Bab Iv Pembahasan Masalah
Bab Iv Pembahasan Masalah
PEMBAHASAN MASALAH
IV-1
IV-2
𝑊𝑊𝐿
̅̅̅̅̅̅̅̅
𝑊𝑊𝐿 =
15
890
= 15
= 59,33
beban kerja dirasakan oleh pegawai tinggi, maka dapat berdampak terhadap
keterlambatan perencanaan proyek yang telah dibuat sebelumnya.
Berdasarkan Tabel 4.10 nilai total skor berasal dari nilai setiap variabel
masing-masing responden yang dijumlahkan. Yang kemudian dibagi dengan
nilai 26, karenan jumlah responden berjumlah 26 orang yang akan
menghasilkan nilai rata-rata.
Diperoleh tiga penilaian kategori beban kerja yang tinggu, yaitu variabel
Effort (EF) sebesar 74,4%, Own Performance (OP) sebesar 71,9%, dan
Physical Demand (PD) sebesar 70,8%. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan
Effort (EF) dan dukungan tingkat fisik Physical Demand (PD) yang tinggi
untuk menjalankan kegiatan pekerjaan pada bagian proses perakitan
(assembling) tersebut guna mencapai tingkat keberhasilan output Own
Performance (OP) yang tinggi. Sedangkan untuk variabel Mental Demand
(MD), Temporal Demand (TD) dan Frustation (FR) tergolong pada tingkatan
sedang, dengan nilai masing-masing sebesar 64,0%, 56,5% dan 35,6%. Hal ini
menunjukkan bahwa pegawai dalam melakukan pekerjaannya memerlukan
beban mental yang sedang.
IV-11
Berdasarkan Tabel 4.11 nilai total skor didapat dari nilai bobot setiap
variabel masing-masing responden yang dijumlahkan. Kemudian dibagi 15
berdasarkan jumlah perbandingan dari setiap variabel. Setelah itu, hasil dari
nilai tersebut dibagi 26 untuk mencari nilai rata-ratanya. Pada bagian ini setiap
variabel dibagi atas 2 kategori yakni, kategori mental dan kategori fisik. Maka
setelah mendapatkan nilai rata-rata, nilai tersbut dijumlahkan berdasarkan
kategorinya.
Dapat disimpulkan bahwa jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai
di bagian proses perakitan (assembling) pada pos 1 di PT. Dirgantara Indonesia
lebih didominasi oleh pekerjaan mental yaitu sebesar 55% yang artinya
sebagian dari proses pekerjaannya lebih melibatkan kerja otak. Ada beberapa
kemungkinan pekerjaan yang memiliki situasi kerja dengan tingkat beban kerja
mental yang tinggi sebagai berikut :
Dihadapkan pada pengambilan keputusan yang tepat dalam
mengambil tindakan yang melibatkan tanggung jawab besar.
Menghadapi tuntutan dari atasan
Keharusan untuk tetap dala kondisi kewaspadaan tinggi dalam waktu
lama.
Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton.
Sedangkan pekerjaan fisik hanya sebesar 45%. Dalam artian
pekerjaannya yang mengakibatkan pengeluaran energi yang berlebih, sehingga
pegawai merasa cepat lelah.