Anda di halaman 1dari 55

GAMBARAN UMUM TENTANG DESA SESUAI

DENGAN UU NOMOR TAHUN 2014 DAN


PP NOMOR 43 TAHUN 2014

oleh:
EDI USMAN

MEDAN, 1 SEPTEMBER 2017


1
UNDANG-UNDANG
NOMOR 6 TAHUN 2014
TENTANG DESA

1. Mengatasi berbagai permasalahan yang ada di desa


baik dibidang sosial- budaya dan ekonomi
2. Meningkatkan partisipasi dan gotong royong
masyarakat dalam pembangunan desa.
3. Mempercepat pembangunan desa dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa
4. Memperkuat desa sebagai entitas masyarakat yang
mandiri
5. Meningkatkan peran aparat pemerintah desa
sebagai garda terdepan dalam pembangunan dan
kemasyarakatan
REGULASI PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG DESA :

PP NO. 43 TAHUN 2014


TTG PERLAK UU NO 6 TTG DESA

PP 72 TH 2005 UU NO. 6 TH 2014 TTG DESA


TTG DESA

UU NO. 32 TAHUN
2004

PP No. 76
TAHUN 2001
PENYUSUTAN OTONOMI DESA
UU NO. 22 TAHUN
1999

EKSPANSI OTONOMI DAERAH

UU NO. 5 TAHUN 1979 UU NO. 19 TAHUN 1965


KONSTRUKSI
DESA
KE DEPAN

MAJU,
MANDIRI &
SEJAHTERA
Pemerintahan Desa :
Tentang pemilihan
kepala desa, disebutkan
Jika terjadi kekosongan
pada Pasal 40 PP
jabatan kepala desa
43/2014 bahwa,
“Penjabat kepala desa dalam penyelenggaraan
pemilihan kepala desa
berasal dari Pegawai pemilihan kepala desa
dilaksanakan secara
Negeri Sipil di yang serentak, maka
serentak di seluruh
lingkungan bupati/walikota
wilayah kabupaten/kota,
pemerintahan daerah menunjuk penjabat
dan dapat dilaksanakan
kabupaten/kota,” kepala desa. Hal ini
bergelombang paling
disebutkan pada Pasal 40
banyak 3 (tiga) kali
ayat (4) :
dalam jangka waktu 6
(enam) tahun.

5
KEDUDUKAN
DAN
JENIS DESA

 DESA BERKEDUDUKAN DI WILAYAH


KABUPATEN/KOTA

 DESA TERDIRI DESA DAN DESA ADAT


 Penyebutan Desa dan Desa adat
disesuaikan dengan penyebutan di
daerah setempat
PENATAAN DESA

 PEMERINTAH, PEMERINTAH PROVINSI DAN PEMERINTAH KAB/KOTA


DAPAT MELAKUKAN PENATAAN DESA
 PEMBENTUKAN DESA MERUPAKAN TINDAKAN MENGADAKAN DESA
BARU YANG MEMENUHI SYARAT
 PEMBENTUKAN DESA DILAKUKAN MELALUI DESA PERSIAPAN, DENGAN
JANGKA WAKTU 1 – 3 TAHUN DAN DIEVALUASI UNTUK DITETAPKAN
MENJADI DESA
 DESA DAPAT DIHAPUS KARENA BENCANA ALAM DAN ATAU
KEPENTINGAN PROGRAM NASIONAL
 PEMERINTAH DAPAT MEMPRAKARSAI PEMBENTUKAN DESA DI
KAWASAN YANG BERSIFAT KHUSUS DAN STRATEGIS BAGI
KEPENTINGAN NASIONAL
LANJUTAN………

 Penggabungan desa dilakukan dengan menggabungkan dua (2)


desa atau lebih berdasarkan kesepakatan desa dan sesuai
persyaratan
 Perubahan status desa menjadi kelurahan didasarkan prakarsa
pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa dengan
memperhatikan saran dan pendapat masyarakat serta
memenuhi syarat untuk menjadi kelurahan
 Perubahan status kelurahan menjadi desa berdasarkan prakarsa
masyarakat yang memenuhi syarat sebagai desa.
 Pembentukan, penghapusan, penggabungan, dan perubahan
status desa menjadi kelurahan serta kelurahan menjadi desa
diatur dalam peraturan daerah kab/kota dan diundangkan
setelah mendapat nomor registrasi dari gubernur dan kode desa
oleh menteri
KEWENANGAN DESA

