Anda di halaman 1dari 11

“KEBIJAKAN SISTEM EKONOMI PRESIDEN ABDURAHMAN WAHID”

Di buat oleh:
Kelompok 4
Dhea Hiqmiatul Uzqa 90100120095
Adhani Muhdar 90100120122
Rohani 90100120085
Andi Alung Mappatunru 90100120108
Muh. As’ad Rusydi Al-Hadar 90100120106
Asbar 90100120107

EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Kebijakan sistem
ekonomi presiden Abdurahman wahid” dengan tepat waktu.

Makalah Tentang “Kebijakan sistem ekonomi presiden Abdurahman wahid” disusun


guna memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah dari perbandingan sistem
ekonomi Dalam Ekonomi di UIN Alauddin Makassar. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Perizinan dalam bisnis.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang


sudah membantu kami dalam proses penyelesaian makalah ini. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca yang ingin
mengetahui tentang interferensi negara sebagai institusi negara

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu.
Kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
Halaman judul ...........................................................................................................
Kata pengantar ...........................................................................................................
Daftar isi ...........................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan ....................................................................................................
A. Latar belakang ................................................................................................
B. Rumusan masalah ...........................................................................................
Bab 2 pembahasan .....................................................................................................
1. Biografi K.H. Abdurahman Wahid .................................................................
2. Kaebijakan-Kebijkan Presiden Abdurahman Wahid ......................................
Tujuan pembelajaran....................................................................................................
1. Untuk mengetahui Biografi K.H. Abdurahman Wahid ..................................
2. Untuk mengetahui Biografi K.H. Abdurahman Wahid ..................................
Bab 3 penutup ...........................................................................................................
Kesimpulan ...........................................................................................................
Daftar pustaka ...........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peristiwa yang sangat cemerlang dan mengangetkan dalam dunia publik pada
dekade 1970-an hingga saat ini, yang berlatar belakang keagamaan, namun merefleksikan
sosial, politik, budaya dan pembaharuan lainnya. Dan lebih mengagetkan lagi pada Oktober
1999, Abdurrahman Wahid alias Gusdur, seorang pemimpin Islam terkemuka, menjadi
presiden pertama dalam sejarah Indonesia. Sejak ia terpilih sebagai Ketua Umum PB-NU
pada tahun 1984 dinilai telah berdiri di garda depan dengan membawa pergulatan
pemikiran keagamaan yang telah melompat pada epistemologi baru. khususnya pada tarik-
menarik antara Islam sebagai agama di satu pihak dan konstelasi politik penyelenggaraan
negara di pihak lain. Sosok Abdurrahman Wahid benar-benar sebuah teka-teki. Dia bukan
tradisionalis konservatif, bukan pula modernis Islam. Dia seorang pemikir liberal, seorang
pemimpin organisasi Islam berbasis tradisi terbesar. Dia seorang cendikiawan inovatif yang
memeragakan profesional intelektual. Tidak heran jika makamnya dikompleks pondo
pesantren tebu ireng, Jombang, sejak hari pertama pemakamannya hingga sekaqrang
hampir tak pernah sepi dari peziarah yang dating dari berbagai lapisan masyarakat.
Serasa tak cukup kata untuk melukiskan sosok dan kiprah KH Abdurahman Wahid (Gus
Dur ) selama hidup nya. Maka,terlepas dari eksistensi nya sebagai manusia yang “dhoif”,
harus diakui Gus Dur adalah seorang guru bangsa yang telah mengajarkan banyak hal
kepada kita. Sikapnya yang santai,pernyataan-pernyataan nya yang tajam mengiris dan
kepeduliannya terhadap permasalahan bangsa adalah bukti betapa cucu Hadratus Syeikh
Hasyim Asyari ini seorang yang sulit dicari tandingannya saat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Biografi K.H. Abdurahman Wahid
2. Kaebijakan-Kebijkan Presiden Abdurahman Wahid
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui Biografi K.H. Abdurahman Wahid
2. Untuk mengetahui Biografi K.H. Abdurahman Wahid
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Biografi K.H. Abdurahman Wahid
KH. Abdurahman Wahid lahir di Denanyar Jombang , Jawa Timur ,4 Agustus 1940
dean meninggal di Jakarta ,30 Desember 2009 pada usia 69 tahun. Ia adalah tokoh muslim
Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden RI IV periode 1999-2001 ia
menggantikan Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil pemilu 1999.
Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh cabinet persatuan nasional. Masa
kepresidenan Abdurahman Wahid yang dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada
siding istimewa MPR pada 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh
Megawati Soekarno Putri setelah mandate nya dicabut oleh MPR. Abdurahman
Wahid,mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul ulama dan pendiri partai
kebangkitan bangsa(PKB) menerima hal itu tanpa melawan dan tidak menjelekkan
siapapun. Karir Abdurahman Wahid yaitu Ketua Umum Nahdatul Ulama(1984-
1999),Ketua Forum Demokrasi (1990),Ketua Koferensi Agama dan perdamaian sedunia
(1994),Anggota MPR (1999),Presiden RI (20 Oktober 1999-24 Juli 2001). Penghargan
yang diraih nya yaitu Penghargaan Magsaysay dari pemerintah Filipina atas usahanya
mengembangkan hubungan antar agama di Inndonesia (1993), Penghargaan Dakwah Islam
dari pemerintah Mesir (1991)1.
B. Kaebijakan-Kebijkan Presiden Abdurahman Wahid
a) Pengertian Kebijakan
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan,dan cara bertindak. Istilah ini
dapat diterapkan pada pemerintahan,organisasi,dan kelompok sektor swasta,serta individu.
Kebijakan berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau
melarang suatu perilaku(misalnya suatu yang mengharuskan pembayaran pajak
penghasilan),kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin
memperoleh hasil yang diinginkan.
Kebijkan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses pembuatan keputusan-
keputusan penting organisasi,termasuk identifikasi berbagai alternative seperti prioritas
program atau pengeluaran ,dan pemilihan nya berdasarkan dampak nya. Kebijakan juga
dapat diartikan sebagai mekanisme politis,manajement,finansial, atau administratif untuk
mencapai suatu tujuan eksplisit.
b) Faktor-Faktor penentu kebijakan
Keberhasilan kebijakan dalam masyarakat sangat ditentukan oleh perumusan kebijakan ini.
Banyak kebijakan yang secara umum dipandang para ahli cukup baik,tetapi tidak berhasil
diterapkan dalam masyarakat ,sehingga tidak mencapai tujuan yang diharapakan.
Sebaliknya, ada kebijakan yang kurang bermutu dilihat dari subtansinya, namun diterima

