Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mochamad Saeful Rachmat Maulana F

NIM : 2386070002
Mata Kuliah : Sejarah Politik Islam
Dosen Pengampu : Dr. Anwar Sanusi, M.Ag.

PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM


PASCASARJANA IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

SEJARAH PARTAI UMMAT

Muhammad Amien Rais memiliki riwayat panjang terkait perbedaan pendapatnya


dengan Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Mulfachri
Harahap yang didukungnya sebagai calon ketua umum pada Kongres V PAN yang digelar
di Kendari pada bulan Februari 2020, dikalahkan oleh Zulkifli Hasan. Setelah terjadinya
kericuhan dalam kongres, Amien menyebut perhelatan tersebut sebagai "kongres para teroris"
dan menilai bahwa kongres tersebut memiliki banyak kejanggalan, khususnya dari kubu
Zulkifli Hasan. Para loyalis dari kubu Amien kemudian mendesaknya untuk mendirikan
partai baru dengan nama PAN Reformasi. Loyalis Amien mengaku sudah mendapatkan
dukungan dari 6 DPW dan 183 DPD atas gagasan pendirian partai baru tersebut. Pada bulan
Juli 2020, Amien mengklaim bahwa dirinya telah diberhentikan sebagai kader oleh PAN
karena tidak bersedia mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, meski
pernyataan tersebut dibantah oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi.

Pada tanggal 25 Agustus 2020, seorang tokoh dari kubu Amien, Agung Mozin, menyatakan
bahwa deklarasi partai baru mereka kemungkinan akan dilakukan pada bulan Desember
2020. Pada tanggal 1 Oktober 2020, melalui kanal Youtube resminya, Amien akhirnya
mengumumkan bahwa partai barunya akan menggunakan nama Partai Ummat. PAN
kemudian memastikan bahwa Amien sudah bukan kader mereka lagi.

Amien kemudian mendeklarasikan berdirinya Partai Ummat pada tanggal 29 April 2021.
Partai Ummat berdiri pada tanggal 24 April 2021 (12 Ramadhan 1442 H). Deklarasi secara
nasional disampaikan dan disiarkan secara langsung pada tanggal 29 April 2021 bertepatan
dengan 17 Ramadhan 1442 H, dihadiri oleh sejumlah tokoh, di antaranya: Malem Sambat
Ka'ban mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga mantan Menteri
Kehutanan di Kabinet Indonesia Bersatu, Ansufri Idrus Sambo mantan Ketua
Umum Presidium Alumni 212 (PA 212, sekarang Persaudaraan Alumni 212 sejak 25 Januari
2018) yang juga sempat mendirikan Garda 212, Chandra Tirta Wijaya, Ahmad Muhajir
Sodruddin, Buni Yani, Mustofa Nahrawardaya, Achmad Buchory Muslim, Wa Ode
Zainab, Asnawi Arbain, Herman Kadir, dan beberapa tokoh lainnya. Dalam deklarasi itu,
ditunjuklah menantu Amien Rais, yakni Dr. Ing. H. Ridho Rahmadi, S.Kom., M.Sc. sebagai
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat.

Sebelumnya, Partai Ummat dinyatakan tidak lolos menjadi peserta pemilu 2024. Berdasarkan
rapat pleno Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia menyatakan Partai Ummat tidak
lolos verifikasi faktual dan tidak memenuhi syarat di Provinsi Sulawesi Utara, dan Nusa
Tenggara Timur. Setelah melakukan verifikasi faktual perbaikan, Partai Ummat dinyatakan
lolos menjadi peserta pemilu 2024 dan mendapat nomor urut 24. Dikarenakan nomor urut 18
hingga 23 digunakan oleh partai-partai lokal Aceh.

Struktur Kepengurusan Partai Ummat

Berikut ini adalah susunan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat Partai Ummat masa khidmat
2021–2026 hasil Musyawarah Nasional ke-1 Partai Ummat.

 Ketua Umum:
o Ridho Rahmadi
 Wakil Ketua Umum:
o Chandra Tirta Wijaya
o Nazwar Nazaruddin
o Buni Yani
o TB Massa Djafar
o Benny Suharto
 Sekretaris Jenderal:
o Ahmad Muhajir Sodruddin
 Bendahara Umum:
o Wahyudi
 Ketua Majelis Syura:
o Muhammad Amien Rais
 Wakil Ketua Majelis Syura:
o Malem Sambat Kaban
o Habib Thalib Segaf Al-Jufri
 Sekretaris Majelis Syura:
o Ansufri Idrus Sambo
 Juru Bicara Partai:
o Mustofa Nahrawardaya
 Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasional:
o Taufik Hidayat

Visi dan Misi Partai Ummat

Visi:

Terwujudnya Indonesia sebagai negeri Baldatun Tayyibatun Wa Rabbun Ghafur dengan


menegakkan nilai-nilai Ilahiah, Ukhuwah (Persaudaraan
Ummat), Hurriyah (Kebebasan), Musawah (Kesamaan), dan ‘Adaalah (Keadilan) dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Misi
 Mempertahankan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia diatas prinsip
Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Mewujudkan kehidupan kebangsaan yang dirahmati Allah, yang memegang teguh
nilai-nilai Ilahiah dengan tetap menjaga nilai luhur budaya bangsa serta
mengembangkan semangat perdamaian, toleransi, saling menghormati, dan bekerja
sama.
 Mewujudkan kekuasaan pemerintahan yang adil, amanah, dan bertanggung jawab
secara konstitusional melalui pemilihan umum yang jujur, adil , langsung, umum,
bebas, dan rahasia.
 Mewujudkan pemerintahan yang Amanah, kuat dan berwibawa, bebas dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta menegakkan transparasi, akuntabilitas, maslahat
umum, dan sistem meritokrasi.
 Mewujudkan sistem ekonomi Indonesia yang makmur, dan berkeadilan berdasarkan
Pancasila sesuai dengan UUD Negara Republik Indonesia 1945.
 Mewujudkan kedaulatan pangan, energi dan air.
 Menegakkan hukum yang adil tanpa diskriminasi melalui apparat dan institusi hukum
yang bersih, mandiri, dan professional.
 Mewujudkan kebebasan pers yang bertanggungjawab yang dilandasi oleh hukum dan
etika moral, sehingga masyarakat memperoleh informasi yang benar, objektif,
transparan, dan bertanggungjawab.
 Mewujudkan kualitas pendidikan yang holistik, penguasaan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni untuk mewujudkan sumber daya manusia Indonesia, khususnya
generasi muda milenial yang memiliki kesadaran Ilahiah, berakhlak mulia,
professional, dan memiliki jiwa nasionalisme Indonesia.
 Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan perempuan melalui perlindungan,
pemberdayaan, dan optimalisasi perannya untuk kemaslahatan ummat.
 Mmperjuangkan peningkatan kesejahteraan dan jaminan atas hak-hak tenaga kerja,
petani, dan nelayan.
 Menciptakan tatanan kehidupan sosial yang saling menghormati serta
mengembangkan daya cipta, rasa, dan karsa yang unggul serta mengedepankan
kearifan lokal sebagai kekayaan budaya nasional.
 Meningkatkan perlindungan dan jaminan atas pendidikan, kesehatan, dan lapangan
kerja bagi seluruh rakyat.

Anda mungkin juga menyukai