1. KEWENANGAN YG SUDAH ADA BERDASARKAN HAK ASAL USUL


(SEPERTI TANAH KAS DESA, ORGANISASI MASY ADAT, PRANATA
DAN HUKUM ADAT, KELEMBAGAAN MASY).
2. KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA (SEPERTI PASAR DESA,
SALURAN IRIGASI, JALAN DESA, TAMBATAN PERAHU).
3. KEWENANGAN YANG DITUGASKAN PEMERINTAH,
PEMERINTAH PROV, PEMERINTAH KAB/KOTA
4. KEWENANGAN LAINNYA YANG DITUGASKAN PEMERINTAH,
PEMERINTAH PROV, PEMERINTAH KAB/KOTA SESUAI
PERATURAN PERUNDANGAN
CATATAN:
KEWENANGAN NOMOR 1 DAN 2, DIATUR DAN DIURUS OLEH DESA
 KEWENANGAN NOMOR 3 DAN 4, DIURUS OLEH DESA. ( PENUGASAN INI DISERTAI
BIAYA
Kewenangan Desa
Dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang- Kewenangan Desa tersebut dalam
Undang Nomor 6 Tahun 2014 PP Desa sedikitnya terdiri atas:
tentang Desa menyebutkan bahwa
kewenangan Desa meliputi:
•Kewenangan berdasarkan hak •Sistem organisasi masyarakat adat;
asal usul; •Pembinaan kelembagaan
•Kewenangan lokal berskala Desa; masyarakat;
•Kewenangan yang ditugaskan •Pembinaan lembaga hukum adat;
oleh Pemerintah, pemerintah •Pengelolaan tanah kas desa; dan
daerah provinsi, atau pemerintah
daerah kabupaten/kota; dan
•Kewenangan lain yang ditugaskan
oleh Pemerintah, pemerintah
daerah provinsi, atau pemerintah
daerah kabupaten/kota sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
10
Kewenangan lokal berskala desa paling sedikit di
antaranya meliputi:

•Pengelolaan tambatan perahu;


•Pengelolaan Pasar Desa;
•Pengelolaan tempat pemandian umum;
•Pengelolaan jaringan irigrasi;
•Pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat desa;
•Pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan pos pelayanan
terpadu;
•Pengelolaan Embung Desa;
•Pengelolaan air minum berskala desa; dan
•Pembuatan jalan desa antarpermukiman ke wilayah pertanian.
•Selain kewenangan sebagaimana hal diatas. Menteri dapat
menetapkan jenis kewenangan Desa sesuai dengan situasi, kondisi dan
kebutuhan lokal. (menurut Pasal 34 ayat 3 PP Desa).

11
PENYELENGGARAAN KEWENANGAN DESA

"Seluruh pendapatan desa diterima dan disalurkan melalui


rekening kas desa dan penggunaannya ditetapkan dalam APB
desa," Pasal 91 PP 43 Tahun 2014

Penyelenggaraan kewenangan Desa berdasarkan pada hak asal usul dan


kewenangan lokal berskala Desa yang didanai oleh APB Desa, dan juga
dapat didanai oleh APBN dan APBD dari Provinsi maupun Kabupaten/Kota
melalui ADD misalnya.

Anggaran untuk menyelenggarakan kewenangan Desa yang didapat


atau ditugaskan oleh Pemerintah Pusat akan didanai dengan APBN
melalui alokasi dari bagian anggaran Kementrian/Lembaga dan
disalurkan melalui SKPD - Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
atau Kota. Selain itu penyelenggaraan kewenangan desa yang
didapatkan melalui Pemerintah Daerah akan didanai dengan APBD
dari Propinsi, dan Kabupaten atau Kota
12
PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DESA

 Pemerintahan desa diselenggarakan oleh


pemerintah desa
 Pemerintah desa terdiri dari kepala desa dan
perangkat desa atau sebutan lain
 Perangkat desa terdiri dari sekretariat desa,
pelaksana kewilayahan dan perangkat teknis .
KEPALA DESA

 KEPALA DESA BERTUGAS MENYELENGGARAKAN


PEMERINTAHAN DESA, PEMBANGUNAN DESA,
PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA.
 MASA JABATAN KEPALA DESA 6 (ENAM) TAHUN SEJAK
TANGGAL PELANTIKAN DAN DAPAT MENJABAT PALING
BANYAK 3 (TIGA) KALI MASA JABATAN.
 KEPALA DESA YANG TIDAK MELAKSANAKAN
KEWAJIBAN DAN MELANGGAR LARANGAN, DIBERI
SANKSI ; TEGURAN LISAN, TERTULIS, PEMBERHENTIAN
SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN
Jabatan Kepala Desa
Lama jabatan Kepala Desa
Menurut Peraturan
“Dalam hal Kepala Desa
Pemerintah Nomor 43 Tahun
mengundurkan diri sebelum
2014 ini, Kepala Desa
habis masa jabatannya atau
memegang jabatan selama 6
diberhentikan, Kepala Desa
(enam) tahun terhitung sejak
dianggap telah menjabat 1
tanggal pelantikan, dan dapat
(satu) periode masa jabatan,”
menjabat paling lama 3 (tiga)
Pasal 47 Ayat (5).
kali secara berturut-turut atau
tidak secara berturut-turut.

15
Syarat Menjadi Perangkat Desa :
PP 43/2014 menegaskan, perangkat desa
diangkat dari warga desa yang memenuhi
persyaratan:
•Berpendidikan paling rendah Sekolah
Menengah Umum atau yang sederajat;
•Berusia 20 tahun - 42 tahun;
•Terdaftar sebagai penduduk desa dan
paling tidak telah bertempat tinggal
selama 1 (satu) tahun sebelum
pendaftaran; dan
•Syarat lain yang ditentukan dalam
peraturan daerah kabupaten/kota
16
Penghasilan Tetap dan Tunjangan Kepala Desa

•Penghasilan tetap kepala desa dan perangkat desa


dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
(APB) Desa yang bersumber dari Alokasi Dana Desa
(ADD), yang merupakan pendapatan yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), dan ditransfer melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
•Pengalokasian ADD untuk Kepala Desa dan perangkat
desa menggunakan perhitungan sebagai berikut: a.
ADD yang berjumlah kurang dari Rp 500.000.000
digunakan maksimal 60%; b. ADD RP 500 juta – Rp 700
juta digunakan maksimal 50%; c. ADD Rp 700 juta – Rp
900 juta digunakan maksimal Rp 40%; dan d. ADD di
atas Rp 900 juta digunakan maksimal 30%
17
“Bupati/Walikota menetapkan besaran
penghasilan tetap a. Kepala Desa; b.
Sekretaris Desa paling sedikir 70% dari
penghasilan Kepala Desa setiap bulan; c.
Perangkat Desa paling sedikit 50% dari
penghasilan tetap Kepala Desa setiap bulan,”
bunyi Pasal 81 Ayat (4a,b,c), Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014.
• PP 43/2014 menyebutkan juga tentang
tunjangan Kepala Desa, bahwa, selain
menerima penghasilan tetap, Kepala Desa
dan Perangkat Desa menerima tunjangan
dan penerimaan lain yang sah, yang dapat
bersumber dari APB Desa.
18
PEMILIHAN
KEPALA DESA

 PEMILIHAN KEPALA DESA DILAKSANAKAN SECARA


SERENTAK DI SELURUH WILAYAH KABUPATEN/KOTA
 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA
MENETAPKAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN PILKADES
SECARA SERENTAK DENGAN PERATURAN DAERAH
 KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI TATA CARA
PILKADES SERENTAK DIATUR DENGAN ATAU
BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH
PERANGKAT DESA

 PERANGKAT DESA TERDIRI DARI ; 1) SEKRETARIAT DESA, 2)


PELAKSANAN KEWILAYAHAN, 3) PELAKSANAN TEKNIS
 PERANGKAT DESA BERTUGAS MEMBANTU KEPALA DESA DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS DAN WEWENANGNYA
 PERANGKAT DESA DIANGKAT DAN DIBERHENTIKAN OLEH
KEPALA DESA SETELAH DIKONSULTASIKAN DENGAN CAMAT
ATAS NAMA BUPATI
 PERANGKAT DESA DIANGKAT DARI WARGA DESA YANG
MEMENUHI SYARAT
 PERANGKAT DESA YANG MELANGGAR LARANGAN, DIBERI
SANKSI ; TEGURAN LISAN, TERTULIS, PEMBERHENTIAN
SEMENTARA DAN PEMBERHENTIAN

 SEKRETARIS DESA NON PNS


Perangkat Desa
Perangkat Desa yang berkedudukan sebagai
unsur pembantu Kepala Desa terdiri dari:
Sekretariat Desa yang dipimpin oleh
Sekretaris Desa;
Pelaksana Kewilayahan yang jumlahnya
ditentukan secara proporsional; dan
Pelaksana Teknis, paling banyak 3 (tiga)
seksi.

21
MUSYAWARAH DESA

 MERUPAKAN FORUM PERMUSYAWARATAN YANG DIIKUTI OLEH


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA, PEMERINTAH DESA DAN
UNSUR MASYARAKAT DESA UNTUK MEMUSYAWARAHKAN HAL
YANG BERSIFAT STRATEGIS DALAM PENYELENGGARAANAN
PEMERINTAHAN DESA
 HAL YANG BERSIFAT STRATEGIS; PENATAAN DESA, PERENCANAAN
DESA, KERJA SAMA DESA, RENCANA INVESTASI YANG MASUK KE
DESA, PEMBENTUKAN
BUM DESA, PENAMBAHAN DAN PELEPASAN ASET DESA,
DAN KEJADIAN LUAR BIASA
 MUSYAWARAH DESA DILAKSANAKAN PALING KURANG SEKALI
DALAM 1 TAHUN
 MUSYAWARAH DESA DIBIAYAI DARI APBDESA
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

 BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) SEBAGAI LEMBAGA


PERMUSYAWARATAN DAN PERMUFAKATAN DESA
 BPD MEMPUNYAI FUNGSI;
1. MEMBAHAS DAN MENYEPAKATI RANCANGAN PERDES
BERSAMA KEPALA DESA
2. MENAMPUNG DAN MENYALURKAN ASPIRASI
MASYARAKAT DESA
3. MELAKUKAN PENGAWASAN KINERJA KEPALA DESA
 MASA KEANGGOTAAN 6 (ENAM) TAHUN DAN DAPAT MENJABAT
PALING BANYAK 3 (TIGA) KALI MASA JABATAN
 JUMLAH ANGGOTA BPD PALING SEDIKIT 5 ORANG DAN PALING
BANYAK 9 ORANG
 PERESMIAN ANGGOTA BPD DITETAPKAN DENGAN KEPUTUSAN
BUPATI/WALIKOTA
PENGHASILAN PEMERINTAH DESA

 KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA MEMPEROLEH


PENGHASILAN TETAP SETIAP BULAN, BERSUMBER DARI
DANA PERIMBANGAN DALAM APBN YANG DITERIMA
KAB/KOTA DAN DITETAPKAN DALAM APBD KAB/KOTA.
 KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA MENERIMA
TUNJANGAN YANG BERSUMBER DARI APB-DESA
 KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA MEMPEROLEH
JAMINAN KESEHATAN DAN MEMPEROLEH PENERIMAAN
LAIN YANG SAH
 KETENTUAN LEBIH LANJUT DIATUR DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
PERATURAN DESA

 JENIS PERATURAN DI DESA ; PERATURAN DESA, PERATURAN


BERSAMA KEPALA DESA, PERATURAN KEPALA DESA
 PERATURAN DESA DILARANG BERTENTANGAN DENGAN
KEPENTINGAN UMUM DAN PERUNDANGAN YANG LEBIH TINGGI
 DITETAPKAN OLEH KEPALA DESA SETELAH DIBAHAS DAN
DISEPAKATI BERSAMA BPD
 RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG APBDesa, PUNGUTAN,
TATA RUANG DAN ORGANISASI MASYARAKAT DESA HARUS
MENDAPAT EVALUASI DARI BUPATI/WALIKOTA
 PERATURAN DESA DAN PERATURAN KEPALA DESA
DIUNDANGKAN DALAM LEMBARAN DESA DAN BERITA DESA
OLEH SEKRETARIS DESA
 PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA DITETAPKAN OLEH KEPALA
DESA DARI 2 DESA ATAU LEBIH YANG MELAKUKAN KERJASAMA
ANTAR DESA
KEUANGAN DAN ASET DESA

 PENDAPATAN DESA BERSUMBER DARI :


1. Pendapatan asli desa terdiri dari hasil usaha, hasil aset desa, swadaya,
partisipasi, gotong royong dan lain-lain
2. Alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara
3. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota
4. Alokasi dana desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan
yang diterima kabupaten/kota
5. Bantuan keuangan dari APBN, APBD provinsi dan APBD kab/kota.
6. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga
7. Lain-lain pendapatan desa yang sah
 KEKAYAAN MILIK DESA BERUPA TANAH DISERTIFIKATKAN ATAS NAMA
PEMERINTAH DESA, DAN BANGUNAN MILIK DESA DILENGKAPI BUKTI
KEPEMILIKAN DAN DITATAUSAHAKAN SECARA TERTIB
ALOKASI
ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BELANJA NEGARA

 ALOKASI ANGGARAN APBN BERSUMBER DARI BELANJA


PUSAT DENGAN MENGEFEKTIFKAN PROGRAM YANG
BERBASIS DESA SECARA MERATA DAN BERKEADILAN.
 BESARAN ALOKASI ANGGARAN YANG DIPERUNTUKAN KE
DESA DITENTUKAN 10% DARI DAN DILUAR DANA TRANSFER
DAERAH (ON TOP) SECARA BERTAHAP
 ANGGARAN YANG BERSUMBER DARI APBN DIHITUNG
BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK, ANGKA KEMISKINAN,
LUAS WILAYAH DAN TINGKAT KESULITAN GEOGRAFIS
>>> APBN YANG DIPERUNTUKKAN BAGI DESA DAN DESA ADAT
DITRANSFER MELALUI APBD KAB/KOTA UTK MEMBIAYAI
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN SERTA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Keuangan Desa
• Penyelenggaraan kewenangan Desa berdasarkan hak asal
usul dan kewenangan lokal berskala Desa didanai oleh APB
Desa.
• Penyelenggaraan kewenangan lokal berskala Desa selain
didanai oleh APB Desa, juga dapat didanai oleh anggaran
pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan
dan belanja daerah.
• Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh
Pemerintah didanai oleh anggaran pendapatan dan belanja
negara.
• Dana anggaran pendapatan dan belanja negara
dialokasikan pada bagian anggaran kementerian/lembaga
dan disalurkan melalui satuan kerja perangkat daerah
kabupaten/kota.
• Penyelenggaraan kewenangan Desa yang ditugaskan oleh
pemerintah daerah didanai oleh anggaran pendapatan dan
belanja daerah.
28
Pendapatan Desa
Seluruh pendapatan Desa diterima dan disalurkan
melalui rekening kas Desa dan penggunaannya
ditetapkan dalam APB Desa.

Pencairan dana desa


Pencairan dana dalam rekening kas Desa
ditandatangani oleh kepala Desa dan bendahara Desa.
29
Pengelolaan Keuangan
Desa Meliputi:
Pertanggung
Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pelaporan
jawaban

Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan


Desa.
Dalam melaksanakan kekuasaan pengelolaan keuangan Desa,
kepala Desa menguasakan sebagian kekuasaannya kepada
perangkat Desa.
Pengelolaan keuangan Desa dilaksanakan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran
terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
Pengalokasian Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
.
30
Dana Pemerintah Pusat dan
Daerah untuk Desa
•Pemerintah mengalokasikan Dana
Desa dalam anggaran pendapatan
dan belanja negara setiap tahun
anggaran yang diperuntukkan
bagi Desa yang ditransfer melalui
anggaran pendapatan dan belanja
daerah kabupaten/kota. Pasal 95
ayat 1 PP 43/2014.
31
Alokasi Dana Desa

Pemerintah mengalokasikan Dana Desa dalam


anggaran pendapatan dan belanja negara setiap
tahun anggaran yang diperuntukkan bagi Desa
yang ditransfer melalui anggaran pendapatan
dan belanja daerah kabupaten/kota.

Ketentuan mengenai pengalokasian Dana Desa


diatur tersendiri dalam Peraturan Pemerintah.

32
Alokasi Dana Desa (ADD)

Pemerintah daerah kabupaten/kota ADD paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari
mengalokasikan dalam anggaran pendapatan dan dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota
belanja daerah kabupaten/kota ADD setiap tahun dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah
anggaran. setelah dikurangi dana alokasi khusus.

Pengalokasian ADD mempertimbangkan:


jumlah penduduk Desa, Pengalokasian ADD Ketentuan mengenai
kebutuhan penghasilan angka kemiskinan Desa, sebagaimana dimaksud tata cara pengalokasian
tetap kepala Desa dan luas wilayah Desa, dan pada ayat (1) ditetapkan ADD diatur dengan
perangkat Desa; dan tingkat kesulitan dengan peraturan peraturan
geografis Desa. bupati/walikota. bupati/walikota.
33
Pemerintah kabupaten/kota mengalokasikan bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah
kabupaten/kota kepada Desa paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari realisasi
penerimaan hasil pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota.

Pengalokasian bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah dilakukan berdasarkan
ketentuan:
40% (empat puluh perseratus) dibagi secara
60% (enam puluh perseratus) dibagi secara merata
proporsional realisasi penerimaan hasil pajak dan
kepada seluruh Desa; dan
retribusi dari Desa masing-masing.

Pengalokasian bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota kepada Desa
ditetapkan dengan peraturan bupati/walikota.

Ketentuan mengenai tata cara pengalokasian bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah
kabupaten/kota kepada Desa diatur dengan peraturan bupati/walikota.

34
Bantuan Keuangan Desa
Bantuan keuangan dapat
bersifat umum dan khusus.
Pemerintah daerah provinsi dan • Bantuan keuangan yang bersifat umum
pemerintah daerah peruntukan dan penggunaannya
diserahkan sepenuhnya kepada Desa
kabupaten/kota dapat penerima bantuan dalam rangka
memberikan bantuan keuangan membantu pelaksanaan tugas
yang bersumber dari anggaran pemerintah daerah di Desa.
pendapatan dan belanja daerah • Bantuan keuangan yang bersifat khusus
peruntukan dan pengelolaannya
provinsi dan anggaran ditetapkan oleh pemerintah daerah
pendapatan dan belanja daerah pemberi bantuan dalam rangka
kabupaten/kota kepada Desa. percepatan pembangunan Desa dan
pemberdayaan masyarakat.

35
Penyaluran Alokasi Dana Desa

Penyaluran ADD dan bagian dari hasil pajak daerah dan


retribusi daerah kabupaten/kota dari kabupaten/kota ke
Desa dilakukan secara bertahap.

Tata cara penyaluran ADD dan bagian dari hasil pajak


daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota diatur dalam
peraturan bupati/walikota dengan berpedoman pada
Peraturan Menteri.

Penyaluran bantuan keuangan yang bersumber dari


anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi atau
anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota
ke Desa dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
36
Paling sedikit 70% (tujuh puluh
perseratus) dari jumlah anggaran
belanja Desa digunakan untuk
mendanai penyelenggaraan 1. penghasilan
Belanja Desa Pemerintahan Desa, pelaksanaan tetap dan
pembangunan Desa, pembinaan
Belanja Desa kemasyarakatan Desa, dan tunjangan kepala
yang ditetapkan pemberdayaan masyarakat Desa; Desa dan
dalam APB Desa dan perangkat Desa;
digunakan
dengan 2. operasional
ketentuan: Pemerintah Desa;

3. tunjangan dan
Paling banyak 30% (tiga operasional
puluh perseratus) dari Badan
Permusyawaratan
jumlah anggaran belanja Desa; dan
Desa digunakan untuk:
4. insentif rukun
tetangga dan
rukun warga.

37
APB Desa

(1) Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa disepakati bersama oleh
kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa paling lambat bulan Oktober
tahun berjalan.

(2) Rancangan peraturan Desa tentang APB Desa disampaikan oleh kepala
Desa kepada bupati/walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3
(tiga) Hari sejak disepakati untuk dievaluasi.

(3) Bupati/walikota dapat mendelegasikan evaluasi rancangan peraturan Desa


tentang APB Desa kepada camat atau sebutan lain.

(4) Peraturan Desa tentang APB Desa ditetapkan paling lambat tanggal 31
Desember tahun anggaran berjalan
38
INFORMASIKAN RENCANA BANTUAN KEUANGAN

Bupati/walikota
menginformasikan rencana ADD,
Gubernur menginformasikan
bagian bagi hasil pajak dan
rencana bantuan keuangan yang
retribusi kabupaten/kota untuk
bersumber dari anggaran
Desa, serta bantuan keuangan
pendapatan dan belanja daerah
yang bersumber dari anggaran
provinsi.
pendapatan dan belanja daerah
kabupaten/kota.

Gubernur dan bupati/walikota


menyampaikan informasi kepada
kepala Desa dalam jangka waktu
10 (sepuluh) Hari setelah Informasi dari gubernur dan
kebijakan umum anggaran dan menjadi bahan penyusunan
prioritas serta plafon anggaran rancangan APB Desa.
sementara disepakati kepala
daerah bersama dewan
perwakilan rakyat daerah. 39
Pelaporan dan
Pertanggungjawaban APBDes
Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi
pelaksanaan APB Desa kepada bupati/walikota
setiap semester tahun berjalan.

Laporan untuk semester pertama disampaikan


paling lambat pada akhir bulan Juli tahun
berjalan.

Laporan untuk semester kedua disampaikan


paling lambat pada akhir bulan Januari tahun
berikutnya.

40
PENYAMPAIAN LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN REALISASI
PELAKSANAAN APB DES

Selain penyampaian laporan realisasi pelaksanaan


APB Desa kepala Desa juga menyampaikan
laporan pertanggungjawaban realisasi
pelaksanaan APB Desa kepada bupati/walikota
setiap akhir tahun anggaran.

Laporan realisasi pelaksanaan APB Desa


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa
kepada bupati/walikota melalui camat atau
sebutan lain setiap akhir tahun anggaran
41
BAGIAN DARI HASIL PAJAK
DAN RETRIBUSI DAERAH
KABUPATEN/KOTA

BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI


DAERAH KABUPATEN/KOTA
PALING SEDIKIT 10%
DARI PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH
Pemerintah Daerah dalam PP No. 43 tahun 2014 seperti
pemerintah kabupaten/kota akan mengalokasikan
bagian dari hasil pajak dan retribusi daerah
kabupaten/kota kepada desa paling sedikit 10 persen
dari realisasi penerimaan pajak dan retribusi daerah
kabupaten/kota. Adapun rumus perhitungannya adalah
60 persen dari bagian 10 persen itu dibagi secara
merata kepada seluruh desa, dan 40 persen sisanya
dibagi secara proporsional sesuai realisasi penerimaan
hasil pajak dan retribusi dari desa masing-masing.

43
Pasal 95

(1) Pemerintah mengalokasikan Dana Desa dalam


anggaran pendapatan dan belanja negara setiap
tahun anggaran yang diperuntukkan bagi Desa
yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten/kota.

(2) Ketentuan mengenai pengalokasian Dana Desa


(1) diatur tersendiri dalam Peraturan Pemerintah.

44
ALOKASI DANA DESA
BAGIAN DARI DANA PERIMBANGAN

 ALOKASI DANA DESA (ADD) PALING SEDIKIT 10% DARI


DANA PERIMBANGAN YANG DITERIMA KAB/KOTA
DALAM APBD SETELAH DIKURANGI DANA ALOKASI
KHUSUS
> Kab/kota yang tidak memberikan alokasi dana desa (add),
pemerintah dapat melakukan penundaan dan/atau
pemotongan sebesar alokasi yang seharusnya disalurkan ke
desa
PEMBANGUNAN DESA
DAN
KAWASAN PERDESAAN

PEMBANGUNAN DESA:
1. PEMERINTAH DESA MENYUSUN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
DESA MENGACU PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA.
2. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA TERDIRI DARI RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM DESA) 6
TAHUNAN DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP)
TAHUNAN, DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DESA DAN
MERUPAKAN SATU-SATUNYA DOKUMEN PERENCANAAN DI DESA
3. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DIDASARKAN PADA DATA
DAN INFORMASI YANG AKURAT
LANJUTAN

4. Perencanaan pembangunan desa sebagai salah


satu masukan utama dalam perencanaan
pembangunan kabupaten/kota
5. Program pemerintah atau pemerintah daerah
yang berskala lokal desa dikoordinasikan dan atau
didelegasikan pelaksanaannya kepada desa
6. Pelaksanaan program-program sektor yang masuk
ke desa harus diinformasikan kepada pemdes utk
diintegrasikan dengan pembangunan desa.
LANJUTAN……..

PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN


 PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN MERUPAKAN PERPADUAN
PEMBANGUNAN ANTAR DESA DALAM SATU KAB/KOTA
 PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DILAKSANAKAN UTK
MEMPERCEPAT DAN MENINGKATKAN PELAYANAN, PEMBANGUNAN
DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDEKATAN
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
 RANCANGAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DIBAHAS
BERSAMA PEMERINTAH, PEMERINTAH PROV, KAB/KOTA DAN
PEMERINTAH DESA
 PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN YANG BERSKALA LOKAL DESA
WAJIB DISERAHKAN PELAKSANAANNYA KEPADA DESA ATAU
KERJASAMA ANTAR DESA
BADAN USAHA MILIK DESA
(BUM DESA)

 Pendirian bum desa disepakati dalam musyawarah desa dan


pendirian ditetapkan dengan perdes
 Bum desa menjalankan usaha dibidang ekonomi, dan pelayanan
umum
 Hasil usaha dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan
pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat dan pemberian
bantuan untuk masyarakat miskin

 BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA) MERUPAKAN BADAN


USAHA BERCIRIKAN DESA, SECARA SPESIFIK TIDAK DAPAT
DISAMAKAN DENGAN PERSEROAN TERBATAS, CV, KOPERASI
KERJA SAMA DESA

 Pengembangan usaha bersama untuk mencapai nilai


ekonomi yang berdaya saing
 Kegiatan kemasyarakatan, pelayanan, pembangunan, dan
pemberdayaan masyarakat
 Bidang keamanan dan ketertiban
 Kerja sama antar- desa dituangkan dalam peraturan bersama kepala
desa melalui kesepakatan musyawarah antar-desa
 Kerja sama antar desa dilaksanakan oleh badan kerja sama antar desa
yang dibentuk dengan peraturan bersama kepala desa
 Dalam pelayanan usaha antar desa dapat dibentuk
bum desa yang merupakan milik 2 desa atau lebih
LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
DAN
LEMBAGA ADAT DESA

LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA


1. DESA MENDAYAGUNAKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA
YANG ADA DALAM MEMBANTU PELAKSANAAN FUNGSI
PENYELANGGARAAN PEMERINTAH DESA, PEMBANGUNAN DESA,
PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DESA
2. LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA MERUPAKAN WADAH
PARTISIPASI MASYARAKAT DESA SEBAGAI MITRA PEMDES
3. TUGAS ; MELAKUKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, IKUT SERTA
MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN SERTA
MENINGKATKAN PELAYANAN MASYARAKAT DESA
4. PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN DARI PEMERINTAH,
PROVINSI, KAB/KOTA DAN LEMBAGA NON PEMERINTAH WAJIB
MEMBERDAYAKAN DAN MENDAYAGUNAKAN LEMBAGA
KEMASYARAKATAN YANG SUDAH ADA DI DESA
LEMBAGA ADAT DESA LANJUTAN

1. PEMERINTAH DESA DAN MASYARAKAT DESA DAPAT


MEMBENTUK LEMBAGA ADAT DESA
2. LEMBAGA YANG MENYELENGGARAKAN FUNGSI ADAT
ISTIADAT DAN MENJADI BAGIAN DARI SUSUNAN ASLI DESA
YG TUMBUH DAN BERKEMBANG ATAS PRAKARSA
MASYARAKAT
3. TUGAS : MEMBANTU PEMERINTAH DESA DAN SEBAGAI
MITRA DALAM MEMBERDAYAKAN, MELESTARIKAN DAN
MENGEMBANGKAN ADAT ISTIADAT SEBAGAI WUJUD
PENGAKUAN TERHADAP ADAT ISTIADAT MASYARAKAT
DESA
KETENTUAN KHUSUS
DESA ADAT

 PEMERINTAH, PEMPROV DAN PEMKAB/KOTA MELAKUKAN


PENATAAN KESATUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT DAN
DITETAPKAN MENJADI DESA ADAT (PENETAPAN DESA ADAT
DILAKUKAN HANYA 1 KALI)
 DESA ADAT DITETAPKAN DENGAN PERDA KAB/KOTA DAN
SESUAI PERSYARATAN YANG DITETAPKAN
 SYARAT DESA ADAT, a.l : KESATUAN MASY HUKUM ADAT BESRTA
HAK TRADISIONALNYA SECARA NYATA MASIH HIDUP, BAIK YG
BERSIFAT TERITORIAL, GENEALOGIS, DAN FUNGSIONAL
 PEMBENTUKAN DESA ADAT DILAKUKAN DENGAN
MEMPERHATIKAN FAKTOR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DESA, PEMBANGUNAN DESA, KEMASYARAKATAN DAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

 PEMERINTAH, PEMPROV DAN PEMKAB/KOTA MEMBINA


DAN MENGAWASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DESA
 PEMERINTAH, PEMPROV DAN PEMKAB/KOTA
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT, DENGAN :
1. MENERAPKAN HASIL PENGEMBANGAN IPTEK, TEKNOLOGI
TEPAT GUNA, UTK EKONOMI DAN PERTANIAN
2. MENINGKATKAN KUALITAS PEMERINTAHAN DAN
3. MASYARAKAT DESA MELALUI PENDIDIKAN , PELATIHAN DAN
PENYULUHAN
 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DILAKSANAKAN DENGAN
PENDAMPINGAN DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN
PEMANTAUAN
PERATURAN PERALIHAN

• Pengadaan barang dan/atau jasa


di Desa diatur dengan peraturan
bupati/walikota dengan
berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Ketentuan lebih lanjut mengenai
pengelolaan keuangan Desa
diatur dalam Peraturan Menteri

55

Anda mungkin juga menyukai