1 https://id.wikipedia.org/wiki/kebijakan, diunduh 15 Juni 19.


masyarakat,karena mewakili aspirasinya. Sekalipun dalam pencapaian tujuan terdapat
banyak kekurangan2.
Ada dua faktor yang menentukan keberhasilan suatu kebijakan. Pertama, mutu dari
kebijakan dilihat dari substansi kebijakan yang dirumuskan. Hal ini dilihat pada kebenaran
mengidentifikasi masalah secara tepat. Artinya masalah yang diidentifikasi itu hanya
sekedar benar dalam arti masuk akal, tetapi juga dapat ditangani dilihat pada beberapa
sarana dan kondisi yang ada mungkin dapat diusahakan. Disamping itu terdapat strategi
yang tepat pula dalam mengimplementasikan suatu kebijakan. Kedua, adanya dukungan
dalam menjalankan strategi kebijakan yang dirumuskan. Tanpa dukungan yang cukup,
kebijakan tidak dapat terwujud3.

Kebijakan Bidang politik, Ekonomi Sosial, Budaya ,Hukum dan Keamanan Presiden
Abdurrahman Wahid
A. Bidang politik
Kabinet koalisi yang meliputi berbagai partai politik : PDIP, PKB, Golkar, PPP,
PAN, dan Partai Keadilan (PK). Sebelum pemilihan, Abdurrahman Wahid telah berbicara
mengenai perlunya membentuk suatu kabinet “Persatuan Nasional” yang terdiri atas
angggota-anggota yang berasal dari spektrum dan politik yang luas. Ide ini mungkin dapat
terlaksana seandainya Abdurrahman Wahid bebas memilih menteri-menterinya.
Abdurrahman Wahid berbicara dengan penuh harap mengenai kabinet yang sedang
direncanakannya ini, sambil menyebutkan nama-nama mereka yang dianggap terbaik dari
25 meneterinya. Pada waktu pengumuman, kabinet itu telah menjadi gabungan yang terlalu
besar, yang terdiri dari berbagai kepentingan politik dan perorangan yang bukan saja,
berbeda tapi saling berlawanan. Namun demikian, masih ada menterimenteri yang secara
potensial memang baik. Siaran mengenai pengumuman susunan kabinet merupakan juga
hal penting untuk disimak. Abdurrahman Wahid memulai pengumuman ini dengan
membaca susunan kabinet, oleh karena jelas Abdurrahman Wahid tidak dapat
melakukannya sendiri4.

B. Bidang Ekonomi
Pada januari 2000, Abdurrahman Wahid pergi ke Davos, Swiss, untuk menghadir
Forum Ekonomi Dunia, ia juga berkunjung ke Arab Saudi untuk meminta bantuan
keuangan yang lebih besar bagi kepentingan pemulihan Inonesia. Pada tanggal 24 Apil
2000, Abdurrahaman Wahid di bawah tekakan untuk meroformasi tim ekonominya harus
memecat mentri industri dan perdanggan Jusuf Kalla dari partai Golkar, dan mentri BUMN,
laksamana Sukardi. Dalam pertemuan tertutup dengan DPR, Gus Dur mengatakan bahwa
ia memecat Laksamana Sukardi karena mentrinya ini tidak mampu bekerja dengan

2 https://id.wikipedia.org/wiki/kebijakan, diunduh 15 Jun. 19


3 Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik, Jakarta, Salemba Humanika, 2012, hlm. 109-110
4 Greg Barton, Biografi Gus Dur, Yogyakarta:LKiS Yogyakarta, 2011, hlm 354-355
anggota-anggota timnya dan juga oleh karena ia merasa tidak senang dengan pejabat-
