanaan Pengadaan
Pasal 7
Perencanaan pengadaan terdiri dari:
a. Perencanaan pengadaan melalui swakelola; dan/atau
b. Perencanaan pengadaan melalui Penyedia.
BAB V
Persiapan Pengadaan Barang dan/atau Jasa
Pasal 8
(1) Persiapan pengadaan barang dan/atau jasa melalui
swakelola, Penyelenggara Swakelola penetapan sasaran,
penyelenggaran swakelola, rencana kegiatan, jadwal
pelaksanaan, dan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
(2) Persiapan Pengadaan barang dan/atau jasa melalui
Penyedia, PPK melakukan kegiatan:
a. menetapkan HPS;
b. menetapkan rancangan kontrak;
c. menetapkan spesifikasi teknis/KAK; dan/atau
d. menetapkan uang muka, jaminan uang muka,
jaminan pelaksanaan, jaminan pemeliharaan,
sertifikasi garansi, dan/atau penyesuaian harga.
Pasal 9
Bentuk kontrak terdiri atas:
a. bukti pembelian/pembayaran (Nota).
b. kuitansi (faktur).
c. Surat Perintah Kerja (SPK).
d. surat perjanjian, atau
e. surat pesanan.
Pasal 10
(1) Metode pemilihan penyedia Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya terdiri atas;
a. E-purchasing;
b. Pengadaan Langsung;
c. Penunjukan Langsung;
d. Tender Cepat; dan
e. Tender.
(2) Metode pemilihan penyedia Jasa Konsultansi terdiri atas;
a. Seleksi;
b. Pengadaan Langsung; dan
c. Penunjukan Langsung.
BAB V
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/Jasa melalui
swakelola
Pasal 11
(1) Swakelola yang akan dilaksanakan yaitu swakelola yang
direncanakan, dilaksanakan dan diawasi sendiri oleh
pihak RSD;
(2) PA/KPA dapat menggunakan pegawai RSD dan/atau
Organisasi Perangkat Daerah lain dan/atau tenaga ahli;
(3) Penggunaan tenaga ahli tidak boleh melebihi 50%
(lima puluh persen) dari jumlah Tim Pelaksana; dan
(4) Dalam hal dibutuhkan Pengadaan Barang/.Jasa
melalui Penyedia, dilaksanakan sesuai ketentuan
dalam Peraturan ini;
BAB V
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Melalui
Penyedia
Pasal 9
Pelaksanaan pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui
penyedia meliputi tahapan sebagai berikut:
a. pelaksanaan Pemilihan Penyedia;
b. pelaksanaan Kontrak;
c. pembayaran Prestasi Pekerjaan;
d. perubahan Kontrak;
e. penyelesaian Kontrak; dan
f. serah Terima Hasil Pekerjaan.
BAB VII
Ketentuan Peralihan
Pasal 9
Pengadaan barang dan/atau jasa yang ditandatangani
sebelum Peraturan ini ditetapkan, tetap berlaku sampai
berakhir peranjian pengadaan barang dan/atau jasa.
BAB VIII
Ketentuan Penutup
Pasal 11
(1) Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 11 Tahun
2015 tentang Pedoman Pengadaaan Barang dan Jasa
pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo
Kota Bandar Lampung, dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku;
(2) Pedoman pengadaan barang dan/atau jasa
sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini
yang merupakan satu-kesatuan yang tidak terpisahkan.
Pasal 12
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
HERMAN HN
Diundangkan di Bandar Lampung
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG,
BADRI TAMAM
BERITA DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019
NOMOR