Anda di halaman 1dari 2

Anas Urbaningrum, akrab disapa dengan Anas, (lahir di Blitar, Jawa Timur, 15 Juli 1969; umur 40 tahun) adalah

politikus Indonesia. Ia menjabat Ketua Umum Partai Demokrat sejak 23 Mei 2010 setelah memenangi pemilihan ketua umum di ajang Kongres II Partai Demokrat di Padalarang, Bandung, Jawa Barat 21-23 Mei 2010. Dalam pemilihan ketua umum, dia menyisihkan saingan lainnya yaitu Andi Malarangeng dan Marzuki Alie. Puncaknya, Anas unggul atas saingan-saingannya tersebut. Setelah unggul pada putaran pertama, dia dikukuhkan sebagai ketua setelah meraih dukungan sebesar 280 suara. Sementara, saingan terdekatnya, Marzuki Alie meraih dukungan sebesar 248 suara. Sebelum menjabat ketua umum partai, Anas merupakan Ketua Bidang Politik dan Otonomi Daerah DPP Partai Demokrat. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 20092014 dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VI dan sekaligus menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR. Anas pernah tercatat sebagai anggota paling muda di antara sebelas anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia dikenal sebagai figur yang cerdas, piawai beretorika baik lisan maupun tulisan dan berpenampilan kalem. Anas juga merupakan kolomnis sejumlah media dan Direktur Komunitas untuk Transformasi Sosial (Katalis). Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ini, dikenal sebagai figur yang cerdas dan berpenampilan kalem. Walau kalem, dalam berbagai forum ia bisa galak. Kolomnis sejumlah media dan Direktur Komunitas untuk Transformasi Sosial, ini juga piawai beretorika baik lisan maupun tulisan, suatu hal yang jarang ditemukan pada orang seusianya. Sejak SD hingga perguruan tinggi, ia selalu juara. Mahasiswa Teladan dan lulusan terbaik Universitas Airlangga ini, juga dikenal aktif berorganisasi sejak SMP. Saat sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kunir, Blitar ia tercatat sebagai Sekretaris OSIS. Lalu menjadi Pengurus OSIS SMA Negeri Srengat, Blitar. Dari OSIS, Anas melangkah lebih jauh, memimpin organisasi kemahasiswaan berskala nasional: Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Anas adalah Ketua Umum PB HMI periode 1997 1999. Sebelum terpilih menjadi anggota KPU, Anas sempat pula berkantor di tempat yang sama tahun 1999. Sama seperti Andi Malarangeng, Putra Blitar ini juga menjadi anggota Tim Persiapan Pembentukan KPU sekaligus anggota Tim Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu, yang dikenal pula dengan sebutan Tim Sebelas. lelaki yang sering disapa Bung Anas ini, lahir di Blitar 15 Juli 1969. Setelah selesai mengikuti studi Sarjana Ilmu Politik Universitas Airlangga, 1992, Anas melanjutkan studi Magister Sains Ilmu Politik UI, 2000. Saat ini, ia sedang mengikuti Program Doktor Ilmu Politik di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Keluarga

Athiyyah Laila (istri) Akmal Naseery (anak) Aqeela Nawal Fathina (anak) Aqeel Najih Enayat (anak) Aisara Najma Waleefa (anak)

Riwayat pendidikan

Universitas Airlangga, Sarjana, Ilmu Politik, 1992. Universitas Indonesia, Magister, Ilmu Politik, 2000. Universitas Gadjah Mada, Doktor, Ilmu Politik, (on going).

Riwayat pekerjaan

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat 2010-2015 Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Periode 2009-2014 Pimpinan Kolektif Nasional KAHMI, 2009 Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, 2006-sekarang Ketua DPP Partai Demokrat, 2005-sekarang Anggota KPU Periode 2001-2005 Anggota Tim Seleksi Parpol Peserta pemilu 1999 (tim 11), 1999 Anggota Tim Revisi UU Politik (tim 7), 1998 Ketua Umum PB HMI Periode 1997-1999

Penghargaan

Bintang Jasa Utama dari Presiden RI, tahun 1999.

Buku dan karya ilmiah


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bukan Sekadar Presiden, 2009 Takdir Demokrasi, 2009 Menjemput Pemilu 2009, Jakarta : Yayasan Politika, 2008 Melamar Demokrasi, Jakarta : Republika, 2004 Islamo-demokrasi : Pemikiran Nurcholish Madjid, Jakarta : Republika, 2004 Pemilu Orang Biasa, Jakarta : Republika, 2004 Ranjau-Ranjau Reformasi : Potret Konflik Politik Pasca Jatuhnya Soeharto, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999. 8. Jangan Mati Reformasi, Jakarta : Yayasan Cita Mandiri Indonesia, 1999. 9. Menuju Masyarakat Madani : Pilar dan Agenda Pembaruan, Jakarta : Yarsif Watampone, 1997.

Anda mungkin juga menyukai