pejabat yang di angkat oleh Laksamana Sukardi5.
Namun sayang sekali, laporan media menyebutkan bahwa menurut Gusdur, baik
Jusuf Kalla maupun Laksamana ternodai oleh korupsi. Walaupun Gusdur membantah
pernah mengatakan hal ini (ketika itu rapat tertutup dan tak seorang wartawanpun hadir
untuk membenarkn cerita ini), cerita ini segera meluas. Bagi Gusdur, hal ini merupakan
sebuah kemalangan yang besar mengingat Laksamana adalah anak asuh kesayangan
Megawati dan seorang tokoh suci dalam PDI-P. Sebenarnya ia dianggap sebagai bintang
cemerlang partai oleh karena catatan karirnya yang tak tertandingi sebagai bankir
propesional dan juga reputasinya sebagai seseorang yang berintegritas tinggi dan
professional.6
Pada Januari 2000, Gus Dur berkeinginan mengirimkan uang ke aceh untuk
membantu kesejahteraan masyrakat agar mendukung menegosiasi perdamaian di Aceh
dengan berniat meminjam uang pada Bulog. Gus Dur ingin melakukan peminjaman tanpa
berhubungan dengan DPR lebih dulu karena proesesnya akan lama dan sulit. Pada awal
Mei 2000. Gus Dur mendapat kabar bahwa uang dalam jumlah 4 juta dollar AS telah hilang
dari dana cadangan Bulog. Suwondo adalah orang yang pernah menjadi tukang pijit
Soeharto dan Gus Dur yang telah mengambil uang tersebut. Suwondo mengaku bahwa ia
mengambil uang tersebut atas perinta khusus presiden. Namun Gus Dur tak pernah
memerintah Suwondo untuk mengambil uang tersebut. Dan sebagian uang tersebut dapat
diperoleh kembali walau Suwondo telah menghilang. Dalam waktu yang hampir
bersamaan, terdapat skandal lagi. Gus Dur meminta bantuan dari negeri-negeri asing untuk
melakukan investasi di Aceh. Pada bulan Februari, ia mengunjungi Brunei dan berbicara
pada Sultan Brunei yaitu.
Hassanal Bolkiah mengenai keadaan Aceh, akhirnya Sultan Hassanal Bolkiah
memberikan sumbangan pribadi sebesar dua juta dollar AS. Sultan Hassanal Bolkiah pun
menginginkan sumbangan ini untuk tidak diumumkan kepada masyrakat dan
mempercayakan kepada Gus Dur untuk mengurusnya. Kedua skandal diatas disebut
skandal Bullogoate dan skandal Bruneigate.
Kemudian banyak penasehat ekonomi Gus Dur menekankan agar ia bertindak
keras terhadap koruptor dan menghukum mereka yang terlibat. Selama ini Gus Dur enggan
untuk bertindak terlalu cepat oleh karena ia mempunyai beberapa alasan. Pertama, belum
memadainya sistem hukum di Indonesia untuk pelaksanaan hal tersebut dan bahwa
Marzuki Darusman, sebagai Jaksa Agung, juga sudah terlalu dipadati tugas. Kedua, Gus
Dur dapat dibujuk oleh para pelobi bahwa banyak dari pengusaha-pengusaha ini, walaupun
memang korup, memegang kunci bagi pemulihan ekonomi dalam jangka pendek hingga
menengah. Walaupun orang-orang ini harus diadili kemudian, bantuan mereka sangat
diperlukan saat ini untuk memutar kembali roda perekonomian. Dijelaskannya bahwa
membawa kepengadilan konglomerat Texmaco, misalnya, akan menimbulkan risiko bahwa
keseluruhan konglomerat itu akan mengalami kegagalan ekonomi.

