Anda di halaman 1dari 34

BUPATI SERANG

PERATURAN BUPATI SERANG

NOMOR 52 TAHUN 2012

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN


PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SERANG

Menimbang : bahwa dalam rangka efisiensi, efektif, transparan dan


akuntabel dalam pengelolaan keuangan rumah Sakit Umun
Daerah yang telah menerapkan pola keuangan Badan
Layanan Umum Daerah sebagai tindaklanjut Peraturan
Daerah Kabupaten Serang Nomor 13 Tahun 2007, tentang
Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang
sebagai Badan Layanan Umum Daerah, perlu mengatur
lebih lanjut Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan pada
Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Serang dengan Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang


Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);

3. Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang……………
-2–

4. Undang–Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);

5. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang–Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang


Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);

8. Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);

9. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5072);

10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Nomor 4502);

12. Peraturan…………….
-3–

12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang


Standar Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik
Indonesia Nomor 4503);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Republik
Indonesia Nomor 4570);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang


Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal. (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 4585);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005, tentang


Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4594);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan


Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

18. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang


Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah ;

19. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 13 Tahun 2007


tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Serang sebagai Badan Layanan Umum Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Serang Tahun 2007 Nomor 760);

20. Peraturan…………..
-4-

20. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 5 Tahun 2008


tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan
Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang
Tahun 2008 Nomor 772);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Serang Nomor 20 Tahun 2011


tentang Pembentukan Organisasi Lembaga teknis Daerah
Kabupaten Serang (Lembaran Daerah Kabupaten Serang
Tahun 2011 tentang Nomor 822).

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007


tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI SERANG TENTANG PEDOMAN


TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
SERANG

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Serang.

2. Bupati adalah Bupati Serang.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur


penyelenggara Pemerintahan Daerah.

4. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh


pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Serang.

4. Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Serang yang
selanjutnya disingkat BLUD-RSUD Serang adalah Satuan Kerja Perangkat
Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Serang yang dibentuk
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa barang
dan/atau jasa yang dijual tanpa mencari keuntungan, dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan kepada prinsip efisiensi dan
produktivitas.

5. Direktur..............
-5-

5. Direktur Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Daerah Serang


yang selanjutnya disingkat Direktur BLUD-RSUD Serang adalah Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada satuan kerja
yang dipimpinnya.

6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah


Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Serang.

7. Dewan Pengawas BLUD-RSUD Serang adalah organ BLUD-RSUD Serang


yang dibentuk dan bertugas melakukan pengawasan terhadap
pengurusan BLUD- RSUD Serang, terdiri dari unsur Pejabat SKPD dan
tenaga ahli lainnya.

8. Sekretaris Dewan Pengawas adalah sekretaris pada Dewan Pengawas


BLUD-RSUD Serang.

9. Pejabat Pengelola BLUD-RSUD Serang adalah pimpinan yang bertanggung


jawab terhadap kinerja operasional yang terdiri atas Pimpinan, Pejabat
Keuangan dan Pejabat Teknis.

10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat


APBN adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah yang dibahas dan
disetujui bersama oleh Pemerintah dan DPR serta ditetapkan dengan
Undang-Undang.

11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat


APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Daerah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD serta
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

12. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang memiliki kewenangan sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

13. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD


adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang mempunyai
tugas melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.

14. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan


anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi SKPD yang
dipimpinnya.

15. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat
yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi SKPD.

16. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya disingkat PPK-


SKPD adalah pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan
pada SKPD.

17. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya disingkat PPTK


adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu atau
beberapa kegiatan dari suatu program sesuai dengan bidang tugasnya.

18. Pola.............
-6-

18. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum
Daerah Serang yang selanjutnya disingkat PPK-BLU-RSUD Serang adalah
pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa
keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai
pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya.

19. Fleksibilitas adalah keleluasaan pengelolaan keuangan atau barang pada


batas–batas tertentu yang dapat dikecualikan dari ketentuan yang
berlaku umum.

20. Konsep value for money adalah pengelolaan keuangan BLUD-RSUD


Serang berdasarkan pada efisiensi, efektifitas dan ekonomis yang
ditujukan pada proses pembelian sampai dengan pertanggungjawaban.

21. Pola tata kelola adalah peraturan internal yang memuat tentang
organisasi dan tata laksana, akuntabilitas dan transparansi di BLUD-
RSUD Serang.

22. Rencana strategis BLUD-RSUD Serang yang selanjutnya disingkat Renstra


BLUD-RSUD Serang adalah strategis bisnis BLUD-RSUD Serang yang
memuat visi, misi, program strategis, target kinerja dan pengukuran
pencapaian kinerja BLUD-RSUD Serang.

23. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah


prognosa standar pelayanan minimum BLUD-RSUD Serang yang memuat
tentang pelayanan apa saja yang harus dilakukan dan target serta
indikator pencapaiannya.

24. Rencana Kerja dan Anggaran Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah Serang yang selanjutnya disingkat RKA-BLUD-RSUD
Serang adalah dokumen yang memuat program, kegiatan, target kinerja
dan anggaran pendapatan serta belanja sesuai dengan kelompok belanja
BLUD-RSUD Serang yang diajukan oleh Direktur BLUD-RSUD Serang
kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk memperoleh
pembahasan.

25. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum Daerah Rumah


Sakit Umum Daerah Serang yang selanjutnya disingkat DPA-BLUD-
RSUD Serang adalah dokumen yang memuat pendapatan dan biaya
proyeksi arus kas, jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang akan
dihasilkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan.

26. Rencana Bisnis dan Anggaran Badan Layanan Umum Daerah yang
selanjutnya disingkat RBA-BLUD-RSUD Serang adalah dokumen rencana
bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, target
kinerja dan anggaran BLUD-RSUD Serang.

27. Rencana Strategis Bisnis adalah rencana bisnis 5 (lima) tahunan yang
disusun oleh RSUD sebagai BLUD yang berisi visi, misi, program strategis
dan pengukuran pencapaian kinerja RSUD sebagai BLUD.

28. Bendahara................
-7-

28. Bendahara Penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk untuk


menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka
pelaksanaan APBD pada SKPD BLUD-RSUD Serang.

29. Bendahara Pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk


menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah dalam
rangka pelaksanaan APBD pada SKPD BLUD-RSUD Serang.

30. Pembantu Bendahara Penerimaan adalah pegawai yang ditunjuk untuk


mendukung kelancaran tugas perbendaharaan pada Bendahara
Penerimaan.

31. Pembantu Bendahara Pengeluaran adalah pegawai yang ditunjuk untuk


mendukung kelancaran tugas perbendaharaan pada Bendahara
Pengeluaran.

32. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD adalah dokumen
yang menyatakan tersedianya dana untuk melaksanakan kegiatan sebagai
dasar penerbitan Surat Perintah Pembayaran.

33. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat SPP adalah


dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan/bendahara pengeluaran untuk mengajukan
permintaan pembayaran.

34. SPP Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS adalah dokumen yang
diajukan bendahara pengeluaran untuk permintaan pembayaran
langsung kepada pihak ketiga atas dasar perjanjian kontrak kerja atau
surat perintah kerja lainnya dan pembayaran gaji dengan jumlah,
penerima, peruntukan dan waktu pembayaran tertentu yang dokumennya
disiapkan oleh PPTK.

35. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah
dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan
Pengguna Anggaran berdasarkan SPP.

36. Laporan Keuangan adalah laporan pertanggungjawaban keuangan daerah


yang yang menunjukkan posisi keuangan, perubahan aktiva bersih yang
berasal dari pendapatan, keuntungan, beban dan kerugian, arus kas dan
kinerja keuangan pemerintah daerah yang mengacu pada Peraturan
Perundang–undangan yang berlaku.

37. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi
dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.

38. Cash Basis adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi
dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar.

39. Asas going concern adalah suatu asas yang menganut filosofi dalam
pencatatan akuntansi yang beranggapan bahwa Rumah Sakit sebagai
unit/entity yang berjalan terus tidak akan terhenti.

40. Sistem...............
-8-

40. Sistem Akuntansi BLUD-RSUD Serang adalah menggunakan sistem


akuntansi yang proses pencatatan, penggolongan, penafsiran,
peringkasan transaksi dan pelaporan didasarkan pada Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Standar Akuntansi Keuangan.

41. Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban
jangka pendek. ekuitas dana lancar antara lain selisih lebih pembiayaan
anggaran, cadangan piutang, cadangan persediaan dan dana yang harus
disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek.

42. Pendapatan BLUD-RSUD Serang adalah semua penerimaan dalam bentuk


kas maupun tagihan yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode
anggaran bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali yang bersumber
dari jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, APBD, APBN
dan lain–lain pendapatan BLUD-RSUD Serang yang sah dan tidak
terpisahkan dari APBD.

43. Biaya BLUD-RSUD Serang adalah sejumlah pengeluaran yang


mengurangi ekuitas dana lancar untuk memperoleh barang dan /atau
jasa untuk keperluan operasional BLUD-RSUD Serang.

44. Piutang BLUD-RSUD Serang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga
atas pelayanan yang telah diberikan dan dapat dijadikan kas dalam satu
periode akuntansi.

45. Dana bantuan adalah penerimaan yang berasal dari APBD dan APBN
serta subsidi lainnya yang sah.

46. Sumbangan, hibah dan donasi adalah sejumlah dana yang diperoleh dari
donatur/pihak ketiga baik dalam maupun luar negeri dengan tanpa
adanya ikatan yang dapat merugikan daerah, dan dimasukkan ke dalam
pendapatan operasional BLUD-RSUD Serang dalam rekening pendapatan
lainnya.

47. Pinjaman jangka pendek adalah sejumlah dana yang diperoleh dari pihak
ketiga yang digunakan untuk membiayai belanja operasional dengan
adanya kewajiban untuk membayar baik pokok pinjaman beserta
bunganya yang bersumber dari pendapatan operasional BLUD-RSUD
Serang.

48. Investasi adalah penggunaan aset untuk memperoleh manfaat ekonomis


yang dapat meningkatkan kemampuan BLUD-RSUD Serang dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat.

49. Rekening kas BLUD-RSUD Serang adalah rekening tempat penyimpanan


uang BLUD yang dibuka oleh Pimpinan BLUD-RSUD Serang pada bank
umum yang ditunjuk untuk menampung seluruh penerimaan pendapatan
dan pembayaran pengeluaran BLUD-RSUD Serang.

50. Surplus Anggaran adalah selisih lebih realisasi pendapatan atas realisasi
belanja BLUD-RSUD Serang dalam satu tahun anggaran.

51. Defisit adalah selisih kurang realisasi pendapatan atas realisasi belanja
BLUD-RSUD Serang dalam satu tahun anggaran.

52. Surat...............
-9-

52. Surat Pernyataan Tanggung Jawab yang selanjutnya disingkat dengan


SPTJ adalah dokumen surat pernyataan tanggung jawab Direktur BLUD-
RSUD Serang atas pengeluaran biaya BLUD-RSUD Serang yang
bersumber dari pendapatan BLUD-RSUD Serang selain bantuan dari
APBD dan APBN.

53. Laporan keuangan konsolidasi adalah suatu laporan keuangan yang


merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas akuntansi
sehingga tersaji sebagai satu entitas pelaporan.

54. Pemeriksaan adalah proses dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan


dan/atau auditor independen yang berupa identifikasi masalah, analisis
dan evaluasi yang dilakukan secara obyektif dan profesional berdasarkan
standar audit untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas dan
keandalan informasi tentang pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
BLUD-RSUD Serang.

55. Pengawasan adalah proses yang dilakukan oleh Aparat Pemeriksa Internal
Pemerintah yang berupa identifikasi masalah, analisis dan evaluasi yang
dilakukan secara menyeluruh, obyektif dan profesional berdasarkan
standar audit untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas dan
keandalan informasi tentang pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
BLUD-RSUD Serang.

BAB II
ASAS UMUM
PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD-RSUD SERANG
Bagian Kesatu
Asas Umum
Pasal 2

(1) Keuangan BLUD-RSUD Serang harus dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundangan-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan
dan manfaat untuk masyarakat.

(2) Anggaran BLUD-RSUD Serang disusun sesuai dengan kebutuhan dan


kemampuan pendapatan BLUD-RSUD Serang.

(3) Penyusunan anggaran BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), berpedoman pada Rencana Kerja, Perencanaan Strategis dan
SPM untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.

Pasal 3

(1) Seluruh pendapatan dan belanja BLUD-RSUD Serang dianggarkan dalam


anggaran BLUD-RSUD Serang.

(2) Jumlah pendapatan dan belanja BLUD-RSUD Serang yang dianggarkan


harus terukur secara rasional dan dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan.

(3) Anggaran BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


disusun secara bruto

Pasal 4............
- 10 -

Pasal 4

Tahun Anggaran BLUD-RSUD Serang meliputi masa 1 (satu) tahun mulai


tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember dan berlaku asas terus
menerus dan berkesinambungan.

Bagian Kedua
Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja
Pasal 5

Struktur anggaran pendapatan dan belanja BLUD-RSUD Serang merupakan


satu kesatuan yang terdiri dari :
a. pendapatan ; dan
b. belanja

Pasal 6

(1) Pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a meliputi


semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan BLUD-RSUD Serang
yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran
bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali.

(2) Belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b meliputi sejumlah


pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar untuk memperoleh
barang/jasa untuk keperluan operasional BLUD-RSUD Serang.

Pasal 7

Pendapatan BLUD-RSUD Serang dapat bersumber dari :


a. jasa layanan;
b. hibah;
c. hasil kerjasama dengan pihak lain;
d. APBD;
e. APBN; dan
f. lain-lain pendapatan yang sah.

(1) Pendapatan BLUD-RSUD Serang yang bersumber dari jasa layanan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a, berupa imbalan yang
diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat.

(2) Pendapatan BLUD-RSUD Serang yang bersumber dari hibah sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 7 huruf b, dapat berupa hibah terikat dan hibah
tidak terikat.

(3) Hasil kerjasama dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
huruf c, dapat berupa perolehan dari kerjasama operasional, sewa
menyewa dan usaha lainnya yang mendukung tugas dan fungsi BLUD-
RSUD Serang.

(4) Pendapatan BLUD-RSUD Serang yang bersumber dari APBN sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 7 huruf e, dapat berupa pendapatan yang berasal
dari Pemerintah dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan/atau tugas
pembantuan.

(5) BLUD-RSUD…………….
- 11 -

(5) BLUD-RSUD Serang dalam melaksanakan anggaran dekonsentrasi


dan/atau tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
pengelolaan keuangan diselenggarakan secara terpisah berdasarkan
ketentuan yang berlaku.

(6) Lain-lain pendapatan yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7


huruf f, antara lain :
a. hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan;
b. hasil pemanfaatan kekayaan;
c. jasa giro;
d. pendapatan bunga;
e. keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
f. komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan
dan/atau pengadaan barang/jasa oleh BLUD-RSUD Serang; dan
g. hasil investasi.

Pasal 9

(1) Seluruh pendapatan BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 7 kecuali yang berasal dari hibah terikat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (2), dapat dikelola langsung untuk membiayai
pengeluaran BLUD-RSUD Serang sesuai dengan RBA.

(2) Hibah terikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diperlakukan sesuai
peruntukannya.

(3) Seluruh pendapatan BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 7 huruf a, huruf b, huruf c dan huruf f, dilaksanakan melalui
rekening kas BLUD-RSUD Serang dan dicatat dalam kode rekening
kelompok pendapatan asli daerah pada jenis lain-lain pendapatan asli
daerah yang sah dengan objek pendapatan BLUD-RSUD Serang.

(4) Seluruh pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilaporkan


kepada PPKD setiap triwulan.

Bagian Ketiga
Biaya
Pasal 10
(1) Biaya BLUD-RSUD Serang terdiri dari :
a. biaya operasional; dan
b. biaya non operasional.

(2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, mencakup
seluruh biaya yang menjadi beban BLUD-RSUD Serang dalam rangka
menjalankan tugas dan fungsi.

(3) Biaya non operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
mencakup seluruh biaya yang menjadi beban BLUD-RSUD Serang dalam
rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi.

(4) Biaya…………
- 12 -

(4) Biaya BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


dialokasikan untuk membiayai program peningkatan pelayanan, kegiatan
pelayanan dan kegiatan pendukung pelayanan.

(5) Pembiayaan program peningkatan pelayanan, kegiatan pelayanan dan


kegiatan pendukung lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
dialokasikan sesuai dengan kelompok, jenis, program dan kegiatan.

Pasal 11

(1) Biaya operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2), terdiri
dari :
a. biaya pelayanan; dan
b. biaya umum dan administrasi.
(2) Biaya pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, mencakup
seluruh biaya operasional yang berhubungan langsung dengan kegiatan
pelayanan.

(3) Biaya umum dan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b, mencakup seluruh biaya operasional yang tidak berhubungan langsung
dengan kegiatan pelayanan.

(4) Biaya pelayanan sebagaimana di maksud pada ayat (2), terdiri dari :
a. biaya pegawai;
b. biaya bahan;
c. biaya jasa pelayanan;
d. biaya pemeliharaan; dan
e. biaya barang dan jasa.
(5) Biaya umum dan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), terdiri
dari :
a. biaya pegawai;
b. biaya administrasi kantor;
c. biaya pemeliharaan;
d. biaya barang dan jasa; dan
e. biaya promosi.

Pasal 12

Biaya non operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3), terdiri
dari :
a. biaya bunga;
b. biaya administrasi bank;
c. biaya kerugian penjualan aset tetap; dan
d. biaya kerugian penurunan nilai.

Pasal 13…………
- 13 -

Pasal 13

(1) Seluruh pengeluaran biaya BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 10 ayat (2) dan ayat (3), disampaikan kepada PPKD setiap
triwulan.

(2) Seluruh pengeluaran biaya BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dilakukan dengan menerbitkan Surat Perintah Membayar
yang dilampiri dengan SPTJ.

(3) Berdasarkan Surat Perintah Membayar sebagaimana dimaksud pada ayat


(2), Direktur menerbitkan SP2D sebagai dasar realisasi penggunaan dana
dari pendapatan BLUD-RSUD Serang.

Pasal 14

(1) Pengeluaran biaya BLUD-RSUD Serang diberikan fleksibilitas dengan


mempertimbangkan volume kegiatan pelayanan.

(2) Fleksibilitas pengeluaran biaya BLUD-RSUD Serang sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), merupakan pengeluaran biaya yang disesuaikan
dan signifikan dengan perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA
BLUD-RSUD Serang yang telah ditetapkan secara definitif.

(3) Fleksibilitas pengeluaran biaya BLUD-RSUD Serang sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), hanya berlaku untuk biaya BLUD-RSUD Serang
yang berasal dari pendapatan selain dari APBN/APBD dan hibah terikat.

(4) Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, BLUD-RSUD Serang mengajukan


usulan tambahan anggaran dari APBD kepada PPKD melalui Sekretaris
Daerah.

Pasal 15

(1) Ambang batas RBA BLUD-RSUD Serang sebagaimana di maksud dalam


Pasal 14 ayat (2), ditetapkan dengan besaran prosentase.

(2) Besaran prosentase sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan


dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLUD-RSUD
Serang.

(3) Besaran prosentase sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan


dalam RBA BLUD-RSUD Serang dan DPA BLUD-RSUD Serang oleh PPKD.

(4) Prosentase ambang batas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


merupakan kebutuhan yang dapat diprediksi, dapat dicapai, terukur,
rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.

BAB III
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Bagian Kesatu
Perencanaan
Pasal 16

(1) BLUD-RSUD Serang menyusun RBS 5 (lima) tahun berdasarkan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

(2) RBS………….
- 14 -

(2) RBS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mencakup pernyataan visi, misi
dan program strategis pengukuran pencapaian kinerja Rumah Sakit
Umum Daerah Serang.

(3) Visi BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memuat
gambaran cita dan citra yang ingin diwujudkan dimasa depan.

(4) Misi BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memuat
sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan untuk mencapai visi yang
ditetapkan, agar tujuannya dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

(5) Program strategis sebagaimana di maksud pada ayat (2), memuat progam
yang berisi proses kegiatan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
dengan kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada dan/atau
mungkin akan timbul.

(6) Pengukuran pencapaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2),


memuat pengukuran yang dilakukan dengan menggambarkan pencapaian
hasil kegiatan dengan disertai analisis atas faktor - faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi tercapainya kinerja.

Pasal 17

(1) RBS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), dilengkapi dengan
rencana implementasi lima tahunan.

(2) Rencana implementasi lima tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
merupakan gambaran program lima tahunan, pembiayaan lima tahunan,
penanggungjawab program dan prosedur pelaksanaan program.

(3) Rencana strategis bisnis yang dilengkapai rencana implementasi lima


tahunan dipergunakan sebagai dasar penyusunan RBA-BLUD-RSUD
Serang.

Bagian Kedua
Penganggaran
Pasal 18

(1) BLUD-RSUD Serang dalam menyusun RBA sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 17 ayat (3) berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja,
perhitungan akutansi menurut jenis layanan, kebutuhan pendanaan dan
kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari
masyarakat, badan lain, APBD, APBN dan sumber-sumber pendapatan
yang sah lainnya.

(2) Penyusunan RBA disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan


berdasarkan masing-masing sumber pendanaan yang berkenaan.

Pasal 19

(1) RBA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, memuat :


a. kinerja tahun berjalan;
b. asumsi makro dan mikro;
c. target…………..
- 15 -

c. target kinerja;
d. analisis dan perkiraan biaya satuan;
e. perkiraan harga;
f. anggaran pendapatan dan belanja;
g. besaran prosentase ambang batas;
h. prognosa laporan keuangan;
i. perkiraan maju;
j. rencana pengeluaran investasi/modal; dan
k. ringkasan pendapatan dan belanja yang untuk konsolidasi dengan RKA-
SKPD dan/atau APBD.

(2) RBA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disertai dengan usulan
program, kegiatan SPM dan biaya dari keluaran yang akan dihasilkan.

Pasal 20

(1) Kinerja tahun berjalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)
huruf a, meliputi :
a. hasil kegiatan usaha;
b. faktor yang mempengaruhi kinerja;
c. perbandingan RBA tahun berjalan dengan realisasi;
d. laporan keuangan tahun berjalan; dan
e. hal-hal yang perlu ditindaklanjuti sehubungan dengan pencapaian
kinerja tahun berjalan.

(2) Asumsi makro dan mikro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)
huruf b terdiri dari :
a. tingkat inflasi;
b. pertumbuhan ekonomi;
c. nilai kurs;
d. tarif; dan
e. volume pelayanan.

(3) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf c
terdiri dari :
a. perkiraan pencapaian kinerja pelayanan; dan
b. perkiraan keuangan pada tahun yang direncanakan.

(4) Analisis dan perkiraan biaya satuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
19 ayat (1) huruf d, merupakan perkiraan biaya per-unit penyedia
barang/jasa pelayanan yang diberikan, setelah memperhitungkan seluruh
komponen biaya dan volume barang/jasa yang akan dihasilkan.

(5) Perkiraan harga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf e,
merupakan estimasi harga jual produk barang/jasa setelah
memperhitungkan biaya persatuan dan tingkat margin yang ditentukan
seperti tercermin dari tarif layanan.

(6) Anggaran……………..
- 16 -

(6) Anggaran pendapatan dan belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19


ayat (1) huruf f, merupakan rencana anggaran untuk seluruh kegiatan
tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang yang tercermin dari
rencana pendapatan dan belanja.

(7) Besaran prosentase ambang batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal


19 ayat (1) huruf g, merupakan besaran prosentase perubahan anggaran
bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan dan
ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional
BLUD-RSUD Serang.

(8) Prognosa laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat


(1) huruf h, merupakan perkiraan realisasi keuangan tahun berjalan
seperti tercermin pada laporan operasional, neraca dan laporan arus kas.

(9) Perkiraan maju sebagaimana dimaksud Pasal 19 ayat (1) huruf i,


merupakan perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran
berikutnya dari tahun yang direncanakan guna memastikan
kesinambungan program dan kegiatan yang telah disetujui dan menjadi
dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.

(10) Rencana pengeluaran investasi / modal sebagaimana dimaksud Pasal 19


ayat (1) huruf j, merupakan rencana pengeluaran dana untuk
memperoleh aset tetap.

(11) Ringkasan pendapatan dan belanja untuk konsolidasi dengan RKA-SKPD


dan/atau APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) huruf k,
merupakan ringkasan pendapatan dan belanja dalam RBA yang
disesuaikan dengan format RKA-SKPD dan/atau APBD.

Pasal 21

(1) RBA BLUD-RSUD Serang disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.

(2) RBA BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


dipersamakan sebagai RKA-SKPD.

(3) RBA BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


disampaikan kepada PPKD.

Pasal 22

RBA BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, oleh PPKD
disampaikan kepada TAPD untuk dilakukan penelaahan.

Pasal 23

RBA BLUD-RSUD Serang yang telah dilakukan penelaahan oleh TAPD


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, disampaikan kepada PPKD untuk
dituangkan dalam Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD.

Pasal 24…………….
- 17 -

Pasal 24

(1) Setelah Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 23 ditetapkan menjadi Peraturan Daerah, Direktur
BLUD-RSUD Serang melakukan penyesuaian terhadap RBA untuk
ditetapkan menjadi RBA definitif.

(2) RBA definitif sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan sebagai
dasar penyusunan DPA BLUD-RSUD Serang untuk diajukan kepada PPKD.

BAB IV
PELAKSANAAN ANGGARAN
Bagian Kesatu
DPA BLUD-RSUD Serang
Pasal 25

(1) DPA BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2),
mencakup :
a. pendapatan dan belanja;
b. proyeksi arus kas; dan
c. jumlah dan kualitas barang/jasa yang akan dihasilkan.

(2) PPKD mengesahkan DPA BLUD-RSUD Serang sebagai dasar pelaksanaan


anggaran.

(3) Pengesahan DPA BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat


(2), berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4) Dalam hal DPA BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
belum disahkan oleh PPKD, BLUD-RSUD Serang dapat melakukan
pengeluaran uang setinggi-tingginya sebesar angka DPA BLUD-RSUD
Serang tahun sebelumnya.

Pasal 26

(1) DPA BLUD-RSUD Serang yang telah disahkan oleh PPKD sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2), menjadi dasar penarikan dana yang
bersumber dari APBD.

(2) Penarikan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan untuk
belanja pegawai, belanja modal, barang/jasa, dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Penarikan dana untuk belanja barang/jasa sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), sebesar selisih jumlah kas yang tersedia ditambah dengan aliran
kas masuk yang diharapkan dengan jumlah pengeluaran yang
diproyeksikan, dengan memperhatikan anggaran kas yang telah ditetapkan
dalam DPA BLUD-RSUD Serang.

Pasal 27…………..
- 18 -

Pasal 27

(1) DPA BLUD-RSUD Serang menjadi lampiran perjanjian kinerja yang


ditandatangani oleh Bupati dan Direktur BLUD-RSUD Serang.

(2) Perjanjian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan


manifestasi hubungan kerja antara Bupati dan Direktur BLUD-RSUD
Serang yang dituangkan dalam perjanjian kinerja.

(3) Dalam perjanjian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati
menugaskan Direktur BLUD-RSUD Serang untuk menyelenggarakan
kegiatan pelayanan umum dan berhak mengelola dana sesuai DPA BLUD-
RSUD Serang.

(4) Perjanjian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memuat


kesanggupan untuk meningkatkan :
a. kinerja pelayanan bagi masyarakat;
b. kinerja keuangan; dan
c. manfaat bagi masyarakat.

Bagian Kedua
Pengelolaan Kas
Pasal 28

Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang pendapatannya bersumber


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a, huruf b, huruf c dan huruf f,
dilaksanakan melalui rekening kas BLUD-RSUD Serang.

Pasal 29

Dalam pengelolaan kas, BLUD-RSUD Serang menyelenggarakan :


a. perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas;
b. pemungutan pendapatan atau tagihan;
c. penyimpanan kas dan pengelolaan rekening bank;
d. pembayaran;
e. perolehan sumber dana untuk menutup devisit jangka pendek; dan
f. pemanfaatan surplus kas jangka pendek untuk memperoleh pendapatan
tambahan.

Pasal 30

Penerimaan BLUD-RSUD Serang pada setiap hari disetorkan seluruhnya ke


rekening kas BLUD-RSUD Serang dan dilaporkan kepada pejabat keuangan
BLUD-RSUD Serang.

Bagian Ketiga……………….
- 19 -

Bagian Ketiga
Pengelolaan Piutang dan Utang
Pasal 31

(1) BLUD-RSUD Serang dapat memberikan piutang sehubungan dengan


penyerahan barang/jasa dan/atau transaksi yang berhubungan langsung
maupun tidak langsung dengan kegiatan BLUD-RSUD Serang.

(2) BLUD-RSUD Serang dalam memberikan piutang sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dikelola secara tertib, efisien, ekonomis, transparan dan
bertanggungjawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan
prinsip bisnis yang sehat dan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 32

(1) BLUD-RSUD Serang melaksanakan penagihan piutang pada saat piutang


jatuh tempo.

(2) Pelaksanaan penagihan piutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


BLUD-RSUD Serang menyiapkan bukti administrasi penagihan serta
menyelesaikan tagihan atas piutang BLUD-RSUD Serang.

(3) Penagihan piutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang tidak
dapat/tidak mungkin ditagih dan/atau daluwarsa dapat dilimpahkan
penagihannya kepada pegawai dan/atau lembaga yang ditunjuk oleh
Bupati.

Pasal 33

(1) Piutang yang tidak dapat/tidak mungkin ditagih dan/atau daluwarsa


dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang berwenang
yang nilainya ditetapkan secara berjenjang.

(2) Kewenangan penghapusan piutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


ditetapkan dengan Peraturan Bupati tersendiri.

Pasal 34

(1) BLUD-RSUD Serang dapat melakukan utang sehubungan dengan kegiatan


operasional dan/atau perikatan utang dengan pihak lain.

(2) Utang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa utang jangka pendek
atau utang jangka panjang.

(3) Utang dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis,


transparan dan bertanggungjawab.

(4) Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan pinjaman jangka pendek
hanya untuk biaya operasional termasuk keperluan menutup defisit kas.

(5) Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan pinjaman jangka panjang
hanya untuk pengeluaran investasi/modal.

(6) Pinjaman jangka panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini,
terlebih dahulu wajib mendapat persetujuan Bupati Serang.

Pasal 35…………….
- 20 -

Pasal 35

(1) Perikatan pinjaman sebagaimana dimaksud Pasal 34 ayat (4) dan ayat (5)
dilakukan oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang berdasar nilai
pinjaman.

(2) Kewenangan perikatan pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 36

(1) Pembayaran kembali utang sebagimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1),
menjadi tanggungjawab BLUD-RSUD Serang.

(2) Hak tagih utang BLUD-RSUD Serang menjadi daluwarsa setelah 5 (lima)
tahun sejak utang tersebut jatuh tempo, kecuali ditetapkan lain menurut
Undang–Undang.

(3) Jatuh tempo utang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dihitung sejak
tanggal 1 Januari tahun berikutnya.

Pasal 37

(1) BLUD-RSUD Serang wajib membayar bunga dan pokok utang yang telah
jatuh tempo.

(2) Direktur BLUD-RSUD Serang dapat melakukan pelampauan pembayaran


bunga dan pokok sepanjang tidak melebihi nilai ambang batas yang telah
ditetapkan dalam RBA BLUD-RSUD Serang.

Bagian Keempat
Investasi
Pasal 38

(1) BLUD-RSUD Serang dapat melakukan investasi sepanjang memberi


manfaat bagi peningkatan pendapatan dan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat serta tidak mengganggu likuiditas keuangan BLUD-RSUD
Serang.

(2) Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa investasi jangka
pendek dan jangka panjang.

Pasal 39

(1) Investasi jangka pendek sebagaimana dimaksud Pasal 38 ayat (2),


merupakan investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk
dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang.

(2) Investasi jangka pendek sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
dilakukan dengan pemanfaatan surplus kas jangka pendek.

(3) Investasi………………
- 21 -

(3) Investasi jangka pendek sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain :
a. deposito berjangka waktu 1 (satu) sampai dengan 12 (dua belas) bulan
dan/atau yang dapat diperpanjang secara otomatis;
b. pembelian surat utang negara jangka pendek; dan
c. pembelian sertifikat Bank Indonesia.

(4) Karakteristik investasi jangka pendek sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;
b. ditujukan dalam rangka manajemen kas; dan
c. beresiko rendah.

Pasal 40

(1) BLUD-RSUD Serang tidak dapat melakukan investasi jangka panjang


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2), kecuali atas persetujuan
Bupati.

(2) Investasi jangka panjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara
lain :
a. penyertaan modal daerah;
b. pemilikan obligasi untuk masa jangka panjang;
c. investasi langsung seperti pendirian perusahaan; dan
d. investasi jangka panjang lain yang sah dan menguntungkan.

Pasal 41

Dalam hal BLUD-RSUD Serang mendirikan/membeli badan usaha yang


berbadan hukum, kepemilikan badan usaha tersebut ada pada Pemerintah
Daerah.

Pasal 42

(1) Hasil investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1), merupakan
pendapatan BLUD-RSUD Serang.

(2) Pendapatan BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


dapat dipergunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran sesuai
RBA.

Bagian Kelima
Kerjasama
Pasal 43

(1) Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan, BLUD-RSUD


Serang dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain.

(2) Kerjasama dengan pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi, efektifitas, ekonomis dan saling
menguntungkan.

Pasal 44…………….
- 22 -

Pasal 44

(1) Kerjasama dengan pihak lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43


ayat (1), dapat berupa :
a. kerjasama operasional;
b. sewa menyewa; dan
c. usaha lainnya yang menunjang tugas dan fungsi BLUD-RSUD Serang.

(2) Kerjasama operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,


merupakan hubungan hukum antara BLUD-RSUD Serang dengan pihak
lain, melalui pengelolaan manajemen dan proses operasional secara
bersama dengan pembagian keuntungan sesuai kesepakatan kedua belah
pihak.

(3) Sewa menyewa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, merupakan
penyerahan hak penggunaan/pemakaian barang inventaris milik BLUD-
RSUD Serang kepada pihak lain atau sebaliknya dengan imbalan berupa
uang sewa bulanan atau tahunan untuk jangka waktu tertentu, baik
sekaligus maupun secara berkala.

(4) Usaha lainnya yang menunjang tugas dan fungsi BLUD-RSUD Serang
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, merupakan kerjasama
dengan pihak lain yang menghasilkan pendapatan bagi BLUD-RSUD
Serang dengan tidak mengurangi kualitas pelayanan umum yang menjadi
kewajiban BLUD-RSUD Serang.

Pasal 45

(1) Hasil kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1)


merupakan pendapatan BLUD-RSUD Serang.

(2) Pendapatan BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),


dapat dipergunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran sesuai
RBA BLUD-RSUD Serang.

Bagian Keenam
Pengelolaan Barang
Pasal 46

(1) Barang inventaris milik BLUD-RSUD Serang dapat dihapus dan/atau


dialihkan kepada pihak lain atas dasar pertimbangan ekonomis dengan
cara dijual, ditukar dan/atau dihibahkan serta dimusnahkan.

(2) Barang inventaris milik BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), merupakan barang pakai habis, barang untuk diolah atau dijual,
barang lainnya yang tidak memenuhi persyaratan sebagai aset tetap.

