Anda di halaman 1dari 14

Details title: the threat of affront genre : friendship, school, action,crime, dark theme song: shinku, thank you

(of HSJ) cast: HSJ author: Amel~chan language: Bahasa Indonesia

Home and Rome


Dua remaja berusia 17 dan 18 tahun yang diduga tewas dalam pembunuhan bermotif kekerasan dan narkoba di sebelah utara kota Chihuahua, Meksiko. Kepolisian setempat menemukan mayat remaja berusia 17 tahun dengan bekas luka 69 tembakan di tubuhnya. Polisi federal Amerika Serikat berhasil membekuk gembong narkoba the Kesus. Kelompok the Jesus diketahui menguasai peredaran narkoba di wilayah New York, AS. Polisi menggrebek sebuah pabrik kokain di Akihabara, Tokyo. 4,7 ton kokain disita. Gelombang aksi pembunuhan meningkat terkait perebutan lahan

peredaran narkoba di kota perbatasan Texas, AS. Belasan pria bersenjata menyerang satu klinik rehabilitasi narkoba di Ciudad Juarez, dan membunuh 17 pasiennya. Buncan, pria paling dicari di Perancis melarikan diri dari penjara melalui mobil layanan pencucian pakaian rutan.

Ryosuke

menyelusuri

arsip

online De News World. Tangannya bergerak cepat mengalihkan kursor dari page satu ke page lain. Ia sudah terbiasa memakan artikel di kolom bagian berita dunia. Pengetahuannya mengenai organisasi kejahatan dan organisasi melebihi berada keamanan pengetahuan didalamnya. pemerintah orang yang

Peristiwa-

peristiwa yang sudah ia baca selama ini menegaskan itu bahwa kedua

organisasi

saling

menjatuhkan

hanya untuk menunjukkan kekuatan dan nama baik. Ryo Semakin semakin banyak tertarik.

membaca,

Minatnya pada dunia

yang kadang tidak terlihat ini, memaksanya

menjadi seorang extreme cracker untuk menembus informasi rahasia yang tidak dipublikasikan. Mengenai Buncan, orang yang paling dicari di Perancis karena membunuh kepala kepolisian Perancis dan 13 pejabat pemerintah dalam satu malam. Ia yakin pria itu tidak sedang

menyembunyikan diri, tetapi sibuk mengeksplor diri didepan umum. Dan hebatnya tidak satu orang pun yang mengenalnya. Buncan mengganti jenis kelamin dan mengoperasi beberapa bagian tulang wajah. Polisi tidak akan menemukan sidik jarinya, karena Buncan sengaja merendam jari tangan kedalam air keras. Bekas lepuhan sama sekali tidak

mengganggunya. Dan juga sudah mengoperasi jari agar kembali seperti semula. Sekarang ia memiliki jari normal tanpa sidik jari. Itu hanya sebagian kecil informasi illegal yang Ryo peroleh hasil bermain sambil mencuri di dunia maya. Ryo sukses membuat 16 jenis virus yang disebarnya melalui internet. Virus menggeroti sistem komputer secara cepat ketika virus masuk kedalam sistem. Entah sudah berapa ratus juta

komputer dan dan situs lumpuh karena virus buatannya. Ryo sama s ekali tidak berniat menjual virus. Padahal ia bisa menjadi jutawan cilik dengan hasil penjualan virus. Ia hanya bersenang -senang. Pagi itu terasa sangat dingin. Hujan semalaman meninggalan jejak pagi berkabut. Meski begitu suara deru kendaraan tetap terdengar ramai. Ryo dapat mendengar suara tangis anak tetangganya karena ditinggal kerja. Jendela kamar Ryo tiba -tiba terbanting keras saat angin bertiup kencang. Ryo berdiri dari meja belajar dan membuka jendela. Lalu ia kembali ke meja belajar membawa laptopnya ke kasur. Ia duduk bersila diatas selimut. Kasurnya masih berantakan. Buku -buku berserakan di lantai. Ia tidak mengacuhkan kamarnya yang berantakan. Ryo kembali pada aktivitas awal. Muncul gambar peta detail kota Bangkok di layar laptop dengan program earth google. Kursor bergerak kearah zoom in. Gambar jalan seperti garis kusut terlihat jelas. Beberapa nama daerah tertulis diantara garis kusut. Seekor anjing melompat naik ke atas kasur. Anjing jantan berwarna coklat susu. Binatang gendut itu berjalan santai diatas keyboard dan berhenti menduduki tangan Ryo yang sedang menari menekan tuts keyboard. Lalu sederetan panjang huruf T tertulis di layar laptop. Hey jelek minggir sana. Lihat apa yang sudah kau lakukan. Ryo menggerak-gerakkan tangan, lemak di perut anjing itu ikut bergerak. Khuu, dengar tidak? Ryo mengangkat Khuu. Lalu mengacak acak bulunya sampai kusut. Tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram pundak Ryo dengan keras. Ia terlonjak kaget dan secara tidak sengaja membanting Anjing malang itu menggonggong kesakitan. Secara refleks Khuu. Ryo

