Anda di halaman 1dari 17

Biografi Yusril Ihza Mahendra - Pakar Hukum Indonesia

WINK BIOGRAFI INDONESIA, PROFIL, TOKOH INDONESIA

Advertisement

Biografi Yusril Ihza


Mahendra. Beliau dikenal sebagai pakar hukum tata negara di Indonesia.
Saat ini ia merupakan Ketua Dewan Syuro PBB (Partai Bulan Bintang), ia juga
merupakan seorang politikus dan seorang negarawan Indonesia. Itulah Yusril
Ihza Mahendra yang digadang-gadang akan maju sebagai Capres pada tahun
2014 dari Partai Bulan Bintang. Yusril Ihza Mahendra dilahirkan pada
tanggal 5 Februari 1956 di Lalang, Manggar, Belitung Timur. Ia merupakan
seorang Pakar Hukum Tata Negara. Yusril Izha Mahendra adalah anak dari
pasangan Idris dan Nursiha. Ibunya berasal dari Bangkinang kemudian
menetap di Belitung, dan dikemudian hari sesuai dengan adat Minangkabau,
ia pun menyandang gelar sako (pusaka) sukunya yaitu Datuk Maharajo
Palinduang. Sejak masa sekolahnya dulu Yusril Izha Mahendra sudah aktif
berorganisasi, ketika bersekolah di SMP Yusril Izha Mahendra menjadi Ketua
OSIS kemudian kemudian jabatan ketua OSIS masih dipegangnya di SMA
selain di KAPPI tingkat Rayon. Kemudian setelah lulus SMA Yusril Izha
Mahendra melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia mengambil ilmu filsafat
fakultas sastra dan juga Hukum Tata Negara.
Saat kuliah di UI Yusril Izha Mahendra juga terpilih menjadi Ketua Majelis
Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UI dan bergabung ke Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia

(BKPMI) ketika kuliah. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas


Indonesia, Yusril Izha Mahendra melanjutkan S-2 ke University of the Punjab
(India) untuk mengambil gelar master kemudian melanjutkan lagi S-3
mengambil spesialisasi Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim di
University Sains Malaysia dengan bidang University Sains Malaysia dan
berhasil mendapat gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik. Di dunia
pendidikan Yusril Izha Mahendra dikenal sebagai Professor dan Pakar Hukum
Tata negara, ia berprofesi sebagai dosen di beberapa universitas seperti
dosen di fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), kemudian
dosen di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman pada tahun
1983, serta Guru besar di Program Pascasarjana UI dan juga Fakultas Hukum
UI. Ia diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia dan
mengajar Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum pada
program pascasarjana.
Yusril Ihza Mahendra ikut dalam kepanitiaan konfrensi internasional seperti
Sidang AALCO, Konfrensi Internasional tentang Tsunami dan Konfrensi Tingkat
Tinggi Asia Afrika. Bukan hanya dalam negeri Yusril Ihza Mahendra juga aktif
di organisasi Internasional seperti di Regional Islamic Dawah Council of
Southeast Asia and the Pasific bermarkas di Kuala Lumpur dan diketuai oleh
Tuanku Abdul Rahman Putra Al-Haj (Mantan Perdana Menteri Malaysia).
Bahkan Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat Vice President dan President
Asian-African Legal Consultative Organization, bermarkas di New Delhi. Selain
itu Yusril Ihza Mahendra merupakan anggota dan Ketua Delegasi Republik
Indonesia dalam berbagai perundingan internasional termasuk sidang ASEAN,
Organisasi Konfrensi Islam dan APEC, termasuk menjadi wakil Indoensia untuk
berbicara dan berpidato dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa,
Advertisement

Komisi Hak Asasi Manusia PBB (United Nations) di Jenewa. Dan juga ikut
menyusun Konvensi PBB serta menandatanganinya atas nama Pemerintah
Republik Indonesia seperti UN Convention on Transnational Organized Crime
di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB New
York.
Dalam bidang politik, Yusril Izha Mahendra pernah menjadi Ketua Umum Partai

Bulan Bintang sejak 1998 hingga 2005, karier politik Yusril Ihza Mahendra
tersebut didasari dari keaktifannya di dunia pendidikan dan juga organisasi.
Yusril Izha Mahendra juga pernah menjadi anggota organisasi yang berafiliasi
kepada Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang bernama Pemuda Muslimin.
Lebih jauh lagi Yusril Izha Mahendra Izha Mahendra pernah menjadi pengurus
Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI).

Ketika Pemilihan Presiden di arena Sidang Umum MPR RI Oktober 1999 Yusril
Izha Mahendra yang ketika itu Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB)
mendapatkan 232 suara, Abdurrahman Wahid yang saat itu menjadi Ketua
Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 185 suara dan
Megawati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati meraih 305 suara. Atas
kesepakatan pentolan Poros Tengah, Amien Rais (PAN), Akbar Tandjung (Partai
Golkar), Hamzah Haz (PPP), Matori Abdul Djalil (PKB), dan juga Yusril Izha
Mahendra (PBB), akhirnya Yusril Izha Mahendra sepakat mengundurkan diri
dari arena pemilihan presiden. Selanjutnya, Poros Tengah memberikan
dukungan penuh kepada Gus Dur.

Dalam Pemerintahan, Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat menteri di 3


kabinet, dalam Kabinet Pemerintahan Indonesia 21 Oktober 2004 9 Mei
2007 dengan Presiden Abdurrahman Wahid dipercaya menempati posisi
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, pada masa Presiden Megawati
Soekarnoputri Yusril Izha Mahendra menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong 23 Oktober 1999 7 Februari 2001
kemudian pada masa Kabinet Indonesia Bersatu dengan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono 9 Agustus 2001 21 Oktober 2004 menjadi Menteri
Sekretaris Negara hingga akhirnya saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
melakukan resuffle atau perombakan Kabinet yaitu Kabinet Indonesia Bersatu
Yusril Ihza Mahendra digantikan Hatta Rajasa.
Yusril Ihza mahendra menikah dengan Kessy Sukaesih kemudian bercerai dan
kemudian ia menikah dengan seorang wanita keturunan Jepang bernama Rika
Tolentino Kato, dari pernikahannya ia dikarunia empat orang anak bernama
Yuri, Kenia, Meilan, dan Ali Reza. Itulah artikel mengenai Biografi Yusril Ihza
Mahendra seorang Pakar Hukum Tata Negara Indonesia dan juga seorang
pakar politik yang bakal maju meramaikan kursi Calon Presiden Indonesia di
tahun 2014. Semoga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pembaca
sekalian. Biografiku.com

http://www.biografiku.com/2012/08/biografi-yusril-ihza-mahendrapakar.html

Foto:

Yusril Ihza Mahendra


PROFIL BERITA FOTO

Nama Lengkap : Yusril Ihza Mahendra

Alias : No Alias
Profesi : Politisi
Agama : Islam
Tempat Lahir : Lalang, Manggar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia
Tanggal Lahir : Minggu, 5 Februari 1956
Zodiac : Aquarius
Warga Negara : Indonesia
Saudara : Yusron Ihza Mahendra
Istri : Kessy Sukaesih, Rika Tolentino Kato

BIOGRAFI
Yusril Izha Mahendra adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang sejak 1998 hingga 2005, karier politik
Yusril Ihza Mahendra tersebut dimulai dari keaktifannya di dunia pendidikan dan juga organisasi.
Setelah lulus SMA Yusril melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia mengambil ilmu filsafat fakultas
sastra dan juga Hukum Tata Negara.
Setelah pendidikannya di UI diselesaikan, Yusril Izha Mahendra melanjutkan S-2 ke University of the
Punjab (India) untuk mengambil gelar master kemudian melanjutkan lagi S-3 mengambil spesialisasi
Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim di University Sains Malaysia dengan bidang
University Sains Malaysia dan berhasil mendapat gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik.
Dalam dunia pendidikan Yusril Izha Mahendra juga dikenal sebagai seorang pengajar di beberapa
universitas seperti Staf pengajar di fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Staf
pengajar di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman pada tahun 1983, staf pengajar di
Program Pascasarjana UI dan juga Fakultas Hukum UI. Yusril Ihza Mahendra juga diangkat sebagai
Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia dan mengajar Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum
dan Filsafat Hukum pada program pascasarjana.
Dunia organisasi memang bukan sesuatu yang asing baginya, sejak masih sekolah di SMP Yusril Izha
Mahendra sudah menjadi Ketua OSIS begitu juga saat dia SMA selain di KAPPI tingkat Rayon. Saat
kuliah di UI Yusril juga terpilih menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UI dan
bergabung ke Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia
(BKPMI) ketika kuliah. Yusril juga pernah menjadi anggota organisasi yang berafiliasi kepada Partai
Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang bernama Pemuda Muslimin. Lebih jauh lagi Yusril Izha Mahendra
pernah menjadi pengurus Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Yusril ikut dalam kepanitiaan Konferensi internasional seperti Sidang AALCO, Konferensi Internasional
tentang Tsunami dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika. Bukan hanya dalam negeri Yusril Ihza
Mahendra juga aktif di organisasi Internasional seperti di Regional Islamic Dawah Council of Southeast
Asia and the Pasific bermarkas di Kuala Lumpur dan diketuai oleh Tuanku Abdul Rahman Putra Al-Haj
(Mantan Perdana Menteri Malaysia).
Bahkan Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat Vice President dan President Asian-African Legal
Consultative Organization, bermarkas di New Delhi. Selain itu Yusril Ihza Mahendra merupakan anggota
dan Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam berbagai perundingan internasional termasuk sidang
ASEAN, Organisasi Konferensi Islam dan APEC, termasuk menjadi wakil Indoensia untuk berbicara dan
berpidato dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Hak Asasi Manusia PBB (United Nations)
di Jenewa. Dan juga ikut menyusun Konvensi PBB serta menandatanganinya atas nama Pemerintah
Republik Indonesia seperti UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN
Convention Against Corruption di Markas PBB New York.
Pada Pemilihan Presiden di arena Sidang Umum MPR RI Oktober 1999 Yusril yang ketika itu Ketua
Umum Partai Bulan Bintang (PBB) mendapatkan 232 suara, Abdurrahman Wahid yang saat itu menjadi
Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 185 suara dan Megawati Ketua
Umum PDI Perjuangan Megawati meraih 305 suara. Atas kesepakatan pentolan Poros Tengah, Amien

Rais (PAN), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Hamzah Haz (PPP), Matori Abdul Djalil (PKB), dan juga
Yusril (PBB), akhirnya Yusril sepakat mengundurkan diri dari arena pemilihan presiden. Selanjutnya,
Poros Tengah memberikan dukungan penuh kepada Gus Dur.
Dalam Pemerintahan, Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat menteri di 3 kabinet, dalam Kabinet
Pemerintahan Indonesia 21 Oktober 2004 9 Mei 2007 dengan Presiden Abdurrahman Wahid
dipercaya menempati posisi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. Pada masa Presiden
Megawati Soekarnoputri, Yusril menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet
Gotong Royong 23 Oktober 1999 7 Februari 2001. Kemudian pada masa Kabinet Indonesia Bersatu
dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 9 Agustus 2001 21 Oktober 2004 menjadi Menteri
Sekretaris Negara hingga akhirnya saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle
Kabinet Indonesia Bersatu Yusril Ihza Mahendra digantikan Hatta Rajasa.
Untuk pemilihan umum calon presiden RI 2014 mendatang, PBB usung Yusril sebagai kandidat calon
presiden.
Riset dan analisa oleh Eko Setiawan
Last update: 28/11/2013

PENDIDIKAN

Filsafat Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Tahun 1982


Hukum Tata Negara, Universitas Indonesia, Tahun 1983
Social Science (Master), University of the Punjab, Tahun 1984
Politic Science (Doctor), University Sains Malaysia 1993

KARIR

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, 26 Agustus 2000-7 Februari 2001
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong, Agustus 2001-2004
Menteri Sekretaris Negara Kabinet Indonesia Bersatu, 20 Oktober 2004-2007
Staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Akademi Ilmu Pemasyarakatan,
Depkeh (1983, serta Program Pascasarjana UI dan UMJ

SOCIAL MEDIA
twitter.com/#!/yusrilihza_mhd
http://yusril.ihzamahendra.com/
mahendra-ihza-yusril.blogspot.com

http://profil.merdeka.com/indonesia/y/yusril-ihza-mahendra/

Yusril Ihza Mahendra


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Artikel ini bukan mengenai Yusron Ihza Mahendra.

Yusril Ihza Mahendra

Ketua Umum Partai Bulan Bintang ke-3

Petahana

Mulai menjabat
26 April 2015

Didahului M. S. Kaban
oleh

Menteri Sekretaris Negara Indonesia ke-11

Masa jabatan
21 Oktober 2004 9 Mei 2007

Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono

Didahului Bambang Kesowo


oleh

Digantika Hatta Rajasa


n oleh

Menteri Hukum dan Perundang-undangan


Indonesia ke-21

Masa jabatan
9 Agustus 2001 21 Oktober 2004

Presiden

Megawati Soekarnoputri

Didahului Mohammad Mahfud


oleh

Digantika Hamid Awaluddin


n oleh

Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia


Indonesia ke-21

Masa jabatan
26 Oktober 1999 7 Februari 2001

Presiden

Abdurrahman Wahid

Didahului Muladi
oleh

Digantika Baharuddin Lopa


n oleh

Ketua Umum Partai Bulan Bintang ke-1

Masa jabatan
1998 1 Mei 2005

Didahului tidak ada ; jabatan baru


oleh

Digantika M. S. Kaban
n oleh

Informasi pribadi

Lahir

5 Februari 1956 (umur 60)


Lalang, Manggar, Belitung
Timur, Kepulauan Bangka

Belitung, Indonesia

Agama

Islam

Tanda
tangan

Sosial media

Situs web www.yusril.ihzamahendra.com

Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., gelar Datuk Maharajo Palinduang (lahir
di Lalang, Manggar, Belitung Timur, 5 Februari 1956; umur 60 tahun) adalah seorang
pakar hukum tata negara, politikus, dan intelektual Indonesia.[1] Ia pernah
menjabat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris
Negara Indonesia. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di tingkat internasional, seperti
di sidang AALCO, Konferensi Internasional tentang Tsunami, Konferensi Tingkat Tinggi
Asia Afrika, serta berbagai kegiatan lainnya. Yusril juga pernah dipercaya sebagai
President Asian-African Legal Consultative Organization yang bermarkas di New
Delhi, India.
Pada 26 April 2015, ia terpilih sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang di Muktamar IV
PBB[2]. Ia terpilih terpilih secara aklamasi setelah calon lainnya Rhoma Irama tidak
datang ke arena muktamar pada pemilihan ketua umum[3].
Daftar isi
[sembunyikan]

1Latar belakang

2Pendidikan

3Karier

4Keluarga

5Karya

6Rujukan

7Pranala Luar

Latar belakang[sunting | sunting sumber]


Yusril merupakan putra dari pasangan Idris Haji Zainal Abidin dan Nursiha Sandon.
Keluarga dari pihak ayahnya berasal dari Johor, Malaysia. Kakek buyutnya, Haji Thaib,
merupakan seorang bangsawan Kesultanan Johor. Keluarga ayahnya telah menetap
di Belitung sejak awal abad ke-19. Sedangkan ibunya berasal dari Aie
Tabik, Payakumbuh,Sumatera Barat.[4] Pada abad ke-19, neneknya pergi merantau
dari Minangkabau dan menetap di Belitung. Kakeknya merupakan seorang sutradara
teater tradisional. Ayahnya adalahs seorang penulis naskah dan novel.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]


Yusril Ihza Mahendra meneruskan tradisi cendikiawan Melayu yang menekuni ilmu
falsafah, hukum, dan kesenian. Yusril menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas
Hukum Universitas Indonesia dan juga menekuni ilmu filsafat di Fakultas
Sastra Universitas Indonesia. Kemudian ia mengambil gelar Master di University of the
Punjab, Pakistan(1985) dan gelar Doktor Ilmu Politik di Universitas Sains
Malaysia (1993).[5] Yusril juga sempat belajar singkat selama setahun di Akademi Teater
di Taman Ismail Marzuki.

Karier[sunting | sunting sumber]


Yusril memulai kariernya sebagai pengajar di Universitas Indonesia pada mata kuliah
Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum, dan Filsafat Hukum. Dari universitas tersebut, ia
memperoleh titel Guru Besar Ilmu Hukum.
Selain mengajar, ia juga aktif dan menjadi pengurus beberapa organisasi,
seperti Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, dan Ikatan Cendekiawan
Muslim Indonesia (ICMI). Dari sinilah ia banyak berkenalan dengan tokoh muslim
nasional, terutama Mohammad Natsir yang banyak mempengaruhi pandangannya.
Pada tahun 1996, ia diangkat oleh Presiden Soeharto sebagai penulis pidato presiden.
Hingga tahun 1998, ia telah menulis pidato untuk presiden sebanyak 204 buah.
Ketika Reformasi 1998, Yusril menjadi salah satu pihak yang mendukung perubahan
politik di Indonesia. Pada masa itu, Yusril berperan besar terutama ketika ia menuliskan
pidato berhentinya Soeharto.[6]
Bersama para reformis muslim, dia mendirikan partai politik, Partai Bulan Bintang. Partai
sebagai pewaris Partai Masyumi ini digagas oleh 22 Ormas Islam.[7] Dalam partai
tersebut, Yusril duduk sebagai ketua umum dari tahun 1998 hingga 2005. Pada
Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang meraih suara sebesar 2,84% dan menempatkan 13

wakilnya di parlemen.[8] Bersama Amien Rais, dia ikut mengusung Abdurrahman


Wahid untuk menjadi presiden Indonesia.
Yusril telah tiga kali menempati jabatan sebagai menteri dalam kabinet pemerintahan
Indonesia, yaitu Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada Kabinet Persatuan
Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong, dan
terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Selain aktif berpolitik, Yusril juga rajin menulis buku, jurnal, dan kolom di media massa.
Tulisannya terutama berkisar pada masalah hukum tata negara dan politik Islam.
Bersama adiknya Yusron Ihza, ia mendirikan firma hukum Ihza & Ihza Law Firm.[9]

Keluarga[sunting | sunting sumber]


Yusril menikah dua kali, yakni dengan Kessy Sukaesih dan Rika Tolentino Kato. Dari
pernikahannya dengan istri pertama, ia dikaruniai empat orang anak yakni Yuri Kemal
Fadlullah, Kenia Khairunissa, Meilany Alissa, dan Ali Reza Mahendra. Dia bercerai
dengan Sukaesih pada November 2005. Dan menikah dengan Rika pada bulan
September 2006.[10] Dari pernikahannya dengan Rika, Yusril telah mendapatkan 2 orang
anak, yakni: Ismail Zakariya dan Zulaikha

Karya[sunting | sunting sumber]

Dinamika Tata Negara Indonesia: Kompilasi Aktual Masalah Konstitusi, Dewan


Perwakilan, dan Sistem Kepartaian, 1996

Pemerintahan yang Amanah, 1998

Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam: Perbandingan Partai


Masyumi (Indonesia) dan Partai Jamaat-i-Islami (Pakistan), 1999

Membangun Indonesia yang Demokratis dan Berkeadilan, 2000

Catatan Kritis dan Percikan Pemikiran Yusril Ihza Mahendra, 2001

Rekonsiliasi Tanpa Mengkhianati Reformasi: versi media massa, 2004

90 Menit Bersama Yusril Ihza Mahendra, 2012

Tegakkan Keadilan dan Kepastian Hukum, 2013

Rujukan[sunting | sunting sumber]


1.

^ Ghazali, A. R., (1999), Yusril Ihza Mahendra: sosok politisi muda Muslim,
RajaGrafindo Persada, ISBN 979-421-721-2.

2.

^ Artikel:"Rhoma Irama Tak Datang, Yusril Jadi Ketum Partai Bulan Bintang" di
Kompas.com

3.

^ Artikel:"Rhoma Irama Mundur, Yusril Terpilih Jadi Ketua Umum PBB" di


detik.com

4.

^ Padang Ekspress, Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang,


6 Februari 2006

5.

^ profil.merdeka.com Biografi Yusril Ihza Mahendra

6.

^ http://yusril.ihzamahendra.com/2008/01/17/naskah-pernyataan-berhentipresiden-soeharto-21-mei-1988/[1]

7.

^ kepustakaan-presiden.pnri.go.id Direktori Parpol Peserta Pemilu

8.

^ www.cetro.or.id Suara DPR-RI 2004

9.

^ Situs Resmi Ihza & Ihza Law Firm

10.

^ PPI India FreeLists / ppi / [ppi] [ppiindia] Yusril Nikahi Gadis Belia

Pranala Luar[sunting | sunting sumber]

Situs Resmi Yusril Ihza Mahendra

Kumpulan Tulisan Yusril Ihza Mahendra

Silsilah Yusril Ihza Mahendra Datuak Maharajo Palinduang

Nuansa Minangkabau yang hampir punah dalam keluarga besar Yusril

http://yusril.ihzamahendra.com/

Jabatan politik

Didahu
Bambang

Didahu
Mohamma

Didahu
Mu
Jabatan partai politik

Didahu
M. S.

Didahu
tidak ada ; j
[sembunyikan]

Kabinet Indonesia Bersatu (200420

Presiden: Susilo Bambang Yudhoyono | Wakil Presiden: Mu

Menko Polhukam: Widodo Adi Sutjipto Menko Perekonomian: Aburizal Bakrie, Boediono, Sri Mulyani (P

Bakrie Mensesneg: Yusril Ihza Mahendra, Hatta Rajasa Mendagri: Mohammad Ma'ruf, Widodo Adi Su

Wirajuda Menhan: Juwono Sudarsono Menkumham: Hamid Awaluddin, Andi Matalatta Menkeu: Jusuf

Yusgiantoro Menperin: Andung A. Nitimiharja, Fahmi Idris Mendag: Mari Elka Pangestu Mentan: Anton

Rajasa, Jusman Syafii Djamal Menteri KP: Freddy Numberi Mennakertrans: Fahmi Idris, Erman Soeparn

Supari Mendiknas: Bambang Sudibyo Mensos: Bachtiar Chamsyah Menag: Muhammad Maftuh Basyu
interim) Menkominfo: Sofyan Djalil, Mohammad Nuh Mennegristek: Kusmayanto Kadiman Menneg

interim) Menneg LH: Rachmat Witoelar Menneg PP: Meutia Hatta Menneg PAN: Taufiq Effendi, Wido

Yusuf, Muhammad Lukman Edy, Djoko Kirmanto (ad-interim) Menneg PPN/Kepala Bappenas: Sri Mulyan

Djalil Mennegpera: Muhammad Yusuf Asy'ari Mennegpora: Adhyaksa Dault Jaksa Agung: Abdul Rah
Sutarto, Djoko Suyanto, Djoko Santoso Kapolri: Da'i Bachtiar, Sutanto, Bambang Hendarso Danuri

Sekretaris Kabinet: Sudi Silalahi

[sembunyikan]

Kabinet Gotong Royong (2001200

Presiden: Megawati Soekarnoputri | Wakil Presiden:

Menko Polkam: Susilo Bambang Yudhoyono, Hari Sabarno (Plt.) Menko Kesra: Muhammad Jusuf Kalla, A

Kuntjoro-Jakti Menkumham: Yusril Ihza Mahendra Menhan: H Matori Abdul Djalil Mendagri: Hari S

Sujudi Mendiknas: Abdul Malik Fadjar Mensos: Bachtiar Chamsyah Menag: Said Agil Husin Al Munaw

Wea Menkeu: Boediono Menperindag: Rini Soemarno Menteri ESDM: Purnomo Yusgiantoro Menh

Saragih Menhut: M Prakosa Menkimpraswil: Soenarno Menteri KP: Rokhmin Dahuri Menpan: Feis

Ardika Menperpemkatim: Manuel Kaisiepo Menneg PPN/Kepala Bappenas: Kwik Kian Gie Menkom

Sukardi Menristek: Hatta Rajasa, (jk.) Menkopukm: Alimarwan Hanan Menpemwan: Sri Redjeki Sum
Kesowo Kepala BIN: AM Hendropriyono Jaksa Agung: MA Rachman

Sekretaris Kabinet: Marzuki Darusman

[sembunyikan]

Menteri Sekretaris Negara Indones

Abdoel Gaffar Pringgodigdo

Mohammad Ichsan & Abdul Wahab Surjodiningrat

Alamsyah Ratu Perwiranegara

Soedharmono

Moerdiono

Saadilah Mursjid
Akbar Tanjung

Muladi

Alirahman

10.

Bondan Gunawan

11.

Djohan Effendi

12.

Bambang Kesowo

13.

Yusril Ihza Mahendra

14.

Hatta Rajasa

15.

Sudi Silalahi

16.

Pratikno

https://id.wikipedia.org/wiki/Yusril_Ihza_Mahendra

Anda mungkin juga menyukai