(3) Hasil penjualan barang inventaris milik BLUD-RSUD Serang sebagai akibat
dari pengalihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan
pendapatan BLUD-RSUD Serang.

(4) Hasil penjualan barang inventaris milik BLUD-RSUD Serang sebagaimana


dimaksud pada ayat (3), dituangkan dalam laporan keuangan BLUD-RSUD
Serang.

Pasal 47……………..
- 23 -

Pasal 47

(1) BLUD-RSUD Serang tidak boleh mengalihkan dan/atau menghapus aset


tetap, kecuali atas persetujuan pejabat yang berwenang.

(2) Aset tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan aset berwujud
yang mempuyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pelayanan BLUD-RSUD Serang atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

(3) Kewenangan pengalihan dan/atau penghapusan aset tetap sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), diselenggarakan secara berjenjang berdasarkan
nilai dan jenis barang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

(4) Hasil pengalihan aset tetap sebagaimana dimaksud ayat (3), merupakan
pendapatan BLUD-RSUD Serang dan diungkapkan secara memadai dalam
laporan keuangan BLUD-RSUD Serang.

(5) Pengalihan dan/atau penghapusan aset tetap sebagaimana dimaksud pada


ayat (3), dilaporkan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(6) Penggunaan aset tetap untuk kegiatan yang tidak terkait langsung dengan
tugas dan fungsi BLUD-RSUD Serang harus mendapat persetujuan Bupati
melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 48

(1) Tanah dan bangunan milik BLUD-RSUD Serang disertifikatkan atas nama
Pemerintah Daerah.

(2) Tanah dan bangunan milik BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud


ayat (1) yang tidak digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan
fungsi BLUD-RSUD Serang, dapat alih fungsi oleh Direktur BLUD-RSUD
Serang atas persetujuan Bupati.

Bagian Ketujuh
Surplus dan Defisit Anggaran
Pasal 49

Surplus anggaran BLUD-RSUD Serang dapat digunakan dalam tahun


anggaran berikutnya kecuali atas permintaan Bupati disetorkan sebagian atau
seluruhnya ke kas daerah dengan mempertimbangkan posisi likuiditas BLUD-
RSUD Serang.

Pasal 50

Defisit anggaran BLUD-RSUD Serang dapat diajukan usulan pembiayaannya


pada tahun anggaran berikutnya kepada PPKD.

Bagian Kedelapan……………
- 24 -

Bagian Kedelapan
Penyelesaian Kerugian
Pasal 51

Kerugian pada BLUD-RSUD Serang yang disebabkan oleh tindakan melanggar


hukum atau kelalaian pegawai BLUD-RSUD Serang diselesaikan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V
PENATAUSAHAAN KEUANGAN
Bagian Kesatu
Pengguna Anggaran
Pasal 52

(1) Direktur RSUD-BLUD Serang bertindak sebagai Pejabat Pengguna


Anggaran.

(2) Pejabat Pengguna Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


bertanggung jawab atas pelaksanaan anggaran dan belanja BLUD-RSUD
Serang yang dipimpinnya.

(3) Pelaksanaan tugas Pejabat Pengguna Anggaran sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) dibantu oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

(4) Pejabat Pengguna Anggaran dan Kuasa Pengguna Anggaran sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati

Bagian Kedua
Bendahara
Pasal 53

(1) Dalam pelaksanaan penatausahaan anggaran pendapatan dan belanja


BLUD-RSUD Serang, Direktur BLUD-RSUD Serang menunjuk dan
mengusulkan kepada PPKD 1 (satu) orang Bendahara Penerimaan dan 1
(satu) orang Bendahara Pengeluaran.

(2) Bendahara penerimaan dan bendahara pengeluaran sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

(3) Bendahara penerimaan dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu


oleh 1 (satu) orang Pembantu Bendahara.

(4) Bendahara pengeluaran dalam melaksanakan tugasnya dapat dibantu


oleh 4 (empat) orang Pembantu Bendahara.

(5) Pembantu bendahara penerimaan dan pembantu bendahara pengeluaran


sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (4) ditetapkan dengan
Keputusan Direktur BLUD-RSUD Serang.

Bagian Ketiga..............
- 25 -

Bagian Ketiga
Penerimaan Kas
Pasal 54

(1) Pendapatan BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7


huruf a, huruf b, huruf c dan huruf f disimpan pada rekening kas BLUD-
RSUD Serang pada bank yang ditunjuk oleh Direktur BLUD-RSUD
Serang.

(2) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disetor setiap hari ke
rekening kas BLUD-RSUD Serang kecuali hari libur.

(3) Dokumen yang digunakan oleh Bendahara Penerimaan dalam


penatausahaan pendapatan mencakup :

a. buku kas umum;


b. buku kas pembantu; dan
c. surat tanda setoran.

Bagian Keempat
Pengeluaran Kas
Pasal 55

(1) Setelah DPA-BLUD-RSUD Serang disahkan oleh PPKD dan disetujui oleh
Sekretaris Daerah, Pengguna Anggaran menerbitkan SPD per triwulan
untuk anggaran yang bersumber dari APBD.

(2) Pengeluaran kas atas beban anggaran pendapatan dan belanja BLUD-
RSUD Serang dilakukan berdasarkan SPD.

Pasal 56

(1) Berdasarkan SPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1),


bendahara pengeluaran mengajukan SPP kepada Pejabat Pengguna
Anggaran melalui Pejabat Pengelola Keuangan PPK-BLUD-RSUD Serang.

(2) Pengajuan SPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan
daftar rincian rencana penggunaan anggaran.

(3) Kepala Bagian Keuangan BLUD-RSUD Serang meneliti keabsahan


dokumen SPP yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran.

(4) Persyaratan dokumen SPP sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 57................
- 26 –

Pasal 57

(1) Dalam meneliti kelengkapan dokumen SPP sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 56 ayat (3), Kepala Bagian Keuangan BLUD-RSUD Serang
berkewajiban :
a. meneliti kelengkapan dokumen dan keabsahan bukti-bukti
pengeluaran yang dilampirkan;
b. menguji kebenaran perhitungan atas pengeluaran per rincian obyek
yang tercantum dalam daftar rincian rencana penggunaan dana; dan
c. menghitung pengenaan PPN/PPh atas beban pengeluaran per rincian
obyek.

(2) Dalam hal dokumen lengkap, Pejabat Pengelola Keuangan PPK-BLUD-


RSUD Serang menerbitkan Surat Perintah Membayar.

(3) Surat Perintah Membayar yang telah ditandatangani Pejabat Pengelola


Keuangan PPK-BLUD-RSUD Serang menjadi dasar pengguna anggaran
menerbitkan SP2D.

(4) Dalam hal dokumen tidak lengkap, Pejabat Pengelola Keuangan PPK-
BLUD-RSUD Serang mengembalikan SPP dimaksud kepada bendahara
pengeluaran untuk dilengkapi.

Pasal 58

Khusus untuk SPP-LS gaji dan tunjangan lainnya sistem dan prosedurnya
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 59

(1) Pejabat Pengelola Keuangan PPK-BLUD-RSUD Serang menyerahkan SP2D


yang telah diterbitkan Pejabat Pengguna Anggaran kepada bendahara
pengeluaran.

