2014
Standar dan Peraturan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa yang ditunggu-tunggu, akhirnya setelah setengah
tahun sejak awal tahun 2014 UU Desa disahkan, untuk dapat segera dilaksanakan pada tahun
depan tepatnya tahun 2015. Berbagai hal diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ini.
Sosialisasi yang jelas serta bagaimana desa akan lebih mudah mengimplementasikan UU Desa
adalah tugas setiap warga desa, serta menjaga agar sejumlah dana yang memang hanya segitu
perdesa dapat digunakan semaksimal mungkin demi sebesar-besarnya kemakmuran warga
masyarakat Desa. File PP No 43 tahun 2014 bisa diunduh di sini.
Kewenangan Desa
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan bahwa kewenangan Desa meliputi:
Selain kewenangan sebagaimana hal diatas. Menteri dapat menetapkan jenis kewenangan Desa
sesuai dengan situasi, kondisi dan kebutuhan lokal. (menurut Pasal 34 ayat 3 PP Desa).
Pemerintahan Desa
“Penjabat kepala desa berasal dari Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintahan daerah
kabupaten/kota,”
Tentang pemilihan kepala desa, disebutkan pada Pasal 40 PP 43/2014 bahwa, pemilihan kepala
desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah kabupaten/kota, dan dapat dilaksanakan
bergelombang paling banyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 6 (enam) tahun.
Jika terjadi kekosongan jabatan kepala desa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala desa yang
serentak, maka bupati/walikota menunjuk penjabat kepala desa. Hal ini disebutkan pada Pasal 40
ayat (4) :
“Dalam hal Kepala Desa mengundurkan diri sebelum habis masa jabatannya atau diberhentikan,
Kepala Desa dianggap telah menjabat 1 (satu) periode masa jabatan,” Pasal 47 Ayat (5).
Perangkat Desa
Perangkat Desa yang berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa terdiri dari:
PP 43/2014 menegaskan, perangkat desa diangkat dari warga desa yang memenuhi persyaratan:
Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja (APB) Desa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD), yang merupakan
pendapatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan
ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
Pengalokasian ADD untuk Kepala Desa dan perangkat desa menggunakan perhitungan sebagai
berikut: a. ADD yang berjumlah kurang dari Rp 500.000.000 digunakan maksimal 60%; b. ADD
RP 500 juta – Rp 700 juta digunakan maksimal 50%; c. ADD Rp 700 juta – Rp 900 juta
digunakan maksimal Rp 40%; dan d. ADD di atas Rp 900 juta digunakan maksimal 30%.
PP 43/2014 menyebutkan juga tentang tunjangan Kepala Desa, bahwa, selain menerima
penghasilan tetap, Kepala Desa dan Perangkat Desa menerima tunjangan dan penerimaan lain
yang sah, yang dapat bersumber dari APB Desa.
Penyelenggaraan kewenangan Desa berdasarkan pada hak asal usul dan kewenangan lokal
berskala Desa yang didanai oleh APB Desa, dan juga dapat didanai oleh APBN dan APBD dari
Provinsi maupun Kabupaten/Kota melalui ADD misalnya.
Anggaran untuk menyelenggarakan kewenangan Desa yang didapat atau ditugaskan oleh
Pemerintah Pusat akan didanai dengan APBN melalui alokasi dari bagian anggaran
Kementrian/Lembaga dan disalurkan melalui SKPD – Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten atau Kota. Selain itu penyelenggaraan kewenangan desa yang didapatkan melalui
Pemerintah Daerah akan didanai dengan APBD dari Propinsi, dan Kabupaten atau Kota.
Dana Desa
Pemerintah mengalokasikan Dana Desa dalam anggaran pendapatan dan belanja negara setiap
tahun anggaran yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten/kota. Pasal 95 ayat 1 PP 43/2014.
Ditegaskan dalam PP 43 tahun 2014 bahwa pemerintah akan mengalokasikan dana desa dalam
APBN setiap tahun anggaran yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui APBD
Kabupaten/Kota. Selain itu, pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan dalam APBD
kabupaten/kota ADD setiap tahun anggaran, paling sedikit 10 persen dari dana perimbangan
yang diterima kabupaten/kota dalam APBD setelah dikurangi dana alokasi khusus (DAK).
Pemerintah Daerah dalam PP No. 43 tahun 2014 seperti pemerintah kabupaten/kota akan
mengalokasikan bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota kepada desa paling
sedikit 10 persen dari realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota. Adapun
rumus perhitungannya adalah 60 persen dari bagian 10 persen itu dibagi secara merata kepada
seluruh desa, dan 40 persen sisanya dibagi secara proporsional sesuai realisasi penerimaan hasil
pajak dan retribusi dari desa masing-masing.