Anda di halaman 1dari 9

Fiqih Jima

Beginilah Al-quran Menjelaskan, Jika Suami Suka Mencium Atau


Menjilat ''Kemaluan" Istrinya. silahkan Baca
Diposkan oleh aldol mentibar di 8:21 PM
Dalam benak setiap pasangan, mungkin seringkali ada pertanyaan dalam pengajian
terbatas (halakah), bolehkah seorang suami mencumbui hal paling rahasia istrinya, yakni
organ intim?

sumber gambar : log.palingseru.com

Terhadap pertanyaan itu jawabannya sebagai berikut. Diperbolehkan bagi masing-masing


suami-istri

untuk

menikmati

keindahan

tubuh

pasangannya.

Allah

berfirman,

"Para istri kalian adalah pakaian bagi kalian, dan kalian adalah pakaian bagi istri kalian."
(Q.S.
Allah

Al-Baqarah:187)
juga

berfirman,

"Para istri kalian adalah ladang bagi kalian. Karena itu, datangilah ladang kalian, dengan
cara

yang

Hanya

saja,

kalian

ada

sukai."

dua

hal

(Q.S.

yang

Al-Baqarah:223)

perlu

diperhatikan:

Menjauhi cara yang dilarang dalam syariat, di antaranya: (1) Menggauli istri di duburnya;
(2) Melakukan hubungan badan ketika sang istri sedang "datang bulan". Kedua perbuatan
ini

termasuk

dosa

besar.

Hendaknya dalam koridor menjaga adab-adab Islam dan tidak menyimpang dari fitrah
yang

lurus.

Tentang

mencium

atau

menjilati

kemaluan

pasangan,

tidak

terdapat

dalil

tegas

yang melarangnya.
Hanya saja, perbuatan ini bertentangan dengan fitrah yang lurus dan adab Islam. Betapa
tidak, kemaluan, yang menjadi tempat keluarnya benda najis, bagaimana mungkin akan
ditempelkan di lidah, yang merupakan bagian anggota badan yang mulia, yang digunakan
untuk

berzikir

dan

membaca

Alquran?

((BACA JUGA :

((MENGERIKAN..!!!! Kisah SeorangGadis Mesir yang Memesan


Tempatnya di Neraka Akhirnya Allah swt Kabulkan))
Oleh

karena

Menjaga

kelurusan

fitrah

yang

suci

dan

adab

yang

mulia.

Menjaga agar tidak ada cairan najis yang masuk ke tubuh kita, seperti: madzi.

Ini semua merupakan bagian dari usaha menjaga kebersihan dan kesucian jiwa. Allah
berfirman,

"Sesungguhnya, Allah mencintai orang yang bertobat dan mencintai orang yang menjaga
kebersihan."

(Q.S.

Al-Baqarah:222)

Maksud ayat adalah Allah mencintai orang menjaga diri dari segala sesuatu yang kotor dan
mengganggu.

Termasuk sesuatu

yang

kotor adalah

benda najis,

seperti:

madzi.

Sementara, kita sadar bahwa, dalam kondisi semacam ini, tidak mungkin jika madzi tidak
keluar. Padahal, benda-benda semacam ini tidak selayaknya disentuhkan ke bibir atau ke
lidah.

Allahu

alam.

(Disarikan

dari

Fatawa

Syabakah

Islamiyah)

Semoga bermanfaat dan menjawab keraguan terhadap boleh tidaknya mencium kemaluan
istri.

http://www.siramanislam.com/2016/02/beginilah-al-quran-menjelaskanjika.html

bolehkah istri Merintih Saat (berhubungan suami istri) dalam


islam? inilah jawabanya
Diposkan oleh aldol mentibar di 10:36 PM

Menarik juga membahas hal yang satu ini, yaitu rintihan wanita saat menikmati hubungan dengan sang
suami dalam aktivitas keluarga. Berhubungan suami istri adalah hal sakral yang dilakukan, terkadang
para muslimah merintih ketika berhubungan suami istri karena menikmatinya. Apa tuh di benarkan
dalam

Islam...?

sumber : google.com

Dalam beberapa kitab klasik seperti "Uqd al-Lujain fi Bayn Huqq al-Zaujain, berbicara atau bersuara
pada saat jima" adalah hal yang dilarang. Sebagian muslim dan muslimah jg berpegang pd pandangan
ini sehingga tidak berani bersuara, termasuk mengeluarkan rintihan, saat bercinta. Benarkah demikian?

Salim A. Fillah dalam bukunya Barakallahu Laka... Bahagianya Merayakan Cinta-tanpa mengurangi
penghargaan terhadap Syaikh Muhammad Umar An Nawawi Al Bantani yg telah menulis kitab

tersebut,memaparkan bahwa larangan bersuara pada saat jima ternyata bertentangan dgn riwayat
shahih yg menjelaskan praktik generasi

http://www.siramanislam.com/2016/01/bolehkah-istri-merintih-saatjima.html

suami wajib baca...!!! Jangan Lakukan Ini Saat Berhubungan,


Meski Sudah Sah Menjadi Suami Istri
Diposkan oleh aldol mentibar di 10:15 PM
Meski Sudah Menjadi Suami Istri yang Sah, Jangan Lakukan Ini Saat Berhubungan

sumber : google.com

1.

Masuk

Lewat

Jalur

Belakang

Artinya seorang suami tidak diperbolehkan untuk menggauli dengan melalui dubur sang
istri.

Allah

pun

melaknat

perbuatan

orang

yang

melakukan

hal

tersebut.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, Benar-benar


terlaknat orang yang menggauli istrinya di duburnya. (HR Ahmad dengan sanad Hasan)

2.

Merapat

Di

Lapangan

Merah

Maksud perkataan siraman tersebut adalah larangan bagi seorang suami untuk menggauli
sang istri pada masa haidnya. Al Quran sendiri menyatakan bahwa haid merupakan darah
kotor dan haram hukumnya bagi seorang suami melakukan hubungan pada masa itu.
Rasulullah pun memberikan penjelasan terhadap firman Allah tersebut dalam hadistnya.
Barang siapa yang menggauli wanita haid atau menggauli wanita di duburnya, maka ia
telah kufur terhadap apa
yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. (HR Tirmidzi dan Ibnu
Majah)

3.

Merapat

Pada

Lapangan

Merah

Kedua

Maksudnya adalah selain haram mendekati istri pada masa haid, seorang suami juga
dilarang menggauli istrinya pada masa nifas. Nifas adalah masa keluarnya darah setelah
melahirkan.
Adapun darah yang keluar saat nifas sama dengan haid yaitu sama-sama kotor dan
menjadikan seorang wanita terkena hukum hadast besar dan wajib mandi besar setelah
berakhirnya.

4.

Melakukan

Oral

S*ks

Tanpa

Batasan

Beberapa ulama memperbolehkan pasangan suami istri melakukan hubungan secara oral
s*ks. Namun tentunya ada batasan yaitu selama hal tersebut hanya sebagai sebuah
pemanasan dan tidak menelan madzi yang dianggap sebagai suatu najis oleh para ulama.
Sementara itu ada juga ulama yang melarangnya dengan alasan takut jika madzi tertelan
dan

perbuatan

tersebut

juga

dirasa

kurang

terhormat.

Akan tetapi secara umum, para ulama sepakat untuk melarang oral s*ks tanpa batasan,
bahkan

5.

menelan

Menelan

madzi.

Madzi

Atau

Sperma

Meski anggap bukan najis dan berbeda dengan madzi, namun sperma yang keluar dari
seorang suami haram tertelan. siraman. Apalagi madzi yang sudah jelas najis dan harus
dijauhi.
Demikian beberapa hal yang harus para suami istri ketahui karena sesungguhnya syariat
yang Allah buat tidak hanya semata-mata tentang ibadah ataupun muamalah saja.
Melainkan

mencakup

dibicarakan. Wallahu

segala

hal,

bahkan

pada

hal

yang

tabu

sekalipun

untuk
Alam

sumber : (siraman)

http://www.siramanislam.com/2016/03/suami-wajib-baca-jangan-lakukanini.html

Baca Ini Kalau Berani...!!! Kisah Nyata Pemandi Jenazah Banci di


Priok ini Akan Membuat Kamu Bergidik
Diposkan oleh aldol mentibar di 3:15 PM
Kisah nyata ini terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rahmat namanya. Salah satu
pengurus Lembaga Amil Zakat (LAZ) Tabung Amanah Umat (Tamu) yang berkantor di
kawasan Bekasi.

sumber : pelangimuslim.com

Lembaga yang dia kelola itu membuka jasa pemulasaraan jenazah muslim, gratis. Sebagai
seorang pengurus LAZ yang juga menjadi petugas perawatan jenazah, Rahmat banyak
memiliki

pengalaman.

Satu pengalaman yang membuat dia merasa begitu prihatin adalah tatkala memandikan
jenazah

seorang

banci.

Kisah ini terjadi sekitar lima tahun lalu. Waktu itu, Rahmat mendapat telepon dari
seseorang yang meminta bantuan memandikan jenazah di kawasan Priok. Orang itu
mengaku

mendapat

nomor

telepon

Rahmat

usai

mendengar

iklan

di

radio.

"Waktu itu ada tetangganya yang menelepon dan meminta bantuan," ujar Rahmat saat
berbincang

dengan

Dream,

Kamis,

18

Februari

2016.

Mendapat kabar itu, Rahmat segera meluncur ke lokasi. Dia sama sekali tidak menaruh
curiga

tentang

siapa

sebenarnya

sosok

jenazah

yang

akan

diurus.

"Awalnya saya tidak diberitahu. Jadi ke sana dengan asumsi membantu orang yang tidak
mampu.

Barangkali

tidak

bisa

membayar

jasa

pemandian,"

kata

dia.

Sesampai di lokasi, Rahmat tetap tidak merasa curiga. Dia hanya mendapat informasi para
pengurus masjid dan musala di sekitar lokasi, tidak ada yang mau mengurus jenazah.

Mungkin saja, lantaran warga setempat sudah tahu kebiasaan orang itu semasa
hidup.

"Saya

kaget,

kok

yang

datang

kayak

orang-orang

salon

semua,"

kata

dia.

Tapi, Rahmat berusaha berbaik sangka jenazah adalah sosok pria normal. Dia yang kala itu
dibantu oleh seorang sopir, kemudian masuk ke rumah duka dan akan menangani jenazah.

"Pas itu saya dikasih tahu kalau jenazah itu adalah banci," kata dia. Rahmat sempat
mengalami

kebingungan....

Rahmat sempat mengalami kebingungan apakah akan melanjutkan prosesi pengurusan


jenazah atau tidak. Dia langsung menghubungi ustaz yang menjadi rujukan dan meminta
saran.

"Kata ustaz, diurus saja karena itu fardlu kifayah. Tetapi, harus dipastikan dulu apakah alat
kelaminnya masih asli atau tidak. Kalau masih ada dan asli, kita mandikan. Kalau tidak, ya
jangan

dimandikan,"

ucap

Rahmat.

Akhirnya Rahmat memeriksa alat kelamin jenazah itu. Setelah mendapat kepastian alat
kelamin

masih

ada,

Rahmat

lantas

segera

memandikan

jenazah

tersebut.

Rahmat lantas segera memandikan jenazah tersebut. Rahmat menemukan lagi masalah
baru.

"Tapi, ada masalah karena di bagian dadanya ada cairan silikon. Akhirnya cairan itu
dikeluarkan.

Dadanya

palsu

tapi

alat

kelaminnya

masih

asli,"

kata

dia.

Rahmat menjadi semakin prihatin usai memandikan dan mengkafani jenazah. Tidak ada
satupun orang yang mau menyalatkan jenazah itu, termasuk dari para pelayat yang
notabene

berperilaku

seperti

jenazah.

Rahmat pun kemudian menyalatkan jenazah tersebut bersama sopirnya. Pengurusan


jenazah

Tidak

bahkan

ada

warga

dilakukan

sekitar

yang

sampai

membantu

dia.

pada

Pun

demikian

memakamkan.

para

pelayat.

"Yang mengantarkan ke pemakaman itu ya banci juga, yang kebanyakan bercanda secara
tidak

pantas.

Bahkan

mereka

sampai

berebut

tali

pocong,"

tutur

Rahmat.

Lebih lanjut, Rahmat mengatakan pengalaman tersebut menjadi pelajaran yang sangat
berharga.

Pelajaran bukan hanya untuk Rahmat, melainkan juga bagi para muslim agar tidak
terjebak dalam lingkaran praktik Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

sumber : (pelangimuslim.com)

http://www.siramanislam.com/2016/02/baca-ini-kalau-berani-kisahnyata.html

Anda mungkin juga menyukai