Advertisement
Komisi Hak Asasi Manusia PBB (United Nations) di Jenewa. Dan juga ikut
menyusun Konvensi PBB serta menandatanganinya atas nama Pemerintah
Republik Indonesia seperti UN Convention on Transnational Organized Crime
di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB New
York.
Dalam bidang politik, Yusril Izha Mahendra pernah menjadi Ketua Umum Partai
Bulan Bintang sejak 1998 hingga 2005, karier politik Yusril Ihza Mahendra
tersebut didasari dari keaktifannya di dunia pendidikan dan juga organisasi.
Yusril Izha Mahendra juga pernah menjadi anggota organisasi yang berafiliasi
kepada Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang bernama Pemuda Muslimin.
Lebih jauh lagi Yusril Izha Mahendra Izha Mahendra pernah menjadi pengurus
Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI).
Ketika Pemilihan Presiden di arena Sidang Umum MPR RI Oktober 1999 Yusril
Izha Mahendra yang ketika itu Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB)
mendapatkan 232 suara, Abdurrahman Wahid yang saat itu menjadi Ketua
Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 185 suara dan
Megawati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati meraih 305 suara. Atas
kesepakatan pentolan Poros Tengah, Amien Rais (PAN), Akbar Tandjung (Partai
Golkar), Hamzah Haz (PPP), Matori Abdul Djalil (PKB), dan juga Yusril Izha
Mahendra (PBB), akhirnya Yusril Izha Mahendra sepakat mengundurkan diri
dari arena pemilihan presiden. Selanjutnya, Poros Tengah memberikan
dukungan penuh kepada Gus Dur.
http://www.biografiku.com/2012/08/biografi-yusril-ihza-mahendrapakar.html
Foto:
Alias : No Alias
Profesi : Politisi
Agama : Islam
Tempat Lahir : Lalang, Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia
Tanggal Lahir : Minggu, 5 Februari 1956
Zodiac : Aquarius
Warga Negara : Indonesia
Saudara : Yusron Ihza Mahendra
Istri : Kessy Sukaesih, Rika Tolentino Kato
BIOGRAFI
Yusril Izha Mahendra adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang sejak 1998 hingga 2005, karier politik
Yusril Ihza Mahendra tersebut dimulai dari keaktifannya di dunia pendidikan dan juga organisasi.
Setelah lulus SMA Yusril melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia mengambil ilmu filsafat fakultas
sastra dan juga Hukum Tata Negara.
Setelah pendidikannya di UI diselesaikan, Yusril Izha Mahendra melanjutkan S-2 ke University of the
Punjab (India) untuk mengambil gelar master kemudian melanjutkan lagi S-3 mengambil spesialisasi
Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim di University Sains Malaysia dengan bidang
University Sains Malaysia dan berhasil mendapat gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik.
Dalam dunia pendidikan Yusril Izha Mahendra juga dikenal sebagai seorang pengajar di beberapa
universitas seperti Staf pengajar di fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Staf
pengajar di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman pada tahun 1983, staf pengajar di
Program Pascasarjana UI dan juga Fakultas Hukum UI. Yusril Ihza Mahendra juga diangkat sebagai
Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia dan mengajar Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum
dan Filsafat Hukum pada program pascasarjana.
Dunia organisasi memang bukan sesuatu yang asing baginya, sejak masih sekolah di SMP Yusril Izha
Mahendra sudah menjadi Ketua OSIS begitu juga saat dia SMA selain di KAPPI tingkat Rayon. Saat
kuliah di UI Yusril juga terpilih menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UI dan
bergabung ke Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia
(BKPMI) ketika kuliah. Yusril juga pernah menjadi anggota organisasi yang berafiliasi kepada Partai
Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang bernama Pemuda Muslimin. Lebih jauh lagi Yusril Izha Mahendra
pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Yusril ikut dalam kepanitiaan Konferensi internasional seperti Sidang AALCO, Konferensi Internasional
tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika. Bukan hanya dalam negeri Yusril Ihza
Mahendra juga aktif di organisasi Internasional seperti di Regional Islamic Dawah Council of Southeast
Asia and the Pasific bermarkas di Kuala Lumpur dan diketuai oleh Tuanku Abdul Rahman Putra Al-Haj
(Mantan Perdana Menteri Malaysia).
Bahkan Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat Vice President dan President Asian-African Legal
Consultative Organization, bermarkas di New Delhi. Selain itu Yusril Ihza Mahendra merupakan anggota
dan Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam berbagai perundingan internasional termasuk sidang
ASEAN, Organisasi Konferensi Islam dan APEC, termasuk menjadi wakil Indoensia untuk berbicara dan
berpidato dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Hak Asasi Manusia PBB (United Nations)
di Jenewa. Dan juga ikut menyusun Konvensi PBB serta menandatanganinya atas nama Pemerintah
Republik Indonesia seperti UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN
Convention Against Corruption di Markas PBB New York.
Pada Pemilihan Presiden di arena Sidang Umum MPR RI Oktober 1999 Yusril yang ketika itu Ketua
Umum Partai Bulan Bintang (PBB) mendapatkan 232 suara, Abdurrahman Wahid yang saat itu menjadi
Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 185 suara dan Megawati Ketua
Umum PDI Perjuangan Megawati meraih 305 suara. Atas kesepakatan pentolan Poros Tengah, Amien
Rais (PAN), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Hamzah Haz (PPP), Matori Abdul Djalil (PKB), dan juga
Yusril (PBB), akhirnya Yusril sepakat mengundurkan diri dari arena pemilihan presiden. Selanjutnya,
Poros Tengah memberikan dukungan penuh kepada Gus Dur.
Dalam Pemerintahan, Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat menteri di 3 kabinet, dalam Kabinet
Pemerintahan Indonesia 21 Oktober 2004 9 Mei 2007 dengan Presiden Abdurrahman Wahid
dipercaya menempati posisi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Pada masa Presiden
Megawati Soekarnoputri, Yusril menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet
Gotong Royong 23 Oktober 1999 7 Februari 2001. Kemudian pada masa Kabinet Indonesia Bersatu
dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 9 Agustus 2001 21 Oktober 2004 menjadi Menteri
Sekretaris Negara hingga akhirnya saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle
Kabinet Indonesia Bersatu Yusril Ihza Mahendra digantikan Hatta Rajasa.
Untuk pemilihan umum calon presiden RI 2014 mendatang, PBB usung Yusril sebagai kandidat calon
presiden.
Riset dan analisa oleh Eko Setiawan
Last update: 28/11/2013
PENDIDIKAN
KARIR
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, 26 Agustus 2000-7 Februari 2001
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong, Agustus 2001-2004
Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu, 20 Oktober 2004-2007
Staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Akademi Ilmu Pemasyarakatan,
Depkeh (1983, serta Program Pascasarjana UI dan UMJ
SOCIAL MEDIA
twitter.com/#!/yusrilihza_mhd
http://yusril.ihzamahendra.com/
mahendra-ihza-yusril.blogspot.com
http://profil.merdeka.com/indonesia/y/yusril-ihza-mahendra/
Petahana
Mulai menjabat
26 April 2015
Didahului M. S. Kaban
oleh
Masa jabatan
21 Oktober 2004 9 Mei 2007
Presiden
Masa jabatan
9 Agustus 2001 21 Oktober 2004
Presiden
Megawati Soekarnoputri
Masa jabatan
26 Oktober 1999 7 Februari 2001
Presiden
Abdurrahman Wahid
Didahului Muladi
oleh
Masa jabatan
1998 1 Mei 2005
Digantika M. S. Kaban
n oleh
Informasi pribadi
Lahir
Belitung, Indonesia
Agama
Islam
Tanda
tangan
Sosial media
Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., gelar Datuk Maharajo Palinduang (lahir
di Lalang, Manggar, Belitung Timur, 5 Februari 1956; umur 60 tahun) adalah seorang
pakar hukum tata negara, politikus, dan intelektual Indonesia.[1] Ia pernah
menjabat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris
Negara Indonesia. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti
di sidang AALCO, Konferensi Internasional tentang Tsunami, Konferensi Tingkat Tinggi
Asia Afrika, serta berbagai kegiatan lainnya. Yusril juga pernah dipercaya sebagai
President Asian-African Legal Consultative Organization yang bermarkas di New
Delhi, India.
Pada 26 April 2015, ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang di Muktamar IV
PBB[2]. Ia terpilih terpilih secara aklamasi setelah calon lainnya Rhoma Irama tidak
datang ke arena muktamar pada pemilihan ketua umum[3].
Daftar isi
[sembunyikan]
1Latar belakang
2Pendidikan
3Karier
4Keluarga
5Karya
6Rujukan
7Pranala Luar
^ Ghazali, A. R., (1999), Yusril Ihza Mahendra: sosok politisi muda Muslim,
RajaGrafindo Persada, ISBN 979-421-721-2.
2.
^ Artikel:"Rhoma Irama Tak Datang, Yusril Jadi Ketum Partai Bulan Bintang" di
Kompas.com
3.
4.
5.
6.
^ http://yusril.ihzamahendra.com/2008/01/17/naskah-pernyataan-berhentipresiden-soeharto-21-mei-1988/[1]
7.
8.
9.
10.
^ PPI India FreeLists / ppi / [ppi] [ppiindia] Yusril Nikahi Gadis Belia
http://yusril.ihzamahendra.com/
Jabatan politik
Didahu
Bambang
Didahu
Mohamma
Didahu
Mu
Jabatan partai politik
Didahu
M. S.
Didahu
tidak ada ; j
[sembunyikan]
Menko Polhukam: Widodo Adi Sutjipto Menko Perekonomian: Aburizal Bakrie, Boediono, Sri Mulyani (P
Bakrie Mensesneg: Yusril Ihza Mahendra, Hatta Rajasa Mendagri: Mohammad Ma'ruf, Widodo Adi Su
Wirajuda Menhan: Juwono Sudarsono Menkumham: Hamid Awaluddin, Andi Matalatta Menkeu: Jusuf
Yusgiantoro Menperin: Andung A. Nitimiharja, Fahmi Idris Mendag: Mari Elka Pangestu Mentan: Anton
Rajasa, Jusman Syafii Djamal Menteri KP: Freddy Numberi Mennakertrans: Fahmi Idris, Erman Soeparn
Supari Mendiknas: Bambang Sudibyo Mensos: Bachtiar Chamsyah Menag: Muhammad Maftuh Basyu
interim) Menkominfo: Sofyan Djalil, Mohammad Nuh Mennegristek: Kusmayanto Kadiman Menneg
interim) Menneg LH: Rachmat Witoelar Menneg PP: Meutia Hatta Menneg PAN: Taufiq Effendi, Wido
Yusuf, Muhammad Lukman Edy, Djoko Kirmanto (ad-interim) Menneg PPN/Kepala Bappenas: Sri Mulyan
Djalil Mennegpera: Muhammad Yusuf Asy'ari Mennegpora: Adhyaksa Dault Jaksa Agung: Abdul Rah
Sutarto, Djoko Suyanto, Djoko Santoso Kapolri: Da'i Bachtiar, Sutanto, Bambang Hendarso Danuri
[sembunyikan]
Menko Polkam: Susilo Bambang Yudhoyono, Hari Sabarno (Plt.) Menko Kesra: Muhammad Jusuf Kalla, A
Kuntjoro-Jakti Menkumham: Yusril Ihza Mahendra Menhan: H Matori Abdul Djalil Mendagri: Hari S
Sujudi Mendiknas: Abdul Malik Fadjar Mensos: Bachtiar Chamsyah Menag: Said Agil Husin Al Munaw
Wea Menkeu: Boediono Menperindag: Rini Soemarno Menteri ESDM: Purnomo Yusgiantoro Menh
Saragih Menhut: M Prakosa Menkimpraswil: Soenarno Menteri KP: Rokhmin Dahuri Menpan: Feis
Ardika Menperpemkatim: Manuel Kaisiepo Menneg PPN/Kepala Bappenas: Kwik Kian Gie Menkom
Sukardi Menristek: Hatta Rajasa, (jk.) Menkopukm: Alimarwan Hanan Menpemwan: Sri Redjeki Sum
Kesowo Kepala BIN: AM Hendropriyono Jaksa Agung: MA Rachman
[sembunyikan]
Soedharmono
Moerdiono
Saadilah Mursjid
Akbar Tanjung
Muladi
Alirahman
10.
Bondan Gunawan
11.
Djohan Effendi
12.
Bambang Kesowo
13.
14.
Hatta Rajasa
15.
Sudi Silalahi
16.
Pratikno
https://id.wikipedia.org/wiki/Yusril_Ihza_Mahendra