5 Greg Barton, Biografi Gus Dur, Yogyakarta:LKiS Yogyakarta, 2011, hlm, 364
6 Greg Barton, Biografi Gus Dur, Yogyakarta:LKiS Yogyakarta, 2011, hlm, 375
Ketiga, Gus Dur berada dibawah tekanan agar ia menghentikan penuntutan
terhadap kasus-kasus korupsi yang berkaitan dengan orang-orang ini dan unsur-unsur
lainnya yang mempunyai koneksi yang erat dengan rezim yang terdahulu. Mengingat
sukarnya keadaan, ia merasa ada batas sejauh mana ia dapat mendesakkan kasuskasus
seperti itu dan sejauh mana ia dapat berkompromi dalam pemecahan riil politik, paling
tidak selama masa perahlian ini.
Ada juga satu alasan lagi mengenai kesulitan Gus Dur yang tidak dapat cepat
dipahami. Antara Gus Dur dan kebanyakkan penasehat-penasehat pentingnya terdapat
kesenjanggan budaya yang signifikan. Ia tidak yakin bahwa teori-teori ekonmi neoliberal
merupakan jawaban bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Banyak dari penasehatnya
percaya bahwa jika kekuatan pasar dihormati dan model-modelnya diterapkan dengan ketat
maka pemulihan akan terjadi. Gus Dur merasakan ragu dan khawatir atas biaya sosial dari
cara ini, yang didesakkan oleh banyak orang dalam tim ekonominya. Ia mengalami tekanan
yang sangat besar dan menghadapi harapan yang tidak mungkin dapat dipenuhinya7.
C. Bidang sosial dan budayah
Abdurrahman Wahid mempunyai daftar yang luar biasa panjangnya mengenai
masalah apa yang harus dipecahkannya. Salah satunya adalah mengenai gerakan separatis
di Papua Barat dan memutus siklus kekerasan di Aceh. Adurrahman Wahid mengadakan
pertemuan dengan pemimpin-pemimpin masyarakat aceh dalam usahanya untuk
menegosisasikan suatu penyelesaian. Dalam menghadapi tuntutan mengenai
diselenggarakannya suatu referendum, Abdurrahman Wahid menjelaskan bahwa yang ada
dalam benaknya bukanlah suatu referendum mengenai kemerdekaan melainkan bentuk-
bentuk otonomi. Pada 30 Desember Abdurrahman wahid bertemu denan pemimpin-
pemimpin masyarakat dari segenap Irian Jaya. Abdurrahman Wahidmenyatakan
penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua. Hal ini mendapat sambutan hangat dari
masyarakat Irian Jaya8.
Pada bulan maret 2000, Abdurrahman Wahid berkunjung ke Timor Timur. Di Dili
ia disambut hangat oleh Xanana Gusmao dan Jose Ramoshorta. Abdurrahman Wahid
berpidato tentang penyesalan dan kesedihannya mengenai kekerasan yang terjadi di
Timtim. Abdurrahman Wahid pun atas nama seluruh Bangsa Indonesia memohon maaf atas
kesalahan yang telah terjadi. Ketika ia berbicara mengenai perlunya Indonesia dan Timtim
untuk menjalin hubungan baik dan bekerja sama sebagai sahabat, komentar-komentarnya
diterima dengan hangat sebagai hal yang tulus. Abdurrahman Wahid juga berpidato
dihadapan para pengungsi kemudian ia berbicara dengan pemuka-pemuka agama.
terjadi di Timtim. Abdurrahman Wahid pun atas nama seluruh Bangsa Indonesia
memohon maaf atas kesalahan yang telah terjadi. Ketika ia berbicara mengenai perlunya
Indonesia dan Timtim untuk menjalin hubungan baik dan bekerja sama sebagai sahabat,
komentar-komentarnya diterima dengan hangat sebagai hal yang tulus. Abdurrahman

74 Greg Barton, Biografi Gus Dur, Yogyakarta:LKiS Yogyakarta, 2011 , hl, 377-378
8Greg Barton, Biografi Abdurrahman Wahid: The Authorized Biographi Of Abdurrahman Wahid,
Yogyakarta, Lkis, 2002, hlm, 362-363
Wahid juga berpidato dihadapan para pengungsi kemudian ia berbicara dengan pemuka-
pemuka agama.9
Pada maret 2000, pemerintahan Abdurrahman Wahid mulai melakukan negosiasi
dekan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dua bulan kemudian, pemerintah menandatangani
nota kesepahaman dengan GAM hingga awal 2001. Abdurrahman Wahid juga
mengusulkan agar TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang marxisme-leninisme
dicabut karena sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan berbangsa dan bernegara masa
kini.
Analisis Kebijakan-Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid
a) Kelebihan Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid
Dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Presiden Abdurrahman Wahid terdapat
kelebihan seperti menjunjung tinggi demokrasi dengan memperbolehkan Irian Jaya
merubah nama menjadi Papua dan pemberian otonomi khusus untuk Daerah Aceh.
Abdurrahman Wahid mereformasi pmerintahan seperti pembubaran departemen
penemerangan dan departemen sosial serta penggantian para pejabat yang diangga korup
dan tak bekerjasama dengan baik. Abdurrahman Wahid juga menjalin hubungan baik
dengan Negara lain dinegara-negara Benua Asia, Afrika, Amerika dan Eropa untuk
menunjukkan eksistensi Negara Indonesia. Abdurrahman Wahid juga fokus terhadap
perlindungan serta pengakuan terhadap kaum minoritas seperti mengeluarkan PP No. 6
Tahun 2000 megenai pemulian hak sipil menganut agama Konghucu dan menetapkan tahun
baru cina (Imlek) sebagai libur fakultatif. Abdurrahman Wahid juga mengedepankan
pluralisme dalam memerintah Negara Indonesia.
b) Kelemahan Kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid
Dari kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Presiden Abdurahman Wahid terdapat
kekurangan seperti, mencopot menteri dan pejabat sehingga menimbulkan perbedaan
pendapat, memperbolehkan bendera bintang kejora berkibar di Papua, tersandung kasus
Buloggate dan Bruneigate, serta mengeluarkan kebijakan yang konroversial seperti
pengumuman dekrit pada 23 Juli 2001, yang berisi (1) membekukan Majelis
Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat. (2) mengembalikan kedulatan
ketangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan pemilu dalam wakt satu tahun. (3) menyelamatkan gerakan reformasi
total dari unsur-unsur orde baru dengan membekukan Partai Golongan Karya sambil
menunggu keputusan Mahkama Agung, untuk itu kami memerintahkan seluruh jajaran TNI
dan Polri untuk mengamankan langkah penyelamatan NKRI dan menyerukan kepada
seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang serta menjalankan kehidupan sosial ekonomi
seperti biasa.

9Greg Barton, Biografi Abdurrahman Wahid: The Authorized Biographi Of Abdurrahman Wahid,
Yogyakarta, Lkis, 2002, hlm, 369
KESIMPULAN
1) KH. Abdurahman Wahid lahir di Denanyar Jombang , Jawa Timur ,4 Agustus 1940
dean meninggal di Jakarta ,30 Desember 2009 pada usia 69 tahun. Ia adalah tokoh
muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden RI IV periode
1999-2001 ia menggantikan Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh MPR hasil
pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh cabinet persatuan
nasional. Masa kepresidenan Abdurahman Wahid yang dimulai pada 20 Oktober
1999 dan berakhir pada siding istimewa MPR pada 2001. Tepat 23 Juli 2001,
kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarno Putri setelah mandate nya
dicabut oleh MPR. Abdurahman Wahid,mantan ketua Tanfidziyah (badan
eksekutif) Nahdlatul ulama dan pendiri partai kebangkitan bangsa(PKB) menerima
hal itu tanpa melawan dan tidak menjelekkan siapapun
2) Kebijakan-kebijakan Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Presiden Abdurrahman
Wahid yang dilakukannya adalah untuk mereformasi pemerintahan Indonesia
menjadi lebih baik dari pemerintahan Orde Baru. Dalam menjalankan kebijakan-
kebijakannya, Abdurrahman Wahid Juga tak lepas dari kontroversi. Salah satu
kontroversi yang besar adlah ketika ia mengumumkan Dekrit pada 23 Juli 2001
yang berisi (1) Membekukan MPR dan DPR. (2) Mengembalikan kedaulatan ke
tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan yang diperlukan
untuk menyelenggarakan pemilu dalam waktu satu tahun. (3) Menyelamatkan
gerakan reformasi total dari unsur-unsur Orde Baru dengan Membekukan Partai
Golongan Karya sambil menunggu keputusan MA, untuk itu memerintahkan
seluruh Jajaran TNI dan Polri untuk mengamankan langkah penyelamatan NKRI
dan menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang. Namun
Dekrit tersebut tidak mendapat dukungan, sehingga ia dilengserkan pada tanggal
23 Juli 2001 dalam Sidang Istimewa MPR dan menggantikannya dengan Megawati
Soekarno Putri.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/kebijakan, diunduh 15 Juni 19.

https://id.wikipedia.org/wiki/kebijakan, diunduh 15 Jun. 19

Said Zainal Abidin, Kebijakan Publik, Jakarta, Salemba Humanika, 2012, hlm. 109-110

Greg Barton, Biografi Gus Dur, Yogyakarta:LKiS Yogyakarta, 2011, hlm 354-355

Greg Barton, Biografi Gus Dur, Yogyakarta:LKiS Yogyakarta, 2011, hlm, 364

Greg Barton, Biografi Gus Dur, Yogyakarta:LKiS Yogyakarta, 2011, hlm, 375

4 Greg Barton, Biografi Gus Dur, Yogyakarta:LKiS Yogyakarta, 2011 , hl, 377-378

Greg Barton, Biografi Abdurrahman Wahid: The Authorized Biographi Of Abdurrahman


Wahid, Yogyakarta, Lkis, 2002, hlm, 362-363

Greg Barton, Biografi Abdurrahman Wahid: The Authorized Biographi Of Abdurrahman


Wahid, Yogyakarta, Lkis, 2002, hlm, 369

Anda mungkin juga menyukai