NIM : 030218009
KELAS : SOE A
PRODI : MANAJEMEN
Partai Gerakan Indonesia Raya atau Partai Gerindra, adalah sebuah partai politik di Indonesia
yang didirikan dan diketuai oleh Prabowo Subianto.
Partai Gerindra berdiri pada tanggal 6 Februari 2008. Pada periode 2019-2024, Partai
Gerindra berada di koalisi pemerintahan Jokowi-Amin dengan tergabung ke Kabinet
Indonesia Maju.
Pada periode 2009-2014, Partai Gerindra berada di luar kabinet pemerintahan pusat
bersama PDI-P dan Partai Hanura.
Pada pemilihan umum legislatif 2014, Partai Gerindra mendapatkan 73 kursi di Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Partai Gerindra mengusung Prabowo Subianto selaku Ketua Dewan Pembina sebagai calon
presiden pada pemilihan umum Presiden pada tahun tersebut.
Pada periode 2014-2019, Partai Gerindra kembali berada di luar kabinet pemerintahan pusat
bersama PKS dan Partai Demokrat.
Pada pemilihan umum Presiden 2019, Partai Gerindra kembali mengusung ketua dewan
pembina Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, mantan kader partai tersebut, sebagai calon
presiden dan wakil presiden bersama partai lainnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia
Adil Makmur.
Selesai
No. Potret Ketua Umum Mulai menjabat Kongres Ket.
menjabat
Suhardi 28 Agustus
1 6 Februari 2008 ditunjuk
(1952–2014) 2014[a]
20 September
– Lowong 28 Agustus 2014 –
2014
20 September 1
8 April 2015
2014 (2014)
Prabowo
2
2 Subianto[b] 8 April 2015 8 Agustus 2020
(2015)
(l. 1951)
3
8 Agustus 2020 Petahana
(2020)
Catatan
Ketua Dewan Pembina: Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo
- Wakil Ketua Dewan Pembina:
- Rachmawati Soekarnoputri
- Hashim Djojohadikusumo
- Sandiaga Uno
- Ahmad Muzani
- Sufmi Dasco Ahmad
- Fadli Zon
- Desmond Junaidi Mahesa
- Thomas Djiwandono
- Angky Retno Yudianto
- Wakil Ketua Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Potensi Jaringan, Koperasi, dan UMKM:
Ferry Joko Yuliantono
- Wakil Ketua Ketua Umum Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan: drg. Putih Sari
- Wakil Ketua Ketua Umum Bidang Pemuda, Perempuan, dan Anak: Rahayu Saraswati
Djojohadikusumo
- Wakil Ketua Ketua Umum Bidang Hukum dan Advokasi: Habiburokhman
- Wakil Ketua Ketua Umum Bidang Pengabdian Masyarakat dan Kesejahteraan Rakyat:
Sumaryati Amin Aryoso
- Wakil Ketua Ketua Umum Bidang Pendidikan dan Infrastruktur: Susi Marleny Bachsin
- Wakil Ketua Ketua Umum Bidang Bidang Agama Mochamad: Irfan Yusuf
- Sekretaris Jenderal: Ahmad Muzani
- Bendahara Umum: Thomas Djiwandono
Seperti partai politik lainnya, Partai Gerindra memiliki sayap-sayap untuk dapat
mengakomodasi aspirasi dari berbagai kalangan masyarakat. Misalkan, Tunas Indonesia Raya
untuk pemuda, Perempuan Indonesia Raya untuk perempuan, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah daftar lengkap organisasi sayap Partai Gerindra saat ini:
REFERENSI :
Sebagai seorang pedagang Al-Ustadz Abdullah Thufail Saputro pernah berkeliling ke berbagai
wilayah Indonesia sampai ke pelosok-pelosok nusantara. Sehingga, dia melihat bahwa
amalan ummat Islam dimana-mana jauh dari tuntunan Islam. Karena mereka hanya
mengikuti amalan-amalan dari nenek moyang mereka. Hal inilah yang menyebabkan mereka
tidak bisa bersatu. Dia telah menempuh berbagai cara untuk menyatukan kelompok-
kelompok Islam namun tidak mendapat tanggapan yang positif dari para tokoh di kalangan
ummat Islam. Akhirnya dia memutuskan untuk mendirikan lembaga dakwah yang bertujuan
mengajak ummat Islam kembali kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah yang kemudian diberi
nama Yayasan Majelis Tafsir Al-Qur'an (MTA) di Surakarta
Ketua Umum sekaligus pendiri MTA itu wafat pada tanggal 15 September 1992, setelah 20
tahun menumbuhkan dan mengembangkan MTA. Kepemimpinan selanjutnya diteruskan
oleh murid dia Ust. Drs. Ahmad Sukina. MTA berkembang dengan pesat ke seluruh pelosok
tanah air dan saat ini telah memiliki lebih dari 50 perwakilan dan lebih dari 170 cabang. MTA
berkembang dari bawah, yakni atas permintaan warga masyarakat untuk mengadakan
pengajian rutin, lalu setelah mekar dan merasa mantap akan kebenaran ajaran yang dikaji
mereka mengajukan permohonan untuk menjadi bagian dari keluarga besar MTA.
Permohonan ini baru dikabulkan kalau para siswa setempat telah dinilai oleh Pimpinan Pusat
membuktikan kesungguhan mereka dalam mengamalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam
kehidupan sehari-hari ada ujiannya.
Materi yang diberikan dalam pengajian khusus adalah tafsir Al-Quran dengan acuan tafsir Al-
Quran yang dikeluarkan oleh Departemen Agama dan kitab-kitab tafsir lain, karya ulama
Indonesia maupun karya ulama dari luar negeri, karya ulama salafi maupun ulama khalafi.
Kitab tafsir yang sekarang sedang dikaji antara lain adalah kitab tafsir oleh Ibn Katsir dan
kitab tafsir oleh Ibn Abbas. Kajian terhadap kitab tafsir oleh Ibn Abbas dilakukan khusus oleh
siswa-siswa MTA yang kemampuan bahasa Arabnya telah memadai.
Proses belajar mengajar dalam pengajian khusus dilakukan dengan teknik ceramah dan
tanya jawab. Guru pengajar menyajikan meteri yang dibawakannya kemudian diikuti dengan
pertanyaan-pertanyaan dari siswa. Dengan tanya jawab pokok bahasan dapat berkembang
ke berbagai hal: kajian aqidah, kajian syari'at, kajian akhlak, kajian tarikh, dan kajian
masalah-masalah aktual sehari-hari. Dengan demikian, meskipun materi pokok adalah tafsir
Al-Quran, tidak berarti cabang-cabang ilmu agama yang lain tidak disinggung. Bahkan, sering
kali kajian tafsir hanya disajikan sekali dalam satu bulan dan apabila dipandang perlu kajian
tafsir untuk sementara dapat diganti dengan kajian masalah lain yang mendesak untuk
segera diketahui oleh siswa. Disamping itu, pengajian tafsir Al-Quran yang dilakukan di MTA
secara otomatis mencakup pengajian Hadits karena ia adalah sumber rujukan.
Dari itu semua dapat dilihat bahwa yang dilakukan di MTA bukanlah menafsirkan Al-Quran,
melainkan mengaji kitab-kitab tafsir yang ada dalam rangka pemahaman Al-Quran agar
dapat dihayati dan selanjutnya diamalkan.
Pengajian umum
Pengajian umum adalah pengajian yang dibuka untuk umum, siswanya tidak terdaftar dan
tidak diabsen. Materi pengajian lebih ditekankan pada hal-hal yang diperlukan dalam
pengamalan agama sehari-hari. Pengajian umum ini baru dapat diselenggarakan oleh MTA
Pusat yang diselenggarakan satu minggu sekali pada hari Minggu pagi di Gedung Pengajian
Ahad Pagi di Jl. Ronggowarsito No. 111A, Timuran, Banjarsari, Timuran, Surakarta, Kota
Surakarta, Jawa Tengah 57131. Pengajian ini disiarkan secara live melalui radio Persada FM
102.2, MTA FM 107.9, dan MTA TV yang bisa diakses melalui satelit palapa dan live
streaming di website www.mta.or.id dan www.mtatv.net.
Pendidikan
Pengamalan Al-Qur’an membawa ke pembentukan kehidupan bersama berdasar Al-Qur’an
dan Sunnah Nabi. Kehidupan bersama ini menuntut adanya berbagai kegiatan yang
terlembaga untuk memenuhi kebutuhan anggota. Salah satu kegiatan terlembaga yang
dibutuhkan oleh anggota adalah pendidikan yang diselenggarakan berdasarkan nilai-nilai
keislaman. Oleh karena itulah, di samping pengajian, MTA juga menyelenggarakan
pendidikan, baik formal maupun non-formal.
Kegiatan Sosial
Kehidupan bersama yang dijalin di MTA tidak hanya bermanfaat untuk warga MTA sendiri,
melainkan juga untuk masyarakat pada umumnya. Dengan kebersamaan yang kokoh,
berbagai amal sosial dapat dilakukan. Amal sosial tersebut antara lain adalah donor darah,
kerja bakti bersama dengan Pemda dan TNI, pemberian santunan berupa sembako, pakaian,
dan obat-obatan kepada umat Islam pada khususnya dan masyarakat pada umumnya yang
sedang tertimpa mushibah, dan lain sebagainya.
Donor darah, begitu juga kerja bakti bersama Pemda dan TNI, sudah mentradisi di MTA, baik
di pusat mau pun di perwakilan dan cabang. Secara rutin tiga bulan sekali MTA, baik pusat
maupun perwakilan, menyelenggarakan donor darah. Kini MTA memiliki tidak kurang dari
lima ribu pedonor tetap yang setiap saat dapat diambil darahnya bagi yang mendapat
kesulitan untuk memperoleh darah dari keluarganya atau dari yang lainnya.
Ekonomi
Kehidupan bersama di MTA juga menuntut adanya kerja sama dalam pengembangan
ekonomi. Untuk itu, di MTA diselenggarakan usaha bersama berupa simpan-pinjam. Dengan
simpan-pinjam ini, siswa atau warga MTA dapat memperoleh modal untuk mengembangkan
kehidupan ekonominya. Di samping itu, siswa atau warga MTA biasa tukar-menukar
pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang ekonomi. Seorang warga MTA yang belum
mendapat pekerjaan atau kehilangan pekerjaan dapat belajar pengetahuan atau
ketrampilan tertentu kepada siswa warga MTA yang lain sampai akhirnya dapat bekerja
sendiri.
Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, dilakukan rintisan untuk dapat mendirikan sebuah rumah sakit
yang diselenggarakan secara Islami. Kini baru MTA Pusat yang telah dapat
menyelenggarakan pelyanan kesehatan berupa Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin. Di
samping itu, untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada siswa atau warga MTA di
bentuk kader-kader kesehatan dari perwakilan dan cabang-cabang yang secara periodik
mengadakan pertemuan.
Amal Usaha
MTA dalam pendanaan selain dari partisipasi warga majlis, juga memiliki beberapa usaha,
yaitu:
1. Percetakan Al-Abrar
2. KJKS Dirgantara
3. Toko Dirgantara
Sumber Dana
Banyak yang bertanya-tanya dengan heran, dari mana MTA memperoleh dana untuk
menyelenggarakan kegiatan-kegiatannya? Isu yang pernah berkembang di masyarakat
adalah bahwa MTA memperoleh dana dari luar negeri, isu lain mengatakan bahwa MTA
memperoleh dana dari orpol tertentu. Sesungguhnya, apabila umat Islam betul-betul
memahami dan menghayati agamanya, keheranan semacam itu tidak perlu muncul. Apalagi
sampai-sampai menfitnah dana nya dari Yahudi.
Bahwa jihad merupakan salah satu sendi keimanan tidak ada yang meragukan, bahkan
sampai ada yang mengatakan bahwa jihad merupakan rukun Islam yang ke enam. Akan
tetapi bahwa sesungguhnya jihad terdiri atas dua unsur, yakni jihad bi amwal dan jihad bi
anfus, kurang dihayati; biasanya hanya jihad bi anfus saja yang banyak dikerjakan. Apabila
jihad bi anwal dihayatai dengan baik dan diamalkan, umat Islam tidak akan kekurangan dana
untuk membeayai kegiatan-kegiatannya.
MTA membiayai seluruh kegiatannya sendiri karena warga MTA yang ingin berpartisipasi
dalam setiap kegiatan harus berani berjihad bukan hanya bi anfus, akan tetapi juga bi anwal,
karena memang demikianlah yang diconthkan oleh Nabi dan para sahabatnya.
Referensi :
http://www.mta.or.id/sekilas-profil/
C. Organisasi Profesi
Pemadam kebakaran
Pemadam Kebakaran Natuna
Pemadam kebakaran disingkat Damkar, Branwir (dari Bahasa Belanda "Brandweer"), atau
PMK adalah orang atau pasukan yang bertugas memadamkan kebakaran, melakukan
penyelamatan, dan menanggulangi bencana atau kejadian lainya.
Petugas pemadam kebakaran selain terlatih untuk menyelamatkan korban dari kebakaran
atau melakukan pemadaman, juga dilatih untuk menyelamatkan korban-korban bencana
seperti kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, banjir, gempa bumi, dll. Di lain hal, mereka
juga ditugaskan untuk melakukan tugas-tugas penyelamatan yang tidak menyangkut adanya
kebakaran seperti pengevakuasian sarang tawon, menyelamatkan korban bunuh diri,
menyelamatkan orang atau hewan yang terjebak, menanggulangi pohon tumbang, dll.
Pemadam kebakaran juga terkadang ditugaskan untuk memberi sosialisasi dan pendidikan
kepada rakyat sipil tentang kebakaran dan cara menanggapinya.
Dinas pemadam kebakaran adalah unsur pelaksana pemerintah yang diberi tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran dan bencana yang
termasuk dalam dinas gawat darurat atau Rescue (Penyelamatan) seperti Ambulans dan
Badan SAR Nasional. Para Pemadam Kebakaran dilengkapi dengan pakaian anti-panas atau
anti-api dan juga helm serta boots/sepatu khusus dalam melaksanakan tugas, dan biasanya
pakaianya dilengkapi dengan scotlight reflektor berwarna putih mengkilat agar dapat terlihat
pada saat pelaksanaan tugas.
Daerah (SKPD) Satpol PP, Penaggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten
Natuna yang dari awalnya setingkat eselon III (Bidang) menjadi setingkat eselon II (Kepala
Dinas).
Tugas Pokok dan Fungsi SKPD Dinas Pemadam Kebakaran dijabarkan dalam Peraturan Bupati
Natuna Nomor 49 Tahun 2017 tentang uraian Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas
kebakaran Kabupaten Natuna. Adapun rinciannya sebagai berikut :
1. Tugas Pokok
Dinas Pemadam kebakaran mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran.
2. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud, Dinas Pemadam
Kebakaranmenyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Penanggulangan Bencana dan Bidang Pemadam
Kebakaran;
b. Penyelenggarakan urusan pemerintah dan pelayanan umum Bidang Penanggulangan
Bencana dan Bidang Pemadam Kebakaran;
c. Pembinaan, Fasilitasi dan pelaksanaan tugas di Bidang Penanggulangan Bencana dan
Bidang Pemadam Kebakaran;
d. Pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan Bidang Penanggulangan
Bencana dan Bidang Pemadam Kebakaran;
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai lingkup tugasnya.
3. Struktur Organisasi
Susunan Dinas Pemadam kebakaranKabupaten Natuna terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Penanggulangan Bencana;
d. Bidang Pemadam Kebakaran;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Penjabaran tugas dan fungsi masing-masing struktur pada Dinas Pemadam Kebakaran
adalah sebagai berikut :
a. Sekretariat
1) Sekretariat mempunyai tugas menyusun,merencanakan, mengkoordinasikan, dan
mengevaluasi kebijakan urusan perencanaan, pelaporan, keuangan, kepegawaian,
ketatausahaan, kerasipan, perlengkapan, urusan rumah tangga, kehumasan, dan
keprotokolan, serta mengkoorinasikan tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran;
2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris
mempunyai fungsi :
a) Penyusunan kebijakan teknis di bidang urusan sekretariat;
b) Penyelenggaraan urusan Perencanaan, pelaporan keuangan, kepegawaian,
ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, urusan rumah tangga, kehumasan dan
keprotokolan;
c) Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas Perencanaan, pelaporan keuangan,
kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, urusan rumah tangga, kehumasan
dan keprotokolan;
d) Pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan Perencanaan, pelaporan
keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, urusan rumah tangga,
kehumasan dan keprotokolan;
e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya;
a. Menyiapkan rencana kerja lima tahun dan tahunan di lingkup Sub Bagian Perencanaan
dan Keuangan;
b. Menyiapkan administrasi keuangan, aset dan barang persediaan Dinas Pemadam
Kebakaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. Menyiapkan RENSTRA dan Renja tahunan Dinas Pemadam Kebakaran;
d. Meneyiapkan rekapitulasi LRFK Dinas;
e. Menyiapkan LAKIP Dinas;
f. Menyiapkan data LPPD, LKPJ, LAKIP dan segala bentuk pelaporan lainnya, dilingkup Sub
Bagian Perencanaan dan Keuangan;
g. Menyiapkan laporan keuangan Dinas Pemadam Kebakaran;
h. Melaksanakan operasional penyiapan data perencanaan dan data LPPD, LKPJ, LAKIP di
lingkup Dinas Pemadam Kebakaram;
i. Menyiapkan laporan aset dan barang persediaan Dinas Pemadam Kebakaran;
j. Melaksanakan operasional administrasi pengelolaan keuangan dan akuntansi keuangan di
lingkup Dinas Pemadam Kebakaran sesuai dengan peraturan yang berlaku;
k. Menyiapkan dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan;
l. Membuat konsep surat dan dokumen lain-lainnya yang menjadi tugas dan tanggungjawab
Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
m. Mengoreksi dan menilai hasil kerja pegawai di Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan;
n. Membina pegawai di Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan
o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan lingkup tugasnya.
1) Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan membuat
konsep kebijakan penyusunan norma, standart, prosedur dan kriteria dan pemberian
bimbingan teknis dan supervise, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan dalam
penyelenggaraan operasional urusan pencegahan dan kesiapsiagaan dan mengoreksi dalam
menangani bencana di lingkup pemerintahan Daerah untuk mendukung kebijakan nasional
dan pemerintah Daerah kabupaten berpedoman kepada kebijakan Umumdan Rencana
Strategis Dinas Pemadam Kebakaran;
Uraian tugas Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan meliputi sebagai berikut:
a) Melaksanakan dan merencanakan perumusan dan menyusun program kerja dan kegiatan
seksi pencegahan dan kesiapsiagaan;
b) Melaksanakan dan merencanakan pengumpulan dan mengolah data dalam rangka
perencanaan program dan kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan dalam rangka
penanggulngan bencana;
c) Merencanakan dan melaksanakan kajian strategis sebagai bahan pembuatan kebijakab di
bidang Pencegahan bencana;
d) Menyiapkan dan mengkoordinasikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
pencegahan penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana dan
penanggulangan darurat;
e) Menyiapkan dan melakukan koordinasi pemetaan daerah rawan bencana dengan kajian-
kajian strategis dan teoritis dan pragmatis;
f) Menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan dan menetapkan prosedur tetap
penanganan pencegahan bencana dan tanggap siaga;
g) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi aparatur dan masyarakat untuk antisipasi
pencegahan bencana tanggap siaga ;
h) Melaksanakan dan mengkoordinasikan kebijakan dibidang pencegahan, dan
kesiapsiagaan pada pra bencana;
i) Menyiapkan serta mengevaluasikan penyelenggaraan komando satu titik pelaksanaan
penaggulangan bencana saat tanggap darurat;
j) Menyiapkan dan mengevaluasi hasil kegiatan pertahunanggaran seksi pencegahan dan
kesiapsiagaan berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan
penyempurnaannya;
k) Mengoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan
atau kekeliruan serta upaya penyempurnaanya; dan
l) Mengoreksi dan menilai kinerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang dicapai sebagai
bahan dalam pembinaan dan peningkatan karier;
d) Menyiapkan dan mengkoordinasi dan kerjasama dengan Perangkat Daerah dan lembaga
terkait dalam rangka penanganan tanggap darurat, Logistik, Rehabilitasi dan Rekontruksi;
e) Pmenyiapkan dan mengkoordinasikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha
pencegahan penanggulangan bencana yang mencangkup pencegahan bencana,
penaggulangan darurat, rehabilitasi, Rekontruksidan revitalisasi;
f) melaksakan dan merencanakan pengupayaan pendirian lokas pengungsian disetiap
kecamatan;
g) Melaksanakan dan menetapkan proseddur tetap tentang tanggap darurat, logistic,
rehabilitasi dan rekonstruksi bencana;
h) Melaksanakan dan menghitung dan menetapkan anggaran tanggap darurat logistic,
rehabilitasi dan rekonstruksi bencana;
i) Menyiapkan dan menetapkan pembagian tugas kepada bawahan dengan cara tulisan atau
lisan agar dapat diproses lebih lanjut;
j) Mengoreksi dan mengontrol hasil kerja bawahan untuk mengetahui adanya kesalahan
atau kekeliruan serta upaya penyempurnaannya;
k) Melaksanakan dan membina dan menilai kerja bawahan berdasarkan hasil kerja yang
dicapai sebagai bahan dalam pembinaan dan penigkatan karier;
l) Menyiapkan dan menginventarisir permaslahan-permaslahan sesuai bidang tugas seksi
kedaruratan, logistic, rehabilitasi dan rekonstruksi secara rutin maupun berkala sebagai
bahan pemecahan masalah;
m) Melaksanakan serta mengevaluasi hasil kegiatan pertahun anggaran seksi kedaruratan,
logistic, rehabilitasi dan rekonstruksi berdasarkan capaian pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan penyempurnaan;
n) Melaksanakan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan seksi kedaruratan,
logistic, rehabilitasi dan rekonstruksi kepada kepala Bidang Penanggulangan Bencana secara
periodic sebagai bahan pertanggungjawaban; dan
o) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
(1) Bidang Pemadam Kebakaran mempunyai tugas pokok Merencanakan, menyusun dan
mengevaluasi penyelenggaraan bimbingan teknis dan supervisi, serta pemantauan bagi
pelaksaan tugas bawahan, sertamengendalikan dan mengevaluasi kegiatan
menyelenggarakan pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran.
Dalam Menjalankan Tugas sebagaimana yang di maksud dalam ayat (1), Bidang Pemadam
Kebakaran memiliki Fungsi :
REFERENSI :
https://disdamkar.natunakab.go.id/
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pemadam kebakaran