Anda di halaman 1dari 9

1

WALIKOTA PALOPO
PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PALOPO


NOMOR

TENTANG

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA


BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAWERIGADING PALOPO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PALOPO,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan penilaian kinerja
terhadap Badan Layanan Umum Daerah RSUD
Sawerigading, maka perlu mengatur tata cara
perhitungan kinerja yang meliputi aspek keuangan dan
aspek pelayanan, yang diatur dalam pedoman penilaian
kinerja Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah Sawerigading Palopo;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan
Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading
Palopo;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang


Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di
Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4186);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembarari Negara Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4287);
2

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembar Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan lembaran
Negara republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 48 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
3

10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah {Berita
Daerah Republik Indonenia Tahun 3015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk
Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 157);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1781);
14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
7atauPBatau2015 tentang Pedoman Pembinaan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Bidang
Layanan Kesehatan
15. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
36atauPBatau2016 tentang Pedoman Penilaian Kinerja
Badan Layanan Umum Bidang Layanan Kesehatan
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur
Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24atauPBatau2018
tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal
Perbendaharaan Nomor PER-36atauPBatau2016 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang
Layanan Kesehatan.
16. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 5 Tahun 2015
tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading Kota Palopo
(Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2015 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Kota Palopo Nomor 5);
17. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah Kota Palopo (Lembaran
Daerah Kota Palopo Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Kota Palopo Nomor 8).
4

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PALOPO TENTANG PEDOMAN


PENILAIAN KINERJA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAWERIGADING PALOPO

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kota Palopo.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur Penyelenggara
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan daerah otonomi.
3. Walikota adalah Walikota Palopo.
4. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading Kota Palopo.
5. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutya disingkat BLUD adalah
sistem yang diterapkan oleh RSUD sebagai perangkat daerah dilingkup
Pemerintah Daerah Kota Palopo dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada
umumnya.
6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Kota Palopo yang selanjutnya
disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah
yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan betindak
sebagai bendahara umum daerah.
7. Direktur Utama RSUD yang selanjutnya disebut Dirut RSUD adalah
Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Sewerigading Kota Palopo.
8. Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan
BLUD RSUD yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode
anggaran bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali.
9. Penilaian kinerja BLUD adalah cara dalam menilai capaian penyediaan
layanan umum yang diselenggarakan oleh BLUD, yang meliputi
penilaian aspek keuangan dan penilaian aspek pelayanan, dilakukan
secara tahunan.
10. Penilaian aspek keuangan adalah penilaian kinerja BLUD berdasarkan
analisis data laporan keuangan BLUD dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan BLUD.
11. Penilaian aspek pelayanan adalah penilaian kinerja BLUD terkait teknis
layanan dan mutu manfaat kepada masyarakat berdasarkan data
layanan BLUD.
5

12. Total Skor, yang selanjutnva disingkat TS, adalah hasil penjumlahan
dari nilai aspek keuangan dan nilai aspek pelayanan dalam bentuk skor
angka 1 (satu) sampai dengan 100 (seratus) yang digunakan untuk
menentukan hasil penilaian kinerja BLUD.
13. Penerimaan Negara Bukan Pajak, yang selanjutnya disingkat PNBP,
adalah seluruh pendapatan BLUD RSUD yang bersumber dari jasa
layanan, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, dan lain-lain
pendapatan BLUD yang sah, tidak termasuk pendapatan yang berasal
dari APBD.
14. Laporan Keuangan BLUD adalah bentuk pertanggungjawaban BLUD
berupa Laporan OperasionalatauAktivitas, Neraca, Laporan Arus Kas,
dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang disusun berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan.
15. Ekuitas adalah selisih antara hak residual BLUD RSUD atas aset
dengan seluruh kewajiban yang dimiliki.
16. Hak residual BLUD RSUD adalah …..
17. Rencana Bisnis dan Anggaran yang selanjutnya disingkat RBA adalah
dokumen rencana anggaran tahunan BLUD RSUD, yang disusun dan
disajikan sebagai bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran
RSUD.

BAB II
RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA
Pasal 2

Peraturan Walikota ini mengatur mengenai pedoman penilaian kinerja


terhadap BLUD RSUD Sawerigading selaku penyedia layanan umum di
bidang kesehatan.

BAB III
PENILAIAN KINERJA
Pasal 3

(1) Penilaian kinerja BLUD RSUD meliputi:


a. Penilaian aspek keuangan; dan
b. Penilaian aspek pelayanan.
(2) Penilaian aspek keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
dilakukan berdasarkan data Laporan Keuangan BLUD RSUD dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan mengenai
pengelolaan keuangan BLUD RSUD.
(3) Penilaian aspek pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, dilakukan berdasarkan hasil perhitungan layanan BLUD RSUD pada
tahun yang akan dinilai.
(4) Hasil perhitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
paling lambat akhir semester I tahun anggaran berikutnya.
6

