1 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
Kehidupan awal
Masa kecil dan remaja
Hidayat lahir di Dusun Kadipaten Lor, Kebon Dalem
Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten
sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara pada tanggal 8
April 1960. Pendidikan formal dimulainya dari SD
Negeri Kebondalem Kidon, lulus pada tahun 1972.
Ketertarikan mendalami Islam membuatnya mendaftar
ke Pondok Pesantren Wali Songo di Ngabar, Siman,
Ponorogo, sebelum melanjutkan pendidikannya di
Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, lulus
tahun 1978.[2]
Dr. H.
Ketua MPR
Zulkifli Hasan
Megawati Soekarnoputri
Susilo Bambang Yudhoyono
Wakil
06/11/2015 10.02
2 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
Masa jabatan
21 Mei 2000 11 Oktober 2004
Didahului oleh Nurmahmudi Ismail
Digantikan oleh Tifatul Sembiring
Masa kuliah
Informasi pribadi
Karier dakwah
Lahir
Partai politik
Suami/istri
Anak
Agama
Islam
Sosial media
Pulang ke
Situs web
www.hidayatnurwahid.com
Indonesia
setelah
(http://www.hidayatnurwahid.com/)
merampungkan
studinya di tanah Arab, Hidayat mulai terlibat aktif dalam Gerakan
Tarbiyah dan ikut mendirikan Yayasan Alumni Timur Tengah. Dia
turut mendirikan Lembaga Pelayanan Pesantren dan Studi Islam
(LP2SI) di bawah Yayasan al-Haramain,[3] dan di situ dia menjadi
ketuanya dan juga menjabat sebagai redaktur jurnal Ma'rifat yang
diterbitkan oleh lembaga tersebut, untuk mengimbangi peredaran
jurnal-jurnal yang menyuarakan pembaharuan Islam yang dipimpin
tokoh seperti Nurcholish Madjid (Cak Nur).
06/11/2015 10.02
3 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
tim agama di Forum Indonesia Damai yang digagas tokoh lintas agama seperti Cak Nur, Ahmad Syafii
Maarif, Franz Magnis Suseno dan Asmara Nababan.[3]
Selain itu, selama masih aktif menjabat sebagai ketua MPR, Hidayat pernah menjadi narasumber tetap
dalam acara Titian Semangat di stasiun televisi RCTI. Acara yang dibawakan oleh Irfan Hakim tersebut
mengulas masalah-masalah kemasyarakatan dari perspektif Islam.
Karier politik
Memimpin PK dan PKS (2000-2004)
Setelah bergulirnya reformasi, Hidayat menjadi salah satu deklarator Partai Keadilan yang dideklarasikan di
Jakarta pada tanggal 20 Juli 1998.[7] Ia menolak tawaran menduduki posisi presiden, namun terpilih menjadi
Ketua Dewan Pendiri dan menerima pelantikan menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Partai dan Ketua
Dewan Syariah, satu tingkat di atas presiden.[8]
Hidayat mulai dikenal luas ketika dia terpilih menjadi presiden PK pada tanggal 21 Mei 2000, menggantikan
pemangku jabatan sebelumnya, Nurmahmudi Ismail yang ditunjuk menjadi Menteri Kehutanan dan
Perkebunan oleh Presiden Gus Dur. Hidayat terpilih lewat mekanisme Musyawarah Nasional, menyisihkan
dua kandidat lain, Anis Matta dan Irwan Prayitno dan menerima jabatan tersebut dari pejabat presiden,
Untung Wahono.[9]
Pada masa-masa awalnya, Hidayat dihadapkan pada masalah kegagalan PK untuk memenuhi ambang batas
parlemen yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengikuti pemilu 2004.[8] Pada awalnya, Hidayat berusaha
untuk mendesak DPR mengkaji kembali UU no. 3 tahun 1999 tentang pemilihan umum yang menjadi
penghalang tersebut,[9] sebelum akhirnya PK memutuskan untuk berganti nama menjadi Partai Keadilan
Sejahtera terhitung mulai 2 Juli 2003.
4 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
06/11/2015 10.02
5 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
Kampanye
Pasangan ini menyiapkan sekitar Rp 53 miliar untuk kampanye,[35] dan menyatakan siap melakukan
transparansi dana kampanye.[36] Sebelumnya, Hidayat menyatakan setuju terhadap wacana pembatasan dana
kampanye.[37] Hidayat juga menyatakan pengharaman terhadap politik uang selama pemilihan
berlangsung.[38]
Hidayat-Didik menggelar kampanye perdana pada 25 Juni di GOR Lokasari, Taman Sari, Jakarta Barat,[32]
dimana Hidayat sempat melontarkan pantun dalam bahasa Betawi untuk menyapa warga yang hadir.[39]
Kampanye ini tercatat dipenuhi wanita dan anak-anak.[40] Hidayat kemudian bersilaturrahim dengan para
ulama dan habib di Jakarta, termasuk dengan organisasi-organisasi Islam seperti Al-Irsyad dan Front
Pembela Islam.[41]
Hidayat juga sempat berkampanye naik motor sport di Jakarta Utara pada 27 Juni,[42] sementara sekitar
sepuluh ribu orang tercatat memenuhi kampanye mereka di GOR Otista, Jatinegara pada 29 Juni.[43]
Pasangan ini juga menggelar kampanye di Stadion Soemantri Brodjonegoro pada tanggal 1 Juli, yang
disesaki oleh kader dua partai pendukung, yaitu PKS dan PAN.[44] Di hari-hari terakhir kampanye, Hidayat
sempat bertemu dengan kalangan buruh di Cakung, Jakarta Timur yang menyatakan dukungan mereka
terhadapnya.[45]
Selama kampanye berlangsung, pasangan ini berkali-kali mendapat serangan. Hidayat sempat dilarang
berkhutbah di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu pada 4 Mei oleh pihak kelurahan setempat.[46] Pasangan
ini juga mendapat kampanye hitam oleh oknum yang diduga dari Dinas Sosial DKI Jakarta,
mengampanyekan "PKS anti maulid, PKS anti tahlil" menggunakan pengeras suara di Ragunan, Pasar
Minggu, Jakarta Selatan.[47] Relawan pasangan ini ditodong pistol oleh aparat yang tidak diketahui,[48] dan
salah satu rumah relawan bahkan dilempari bom molotov oleh orang yang tidak dikenal.[49]
Hidayat dan Didik kemudian memimpin langsung penertiban atribut kampanye mereka pada hari terakhir
kampanye, 7 Juli.[50]
Hasil
Pasangan Hidayat-Didik meraih posisi ketiga pada putaran pertama pemilihan gubernur yang dilaksanakan
pada 11 Juli. Pasangan ini mendapat total 508,113 suara, atau 11,72% dari total seluruh suara sah.[51][52]
Mereka berada di bawah pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli
yang menduduki posisi pertama dan kedua secara berturut-turut dan lolos ke pemilihan putaran kedua.
Setelah pemilihan, Hidayat menyatakan mendukung pasangan Foke-Nara dan menyatakan kecewa dengan
Joko Widodo (saat itu masih merupakan Wali Kota Surakarta), yang ia anggap kurang berkomitmen
menyelesaikan masa jabatannya sebagai wali kota.[53] Pilihan ini sempat menuai reaksi tajam dari publik,
termasuk dari budayawan Ridwan Saidi yang mengingatkan bahwa Hidayat pernah menyerang habishabisan Foke.[54]
06/11/2015 10.02
6 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
Joko Widodo.[59]
Walaupun memenangi pemilihan raya, Hidayat belum tentu akan menjadi calon presiden dari PKS,
mengingat hasil pemilihan akan dibawa ke Majelis Syura yang berwenang menetapkan hal tersebut.[60]
Majelis Syura baru menetapkan tiga orang kandidat capres dari PKS, yaitu Hidayat, Anis Matta dan Ahmad
Heryawan pada awal bulan Februari 2014. Ketiganya akan menjalani uji publik untuk menilai penerimaan
masyarakat sebelum satu orang ditetapkan sebagai capres yang akan diusung oleh PKS.[61][62]
Penghargaan
06/11/2015 10.02
7 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
Hidayat mendapat penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta
pada 15 Agustus 2009 dalam rangka peringatan proklamasi kemerdekaan tahun 2009.[81][82]
Kehidupan pribadi
Dilahirkan dari keluarga yang termasuk golongan pemuka
agama dan guru, kakek Hidayat dari pihak ibu berafiliasi
kepada organisasi kemasyarakatan Muhammadiyah, sementara
ayahnya, H. Muhammad Syukri, seorang guru lulusan IKIP
Yogyakarta, juga menjadi pengurus di organisasi tersebut. Siti
Rahayu, ibunda Hidayat, merupakan aktivis Aisyiyah, sayap
kewanitaan Muhammadiyah dan seorang guru Taman Kanakkanak.[3]
Hidayat merupakan anak sulung dari tujuh bersaudara.
Saudara-saudarinya yang lain bernama Muhammad Agung
Nugroho, Mabrur Dewantoro, Istiqomah, Ahmad Wiladi,
Ahmad Wisanggeni, dan Sapti Swastanti. Ahmad Wisanggeni
dan istrinya Nurus Baiti berdomisili di Banda Aceh sejak tahun
1997 dan wafat dalam bencana gempa bumi dan tsunami yang
melanda kota tersebut pada akhir Desember 2004.[83]
Dari pernikahannya dengan Hj. Kastiyan Indriyati, Hidayat dikaruniai empat orang anak: Inayatu Dzil Izzati,
Ruzaina, Alla Khairi, dan Hubaib Shidiqi. Istri pertamanya meninggal dunia pada tanggal 22 Januari 2008 di
Yogyakarta.[84]
Hidayat kemudian menikah dengan Diana Abbas Thalib, seorang dokter.[85] Pernikahan keduanya
berlangsung di Taman Mini Indonesia Indah pada 11 Mei 2008, dengan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono bertindak selaku saksi untuk mempelai pria dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai saksi untuk
mempelai wanita.[86][87] Diana Abbas Thalib melahirkan anak kembar di Jakarta pada tanggal 15 April
2009.[88]
Referensi
1. ^ a b Hery Winarno, 15 April 2009. "Putra Kembar Hidayat Nurwahid Lahir, Diberi Nama Daffa-Daffi"
(http://news.detik.com/read/2009/04/15/234549/1116150/10/putra-kembar-hidayat-nurwahid-lahir-diberinama-daffa-daffi). Detik.com, diakses 18 April 2014.
2. ^ a b "Profil Muhammad Hidayat Nur Wahid" (http://profil.merdeka.com/indonesia/m/muhammad-hidayatnur-wahid/) di merdeka.com
3. ^ a b c d e f Sigit Kamseno, 23 Maret 2011. "Sketsa Biografi Hidayat Nur Wahid" (http://www.dakwatuna.com
/2011/03/23/11469/sketsa-biografi-hidayat-nur-wahid/#axzz2wyTWau7J). Dakwatuna.com, diakses 25 Maret
2014.
4. ^ a b "Kedepankan Moral dan Dakwah" (http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi
/309-kedepankan-moral-dan-dakwah). tokohindonesia.com, diakses 25 Maret 2014.
5. ^ Curriculum vitae Hidayat Nur Wahid (http://dct.kpu.go.id/images/dokumen/DPR/3102/03/01.pdf) di situs
Komisi Pemilihan Umum untuk Daftar Calon Tetap (DCT) pemilihan umum legislatif Indonesia 2014
6. ^ Muhtadi, Burhanuddin (2012). Dilema PKS: Suara dan Syariah (http://www.penerbitkpg.com/bukubaru/detil
/901120532/dilema-pks-suara-dan-syariah). Jakarta, Indonesia: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
ISBN 9789799104380.
7. ^ "Wawancara Hidayat Nur Wahid: Hanya ada Satu PKS" (http://www.pkspiyungan.org/2011/03/wawancarahidayat-nur-wahid-hanya-ada.html). pkspiyungan.org, 25 Maret 2011. Diakses 25 Maret 2014.
8. ^ a b "Hidayat Nur Wahid: "Ruwet, Jika Pemimpin Main-Main dan Semau Gue" (http://tempo.co.id/harian
/wawancara/waw-nurhidayat.html). Tempo.co, 23 Mei 2000. Diakses 25 Maret 2014.
06/11/2015 10.02
8 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
06/11/2015 10.02
9 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
33. ^ Fabian Januarius Kuwado dan Tri Wahono, 27 April 2012. "Ditanya Lapangan Kerja, Ini Visi Hidayat Nur
Wahid" (http://pilkada.kompas.com/berita/read/2012/04/27/20250198
/Ditanya.Lapangan.Kerja.Ini.Visi.Hidayat.Nur.Wahid). Kompas.com, diakses 13 April 2014.
34. ^ "Bak Pujangga, Hidayat Sampaikan Visi dan Misinya" (http://www.beritasatu.com/megapolitan/55952bak-pujangga-hidayat-sampaikan-visi-dan-misinya.html). Beritasatu.com, 24 Juni 2012. Diakses 13 April 2014.
35. ^ "Hidayat-Didik siapkan dana kampanye Rp 53 miliar" (http://nasional.kontan.co.id/news/hidayat-didiksiapkan-dana-kampanye-rp-53-miliar). Kontan, 7 April 2012. Diakses 13 April 2014.
36. ^ Rico Afrido, 6 Juli 2012. "Hidayat siap transparansi dana kampanye" (http://sports.sindonews.com/read/2012
/07/06/63/657409/hidayat-siap-transparansi-dana-kampanye). Sindonews.com, diakses 13 April 2012.
37. ^ "Hidayat Setuju Dana Kampanye Harus Dibatasi" (http://m.liputan6.com/news/read/385654/hidayat-setujudana-kampanye-harus-dibatasi). Liputan6.com, 7 April 2012. Diakses 13 April 2014.
38. ^ "Hidayat Nurwahid Haramkan Politik Uang di Pilkada DKI" (http://www.investor.co.id/cosmopolitan/hidayatnurwahid-haramkan-politik-uang-di-pilkada-dki/37292). Investor.co.id, 31 Mei 2012. Diakses 13 April 2014.
39. ^ "Hidayat Nur Wahid banggakan pantun kampanye" (http://www.antaranews.com/berita/318040/hidayatnur-wahid-banggakan-pantun-kampanye). ANTARA, 25 Juni 2012. Diakses 13 April 2014.
40. ^ "Perempuan dan Anak Penuhi Kampanye Hidayat-Didik" (http://www.tempo.co/read/news/2012/06
/25/228412722/Perempuan-dan-Anak-Penuhi-Kampanye-Hidayat-Didik). Tempo.co, 25 Juni 2012. Diakses 13
April 2014.
41. ^ "Maju di Pilkada DKI, Hidayat Nurwahid Minta Restu Ulama dan Habaib Jakarta" (http://www.dakwatuna.com
/2012/05/28/20735/maju-di-pilkada-dki-hidayat-nurwahid-minta-restu-ulama-dan-habaib-jakarta
/#axzz2ylNycAqN). Dakwatuna.com, 26 Juni 2012. Diakses 13 April 2014.
42. ^ Ahmad Toriq, 27 Juni 2012. "Hidayat Nur Wahid Kampanye Naik Motor Sport" (http://oto.detik.com/read/2012
/06/27/102424/1951838/1218/hidayat-nur-wahid-kampanye-naik-motor-sport?od771104bcj). Detik.com, diakses
13 April 2014.
43. ^ "10 Ribu Warga Jaktim Banjiri Kampanye Hidayat" (http://www.beritasatu.com/megapolitan/57189-10ribu-warga-jaktim-banjiri-kampanye-hidayat.html). beritasatu.com, 29 Juni 2012. Diakses 13 April 2014.
44. ^ "Kampanye Hidayat-Didik Disesaki Kader PKS dan PAN" (http://www.republika.co.id/berita/menuju-jakarta1/news/12/07/01/m6gr6q-kampanye-hidayatdidik-disesaki-kader-pks-dan-pan). Republika, 1 Juli 2012. Diakses
13 April 2014.
45. ^ "Kalangan Buruh BKN Dukung Hidayat-Didik" (http://www.investor.co.id/cosmopolitan/kalangan-buruhbkn-dukung-hidayat-didik/39822). investor.co.id, 5 Juli 2012. Diakses 13 April 2014.
46. ^ "Hidayat Nur Wahid (Sempat) Dilarang Khutbah di Pulau Seribu" (http://www.republika.co.id/berita/nasional
/umum/12/05/04/m3hvx1-hidayat-nur-wahid-sempat-dilarang-khutbah-di-pulau-seribu). Republika, 4 Mei 2012.
Diakses 13 April 2014.
47. ^ "Hidayat-Didik Jadi Korban Kampanye Hitam Lagi" (http://www.tribunnews.com/metropolitan/2012/06
/08/hidayat-didik-jadi-korban-kampanye-hitam-lagi). Tribunnews, 8 Juni 2012. Diakses 13 April 2014.
48. ^ "Relawan Hidayat-Didik Diancam Aparat Berpistol" (http://www.investor.co.id/cosmopolitan/relawan-hidayatdidik-diancam-aparat-berpistol/37503). Investor.co.id, 4 Juni 2012. Diakses 13 April 2014.
49. ^ "Rumah Kader Hidayat-Didik Dilempar Bom Molotov" (http://www.investor.co.id/cosmopolitan/rumah-kaderhidayat-didik-dilempar-bom-molotov/38857). Investor.co.id, 22 Juni 2012. Diakses 13 Juni 2014.
50. ^ "Hidayat Akan Pimpin Tertibkan Atribut Kampanye" (http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1880109
/hidayat-akan-pimpin-tertibkan-atribut-kampanye#.U0qTV1WSyHh). Inilah.com, 7 Juli 2012. Diakses 13 April
2014.
51. ^ "Ini Hasil Resmi Jumlah Suara Pilkada DKI Putaran Satu" (http://www.republika.co.id/berita/menuju-jakarta1/news/12/07/19/m7ev7i-ini-hasil-resmi-jumlah-suara-pilkada-dki-putaran-satu). Republika, 19 Juli 2012.
Diakses 13 April 2014.
52. ^ Nurvita Indarini, 20 September 2012. "Pilgub Putaran I Jokowi Kantongi 42,6% dan Foke 34%, Bagaimana
Sekarang?" (http://news.detik.com/read/2012/09/20/082602/2027070/10/pilgub-putaran-i-jokowi-kantongi426-dan-foke-34-bagaimana-sekarang?9922022). Detik.com, diakses 13 April 2014.
53. ^ "Dukung Foke, Hidayat Kecewa dengan Jokowi" (http://jakarta.okezone.com/read/2012/08/11/505/676518
/dukung-foke-hidayat-kecewa-dengan-jokowi). Okezone.com, 11 Agustus 2012. Diakses 13 April 2014.
54. ^ "Dukung Foke, PKS Dicap Oportunis" (http://www.beritasatu.com/megapolitan/66083-dukung-foke-pks-dicapoportunis.html). Beritasatu.com, 14 Agustus 2012. Diakses 13 April 2014.
55. ^ Bagus Prihantoro Nugroho, 21 November 2013. "Ini 22 Kandidat Capres Peserta Pemilu Raya PKS"
(http://news.detik.com/read/2013/11/21/132007/2419594/10/ini-22-kandidat-capres-peserta-pemilu-raya-pks).
Detik.com, diakses 14 April 2014.
56. ^ "Hidayat Nur Wahid Menang Pemira PKS" (http://www.tempo.co/read/news/2013/12/29/078540781/HidayatNur-Wahid-Menang-Pemira-PKS). Tempo.co, 29 Desember 2013. Diakses 14 April 2014.
57. ^ Beno Junianto dan Tommy Adi Wibowo, 29 Desember 2013. "Hidayat Nur Wahid Capres PKS Terfavorit"
06/11/2015 10.02
10 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
06/11/2015 10.02
11 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
Pranala luar
(Profil) Hidayat Nur Wahid (https://www.facebook.com
/hnurwahid2014) di Facebook
(Profil) Hidayat Nur Wahid (https://twitter.com/hnurwahid) di
Twitter
Jabatan politik
Didahului oleh:
Amien Rais
Didahului oleh:
Hajriyanto Y. Thohari
Achmad Dimyati
Natakusumah
Melani Leimena Suharli
Ahmad Farhan Hamid
Diteruskan oleh:
Taufiq Kiemas
Petahana
Diteruskan oleh:
Tifatul Sembiring
06/11/2015 10.02
12 of 12
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidayat_Nur_Wahid
06/11/2015 10.02