(2) Dokumen yang digunakan oleh Pejabat Pengelola Keuangan PPK-BLUD-


RSUD Serang dalam menatausahakan SP2D meliputi :
a. buku register SP2D; dan
b. buku kas penerimaan dan pengeluaran.

Pasal 60

(1) Bendahara pengeluaran melakukan pencairan uang kepada bank yang


ditunjuk sesuai dengan SP2D yang diterimanya.

(2) Dokumen yang digunakan oleh bendahara pengeluaran sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dalam penatausahaan pengeluaran meliputi :
a. buku kas umum;
b. buku kas pembantu;
c. buku bank;
d. buku pajak PPN/PPh; dan
e. buku panjar.

Bagian Kelima…………..
- 27 –
Bagian Kelima
Penatausahaan
Pasal 61

Penatausahaan keuangan BLUD-RSUD Serang paling sedikit memuat :


a. pendapatan/biaya;
b. penerimaan/pengeluaran;
c. utang/piutang;
d. persediaan, 27sset tetap dan investasi; dan
e. ekuitas dana.

Pasal 62

(1) Penatausahaan keuangan BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 61 didasarkan pada prinsip pengelolaan keuangan bisnis yang
sehat.

(2) Penatausahaan keuangan BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud


pada ayat (1), dilakukan secara tertib, efektif, efisien, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Pasal 63

(1) Direktur BLUD-RSUD Serang menetapkan kebijakan penatausahaan


keuangan BLUD-RSUD Serang;

(2) Penetapan kebijakan penatausahaan keuangan BLUD-RSUD Serang


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada PPKD.

BAB VI
PENGADAAN BARANG/JASA
Bagian Kesatu
Pelaksanaan
Pasal 64

Pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada PPK-BLUD-RSUD Serang harus


dilakukan berdasarkan prinsip – prinsip efisien, efektif, transparan, adil/tidak
diskriminatif, akuntabel dan praktek bisnis yang sehat.

Pasal 65

Pengadaan barang/jasa pada PPK-BLUD-RSUD Serang dilaksanakan


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
pengadaan barang/jasa yang sumber dananya berasal dari APBD/APBN.

Pasal 66

(1) PPK-BLUD-RSUD Serang yang berstatus penuh diberikan fleksibilitas


berupa pembebasan/keleluasaan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku umum dalam pengadaan
barang/jasa yang sumber dananya berasal dari APBD/APBN sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 65 apabila terdapat asas efektivitas dan/atau
efisiensi.
(2) Fleksibilitas……………
- 28 -

(2) Fleksibilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan terhadap


pengadaan barang/jasa yang sumber dananya berasal dari :
a. jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat;
b. hibah tidak terikat;
c. hasil kerja sama dengan pihak lain; dan
d. lain-lain pendapatan BLUD-RSUD Serang yang sah.

(3) Pengadaan barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan berdasarkan ketentuan pengadaan barang/jasa yang
ditetapkan oleh Direktur BLUD-RSUD Serang.

(4) Pengadaan barang/jasa yang sumber dananya berasal dari hibah terikat
dapat dilakukan dengan mengikuti ketentuan pengadaan dari pemberi
hibah, atau mengikuti ketentuan pengadaan barang/jasa yang berlaku
bagi BLUD-RSUD Serang, sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sepanjang
disetujui oleh pemberi hibah dimaksud.

Bagian Kedua
Pendayagunaan Produksi Dalam Negeri
Pasal 67

(1) PPK-BLUD-RSUD Serang diberikan fleksibilitas berupa pembebasan/


keleluasaan dalam pengadaan barang/jasa berdasarkan peraturan Bupati
ini dengan memprioritaskan penggunaan produksi dalam negeri.

(2) Prioritas penggunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) meliputi barang/jasa yang menjadi kebutuhan BLUD-RSUD
Serang.

Pasal 68

Prioritas penggunaan produk dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 67 merupakan bagian dari upaya memaksimalkan penggunaan
barang/jasa hasil produksi dalam negeri berdasarkan kepentingan nasional.

Pasal 69

Prioritas penggunaan barang/jasa hasil produksi dalam negeri sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 68 tetap didasarkan pada pertimbangan spesifikasi,
kualitas dan standar pelayanan.

Bagian Ketiga
Peran Serta Usaha Kecil Dan Koperasi
Pasal 70

Dalam pengadaan barang/jasa BLUD-RSUD Serang memberikan kesempatan


kepada Usaha Kecil dan Koperasi sebagai penyedia barang/jasa.

Bagian Keempat……………
- 29 -

Bagian Keempat
Pembinaan Dan Pengawasan
Pasal 71

(1) Pembinaan pengadaan barang/jasa secara teknis pada BLUD-RSUD


Serang dilakukan oleh Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Kabupaten Serang.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk
konsultasi, koordinasi, sinkronisasi dan simplikasi atas pelaksanaan
pengadaan barang/jasa BLUD-RSUD Serang.

Pasal 72

Pengawasan terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada BLUD-RSUD


Serang dilaksanakan oleh :

a. lembaga Negara yang berwenang memeriksa pengelolaan dan tanggung


jawab keuangan Negara;
b. Inspektorat Kabupaten Serang; dan
c. lembaga fungsional pemeriksa independen.

BAB VII
AKUNTANSI, PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Bagian Kesatu
Akuntansi
Pasal 73

(1) BLUD-RSUD Serang menerapkan sistem informasi manajemen keuangan


sesuai dengan kebutuhan praktek bisnis yang sehat.
(2) Setiap transaksi keuangan BLUD-RSUD Serang dicatat dalam dokumen
pendukung dan akun-akun yang sesuai serta dikelola secara tertib.

Pasal 74

(1) BLUD-RSUD Serang menyelenggarakan akuntansi dan laporan keuangan


sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi
Pemerintah.
(2) Penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), menggunakan basis akrual baik dalam pengakuan
pendapatan, biaya, aset, kewajiban dan ekuitas dana.
(3) Dalam penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan berbasis akrual
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur BLUD-RSUD Serang
menyusun kebijakan akuntansi yang berpedoman pada standar akuntansi
sesuai jenis layanannya.
(4) Kebijakan akuntansi BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), digunakan sebagai dasar dalam pengakuan, pengukuran,
penyajian dan pengungkapan aset, kewajiban dan ekuitas dana.

Bagian Kedua…………..
- 30 -

Bagian Kedua
Pelaporan dan Pertanggungjawaban
Pasal 75

(1) Laporan keuangan BLUD-RSUD Serang terdiri dari :


a. laporan Realisasi Anggaran berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah.
b. neraca yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban
dan ekuitas dana pada tanggal tertentu;
c. laporan operasional yang berisi informasi jumlah pendapatan dan biaya
BLUD-RSUD Serang selama satu periode;
d. laporan arus kas yang menyajikan informasi kas berkaitan dengan
aktivitas operasional, investasi dan aktivitas pendanaan dan/atau
pembiayaan yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran
dan saldo akhir kas selama periode tertentu; dan
e. catatan atas laporan keuangan yang berisi penjelasan naratif atau
rincian dari angka yang tertera dalam laporan keuangan.

(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disertai dengan
laporan kinerja yang berisikan informasi pencapaian hasil/keluaran BLUD-
RSUD Serang.
(3) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diaudit oleh
pemeriksa eksternal sesuai dengan peraturan perundang–undangan yang
berlaku.
(4) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan Standar Akuntansi
Pemerintah.

Pasal 76

(1) Setiap bulan BLUD-RSUD Serang menyusun dan menyampaikan Laporan


Realisai anggaran berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah kepada
PPKD paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah periode pelaporan berakhir .
(2) Setiap triwulan BLUD-RSUD Serang menyusun dan menyampaikan
laporan operasional, laporan arus kas, Neraca dan Laporan Realisasi
Anggaran kepada PPKD paling lambat 15 (lima belas) hari setelah periode
pelaporan berakhir.
(3) Setiap semesteran BLUD-RSUD Serang wajib menyusun dan
menyampaikan laporan keuangan lengkap yang terdiri dari Laporan
Realisasi Anggaran, laporan operasional, neraca, laporan arus kas, dan
catatan atas laporan keuangan disertai laporan kinerja kepada PPKD
untuk dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan pemerintah daerah
paling lambat 15 (lima belas) hari setelah periode pelaporan berakhir.
(4) Setiap tahun BLUD-RSUD Serang wajib menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan lengkap yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,
laporan operasional, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan disertai laporan kinerja kepada PPKD untuk dikonsolidasikan
kedalam laporan keuangan pemerintah daerah paling lambat 1 (satu)
bulan setelah periode pelaporan berakhir.
Pasal 77………….
- 31 -

Pasal 77

Penyusunan laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76, untuk


kepentingan konsolidasi, dilakukan berdasarkan standar akuntansi
pemerintahan.

BAB VIII
PERUBAHAN RBA DAN DPA
Pasal 78

(1) Perubahan terhadap RBA dan DPA dilakukan apabila :


a. terdapat penambahan atau pengurangan anggaran yang bersumber dari
APBD;
b. biaya BLUD-RSUD Serang melampaui ambang batas fleksibilitas yang
ditetapkan; dan
c. pergeseran antar jenis belanja dan/atau antar kegiatan.

(2) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengikuti mekanisme


perubahan APBD.

BAB IX
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal 79

(1) Pembinaan teknis BLUD-RSUD Serang dilakukan oleh Bupati melalui


Sekretaris Daerah.

(2) Pembinaan keuangan BLUD-RSUD Serang dilakukan oleh PPKD.

Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 80

(1) Pengawasan operasional BLUD-RSUD Serang dilakukan oleh pengawas


internal.

(2) Pengawas internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh
internal auditor yang berkedudukan langsung dibawah pemimpin BLUD-
RSUD Serang.

(3) Pengawas internal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat dibentuk
dengan mempertimbangkan :
a. keseimbangan antara manfaat dan beban;
b. kompleksitas manajemen; dan
c. volume dan/atau jangkauan pelayanan.

Bagian Ketiga…………..
- 32 -

Bagian Ketiga
Pengendalian
Pasal 81

(1) Internal auditor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (2), bersama–
sama jajaran manajemen BLUD-RSUD Serang menciptakan dan
meningkatkan pengendalian internal BLUD-RSUD Serang.

(2) Fungsi pengendalian internal BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud


pada ayat (1), membantu manajemen BLUD-RSUD Serang, dalam hal :
a. pengamanan harta kekayaan;
b. menciptakan akurasi sistem imformasi keuangan;
c. menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
d. mendorong dipatuhinya kebijakan manajeman dalam penerapan praktek
bisnis yang sehat.

(3) Syarat/kriteria yang dapat diusulkan menjadi intenal auditor sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 80 ayat (2), antara lain :
a. memliki integritas dan kapabilitas yang memadai;
b. memiliki pendidikan dan/atau pengalaman teknis sebagai pemeriksa;
dan
c. memiliki sikap independen dan obyektif terhadap obyek yang diaudit.

Pasal 82

Pembinaan dan pengawasan terhadap BLUD-RSUD Serang yang memiliki nilai


omset tahunan dan nilai aset menurut neraca selain dilakukan oleh pejabat
pembina dan pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 dan 81,
dilakukan juga oleh Dewan Pengawas BPUD-RSUD Serang.

BAB X
EVALUASI DAN PENILAIAN KINERJA
Bagian Kesatu
Evaluasi
Pasal 83

(1) Evaluasi dan penilaian kinerja BLUD-RSUD Serang dilakukan setiap tahun
oleh Bupati dan/atau dewan pengawas BLUD-RSUD Serang terhadap
aspek keuangan dan non keuangan.

(2) Evaluasi dan penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
bertujuan untuk mengukur tingkat pencapaian hasil pengelolaan BLUD-
RSUD Serang sebagaimana ditetapkan dalam Renstra Bisnis dan RBA.

(3) Evaluasi……………..
- 33 -

(3) Evaluasi dan penilaian kinerja dari aspek keuangan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), dapat diukur berdasarkan tingkat kemampuan
BLUD-RSUD Serang dalam :
a. memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari layanan yang diberikan
(rentabilitas);
b. memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas);
c. memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas); dan
d. kemampuan penerimaan dari jasa pelayanan untuk membiayai
pengeluaran.

Bagian Kedua
Penilaian Kinerja
Pasal 84

Penilaian kinerja dari aspek non keuangan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 83, dapat diukur berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal
pelayanan, pembelajaran dan pertumbuhan.

BAB XI
REMUNERASI
Pasal 85

(1) Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan Pengawas dan


Pegawai BLUD-RSUD Serang, dapat diberikan remunerasi berdasarkan
tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme.

(2) Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merupakan imbalan


kerja dapat berupa gaji, honorarium, tunjangan tetap, dan/atau insentif
yang pelaksanaannya ditetapkan oleh Bupati berdasarkan usulan dari
Direktur BLUD-RSUD Serang.

(3) Usulan Direktur BLUD-RSUD Serang sebagaimana dimaksud pada ayat


(2), dilakukan berdasarkan pertimbangan :
a. proporsionalitas, yaitu pertimbangan atas ukuran dan jumlah aset
yang dikelola oleh BLUD-RSUD Serang serta tingkat pelayanan;
b. kesetaraan, yaitu dengan memperhatikan industri pelayanan sejenis;
c. kepatutan, yaitu menyesuaikan kemampuan pendapatan BLUD-RSUD
Serang;
d. kinerja operasional yang ditetapkan oleh Direktur BLUD-RSUD Serang,
sekurang-kurangnya mempertimbangkan indikator keuangan,
pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat ; dan
e. kemampuan pendapatan BLUD-RSUD Serang.

BAB XII………………..
- 34 -

BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 86
Penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan menggunakan basis akrual
baik dalam pengakuan pendapatan, biaya, asset, kewajiban dan ekuitas dana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (2) berlaku efektif terhitung
Januari Tahun 2014.

BAB XIII
KETENTUAN LAIN DAN PENUTUP
Pasal 87

Hal – hal teknis yang belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini lebih
lanjut akan ditetapkan oleh Direktur BLUD-RSUD Serang.

Pasal 88

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Serang.

Ditetapkan di Serang
pada tanggal

BUPATI SERANG,

A. TAUFIK NURIMAN

Diundangkan di Serang
pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SERANG,

LALU ATHARUSSALAM RAIS

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG TAHUN 2012 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai