DAN PEMILU
DOSEN : DR. DODI HARYONO, SHI, SH, MH.
MATERI PERTEMUAN I & II
• Partai : “pars” (bahasa Yunani), artinya “bagian” atau “bagian dari keseluruhan”. Jadi, partai
politik adalah perkumpulan orang-orang yang seazas, sehaluan dan setujuan yang berihtiar untuk
memenangkan dan mencapai citacita politik dan sosial mereka secara bersama-sama.
• Keragaman pengertian Partai Politik:
1. Menitikberatkan pada ideologi (Burke dan Reagan)
2. Merupakan alat untuk mendapatkan akses pemerintahan (Epstein, Schlesinger, dan Aldrich)
3. Merupakan desain instrumen mediasi dalam mengorganisir dan menyederhanakan pilihan
(Downs, Key, dan Chambers)
• Carl Joachim Friedrich: partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil
dengan tujuan merebut atau mempertahankan pengawasan terhadap pemerintah bagi
pimpinan partainya dan berdasarkan pengawasan ini, memberikan kepada anggota partainya
kemanfaatan yang bersifat idiil maupun materiil.
• Giovanni Sartori: partai politik adalah suatu kelompok politik yang mengikuti pemilihan umum, dan
melalui pemilihan umum itu, mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatan-
jabatan publik.
PENGERTIAN PARTAI POLITIK II
• Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota-
anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.
Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik - (biasanya) dengan cara konstitusional - untuk
melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.
• Partai politik adalah salah satu komponen yang penting di dalam dinamika
perpolitikan sebuah bangsa. Partai politik dipandang sebagai salah satu
cara seseorang atau sekelompok individu untuk meraih kekuasaan.
• Partai politik, per definisi, merupakan sekumpulan orang yang secara
terorganisir membentuk sebuah lembaga yang bertujuan merebut
kekuasaan politik secara sah untuk bisa menjalankan program- programnya.
Parpol biasanya mempunyai asas, tujuan, ideologi, dan misi tertentu yang
diterjemahkan ke dalam program-programnya.
UNSUR PENTING PARTAI POLITIK
• Organisasi yang dibentuk secara sukarela
• Ada nilai atau cita-cita bersama
• Berorientasi pada pengendalian kekuasaan melalui jabatan publik
• Mendapatkan legitimasi kekuasaan melalui pemilihan umum
Dalam realitasnya, tidak ada parpol yang hanya memiliki satu basis.
Karena pada dasarnya partai adalah:
“coalition of people with different objectives in mind”
TUJUAN PARTAI POLITIK I
• Berpartisipasi dalam sektor pemerintahan : mendudukkan orang-orangnya
menjadi pejabat pemerintah sehingga dapat turut serta mengambil atau
menentukan keputusan politik atau out put pada umumnya
• Berusaha melakukan pengawasan, beroposisi, terhadap perilaku, kebijakan,
tindakan, para pemegang otoritas pemerintahan.
• Berperan untuk dapat memadu tuntutan-tuntutan yang masih mentah,
sehingga parpol bertindak sebagai penafsir kepentingan dengan
mencanangkan isu-isu politik yang dapat dicerna dan diterima oleh
masyarakat secara luas.
TUJUAN PARTAI POLITIK II
• Dalam Sistem politik : partai politik sebagai pilar utama penyangga
demokrasi. Artinya, tak ada demokrasi tanpa partai politik. Dengan kondisi
partai politik yang sehat dan fungsional, maka memungkinkan untuk
melaksanakan rekrutmen pemimpin atau proses pengkaderan, pendidikan
politik dan kontrol sosial yang sehat.
• Melalui Partai politik, konflik dan konsensus dapat tercapai guna
mendewasakan masyarakat. Konflik yang tercipta tidak lantas dijadikan
alasan untuk memecah belah partai, tapi konflik yang timbul dicarikan
konsensus guna menciptakan partai yang sehat dan fungsional.
• Pentingnya keberadaan partai politik dalam menumbuhkan demokrasi
harus dicerminkan dalam peraturan perundang-undangan.
FUNGSI PARTAI POLITIK
• Sarana komunikasi politik : Partai politik sebagai perantara keinginan masyarakat
dan kebijakan pemerintah.
• Sarana sosialisasi politik : Partai politik menanamkan nilai-nilai dan normanorma
yang baik dalam politik (etika politik yang baik).
• Sarana rekruitmen politik : Menarik dan mengambil tenaga potensial untuk dijadikan
kader politik untuk kemudian dijadikan pemimpin
• Sarana penengah atau pengatur konflik : Partai politik ikut memecahkan berbagai
masalah yang ada didalam masyarakat (penengah pemerintah dan rakyat).