Pasal 4

(1) Penilaian kinerja BLUD dilakukan oleh Tim penilaian kinerja BLUD
RSUD yang dibentuk dengan Keputusan Walikota.
(2) Tim Penilaian Kinerja sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) terdiri dari:
a. Sekertaris Daerah sebagai Ketua Tim;
b. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) sebagai
Sekertaris Tim;
c. Kepala Dinas Kesehatan sebagai anggota Tim;
d. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selaku anggota;
e. Inspektur Inspektorat selaku anggota;

Pasal 5

(1) Aspek keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a,
meliputi:
a. Rasio Keuangan; dan
b. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLUD.
(2) Rasio Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, digunakan
untuk membandingkan data keuangan yang terdapat pada pos Laporan
Keuangan BLUD.
(3) Rasio Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi
pengukuran terhadap:
a. Rasio Kas (Cash Ratio), yang digunakan untuk melihat perbandingan
antara kas dan setara kas dengan kewajiban jangka pendek;
b. Rasio Lancar (Current Ratio), yang digunakan untuk melihat
perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek;
c. Periode Penagihan Piutang (Collecting Period), yang digunakan untuk
melihat perbandingan antara piutang usaha dengan pendapatan
usaha dalam satu tahun;
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turn Over), yang digunakan untuk
melihat perbandingan antara pendapatan operasional dengan aset
tetap;
e. Imbalan atas Aset Tetap (Return on Fixed Asset), untuk melihat
perbandingan antara surplusataudefisit sebelum pos
keuntunganataukerugian, tidak termasuk pendapatan investasi yang
bersumber dari APBD, ditambah biaya penyusutan, dengan nilai
perolehan aset tetap tidak termasuk konstruksi dalam pengerjaan;
f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity), yang digunakan untuk melihat
perbandingan antara surplus atau defisit sebelum pos keuntungan
atau kerugian, tidak termasuk pendapatan investasi yang bersumber
dari APBD, ditambah biaya penyusutan, dengan ekuitas setelah
dikurangi surplus atau defisit tahun berjalan; dan
g. Rasio PNBP terhadap Biaya Operasional, yang digunakan untuk
melihat perbandingan antara penerimaan PNBP dengan biaya
operasional;
7

(4) Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLUD sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) huruf b, digunakan untuk menilai tingkat kepatuhan BLUD
terhadap peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan
keuangan BLUD.
(5) Kepatuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), meliputi:
a. Penyusunan dan penyampaian Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA)
Definitif;
b. Penyusunan dan penyampaian Laporan Keuangan Berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintahan;
c. Penyampaian Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja
BLUD;
d. Persetujuan Tarif Layanan;
e. Penetapan Sistem Akuntansi;
f. Persetujuan Pembukaan Rekening;
g. Penyusunan Standard Operating Procedures (SOP) Pengelolaan Kas;
h. Penyusunan SOP Pengelolaan Piutang;
i. Penyusunan SOP Pengelolaan Utang;
j. Penyusunan SOP Pengadaan Barang dan Jasa; dan
k. Penyusunan SOP Pengelolaan Barang Inventaris.

Pasal 6

(1) Aspek pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b,
untuk BLUD RSUD bidang layanan kesehatan di bawah Kementrian
Dalam Negeri dan Pemerintah Kota Palopo meliputi:
a. Perspektif pelanggan;
b. Proses internal pelayanan;
c. pembelajaran; dan
d. pertumbuhan.

Pasal 7

Tata cara perhitungan dan penilaian kinerja BLUD RSUD, terlampir dalam
Lampiran, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Walikota ini.

BAB IV
HASIL PENILAIAN KINERJA
Pasal 8

(1) Hasil penilaian kinerja BLUD ditentukan berdasarkan TS.


(2) Hasil penilaian kinerja BLUD RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), dikelompokkan dalam kriteria BAIK, SEDANG dan BURUK.
(3) Kriteria BAIK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a. AAA, apabila TS > 95;
b. AA, apabila 80 < TS < 95; dan
c. A, apabila 68 < TS < 80.
8

(4) Kriteria SEDANG sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a. BBB, apabila 56 < TS < 68;
b. BB, apabila 45 < TS < 56; dan
c. B, apabila 35 < TS < 45.

(5) Kriteria BURUK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:
a. CC, apabila 15 < TS < 35; dan
b. C, apabila TS dari hasil penilaian aspek keuangan yang dicapai oleh
BLUD kurang dari 50% (lima puluh persen).

Pasal 9

Hasil penilaian kinerja BLUD RSUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8,


ditetapkan dengan Keputusan Tim Penilaian Kinerja.

Pasal 10
Hasil perhitungan dari penilaian aspek pelayanan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (3), untuk penilaian kinerja BLUD RSUD Tahun berjalan
disampaikan paling lambat tahun berikutnya.

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Walikota ini, sepanjang


mengenai teknis pelaksanaannya akan ditetapkan dengan Keputusan Dirut
RSUD.

Pasal 14

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Palopo.

Ditetapkan di Palopo
pada tanggal

WALIKOTAPALOPO,

M. JUDAS AMIR

Diundangkan di Palopo
9

Pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KOTA PALOPO

FIRMANZA DP.

BERITA DAERAH KOTA PALOPO TAHUN NOMOR

Anda mungkin juga menyukai