memelintir tangan itu dengan kasar.

Aww! Aww! Kau menyakitiku! Slow down dude. Orang itu seumuran dengan Ryo. Tersenyum senang sambil kesakitan melihat reaksi Ryo yang memang sudah ia duga. Ryo tidak melepaskan

pelintirannya. Keito Ballard!! Brengsek! Sudah kubilang jangan melakukan hal itu. Kau membuatku takut. Ryo mem perkeras memelintir tangan Keito. masih mau mengulanginya? Ia menjatuhkan Keito ke lantai sambil tetap mempertahankan pelintiran yang menyiksa saudara angkatnya. Keito sering mencengkeram pundaknya, tetapi sialnya ia selalu terkejut. Keito Ballard, 17 tahun. Mata hitam yang terlihat sangat menarik. Dengan kulit putih merona dan tinggi badan 173 cm, ia bisa memilih model pakaian apapun. Keito tidak pernah ketinggalan mode. Ia tahu akan style apa yang trend

menjadi

selanjutnya

dan selalu

lebih dulu. Sekarang ia sedang kembali ke

model yang pernah ia coba, emo. Badannya

berisi dan membentuk otot dengan sempurna. Ia memiliki satu set

lengkap alat-alat fitness di rumah. Pesolek sejati, pikir Ryo. Keito anak tunggal adalah Alexyus

Ballard, saudara angkat Ryo. Saat melihat

kedatangan Ryo untuk pertama kalinya dalam keluarga mereka, Keito sangat terkejut. Ia memang menginginkan saudara laki -laki yang

seumuran agar bisa diajak bermain bersama. Tapi, Keito hanya terkejut ketika melihat calon saudara angkatnya yang nyaris lumpuh. Ia menerima saudara barunya dengan senang hati. Keito menerima Ryo bagaimana pun kondisinya. Keito menjaga dan menceritakan apa pun yang ia lakukan setiap hari pada Ryo. Hal itu mempercepat proses penyembuhan Ryo. Ayah dan ibu dengan rutin membawa anak baru mereka berobat ke rumah sakit. Hanya butuh waktu 2 tahun sampai Ryo bisa beraktivitas seperti orang normal lain. Ryo tidak menemukan kesulitan mempelajari bahasa Perancis. Sekarang Keito dan Ryo bisa memaink an permainan apa pun. Baseball, basketball, football, skeitboard, rollercoaster, PS, apapun. Tidak jarang mereka berkelahi. Dan berteman kembali setelah salah satu dari mereka meminta maaf. Aku mohon lepaskan tanganmu. Sakit idiot! Keito berteriak. Kau memohon ya? ucap Ryo mengejek, dan melespakan tangannya. Keito menghembuskan napas lega. Ia memegangi tangannya yang terasa pegal dan mengencang. Tega sekali. Padahal aku hanya ingin mengajakmu sarap an. Seharusnya katakan hal itu dari tadi. Ayo kita turun. Apa tidak sebaiknya kau mengganti piyama dulu, Tidak mau. Ryo segera berlari menuju tangga. Segesit mungkin Keito menyusul dan mereka berdesakan turun. Setelah sampai di kursi masing-masing, mereka berebutan mengambil roti dan selai. Ayah dan ibu sudah menunggu di meja makan.

Aku dulu. Keito mencoba merebut botol selai dari tangan Ryo. Tapi gagal. Ryo menaikkan sebelah alisnya seakan -akan berkata dasar pecundang. Sudah hentikan, sela ibu Ryo tidak akan bisa menghabiskan selai itu sendirian ibu menggigit rotinya. Ryo makan terlalu banyak, sebuah roti tawar tidak cukup untuk membuatnya kenyang. Ia pernah mencoba hanya sebuah hot dog ukuran sedang. Tapi perutnya tidak bisa menerima dan langsung kelaparan 1 jam kemudian. Ryo memiliki lambung yang besar. Tapi pagi ini ia tidak menghabiskan sarapannya karena mengemil sepanjang malam. Hal itu, menjadi sebuah berkah untuk Keito. Karena Keito akan selalu setia menampung makanan yang Ryo sisihkan. Mubazir katanya. Keito mendapat giliran mengoles selai ke roti. Ia mengoles dengan semangat. Ryo tersenyum melihat tingkah childish kakaknya. Ryo memandangi wajah keluarganya sa tu persatu. Lalu terdiam cukup lama. Aku dapat beasiswa pertukaran pelajar ke Jepang di Hirokoshie Gakuen . Ucap Ryo pelan. Ayah, ibu dan Keito tampak terkejut. Sebulan yang lalu aku hanya iseng mendaftarkan diri l ewat internet. Beruntungnya aku diterima. Aku tidak ingin menyia -nyiakan kesempatan ini. Aku ingin ayah memberikan izin untuk pergi kesana. Ia berusaha menjelaskan. Ayah bangga mendengar ini Ryo. Sebaiknya kau pikirkan lagi? Ayah mencoba menahan Ryo. Aku sudah memutuskannya. Akhir -akhir ini aku terpikir untuk belajar hidup mandiri.........,Ryo menghentikna kata-katannya sejenak,

maaf.... selama ini aku sudah merepotkan kalian.. Ia meletakkan roti yang ada ditangannya dan men unduk dalam. Suasana sarapan yang biasanya penuh dengan kehebohan yang dibuat kedua putra Ballard sekarang tiba-tiba menghilang. Ibu menutupi mukannya dengan kedua tangan dan terdengar suara isakan. Ayah memandangi wajah anak bungsunya dengan tatapan kasih sayang yang sangat dalam. Dalam hati Keito timbul getaran yang siap membuatnya kesal dan menangis. Maaf, aku benar-benar minta maaf. Terima kasih karena sudah menyayangiku. Terima kasih karena mau menampung anak yang

memalukan ini. Sungguh, aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih.... Rasa sayang dalam dadanya membuat Ryo tidak sanggup mengatakan kata-kata yang akan memisahkan mereka itu. Ia tetap ingin ada disana. Berkelahi dengan Keito. Memakan masakan Ibu dan

membantu ayah memikirkan masalah pekerjaan. Tapi itu tidak mungkin. Keito memukul pundak saudaranya, Jepang??!!? WOAAH itu bagus sekali...! kapan kau akan pergi kesana Ryo?! Ayah, Ibu aku juga akan ikut kesana. Tidak adilkan kalau hanya Ryo yang diizi nkan sekolah keluar negeri. Aku juga mau. Pokoknya aku tidak akan membiarkan ada pilih kasih dirumah ini, aku juga mau sekolah ke Jepang. Titik! Keito..! Ryo terperangah dan menunjukkan mimik wajah yang mengatakan sudahlah. Kenapa? Kau ingin jalan-jalan keluar negeri sendirian? Lalu mengambil beberapa gambar disana dan mengirimnya pada ku. Dan aku disini mati karena iri?? Itu yang kau inginkan? Bodoh, jangan berpikir aku akan mengalah. Muka mengejek Keito membuat Ryo kesal. Siapa yang berfikir begitu? Aku hanya ingin.. Ryo mengalihkan tatapannya dari Keito.

Ingin apa?? Ingin meninggalkan aku disini sendirian kan?! Kau jahat sekali Ryo!!! Jahat!!

Kata-kata terakhir itu terdengar jelas saat Ryo memejamkan matanya. Kenapa kau tidak ingin melihat ku??? Apa sekarang kau sudah menjadi seorang pengecut?! Keito mengguncang pudak Ryo dengan keras. Ayah meneguk teh hangat di gelasnya dan berbicara dengan tenang, kapan kau akan berangkat Ryo?? Besok lusa ayah.. Baiklah, persiapkan semua keperluan mu. Hari ini ayah akan memesan tiket untuk mu dan Keito dan akan memesan apartem en untuk kalian di Jepang. Ryo terdiam tidak percaya, jujur saja ia merasa sangat senang, tapi beban untuk tidak merepotkan keluarga Ballard lagi masih

bertengger dipundaknya. Keito berdiri tiba -tiba, kursi tempat ia duduk terjatuh. Ia berlari memeluk ayahnya yang gendut, dan mampir dipelukan ibunya. Ryo tertawa senang. Kedua Ballard junior berlarian meninggalkan ruang makan menuju kamar mereka diruang atas. Sibuk menyiapkan barang masing-masing dan menjadi saudara yang sebenarnya. Beasiswa ke Jepang, itu adalah rencana Ryo sejak lama. Ia ingin mencari adik kandungnya Yuri Yamada. Sejak tragedi kebakaran yang merenggut nyawa kedua orang tuanya, Ryo tidak pernah bertemu dengan adiknya. Yuri Yamada yang mengalami luka bakar dibagian punggung di a dopsi oleh keluarga Chinen. Nyonya dan tuan Chinen adalah pengusaha besar dibidang penerbangan. Mereka memiliki saham terbesar di perusahaan pernerbangan Nihon Air. Yuri mungil yang berusia delapan tahun pada

saat itu, mengingatkan pada anak tunggal mereka oguri Chinen yang meninggal sehari setelah lahir karena musibah kebakaran dirumah sakit tempat nyonya Chinen melahirkan. Jika anak mereka masih hidup, ia akan seumuran dengan Yuri. Tanpa berfikir panjang keluarga Chinen mengurus surat-surat untuk mengambil alih pengasuhan dan

membawanya kembali kerumah mereka, Jepang. Sesampai di Jepang Yuri Yamada berganti nama keluarga menjadi Yuri Chinen. Ryo menyelidiki keberadaan adiknya dengan cara meminta bantuan pihak rumah sakit dan polisi di Netherland melalui internet. Hanya sedikit informasi yang diperoleh, keluarga yang mengadopsi adiknya memiliki kekuatan yang cukup besar untuk membuat informasi itu tersimpan rapi. Ia hanya tahu kalau adiknya diadopsi oleh pengusaha besar di Jepang. Mencoba mengam bil sekecil apapun kesempatan untuk menemukan adik kesayangannya, Jepang yang luas dengan berbagai pulau besar dan kota industri. Hanya berharap peruntungan di sekolah yang menerimanya untuk mendapatkan beasiswa. Ryo sengaja mengincar hirokoshie gakuen, karena itu sekolah elit yang merupakan tempat berkumpulnya anak-anak pengusaha kaya dan anak -anak

berkemampuan intelegent tinggi. Lebih dari itu ia berhasil membocorkan sedikit info data base hirokoshie gakuen bahwa disekolah itu terdapat beberapa orang anak kelas satu yang bernama keluarga Yamada. Sebenarnya Ryo sadar kalau itu adalah alasan yang bodoh, sudah tentu adiknya akan berganti nama keluarga setelah diadopsi. Ia menemukan beberapa murid yang bernama Yuri dan beberapa murid bermarga Yamada disana. Dengan sedikit harapan Ryo berani bergerak sejauh itu. ************************************* Gemerisik tas dan gesekan kaki-kaki bersepatu kets menjadi suara berdentum yang konstan di koridor apartemen AKB0017 yang berdiri di tengah kompleks perumahan kota Tokyo. Ryo mendengar Keito mengeluh pelan karena keberatan dengan barang bawakannya sendiri.

Perjalanan ini cukup melelahkan, pikir Ryo. Mereka menaiki tangga kedua sambil terseok-seok membawa tas yang berisi pakaian dan surat -surat penting. Di dalam back packapel dan handphone i-phone miliknya. Baginya itu lebih berharga dari pada dompet dan pakaian. Keito tetap berjalan dengan tetap menggerumbel, mulutnya tidak berhenti mengeluh. Pintu apartemen nomor 11 sudah dilewati, setelahnya nomor 12. Ryo mempercepat langkahnya dan mengeluarkan kunci yang baru saja diberikan oleh pemilik apartemen, ini dia, apartemen nomor 13. Ryo memasukkan anak kunci dan memutarnya dengan tidak sabar. Matanya terasa berat dan lelah. Ia ingin segera berbaring ditempat tidur dan membiarkan dirinya beristirahat untuk beberapa saat. Ryo terdapat laptop Bau segar jeruk nipis menyeruak keluar ruangan saat pintu ditarik membuka. Sepertinya pemilik apartemen membersihkan dan merapikan tempat itu sebelum klien -nya datang. Ketika menginjakkan kaki kedalam ruangan terlihat tempat rak sepatu dan payung yang tertata rapi disebelah kiri, tepat dibawah injakkan kaki Ryo ada keset yang bertuliskan Feel Comfort. Disebelah kanan ada lemari kecil yang

diatasnya ada bunga kaktus tiga pot kecil, masing-masing berwarna orange, ungu dan hijau kekuningan. Terlihat nyaman dan sejuk. Ryo dan Keito menanggalkan dengan asal sepatu mereka dan membiarkan bergeletakkan di keset. Diruang tamu terdapat kursi putih dari kulit yang lembut dan lebar. Woah cocok sekali untuk bermalas malasan sambil menonton televisi LCD 21 inch tepat didepannya. Bila berjalan kearah kiri dari ruang bersantai ada balkon yang selebar ruangan itu tapi agak menyempit. Di balkon ada sebuah meja dan kurs i dari pohon jati yang dipernis coklat tua. Dari sana terlihat keramaian komplek perumahan yang tersusun rapi. Alur jalan terlihat menyenangkan.

Mungkin akan seru waktu melewati perjalanan menuju kesekolah nanti. Dari balkon juga tampak gedung-gedung bertingkat yang menjulang

berderet rapi. Mungkin itu kompleks perkantoran. Setelah istirahat nanti mereka harus segera mengelilingi kota Tokyo gumam Keito. Keito meletakkan tasnya disamping kursi putih dan berjalan kedapur. Disana ada meja bundar dari kaca yang dibawahnya dihiasi dengan pasir pantai dan bintang laut yang sudah diawetkan. Terlihat alami sekali. Makan akan lahap kalau seperti ini. Kulkas besar disana berwarna putih silver yang berkesan elegan, kompor dan tempat cuci piring mengkilap bersih tanpa debu. Keito membuka kulkas dan mengambil sekaleng coca cola. Cessshhh... soda dari dalam kaleng berkeluaran waktu tutupnya dibuka. Tidak jauh dari dapur ada kamar mandi yang cukup luas. Didalamnya terdapat bath cup, shower. Setelah menghabiskan minuman Keito baru sadar kalau Ryo tidak ada didekatnya lagi. Ia langsung berjalan menuju kamar. Diatas kasur yang lebar terselubung seprai putih dan selimut abu -abu Ryo terbaring lelah disana. Ia sudah tidak sadar dengan keadaan sekitar. Ryo tidur tengkurap. Keito membenarkan posisi bantal saudaranya, ia

membalikkan posisi tidur Ryo. Mengapa kau suka sekali tidur tengkurap? Ucap Keito yang tahu kalau kata-katanya itu tidak akan didengar. Konbanwa!! Ting Tong! Suara itu bersumber dari depan pintu apartemen mereka. Ting Tong! Ting Tong! Ting Tong! suara bel dipencet berulangulang. Keito bergegas menuju pintu, jangan sampai suara bel itu membangunkan Ryo. Keito membuka pintu dengan kesal. Tampak wajah sumringah di depan pintu. Konbanwa! ucap anak itu dengan diikuti isyarat berjabat tangan. Keito menyambut tangan dengan heran, Aku Morimoto Ryutaro, panggil aku Ryu anak itu berjabatan tangan dengan ringan. Hmm bahasa jepang Keito belum terlalu bagus. Ia tidak tahu harus menjawabnya seperti apa. Tapi ia mengerti arah pembicaraan.

Oh.. Ore wa Keito Ballard.. Keito Ia mencoba menjawab. Apa kau sendirian tinggal disini orang baru? tanya Ryu Berdua dengan saudara ku jawab Keito dengan masih berdiri

didepan pintu. Ryu tanpa basa-basi masuk santai setengah kedalam dengan lutut rumah. memakai dan kaos Gayanya celana singlet.

mana saudara mu Keito? Keito menunjuk kearah

kamar, baru saja tidur, sepertinya kelelahan karena menghapal kata-kata jepang semalaman. Sebaiknya jangan ganggu dia kalau sedang tidur belum selesai Keito bicara Ryu sudah masuk kedalam kamar dan menarik selimut Ryo, ia menarik-narik lengan Ryo agar terbangun. Ryo merasakan guncangan yang tidak ia suka. Ia paling tidak suka tidurnya diganggu. Ryo

memaksakan diri membuka matanya dan menapat ketus kearah orang yang tidak ia kenal itu, lalu bicara pelan dengan nada kesal, Aku akan menghabisi mu kalau melakukannya sekali lagi, Ryo ke mbali

membaringkan badannya dan sekejap terlelap. Kaget dan merasa tidak enak hati, Ryu menatap kearak Keito. Keito mengangkat bahu dan mengajak taman barunya duduk diruang

santai. Ia menyodorkan jus kotak, Biasa saja, dia memang seperti itu. Akan bersikap sama pada siapapun yang mengganggu tidurnya

hahahahaa Keito senang sekali melihat ekspresi takut Ryu. Apa kau tinggal didekat sini? Suara kotak kering terdengar karena jus sudah habis diserup oleh Ryu, kita tetangga, aku tinggal tepat disamping, nomor 14. Kau orang yang menyenangkan Keito Ryu tersenyum lebar, matanya tampak lugu dan polos. Yah dan aku rasa kita bisa jadi teman yang cocok, aku suka dengan keramahan mu ujar Keito. Ryu tersipu malu. Kau orang pertama yang bilang seperti itu, sebenarnya disekitar sini banyak anak remaja seumuran kita, tapi mereka bersikap acuh padaku. Mereka bilang aku terlalu manja dan loyo untuk diajak bergabung de ngan mereka. Dari dulu kalau mereka bermain baseball aku tidak pernah diikut sertakan karena alasan itu. Jelas Ryu tanpa menutupi kelemahannya. Apa kau pikir saudara ku yang ketus tadi itu orang yang kuat? Tanya Keito Yah, dia pasti jago bela diri Tidak sekuat itu, dia hanya mempelajari dasar-dasar

Yamakashi. Dulu dia tidak terlihat sekuat itu. Bisa dibilang lemah sekali. Hanya bisa tidur di kasur dan perlahan -lahan belajar bicara dan jalan lagi. Sekarang saja jadi begitu. Pengalaman bersama orang terdekatmu yang akan menentukan kan akan jadi orang yang seperti apa nanti. Nah, dan sekarang semuanya baru dimulai. Ucap Keito sambil menepuk pundak Ryu. Ryu balik tersenyum, ia tahu maksud kata -kata itu. Persahabatan mereka baru akan dimulai sekarang.

Kehidupan seperti apa yang sudah menunggu diluar sana? Pagi seperti apa yang akan Ryo temui ketika bangun nanti? Rasa rindu yang sangat dengan adiknya, apakah akan bisa mengalahkan orang -orang yang akan menggoyahkan hatinya? Hari esok mengintip dibalik malam, menatap dalam kearah Keito dan Ryu yang berharap tentang persahabatan. **** TO BE CONTINUE..... Akhirnya part ini selesai juga... DOUZO !!!

Part selanjutnya Chii, Yuto, dan masih belum tahu siapa... Diatas ada kata Yamakashi... itu adalah olahraga bidang atletik, nama lainnya olah raga lari bebas Pernah nonton film yang ada orang -orang yang berlarian melompat dari satu gedung ke gedung lain? Memanjat tembok dengan mudah dan melompat dari ketinggian dengan bergul ing saat mendarat? Itu adalah Yamakashi, akan banyak ditemukan di film action :D Sori disini Chii-nya belum muncul.. (^^)v

amel chan love u yamachan from the bottom of my heart...

Anda mungkin juga menyukai