Anda di halaman 1dari 19

BAB 3

KEWENANGAN

LEMBAGA NEGARA

MENURUT UUD 1945


Nama anggota kelompok :
1. Adien Nadhifa (01)
2. Amanda N. S. (03)
3. Daffa Rifky R. R. (07)
4. Reihan Athar (28)
BAB 3

A.Suprastruktur dan Infrastruktur Politik di


Indonesia
B.Lembaga – Lembaga Negara Republik Indonesia
Menurut UUD 1945
C.Tata Kelola Pemerintah yang Baik (Good
Governance)
D.Partisipasi Warga Negara dalam Sistem Politik
di Indonesia
SUPRASTUKTUR DAN INFRASTRUKTUR
POLITIK DI INDONESIA

SUPRASTRUK INFRASTRUKT
TUR POLITIK UR POLITIK

Hubungan suprastruktur
politik dengan infrastruktur
politik dalam pengambilan
keputusan politik
Suprastruktur politik
Suprastruktur politik adalah
struktur politik pemerintahan
yang berkaitan dengan lembaga
– lembaga Negara yang ada, Lembaga – lembaga suprastruktur
serta hubungan kekuasaan politik yang ada di Indonesia :
a. Lembaga pelaksana fungsi
antara lembaga satu dengan
pembuatan kebijakan umum
lembaga yang lain. (legislatif)
b. Lembaga pelaksana fungsi
penerapan kebijakan (eksekutif)
c. Lembaga pelaksana fungsi
pengawasan pelaksanaan
kebijakan (yudikatif)
3 fungsi pokok lembaga legislative :
1. Fungsi legislasi adalah fungsi untuk membentuk
undang – undang.
2. Fungsi pengawasan/control adalah fungsi
mengawasi jalannya pemerintahan, baik dalam
bentuk ratifikasi perjanjian, persetujuan atas
pernyataan perang, pengangkatan duta, maupun
pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan dan penggunaan uang Negara.
3. Fungsi anggaran adalah fungsi untuk
menetapkan anggaran pendapatan dan belanja
Negara (APBN)

a. LEMBAGA PELAKSANA FUNGSI PEMBUATAN KEBIJAKAN UMUM (LEGISLATIF)


• Dalam system politik Indonesia pelaksana fungsi kebijakan
(eksekutif ) adalah presiden dengan dibantu oleh wakilnya
dan para menteri.
• Setelah mengalami amandemen, presiden dan wakil
presiden dipilih secara berpasangan oleh rakyat secara
langsung.
• Sesuai dengan pasal 6AUUD1945. Presiden dan wakilnya
menjabat selama 5 tahun dan setelahnya dapat dipilih
kembali untuk satu kali masa jabatan.
• Ketentuan mengenai jabatan presiden termuat dalam
pasal 7 uud 1945. Presiden berhak mengajukan rancangan
undang-undang dan membahas RUU bersama DPR.

b. LEMBAGA PELAKSANA FUNGSI PEMBUATAN KEBIJAKAN (EKSEKUTIF)


• Lembaga yang melaksanakan fungsi yudikatif atau
kekuasaan kehakiman dalam system politik Indonesia
adalah MA dan MK beserta badan peradilan yang berada di
bawahnya (pengadilan tinggi dan pengadilan tingkat
pertama) dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer,dan
lingkungan peradilan tata usaha Negara.
• Selain lembaga tersebut, masih ada lembaga lain yaitu BPK
dan KY

c. LEMBAGA PELAKSANA FUNGSI PENGAWASAN PELAKSANAAN


KEBIJAKAN (YUDIKATIF)
Infrastruktur politik
• Merupakan kompleksitas dari hal-
hal yang bersangkut paut dengan
pengelompokan warga Negara • Infrastruktur politik meliputi
atau anggota masyarakat ke sebagai berikut :
dalam berbagai macam golongan
a.Par tai politik (political par ty)
yang biasanya disebut sebagai
b.Kelompok kepentingan (interest
kekuatan social politik dalam
masyarakat.
group)
c.Kelompok penekan (pressure
• Fungsi infrastruktur politik dalam
mekanisme kehidupan politik yang group)
demokratis menurut Rusadi d.Media komunikasi politik
Kantaprawira adalah pendidikan (political communication media)
politik , memper temukan kepentingan , e.Tokoh politik (politic figure)
agregasi kepentingan , seleksi
kepemimpinan , dan komunikasi
politik .
Partai
Politik 1.Definisi partai politik
1.Definisi partai politik

2.Fungsi
1.Definisipartai
partaipolitik
politik

3.Tujuan partai politik


1.Definisi partai politik

OF SCHOOLS ARE
EXPERIMENTING WITH NEW
METHODS OF LEARNING
Partai Secara umum partai politik adalah suatu
organisasi yang disusun secara rapi dan stabil
Politik yang dibentuk oleh sekelompok orang secara
sukarela dan mempunyai kesamaan kehendak,
cita-cita, dan persamaan ideologi tertentu serta
berusaha untuk mencari dan mempertahankan
kekuasaan melalui pemilihan umum untuk
mewujudkan alternatif kebijakan atau program -
program yang telah mereka susun.

1.Definisi partai politik


1.Definisi partai politik
Menurut undang-undang, partai politik berfungsi sebagai
Partai sarana berikut :
1. Pendidikan politik bagi anggota dan masyarakat agar
Politik menjadi warga negara indonesia yang sadar akan hak
dan kewajibannya.
2. Penciptaan iklim yang kondusif dan alat pemersatu
bangsa guna menyejahterakan masyarakat.
3. penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi politik
masyarakat secara konstitusional guna merumuskan
dan menetapkan kebijakan negara.
4. Partisipasi politik warga negara.
5. Rekrutmen politik dalam proses pengisian jabatan
politik melalui mekanisme demokrasi.

2.1.Definisi
Fungsi partai politik
partai politik
Partai Partai politik mempunyai tujuan umum yaitu :
1. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia

Politik sebagaimana yg dimaksud dalam Pembukaan UUD NRI


1945
2. Menjaga dan memelihara keutuhan NKRI.
3. Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasar pancasila
dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam NKRI.
4. Mewujudkan kesejahteraan bagi selutuh rakyat Indonesia
Partai tujuan khusus partai politik adalah :
1. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat

Politik dlm rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan


pemerintahan.
2. Memperjuangkan cita-cita partai politik dlm kehidupan
bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.
3. Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan
bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.

3.1.Definisi
Tujuan partai politik
partai politik
Adalah sekelompok manusia yang bersatu atau mengadakan
Kelompok persekutuan karena adanya kepentingan-kepentingan
tertentu, baik merupakan kepentingan umum atau masyarakat
Kepentingan luas maupun kepentingan untuk kelompok tertentu saja.

Beberapa bentuk kelompok kepentingan adalah sbg berikut :


1. Kelompok kepentingan anomik.
2. Kelompok kepentingan nonasosiasional.
3. Kelompok kepentingan institusional.
4. Kelompok kepentingan asosiasional`
Kelompok kepentingan anomik
BENTUK KELOMPOK KEPENTINGAN Te r b e n t u k d a r i u n s u r - u n s u r m a s y a r a k a t s e c a r a s p o n t a n
dan seketika akibat satu isu kebijakan pemerintah,
agama, politik, dan sebagainya.

Kelompok kepentingan nonasosiasional


Berasal dari unsur keluarga dan keturunan atau etnik,
regional, status, dan kelas yang menyatakan
kepentingannya berdasarkan situasi.

Kelompok kepentingan institusional


Bersifat formal dan memiliki fungsi -fungsi politik atau sosial.
Kelompok ini banyak didukung karena memiliki anggota yang
b e r a s a l d a r i u n s u r p a r p o l , k o r p o l , b a d a n l e g i s l a t i f , m i l i t e r, b i r o k r a s i ,
dan keagamaan untuk kepentingan lobbying terhadap pemerintah.

Kelompok kepentingan asosiasional


Menyatakan kepentingannya secara khusus, memakai tenaga
profesional, dan memiliki prosedur yang teratur untuk merumuskan
kepentingan dan tuntutan.
Kelompok Hampir sama dengan kelompok kepentingan. Namun, pada
kelompok penekan sama sekali tidak berkeinginan untuk

Penekan pengisian jabatan-jabatan politik. Kelompok ini biasanya


mempunyai keinginan untuk memaksakan kehendaknya
kepada pihak penguasa. Kelompok penekan antara lain :
ormas keagamaan, organisasi kepemudaan, LSM, yayasan
atau badan hukum, serta organisasi pembela hukum dan
HAM.
Media Hampir sama dengan kelompok kepentingan. Namun, pada
kelompok penekan sama sekali tidak berkeinginan untuk

Komunikasi pengisian jabatan-jabatan politik. Kelompok ini biasanya


mempunyai keinginan untuk memaksakan kehendaknya

Politik kepada pihak penguasa. Kelompok penekan antara lain :


ormas keagamaan, organisasi kepemudaan, LSM, yayasan
atau badan hukum, serta organisasi pembela hukum dan
HAM.
Tokoh Hampir sama dengan kelompok kepentingan. Namun, pada
kelompok penekan sama sekali tidak berkeinginan untuk

Politik pengisian jabatan-jabatan politik. Kelompok ini biasanya


mempunyai keinginan untuk memaksakan kehendaknya
kepada pihak penguasa. Kelompok penekan antara lain :
ormas keagamaan, organisasi kepemudaan, LSM, yayasan
atau badan hukum, serta organisasi pembela hukum dan
HAM.

Anda mungkin juga menyukai