Anda di halaman 1dari 13

NAMA : Fawwaz Altaf Amanullah

NIM : 11230510000159
PRODI : Komunikasi Penyiaran Islam 1-E
MATKUL : PPKN

Menganalisis Seluruh Partai yang Mengikuti Legislatif Pemilu 2024

A. Latar Belakang

Partai politik memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem politik Indonesia apalagi dalam
proses pelaksanaan demokrasi khususnya demokrasi perwakilan. Partai politik melalui anggota-
anggotanya yang duduk di lembaga legislatif maupun eksekutif mewakili rakyat untuk
memperjuangkan kepentingan rakyat bersama yang dipilih melalui pemilihan umum (pemilu),
sekaligus juga menjadi saluran partisipasi politik bagi warga negara untuk ikut serta mempengaruhi
pengambilan keputusan oleh pemerintah.
Pentingnya peran partai politik dalam demokrasi perwakilan (menyiapkan calon pemimpin dan
menyiapkan rencana pola dan arah kebijakan publik) juga ditegaskan dalam dua pasal di dalam UUD
1945.1Pertama, Pasal 6A menentukan partai politik atau gabungan partai politik berperan
mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden. Kedua, Pasal 22E menempatkan partai
politik sebagai peserta Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Partai politik (parpol) adalah suatu organisasi nasional yang dibentuk oleh sekelompok warga
negara Indonesia yang mempunyai kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan
kepentingan rakyat, hal ini tertuang dalam Pasal 1 ayat (1) Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2011
tentang Partai Politik. Sebagai suatu organisasi tentunya partai politik memiliki tujuan, fungsi, hak,
kewajiban, serta kegiatan politik yang meliputi operasional sekretariatan, pendidikan politik dan
kaderisasi, konsolidasi organisasi, unjuk publik, perjalanan dinas pengurus, dan kegiatan kampanye,
dimana semua kegiatan tersebut memerlukan uang atau dana yang cukup besar agar fungsi partai
politik dapat berjalan.

A. Pengertian

Identitas nasional adalah konsep yang mencakup nilai-nilai, budaya, sejarah, dan karakteristik
yang membedakan suatu negara dari negara-negara lain. Esensinya terletak pada pembentukan jati diri
suatu bangsa, Identitas sendiri memiliki arti sebagai ciri yang dimiliki setiap pihak yang dimaksud
sebagai suatu pembeda atau pembanding dengan pihak yang lain. Sedangkan nasional atau
Nasionalisme memiliki arti suatu paham, yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus
diserahkan kepada Negara kebangsaan. Urgensinya termanifestasi dalam menjaga persatuan,
membangun rasa kebanggaan, dan memperkuat solidaritas di antara warganegara. Identitas nasional
juga menjadi dasar untuk pembangunan sosial, politik, dan ekonomi suatu
negara.

Politik identitas akan terus hadir dalam narasi politik Indonesia menuju pemilu 2024 mendatang.
Karena kondisi mental dan karakter masyarakat Indonesia belum terlepas dari sentimen
primordialisme dan sektarianisme yang masih kuat mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia
sekalipun sudah hidup di era demokratisasi terbuka dan era digitalisasi modern. istilah politik identitas
sudah lama dikontruksi sebagai narasi politik oleh kolompok elit politik tertentu di Indonesia sebagai
wacana instrumen untuk menggambarkan rasa kebencian dan ketakutan kalah pada pihak lawan
politiknya agar bisa menurunkan citra dan menyudutkan pigur tertentu yang biasanya dinilai kuat dan
berpotensi menang, bisa mengalahkan lawan lainnya sehingga perlu disudutkan dengan narasi tidak
nasionalis dan intoleran. Politik Identitas pada dasarnya adalah situasi dan cara berpolitik yang
mempersatukan kelompok karena adanya rasa ketidakadilan dan ketidakpuasan yang didasari oleh
persamaan latar belakang golongan, contohnya suku, ras, agama, dan jender. Identitas bukan hanya
soal sosiologis tetapi juga bisa masuk ke ranah politik. politik identitas dapat berpengaruh baik dan
buruk dalam republik yang berbhinneka ini.

Pengertian Pemilu adalah proses demokratis untuk memilih wakil rakyat atau pejabat
pemerintahan secara langsung oleh warga negara suatu negara. Pemilihan Umum merupakan
mekanisme penting dalam sistem demokrasi modern yang memungkinkan rakyat untuk berpartisipasi
dalam menentukan pemimpin dan kebijakan negara. Tujuan utama dari pemilu adalah memberikan
kesempatan kepada warga negara untuk menyampaikan suara mereka dan memilih para pemimpin
yang akan mewakili mereka di pemerintahan. Dalam Pemilihan Umum, warga negara yang memenuhi
syarat memiliki hak untuk memberikan suara mereka kepada kandidat atau partai politik yang mereka
pilih. Hasil pemilu kemudian digunakan untuk menentukan siapa yang akan memegang jabatan politik,
baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional. Pemilihan Umum bertujuan untuk menciptakan
sistem pemerintahan yang berdasarkan pada kehendak rakyat, menjaga prinsip-prinsip demokrasi,
mendorong partisipasi politik warga negara, dan memastikan bahwa pemimpin yang terpilih mewakili
kepentingan dan aspirasi masyarakat secara luas. Pemilu yang adil, bebas, dan transparan sangat
penting dalam menjaga integritas demokrasi suatu negara.

B. Intisari

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah salah satu partai politik yang dibentuk pada masa
Reformasi tahun 1998 tepatnya pada tanggal 21 Juli 1998. Didirikan sehari setelah runtuhnya era Orde
Baru bersamaan dengan lengsernya Soeharto dari posisi presiden pada tanggal 21 Mei 1998.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tergolong merupakan partai dengan ideologi yang unik. Meski
secara kelembagaan partai ini secara jelas mencantumkan Pancasila sebagai asas partai, akan tetapi
tidak bisa dipungkiri bahwa kelahiran PKB dibidani oleh organisasi keagamaan terbesar di Indonesia,
Nahdlatul Ulama (NU). Kompromi antara identitas sebagai partai politik yang nasionalis dengan latar
belakang historis menjadi kata kunci dalam memahami PKB.
Dalam pasal 3 Anggaran Dasar PKB ditegaskan; bahwa partai ini berasaskan Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indondesia. Sementara, pada pasal 4 PKB menegaskan bahwa yang menjadi prinsip perjuangan partai
adalah pengabdian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran,
menegakkan keadilan, menjaga persatuan, menumbuhkan persaudaraan dan kebersamaan sesuai
dengan nilai- nilai Islam Ahlusunnah Waljama’ah.

Visi
1. Mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia sebagaimana dituangkan dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
2. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur secara lahir dan batin, material dan spiritual
3. Mewujudkan tatanan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan berakhlakul karimah.

Misi
1. Bidang Ekonomi: menegakkan dan mengembangkan kehidupan ekonomi kerakyatan yang adil
dan demokratis;
2. Bidang Hukum: berusaha menegakkan dan mengembangkan negara hukum yang beradab,
mampu mengayomi seluruh rakyat, menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, dan berkeadilan
sosial;
3. Bidang Sosial Budaya: berusaha membangun budaya yang maju dan modern dengan tetap
memelihara jatidiri bangsa yang baik demi meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
4. Bidang Pendidikan: berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berakhlak
mulia, mandiri, terampil, profesional dan kritis terhadap lingkungan sosial di sekitarnya,
mengusahakan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang berorientasi kerakyatan, murah dan
berkesinambungan;
5. Bidang Pertahanan: membangun kesadaran setiap warga negara terhadap kewajiban untuk turut
serta dalam usaha pertahanan negara; mendorong terwujudnya swabela masyarakat terhadap
perlakuan-perlakuan yang menimbulkan rasa tidak aman, baik yang datang dari pribadi-pribadi
maupun institusi tertentu dalam masyarakat.

2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya) dimulai pada tanggal 6 Februari 2008, ketika partai
politik ini resmi didirikan. Partai Gerindra, atau Gerakan Indonesia Raya, lahir sebagai respons
terhadap ketidakadilan sosial dan ekonomi di Indonesia, terutama bagi masyarakat kelas bawah. Awal
berdirinya Partai Gerindra dimulai dari gagasan Fadli Zon dan pengusaha Hashim Djojohadikusumo.
Mereka menyadari bahaya kapitalisme yang merugikan rakyat jelata. Fadli Zon terinspirasi oleh kata-
kata Edmund Burke yang menyatakan bahwa “the only thing necessary for the triumph (of evil) is for
good men to do nothing” atau “jika orang baik tidak berbuat apa-apa, maka kejahatan akan menang”.
Hal ini mendorong Fadli Zon dan Hashim untuk melindungi kesejahteraan masyarakat kelas bawah
dari sistem kapitalisme yang tidak adil.

Pada Desember 2007, sejumlah tokoh seperti Fadli Zon, Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran
Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe berkumpul untuk membahas Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) serta ketentuan dasar pendirian partai politik. Mereka
menyadari pentingnya mendirikan partai ini mengingat adanya pemilihan umum pada tahun 2009.
Partai Gerindra resmi didirikan pada 6 Februari 2008. Pendirian partai ini juga melibatkan Prabowo
Subianto sebagai ketua dewan pembina partai. Prabowo memberikan ide-ide yang menjadi bagian dari
visi, misi, dan manifesto perjuangan partai. Tujuan utama Partai Gerindra adalah mewujudkan
masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil, makmur, beradab, dan
berketuhanan, dengan landasan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD NRI tahun
1945.

Gerindra didirikan dengan tujuan memperjuangkan kemakmuran dan keadilan di Indonesia.


Melalui sejarahnya, partai ini telah meraih dukungan masyarakat dan mencatat prestasi yang signifikan
dalam pemilihan umum. Dengan komitmen kuat terhadap tatanan masyarakat yang merdeka,
berdaulat, bersatu, demokratis, adil, makmur, beradab, dan berketuhanan berdasarkan Pancasila,
Gerindra terus berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara.

Visi : Menjadi Partai Politik yang mampu menciptakan kesejahteraan rakyat, keadilan sosial dan
tatanan politik negara yang melandaskan diri pada nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 yang senantiasa berdaulat di bidang politik, berkepribadian di bidang budaya dan berdiri
diatas kaki sendiri dalam bidang ekonomi.

Misi :
1. Mempertahankan kedaulatan dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945.
2. Mendorong pembangunan nasional yang menitikberatkan pada pembangunan ekonomi
kerakyatan, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan
bagi seluruh warga bangsa dengan senantiasa berpegang teguh pada kemampuan sendiri.
3. Membentuk tatanan sosial dan politik masyarakat yang kondusif untuk mewujudkan kedaulatan
rakyat dan kesejahteraan rakyat.
4. Menegakkan supremasi hukum dengan mengedepankan azas praduga tak bersalah dan persamaan
hak di hadapan hukum serta melindungi seluruh warga Negara Indonesia secara berkeadilan tanpa
memandang suku, agama, ras dan/atau latar belakang golongan.
5. Merebut kekuasaan pemerintahan secara konstitusional melalui Pemilu Legislatif , Pemilu
Presiden dan Pemilu Kepala Daerah untuk menciptakan lapisan kepemimpinan nasional yang
kuat dan bersih disetiap tingkat pemerintahan.

3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

Sejarah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dimulai dari penggabungan lima partai
politik, yaitu PNI, Parkindo, Partai Katolik, Murba, dan IPKI. Tiga partai pertama memiliki
kecenderungan nasionalis-sekuler-progresif-populis, sementara dua partai terakhir memiliki orientasi
keagamaan, yaitu Kristen dan Katolik. Kelima partai ini memiliki perbedaan dalam latar belakang,
basis sosial, ideologi, dan perkembangan sejarah. Fusi kelima partai tersebut terjadi pada tanggal 10
Januari 1973 yang sekarang dirayakan sebagai ulang tahun PDI Perjuangan.

Partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarno Putri ini di pemilu 2024 Pemilu 2024 akan menguji
posisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai partai yang menjaga kuat ideologi. Momentum
kontestasi politik sekaligus menjadi tantangan sejauh mana relasi mutualisme politik secara elektoral
antara partai ini dan pasangan calon presiden-calon wakil presiden yang diusung.

PDI-P dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) disebutkan merupakan partai
ideologis yang berasaskan Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 dengan
jiwa dan semangat kelahirannya pada 1 Juni 1945. Sementara itu, jati diri partai ialah kebangsaan,
kerakyatan, dan keadilan sosial. Ideologi partai ini berwujud marhaenisme yang diidentifikasi sebagai
pembelaan kepada wong cilik dan harus dipraktikkan dalam setiap kebijakan pembangunan bagi
kedaulatan rakyat. Tren sebagai partai politik dengan kemampuan mendulang suara terbesar dalam
pemilu terus ditunjukkan PDI-P. Di tiga dari lima pemilu sepanjang era reformasi, PDI-P
mengukuhkan posisinya sebagai partai pemenang.

4. Partai Golongan Karya (Golkar)

Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan
Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), Partai Golkar merupakan salah satu partai
politik tertua di Indonesia. Partai Golkar didirikan pada tanggal 20 Oktober 1964 oleh Soeharto dan
Suhardiman. Sejarah Partai Golkar bermula pada tahun 1964 dengan berdirinya Sekber Golkar di masa
akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Sekber Golkar didirikan oleh golongan militer, khususnya
perwira Angkatan Darat ( seperti Letkol Suhardiman dari SOKSI) menghimpun berpuluh-puluh
organisasi pemuda, wanita, sarjana, buruh, tani, dan nelayan dalam Sekretariat Bersama Golongan
Karya (Sekber Golkar).

Visi dan Misi : Terwujudnya masyarakat Indonesia yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil,
makmur, beriman dan berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan bermartabat dalam pergaulan dunia.

5. Partai Nasional Demokrat (NasDem)


Partai NasDem didirikan berdasarkan akta notaris pada tanggal 1 Februari 2011 di Jakarta. Partai
NasDem dideklarasikan pada tanggal 26 Juli 2011, lalu didaftarkan pada Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia pada tanggal 27 Juli 2011. Partai NasDem ditetapkan oleh Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia sebagai badan hukum pada tanggal 11 November 2011 dan ditetapkan sebagai
tanggal pendirian Partai NasDem. Pada Januari 2013, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan
10 partai politik yang lolos tahapan verifikasi administrasi dan faktual termasuk Partai NasDem di
dalamnya. Keputusan tersebut menjadikan Partai NasDem sebagai satu-satunya partai baru yang lolos
sebagai peserta Pemilu 2014.Kelahiran Partai NasDem tidak bisa dipisahkan lepas dari visi dan misi
utama organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional Demokrat, yaitu menggalang Gerakan Perubahan
Restorasi Indonesia.

6. Partai Buruh

Partai Buruh dibangun dan didirikan kembali oleh para pendiri yang berasal dari 4 Konferderasi
serikat pekerja terbesar dan 50 Federasi serikat pekerja tingkat nasional, forum guru dan tenaga
honorer, dan organisasi petani serta nelayan terbesar di Indonesia. Sesuai dengan namanya, konstituen
dari partai ini adalah Buruh pabrik, buruh kantor, buruh perempuan, buruh tani, buruh nelayan, buruh
guru, buruh migran, TKW, pekerja rumah tangga, supir angkot, supir truk, supir bus, supir kendaraan
darat laut udara, pengemudi ojek, pedagang pasar, ibu jamu gendong, ibu pedagang sayur, tukang
becak, PKL, pedagang asongan, pelaku UMKM, pelaku multi level marketing, kelompok masyarakat
miskin desa, kelompok masyarakat miskin kota, anak muda pencari kerja, mahasiswa dan pelajar yang
akan memasuki dunia kerja, anak band, seniman, olahragawan, kaum cerdik pandai dan sarjana yang
menginginkan terwujudnya azas negara sejahtera, kaum masyarakat marjinal yang terpinggirkan,
penyandang disabilitas, dan kalangan rakyat jelata yang lainnya. Ideologi partai buruh yaitu Pancasila.
Dengan titik tumpu pada sila kedua dan kelima, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab serta
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)

Partai ini didirikan oleh 99 orang dari 34 provinsi di Indonesia. Partai ini dideklarasikan dalam
acara konsolidasi nasional di Jakarta, 10 November 2019. Setelah melewati proses pendaftaran dan
verifikasi di Kementerian Hukum dan HAM, Partai Gelora sah menjadi badan hukum dengan
penyerahan SK Menteri Hukum & HAM pada 2 Juni 2020.

Partai ini didirikan pada 28 Oktober 2019 dengan gagasan dan cita-cita menjadikan Indonesia
kekuatan Lima (5) besar dunia. Gagasan ini pertama kali disampaikan Anis Matta dalam pidato "Arah
Baru Indonesia" dalam acara Musyawarah Kerja Keluarga Alumni KAMMI di Jakarta, 3 Februari
2018.[4] Pidato ini menyambung gagasan "Gelombang Ketiga Indonesia" yang ditulis Anis pada 2014.
Selanjutnya, proses untuk mendirikan Partai dimulai dengan membentuk Tim Persiapan Pembentukan
Partai Baru yang dipimpin Mahfudz Siddiq. Selain telah resmi memiliki badan hukum, saat ini Partai
Gelora Indonesia telah memiliki kepengurusan di 34 DPW setingkat provinsi, 445 DPD setingkat
kabupaten & kota, serta 4.395 DPC setingkat kecamatan.

visi : "Mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, makmur dan menjadi bagian dari kepemimpinan
dunia."

8. Partai Keadilan Sejahtara (PKS)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah sebuah partai politik yang berbasis islam di Indonesia.
Partai ini bercikal bakal dari penentangan sejumlah tokoh Islam terhadap kebijakan Presiden Ri ke-2,
Soeharto yang mengharuskan agar tiap-tiap ormas menjadikan pancasila sebagai asas mereka. Dari
penentangan ini lahirlah gerakan-gerakan tarbiyah. Gerakan-gerakan tarbiyah ini lalu membentuk
lembaga dakwah kampus yang kemudian menjadi asal usul berdirinya Partai Keadilan pada 20 Juli
1998 pasca lengsernya pemerintahan Suharto. Partai Keadilan kemudian bertransformasi menjadi
Partai Keadilan Sejahtera pada tanggal 20 April 2002 akibat gagal memenuhi ambang batas parlemen
sebesar 2%.

Visi dan Misi :

1. Mengoptimalkan pelaksanaan Keterbukaan Informasi Publik yang transparan dan akuntabel


sebagaimana diamanahkan dalam UU Nomor 14 Tahun 2014 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

2. Menjadi pusat pelayanan yang informatif dan pusat pengaduan publik yang transparan, akuntabel,
efisien dan efektif .

3. Membangun dan mengembangkan sistem penyediaan dan layanan informasi yang transparan dan
akuntabel.

4. Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi secara optimal bagi pemangku kepentingan
yang terkait.

9. Partai Kebangkitan Nasional (PKN)

Partai Kebangkitan Nusantara (disingkat PKN) adalah sebuah partai politik di indonesia yang
dideklarasikan pada tanggal 28 Oktober 2021. Ideologi partai berlandaskan pada filosofi nasional
resmi Indonesia, Pancasila. Ketua Umum (Ketum) PKN adalah I Gede Pasek Suardika, sementara
Wakil Ketua Umum (Waketum) PKN ialah Gerry H. Hukubun. Partai ini sebelumnya bernama Partai
Karya Perjuangan yang terdaftar pada 2008 berdasarkan keputusan Menteri Hukum dan HAM RI
Nomor: M.HH-23.AH.11.01 Tahun 2008 tertanggal 3 April 2008. Partai itu kemudian dideklarasikan
ulang dengan nama baru Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) di Jakarta pada 28 Oktober 2021.
Perubahan nama baru menjadi Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) ditetapkan di Jakarta dalam
Musyawarah Nasional Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) yang diselenggarakan pada tanggal
Kamis 28 Oktober 2021, sekaligus juga menetapkan pembaruan bendera/lambang dan penyesuaian
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD dan ART).

Visi dan Misi : Terwujudnya bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan Makmur dengan
berwawasan Nusantara.

Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui penyelenggaraan negara yang
demokratis, transparan dan akuntabel dengan senantiasa berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang sesuai dengan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 untuk mewujudkan keadilan dan
kepastian hukum guna melindungi kehidupan rakyat, bangsa dan negara.

Ideologi : Pancasila, Nusantaraisme

10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

Partai Hati Nurani Rakyat, atau Partai Hanura, adalah sebuah partai politik di Indonesia. Jenderal
TNI (Purn.) Dr. H. Wiranto Merupakan tokoh kunci berdirinya partai. Pada pemilu 2009, partai ini
bernomor urut 1. Hanura kembali lolos dalam pemilu 2014, dan mendapat nomor urut 10. Pada pemilu
2019, Hanura hadir sebagai peserta pemilu dengan nomor urut 13. Pada pemilu 2024, Hanura kembali
mendapat nomor urut 10.

Partai Hanura dirintis oleh Wiranto bersama para tokoh nasional yang menggelar pertemuan di
Jakarta pada tanggal 13 November 2006.
Tujuan didirikannya Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), seperti yang ditegaskan Wiranto, adalah
sebuah bentuk perjuangan dalam mengembalikan fungsi partai politik sebagai organ untuk melakukan
pendidikan politik, rekrutmen kepemimpinan, yang muaranya ditujukan untuk kesejahteraan
Masyarakat.
Ideologi : Liberalisme, Nasionalisme, Pancasila, Korporatisme

11. Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda)

Partai Garuda ini merupakan perubahan nama partai yang didirikan oleh seorang menteri dan ketua
MPR/DPR periode 1997-1999 di zaman Orde Baru, Harmoko yakni Partai Kerakyatan Nasional. Partai
Kerakyatan Nasional didirikan di Jakarta pada tanggal 30 November 2007, lalu pada 5 April 2008
disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI melalui Surat Keputusan No. M. HH-25.AH.11.01 tahun
2008. Deklarasi Partai Kerakyatan Nasional dilaksanakan pada tanggal 19 April 2008 di Gedung Joang,
Jakarta.

Visi dan Misi : Terwujudnya Cita-cita Perubahan Indonesia.

Terwujudnya cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Terwujudnya masyarakat demokratis yang adil dan sejahtera serta berkeyakinan pada Tuhan Yang Maha
Esa, mencintai tanah air dan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

12. Partai Amanat Nasional (PAN)

Partai Amanat Nasional (PAN) adalah partai yang berasaskan Pancasila dan besifat terbuka,
majemuk, dan mandiri bagi warga negara Indonesia, laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai
pemikiran, latar belakang etnis maupun agama, dan mandiri.

Asas partai ini adalah Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian
Alam (AD Bab II, Pasal 3 [2]). PAN didirikan oleh Amien Rais pada tanggal 23 Agustus 1998
berdasarkan pengesahan Depkeh HAM No. M-20.UM.06.08 tgl. 27 Agustus 2003. Ketua Umum saat ini
adalah Zulkifli Hasan. Ketua Majelis Pertimbangan Partai dijabat oleh Hatta Rajasa, Tatong Bara,
sedangkan Ketua Dewan Kehormatan Partai dijabat oleh Soetrisno Bachir.

PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan, kemajuan material,
dan spiritual. Cita-cita partai berakar pada moral agama, kemanusiaan, dan kemajemukan. Selebihnya
PAN menganut prinsip non-sektarian dan non-diskriminatif. Untuk terwujudnya Indonesia Baru, PAN
pernah melontarkan gagasan wacana dialog bentuk negara federasi sebagai jawaban atas ancaman
disintegrasi. Titik sentral dialog adalah keadilan dalam mengelola sumber daya sehingga rakyat seluruh
Indonesia dapat benar-benar merasakan sebagai warga bangsa.

Ideologi : Pancasila, Demokrasi Islam.

13. Partai Bulan Bintang (PBB)

Partai Bulan Bintang (PBB) lahir sebagai partai politik Indonesia yang berasaskan Islam berdiri
pada 17 Juli 1998 di Jakarta. PBB dideklarasikan pada Jumat 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Partai Bulan Bintang didirikan dan didukung oleh ormas-ormas Islam
tingkat nasional yaitu Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia (ICMI), Badan Koordinasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI), dan Forum
Ukhuwah Islamiyah (FUI). Lalu ada Forum Silaturahmi Ulama, Habaib dan Tokoh Masyarakat
(FSUHTM), Persatuan Islam (Persis), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Umat Islam (PUI),
Perti, Al-Irsyad, Komite untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI), dan Persatuan Pekerja Muslim
Indonesia (PPMI).

Lembaga Hikmah, Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII),
Gerakan Pemuda Islam (GPI), KB-PII, KB-GPI, Hidayatullah, Asyafiiyah, Badan Koordinasi Pemuda
dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Badan Koordinasi Muballigh Indonesia (Bakomubin),Wanita
Islam, dan Ikatan Keluarga Masjid Indonesia (IKMI). Selain itu ada Ittihadul Mubalighin, Forum Antar
Kampus dan Lembaga Penelitian Pengkajian Islam (LPPI). Berbagai ormas ini bergabung di dalam
Badan Koordinasi Umat Islam (BKUI) yang didirikan pada 12 Mei 1998. BKUI merupakan pelanjut dari
Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) yang didirikan pada 1 Agustus 1989 oleh Pemimpin Partai Masyumi
DR. H. Mohammad Natsir, Prof. DR. HM. Rasyidi, KH. Maskur, KH. Rusli Abdul Wahid, KH. Noer
Ali, DR. Anwar Harjono, H. Yunan Nasution, KH. Hasan Basri dan lain-lain. Sebagai partai Islam yang
mengambil inspirasi dari Masyumi, PBB melandaskan perjuangan pada ajaran-ajaran Islam yang
universal dan bersifat rahmatan lil alamin yaitu rahmat bagi seluruh alam.

Visi: Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami. Tegakkan Keadilan & Kepastian
Hukum. Bela Umat, Bela Ulama, Bela Islam, Bela Rakyat, Bela NKRI.

Misi: Membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang beriman, bertaqwa, maju, cerdas, mandiri,
berkepribadian tinggi, berkeadilan, berkemakmuran, kehidupan demokratis berdasarkan kerakyatan
yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan dan turut menciptakan
perdamaian dunia berdasarkan nilai-nilai Islam.

14. Partai Demokrat

Partai Demokrat resmi didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI pada tanggal 10
September 2001. Pada tahun 2004, 69,3 juta rakyat Indonesia mempercayakan Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) untuk memimpin Indonesia. Selama memimpin negeri, SBY berhasil mengantarkan
Indonesia kepada kestabilan sosial-politik, ekonomi, dan pertahanan-keamanan. Diakhir
pemerintahannya SBY mewariskan sistem demokrasi yang matang bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal
15 Maret 2020, AHY terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres ke-V Partai
Demokrat. AHY didaulat oleh seluruh pemilik Hak Suara untuk menjadi Ketua Umum Partai
Demokrat Periode 2020-2025.

Visi :

Indonesia menjadi Negara Maju di Abad 21.

Indonesia menjadi Negara Kuat di tahun 2045.

Indonesia menjadi Emerging Economy di tahun 2030.

Ideologi : Pancasila, Sentrime, Nasionalisme, Populisme, Konstitusionalisme

15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Partai ini didirikan pasca pemilu tahun 2014. Dan diketuai oleh Kaesang Pangarep sejak 25
September 2023. Partai ini cenderung mengambil target partisipan kalangan anak muda, perempuan,
dan lintas agama. PSI didirikan untuk menggalang gerakan politik yang dilandasi oleh rasa solidaritas
untuk kemanusiaan. Hal tersebut dikarenakan partai ini meyakini bahwa yang lebih penting dari politik
adalah kemanusiaan. Ideologi PSI yaitu Pancasila Sekularisme, Demokrasi Sosial, Republikanisme,
Progresivisme, Hak minoritas.
16. Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

Partai ini didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo, pengusaha dan pemilik perusahaan konglomerat
multinasional MNC Group. Awalnya Perindo adalah organisasi kemasyarakatan yang dideklarasikan
pada 24 Februari 2013 di Istora Senayan, Jakarta. Perindo kemudian didirikan sebagai partai politik pada
tanggal 8 Oktober 2014 dan dideklarasikan pada 7 Februari 2015 di Jakarta International Expo,
Kemayoran, Jakarta. Ideologi Perindo yaitu Pancasila, Populisme, Konservatisme.

17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai persatuan pembangunan atau biasa disingkat PPP merupakan salah satu partai Islam di
Indonesia. Partai ini memang merupakan fusi atau penyederhanaan dari 4 partai keagamaan. Partai
persatuan pembangunan atau P3 juga sering disebut sebagai rumah besar umat Islam. partai persatuan
pembangunan atau P3 merupakan fusi dari 4 partai. Yakni partai keagamaan PERTI, NU, PARMUSI
dan juga PSII. Ketua sementara saat itu adalah Mohamed Syafaat Mintaredja. Penggabungan keempat
partai keagamaan tersebut bertujuan untuk penyederhanaan sistem kepartaian di Indonesia dalam
menghadapi Pemilihan Umum pertama pada masa Orde Baru tahun 1973.

Ideologi PPP : Islamisme, Konservatisme

18. Partai Ummat

Berdirinya PARTAI UMMAT pada 24 April 2021 (12 Ramadhan 1442 H) di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Deklarasi secara nasional disampaikan dan disiarkan secara langsung pada tanggal 29 April
2021 bertepatan dengan 17 Ramadhan 1442 H.

Visi dan Misi : Terwujudnya Indonesia sebagai negeri Baldatun Tayyibatun Wa Rabbun Ghafur dengan
menegakkan nilai-nilai Ilahiah, Ukhuwah (Persaudaraan Ummat), Hurriyah (Kebebasan), Musawah
(Kesamaan), dan ‘Adaalah (Keadilan) dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mempertahankan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia diatas prinsip Ketuhanan Yang Maha
Esa.

Mewujudkan kehidupan kebangsaan yang dirahmati Allah, yang memegang teguh nilai-nilai Ilahiah
dengan tetap menjaga nilai luhur budaya bangsa serta mengembangkan semangat perdamaian,
toleransi, saling menghormati, dan bekerja sama.
Mewujudkan kekuasaan pemerintahan yang adil, amanah, dan bertanggung jawab secara
konstitusional melalui pemilihan umum yang jujur, adil , langsung, umum, bebas, dan rahasia.

Ideologi : Islamisme

19. Partai Nanggroe Aceh

Partai Nanggroe Aceh adalah salah satu partai politik lokal di provinsi Aceh Sebelum tahun 2017,
partai ini bernama Partai Nasional Aceh. Partai ini mulai ikut dalam Pemilihan umam Legislatif
Indonesia 2014 dan pemilihan anggota parlemen daerah Provinsi Aceh.

Partai ini didirikan pada 24 April 2012 oleh Gubernur Aceh 2007-2012 Irwandi Yusuf. Pada saat
pendaftaran itu, Irwandi Yusuf sendiri tidak hadir. Mereka yang datang ke Kanwil Depkumham Aceh
untuk menyerahkan dokumen persyaratan pendirian partai antara lain, Irwansyah alias Teungku
Mukhsalmina (Mantan Panglima GAM Aceh Rayeuk), Muharram Idris (mantan Ketua KPA Aceh
Rayeuk),Ligadinsyah (mantan juru bicara Partai Aceh/mantan Panglima GAM Linge), Amni bin Ahmad
Marzuki (mantan juru runding GAM), Tarmizi, Lukman Age dan Thamren Ananda (mantan Sekjen
Partai Rakyat Aceh). Proses pendaftaran ditandai dengan penyerahan dokumen kelengkapan persyaratan
yang dilakukan oleh Mukhsalmina dan diterima oleh Kepala Divisi Administrasi pada Kanwail
Depkumham Aceh, Syamsul Bahri. Pada 2 Mei 2017, PNA ini mengubah namanya yang awalnya Partai
Nasional Aceh menjadi Partai Nanggroe Aceh karena pada Pileg 2014 partai tersebut tidak berhasil
memperoleh suara maksimal yang dipersyaratkan oleh aturan ambang batas pemilu 2019. Sehingga
didaftarkan lagi ke Kementerian Hukum dan HAM pada Juni 2017 dan disahkan dalam dokumen SK
Kemenkunham W1-306.AH.11.01 Tahun 2017

Ideologi : Regionalisme Aceh

20. Partai Generasi Aceh Beusaboh Thaat dan Taqwa (Gabthat)

Peureute Geuneurasi Atjeh Beusaboh Thaat dan Taqwa, (Gabthat) adalah satu partai politik lokal di
Aceh, Indonesia yang didirikan pada tahun 2007. Sebenarnya Gabthat sudah berdiri pada 4 Desember
2005, tapi belum berbentuk partai, masih berstatus yayasan pendidikan. Partai ini mendaftar Pemilihan
umum Legislatif Indonesia 2009, 2019 namun tidak lolos verifikasi. Namun Pada pemilihan umum
legislatif Indonesia 2024 partai Gabthat mendapatkan nomor urut 19.

Ideologi : Islamisme

21. Partai Darul Aceh

Partai Darul Aceh merupakan salah satu partai politik local yang khusus ada di Aceh, disingkat
dengan PDA. Partai ini ikut dalam Pemilihan umum Legislatif Indonesia 2009, 2014, 2019, 2024 dan
pemilihan anggota parlemen daerah Provinsi Aceh.

Partai ini merupakan perubahan dari Partai Daerah Aceh melalui proses MURALUB di Takengon, Aceh
Tengah, pada September 2021. Perubahan dilakukan mengikuti atauran “Electoral Treshold atau
Ambang Batas” bagi Partai Lokal yang tidak mencukupi kursi DPRA sebanyak satu fraksi. Partai Darul
Aceh merupakan terusan dari Partai Daulat Aceh yang didirikan pada tahun 2007 oleh para ulama melalui
pertemuan ulama di Hotel Rasamala, Banda Aceh, pasca MoU Helsinki 2005. Diinisiasi oleh Alm. Abu
Ibrahim Bardan (Abu Panton) dan puluhan ulama lainnya, Partai Daulat ikut serta dalam pemilu 2009.

Visi misi : Terwujudnya masyarakat ACEH yang bersatu, berdaulat, maju, modern, damai, adil, makmur,
beriman dan berakhlak mulia, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan bermartabat dalam pergaulan dunia dan akhirat.

Ideologi : Islamisme, Regionalisme Aceh

22. Partai Aceh

Partai Aceh adalah salah satu partai politik lokal di provinsi Aceh. Partai ini pertama kali mengikuti
pemilihan umum saat Pemilu Legislatif 2009 dan menjadi partai pemenang di Aceh saat itu dengan
perolehan suara sebesar 46,91%. Partai Aceh dahulu bernama Partai Gerakan Aceh Merdeka (GAM),
kemudian pernah berubah menjadi Partai Gerakan Aceh Mandiri.

Perang 30 tahun yang disusul oleh gempa bumi dan tsunami, Aceh mengalami banyak kesulitan pada
masa itu dengan kehilangan segala-galanya. Semuanya dimulai dengan MOU Helsinki yang
ditandatangani pada hari Senin tanggal 15 Agustus 2005 atas nama Pemerintah Republik Indonesia
Hamid Awaluddin Menteri Hukum dan HAM, dan juga atas nama Pimpinan Gerakan Aceh Merdeka
Malik Mahmud.

Setelah MOU Helsinki ditandatangani, dengan serta merta keadaan aman dan damai terwujud di
Aceh. Berdasarkan point MoU Helsinki yaitu: “Sesegera mungkin tidak lebih dari satu tahun sejak
penandatanganan Nota Kesepahaman ini, Pemerintah RI menyepakati dan akan memfasilitasi
pembentukkan partai-partai politik yang berbasis di Aceh yang memenuhi persyaratan nasional”. Atas
dasar inilah masyarakat Aceh tidak mau kehilangan masa depan mereka yang demokratis, adil dan
bermartabat di bawah payung kepastian hukum dengan perumusan ekonomi yang memihak kepada
rakyat Aceh secara khusus dan seluruh tanah air secara umum. Para pihak bertekat untuk menciptakan
kondisi sehingga pemerintah rakyat Aceh dapat diwujudkan melalui suatu proses yang demokratis dan
adil dalam negara kesatuan dan konstitusi Republik Indonesia.

Ideologi : Islamisme, Nasionalisme Aceh, Fraksi : Fundamentalisme Islam, Separatisme

23. Partai Adil Sejahtera (PAS Aceh)

Partai Adil Sejahtera adalah satu partai politik lokal Aceh di Indonesia yang dirintis pada tahun 2021.
Pendirian PAS Aceh merupakan salah satu rekomendasi hasil Ijtima’ Ulama Aceh dalam Silaturahmi
Ulama Aceh (SUA) pada 10 November 2021 di Banda Aceh. Partai ini secara resmi dideklarasikan pada
22 Februari 2023. Pernyataan kelahirannya saat itu dibacakan langsung oleh Abuya Mawardi Waly al-
Khalidy.

Partai yang berbasis dayah ini merupakan salah satu partai politik peserta Pemilihan umum legislatif
Indonesia 2024. Pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2024, PAS Aceh mendapatkan nomor urut
22.

24. Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA)

Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA) adalah satu partai politik lokal di Aceh. Partai SIRA
lahir dari perjuangan panjang seluruh rakyat Aceh yang menuntut keadilan dan kesejahteraan.
Pembentukan Partai SIRA diinisiasi oleh para tokoh aktivis sipil organisasi Sentral Informasi
Referendum Aceh, tahun 1999.

Partai SIRA diproklamasikan di Banda Aceh pada 10 Desember 2007 bertepatan dengan Hari HAM
Dunia. Partai SIRA ikut dalam Pemilihan Umum Legislatif Indonesia 2009, 2024 dan pemilihan anggota
parlemen daerah Provinsi Aceh. Partai SIRA mempunyai kepanjangan Partai Suara Independen Rakyat
Aceh. Pada kongres II diubah menjadi Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam
negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-
upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Politik
Indonesia diramaikan oleh beragam partai politik, masing-masing membawa identitas yang
mencerminkan ideologi, sejarah, dan visi mereka terhadap arah masa depan negara. Essensi dari identitas
setiap partai menggambarkan pandangan mereka terhadap berbagai isu, nilai-nilai yang dianut, dan peran
yang diinginkan dalam membangun negara. Urgensi identitas ini tidak hanya memengaruhi kebijakan
yang diusung oleh partai, tetapi juga membentuk dinamika politik dan wajah demokrasi Indonesia.

Sistem politik terdiri dari input, proses, out put, dan timbal balik. Input dalam sebuah sistem politik adalah
aspirasi masyarakat atau kehendak rakyat. Aspirasi masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
yaitu:

1. Tuntunan yaitu keinginan masyarakat yang pemenuhannya harus diperjuangkan melalui cara-cara dan
menggunakan sarana politik.
2. Dukungan yaitu setiap perbuatan, sikap, dan pemikiran warga masyarakat yang mendorong pencapaian
tujuan, kepentingan dan tindakan pemerintah dalam sistem politik. Contoh dukungan sebagai input sistem
politik adalah memberikan suara dalam pemilu, membayar pajak, bela negara, mentaati hukum dan
peraturan, dan lain-lain.

3. Sikap Apatis yaitu Sikap tidak peduli warga negara terhadap kehidupan politik juda dapat menjadi input
bagi sistem politik. Ketidak pedulian warga menunjukkan adanya persoalan yang harus dipecahkan oleh
sistem politik yang bersangkutan, sehingga menggugah perhatian pengambil kebijakan untuk menanggapi
dan menindaklanjutinya dalam bentuk kebijakan publik tertentu.

Kesimpulan

Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas tentunya menjadi sesuatu
yang sering kita dengar. Terlebih lagi, ini merupakan konsep yang menjadi basis untuk pengenalan sesuatu
hal. Kita akan mengenali sesuatu halnya itu kalau kita tahu identitasnya. Ini juga akan berarti bahwa kalau
kita mengenali identitas sesuatu hal, maka kita akan memiliki pengetahuan akan sesuatu halnya itu. Politik
identitas merupakan konsep baru dalam kajian ilmu politik. Identitas partai politik di Indonesia memiliki
peran yang sangat penting dalam membentuk arah dan dinamika politik di negara ini. Essensi dari identitas
masing-masing partai mencerminkan ideologi, sejarah, dan nilai-nilai yang mereka anut, yang pada
gilirannya membentuk ciri khas dan kontribusi unik mereka terhadap sistem politik. Sementara itu, urgensi
identitas partai tercermin dalam peran mereka sebagai pemimpin, pengemban aspirasi rakyat, dan
pendorong demokrasi. Urgensi identitas partai dalam dinamika politik Indonesia mencuat dalam perannya
sebagai pemandu arah kebijakan. Identitas yang jelas membantu partai untuk tetap fokus pada tujuan dan
nilai-nilai yang mereka pegang. Ini membantu mengarahkan kebijakan publik dan mengatasi berbagai isu
yang dihadapi masyarakat. Partai politik bukan hanya sebagai alat untuk merebut kekuasaan, tetapi juga
sebagai agen perubahan yang mampu membawa dampak positif pada masyarakat. Sistem politik
Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam negara Indonesia yang
berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan
tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Essensi dari identitas setiap
partai menggambarkan pandangan mereka terhadap berbagai isu, nilai-nilai yang dianut, dan peran yang
diinginkan dalam membangun negara. Urgensi identitas ini tidak hanya memengaruhi kebijakan yang
diusung oleh partai, tetapi juga membentuk dinamika politik dan wajah demokrasi Indonesia.

Daftar Pustaka

Andre Pebrian Perdana, S.I.P.,M.I.P, Muslih S.Hi, M.H."Dampak Politik Identitas Pada Pemilihan
Umum 2024 Mendatang"jurnal.balitbangda.lampung.Agustus2023

lilisrinasanti.smk2pekalongan.sch.id/read/21/sistem-politik-di-indonesia

Pascal Wilmar, Muazidan Takalamingan."Peran Partai Politik Mengatasi Politik Identitas dalam
Pemilu" Jurnal Tata Kelola Pemilu Indonesia Vol. 4 No. 2, Mei 2023

Dr. I Putu Ari Astawa, S.Pt, MP. 2017. Identitas Nasional. Materi Kuliah Kewarganegaraan.
Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai