Anda di halaman 1dari 6

WALIKOTA PALOPO

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN WALIKOTA PALOPO


NOMOR

TENTANG

PENGELOLAAN INVESTASI
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAWERIGADING PALOPO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTAPALOPO,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 94 Peraturan


Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah, maka perlu menetapkan Peraturan
Walikota Palopo tentang Pengelolaan Investasi Badan
Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Sawerigading Palopo;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota
tentang Pengelolaan Investasi Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading Palopo;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang


Pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo di
Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2002 Nomor 24, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4186);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembarari Negara Tahun 2003 Nomor
47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4287);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan lembaran Negara republik
Indonesia Nomor 4355);
2

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 48 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah {Berita
Daerah Republik Indonenia Tahun 3015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
3

Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang


Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 157);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018tentang Badan Layanan UmumDaerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
1781);
14. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 5 Tahun 2015
tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Sawerigading Kota Palopo
(Lembaran Daerah Kota Palopo Tahun 2015 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Kota Palopo Nomor 5);
15. Peraturan Daerah Kota Palopo Nomor 8 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah Kota Palopo (Lembaran
Daerah Kota Palopo Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Kota Palopo Nomor 8).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA PALOPO TENTANG PENGELOLAAN


INVESTASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH SAWERIGADING PALOPO.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kota Palopo.
2. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur Penyelanggara
Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan daerah otonomi.
3. Walikota adalah Walikota Palopo.
4. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat RSUD adalah
Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading Kota Palopo.
5. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutya disingkat BLUD adalah
sistem yang diterapkan oleh RSUD sebagai perangkat daerah dilingkup
Pemerintah Daerah Kota Palopo dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan daerah pada
umumnya.
4

6. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Kota Palopo yang selanjutnya disingkat


PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan betindak sebagai
bendahara umum daerah.
7. Direktur Utama RSUD yang selanjutnya disebut Dirut RSUD adalah
Pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Sewerigading Kota Palopo.
8. Dewan Pengawas BLUD yang selanjutnya disebut Dewan Pengawas adalah
organ yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan BLUD.
9. Pendapatan adalah semua penerimaan dalam bentuk kas dan tagihan
BLUD RSUD yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode anggaran
bersangkutan yang tidak perlu dibayar kembali.
10. Belanja adalah semua pengeluaran dari rekening kas yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh BLUD RSUD.
11. Pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya.
12. Investasi adalah penggunaan aset lancar untuk memperoleh manfaat
ekonomis yang dapat meningkatkan kemampuan BLUD RSUD dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
13. Likuiditas adalah kemampuan BLUD RSUD untuk memenuhi kewajiban
atau utang yang harus dibayar dengan harta lancarnya.
14. Rencana Bisnis dan Anggaran yang selanjutnya disingkat RBA adalah
dokumen rencana anggaran tahunan BLUD RSUD, yang disusun dan
disajikan sebagai bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran RSUD.

BAB II
INVESTASI

Pasal 2

(1) BLUD RSUD dapat melakukan investasi untuk memberi manfaat bagi
peningkatan pendapatan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat
serta tidak mengganggu likuiditas keuangan BLUD RSUD dengan tetap
memperhatikan rencana pengeluaran.
(2) Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa investasi jangka
pendek.

Pasal 3

(1) Investasi jangka pendek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2),
merupakan investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk
dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang.
(2) Investasi jangka pendek sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat
dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan surplus kas dengan
memperhatikan rencana pengeluaran.
(3) Surplus kas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kas yang
belum akan segera dilakukan pengeluaran sesuai dengan perencanaan.
5

(4) Investasi jangka pendek sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:
a. deposito pada bank umum dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan sampai
dengan 12 (dua belas) bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara
otomatis; dan
b. surat berharga negara jangka pendek.
(5) Karakteristik investasi jangka pendek sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), meliputi:
a. dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;
b. ditujukan dalam rangka manajemen kas; dan
c. instrumen keuangan dengan risiko rendah.

BAB III
PELAKSANAAN INVESTASI

Pasal 4

(1) Investasi jangka pendek BLUD RSUD yang dilaksanakan oleh Dirut RSUD
dilaporkan kepada Walikota, PPKD dan Dewan Pengawas.
(2) Dirut RSUD menyiapkan rencana penempatan dana pada investasi jangka
pendek kepada Walikota yang mencakup jumlah dana yang akan
diinvestasikan dan pilihan investasi beserta alasan dan hasil analisa
pemilihan investasi.
(3) Berdasarkan rencana penempatan dana yang diajukan Dirut RSUD atas
rencana investasi jangka pendek, Walikota menetapkan jenis investasi
jangka pendek yang dipilih dengan menerbitkan Surat Keputusan Walikota.
(4) Berdasarkan Surat Keputusan Walikota tersebut Dirut RSUD menerbitkan
Surat Perintah Pemindahbukuan yang memerintahkan pemindahan dana
dari kas BLUD RSUD kedalam investasi yang dipilih.

Pasal 5

(1) Anggaran pengeluaran pembiayaan investasi jangka pendek dan


pendapatan BLUD yang bersumber dari investasi jangka pendek BLUD
RSUD dicantumkan dalam RBA dan Laporan Keuangan BLUD RSUD.
(2) Hasil investasi jangka pendek merupakan pendapatan BLUD RSUD dan
dipergunakan secara langsung untuk membiayai pengeluaran BLUD RSUD,
sesuai RBA BLUD dengan jenis belanja BLUD RSUD meliputi:
a. Belanja Pegawai;
b. Belanja Barang dan Jasa; dan
c. Belanja Modal.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6
6

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Walikota ini, sepanjang
mengenai pelaksanaannya dan tidak bertentangan dengan Peraturan Walikota
ini akan ditetapkan dengan keputusan Dirut RSUD.

Pasal 7

Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Palopo.

Ditetapkan di Palopo
pada tanggal

WALIKOTAPALOPO,

M. JUDAS AMIR

Diundangkan di Palopo
Pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KOTA PALOPO

FIRMANZA DP.

BERITA DAERAH KOTA PALOPO TAHUN NOMOR

Anda mungkin juga menyukai