• Sarana artikulasi dan agregasi kepentingan : Partai politik mengumpulkan dan
merumuskan berbagai kepentingan masyarakat.
• Fungsi lainnya: Pendidikan politik, Pemeliharaan konstituen, Regenerasi politik, Seleksi
kepemimpinan, Perwakilan politik, dan Pembuatan kebijakan.
TUJUAN DAN FUNGSI PARPOL
DALAM UU PARPOL
Teori Situasi Historis : partai politik terbentuk karena adanya suatu sistem
politik yang mengalami transisi karena perubahan masyarakat dari bentuk
tradisional yang berstruktur sederhana menjadi bentuk modern yang
berstruktur kompleks.
Komposisi
Asas dan Basis Sosial
dan Fungsi
Orientasi dan Tujuan
Anggota
BERDASARKAN
ASAS DAN ORIENTASI
PRAGMATIS DOKTRINER KEPENTINGAN
• Partai politik yang • Partai politik yang memiliki • Partai politik yang dibentuk
mempunyai pro gram dan sejumlah program dan dan dikelola atas dasar
kegiatan yang tidak terikat kegiatan kongkret sebagai kepentingan tertentu,
kaku pada suatu doktrin penjabaran ideologi. seperti : petani, buruh,
dan ideologi tertentu.ini Ideologi yang dimaksud etnis, agama atau
berguna untuk adalah seperangkat nilai lingkungan hidup yang
memudahkan politik yang dirumuskan secara langsung ingin
pemahaman. secara kongkret dan berpartisipasi dalam
sistematis dalam bentuk pemerintahan.
programprogram kegiatan
yang pelaksanaannya
diawasi secara ketat oleh
aparat partai.
BERDASARKAN BASIS SOSIAL
(ALMOND)
Partai politik yang beranggotakan lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat,
seperti kelas atas, menengah dan bawah.
• Bipolar : Kegiatan aktual suatu sistem partai yang bertumpu pada dua kutub, meskipun jumlah partai
lebih dari dua karena sistem kepartaian ini tidak memiliki perbedaan ideologi yang tajam.
• Multipolar : Kegiatan aktual suatu sistem partai yang bertumpu pada lebih dari dua kutub yang
biasanya terdiri atas lebih dari dua partai dan diantara kutub-tutub tersebut terdapat perbedaan
ideologi yang tajam.
• Sentripetal: perilaku politik menuju ke pusat ( integrasi nasional ).
• Sentrifugal : perilaku politik menjauhi pusat atau hendak mengembangkan sistem tersendiri
TIPOLOGI PARTAI POLITIK VERSI
FRANK DECKER
TIPOLOGI PARTAI MASSA-BIROKRATIS VS PARTAI ELEKTORAL-PROFESIONAL
SISTEM KEPARTAIAN
Sistem Mono Partai Sistem Dwi Partai Sistem Multi Partai
• Hanya ada satu partai • Hanya ada 2 partai yang • Dalam pemerintahan
dalam negara diakui,partai lain bisa hidup dikenal keberadaan partai-
• Menolak keanekaragaman tapi harus bergabung partai yang lebih dari 2
karena diyakini hanya akan dengan salah satu dari dua (beragam).
menghambat partai yang ada. • Hal-hal positif yang bisa
pembangunan negara. • Partai pemenang akan dilihat dari model ini: Paling
• Posisi/jabatan dalam menjadi partai pemerintah, demokratis dan cocok bagi
pemerintahan dikuasai sedang yang kalah akan negara yang kondisinya
orang partai. menjadi partai oposisi. beragam.
• Model ini banyak dianut • Model ini banyak dianut • Hal negatif model ini adalah
oleh negara-negara oleh negara-negara maju. adanya kecenderungan
komunis. • Model ini sebenarnya terjadi krisis kabinet.
tidaklah ideal dianggap
sebagai Pelaksanaan
demokasi karena pilihan
rakyat terbatas.
MATERI PERTEMUAN IV
• Diawali lahirnya Budi Oetomo 1908 dan Sarikat • Parpol tumbuh setelah dikeluarkannya Maklumat X Tgl 16Oktober 1945,
Dagang Islam 1912.Periode ini adalah masa formasi seperti “jamur di musim hujan”. Isi Maklumat Wakil Presiden:“Bahwa
Masyarakat Politik: menuju kesatuan politik. Komite Nasional Indonesia Pusat, sebelum terbentuknya Majelis
• Terjemahan dari rasa nasionalisme yg berkembang Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat diserahi
saat itu.Implikasi dari diterapkannya politik etis oleh kekuasaan legislative dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan
pemerintah kolonial Belanda. Negara, serta pekerjaan Komite Nasional Indonesia Pusat sehari-hari
• Quasi partai politik; Menjalankan fungsi parpol namun berhubung dengan gentingnya keadaan dijalankan oleh sebuah Badan
tdk sepenuhnya karena tidak bisa berkompetisi untuk Pekerja yang dipilih di antara mereka dan yang bertanggung jawab
memerintah. kepada Komite Nasional Indonesia Pusat".
• Generasi pertama ini mengalami patahan pada saat • Pemilihan parpol merupakan manifestasi pemilahan sosial-
pendudukan Jepang.Jepang membentuk putera (Pusat ideologis.Kuatnya pengaruh politik aliran. Ada dua sumber utama
Tenaga Rakyat)à seluruh kekuatan politik “dilebur” pemikiran politik di Indonesia, yaitu tradisi lokal dan pengaruh pikiran
dalam organisasi yg mengabdi pada kepentingan Barat.Kedua hal ini kemudian menghasilkan lima aliran politik yang nyata
Jepang. dalam masyarakat Indonesia pada masa itu, yakni Komunisme,
Sosialisme Demokrat, Islam, Nasionalisme Radikal dan Tradisionalisme
• Pada masa Pra-Kemerdekaan, kepartain Indonesia
Jawa. (Herbert Feith dan Lance Castles).
menjadi bagian dari perjuangan kemerdekaan, terpilah
antara yang co dan anti-co terhadap colonial. • Generasi kedua mengalami patahan ketika Soekarno
“menyederhanakan” sistem kepartaian dengan membubarkan beberapa
partai politik; PSI dan Masjumi Jumlah partai tersisa 9 partai dari 118
partai yg pernah berkompetisi pada pemilu 1955.
• Aliran Partai Politik: 1) Barat; 2) Sosialisme; 3) Demokrat; 4) Islam; 5)
Nasionalisme; 6) Radikal; 7) Komunisme; 8) Tradisonalisme; 9) Jawa; 10)
Tradisi; 11) Kiri; dan 12) Kanan
• Pada masa awal kemerdekaan dan demokrasi liberal, merupakan fase
pencarian sistem politik dan kebutuhan negara baru untuk memperkuat
keberadaan negara yang membutuh dukungan dari segenap kekuatan
politik rakyat
• Pada masa demokrasi terpimpin, partai politik terlihat agresif dengan
Pemerintah sekaligus ditundukkan oleh kepemimpinan.
Generasi Ketiga Generasi Keempat (1998- sekarang)
• Patahan ketiga dimulai pada awal • Jumlah partai semakin banyak dan bervariasi dari
terbentuknya rezim Orde Baru. sisi ideologis.
• Orde Baru melanjutkan • Terdapat partai kelas dan partai aliran.
penyederhanaan sistem kepartaian
dari 9 menjadi 2 partai politik dan • Tipologi Partai : 1) Kelas; 2) Nasionalisme; 3)
golongan karya Agama; dan 4) Developmentalisme
• Kontrol yg kuat dari negara • Dua sumbu memisahkan seluruh pengelompokkan
terhadap partai politik. partai-partai politik yang berkompetisi di dalam
• Golkar sebagai mesin politik rezim pemilu:
dan menjadi single majority dari 1.Sumbu vertikal memisahkan dua kutub yaitu
pemilu ke pemilu.
partai yang berdasarkan agama, dan kutub
• Tumbangnya rezim Soeharto
menandai patahan sejarah partai
lainnya adalah partai yang berdasarkan
generasi ketiga. kebangsaan.
2.Sumbu horizontal memisahkan dua kutub lainnya
berdasarkan kelas yaitu developmentalisme dan
sosialisme radikal
PERBANDINGAN PENDANAAN NEGARA
LANGSUNG DENGAN BIAYA PEMILU
Sumber : August Mellaz & Pipit R. Kartawidjaja, Tipologi Partai Politik dan
Skema Pendanaan Partai Politik, 2018.
SUBSIDI APBN PARTAI
DI INDONESIA Sumber : Mellaz & Kartawidjaja, Tipologi Partai Politik, 2018.
PARTAI POLITIK DALAM UU
02. Islam Modern Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bulan
Bintang.
03. Nasionalis Partai Golkar, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Karya
Peduli Bangsa, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Patriot
Pancasila, Partai Demokrat, Partai Persatuan Daerah, Partai Merdeka.
04. Sosial Demokrat Partai Indonesia Baru, Partai Buruh Sosial Demokrat, Partai Sarikat
Indonesia, Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan.