Anda di halaman 1dari 301

- 1493 -

LAMPIRAN IIF STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK


KETENAGALISTRIKAN DAN JENJANG
KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN BIDANG
TRANSMISI TENAGA LISTRIK

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK


KETENAGALISTRIKAN PADA PEKERJAAN PEMELIHARAAN
TRANSMISI TENAGA LISTRIK
- 1494 -

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................... - 1494 -
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... - 1497 -
1.1. Latar Belakang .................................................................. - 1497 -
1.2. Pengertian ......................................................................... - 1497 -
1.3. Penggunaan SKTTK ........................................................... - 1499 -
BAB III - 1500 -
2.1 Daftar Unit Kompetensi ..................................................... - 1500 -
2.2 Uraian Unit Kompetensi .................................................... - 1503 -
2.2.1 Membantu Pelaksanaan Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik .. -
1503 -
2.2.2 Mengkoordinir Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik ...... - 1506 -
2.2.3 Mensupervisi Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik ........ - 1510 -
2.2.4 Menetapkan Hasil Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik - 1515 -
2.2.5 Mengelola Pelaksanaan Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik ... -
1520 -
2.2.6 Melaksanakan Pemeliharaan Pondasi Dan Tiang SUTT ..... - 1526 -
2.2.7 Melaksanakan Pemeliharaan Pondasi Dan Tiang SUTET ... - 1530 -
2.2.8 Melaksanakan Pemeliharaan Konduktor Dan Aksesoris SUTT- 1534
-
2.2.9 Melaksanakan Pemeliharaan Konduktor Dan Aksesoris SUTET .... -
1538 -
2.2.10 Melaksanakan Pemeliharaan Jalur SKTT .......................... - 1542 -
2.2.11 Melaksanakan Pemeliharaan Jalur SKLT .......................... - 1546 -
2.2.12 Melaksanakan Pemeliharaan Minyak Insulasi Dan Tangki Ekspansi
......................................................................................... - 1550 -
2.2.13 Melaksanakan Pemeliharaan Cross Bounding, Sealing End Dan
Sambungan SKTT ............................................................. - 1554 -
2.2.14 Melaksanakan Pemeliharaan Cross Bounding, Sealing End Dan
Sambungan SKLT ............................................................. - 1558 -
2.2.15 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Minyak Kabel SKTT - 1562 -
2.2.16 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Minyak Kabel SKLT - 1566 -
2.2.17 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Pondasi Dan Tiang SUTT -
1570 -
2.2.18 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Pondasi Dan Tiang SUTET-
1575 -
2.2.19 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Konduktor Dan Aksesoris
SUTT................................................................................. - 1580 -
2.2.20 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Konduktor Dan Aksesoris
SUTET .............................................................................. - 1585 -
2.2.21 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Jalur SKTT .......... - 1590 -
2.2.22 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Jalur SKLT .......... - 1594 -
2.2.23 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Minyak Insulasi Dan
Tangki Ekspansi ............................................................... - 1598 -
2.2.24 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Cross Bounding, Sealing
End Dan Sambungan SKTT ............................................... - 1602 -
- 1495 -

2.2.25 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Cross Bounding, Sealing


End Dan Sambungan SKLT ............................................... - 1606 -
2.2.26 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Minyak Kabel
SKTT ................................................................................. - 1610 -
2.2.27 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Minyak Kabel
SKLT ................................................................................. - 1614 -
2.2.28 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan SUTT ...................... - 1618 -
2.2.29 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan SUTET .................... - 1621 -
2.2.30 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan SKTT ...................... - 1624 -
2.2.31 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan SKLT....................... - 1627 -
2.2.32 Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan SUTT ......... - 1630 -
2.2.33 Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan SUTET ....... - 1634 -
2.2.34 Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Saluran Kabel Tanah
Tegangan Tinggi (SKTT) ..................................................... - 1638 -
2.2.35 Menetapkan Hasil Pelaksanaan Pemeliharaan Saluran Kabel Laut
Tegangan Tinggi (SKLT) ..................................................... - 1642 -
2.2.36 Melaksanakan Pengelolaan Dan Pengembangan Metode
Pemeliharaan Jaringan Transmisi ..................................... - 1646 -
2.2.37 Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Gardu Induk ........ - 1649 -
2.2.38 Melaksanakan Pemeliharaan Kumparan, Inti Besi Dan Alat
Bantunya Pada Transformator .......................................... - 1653 -
2.2.39 Melaksanakan Pemeliharaan Media Insulasi Transformator- 1658 -
2.2.40 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Internal Transformator- 1662
-
2.2.41 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Bay Transformator.. - 1666 -
2.2.42 Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Pemutus Tenaga ... - 1670 -
2.2.43 Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Pemisah (PMS) ..... - 1674 -
2.2.44 Melaksanakan Pemeliharaan Transformator Auxilliary (CT,CVT,PT)
......................................................................................... - 1678 -
2.2.45 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Switchgear.............. - 1682 -
2.2.46 Melaksanakan Pemeliharaan Common Facility Gardu Induk- 1686 -
2.2.47 Melaksanakan Pemeliharaan SCADA/TEL ......................... - 1690 -
2.2.48 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Peralatan Gardu Induk ... -
1694 -
2.2.49 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Media Insulasi
Transformator ................................................................... - 1698 -
2.2.50 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Internal
Transformator ................................................................... - 1703 -
2.2.51 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Bay
Transformator. .................................................................. - 1707 -
2.2.52 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Peralatan Pemutus Tenaga
......................................................................................... - 1711 -
2.2.53 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Peralatan Pemisah (PMS) -
1715 -
2.2.54 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Transformator Auxilliary
(CT,CVT,PT)....................................................................... - 1719 -
2.2.55 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Switchgear- 1723 -
2.2.56 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Common Facility Gardu
- 1496 -

Induk ................................................................................ - 1727 -


2.2.57 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan SCADA/TEL......... - 1731 -
2.2.58 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan Gardu Induk ........... - 1735 -
2.2.59 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan GITET ..................... - 1738 -
2.2.60 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan GIS ......................... - 1741 -
2.2.61 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan Bay Transformator .. - 1744 -
2.2.62 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan Switchgear .............. - 1747 -
2.2.63 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan Common Facility ..... - 1750 -
2.2.64 Menetapkan Hasil pemeliharaan Gardu Induk .................. - 1754 -
2.2.65 Menetapkan Hasil pemeliharaan GITET ............................. - 1758 -
2.2.66 Menetapkan Hasil Pemeliharaan GIS ................................. - 1762 -
2.2.67 Menetapkan Hasil Pemeliharaan Common Facility ............ - 1766 -
2.2.68 Melaksanakan Pengelolaan Dan Pengembangan Metode
Pemeliharaan Gardu Induk ............................................... - 1770 -
BAB III JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN ................ - 1773 -
3.1 Pemetaan SKTTK............................................................... - 1773 -
3.2 Pengemasan Kualifikasi Jabatan ....................................... - 1779 -
3.3 Uraian Kualifikasi Jabatan ................................................ - 1781 -
3.3.1 Pelaksana Muda Pemeliharaan Transmisi ......................... - 1781 -
3.3.2 Pelaksana Madya Pemeliharaan Jaringan Transmisi ......... - 1781 -
3.3.3 Pelaksana Madya Pemeliharaan Gardu Induk ................... - 1783 -
3.3.4 Pelaksana Utama Pemeliharaan Jaringan Transmisi ......... - 1784 -
3.3.5 Pelaksana Utama Pemeliharaan Gardu Induk ................... - 1785 -
3.3.6 Analis Muda Pemeliharaan Jaringan Transmisi ................. - 1787 -
3.3.7 Analis Muda Pemeliharaan Gardu Induk ........................... - 1788 -
3.3.8 Analis Madya Pemeliharaan Jaringan Transmisi................ - 1789 -
3.3.9 Analis Madya Pemeliharaan Gardu Induk.......................... - 1790 -
3.3.10 Analis Utama Pemeliharaan Sistem Transmisi ................... - 1791 -
BAB IV PENUTUP ......................................................................... - 1793 -
- 1497 -

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era global, pasar bebas tidak hanya berlaku untuk komoditi
produk barang dan jasa saja yang akan bebas keluar dan masuk
kawasan negara Indonesia, namun termasuk juga tenaga kerja.
Kompetisi antar tenaga kerja yang akan memasuki pasar kerja akan
didasarkan pada kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh
masing-masing tenaga kerja. Bukti formal kemampuan atau kompetensi
seseorang yang sudah diakui saat ini adalah sertifikasi kompetensi.
Guna mendukung pelaksanaan sertifikasi kompetensi diperlukan sistem
standardisasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan. Untuk
mengantisipasi pasar bebas serta untuk memperkuat daya saing tenaga
kerja lokal yang akan memasuki pasar kerja di bidang transmisi, maka
perlu disusun program sertifikasi kompetensi untuk profesi di subbidang
pemeliharaan bidang transmisi tenaga listrik. Langkah awal untuk
pelaksanaan sertifikasi kompetensi adalah penyediaan standar
kompetensi yang relevan. Karena itu, standar kompetensi untuk profesi
pemeliharaan transmisi tenaga listrik perlu disusun.

1.2. Pengertian
Istilah dan Definisi:
1. Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang
selanjutnya disebut Standardisasi Kompetensi adalah proses
perumusan, penetapan, pemberlakuan, kaji ulang, penerapan, dan
standar kompetensi yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja
sama dengan pemangku kepentingan.
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang
dilanjutnya disebut SKTTK adalah aturan, pedoman, atau rumusan
suatu kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan
dan didukung sikap serta penerapannya ditempat kerja yang
mengacu pada persyaratan unjuk kerja, yang dibakukan
berdasarkan konsensus pemangku kepentingan.
3. Perumusan SKTTK adalah rangkaian kegiatan dimulai dari
pengumpulan dan pengolahan data untuk menyusun konsep
rancangan SKTTK sampai dengan tercapainya konsensus dari
pemangku kepentingan.
4. Klasifikasi Kompetensi adalah penetapan penggolongan kemampuan
tenaga teknik ketenagalistrikan menurut bidang dan subbidang
kompetensi tertentu.
5. Kualifikasi Kompetensi adalah penetapan penjenjangan kemampuan
tenaga teknik ketenagalistrikan menurut tingkat atau level dalam
jenjang kualifikasi ketenagalistrikan.
6. Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Tenaga
Teknik adalah perorangan yang berpendidikan di bidang teknik
dan/atau memiliki pengalaman kerja di bidang ketenagalistrikan.
- 1498 -

7. Asesor Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Asesor adalah


Tenaga Teknik yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan
asesmen sesuai dengan bidang yang diuji.
8. Kompetensi adalah kemampuan Tenaga Teknik atau Asesor untuk
mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja.
9. Sertifikasi Kompetensi adalah proses penilaian untuk mendapatkan
pengakuan formal terhadap Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi
Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor pada usaha
ketenagalistrikan.
10. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan formal terhadap
Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga Teknik
atau Asesor di bidang ketenagalistrikan.
11. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya
disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap
kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
12. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat
KKNI adalah kerangka penjenjangan Kualifikasi Kompetensi yang
dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman
kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai
dengan struktur pekerjaan diberbagai sector.
13. Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah kerangka penjenjangan
Kualifikasi Kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan
ketenagalistrikan berdasarkan KKNI.
14. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pemberian pengakuan formal
yang menyatakan suatu lembaga sertifikasi telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi.
15. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah badan usaha yang
melakukan usaha jasa penunjang tenaga listrik di bidang Sertifikasi
Kompetensi yang diberi hak untuk melakukan Sertifikasi Kompetensi
Tenaga Teknik atau Asesor.
16. Forum Konsensus adalah pertemuan yang membicarakan
kepentingan bersama untuk mendapatkan kesepakatan atau
permufakatan yang dicapai melalui kebulatan suara.
17. Harmonisasi adalah serangkaian kegiatan yang sistematis dalam
rangka kerja sama saling pengakuan SKTTK dengan standar
kompetensi lain baik di dalam maupun luar negeri guna mencapai
kesetaraan dan/atau pengakuan.
18. Keselamatan Ketenagalistrikan yang selanjutnya disingkat
Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah
pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat
- 1499 -

tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi


instalasi, aman bagi manusia dan mahluk hidup lainnya dari bahaya,
serta ramah lingkungan.
19. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral.
20. Kementerian Ketenagakerjaan adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
21. Instansi Teknis adalah kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian pembina sektor atau lapangan usaha yang memiliki
otoritas teknis dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di
sektor atau lapangan usaha tertentu.
22. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral.
23. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan, pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, dan
lingkungan di bidang ketenagalistrikan.

1.3. Penggunaan SKTTK


SKTTK bagi Tenaga Teknik subbidang pemeliharaan bidang
transmisi Tenaga Listrik ini digunakan oleh:
1. Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau Panitia Uji Kompetensi
Ketenagalistrikan sebagai panduan penyusunan Standar Uji
Sertifikasi Kompetensi Bagi Tenaga Teknik bidang Transmisi.
2. Lembaga Pelatihan vokasi/keterampilan atau pelatihan sebagai
penyusunan kurikulum, silabus, dan modul bagi Tenaga Teknik
bidang Transmisi.
- 1500 -

BAB III
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

2.1 Daftar Unit Kompetensi


Unit - unit kompetensi disusun berdasarkan fungsi dasar yang diperoleh
dari pemetaan SKTTK, yaitu sebagai berikut
Nomor Kode Unit
Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
1. F.43.125.00.001.1 Membantu Pelaksanaan pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik
2. F.43.125.00.002.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik
3. F.43.125.00.003.1 Mensupervisi pemeliharaan transmisi tenaga
listrik
4. F.43.125.00.004.1 Melaksanakan Penetapan Hasil Pekerjaan
pemeliharaan pemeliharaan transmisi tenaga
listrik
5. F.43.125.00.005.1 Mengelola Pelaksanaan pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik
6. F.43.125.02.006.1 Melaksanakan pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTT
7. F.43.125.02.008.1 Melaksanakan pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT
8. F.43.125.02.007.1 Melaksanakan pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTET
9. F.43.125.02.009.1 Melaksanakan pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTET
10. F.43.125.02.010.1 Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKTT
11. F.43.125.02.012.1 Melaksanakan pemeliharaan minyak insulasi
dan tangki ekspansi
12. F.43.125.02.013.1 Melaksanakan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT
13. F.43.125.02.011.1 Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKLT
14. F.43.125.02.014.1 Melaksanakan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKLT
15. F.43.125.02.015.1 Melaksanakan pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKLT
16. F.43.125.02.016.1 Melaksanakan pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT
17. F.43.125.03.037.1 Melaksanakan pemeliharaan peralatan gardu
induk
18. F.43.125.03.040.1 Melaksanakan pemeliharaan proteksi
internal transformator
19. F.43.125.03.038.1 Melaksanakan pemeliharaan kumparan, inti
besi dan alat bantunya pada transformator
20. F.43.125.03.039.1 Melaksanakan pemeliharaan media insulasi
transformator
- 1501 -

Nomor Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
21. F.43.125.03.041.1 Melaksanakan pemeliharaan proteksi bay
transformator
22. F.43.125.03.045.1 Melaksanakan pemeliharaan proteksi
switchgear
23. F.43.125.03.042.1 Melaksanakan pemeliharaan peralatan
pemutus daya
24. F.43.125.03.043.1 Melaksanakan pemeliharaan peralatan
pemisah
25. F.43.125.03.044.1 Melaksanakan pemeliharaan transformator
auxilliary
26. F.43.125.03.046.1 Melaksanakan pemeliharaan common facility
gardu induk
27. F.43.125.03.047.1 Melaksanakan pemeliharaan SCADA/TEL
28. F.43.125.02.017.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT
29. F.43.125.02.019.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT
30. F.43.125.02.018.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTET
31. F.43.125.02.020.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTET
32. F.43.125.02.021.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan Jalur
SKTT
33. F.43.125.02.023.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki ekspansi
34. F.43.125.02.024.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT
35. F.43.125.02.022.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan Jalur
SKLT
36. F.43.125.02.025.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKLT
37. F.43.125.02.026.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT
38. F.43.125.02.027.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKLT
39. F.43.125.03.048.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
peralatan gardu induk
40. F.43.125.03.050.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
proteksi internal transformator
41. F.43.125.03.049.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
media insulasi transformator
42. F.43.125.03.051.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
proteksi bay transformator
43. F.43.125.03.055.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
proteksi switchgear
- 1502 -

Nomor Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
44. F.43.125.03.052.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
peralatan pemutus daya
45. F.43.125.03.053.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
peralatan pemisah
46. F.43.125.03.054.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
transformator auxilliary
47. F.43.125.03.056.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
common facility gardu induk
48. F.43.125.03.057.1 Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
SCADA/TEL
49. F.43.125.02.028.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan SUTT
50. F.43.125.02.030.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan SKTT
51. F.43.125.02.029.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan SUTET
52. F.43.125.02.031.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan SKLT
53. F.43.125.03.058.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan GI
54. F.43.125.03.061.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan Bay
Transformator
55. F.43.125.03.060.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan GIS
56. F.43.125.03.059.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan GITET
57. F.43.125.03.062.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan
Switchgear
58. F.43.125.02.131.1 Melaksanakan analisis pemeliharaan
common facility
59. F.43.125.02.032.1 Melaksanakan Penetapan Hasil Pekerjaan
pemeliharaan SUTT
60. F.43.125.02.034.1 Melaksanakan Penetapan Hasil Pekerjaan
pemeliharaan SKTT
61. F.43.125.02.033.1 Melaksanakan Penetapan Hasil Pekerjaan
pemeliharaan SUTET
62. F.43.125.02.035.1 Melaksanakan Penetapan Hasil Pekerjaan
pemeliharaan SKLT
63. F.43.125.03.064.1 Melaksanakan Penetapan Hasil Pekerjaan
pemeliharaan GI
64. F.43.125.03.067.1 Melaksanakan Penetapan Hasil Pekerjaan
pemeliharaan common facility
65. F.43.125.03.066.1 Melaksanakan Penetapan Hasil Pekerjaan
pemeliharaan GIS
66. F.43.125.03.065.1 Melaksanakan Penetapan Hasil Pekerjaan
pemeliharaan GITET
67. F.43.125.02.036.1 Mengelola dan Mengembangkan Metode
pemeliharaan Jaringan
68. F.43.125.03.068.1 Mengelola dan Mengembangkan Metode
pemeliharaan Gardu Induk
- 1503 -

2.2 Uraian Unit Kompetensi


Uraian unit kompetensi merupakan penjelasan terhadap unit-unit
kompetensi yang ada pada daftar unit kompetensi yang mencakup Kode
Unit, Judul Unit, Deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk
kerja, batasan variabel serta panduan penilaian.

2.2.1 Membantu Pelaksanaan Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik


Kode Unit : F.43.125.00.001.1
Judul Unit : Membantu Pelaksanaan pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan prosedur
yang diperlukan untuk menyiapkan pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik dengan sesuai instruction manual
dan Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menerima 1.1. Perintah kerja pemeliharaan Transmisi
Penugasan Tenaga Listrik diterima dan dipahami
1.2. Standing Operation Procedure (SOP)
terkait penugasan dipelajari
1.3. Daftar peralatan pemeliharaan diterima
2. Menyiapkan 2.1. SOP pelaksanaan pekerjaan disiapkan
peralatan 2.2. Alat kerja, alat Keselamatan
pemeliharaan Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai daftar peralatan pemeliharaan
2.3. Status kesiapan peralatan pada daftar
peralatan pemeliharaan diisi dan
disampaikan kepada pelaksana
pemeliharaan
3. Membantu 3.1 Alat kerja, material kerja dan Alat Pelindung
Pelaksanaan Diri (APD) disiapkan/dikenakan
pemeliharaan 3.2 Instruksi dari pelaksana pemeliharaan
dilaksanakan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
- 1504 -

atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga


Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Sebelum bekerja, melaksanakan briffing atas pekerjaan
dipimpin oleh ketua tim
3.1.2. Taat azas pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP; Work
Instruction; Job Safety Analysist
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Alat komunikasi
4.1.2. Alat pelindung diri
4.1.3. Alat ukur
4.1.4. Toolkit
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.2.2. Alat bantu kerja (Tangga, Tali panjat, takel dll sesuai
kebutuhan/lokasi)

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
(tidak ada)
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Memahami SOP
3.1.2 Mengenal Alat Ukur
3.1.3 Mengenal alat kerja bantu
3.1.4 Mengenal APD
3.1.5 Mengenal bahan/material listrik ( Konduktor dan isolator)
- 1505 -

3.2 Keterampilan
3.2.1 Mampu melakukan perhitungan sederhana
3.2.2 Mampu menggunakan alat ukur
3.2.3 Memilih bahan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Menggunakan APD
4.2. Bekerja sesuai SOP
4.3. Bekerja berdasarkan perintah kerja

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1506 -

2.2.2 Mengkoordinir Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik


Kode Unit : F.43.125.00.002.1
Judul Unit : Mengkoordinir Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan,
Unit keterampilan dan sikap dalam pelaksanaan tugas
koordinasi pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan 1.1. Perintah kerja dipahami.
pelaksanaan 1.2. Prosedur/SOP pelaksanaan sesuai
perintah kerja dipahami.
1.3. Daftar nama pekerja perencana
disiapkan.
1.4. Dokumen permohonan
pemeliharaan dari pemohon
dipahami.
1.5. Milestone pelaksanaan pekerjaan
dipahami.
1.6. Bahan reverensi terkait dengan
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik sesuai dengan permintaan
spesifikasi instalasi disiapkan.
1.7. Komunikasi dan koordinasi proses
pelaksanaan kerja dengan pihak
lain yang terlibat dilaksanakan
sesuai dengan Prosedur/SOP
2. Pelaksanaan koordinasi 2.1. Pembagian tugas petugas
perencana dilakukan sesuai
dengan kompetensi.
2.2. Pemantauan pemenuhan
keselamatan ketenagalistrikan
saat pelaksanaan kerja dilakukan.
2.3. Pemantauan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan milestone
dilakukan.
2.4. Verifikasi terhadap kelengkapan
administratif maupun
kelengkapan teknis dari hasil
pemeliharaan dilakukan.
3. Mengatasi 3.1. Identifikasi permasalahan yang
permasalahan timbul dilakukan.
3.2. Pelaporan terhadap permasalahan
yang timbul dilakukan.
3.3. Pelaksanaan penyelesaian
permasalahan sesuai dengan
perintah kerja dilakukan.
- 1507 -

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


4 Membuat laporan 4.1. Hasil pelaksanaan Pemeliharaan
dikumpulkan sesuai dengan
perintah kerja..
4.2. Laporan pelaksanaan tugas
koordinasi dibuat.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi
deskripsi penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan Pemeliharaan Transmisi
Tenaga Listrik.
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020
tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Pada pembangunan dan pemasangan Transmisi Tenaga
Listrik, setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis
atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2. Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi
3.1.3. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
- 1508 -

3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik


ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan
Transmisi Tenaga Listrik
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP)
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan yang diperlukan sesuai dengan pembangunan
dan pemasangan Transmisi Tenaga Listrik yang akan
dikerjakan
4.1.2. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.3. Alat komunikasi
4.2. Perlengkapan material :
4.2.1. dokumen milestone pelaksanaan pekerjaan
4.2.2. Rambu rambu K2 di daerah kerja
4.2.3. form hasil pemeliharaan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan,
dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi
bukti/portofolio
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki
ijazah pendidikan yang terkait dengan bidang teknis
ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami SOP
3.1.2. Memahami standar pemasangan Transmisi sesuai dengan
perintah kerja
3.2. Keterampilan
3.2.1. Menerapkan Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan
3.2.2. Menerapkan Prosedur Pemasangan (SOP) Pembangkitan
Tenaga Listrik
3.2.3. Mampu membuat laporan pelaksanaan tugas koordinasi

4. Sikap Kerja Yang Diperlukan


4.1. Disiplin dalam mematuhi perintah kerja
4.2. Teliti
4.3. disiplin
- 1509 -

4.4. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja


4.5. Melaksanakan pekerjaan sesuai aturan Keselamatan
Ketenagalistrikkan (K2)
5. Aspek Penting
5.1. Memahami proses pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk kerja
5.2. Mampu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kriteria unjuk
kerja yang dipersyaratkan.
- 1510 -

2.2.3 Mensupervisi Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik


Kode Unit : F.43.125.00.003.1
Judul Unit : Mensupervisi Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan,
Unit keterampilan dan sikap dalam pelaksanaan kegiatan
supervisi pemeliharaan Transmisi Tenaga
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan 1.1. Perintah kerja dipahami.
pelaksanaan supervisi 1.2. Prosedur/SOP pelaksanaan sesuai
perintah kerja dipahami.
1.3. Dokumen timeline/milestone
pelaksanaan pekerjaan dipahami.
1.4. Komunikasi dan koordinasi proses
pelaksanaan kerja dengan pihak
lain yang terlibat dilaksanakan
sesuai dengan Prosedur/SOP.
2. Melaksanakan supervisi 2.1. Dokumen terkait permohonan
pelaksanaan pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik dari para pemilik instalasi
dikumpulkan.
2.2. Daftar personil koordinator dan
petugas perencana dibuat.
2.3. Pembagian tugas kerja personil
koordnator dan petugas perencana
dibuat sesuai dengan jenis
instalasi dan kompetensi personil.
2.4. Pengecekan berkala terhadap
kesiapan operasi peralatan dan
perlengkapan kerja secara
sampling dilakukan.
2.5. Pengecekan terhadap kesesuaian
penggunaan form hasil
pemeliharaan terhadap jenis
instalasi terpasang oleh petugas
dilakukan.
2.6. Pengecekan terhadap kondisi
dan kesiapan petugas perencana
sebelum bertugas dilakukan.
2.7. Persetujuan pelaksanaan tugas
oleh petugas perencana sesuai
dengan kondisi petugas perencana
dan Prosedur/SOP dilakukan.
2.8. Pengecekan terhadap hasil
pemeliharaan dengan dokumen
desain dilakukan.
2.9. Pengecekan terhadap pemenuhan
kelengkapan pengisian form hasil
pemeliharaan Transmisi Tenaga
- 1511 -

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


Listrik sesuai dengan
Prosedur/SOP dilakukan.
2.10. Pengecekan terhadap
pemenuhan timelines/milestone
pelaksanaan pekerjaan dilakukan.

3. Menyampaikan 3.1. Daftar rekomendasi perbaikan


rekomendasi perbaikan pelaksanaan sesuai dengan
dan menerima feedback Prosedur/SOP disusun.
3.2. Hasil pengecekan terhadap
pelaksanaan disampaikan kepada
petugas.
3.3. Feedback dari petugas koordinator
dan perencana terkait
rekomendasi perbaikan dianalisis.
4. Mengatasi 4.1. Daftar resiko permasalahan teknis
permasalahan teknis dan analisis penyelesaiannya
terkait pelaksanaan sesuai dengan Prosedur/SOP
pemeliharaan dibuat.
4.2. Penyelesaian permasalahan teknis
sesuai dengan daftar yang telah
dibuat dilaksanakan.
4.3. Daftar permasalahan yang belum
dapat terselesaikan dengan daftar
resiko permasalah sebagaimana
pada poin 4.1 dibuat.
5. Membuat laporan 5.1. Analisis pelaksanaan supervisi
supervisi dibuat.
5.2. Laporan supervisi pelaksanaan
berisi pelaksanaan rekomendasi
perbaikan pemasangan, daftar
penyelesaian permasalahan dan
daftar permasalahan yang belum
terselesaikan, serta analisis
pelaksanaan supervisi dibuat.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi
deskripsi penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pemeliharaan Transmisi
Tenaga Listrik.
- 1512 -

1.3. Pengecekan terhadap kondisi adalah pengecekan kondisi umum


secara visual maupun lisan terhadap kondisi kesehatan baik
secara jasmani maupun mental.
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020
tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Pada pembangunan dan pemasangan Transmisi Tenaga
Listrik, setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis
atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku.
3.1.2. pembangunan dan pemasangan Transmisi Tenaga Listrik
harus dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui
adanya perbedaan di antara beberapa standar yang harus
dirujuk, maka optimasi pembangunan dan pemasangan
harus diutamakan
3.1.3. Setiap perintah resmi dari atasan wajib dipatuhi
3.1.4. Kode Etik Pegawai
3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan
Transmisi Tenaga Listrik.
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pemeliharaan
- 1513 -

4.2.2. Dokumen standar Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik


yang berlaku
4.2.3. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
4.2.4. Tempat uji kompetensi

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian terkait dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja dalam menjalankan setiap kriteria unjuk kerja diujikan
ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi dengan kondisi
kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Penilaian secara umum dilakukan dengan cara uji tertulis, uji lisan
dan uji praktek/observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki
ijazah pendidikan yang terkait dengan bidang teknis
ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.2. Memahami material dan prosedur pemasangan peralatan
Transmisi Tenaga Listrik
3.1.3. Memahami manajemen resiko
3.1.4. Memahami SOP
3.1.5. Memahami standar permasangan Transmisi sesuai dengan
perinta kerja
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu untuk mengatasi permasalahan teknis
3.2.2. Mampu untuk membagi penugasan sesuai dengan
kompetensi dalam pelaksanaan supervisi
3.2.3. Mampu membuat analisis terkait perbaikan dalam
pelaksanaan pekerjaan
3.2.4. Mampu membuat laporan pelaksanaan supervisi
4. Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya
4.2. Teliti
4.3. Sikap kepemimpinan
4.4. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.5. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi.
- 1514 -

5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen


kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar
yang berlaku
- 1515 -

2.2.4 Menetapkan Hasil Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik


Kode Unit : F.43.125.00.04.1
Judul Unit : Menetapkan Hasil pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan,
Unit keterampilan dan sikap dalam pelaksanaan kegiatan
penetapan Hasil pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan 1.1. Perintah kerja dipahami.
pelaksanaan 1.2. Prosedur/SOP pelaksanaan sesuai
perintah kerja dipahami.
1.3. Dokumen program kerja
instansi/perusahaan dan
timeline/milestone pelaksanaan
pekerjaan dipahami.
1.4. Dokumen laporan form evaluasi
analisis hasil pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik dipahami.
1.5. Dokumen Laporan supervisi
pelaksanaan pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik dipahami.
1.6. Komunikasi dan koordinasi proses
pelaksanaan kerja dengan pihak
lain yang terlibat dilaksanakan
sesuai dengan Prosedur/SOP
2. Melaksanakan evaluasi 2.1. Verifikasi dan validasi terhadap
dokumen kelengkapan dokumen proses
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik sesuai dengan
Prosedur/SOP dilakukan.
2.2. Evaluasi kesesuaian standar yang
digunakan dalam proses
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik terhadap peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
2.3. Evaluasi dokumen proses
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik terhadap kesesuaian
dengan standar yang digunakan.
2.4. Evaluasi terhadap dokumen
rekomendasi perbaikan
pemasangan dilakukan.
2.5. Kesimpulan hasil evaluasi dibuat
sesuai dengan Prosedur/SOP.
- 1516 -

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


3. Menyelesaikan 3.1. Daftar potensi permasalahan dan
permasalahan analisis penyelesaian
permasalahan sesuai dengan
Prosedur/SOP terkait proses
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik dibuat.
3.2. Evaluasi terhadap laporan
supervisi perlaksanaan
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik dilakukan.
3.3. Pelaksanaan penyelesaian
permasalahan dilakukan sesuai
dengan analisis pada poin 3.1.
3.4. Daftar permasalahan yang belum
dapat diselesaikan dibuat.
4. Menjaga mutu 4.1. Pengecekan secara berkala
pemeliharaan Transmisi terhadap pemenuhan aspek
Tenaga Listrik administratif maupun aspek
teknis dalam proses pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik
dilakukan.
4.2. Pengecekan secara berkala
terhadap kebenaran hasil
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik dilakukan.
4.3. Pengecekan secara berkala
kesesuaian capaian kinerja
terhadap program kerja
instansi/perusahaan dilakukan.
4.4. Melakukan analisis dan evaluasi
terkait capaian kondisi capaian
kinerja terhadap program kerja
instansi/perusahaan dilakukan.
5. Menetapkan hasil 5.1. Dokumen Hasil pemeliharaan
penyelesaian ditetapkan.
pemeliharaan Transmisi 5.2. Surat keterangan terselesainya
Tenaga Listrik pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik sesuai standar dan
dokumen desain disampaikan
kepada pemohon.
5.3. Evaluasi dan analisis terhadap
feedback dan review dari pemohon
pemeliharaan.
5.4. Laporan evaluasi penyelesaian
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik dibuat.
- 1517 -

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi
deskripsi penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pemeliharaan Transmisi
Tenaga Listrik.
1.3. Aspek administratif adalah pemenuhan proses pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik secara administratif sesuai dengan
Prosedur/SOP perusahaan misalkan pemenuhan pembubuhan
tanda tangan pada setiap form dokumen demi mampu telusurnya
dokumen yang dibuat.
1.4. aspek teknis adalah pemenuhan persyaratan teknis proses
pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik dengan Prosedur/SOP
perusahaan misalkan peralatan uji dan ukur yang digunakan
harusnya berfungsi dengan baik sehingga hasil pengukuran dan
pengujiannya valid.
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020
tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Pada pembangunan dan pemasangan Peralatan Transmisi
Tenaga Listrik, setiap perintah dilakukan secara resmi
(tertulis atau terekam), dengan menggunakan sarana dan
prosedur yang berlaku
3.1.2. pembangunan dan pemasangan Peralatan Transmisi
Tenaga Listrik harus dilakukan secara optimal sehingga
pada saat ditemui adanya perbedaan di antara beberapa
- 1518 -

standar yang harus dirujuk, maka optimasi pembangunan


dan pemasangan harus diutamakan
3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan
Peralatan Transmisi Tenaga Listrik
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Form hasil pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
4.2.2. Form Analisis hasil pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
4.2.3. Form evaluasi analisis hasil pemeliharaan Transmisi
Tenaga Listrik
4.2.4. Dokumen standar Pemasangan Transmisi Tenaga Listrik
yang berlaku
4.2.5. Dokumen laporan supervisi pelaksanaan pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik
4.2.6. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja
atau pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan,
dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3. proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek
asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan
tempat asesmen
1.4. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi
bukti/portofolio
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan
terkait dengan bidang teknis ketenagalistrikan atau memiliki
ijazah pendidikan yang terkait dengan bidang teknis
ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan
- 1519 -

3.1.2. Memahami material dan prosedur pemasangan Peralatan


Transmisi Tenaga Listrik terkait
3.1.3. Memahami SOP
3.1.4. Memahami manajemen resiko
3.1.5. Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Peralatan Transmisi Tenaga Listrik
3.1.6. Memahami ISO 9001:2008
3.1.7. Memahami standar pemeliharaan Transmisi sesuai dengan
perintah kerja
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu mengevaluasi hasil analisis kesesuaian
pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik dengan standar
Pemasangan yang berlaku
3.2.2. Mampu membuat kesimpulan dari laporan evaluasi
analisis hasil pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
3.2.3. Mampu menyelesaikan permasalahan terkait proses
pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
3.2.4. Mampu membuat dokumen Hasil pemeliharaan
4. Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya
4.2. Teliti
4.3. Sikap kepemimpinan
4.4. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.5. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar
yang berlaku
- 1520 -

2.2.5 Mengelola Pelaksanaan Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik


Kode Unit : F.43.125.00.005.1
Judul Unit : Mengelola Pelaksanaan pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik
Deskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan,
Unit keterampilan dan sikap dalam pelaksanaan kegiatan
pengelolaan Pelaksanaan pemeliharaan Transmisi
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan 1.1. Dokumen Visi dan Misi
pelaksanaan perusahaan/instansi dipahami.
1.2. Dokumen terkait dengan
output/keluaran yang ditentukan
oleh perusahaan/instansi
1.3. Peraturan perundangan-undangan
terkait dengan proses
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik dipahami.
1.4. Dokumen terkait operasional
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik disiapkan.
1.5. Komunikasi dan koordinasi proses
pelaksanaan kerja dengan pihak
lain yang terlibat dilaksanakan
sesuai dengan Prosedur/SOP
2. Merencanakan 2.1. Program kerja tahunan disusun
pengelolaan sesuai dengan visi dan misi
perusahaan/instansi dan
keluaran yang ditentukan oleh
perusahaan/instansi.
2.2. Identifikasi jumlah sumber daya
yang dimiliki.
2.3. Identifikasi jumlah sumber daya
yang diperlukan.
2.4. Analisis kebutuhan pelaksanaan
program kerja dilakukan.
2.5. Timeline pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan program kerja
ditetapkan.
2.6. Rencana kerja dan anggaran
perusahaan ditetapkkan sesuai
dengan program kerja.
3. Melaksanakan 3.1. Program kerja
pengelolaan perusahaan/instansi
diterjemahkan dalam bentuk
Perintah kerja.
3.2. Prosedur/SOP ditetapkan secara
berkala berdasarkan standar dan
- 1521 -

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


peraturan perundang-undangan
yang berlaku
3.3. Prosedur/SOP dievaluasi secara
berkala berdasarkan standar dan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3.4. Pembagian tugas kerja untuk
melaksanakan visi dan misi
perusahaan/instansi
dilaksanakan sesuai dengan
kompetensi dari petugas.
3.5. Secara berkala melakukan
evaluasi terhadap laporan-laporan
proses pemeliharaan Transmisi
Tenaga Listrik.
3.6. Analisis sesuai dengan visi dan
misi perusahaan/instansi dan
keluaran yang ditentukan oleh
perusahaan/instansi untuk
pemberian keputusan terkait
dengan hubungan
perusahaan/instansi dengan
pihak internal maupun eksternal
dilakukan.
3.7. Secara berkala analisis kesesuaian
pemeliharaan program kerja
dengan capaian kinerja dilakukan.
4. Menyelesaikan 4.1. Daftar potensi permasalahan dan
permasalahan analisis penyelesaian
permasalahan sesuai dengan
Prosedur/SOP terkait proses
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik dibuat.
4.2. Evaluasi terhadap laporan
permasalahan yang belum
terselesaikan.
4.3. Pelaksanaan penyelesaian
permasalahan dilakukan sesuai
dengan analisis pada poin 3.1.
4.4. Daftar permasalahan yang belum
dapat diselesaikan dibuat.
4.5. Pemeliharaan dengan pihak-pihak
eksternal terkait penyelesaian
permasalahan dilakukan.
- 1522 -

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


5. Menjaga mutu 5.1. Secara berkala dilakukan evaluasi
pemeliharaan Transmisi kesesuaian antara dokumen
Tenaga Listrik pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik terhadap surat keterangan
terselesainya pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik.
5.2. Secara berkala dilakukan
pengecekan terhadap hasil
feedback dan review dari pemohon
pemeliharaan instalasi terhadap
hasil pemeliharaan Transmisi
Tenaga Listrik.
6. Evaluasi capaian 6.1. Evaluasi kesesuaian pelaksanaan
program kerja pekerjaan terhadap timeline
program kerja dilakukan.
6.2. Evaluasi terhadap kesesuaian
antara pencapaian program kerja
terhadap Visi dan Misi perusahaa
dan keluaran yang ditentukan oleh
perusahaan/instansi dilakukan.
6.3. Dokumen evaluasi disusun untuk
sebagai bahan perbaikan kinerja.
7. Membuat laporan hasil 7.1. Laporan proses pengelolaan
pengelolaan pemeliharaan Transmisi dibuat.
7.2. Laporan disampaikan sebagai
pertanggungjawaban untuk
menjalankan visi dan misi
perusahaan/instansi.

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Perintah kerja adalah lembar penugasan dengan format sesuai
dengan kebijakan masing-masing perusahaan yang berisi
deskripsi penugasan bagi petugas pelaksana.
1.2. Prosedur/SOP adalah tata cara/prosedur yang dimiliki oleh
perusahaan/lembaga dalam pelaksanaan pemeliharaan Transmisi
Tenaga Listrik.
1.3. Standar adalah standar Pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
yang berlaku.
2. Peraturan Yang Diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020
tentang Cipta Kerja
- 1523 -

2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan


usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan lainnya
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Pada pembangunan dan pemasangan Transmisi Tenaga
Listrik, setiap perintah dilakukan secara resmi (tertulis
atau terekam), dengan menggunakan sarana dan prosedur
yang berlaku
3.1.2. pembangunan dan pemasangan Transmisi harus
dilakukan secara optimal sehingga pada saat ditemui
adanya perbedaan di antara beberapa standar, baik yang
sudah baku maupun yang belum baku, maka optimasi
pembangunan dan pemasangan yang mungkin untuk
dilakukan harus diupayakan
3.1.3. Semua norma-norma umum yang tidak bertentangan
dengan Butir 3.1.1. dan 3.1.2. tetap berlaku
3.2. Standar
3.2.1. SKTTK ini merupakan standar kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan pada pembangunan dan pemasangan
Pembangkit
3.2.2. Standing Operation Procedure (SOP) sesuai dengan
perusahaan/lembaga
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Alat tulis kantor (ATK)
4.1.2. Alat komunikasi
4.1.3. Alat pelindung diri (APD)
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Dokumen Visi dan Misi perusahaan/instansi
4.2.2. Form hasil pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
4.2.3. Form Analisis hasil pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
4.2.4. Form evaluasi analisis hasil pemeliharaan Transmisi
Tenaga Listrik
4.2.5. Dokumen standar Pemasangan Transmisi Tenaga Listrik
yang berlaku
- 1524 -

4.2.6. Dokumen laporan supervisi pelaksanaan pemeliharaan


Transmisi Tenaga Listrik
4.2.7. Dokumen Standing Operation Procedure (SOP) dilokasi uji
kompetensi
4.2.8. Tempat uji kompetensi

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian
1.1. Penilaian/asesmen kompetensi ini dapat dilakukan di tempat kerja
atau pada tempat yang disimulasikan.
1.2. Peserta harus dilengkapi dengan peralatan / perlengkapan,
dokumen, bahan, serta fasilitas asesmen yang dibutuhkan
1.3. proses asesmen ditetapkan dan disepakati bersama dengan para
pihak terkait mempertimbangkan aspek aspek tujuan dan kontek
asesmen, ruang lingkup, kompetensi, persyaratan peserta , dan
tempat asesmen
1.4. Metoda asesmen yang diterapkan meliputi : test tertulis, test lisan
/ wawancara, observasi demonstrasi/praktek, verifikasi
bukti/portofolio
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Secara portofolio dapat menunjukkan bahwa pernah bekerja di
bidang ketenagalistrikan atau memiliki sertifikat pelatihan terkait
dengan bidang ketenagalistrikan atau memiliki ijazah pendidikan
yang terkait dengan bidang ketenagalistrikan.
3. Pengetahuan dan Keterampilan Yang Diperlukan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Memahami Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.2. Memahami SOP
3.1.3. Memahami regulasi terkait dengan pemeliharaan
Transmisi Tenaga Listrik
3.1.4. Memahami manajemen resiko
3.1.5. Memahami manajemen pengelolaan perusahaan/instansi
3.1.6. Memahami ISO 9001
3.1.7. Memahami Standar pemeliharaan Transmisi sesuai
dengan perintah kerja
3.2. Keterampilan
3.2.1. Mampu menerjemahkan visi dan misi
perusahaan/instansi menjadi program kerja
3.2.2. Memahami prosedur evaluasi progres pemasangan
Pembangkit
3.2.3. Mampu melakukan memberikan tugas untuk menjalankan
perintah kerja kepada petugas sesuai dengan
kompetensinya
3.2.4. Memahami ilmu pengetahuan dan teknologi bidang
mekanik, elektrik dan kontrol instrumen yang diperlukan
pada Transmisi terkait
- 1525 -

3.2.5. Mampu melakukan pengecekan untuk menjaga kualitas


mutu dari proses pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
3.2.6. Mampu melakukan kontrol dan evaluasi kinerja sesuai
dengan program kerja
3.2.7. Mampu berkoordinasi baik internal maupun eksternal
dalam menyelesaikan permasalahan terkait proses
pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
4. Sikap Kerja Yang Diperlukan
4.1. Disiplin dalam menegakkan prosedur di kelompoknya
4.2. Teliti
4.3. Jelas dan lugas dalam berkomunikasi, khususnya dalam
memberikan perintah
4.4. Melaksanakan tugas sesuai Prosedur/SOP dan perintah kerja
4.5. Berintegritas
5. Aspek Penting
5.1. Mampu melaksanakan pekerjaan dengan konsisten di tiap
elemen kompetensi.
5.2. Mampu memenuhi kriteria yang tercakup pada setiap elemen
kompetensi dengan menggunakan teknik teknik dan standar
yang berlaku
- 1526 -

2.2.6 Melaksanakan Pemeliharaan Pondasi Dan Tiang SUTT


Kode Unit : F.43.125.02.006.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT,
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT)
menyiapkan jaringan tegangan Tinggi dipelajari sesuai
pelaksanaan Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami sesuai
pondasi dan tiang Standing Operation Procedure (SOP)
SUTT. pemeliharaan SUTT.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat selesai sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar pemeliharaan
Pondasi Tiang Saluran Udara tegangan
Tinggi yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memas-tikan bahwa instruksi dapat
terlaksana sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pondasi dan tiang pemeliharaan Pondasi Tiang Saluran Udara
SUTT. tegangan Tinggi.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 data/denah lokasi untuk pemasangan
pondasi dan tiang SUTT diambil.
2.5 data lapangan rencana pemasangan
pondasi dan tiang SUTT diambil.
- 1527 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3. Memeriksa 3.1 Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar tower diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung merusak pondasi dan tata letak
pondasi dan tiang tower secara menyeluruh.
SUTT 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
target yg telah ditentukan
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan pondasi
dan tiang Saluran Udara tegangan Tinggi yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT yang
ditetapkan perusahaan.
- 1528 -

3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT.


3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat ukur, alat komunikasi
4.1.2. Peralatan bantu : theodolite, meteran, alat ukur jarak. tangga
hand line, APD, dan Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan SUTT
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Pondasi
- 1529 -

Tiang Saluran Udara tegangan Tinggi.


3.1.5 Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTT
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang
terdekat.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1530 -

2.2.7 Melaksanakan Pemeliharaan Pondasi Dan Tiang SUTET


Kode Unit : F.43.125.02.007.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan pondasi dan tiang SUTET
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan pondasi dan tiang SUTET,
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTET)
menyiapkan jaringan Ekstra Tinggi dipelajari sesuai
pelaksanaan Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami sesuai
pondasi dan tiang Standing Operation Procedure (SOP)
SUTET. pemeliharaan SUTET.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat selesai sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar pemeliharaan
Pondasi Tiang Saluran Udara Ekstra Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memas-tikan bahwa instruksi dapat
terlaksana sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pondasi dan tiang pemeliharaan Pondasi Tiang Saluran Udara
SUTET. Ekstra Tinggi.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan pondasi dan
tiang SUTET.
- 1531 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan pondasi dan tiang
SUTET.
3. Memeriksa 3.1 Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar tower diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung merusak pondasi dan tata letak
pondasi dan tiang tower secara menyeluruh.
SUTET 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
target yg telah ditentukan
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan pondasi
dan tiang Saluran Udara Ekstra Tinggi yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan pondasi dan
- 1532 -

tiang SUTET yang ditetapkan perusahaan.


3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan pondasi dan tiang SUTET
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan pondasi dan tiang SUTET.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTET.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat ukur, alat komunikasi
4.1.2. Peralatan bantu : theodolite, meteran, alat ukur jarak. tangga
hand line, APD, dan Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan pondasi dan tiang SUTET.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.3. Konduktor
3.1.1.4. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
- 1533 -

3.1.4 Jaringan SUTET


3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTET.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTET.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara Ekstra Tinggi.
3.1.5 Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTET.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTET
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang
terdekat.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1534 -

2.2.8 Melaksanakan Pemeliharaan Konduktor Dan Aksesoris SUTT


Kode Unit : F.43.125.02.008.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan konduktor dan aksesoris
SUTT.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan konduktor dan aksesoris
SUTT, sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT)
dan menyiapkan jaringan tegangan Tinggi dipelajari sesuai
pelaksanaan Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
konduktor dan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
aksesoris SUTT Procedure (SOP) pemeliharaan SUTT.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4. Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur
Organisasi Unit Kerja yang berlaku.
1.5. Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan konduktor
dan aksesoris SUTT yang ditetapkan
perusahaan.
1.6. Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
konduktor dan pemeliharaan konduktor dan aksesoris
aksesoris SUTT SUTT.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Data/denah lokasi untuk pemasangan
konduktor dan aksesoris SUTT
dikumpulkan.
- 1535 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Data lapangan pemasangan konduktor dan
aksesoris SUTT dikumpulkan.
3. Memeriksa 3.1. Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar tower diperiksa dan diperbaiki
pemeliharaan jika cenderung merusak pondasi dan tata
konduktor dan letak tower secara menyeluruh..
aksesoris SUTT 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1. Laporan penyelesaian pekerjaan dibuat
pekerjaan sesuai dengan format dan Prosedur yang
ditetapkan perusahaan
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1 Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan dan
pemasangan konduktor dan aksesoris SUTT yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2 Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
1. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
2. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
- 1536 -

3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan konduktor


dan asesoris SUTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan konduktor dan asesoris SUTT
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan konduktor dan asesoris
SUTT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan konduktor dan asesoris
SUTT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT.
3. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : cangkul, golok, sendok semen, kuas cat.
4.1.2. Peralatan bantu : theodolite, meteran, alat ukur jarak. tangga
hand line , ,APD, dan Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Konduktor sesuai ukuran
4.2.2 Konector sesuai ukuran

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2 Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan konduktor dan asesoris SUTT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
1.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. Teori Listrik Dasar
3.1.2.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.2.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.2.3. Hukum Ohm.
3.1.2.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.2.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
- 1537 -

3.1.4. Jaringan SUTT


3.1.8.1. Konstruksi jaringan SUTT.
3.1.8.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTT.
3.1.8.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara tegangan Tinggi.
3.1.5. Mekanikahantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar.
3.1.6. ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT.
4.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTT
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang
terdekat.
3.2.6 Mampu bekerja di ketinggian.
4 Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5 Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1538 -

2.2.9 Melaksanakan Pemeliharaan Konduktor Dan Aksesoris SUTET


Kode Unit : F.43.125.02.009.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan konduktor dan aksesoris
SUTET.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan konduktor dan aksesoris
SUTET, sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTET)
dan menyiapkan jaringan tegangan Ekstra Tinggi dipelajari
pelaksanaan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
konduktor dan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
aksesoris SUTET Procedure (SOP) pemeliharaan SUTET.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4. Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur
Organisasi Unit Kerja yang berlaku.
1.5. Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan konduktor
dan aksesoris SUTET yang ditetapkan
perusahaan.
1.6. Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
konduktor dan pemeliharaan konduktor dan aksesoris
aksesoris SUTET SUTET.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Data/denah lokasi untuk pemasangan
konduktor dan aksesoris SUTET
dikumpulkan.
- 1539 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Data lapangan pemasangan konduktor dan
aksesoris SUTET dikumpulkan.
3. Memeriksa 3.1. Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar tower diperiksa dan diperbaiki
pemeliharaan jika cenderung merusak pondasi dan tata
konduktor dan letak tower secara menyeluruh..
aksesoris SUTET 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1. Laporan penyelesaian pekerjaan dibuat
pekerjaan sesuai dengan format dan Prosedur yang
ditetapkan perusahaan
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan
pemasangan konduktor dan aksesoris SUTET yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2 Tegangan Ekstra Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai
antara 275 kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan konduktor
dan asesoris SUTET yang ditetapkan perusahaan.
- 1540 -

3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan konduktor dan asesoris


SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan konduktor dan asesoris
SUTET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan konduktor dan asesoris
SUTET.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTET.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : cangkul, golok, sendok semen, kuas cat.
4.1.2. Peralatan bantu : theodolite, meteran, alat ukur jarak. tangga
hand line , ,APD, dan Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1 Konduktor sesuai ukuran
4.2.2 Konector sesuai ukuran

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan konduktor dan asesoris SUTET.
2.3. Menggunakan alat pencari lokasi gangguan
2.4. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. Teori Listrik Dasar
3.1.2.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.2.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.2.3. Hukum Ohm.
3.1.2.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.2.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4. Jaringan SUTET
- 1541 -

3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTET.


3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTET.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
konduktor dan asesoris SUTET.
3.1.5. Mekanikahantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar.
3.1.6. ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.3. Peraturan K2
3.1.6.4. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTET.
4.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTET
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang
terdekat.
3.2.6 Mampu bekerja di ketinggian.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.3. Teliti.
4.4. Cermat.
4.5. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1542 -

2.2.10 Melaksanakan Pemeliharaan Jalur SKTT


Kode Unit : F.43.125.02.010.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKTT.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan Jalur SKTT sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah
menyiapkan Tinggi dipelajari sesuai Standing Operation
pelaksanaan Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
Jalur SKTT. dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan jalur
jaringan kabel tanah tinggi dan ekstra
tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKTT
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
Jalur SKTT pemeliharaan Jalur SKTT.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Data/denah lokasi untuk pemasangan
konduktor dan aksesoris SKTT
dikumpulkan.
- 1543 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Data lapangan pemasangan konduktor dan
aksesoris SKTT dikumpulkan.
3. Memeriksa 3.1 Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar jalur diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung merusak tata letak jalur tersebut
Jalur SKTT. secara menyeluruh.
3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan Jalur
SKTT (Saluran kabel tanah tegangan Tinggi) yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan Jalur SKTT
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan Jalur SKTT yang ditetapkan
- 1544 -

perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan Jalur SKTT
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Peralatan utama : alat ukur, alat komunikasi
4.1.2. Peralatan bantu : tangga hand line, APD, Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2 Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan Jalur SKTT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik
3 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik
3.1.1.3. Konduktor
3.1.1.4. Isolator
3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.1.3. Macam alat ukur listrik.
3.1.1.4. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.1.5. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. Teori Listrik Dasar
3.1.1.3. Arus bolak balik fase satu.
3.1.1.4. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.1.5. Hukum Ohm.
3.1.1.6. Hukum Kirchhoff I
3.1.1.7. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4. Jaringan saluran kabel tegangan tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT.
- 1545 -

3.1.5. Mekanika hantaran udara.


3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan..
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT..
3.1.6. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada SKTT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1546 -

2.2.11 Melaksanakan Pemeliharaan Jalur SKLT


Kode Unit : F.43.125.02.011.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKLT.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKLT sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur kabel laut tegangan
menyiapkan Tinggi dipelajari sesuai Standing Operation
pelaksanaan Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
Jalur SKLT. dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan jalur kabel
laut tegangan tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKLT
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
Jalur SKLT pemeliharaan Jalur SKLT.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Data/denah lokasi untuk pemasangan
konduktor dan aksesoris SKLT
dikumpulkan.
2.5 Data lapangan pemasangan konduktor dan
aksesoris SKLT dikumpulkan.
- 1547 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3. Memeriksa 3.1 Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar jalur diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung merusak tata letak jalur tersebut
Jalur SKLT. secara menyeluruh.
3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan Jalur
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan Jalur SKLT
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan Jalur SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan Jalur SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan Jalur SKLT.
- 1548 -

3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan Jalur SKLT


4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Peralatan utama : alat ukur, alat komunikasi
4.1.2. Peralatan bantu : tangga hand line, APD, Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan Jalur SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.1.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.1.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.1.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. Teori Listrik Dasar
3.1.1.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.1.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.1.3. Hukum Ohm.
3.1.1.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.1.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4. Jaringan saluran kabel tegangan tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKLT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKLT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKLT.
3.1.5. Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan..
- 1549 -

3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.


3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT..
3.1.6. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKLT.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKLT.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada SKLT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKLT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
5.2. Teliti.
5.3. Cermat.
5.4. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1550 -

2.2.12 Melaksanakan Pemeliharaan Minyak Insulasi Dan Tangki


Ekspansi
Kode Unit : F.43.125.02.012.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
ekspansi
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
ekspansi sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah
menyiapkan dan kabel laut tegangan Tinggi dipelajari
pelaksanaan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
minyak insulasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
dan tangki Procedure (SOP) pemeliharaan jalur
ekspansi jaringan kabel tanah dan kabel laut
tegangan tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan Jalur SKTT
dan/atau SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
minyak insulasi pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
dan tangki ekspansi
ekspansi 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
- 1551 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.4 data/denah lokasi untuk pemasangan
minyak insulasi dan tangki ekspansi
diambil.
2.5 data lapangan pemasangan minyak insulasi
dan tangki ekspansi diambil.
3. Memeriksa 3.1 kesesuaian Pemasangan komponen
pelaksanaan peralatan dengan standar/petunjuk
pemeliharaan Pemasangan.
minyak insulasi 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
dan tangki target yg telah ditentukan.
ekspansi
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki ekspansi yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi dan ekstra tinggi adalah tegangan yang
mempunyai nilai antara 35 kV sampai dengan 500 kV.
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
- 1552 -

3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan minyak insulasi
dan tangki ekspansi yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pemeliharaan minyak insulasi dan
tangki ekspansi yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pemeliharaan minyak insulasi
dan tangki ekspansi.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pemeliharaan minyak insulasi dan
tangki ekspansi.
3.2.1 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki ekspansi.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat ukur, alat komunikasi
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Isolator
4.2.2. Bending wire
4.2.3. Silicon clotch
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan Jalur SKTT dan/atau SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan yang dibutuhkan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
- 1553 -

3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan


Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT dan SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT dan SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT dan/atau SKLT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT
dan/atau SKLT.

3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT dan/atau SKLT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1554 -

2.2.13 Melaksanakan Pemeliharaan Cross Bounding, Sealing End Dan


Sambungan SKTT
Kode Unit : F.43.125.02.013.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan cross bounding, sealing end
dan sambungan SKTT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan cross bounding, sealing end
dan sambungan SKTT sesuai instruction manual dan SOP
yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah
menyiapkan dan tegangan Tinggi dipelajari sesuai
pelaksanaan Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
cross bounding, dilaksana-kan sesuai Standing Operation
sealing end dan Procedure (SOP) pemeliharaan jalur jaringan
sambungan SKTT kabel tanah tegangan tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar melaksanakan
pemeliharaan cross bounding, sealing end
dan sambungan SKTT yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
cross bounding, ekspansi
sealing end dan 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
sambungan SKTT dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
- 1555 -

2.4 data/denah lokasi untuk pengawsasan


pemasangan cross bounding, sealing end
dan sambungan SKTT diambil.
2.5 data lapangan pemasangan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT diambil.
3. Memeriksa 3.1. kesesuaian Pemasangan komponen
pelaksanaan peralatan dengan standar/petunjuk
pemeliharaan Pemasangan.
cross bounding, 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
sealing end dan target yg telah ditentukan.
sambungan SKTT

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan cross
- 1556 -

bounding, sealing end dan sambungan SKTT yang ditetapkan


perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT.
3.2.1 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : alat ukur, alat komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan
Ketenagalistrikan.
2.1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan SKTT.
2.1.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan:
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
- 1557 -

Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT.
3.2.3 Mengukur resistansi pentanahan pada SKTT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKTT.
3.2.5 Menguji sistem proteksi tekanan minyak kabel.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1558 -

2.2.14 Melaksanakan Pemeliharaan Cross Bounding, Sealing End Dan


Sambungan SKLT
Kode Unit : F.43.125.02.014.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan cross bounding, sealing end
dan sambungan SKLT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan cross bounding, sealing end
dan sambungan SKLT sesuai instruction manual dan SOP
yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel laut
menyiapkan tegangan Tinggi dipelajari sesuai Standing
pelaksanaan Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
cross bounding, dilaksana-kan sesuai Standing Operation
sealing end dan Procedure (SOP) pemeliharaan jalur jaringan
sambungan SKLT kabel laut tegangan tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar melaksanakan
pemeliharaan cross bounding, sealing end
dan sambungan SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
cross bounding, ekspansi
sealing end dan 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
sambungan SKLT dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
- 1559 -

2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah


lokasi untuk pemasangan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKLT.
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKLT.
3. Memeriksa 3.1. kesesuaian Pemasangan komponen
pelaksanaan peralatan dengan standar/petunjuk
pemeliharaan Pemasangan.
cross bounding, 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
sealing end dan target yg telah ditentukan.
sambungan SKLT

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKLT yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
- 1560 -

3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan cross


bounding, sealing end dan sambungan SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKLT.
3.2.2 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKLT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : alat ukur, alat komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan
Ketenagalistrikan.
2.1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan SKLT.
2.1.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan:
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
- 1561 -

3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan


Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKLT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKLT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKLT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKLT.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKLT.
3.2.3 Mengukur resistansi pentanahan pada SKLT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKLT.
3.2.5 Menguji sistem proteksi tekanan minyak kabel.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.4. Teliti.
4.5. Cermat.
4.6. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1562 -

2.2.15 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Minyak Kabel SKTT


Kode Unit : F.43.125.02.015.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah
menyiapkan dan kabel laut tegangan Tinggi dan Ekstra
pelaksanaan Tinggi dipelajari sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP).
proteksi minyak 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
kabel SKTT dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
proteksi minyak pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT
kabel SKTT 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan proteksi minyak
kabel SKTT.
- 1563 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan proteksi minyak kabel
SKTT.
3. Memeriksa 3.1 kesesuaian Pemasangan komponen
pelaksanaan peralatan dengan standar/petunjuk
pemeliharaan Pemasangan.
proteksi minyak 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
kabel SKTT target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
2.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT yang ditetapkan perusahaan.
- 1564 -

2.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak


kabel SKTT yang ditetapkan perusahaan.
2.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT.
2.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT.
2.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT
4. Peralatan dan Perlengkapan
3.1. Peralatan
3.1.1. Peralatan utama : alat ukur, alat komunikasi
3.1.2. Peralatan bantu : meteran, alat ukur jarak. tangga hand line
,APD, dan Alat K3
3.1.3. Tool set
3.2. Perlengkapan
3.2.1. Tali sesuai ukuran
3.2.2. Pengki sesuai ukuran
3.2.3. Cat Hitam
3.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
- 1565 -

3.1.4 Jaringan saluran kabel tegangan Tinggi


3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT.
3.1.5 Mekanikahantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan SKTT.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1566 -

2.2.16 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Minyak Kabel SKLT


Kode Unit : F.43.125.02.016.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKLT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKLT
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel laut
menyiapkan tegangan Tinggi dipelajari sesuai Standing
pelaksanaan Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
proteksi minyak dilaksana-kan sesuai Standing Operation
kabel SKLT Procedure (SOP) pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKLT.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
proteksi minyak pemeliharaan proteksi minyak kabel SKLT
kabel SKLT 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 data/denah lokasi untuk pemasangan
proteksi minyak kabel SKLT diambil.
2.5 data lapangan pemasangan proteksi
minyak kabel SKLT diambil.
- 1567 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3. Memeriksa 3.1 kesesuaian Pemasangan komponen
pelaksanaan peralatan dengan standar/petunjuk
pemeliharaan Pemasangan.
proteksi minyak 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
kabel SKLT target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKLT yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKLT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKLT yang ditetapkan perusahaan.
- 1568 -

3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pemeliharaan proteksi


minyak kabel SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKLT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKLT
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat ukur, alat komunikasi
4.1.2. Peralatan bantu : meteran, alat ukur jarak. tangga hand line
,APD, dan Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran kabel tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKLT.
- 1569 -

3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKLT.


3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKLT.
3.1.5 Mekanikahantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKLT.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan SKLT.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKLT.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1570 -

2.2.17 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Pondasi Dan Tiang SUTT


Kode Unit : F.43.125.02.017.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan
koordinasi pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT, sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT )
koordinasi jaringan saluran udara tegangan Tinggi
pemeliharaan dipelajari sesuai Standing Operation
pondasi dan tiang Procedure (SOP).
SUTT . 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan SUTT .
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar pemeliharaan
Pondasi Tiang Saluran Udara tegangan
Tinggi yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memas-tikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola koordinasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan Pondasi Tiang Saluran Udara
pondasi dan tiang tegangan Tinggi.
SUTT . 2.2 Koordinasi pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
- 1571 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTT di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi pemeliharaan
disiapkan.
3. Melaksanakan 3.1 Evaluasi koordinasi pemeliharaan pondasi
koordinasi dan tiang SUTT didiskusikan bersama
pemeliharaan pelaksana.
pondasi dan tiang 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi
SUTT koordinasi pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. Evaluasi koordinasi pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTT dilaksanakan sesuai
dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan yang berlaku.
3.4. Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT dikumpulkan
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4 Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi pondasi dan tiang SUTT dibandingkan
koordinasi pondasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian
dan tiang SUTT dan kecukupan.
4.2 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT dibandingkan
berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur
dan batasan standar yang berlaku.
4.3 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT dibandingkan
dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan pondasi dan tiang Saluran Udara tegangan Tinggi dan
Ekstra Tinggi yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
- 1572 -

kV sampai dengan 150 kV


2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTT .
3.2.4 SOP Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT .
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan koordinasi pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTT .
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK.
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
- 1573 -

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.


2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT .
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan SUTT
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara tegangan Tinggi.
3.1.5 Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT .
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT .
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTT
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang
terdekat.
3.2.6 Mampu bekerja di ketinggian.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
- 1574 -

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan
- 1575 -

2.2.18 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Pondasi Dan Tiang


SUTET
Kode Unit : F.43.125.02.018.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTET
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur koordinasi pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan pondasi dan tiang SUTET,
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTET)
evaluasi hasil kerja jaringan saluran udara tegangan Ekstra
koordinasi Tinggi dipelajari sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP).
pondasi dan tiang 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
SUTET. dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan SUTET.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar pemeliharaan
Pondasi Tiang Saluran Udara tegangan
Ekstra Tinggi yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memas-tikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
koordinasi pemeliharaan Pondasi Tiang Saluran Udara
pemeliharaan tegangan Ekstra Tinggi.
pondasi dan tiang 2.2 Koordinasi pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTET. SUTET diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
- 1576 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTET di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi koordinasi pemeliharaan pondasi
pelaksanaan dan tiang SUTET didiskusikan bersama
pemeliharaan pelaksana.
pondasi dan tiang 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi
SUTET koordinasi pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTET digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. Evaluasi koordinasi pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTET dilaksanakan sesuai
dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan yang berlaku.
3.4. Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTET dikumpulkan
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4 Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi pondasi pondasi dan tiang SUTET dibandingkan
dan tiang SUTET berdasarkan validitas, otentik, kekinian
dan kecukupan.
4.2 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTET dibandingkan
berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur
dan batasan standar yang berlaku.
4.3 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTET dibandingkan
dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan pondasi
dan tiang Saluran Udara tegangan Tinggi yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan ekstra Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai
antara 275 kV sampai dengan 500 kV
- 1577 -

2. Peraturan yang diperlukan


2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTET.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan koordinasi pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTET.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK.
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
- 1578 -

pemeliharaan pondasi dan tiang SUTET.


2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan SUTET
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTET.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTET.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara tegangan Ekstra Tinggi.
3.1.5 Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTET.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTET
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang
terdekat.
3.2.6 Mampu bekerja di ketinggian.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
- 1579 -

dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1580 -

2.2.19 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Konduktor Dan


Aksesoris SUTT
Kode Unit : F.43.125.02.019.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT .
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT , sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT )
evaluasi hasil kerja jaringan tegangan Tinggi dipelajari sesuai
koordinasi Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
konduktor dan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
aksesoris SUTT . Procedure (SOP) pemeliharaan konduktor
dan aksesoris SUTT .
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT yang
ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memas-tikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
koordinasi pemeliharaan konduktor dan aksesoris
pemeliharaan SUTT.
konduktor dan 2.2 Koordinasi pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT . aksesoris SUTT diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
- 1581 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT di tempat
kerja disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi koordinasi pemeliharaan
pelaksanaan konduktor dan aksesoris SUTT
pemeliharaan didiskusikan bersama pelaksana .
pondasi dan tiang 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi
SUTT koordinasi pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.2. Evaluasi koordinasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan yang berlaku.
3.3. Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4 Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi konduktor konduktor dan aksesoris SUTT
dan aksesoris dibandingkan berdasarkan validitas,
SUTT otentik, kekinian dan kecukupan.
4.2 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT
dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1 Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
- 1582 -

berlaku
1.2 Tegangan tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3 Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
konduktor dan asesoris SUTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan konduktor
dan asesoris SUTT .
3.2.4 SOP Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT .
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan koordinasi pemeliharaan
konduktor dan asesoris SUTT .
2. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK.
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1 Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
- 1583 -

1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara


tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2 Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan konduktor dan asesoris SUTT .
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.4. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.5. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.6. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4. Jaringan SUTT
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara tegangan Tinggi.
3.1.5. Mekanikahantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar.
3.1.6. ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT .
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT .
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTT
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang
terdekat.
3.2.6 Mampu bekerja di ketinggian.
4 Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
- 1584 -

4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5 Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1585 -

2.2.20 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Konduktor Dan


Aksesoris SUTET
Kode Unit : F.43.125.02.020.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTET.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTET, sesuai instruction manual dan SOP
yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTET)
evaluasi hasil kerja jaringan Ekstra Tinggi dipelajari sesuai
koordinasi Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
konduktor dan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
aksesoris SUTET. Procedure (SOP) pemeliharaan konduktor
dan aksesoris SUTET.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTET yang
ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memas-tikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
koordinasi pemeliharaan konduktor dan aksesoris
pemeliharaan SUTET.
konduktor dan 2.2 Koordinasi pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTET. aksesoris SUTET diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
- 1586 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTET di tempat
kerja disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi koordinasi pemeliharaan
pelaksanaan konduktor dan aksesoris SUTET
pemeliharaan didiskusikan bersama pelaksana .
pondasi dan tiang 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi
SUTET koordinasi pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTET digunakan sesuai SOP
yang ditetapkan.
3.3. Evaluasi koordinasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTET
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan yang berlaku.
3.4. Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTET
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4 Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi konduktor konduktor dan aksesoris SUTET
dan aksesoris dibandingkan berdasarkan validitas,
SUTET otentik, kekinian dan kecukupan.
4.2 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTET
dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTET
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1 Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
- 1587 -

berlaku
1.2 Tegangan ekstra tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai
antara 275 kV sampai dengan 500 kV
2 Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3 Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
konduktor dan asesoris SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan konduktor
dan asesoris SUTET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTET.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan koordinasi pemeliharaan
konduktor dan asesoris SUTET.
4 Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.2. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK.
4.2. Perlengkapan
4.2.3. Buku ceklists
4.2.4. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1 Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
- 1588 -

1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara


tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2 Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan konduktor dan asesoris SUTET.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4. Jaringan SUTET
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTET.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTET.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara tegangan Ekstra Tinggi.
3.1.5. Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar.
3.1.6. ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTET.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTET
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang
terdekat.
3.2.6 Mampu bekerja di ketinggian.
4 Sikap Kerja yang Diperlukan
4.4. Teliti.
- 1589 -

4.5. Cermat.
4.6. Disiplin.
5 Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1590 -

2.2.21 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Jalur SKTT


Kode Unit : F.43.125.02.021.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan Jalur SKTT.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur Mengkoordinir pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan Mengkoordinir pemeliharaan Jalur
SKTT sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah
menyiapkan tegangan Tinggi dipelajari sesuai Standing
pelaksanaan Operation Procedure (SOP).
Mengkoordinir 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pemeliharaan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Jalur SKTT. Procedure (SOP) pemeliharaan jalur
jaringan kabel tanah tegangan tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKTT
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mengkoordinir 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pekerjaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan koordinasi pemeliharaan Jalur SKTT.
Jalur SKTT 2.2 Koordinasi pemeliharaan Jalur SKTT
diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan Jalur
SKTT di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
- 1591 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar jalur diperiksa dan diperbaiki jika
koordinasi cenderung merusak tata letak jalur tersebut
pemeliharaan secara menyeluruh.
Jalur SKTT. 3.2 Hasil koordinasi pemeliharaan
dibandingkan dengan target yg telah
ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan Jalur
SKTT (Saluran kabel tanah tegangan Tinggi) yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan Jalur SKTT
yang ditetapkan perusahaan.
- 1592 -

3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan Jalur SKTT yang ditetapkan


perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan Jalur SKTT
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Peralatan utama : alat ukur, alat komunikasi
4.1.2. Peralatan bantu : tangga hand line, APD, Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan Jalur SKTT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.1.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.1.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.1.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4. Jaringan saluran kabel tegangan tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
- 1593 -

SKTT.
3.1.5. Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan..
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT..
3.1.6. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada SKTT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1594 -

2.2.22 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Jalur SKLT


Kode Unit : F.43.125.02.022.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan Jalur SKLT.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur koordinasi pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKLT sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel laut
menyiapkan tegangan Tinggi dipelajari sesuai Standing
pelaksanaan Operation Procedure (SOP).
koordinasi 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pemeliharaan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Jalur SKLT. Procedure (SOP) pemeliharaan jalur
jaringan kabel laut tegangan tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKLT
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mengkoordinir 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pekerjaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan koordinasi pemeliharaan Jalur SKLT.
Jalur SKLT 2.2 Koordinasi pemeliharaan Jalur SKTT
diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) koordinasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir koordinasi dipersiapkan
2.5 Rancangan koordinasi pemeliharaan Jalur
SKTT di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
- 1595 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.6 Perlengkapan kerja koordinasi
pemeliharaan disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar jalur diperiksa dan diperbaiki jika
koordinasi cenderung merusak tata letak jalur tersebut
pemeliharaan secara menyeluruh.
Jalur SKLT. 3.2 Hasil koordinasi pemeliharaan
dibandingkan dengan target yg telah
ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan Jalur
SKLT (Saluran kabel tanah tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi) yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan Jalur SKLT
yang ditetapkan perusahaan.
- 1596 -

3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan Jalur SKLT yang ditetapkan


perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan Jalur SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan Jalur SKLT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan Jalur SKLT
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Peralatan utama : alat ukur, alat komunikasi
4.1.2. Peralatan bantu : tangga hand line, APD, Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan Jalur SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.1.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.1.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.1.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4. Jaringan saluran kabel tegangan tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
- 1597 -

SKLT.
3.1.5. Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan..
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT..
3.1.6. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKLT.
4.4. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKLT.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada SKLT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKLT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1598 -

2.2.23 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Minyak Insulasi Dan


Tangki Ekspansi
Kode Unit : F.43.125.02.023.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan minyak insulasi
dan tangki ekspansi
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur koordinasi pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan minyak insulasi
dan tangki ekspansi sesuai instruction manual dan SOP
yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah
menyiapkan dan kabel laut tegangan Tinggi dan Ekstra
pelaksanaan Tinggi dipelajari sesuai Standing Operation
koordinasi Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
minyak insulasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
dan tangki Procedure (SOP) koordinasi pemeliharaan
ekspansi jalur jaringan kabel tanah dan kabel laut
tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKTT
dan/atau SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mengkoordinir 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pekerjaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
minyak insulasi ekspansi
- 1599 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
dan tangki 2.2 Evaluasi koordinasi pemeliharaan minyak
ekspansi insulasi dan tangki ekspansi didiskusikan
bersama pelaksana pemeliharaan
2.3 Evaluasi koordinasi pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki ekspansi dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan yang berlaku.
3. Membandingkan 3.1 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi minyak insulasi dan tangki ekspansi
koordinasi dibandingkan berdasarkan validitas,
pemeliharaan otentik, kekinian dan kecukupan.
minyak insulasi 3.2 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
dan tangki minyak insulasi dan tangki ekspansi
ekspansi dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
3.3 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki ekspansi
dibandingkan dengan penugasan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan minyak insulasi dan tangki ekspansi yang sesuai
dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2 Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV.
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
- 1600 -

2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi
pemeliharaan minyak insulasi dan tangki ekspansi yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki ekspansi yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan minyak insulasi dan tangki ekspansi.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki ekspansi.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan minyak insulasi dan tangki ekspansi.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan Jalur SKTT dan/atau SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik..
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan yang dibutuhkan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
- 1601 -

3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.


3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT dan/atau SKLT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT
dan/atau SKLT.

3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT dan/atau SKLT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1602 -

2.2.24 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Cross Bounding,


Sealing End Dan Sambungan SKTT
Kode Unit : F.43.125.02.024.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur koordinasi pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah
menyiapkan tegangan Tinggi dipelajari sesuai Standing
pelaksanaan Operation Procedure (SOP).
koordinasi 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pemeliharaan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
cross bounding, Procedure (SOP) pemeliharaan jalur
sealing end dan jaringan kabel tanah tegangan tinggi.
sambungan SKTT 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKTT yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan cross bounding, sealing end
cross bounding, dan sambungan SKTT
sealing end dan 2.2 Koordinasi pemeliharaan cross bounding,
sambungan SKTT sealing end dan sambungan SKTT dan atau
diidentifikasi.
- 1603 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKTT di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan cross
evaluasi bounding, sealing end dan sambungan
koordinasi SKTT didiskusikan bersama pelaksana
pemeliharaan pekerjaan.
cross bounding, 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
sealing end dan target yg telah ditentukan.
sambungan SKTT

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan SKTT
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
- 1604 -

2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan sambungan SKTT yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan koordinasi pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan sambungan SKTT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan sambungan SKTT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan
SKTT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan
Ketenagalistrikan.
2.1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan SKTT.
2.1.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan:
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
- 1605 -

3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.


3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.3. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT.
3.2.3 Mengukur resistansi pentanahan pada SKTT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKTT.
3.2.5 Menguji sistem proteksi tekanan minyak kabel.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1606 -

2.2.25 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Cross Bounding, Sealing


End Dan Sambungan SKLT
Kode Unit : F.43.125.02.025.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKLT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur koordinasi pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKLT sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel laut
menyiapkan tegangan Tinggi dipelajari sesuai Standing
pelaksanaan Operation Procedure (SOP).
koordinasi 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pemeliharaan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
cross bounding, Procedure (SOP) pemeliharaan jalur
sealing end dan jaringan kabel laut tegangan tinggi.
sambungan SKLT 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKLT yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan cross bounding, sealing end
cross bounding, dan sambungan SKLT
sealing end dan 2.2 Koordinasi pemeliharaan cross bounding,
sambungan SKLT sealing end dan sambungan SKLT dan atau
diidentifikasi.
- 1607 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKLT di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKLT
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan cross
evaluasi bounding, sealing end dan sambungan
koordinasi SKLT didiskusikan bersama pelaksana
pemeliharaan pekerjaan.
cross bounding, 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
sealing end dan target yg telah ditentukan.
sambungan SKLT

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan SKLT
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
- 1608 -

2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan sambungan SKLT yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan koordinasi pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan sambungan SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan sambungan SKLT.
3.2.3 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan
SKLT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan
Ketenagalistrikan.
2.1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan SKLT.
2.1.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan:
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.3. Konduktor
3.1.1.4. Isolator
- 1609 -

3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik


3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan KLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKLT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.3. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKLT.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKLT.
3.2.3 Mengukur resistansi pentanahan pada SKLT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKLT.
3.2.5 Menguji sistem proteksi tekanan minyak kabel.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.4. Teliti.
4.5. Cermat.
4.6. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1610 -

2.2.26 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Minyak Kabel


SKTT
Kode Unit : F.43.125.02.026.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur koordinasi pemeliharaan yang diperlukan untuk
pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah
menyiapkan tegangan Tinggi dipelajari sesuai Standing
pelaksanaan Operation Procedure (SOP).
koordinasi 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pemeliharaan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
proteksi minyak Procedure (SOP) pemeliharaan jalur
kabel SKTT jaringan kabel tanah dan kabel laut
tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKTT yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
proteksi minyak ekspansi
kabel SKTT 2.2 Koordinasi pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT dan atau diidentifikasi.
- 1611 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan proteksi
evaluasi minyak kabel SKTT didiskusikan bersama
koordinasi pelaksana .
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
proteksi minyak target yg telah ditentukan.
kabel SKTT

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
- 1612 -

2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
- 1613 -

3.1.3.3. Hukum Ohm.


3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran kabel tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT.
3.1.5 Mekanikahantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1614 -

2.2.27 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Minyak Kabel


SKLT
Kode Unit : F.43.125.02.027.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKLT
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur koordinasi pemeliharaan yang diperlukan untuk
pemeliharaan proteksi minyak kabel SKLT sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel laut
menyiapkan tegangan Tinggi dipelajari sesuai Standing
pelaksanaan Operation Procedure (SOP).
koordinasi 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pemeliharaan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
proteksi minyak Procedure (SOP) pemeliharaan jalur
kabel SKLT jaringan kabel tanah dan kabel laut
tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKLT yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
proteksi minyak ekspansi
kabel SKLT 2.2 Koordinasi pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKLT dan atau diidentifikasi.
- 1615 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKLT di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKLT
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan proteksi
evaluasi minyak kabel SKLT didiskusikan bersama
koordinasi pelaksana.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
proteksi minyak target yg telah ditentukan.
kabel SKLT

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKLT yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 150 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
- 1616 -

2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKLT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKLT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan koordinasi pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKLT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan koordinasi
pemeliharaan proteksi minyak kabel SKLT

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
- 1617 -

3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.


3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran kabel tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKLT.
3.1.5 Mekanikahantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel
TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKLT.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKLT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1618 -

2.2.28 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan SUTT


Kode Unit : F.43.125.02.028.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan SUTT .
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan SUTT sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan SUTT .
intetprestasi 1.2. Analisis pemeliharaan SUTT diidentifikasi
analisis sesuai dengan standar dan batasan yang
pemeliharaan ditetapkan.
SUTT . 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan SUTT dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. Analisis pemeliharaan SUTT diidentifikasi.
kerja analisis 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang
SUTT ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan SUTT di
tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. Analisis pemeliharaan SUTT didiskusikan
analisis bersama pelaksana .
pemeliharaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
SUTT secara pemeliharaan SUTT digunakan sesuai SOP
menyeluruh yang ditetapkan.
3.4. Analisis pemeliharaan SUTT dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan SUTT yang berlaku.
3.5. hasil analisis pemeliharaan SUTT
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.7. pekerjaan pemeliharaan SUTT dianalisis
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan SUTT
analisis dibandingkan berdasarkan validitas,
pemeliharaan otentik, kekinian dan kecukupan.
SUTT dengan 4.2. Hasil analisis pemeliharaan SUTT
kondisi lapangan. dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil analisis pemeliharaan SUTT
dibandingkan dengan penugasan.
- 1619 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan SUTT
pekerjaan dilaporkan dalam format pemeliharaan.
5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan
SUTT dicatat dalam format laporan evaluasi
pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan
SUTT yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan SUTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan SUTT .
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan SUTT .
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram
- 1620 -

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan SUTT.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan SUTT .
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1621 -

2.2.29 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan SUTET


Kode Unit : F.43.125.02.029.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan SUTET.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan SUTET sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan SUTET.
intetprestasi 1.2. analisis pemeliharaan SUTET diidentifikasi
analisis sesuai dengan standar dan batasan yang
pemeliharaan ditetapkan.
SUTET. 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan SUTET dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. analisis pemeliharaan SUTET diidentifikasi.
kerja analisis 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang
SUTET ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan SUTET di
tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisis pemeliharaan SUTET didiskusikan
analisis bersama pelaksana .
pemeliharaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
SUTET secara pemeliharaan SUTET digunakan sesuai
menyeluruh SOP yang ditetapkan.
3.4. analisis pemeliharaan SUTET dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan SUTET yang berlaku.
3.5. hasil analisis pemeliharaan SUTET
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.7. pekerjaan pemeliharaan SUTET dianalisis
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan SUTET
analisis dibandingkan berdasarkan validitas,
pemeliharaan otentik, kekinian dan kecukupan.
SUTET dengan 4.2. Hasil analisis pemeliharaan SUTET
kondisi lapangan. dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil analisis pemeliharaan SUTET
dibandingkan dengan penugasan.
- 1622 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan SUTET
pekerjaan dilaporkan dalam format pemeliharaan.
5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan
SUTET dicatat dalam format laporan
evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan
SUTET yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan SUTET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan SUTET.
Tegangan m
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
- 1623 -

4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan SUTET.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan SUTET.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.3 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.4 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1624 -

2.2.30 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan SKTT


Kode Unit : F.43.125.02.030.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan SKTT.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan SKTT sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan SKTT.
intetprestasi 1.2. analisis pemeliharaan SKTT diidentifikasi
analisis sesuai dengan standar dan batasan yang
pemeliharaan ditetapkan.
SKTT. 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan SKTT dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. analisis pemeliharaan SKTT diidentifikasi.
kerja analisis 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang
SKTT ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan SKTT di
tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. Analisis pemeliharaan SKTT didiskusikan
analisis bersama pelaksana .
pemeliharaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
SKTT secara pemeliharaan SKTT digunakan sesuai SOP
menyeluruh yang ditetapkan.
3.3. pemeliharaan SKTT dalam keadaan tidak
bertegangan.
3.4. Analisis pemeliharaan SKTT dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan SKTT yang berlaku.
3.5. Hasil analisis pemeliharaan SKTT
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil analisis pemeliharaan SKTT
3.7. Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
SKTT
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan SKTT
analisis dibandingkan berdasarkan validitas,
pemeliharaan otentik, kekinian dan kecukupan.
- 1625 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
SKTT dengan 4.2. Hasil analisis pemeliharaan SKTT
kondisi lapangan. dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil analisis pemeliharaan SKTT
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan SKTT
pekerjaan dilaporkan dalam format pemeliharaan.
5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan
SKTT dicatat dalam format laporan evaluasi
pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan
SKTT yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan SKTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan SKTT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan SKTT..
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.3. Peralatan
- 1626 -

4.1.2 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,


IK
4.4. Perlengkapan
4.2.3. Buku ceklists
4.2.4. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan SKTT.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan SKTT.
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1627 -

2.2.31 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan SKLT


Kode Unit : F.43.125.02.031.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan SKLT.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan SKLT sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan SKLT.
intetprestasi 1.2. analisis pemeliharaan SKLT diidentifikasi
analisis sesuai dengan standar dan batasan yang
pemeliharaan ditetapkan.
SKLT. 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan SKLT dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. analisis pemeliharaan SKLT diidentifikasi.
kerja analisis 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang
SKLT ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan SKLT di
tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisis pemeliharaan SKLT didiskusikan
analisis bersama pelaksana .
pemeliharaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
SKLT secara pemeliharaan SKLT digunakan sesuai SOP
menyeluruh yang ditetapkan.
3.3. analisis pemeliharaan SKLT dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan SKLT yang berlaku.
3.4. hasil analisis pemeliharaan SKLT
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.5. Hasil analisis pemeliharaan SKLT
3.6. Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan
SKLT
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan SKLT
analisis dibandingkan berdasarkan validitas,
pemeliharaan otentik, kekinian dan kecukupan.
SKLT dengan 4.2. Hasil analisis pemeliharaan SKLT
kondisi lapangan. dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
- 1628 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
4.3. Hasil analisis pemeliharaan SKLT
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan SKLT
pekerjaan dilaporkan dalam format pemeliharaan.
5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan
SKLT dicatat dalam format laporan evaluasi
pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan
SKLT yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan SKLT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan SKLT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
- 1629 -

4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan SKLT.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan SKLT.
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKLT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1630 -

2.2.32 Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan SUTT


Kode Unit : F.43.125.02.032.1
Judul Unit :Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan SUTT.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
Pengendalian dan Pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTT, Lengkap Dengan Sarana Bantunya
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pengkoordinasian pemeliharaan SUTT .
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian
pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT
SUTT, diidentifikasi sesuai dengan standar dan
batasan yang ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan
pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan SUTT
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan
Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat
pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang
SUTT ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTT di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTT .
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT
pengkoordinasian didiskusikan bersama pelaksana .
Pelaksanaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
pemeliharaan dan pengkoordinasian Pelaksanaan
SUTT secara pemeliharaan SUTT digunakan sesuai SOP
menyeluruh yang ditetapkan.
3.3. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan SUTT yang berlaku.
- 1631 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3.4. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.5. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT .
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT
pengkoordinasian dibandingkan berdasarkan validitas,
Pelaksanaan otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
SUTT dan/atau Pelaksanaan pemeliharaan SUTT
SUTET dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT
pengkoordinasian dilaporkan dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil pengendalian dan
pemeliharaan pengkoordinasian Pelaksanaan
SUTT dan/atau pemeliharaan SUTT dicatat dalam format
SUTET laporan evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
- 1632 -

2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT .
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT .
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
SUTT
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT .
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
- 1633 -

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1634 -

2.2.33 Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan SUTET


Kode Unit : F.43.125.02.033.1
Judul Unit :Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan SUTET.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
Pengendalian dan Pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTET, Lengkap Dengan Sarana Bantunya
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pengkoordinasian pemeliharaan SUTET .
Pelaksanaan 1.2. Pengendalian dan pengkoordinasian
pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
SUTET, diidentifikasi sesuai dengan standar dan
batasan yang ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan
pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. Pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan
Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat
pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang
SUTET ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTET di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTET .
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
pengkoordinasian didiskusikan bersama pelaksana .
Pelaksanaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
pemeliharaan dan pengkoordinasian Pelaksanaan
SUTET secara pemeliharaan SUTET digunakan sesuai
menyeluruh SOP yang ditetapkan.
- 1635 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan SUTET yang
berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTET .
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
pengkoordinasian dibandingkan berdasarkan validitas,
Pelaksanaan otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
SUTET Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTET
pengkoordinasian dilaporkan dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil pengendalian dan
pemeliharaan pengkoordinasian Pelaksanaan
SUTET pemeliharaan SUTET dicatat dalam format
laporan evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTET yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
- 1636 -

atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga


Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTET .
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTET.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTET .
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
- 1637 -

3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.


3.2. Keterampilan
3.2.3 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.4 Orientasi lapangan pada jaringan SUTET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.4. Teliti.
4.5. Cermat.
4.6. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1638 -

2.2.34 Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Saluran Kabel


Tanah Tegangan Tinggi (SKTT)
Kode Unit : F.43.125.02.034.1
Judul Unit :Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Saluran
Kabel Tanah Tegangan Tinggi (SKTT).
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
penetapan hasilPelaksanaan pemeliharaan Saluran Kabel
Tanah Tegangan Tinggi (SKTT), Lengkap Dengan Sarana
Bantunya sesuai standar dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pengkoordinasian pemeliharaan dan SKTT.
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian
pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
SUTT dan/atau diidentifikasi sesuai dengan standar dan
SUTET dan SKTT batasan yang ditetapkan.
/SKLT, 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan
pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan
Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat
pemeliharaan dan sesuai standar dan batasan yang
SKTT ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan dan SKTT di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan dan SKTT.
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
pengkoordinasian didiskusikan bersama pelaksana .
Pelaksanaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
pemeliharaan dan dan pengkoordinasian Pelaksanaan
SKTT secara pemeliharaan dan SKTT digunakan sesuai
menyeluruh SOP yang ditetapkan.
- 1639 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan dan SKTT yang
berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT.
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
pengkoordinasian dibandingkan berdasarkan validitas,
Pelaksanaan otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan dan 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
SKTT Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT
pengkoordinasian dilaporkan dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil a pengendalian dan
pemeliharaan dan pengkoordinasian Pelaksanaan
SKTT pemeliharaan dan SKTT dicatat dalam
format laporan evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
- 1640 -

atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga


Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan dan SKTT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.2 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan dan
SKTT
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan pengkoordinasian
- 1641 -

Pelaksanaan pemeliharaan dan SKTT.


3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan
- 1642 -

2.2.35 Menetapkan Hasil Pelaksanaan Pemeliharaan Saluran Kabel Laut


Tegangan Tinggi (SKLT)
Kode Unit : F.43.125.02.035.1
Judul Unit :Menetapkan Hasil Pelaksanaan pemeliharaan Saluran
Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT).
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
penetapan hasil Pelaksanaan pemeliharaan Saluran Kabel
Laut Tegangan Tinggi (SKLT), Lengkap Dengan Sarana
Bantunya sesuai standar dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pengkoordinasian pemeliharaan dan SKLT.
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian
pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
SUTT dan/atau diidentifikasi sesuai dengan standar dan
SUTET dan SKTT batasan yang ditetapkan.
/SKLT, 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan
pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan
Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat
pemeliharaan dan sesuai standar dan batasan yang
SKLT ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan dan SKLT di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan dan SKLT.
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
pengkoordinasian didiskusikan bersama pelaksana .
Pelaksanaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
pemeliharaan dan dan pengkoordinasian Pelaksanaan
SKLT secara pemeliharaan dan SKLT digunakan sesuai
menyeluruh SOP yang ditetapkan.
- 1643 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan dan SKLT yang
berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT.
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
pengkoordinasian dibandingkan berdasarkan validitas,
Pelaksanaan otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan dan 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
SKLT Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT
pengkoordinasian dilaporkan dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil a pengendalian dan
pemeliharaan dan pengkoordinasian Pelaksanaan
SKLT pemeliharaan dan SKLT dicatat dalam
format laporan evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
- 1644 -

atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga


Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SKLT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan dan SKLT.
- 1645 -

3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.


3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKLT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan
- 1646 -

2.2.36 Melaksanakan Pengelolaan Dan Pengembangan Metode


Pemeliharaan Jaringan Transmisi
Kode Unit : F.43.125.02.036.1
Judul Unit :Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan metode
pemeliharaan jaringan transmisi
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan
pemeliharaan pada jaringan transmisi tenaga listrik
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. pemeliharaan yang berlaku saat ini
tugas pengelolaan dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan
dan menggunakan pendekatan metode
pengembangan penyebab ketidaksesuaian pemeliharaan
metode 1.2. Hasil kajian pemeliharaan
pemeliharaan diinteprestasikan dan disusun alternatif
transmisi tenaga penanggulangan permasalahan.
listrik 1.3. Data penyebab deviasi dianalisis dan dicari
apa penyebabnya dan disusun rencana
“design” penyebab ketidaksesuaian
pemeliharaan yang baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode
pemeliharaan
disiapkan.

1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk


memastikan bahwa instruksi telah
dimengerti sesuai standar pemeliharaan
2. Menyiapkan data 2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai
dan peralatan kebijakan manajemen.
kerja analisis 2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras
transmisi untuk mengolah data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan
dimengerti penyebab permasalahannya.
3. Menggunakan data 3.1 Data lapangan dibandingkan dangan
untuk kebijakan Manajemen tentang unjuk kerja.
memecahkan 3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada
masalah dan kebijakan manajemen dipelajari dan
mengembangkan dianalisis penyebabnya.
metode 3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan
pemeliharan disimulasikan dengan beberapa metode
transmisi untuk mendapatkan metode pemeliharaan
yang paling optimum untuk dijadikan
solusi penanggulangan masalah.
3.4 Metode pemeliharaan yang baru
disampaikan kepada manajemen
- 1647 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
4. Memeriksa 4.1 Metode pemeliharaan yang baru
kesesuaian hasil dibandingkan dengan metode sebelumnya
sejauh mana efektifitas dari metode baru
ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum
sesuai dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan
perbaikan diberikan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai
dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan yang
ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
- 1648 -

4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi


4.2.3. Form analisis pemeliharaan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan
material kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisis Data, Orang, dan Benda (DOB)
3.1.4 pemeliharaan transmisi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan pemeliharaan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah
disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1649 -

2.2.37 Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Gardu Induk


Kode Unit : F.43.125.03.037.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan peralatan gardu induk.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan peralatan gardu induk,
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT)
menyiapkan jaringan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP).
peralatan gardu 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
induk . dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan peralatan
gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan gardu pemeliharaan peralatan gardu induk
induk . 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 data/denah lokasi untuk pemasangan
peralatan gardu induk diambil.
2.5 data lapangan rencana pemasangan
peralatan gardu induk diambil.
- 1650 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3. Memeriksa 3.1 kesesuaian Pemasangan komponen
pelaksanaan peralatan dengan standar/petunjuk
pemeliharaan Pemasangan.
peralatan gardu 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
induk . target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan gardu
induk yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan gardu induk yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan gardu induk.
- 1651 -

3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan gardu induk.


3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu
induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : mobil elevator, Cover protector, Mobil
crane, kaki tiga
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi Gardu Induk tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan GI dan/atau GITET.
- 1652 -

3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan


gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris GI dan/atau GITET.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1653 -

2.2.38 Melaksanakan Pemeliharaan Kumparan, Inti Besi Dan Alat


Bantunya Pada Transformator
Kode Unit : F.43.125.03.038.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan kumparan, inti besi dan alat
bantunya pada transformator.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan kumparan, inti besi dan alat
bantunya pada transformator, sesuai instruction manual
dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Transformator tegangan
menyiapkan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP).
kumparan, inti 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
besi dan alat dilaksana-kan sesuai Standing Operation
bantunya pada Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
transformator. 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
Melaksanakan pemeliharaan kumparan,
inti besi dan alat bantunya pada
transformator yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
kumparan, inti pemeliharaan kumparan, inti besi dan alat
besi dan alat bantunya pada transformator.
bantunya pada 2.2 pemeliharaan kumparan, inti besi dan alat
transformator bantunya pada transformator dan atau
diidentifikasi.
- 1654 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
kumparan, inti besi dan alat bantunya pada
transformator di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator
3. Memeriksa 3.1 pemeliharaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
kumparan, inti target yg telah ditentukan.
besi dan alat
bantunya pada
transformator
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
- 1655 -

2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.2. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan kumparan,
inti besi dan alat bantunya pada transformator yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan kumparan, inti besi dan alat
bantunya pada transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan kumparan, inti besi dan
alat bantunya pada transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan kumparan, inti besi dan alat
bantunya pada transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : mobil elevator, Cover protector, Mobil
crane, kaki tiga
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan kumparan, inti besi dan alat bantunya
pada transformator.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
- 1656 -

3.1. Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan transmisi tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kumparan, inti besi dan alat bantunya pada
transformator tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur resistansi pentanahan, winding resistan, insulasi
resistan, ratio winding, dissipasi facktor, Frequensi Respon
Analiser, dinamik resistan dll pada kumparan dan
transformator.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1657 -
- 1658 -

2.2.39 Melaksanakan Pemeliharaan Media Insulasi Transformator


Kode Unit : F.43.125.03.039.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan media insulasi
transformator.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan media insulasi
transformator pada transformator, sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Transformator tegangan
dan menyiapkan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat
pelaksanaan bantunya dipelajari sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP).
media insulasi 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
transformator. dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu
induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur
Organisasi Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu
disiapkan sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan media
insulasi transformator pada transformator
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
media insulasi pemeliharaan media insulasi
transformator. transformator pada transformator.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
- 1659 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan media insulasi
transformator.
2.5 Melaksanakan pengambilan data
lapangan rencana pemasangan media
insulasi transformator.
3. Memeriksa 3.1 instalasi diperiksa terhadap kebocoran
pelaksanaan dan kerusakan lainnya secara
pemeliharaan menyeluruh.
media insulasi 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
transformator. target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan media insulasi
transformator.pada transformator yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
- 1660 -

3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan media
insulasi transformator. pada transformator yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan media insulasi transformator
pada transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan media insulasi
transformator..
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan media insulasi
transformator.pada transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan media insulasi
transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat komunikasi, alat ukur
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. ember
4.2.2. shyeringe
4.2.3. botol kaca
4.2.4. selang Silicon
4.2.5. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan media insulasi transformator pada
transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
- 1661 -

3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.


3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kumparan, inti besi dan alat bantunya pada
transformator tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan media insulasi
transformator. pada transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut
pada media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1662 -

2.2.40 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Internal Transformator


Kode Unit : F.43.125.03.040.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan proteksi internal
transformator, sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Transformator tegangan
menyiapkan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP).
proteksi internal 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
transformator. dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan proteksi
internal transformator pada transformator
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) melaksanakan
proteksi internal pemeliharaan proteksi internal
transformator transformator.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
- 1663 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan proteksi internal
transformator.
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan proteksi internal
transformator.
3. Memeriksa 3.1 instalasi diperiksa terhadap kebocoran dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
proteksi internal target yg telah ditentukan.
transformator.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan proteksi internal
transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
- 1664 -

3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan proteksi
internal transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan proteksi internal
transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan proteksi internal
transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : …
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. ember
4.2.2. shyeringe
4.2.3. botol kaca
4.2.4. selang Silicon
4.2.5. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi internal transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
- 1665 -

3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I


3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kumparan, inti besi dan alat bantunya pada
transformator tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan media insulasi
transformator. pada transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut
pada media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengoperaikan mesin filter media insulasi.
3.2.5 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1666 -

2.2.41 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Bay Transformator


Kode Unit : F.43.125.03.041.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan proteksi bay transformator.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan proteksi bay transformator
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik Transformator tegangan
menyiapkan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP).
proteksi bay 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
transformator. dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan proteksi bay
transformator yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) melaksanakan
proteksi bay pemeliharaan proteksi internal
transformator. transformator.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan proteksi bay
transformator.
- 1667 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan proteksi bay
transformator.
3. Memeriksa 3.1 instalasi diperiksa terhadap kebocoran dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
proteksi bay target yg telah ditentukan.
transformator.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan proteksi bay
transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan proteksi bay
transformator yang ditetapkan perusahaan.
- 1668 -

3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan proteksi bay transformator


yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan proteksi bay
transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan proteksi bay transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan proteksi bay
transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : …
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. ember
4.2.2. shyeringe
4.2.3. botol kaca
4.2.4. selang Silicon
4.2.5. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi bay transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk tegangan Tinggi
- 1669 -

3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.


3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan proteksi
bay transformator tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan proteksi bay
transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut
pada media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1670 -

2.2.42 Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Pemutus Tenaga


Kode Unit : F.43.125.03.042.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan peralatan pemutus tenaga.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan peralatan pemutus tenaga,
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Pemutus Tenaga (PMT)
dan menyiapkan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat
pelaksanaan bantunya dipelajari sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP).
peralatan pemutus 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
tenaga. dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu
induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur
Organisasi Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan pemutus pemeliharaan peralatan pemutus tenaga.
tenaga (PMT) 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan peralatan
pemutus tenaga (PMT).
- 1671 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan peralatan pemutus
tenaga (PMT)..
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
peralatan pemutus target yg telah ditentukan.
tenaga (PMT).
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga (PMT) yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
- 1672 -

3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan


pemutus tenaga (PMT) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan pemutus tenaga
(PMT) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga (PMT).
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan pemutus tenaga
(PMT).
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga (PMT).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat komunikasi, alat ukur
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan pemutus tenaga (PMT).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
- 1673 -

3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I


3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kompartemen GIS. tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi gardu induk.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1674 -

2.2.43 Melaksanakan Pemeliharaan Peralatan Pemisah (PMS)


Kode Unit : F.43.125.03.043.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan peralatan pemisah (PMS),
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik pemisah (PMS) tegangan
menyiapkan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP).
peralatan pemisah 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
(PMS). dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS) yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan pemisah pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
(PMS). 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan peralatan
pemisah (PMS)..
- 1675 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan peralatan pemisah
(PMS).
3. Memeriksa 3.1 instalasi diperiksa terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
peralatan pemisah target yg telah ditentukan.
(PMS).
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS) yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
- 1676 -

pemisah (PMS) yang ditetapkan perusahaan.


3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan pemisah (PMS) yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS).
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat komunikasi, alat ukur
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
- 1677 -

Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS) tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1678 -

2.2.44 Melaksanakan Pemeliharaan Transformator Auxilliary


(CT,CVT,PT)
Kode Unit : F.43.125.03.044.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan transformator auxilliary
(CT,CVT,PT)
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan transformator auxilliary
(CT,CVT,PT), sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik transformator auxilliary
menyiapkan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat
pelaksanaan bantunya dipelajari sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP).
peralatan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
transformator dilaksana-kan sesuai Standing Operation
auxilliary. Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT)yang
ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan pemeliharaan peralatan transformator
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
auxilliary 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
(CT,CVT,PT). dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
- 1679 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).
3. Memeriksa 3.1 instalasi diperiksa terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
peralatan target yg telah ditentukan.
transformator
auxilliary
(CT,CVT,PT).
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
pemeliharaan perusahaan.
transformator 4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
auxilliary prosedur yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT). yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
- 1680 -

2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang


mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT) yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat komunikasi, alat ukur
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
- 1681 -

3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT)
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1682 -

2.2.45 Melaksanakan Pemeliharaan Proteksi Switchgear


Kode Unit : F.43.125.03.045.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan proteksi switchgear.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan proteksi switchgear, sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik instalasi switch gear
dan menyiapkan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat
pelaksanaan bantunya dipelajari sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP).
proteksi 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
switchgear dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu
induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur
Organisasi Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan proteksi
switchgear yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan proteksi pemeliharaan peralatan proteksi
switchgear. switchgear.
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan peralatan
proteksi switchgear.
- 1683 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan peralatan proteksi
switchgear.
3. Memeriksa 3.1 instalasi diperiksa terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
peralatan proteksi target yg telah ditentukan.
switchgear.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
pemeliharaan perusahaan.
peralatan proteksi 4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
switchgear. prosedur yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan
peralatan proteksi switchgear. yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
- 1684 -

proteksi switchgear yang ditetapkan perusahaan.


3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan proteksi
switchgear yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan proteksi
switchgear.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat komunikasi, alat ukur
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan proteksi switchgear.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
- 1685 -

3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan


Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk.
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
proteksi switchgear tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan proteksi
switchgear tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1686 -

2.2.46 Melaksanakan Pemeliharaan Common Facility Gardu Induk


Kode Unit : F.43.125.03.046.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan common facility gardu
induk.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan common facility gardu
induk, sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik instalasi common facility
menyiapkan gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra
pelaksanaan Tinggi dan alat bantunya dipelajari sesuai
pemeliharaan Standing Operation Procedure (SOP).
common facility 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
gardu induk dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan common
facility gardu induk yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
common facility pemeliharaan common facility gardu induk.
gardu induk. 2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan common facility
gardu induk.
- 1687 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan common facility
gardu induk.
3. Memeriksa 3.1 instalasi diperiksa terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
common facility target yg telah ditentukan.
gardu induk.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
pemeliharaan perusahaan.
common facility 4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
gardu induk. prosedur yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan
common facility gardu induk. yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
common facility gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
- 1688 -

3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan common


facility gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan common
facility gardu induk.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat komunikasi, alat ukur
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan common facility gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
- 1689 -

Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
common facility gardu induk tegangan Tinggi dan
Ekstra Tinggi..
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Menguji Kapasitas Batere.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1690 -

2.2.47 Melaksanakan Pemeliharaan SCADA/TEL


Kode Unit : F.43.125.03.047.1
Judul Unit :Melaksanakan pemeliharaan SCADA/TEL.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan SCADA/TEL, sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik instalasi switch gear
dan menyiapkan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat
pelaksanaan bantunya dipelajari sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP).
SCADA/TEL 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu
induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur
Organisasi Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan SCADA/TEL
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
SCADA/TEL pemeliharaan SCADA/TEL
2.2 Instruksi dari pelaksana pengambilan data
dilaksanakan
2.3 Alat kerja, material kerja dan APD
disiapkan/dikenakan
2.4 Melaksanakan pengambilan data/denah
lokasi untuk pemasangan SCADA/TEL.
2.5 Melaksanakan pengambilan data lapangan
rencana pemasangan SCADA/TEL.
- 1691 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
SCADA/TEL. target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pelaksanaan format dan prosedur yang ditetapkan
pemeliharaan perusahaan.
SCADA/TEL. 4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur
yang dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan pemeliharaan
SCADA/TEL yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan peralatan
- 1692 -

pemeliharaan SCADA/TEL.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : alat komunikasi, alat ukur
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Bending wire
4.2.3. Silicon clotch
4.2.4. Lap majun
4.2.5. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan SCADA/TEL.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
- 1693 -

3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan


SCADA/TEL
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan
SCADA/TEL.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1694 -

2.2.48 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Peralatan Gardu Induk


Kode Unit : F.43.125.03.048.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu
induk.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
melaksanakan pemeliharaan peralatan gardu induk,
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik peralatan gardu induk
evaluasi hasil kerja Tinggi dan Ekstra Tinggi dipelajari sesuai
koordinasi Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
peralatan gardu dilaksana-kan sesuai Standing Operation
induk. Procedure (SOP) pemeliharaan peralatan
gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar pemeliharaan
peralatan gardu induk tegangan Tinggi dan
Ekstra Tinggi yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memas-tikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
koordinasi pemeliharaan peralatan gardu induk
pemeliharaan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
peralatan gardu 2.2 Koordinasi pemeliharaan peralatan gardu
induk. induk diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
- 1695 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
peralatan gardu induk di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi koordinasi pemeliharaan
pelaksanaan peralatan gardu induk didiskusikan
pemeliharaan bersama pelaksana pekerjaan.
peralatan gardu 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi
induk koordinasi pemeliharaan peralatan gardu
induk digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. Evaluasi koordinasi pemeliharaan
peralatan gardu induk dilaksanakan sesuai
dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan yang berlaku.
3.4. Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
peralatan gardu induk dikumpulkan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan
sebelumnya.
4 Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi peralatan peralatan gardu induk dibandingkan
gardu induk berdasarkan validitas, otentik, kekinian
dan kecukupan.
4.2 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
peralatan gardu induk dibandingkan
berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur
dan batasan standar yang berlaku.
4.3 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
peralatan gardu induk dibandingkan
dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan gardu
induk yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
- 1696 -

kV sampai dengan 500 kV


2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
peralatan gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan peralatan gardu
induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan peralatan
gardu induk.
3.2.4 SOP Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan peralatan gardu
induk.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan koordinasi pemeliharaan peralatan
gardu induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
- 1697 -

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.


2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan peralatan gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi Gardu Induk
3.1.4.1. Konstruksi Instalasi Gardu Induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Instalasi Gardu Induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT dan/atau SUTET.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan Instalasi Gardu Induk.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.4. Teliti.
4.5. Cermat.
4.6. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1698 -

2.2.49 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Media Insulasi


Transformator
Kode Unit : F.43.125.03.049.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan media insulasi
transformator.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan media insulasi
transformator pada transformator, sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik peralatan gardu induk
evaluasi hasil kerja Tinggi dan Ekstra Tinggi dipelajari sesuai
koordinasi Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
media insulasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
transformator. Procedure (SOP) pemeliharaan media
insulasi transformator.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar pemeliharaan
media insulasi transformator yang
ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memas-tikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
koordinasi pemeliharaan media insulasi transformator.
pemeliharaan 2.2 Koordinasi pemeliharaan media insulasi
media insulasi transformator diidentifikasi.
transformator. 2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
- 1699 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan media
insulasi transformator di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi koordinasi pemeliharaan media
pelaksanaan insulasi transformator didiskusikan
pemeliharaan bersama pelaksana pekerjaan.
media insulasi 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi
transformator koordinasi pemeliharaan media insulasi
transformator digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. Evaluasi koordinasi pemeliharaan media
insulasi transformator dilaksanakan sesuai
dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan yang berlaku.
3.4. Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
media insulasi transformator dikumpulkan
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4 Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi media media insulasi transformator dibandingkan
insulasi berdasarkan validitas, otentik, kekinian
transformator dan kecukupan.
4.2 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
media insulasi transformator dibandingkan
berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur
dan batasan standar yang berlaku.
4.3 Hasil evaluasi koordinasi pemeliharaan
media insulasi transformator dibandingkan
dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan media insulasi
transformator pada transformator yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
- 1700 -

kV sampai dengan 500 kV


2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
media insulasi transformator pada transformator yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan media insulasi
transformator pada transformator yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan media
insulasi transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan media insulasi
transformator.pada transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan media insulasi
transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : Peralatan utama : APD, Radio komunikasi,
Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
- 1701 -

1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara


tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan media insulasi transformator pada
transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kumparan, inti besi dan alat bantunya pada
transformator tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan media insulasi
transformator. pada transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut
pada media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
- 1702 -

4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1703 -

2.2.50 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Internal


Transformator
Kode Unit : F.43.125.03.050.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan proteksi internal
transformator, sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik transformator dipelajari
menyiapkan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
koordinasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan proteksi
proteksi internal internal transformator.
transformator 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan proteksi
internal transformator yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan proteksi internal transformator
proteksi internal 2.2 Koordinasi pemeliharaan cross bounding,
transformator sealing end dan sambungan SKTT dan/atau
SKLT dan atau diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
- 1704 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan proteksi
internal transformator di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan proteksi internal
transformator
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan proteksi
evaluasi internal transformator didiskusikan
koordinasi bersama pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
proteksi internal target yg telah ditentukan.
transformator

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan proteksi internal
transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
- 1705 -

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
proteksi internal transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan proteksi internal
transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan proteksi
internal transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.4. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.5. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi internal transformator.
2.6. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
- 1706 -

3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan


Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.4. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.5. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.6. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kumparan, inti besi dan alat bantunya pada
transformator tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan media insulasi
transformator. pada transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut
pada media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengoperaikan mesin filter media insulasi.
3.2.5 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1707 -

2.2.51 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Bay


Transformator.
Kode Unit : F.43.125.03.051.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan proteksi bay
transformator.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan proteksi bay
transformator sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik transformator dipelajari
menyiapkan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
koordinasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan proteksi bay
proteksi bay transformator.
transformator 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan proteksi bay
transformator yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan proteksi bay transformator
proteksi bay 2.2 Koordinasi pemeliharaan proteksi bay
transformator transformator diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
- 1708 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan proteksi
bay transformator di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan proteksi bay
transformator
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan proteksi
evaluasi bay transformator didiskusikan bersama
koordinasi pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
proteksi bay target yg telah ditentukan.
transformator

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan proteksi bay
transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
- 1709 -

3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
proteksi bay transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan proteksi bay
transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan proteksi bay
transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan proteksi bay transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan proteksi bay
transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi bay transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.4. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.5. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.6. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
- 1710 -

3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.


3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan proteksi
bay transformator tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan proteksi bay
transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan GI dan GITET
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut
pada media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1711 -

2.2.52 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Peralatan Pemutus


Tenaga
Kode Unit : F.43.125.03.052.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga, sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari sesuai
menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
koordinasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan peralatan
peralatan pemutus pemutus tenaga.
tenaga 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar melaksanakan
pemeliharaan peralatan pemutus tenaga
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan peralatan pemutus tenaga
peralatan pemutus 2.2 Koordinasi pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga tenaga diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
- 1712 -

2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk


evaluasi pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan peralatan
evaluasi pemutus tenaga didiskusikan bersama
koordinasi pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
peralatan pemutus target yg telah ditentukan.
tenaga

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga (PMT) yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
peralatan pemutus tenaga (PMT) yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan peralatan pemutus
- 1713 -

tenaga (PMT) yang ditetapkan perusahaan.


3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga (PMT).
3.2.4 SOP Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga (PMT).
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga (PMT).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan pemutus tenaga (PMT).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
- 1714 -

kompartemen GIS. tegangan Tinggi dan Ekstra


Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi gardu induk.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1715 -

2.2.53 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Peralatan Pemisah (PMS)


Kode Unit : F.43.125.03.053.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan peralatan
Pemisah (PMS), sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari
menyiapkan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
koordinasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan peralatan
peralatan pemisah pemisah (PMS).
(PMS) 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS) yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan peralatan pemisah (PMS)
peralatan pemisah 2.2 Koordinasi pemeliharaan peralatan
(PMS) pemisah (PMS) diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
- 1716 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
peralatan pemisah (PMS) di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS)
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi peralatan pemisah (PMS) didiskusikan
koordinasi bersama pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
peralatan pemisah target yg telah ditentukan.
(PMS)

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS) yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
- 1717 -

3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
peralatan pemisah (PMS) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS).
3.2.4 SOP Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS).
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
- 1718 -

3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.


3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS) tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1719 -

2.2.54 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Transformator Auxilliary


(CT,CVT,PT)
Kode Unit : F.43.125.03.054.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT)
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT), sesuai instruction manual dan
SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari
menyiapkan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
koordinasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan
transformator transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
auxilliary 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
(CT,CVT,PT) dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT) yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan kompartemen GIS
transformator 2.2 Koordinasi pemeliharaan transformator
auxilliary auxilliary (CT,CVT,PT) diidentifikasi.
(CT,CVT,PT) 2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
- 1720 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT) di
tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT)
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi transformator auxilliary (CT,CVT,PT)
koordinasi didiskusikan bersama pelaksana
pemeliharaan pekerjaan.
transformator 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
auxilliary target yg telah ditentukan.
(CT,CVT,PT)

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT). yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
- 1721 -

3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) koordinasi pemeliharaan
peralatan transformator auxilliary (CT,CVT,PT) yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi koordinasi pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT) yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja koordinasi pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2.4 SOP Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.4. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.5. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.6. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
- 1722 -

3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I


3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT) tegangan Tinggi
dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1723 -

2.2.55 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Proteksi Switchgear


Kode Unit : F.43.125.03.055.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan proteksi
switchgear.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan proteksi
switchgear, sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari
menyiapkan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
koordinasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan proteksi
proteksi switchgear.
switchgear 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan proteksi
switchgear yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan kompartemen GIS
proteksi 2.2 Koordinasi pemeliharaan proteksi
switchgear switchgear diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan proteksi
switchgear di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
- 1724 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan proteksi switchgear
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan proteksi
evaluasi switchgear didiskusikan bersama
koordinasi pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
proteksi target yg telah ditentukan.
switchgear

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear. yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha
Penyediaan Tenaga Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang
mengatur tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
- 1725 -

proteksi switchgear yang ditetapkan perusahaan.


3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan proteksi
switchgear yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan proteksi
switchgear.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan proteksi switchgear.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk.
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
- 1726 -

3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan


proteksi switchgear tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan proteksi
switchgear tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1727 -

2.2.56 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan Common Facility Gardu


Induk
Kode Unit : F.43.125.03.056.1
Judul Unit : Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan common
facility gardu induk.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan common facility
gardu induk, sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari
menyiapkan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
koordinasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan common
common facility facility gardu induk.
gardu induk 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan common
facility gardu induk yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan kompartemen GIS
common facility 2.2 Koordinasi pemeliharaan common facility
gardu induk gardu induk diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
- 1728 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
transformator common facility gardu induk
di tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan common facility
gardu induk
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan common
evaluasi facility gardu induk didiskusikan bersama
koordinasi pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
common facility target yg telah ditentukan.
gardu induk

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk. yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
- 1729 -

2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.


3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
common facility gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan common
facility gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan common
facility gardu induk.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan common facility gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
- 1730 -

3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I


3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
common facility gardu induk tegangan Tinggi dan
Ekstra Tinggi..
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Menguji Kapasitas Batere.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1731 -

2.2.57 Mengkoordinir Pekerjaan Pemeliharaan SCADA/TEL


Kode Unit : F.43.125.03.057.1
Judul Unit :Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan SCADA/TEL.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Mengkoordinir pekerjaan pemeliharaan SCADA/TEL,
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari
menyiapkan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
koordinasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan SCADA/TEL.
SCADA/TEL 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal yang
ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan
Ketenagalistrikan dan alat bantu disiapkan
sesuai keperluan dan standar
melaksanakan pemeliharaan SCADA/TEL
yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan SCADA/TEL
SCADA/TEL 2.2 Koordinasi pemeliharaan SCADA/TEL
diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
SCADA/TEL di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
- 1732 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk
evaluasi pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS)
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi koordinasi pemeliharaan
evaluasi SCADA/TEL didiskusikan bersama
koordinasi pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
SCADA/TEL target yg telah ditentukan.

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai
prosedur yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan pemeliharaan
SCADA/TEL yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
- 1733 -

pemeliharaan SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.


3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan SCADA/TEL.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 Teori Listrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
- 1734 -

3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan


SCADA/TEL
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan
3.1.5.3. Peraturan K2
3.1.5.4. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan
SCADA/TEL.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan instalasi GI dan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1735 -

2.2.58 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan Gardu Induk


Kode Unit : F.43.125.03.058.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan Gardu Induk.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan Gardu Induk sesuai standar
dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan GI .
intetprestasi 1.2. analisis pemeliharaan GI diidentifikasi
analisis sesuai dengan standar dan batasan yang
pemeliharaan GI . ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan GI dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. analisis pemeliharaan GI diidentifikasi.
kerja analisis 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
pemeliharaan GI sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan GI di
tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisis pemeliharaan GI didiskusikan
analisis bersama pelaksana .
pemeliharaan GI 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
secara menyeluruh pemeliharaan GI digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. analisis pemeliharaan GI dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan GI yang berlaku.
3.4. hasil analisis pemeliharaan GI dikumpulkan
sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan GI dibandingkan
analisis berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan
pemeliharaan GI kecukupan.
dengan kondisi 4.2. Hasil analisis pemeliharaan GI dibandingkan
lapangan. berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur dan
batasan standar yang berlaku.
4.3. Hasil analisis pemeliharaan GI dibandingkan
dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan GI dilaporkan
pekerjaan dalam format pemeliharaan.
- 1736 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan GI
dicatat dalam format laporan evaluasi
pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan GI
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan GI yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan GI .
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan GI .

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.2 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
- 1737 -

1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan
Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan GI.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan GI .
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada konstruksi GI.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1738 -

2.2.59 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan GITET


Kode Unit : F.43.125.03.059.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan GITET.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan GITET sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan GITET.
intetprestasi 1.2. analisis pemeliharaan GITET diidentifikasi
analisis sesuai dengan standar dan batasan yang
pemeliharaan ditetapkan.
GITET. 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan GITET dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. analisis pemeliharaan GITET diidentifikasi.
kerja analisis 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang
GITET ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan GITET di
tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisis pemeliharaan GITET didiskusikan
analisis bersama pelaksana .
pemeliharaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
GITET secara pemeliharaan GITET digunakan sesuai SOP
menyeluruh yang ditetapkan.
3.4. analisis pemeliharaan GITET dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan GITET yang berlaku.
3.5. hasil analisis pemeliharaan GITET
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan GITET
analisis dibandingkan berdasarkan validitas,
pemeliharaan otentik, kekinian dan kecukupan.
GITET dengan 4.2. Hasil analisis pemeliharaan GITET
kondisi lapangan. dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil analisis pemeliharaan GITET
dibandingkan dengan penugasan.
- 1739 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan GITET
pekerjaan dilaporkan dalam format pemeliharaan.
5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan
GITET dicatat dalam format laporan
evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan
GITET yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan jo
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan usaha
Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan GITET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan GITET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan GITET.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram
- 1740 -

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan GITET.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan GITET.
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan GITET.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1741 -

2.2.60 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan GIS


Kode Unit : F.43.125.03.060.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan GIS.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan GIS sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan GIS.
intetprestasi 1.2. analisis pemeliharaan GIS diidentifikasi
analisis sesuai dengan standar dan batasan yang
pemeliharaan GIS. ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan GIS dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. analisis pemeliharaan GIS diidentifikasi.
kerja analisis 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
pemeliharaan GIS sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan GIS di
tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisis pemeliharaan GIS didiskusikan
analisis bersama pelaksana .
pemeliharaan GIS 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
secara menyeluruh pemeliharaan GIS digunakan sesuai SOP
yang ditetapkan.
3.4. analisis pemeliharaan GIS dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan GIS yang berlaku.
3.5. hasil analisis pemeliharaan GIS
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan GIS
analisis dibandingkan berdasarkan validitas,
pemeliharaan GIS otentik, kekinian dan kecukupan.
dengan kondisi 4.2. Hasil analisis pemeliharaan GIS
lapangan. dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil analisis pemeliharaan GIS
dibandingkan dengan penugasan.
- 1742 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan GIS dilaporkan
pekerjaan dalam format pemeliharaan.
5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan GIS
dicatat dalam format laporan evaluasi
pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan GIS
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7. Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan GIS yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian GIS yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan GIS.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan GIS.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram
- 1743 -

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan GIS.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan GIS.
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan GIS.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan GIS.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1744 -

2.2.61 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan Bay Transformator


Kode Unit : F.43.125.03.061.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan bay transformator.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan bay transformator sesuai
standar dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan bay transformator.
intetprestasi 1.2. analisis pemeliharaan bay transformator
analisis diidentifikasi sesuai dengan standar dan
pemeliharaan bay batasan yang ditetapkan.
transformator. 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan bay transformator dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. analisis pemeliharaan bay transformator
kerja analisis diidentifikasi.
pemeliharaan bay 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
transformator sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan bay
transformator di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisis pemeliharaan bay transformator
analisis didiskusikan bersama pelaksana .
pemeliharaan bay 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
transformator pemeliharaan bay transformator digunakan
secara menyeluruh sesuai SOP yang ditetapkan.
3.4. analisis pemeliharaan bay transformator
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan bay transformator
yang berlaku.
3.5. hasil analisis pemeliharaan bay
transformator dikumpulkan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan
sebelumnya.
3.7. pekerjaan pemeliharaan bay transformator
dianalisis
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan bay
analisis transformator dibandingkan berdasarkan
pemeliharaan bay validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.
- 1745 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
transformator 4.2. Hasil analisis pemeliharaan bay
dengan kondisi transformator dibandingkan berdasarkan
lapangan. hasil ukur sesuai prosedur dan batasan
standar yang berlaku.
4.3. Hasil analisis pemeliharaan bay
transformator dibandingkan dengan
penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan bay
analisis transformator dilaporkan dalam format
pemeliharaan bay pemeliharaan.
transformator 5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan bay
transformator dicatat dalam format laporan
evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan
bay transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan bay transformator yang ditetapkan
perusahaan.
- 1746 -

3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi


yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan bay
transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan bay transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan SUTT
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan bay
transformator.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1747 -

2.2.62 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan Switchgear


Kode Unit : F.43.125.03.062.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan switchgear.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan switchgear sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan bay switchgear.
intetprestasi 1.2. analisis pemeliharaan switchgear
analisis diidentifikasi sesuai dengan standar dan
pemeliharaan batasan yang ditetapkan.
switchgear. 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan switchgear dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. analisis pemeliharaan switchgear
kerja analisis diidentifikasi.
pemeliharaan 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
switchgear. sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan
switchgear di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisis pemeliharaan switchgear
analisis didiskusikan bersama pelaksana .
pemeliharaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
switchgear secara pemeliharaan switchgear digunakan sesuai
menyeluruh SOP yang ditetapkan.
3.4. analisis pemeliharaan switchgear
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan switchgear yang
berlaku.
3.5. hasil analisis pemeliharaan switchgear
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.7. pekerjaan pemeliharaan switchgear
dianalisis
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan switchgear
analisis dibandingkan berdasarkan validitas,
pemeliharaan otentik, kekinian dan kecukupan.
- 1748 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
switchgear dengan 4.2. Hasil analisis pemeliharaan switchgear
kondisi lapangan. dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil analisis pemeliharaan switchgear
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan switchgear
analisis dilaporkan dalam format pemeliharaan.
pemeliharaan 5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan
switchgear switchgear dicatat dalam format laporan
evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan
switchgear yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan switchgear yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan switchgear.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan switchgear.
- 1749 -

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan SUTT.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan switchgear.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi
dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.
- 1750 -

2.2.63 Melaksanakan Analisis Pemeliharaan Common Facility


Kode Unit : F.43.125.02.131.1
Judul Unit :Melaksanakan analisis pemeliharaan common facility.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisis pemeliharaan common facility sesuai
standar dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi koordinasi
dan membuat pemeliharaan common facility.
intetprestasi 1.2. analisis pemeliharaan common facility
analisis diidentifikasi sesuai dengan standar dan
pemeliharaan batasan yang ditetapkan.
common facility. 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisis
pemeliharaan common facility dipelajari.
2. Menyusun rencana 2.1. analisis pemeliharaan common facility
kerja analisis diidentifikasi.
pemeliharaan 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
common facility sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan analisis pemeliharaan common
facility di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisis pemeliharaan common facility
analisis didiskusikan bersama pelaksana .
pemeliharaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisis
common facility pemeliharaan common facility digunakan
secara menyeluruh sesuai SOP yang ditetapkan.
3.4. analisis pemeliharaan common facility
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan common facility
yang berlaku.
3.5. hasil analisis pemeliharaan common facility
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.7. pekerjaan pemeliharaan common facility
dianalisis
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisis pemeliharaan common facility
analisis dibandingkan berdasarkan validitas,
otentik, kekinian dan kecukupan.
- 1751 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
pemeliharaan 4.2. Hasil analisis pemeliharaan common facility
common facility. dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil analisis pemeliharaan common facility
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisis pemeliharaan common facility
analisis dilaporkan dalam format pemeliharaan.
pemeliharaan 5.2. Perbedaan hasil analisis pemeliharaan
common facility common facility dicatat dalam format
laporan evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisis pemeliharaan
common facility yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisis pemeliharaan common facility yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian instalasi gardu induk
yang ditetapkan perusahaan.
- 1752 -

3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisis pemeliharaan common


facility.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisis pemeliharaan common facility.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk koordinasi
pemeliharaan common facility.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja analisis pemeliharaan common
facility.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan gardu induk.
3.2.2 Orientasi lapangan pada gardu induk.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1753 -
- 1754 -

2.2.64 Menetapkan Hasil pemeliharaan Gardu Induk


Kode Unit : F.43.125.03.064.1
Judul Unit :Menetapkan hasil pemeliharaan Gardu Induk.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
penetapan hasil Pelaksanaan pemeliharaan Gardu Induk,
Lengkap Dengan Sarana Bantunya sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pengkoordinasian pemeliharaan GI .
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian
pemeliharaan GI , Pelaksanaan pemeliharaan GI diidentifikasi
sesuai dengan standar dan batasan yang
ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan
pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GI dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan GI
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan
Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat
pemeliharaan GI sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GI di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GI
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan GI didiskusikan
pengkoordinasian bersama pelaksana .
Pelaksanaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
pemeliharaan GI dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GI digunakan sesuai SOP
yang ditetapkan.
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GI
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan GI yang berlaku.
- 1755 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GI
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan GI
pengkoordinasian dibandingkan berdasarkan validitas,
Pelaksanaan otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan GI 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GI
dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GI
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan GI dilaporkan
pengkoordinasian dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil pengendalian dan
pemeliharaan GI pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GI dicatat dalam format
laporan evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GI yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
- 1756 -

2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GI yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan GI yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GI .
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GI .
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan GI.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan GI .
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan GI.
- 1757 -

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1758 -

2.2.65 Menetapkan Hasil pemeliharaan GITET


Kode Unit : F.43.125.03.065.1
Judul Unit :Menetapkan Hasil pemeliharaan GITET.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
penetapan hasil Pelaksanaan pemeliharaan GITET,
Lengkap Dengan Sarana Bantunya sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pengkoordinasian pemeliharaan GITET.
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian
pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan GITET
GITET, diidentifikasi sesuai dengan standar dan
batasan yang ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan
pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GITET
dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan GITET
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan
Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat
pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang
GITET ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GITET di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GITET
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan GITET
pengkoordinasian didiskusikan bersama pelaksana .
Pelaksanaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
pemeliharaan dan pengkoordinasian Pelaksanaan
GITET pemeliharaan GITET digunakan sesuai SOP
yang ditetapkan.
- 1759 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GITET
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan GITET yang
berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GITET
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan GITET
pengkoordinasian dibandingkan berdasarkan validitas,
Pelaksanaan otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
GITET Pelaksanaan pemeliharaan GITET
dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GITET
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan GITET
pengkoordinasian dilaporkan dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil pengendalian dan
pemeliharaan pengkoordinasian Pelaksanaan
GITET pemeliharaan GITET dicatat dalam format
laporan evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GITET yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
- 1760 -

2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa


penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GITET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan GITET yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GITET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GITET.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.3. Buku ceklists
4.2.4. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
GITET.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GITET.
3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
- 1761 -

3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan GI.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan GI.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1762 -

2.2.66 Menetapkan Hasil Pemeliharaan GIS


Kode Unit : F.43.125.03.066.1
Judul Unit :Menetapkan Hasil pemeliharaan GIS.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
penetapan hasil Pelaksanaan pemeliharaan GIS, Lengkap
Dengan Sarana Bantunya sesuai standar dan batasan
yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
pengkoordinasian GIS.
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian
pemeliharaan GIS, Pelaksanaan pemeliharaan GIS diidentifikasi
sesuai dengan standar dan batasan yang
ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GIS dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan GIS diidentifikasi.
dan 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan
pengkoordinasian pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat sesuai
Pelaksanaan standar dan batasan yang ditetapkan.
pemeliharaan GIS 2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GIS di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
GIS
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan GIS didiskusikan
pengkoordinasian bersama pelaksana .
Pelaksanaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan
pemeliharaan GIS pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
GIS digunakan sesuai SOP yang ditetapkan.
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GIS dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan GIS yang berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GIS dikumpulkan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
sebelumnya.
- 1763 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan GIS dibandingkan
pengkoordinasian berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan
Pelaksanaan kecukupan.
pemeliharaan GIS 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GIS dibandingkan
berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur dan
batasan standar yang berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GIS dibandingkan
dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan GIS dilaporkan
pengkoordinasian dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil a pengendalian dan
pemeliharaan GIS pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
GIS dicatat dalam format laporan evaluasi
pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GIS yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
- 1764 -

3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan GIS yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GIS.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan GIS.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan GIS
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan GIS.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.3 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.4 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
- 1765 -

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
- 1766 -

2.2.67 Menetapkan Hasil Pemeliharaan Common Facility


Kode Unit : F.43.125.03.067.1
Judul Unit :Menetapkan hasil pemeliharaan common facility.
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
penetapan hasil Pelaksanaan pemeliharaan common
facility, Lengkap Dengan Sarana Bantunya sesuai standar
dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pengkoordinasian pemeliharaan common facility.
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian
pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan common facility
common facility, diidentifikasi sesuai dengan standar dan
batasan yang ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan
pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan common facility
dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan common facility
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan
Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat
pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang
common facility ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
2.4. Rancangan pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan common facility di tempat
kerja disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan common facility
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan common facility
pengkoordinasian didiskusikan bersama pelaksana .
Pelaksanaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian
pemeliharaan dan pengkoordinasian Pelaksanaan
common facility pemeliharaan common facility digunakan
sesuai SOP yang ditetapkan.
- 1767 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan common facility
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan common facility
yang berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan common facility
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan common facility
pengkoordinasian dibandingkan berdasarkan validitas,
Pelaksanaan otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
common facility Pelaksanaan pemeliharaan common facility
dibandingkan berdasarkan hasil ukur
sesuai prosedur dan batasan standar yang
berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan common facility
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan common facility
pengkoordinasian dilaporkan dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil pengendalian dan
pemeliharaan pengkoordinasian Pelaksanaan
common facility pemeliharaan common facility dicatat
dalam format laporan evaluasi
pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan common facility yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
- 1768 -

2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa


penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan common facility yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan common facility.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan common facility.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan.
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
common facility.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan common facility.
- 1769 -

3.1.2. Ilmu Bahan Listrik.


3.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1770 -

2.2.68 Melaksanakan Pengelolaan Dan Pengembangan Metode


Pemeliharaan Gardu Induk
Kode Unit : F.43.125.03.068.1
Judul Unit :Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan dan
pemeliharaan Gardu Induk
Deskripsi Unit :Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan
pemeliharaan pada Gardu Induk sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. pemeliharaan yang berlaku saat ini
tugas pengelolaan dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan
dan menggunakan pendekatan metode
pengembangan penyebab ketidaksesuaian pemeliharaan
metode 1.2. Hasil kajian pemeliharaan
pemeliharaan diinteprestasikan dan disusun alternatif
Gardu Induk penanggulangan permasalahan.
1.3. Data penyebab deviasi dianalisis dan dicari
apa penyebabnya dan disusun rencana
“design” penyebab ketidaksesuaian
pemeliharaan yang baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode
pemeliharaan
disiapkan.

1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk


memastikan bahwa instruksi telah
dimengerti sesuai standar pemeliharaan
2. Menyiapkan data 2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai
dan peralatan kebijakan manajemen.
kerja analisis 2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras
Gardu Induk untuk mengolah data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan
dimengerti penyebab permasalahannya.
3. Menggunakan data 3.1 Data lapangan dibandingkan dangan
untuk kebijakan Manajemen tentang unjuk kerja.
memecahkan 3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada
masalah dan kebijakan manajemen dipelajari dan
mengembangkan dianalisis penyebabnya.
metode 3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan
pemeliharan disimulasikan dengan beberapa metode
Gardu Induk untuk mendapatkan metode pemeliharaan
yang paling optimum untuk dijadikan
solusi penanggulangan masalah.
3.4 Metode pemeliharaan yang baru
disampaikan kepada manajemen
- 1771 -

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
4. Memeriksa 4.1 Metode pemeliharaan yang baru
kesesuaian hasil dibandingkan dengan metode sebelumnya
sejauh mana efektifitas dari metode baru
ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum
sesuai dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan
perbaikan diberikan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai
dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
jo Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
usaha Penyediaan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan
atas PP Nomor 14 Tahun 2012 Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga
Listrik
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa
penunjang Tenaga Listrik
2.4 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
2.5 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
2.6 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral yang mengatur
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.7 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan yang
ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
- 1772 -

4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi


4.2.3. Form analisis pemeliharaan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan
material kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan
3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisis Data, Orang, dan Benda (DOB)
3.1.4 pemeliharaan transmisi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan pemeliharaan
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah
disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
- 1773 -

BAB III
JENJANG KUALIFIKASI KETENAGALISTRIKAN

3.1 Pemetaan SKTTK


Pemetaan SKTTK pada pedoman ini dikhususkan untuk subbidang
pemeliharaan bidang Transmisi Tenaga Listrik. Berikut ini adalah
Pemetaan SKTTK untuk subbidang pemeliharaan Bidang Transmisi
Tenaga Listrik:

Tujuan
Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama
Menyediakan Melaksanakan Melaksanakan Membantu
Listrik Yang pemeliharaan pemeliharaan Pelaksanaan
Aman, Andal Instalasi Transmisi pemeliharaan
dan Ramah Tenaga Listrik Tenaga Listrik Transmisi Tenaga
Lingkungan Listrik
Mengkoordinir
pemeliharaan
Transmisi Tenaga
Listrik
Mensupervisi
pemeliharaan
Transmisi Tenaga
Listrik
Menetapkan Hasil
pemeliharaan
Transmisi Tenaga
Listrik
Mengelola Pelaksanaan
pemeliharaan
Transmisi Tenaga
Listrik
Melaksanakan
pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTT
Melaksanakan
pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTET
Melaksanakan
pemeliharaan
konduktor dan
aksesoris SUTT
Melaksanakan
pemeliharaan
konduktor dan
aksesoris SUTET
- 1774 -

Tujuan
Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama
Melaksanakan
pemeliharaan Jalur
SKTT.
Melaksanakan
pemeliharaan Jalur
SKLT.
Melaksanakan
pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki
ekspansi
Melaksanakan
pemeliharaan cross
bounding, sealing end
dan sambungan SKTT
Melaksanakan
pemeliharaan cross
bounding, sealing end
dan sambungan SKLT
Melaksanakan
pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT
Melaksanakan
pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKLT
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTT
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTET
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan
konduktor dan
aksesoris SUTT .
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan
konduktor dan
aksesoris SUTET.
Mengkoordinir
pekerjaan
- 1775 -

Tujuan
Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama
pemeliharaan Jalur
SKTT.
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan Jalur
SKLT.
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki
ekspansi
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan cross
bounding, sealing end
dan sambungan SKTT
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan cross
bounding, sealing end
dan sambungan SKLT
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKLT
Melaksanakan analisis
pemeliharaan SUTT
Melaksanakan analisis
pemeliharaan SUTET
Melaksanakan analisis
pemeliharaan SKTT.
Melaksanakan analisis
pemeliharaan SKLT.
Menetapkan
Pelaksanaan
pemeliharaan SUTT,
Lengkap Dengan
Sarana Bantunya
Menetapkan
Pelaksanaan
pemeliharaan SUTET,
- 1776 -

Tujuan
Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama
Lengkap Dengan
Sarana Bantunya

Menetapkan
Pelaksanaan
pemeliharaan Saluran
Kabel Tanah Tegangan
Tinggi (SKTT), Lengkap
Dengan Sarana
Bantunya
Menetapkan
Pelaksanaan
pemeliharaan Saluran
Kabel Laut Tegangan
Tinggi (SKLT), Lengkap
Dengan Sarana
Bantunya
Melaksanakan
pengelolaan dan
pengembangan metode
pemeliharaan jaringan
transmisi
Melaksanakan
pemeliharaan peralatan
gardu induk.
Melaksanakan
pemeliharaan
kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada
transformator.
Melaksanakan
pemeliharaan media
insulasi transformator
Melaksanakan
pemeliharaan proteksi
internal transformator.
Melaksanakan
pemeliharaan proteksi
bay transformator
Melaksanakan
pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga.
Melaksanakan
pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS).
- 1777 -

Tujuan
Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama
Melaksanakan
pemeliharaan
transformator auxilliary
(CT,CVT,PT)
Melaksanakan
pemeliharaan proteksi
switchgear
Melaksanakan
pemeliharaan common
facility gardu induk.
Melaksanakan
pemeliharaan
SCADA/TEL
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan peralatan
gardu induk.
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan media
insulasi transformator.
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan proteksi
internal transformator.
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan proteksi
bay transformator.
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS)
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan
transformator auxilliary
(CT,CVT,PT)

Mengkoordinir
pekerjaan
- 1778 -

Tujuan
Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama
pemeliharaan proteksi
switchgear

Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan common
facility gardu induk.
Mengkoordinir
pekerjaan
pemeliharaan
SCADA/TEL.
Melaksanakan analisis
pemeliharaan GI .
Melaksanakan analisis
pemeliharaan GITET.
Melaksanakan analisis
pemeliharaan GIS
Melaksanakan analisis
pemeliharaan bay
transformator.
Melaksanakan analisis
pemeliharaan
switchgear.
Melaksanakan analisis
pemeliharaan common
facility.
Menetapkan
pemeliharaan GI
Menetapkan
pemeliharaan GITET
Menetapkan
pemeliharaan GIS.
Menetapkan
pemeliharaan common
facility.
Menetapkan
pemeliharaan GI
Menetapkan
pemeliharaan GITET
Menetapkan
pemeliharaan GIS.
Menetapkan
pemeliharaan common
facility.
- 1779 -

Tujuan
Fungsi Kunci Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama
Melaksanakan
pengelolaan dan
pengembangan metode
pemeliharaan Gardu
Induk

3.2 Pengemasan Kualifikasi Jabatan


Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017
tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan,
pengemasan okupasi jabatan pada subbidang pemeliharaan bidang
transmisi ketenagalistrikan ketenagalistrikan dikualifikasikan menjadi 9
(sembilan) jenjang kualifikasi, yaitu:
1. Pelaksana Muda,
2. Pelaksana Madya,
3. Pelaksana Utama,
4. Teknisi/analis Muda
5. Teknisi/analis Madya
6. Teknisi/analis Utama
7. Ahli Muda
8. Ahli Madya
9. Ahli Utama

Bidang Subbidang No Standar Kompetensi

Kualifikasi Kode Kemungkinan


KKNI Kualifikasi Jabatan
Jabatan
Transmisi 1 Jenjang 1 F.43.125.0 Pelaksana Muda
pemeliharaan 1.KUALIFI pemeliharaan
KASI.1.TR Transmisi Tenaga
ATEL Listrik
2 Jenjang 2 F.43.125.0 Pelaksana Madya
1.KUALIFI pemeliharaan
KASI.2.TR SUTT dan/atau
AJAR SUTET / Pelaksana
Madya
pemeliharaan SKTT
dan/atau SKLT.
F.43.125.0 Pelaksana Madya
1.KUALIFI pemeliharaan GI
KASI.2.TR dan/atau GITET,
AGID Pelaksana madya
pemeliharaan Bay
Transformator,
Pelaksana Madya
pemeliharaan
- 1780 -

Bidang Subbidang No Standar Kompetensi

Kualifikasi Kode Kemungkinan


KKNI Kualifikasi Jabatan
Jabatan
Switchgear/
Pelaksana madya
pemeliharaan
Common Facility
3 Jenjang 3 F.43.125.0 Kepala regu
1.KUALIFI pemeliharaan
KASI.3.TR SUTT dan/atau
AJAR SUTET, Pelaksana
madya
pemeliharaan SKTT
dan/atau SKLT

F.43.125.0 Kepala regu


1.KUALIFI pemeliharaan GI
KASI.3.TR dan/atau GITET /
AGID Kepala regu
pemeliharaan Bay
Transformator /
Kepala regu
pemeliharaan
Switchgear /
Kepala regu
pemeliharaan
Common Facility

4 Jenjang 4 F.43.125.0 Supervisor


1.KUALIFI pemeliharaan
KASI.4.TR Jaringan
AJAR
F.43.125.0 Supervisor
1.KUALIFI pemeliharaan GI
KASI.4.TR dan GITET
AGID
5 Jenjang 5 F.43.125.0 Asman
1.KUALIFI pemeliharaan
KASI.5.TR Jaringan,
AJAR
F.43.125.0 Asman
1.KUALIFI pemeliharaan
KASI.5.TR Gardu Induk
AGID
- 1781 -

Bidang Subbidang No Standar Kompetensi

Kualifikasi Kode Kemungkinan


KKNI Kualifikasi Jabatan
Jabatan
6 Jenjang 6 F.43.125.0 Manajer
1.KUALIFI
KASI.6.TR
ATEL

3.3 Uraian Kualifikasi Jabatan


Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran kerja,
kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi pada kemungkinan
jabatan dalam jenjang kualifikasi jabatan tersebut.
3.3.1 Pelaksana Muda Pemeliharaan Transmisi
F.43.125.01.KUALIFIKASI.1.TRATEL
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 1 KKNI yang berkaitan
dengan membantu tugas pelaksanaan pemeliharaan transmisi
tenaga listrik.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan
Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Mempersiapkan peralatan untuk proses pemeliharaan transmisi
tenaga listrik sesuai dengan SOP.
- Membantu pada pelaksanaan pemeliharaan transmisi tenaga
listrik sesuai dengan SOP
d. Kemungkinan Jabatan
Tenaga Bantu pemeliharaan Transmisi Tenaga Listrik
e. Daftar Unit Kompetensi
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.001.1 Membantu Pelaksanaan
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik

3.3.2 Pelaksana Madya Pemeliharaan Jaringan Transmisi


F.43.125.01.KUALIFIKASI.2.TRAJAR
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 2 KKNI yang berkaitan
dengan tugas pelaksanaan pemeliharaan pada SUTT dan/atau
SUTET, SKTT dan/atau SKLT.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
- 1782 -

c. Peran Kerja
- Melaksanakan pemeliharaan terhadap SUTT dan/atau SUTET,
SKTT dan/atau SKLT.
- Menyampaikan laporan hasil pemeliharaan.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Pelaksana madya pemeliharaan SUTT dan/atau SUTET
2. Pelaksana madya pemeliharaan SKTT dan/atau SKLT
e. Daftar Unit Kompetensi
1. Pelaksana madya pemeliharaan SUTT dan/atau SUTET
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 3 (tiga) unit
kompetensi yang terdiri atas 2 (dua) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.02.006.1 Melaksanakan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT
2. F.43.125.02.008.1 Melaksanakan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT
Dan minimal 1 (satu) unit kompetensi pilihan dari unit-unit
kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.02.007.1 Melaksanakan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTET
2. F.43.125.02.009.1 Melaksanakan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTET

2. Pelaksana madya pemeliharaan SKTT dan/atau SKLT


Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 5 (lima) unit
kompetensi yang terdiri atas 3 (tiga) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.02.010.1 Melaksanakan pemeliharaan
Jalur SKTT
2. F.43.125.02.012.1 Melaksanakan pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki
ekspansi
3. F.43.125.02.013.1 Melaksanakan pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan
sambungan SKTT

Dan 2 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi


berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.02.011.1 Melaksanakan pemeliharaan
Jalur SKLT
2. F.43.125.02.014.1 Melaksanakan pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan
sambungan SKLT
3. F.43.125.02.015.1 Melaksanakan pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKLT
- 1783 -

4. F.43.125.02.016.1 Melaksanakan pemeliharaan


proteksi minyak kabel SKTT

3.3.3 Pelaksana Madya Pemeliharaan Gardu Induk


F.43.125.01.KUALIFIKASI.2.TRAGID

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 2 KKNI yang berkaitan
dengan tugas pelaksanaan pemeliharaan pada Bay Transformator,
Switchgear, dan Common Facility.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Melaksanakan pemeliharaan terhadap Bay Transformator,
Switchgear, dan Common Facility.
- Menyampaikan laporan hasil pemeliharaan.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Pelaksana madya pemeliharaan GI dan/atau GITET
2. Pelaksana madya pemeliharaan Switchgear
3. Pelaksana madya pemeliharaan Common Facility
e. Daftar Unit Kompetensi
1. Pelaksana madya pemeliharaan GI dan/atau GITET
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 4 (empat) unit
kompetensi yang terdiri atas 2 (dua) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.03.037.1 Melaksanakan pemeliharaan
peralatan gardu induk
2. F.43.125.03.040.1 Melaksanakan pemeliharaan
proteksi internal transformator
Dan 2 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi
berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.03.038.1 Melaksanakan pemeliharaan
kumparan, inti besi dan alat
bantunya pada transformator
2. F.43.125.03.039.1 Melaksanakan pemeliharaan
media insulasi transformator
3. F.43.125.03.041.1 Melaksanakan pemeliharaan
proteksi bay transformator

2. Pelaksana madya pemeliharaan Switchgear


Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 4 (empat) unit
kompetensi yang terdiri atas 2 (dua) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
- 1784 -

1. F.43.125.03.045.1 Melaksanakan pemeliharaan


proteksi switchgear
2. F.43.125.03.042.1 Melaksanakan pemeliharaan
peralatan pemutus daya
Dan 1 (satu) unit kompetensi pilihan dari unit-unit kompetensi
berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.03.043.1 Melaksanakan pemeliharaan
peralatan pemisah
2. F.43.125.03.044.1 Melaksanakan pemeliharaan
transformator auxilliary

3. Pelaksana madya pemeliharaan Common Facility


No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.03.046.1 Melaksanakan pemeliharaan
common facility gardu induk
2. F.43.125.03.047.1 Melaksanakan pemeliharaan
SCADA/TEL
3.3.4 Pelaksana Utama Pemeliharaan Jaringan Transmisi
F.43.125.01.KUALIFIKASI.3.TRAJAR
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 3 KKNI yang berkaitan
dengan tugas terhadap pekerjaan pemeliharaan pada SUTT dan/atau
SUTET, SKTT dan/atau SKLT.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan terhadap SUTT
dan/atau SUTET, SKTT dan/atau SKLT.
- Menyampaikan laporan hasil pemeliharaan.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Kepala regu pemeliharaan SUTT dan/atau SUTET
2. Kepala regu pemeliharaan SKTT dan/atau SKLT
e. Daftar Unit Kompetensi
1. Kepala regu pemeliharaan SUTT dan/atau SUTET
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 4 (empat)
unit kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti
yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.070.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik
Dan minimal 3 (tiga) unit kompetensi pilihan dari unit-unit
kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
- 1785 -

1. F.43.125.02.017.1 Mengkoordinir pekerjaan


pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT
2. F.43.125.02.019.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT
3. F.43.125.02.018.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTET
4. F.43.125.02.020.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTET

2. Kepala regu pemeliharaan SKTT dan/atau SKLT


Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 4 (empat)
unit kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti
yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.070.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik
Dan minimal 3 (tiga) unit kompetensi pilihan dari unit-unit
kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.02.021.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan Jalur SKTT
2. F.43.125.02.023.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan minyak insulasi
dan tangki ekspansi
3. F.43.125.02.024.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan
SKTT
4. F.43.125.02.022.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan Jalur SKLT
5. F.43.125.02.025.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKLT
6. F.43.125.02.026.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT
7. F.43.125.02.027.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKLT

3.3.5 Pelaksana Utama Pemeliharaan Gardu Induk


F.43.125.01.KUALIFIKASI.3.TRAGID
- 1786 -

a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 3 KKNI yang berkaitan
dengan tugas terhadap pekerjaan pemeliharaan pada Bay
Transformator, Switchgear, dan Common Facility.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri
c. Peran Kerja
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan terhadap Bay
Transformator, Switchgear, dan Common Facility.
- Menyampaikan laporan hasil pemeliharaan.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Kepala regu pemeliharaan GI dan/atau GITET
2. Kepala regu pemeliharaan Switchgear
3. Kepala regu pemeliharaan Common Facility
e. Daftar Unit Kompetensi
1. Kepala regu pemeliharaan GI dan/atau GITET
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki 4 (empat) unit
kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.070.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik

Dan minimal 3 (tiga) unit kompetensi pilihan dari unit-unit


kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.03.048.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan peralatan gardu
induk
2. F.43.125.03.050.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan proteksi internal
transformator
3. F.43.125.03.049.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan media insulasi
transformator
4. F.43.125.03.051.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan proteksi bay
transformator

2. Kepala regu pemeliharaan Switchgear


Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 4 (empat)
unit kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti
yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
- 1787 -

1. F.43.125.00.070.1 Mengkoordinir pekerjaan


pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik

Dan minimal 3 (tiga) unit kompetensi pilihan dari unit-unit


kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.03.055.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan proteksi switchgear
2. F.43.125.03.052.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan peralatan pemutus
daya
3. F.43.125.03.053.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan peralatan pemisah
4. F.43.125.03.054.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan transformator
auxilliary

3. Kepala regu pemeliharaan Common Facility


Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 2 (dua) unit
kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.070.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik
Dan minimal 1 (satu) unit kompetensi pilihan dari unit-unit
kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.03.056.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan common facility
gardu induk
2. F.43.125.03.057.1 Mengkoordinir pekerjaan
pemeliharaan SCADA/TEL

3.3.6 Analis Muda Pemeliharaan Jaringan Transmisi


F.43.125.01.KUALIFIKASI.4.TRAJAR
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 4 KKNI yang berkaitan
dengan tugas analisis pekerjaan pemeliharaan pada SUTT dan/atau
SUTET, SKTT dan/atau SKLT.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan
Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab
c. Peran Kerja
- 1788 -

- Mengevaluasi dan menganalisis pelaksanaan pemeliharaan


terhadap SUTT dan/atau SUTET, SKTT dan/atau SKLT.
- Melakukan koordinasi dan pembagian tugas kepada bawahan
dalam rangka pelaksanaan tugas.
- Menganalisis pelaksanaan pekerjaan (Job Safety Analysis),
Standing Operation Procedure, dan Instruksi Kerja
- Mengendalikan pelayanan gangguan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Supervisor pemeliharaan Jaringan
e. Daftar Unit Kompetensi
1. Supervisor pemeliharaan Jaringan
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 4 (empat)
unit kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti
yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.071.1 Mensupervisi pemeliharaan
transmisi tenaga listrik
Dan minimal 3 (tiga) unit kompetensi pilihan dari unit-unit
kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.02.028.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan SUTT
2. F.43.125.02.030.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan SKTT
3. F.43.125.02.029.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan SUTET
4. F.43.125.02.031.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan SKLT

3.3.7 Analis Muda Pemeliharaan Gardu Induk


F.43.125.01.KUALIFIKASI.4.TRAGID
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 4 KKNI yang berkaitan
dengan tugas analisis pekerjaan pemeliharaan pada Bay
Transformator, Switchgear, dan Common Facility.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan
Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab
c. Peran Kerja
- Mengevaluasi dan menganalisis pelaksanaan pemeliharaan
terhadap Bay Transformator, Switchgear, dan Common Facility.
- Melakukan koordinasi dan pembagian tugas kepada bawahan
dalam rangka pelaksanaan tugas.
- 1789 -

- Menganalisis pelaksanaan pekerjaan (Job Safety Analysis),


Standing Operation Procedure, dan Instruksi Kerja
- Mengendalikan pelayanan gangguan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Supervisor pemeliharaan Gardu Induk
e. Daftar Unit Kompetensi
1. Supervisor pemeliharaan Gardu Induk
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 4 (empat)
unit kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti
yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.071.1 Mensupervisi pemeliharaan
transmisi tenaga listrik

Dan minimal 3 (tiga) unit kompetensi pilihan dari unit-unit


kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.03.058.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan GI
2. F.43.125.03.061.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan Bay Transformator
3. F.43.125.03.060.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan GIS
4. F.43.125.03.059.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan GITET
5. F.43.125.03.062.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan Switchgear
6. F.43.125.02.131.1 Melaksanakan analisis
pemeliharaan common facility

3.3.8 Analis Madya Pemeliharaan Jaringan Transmisi


F.43.125.01.KUALIFIKASI.5.TRAJAR
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan
dengan tugas koordinasi pekerjaan pemeliharaan pada Jaringan
transmisi.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang
Diberikan
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab
c. Peran Kerja
- Mengevaluasi laporan Supervisor pemeliharaan Jaringan
Transmisi
- 1790 -

- Membuat keputusan tindak lanjut terhadap hasil laporan


pekerjaan Supervisor pemeliharaan Transmisi
- Menyusun program pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas pemeliharaan
- Memastikan bahwa pelaksanaan operasional pemeliharaan telah
sesuai dengan yang dipersyaratkan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Asman pemeliharaan Jaringan Transmisi
e. Daftar Unit Kompetensi
1. Asman pemeliharaan Jaringan Transmisi
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 3 (tiga)
unit kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti
yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.004.1 Menetapkan Hasil pemeliharaan
transmisi tenaga listrik

Dan minimal 2 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit


kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.02.032.1 Menetapkan Hasil pelaksanaan
pemeliharaan SUTT
2. F.43.125.02.034.1 Menetapkan Hasil pelaksanaan
pemeliharaan SKTT
3. F.43.125.02.033.1 Menetapkan Hasil pelaksanaan
pemeliharaan SUTET
4. F.43.125.02.035.1 Menetapkan Hasil pelaksanaan
pemeliharaan SKLT

3.3.9 Analis Madya Pemeliharaan Gardu Induk


F.43.125.01.KUALIFIKASI.5.TRAGID
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan
dengan tugas koordinasi pekerjaan pemeliharaan pada Gardu Induk.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang
Diberikan
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab
c. Peran Kerja
- Mengevaluasi laporan Supervisor pemeliharaan Gardu Induk
- Membuat keputusan tindak lanjut terhadap hasil laporan
pekerjaan Supervisor pemeliharaan Transmisi
- Meyusun program pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas pemeliharaan
- 1791 -

- Memastikan bahwa pelaksanaan operasional pemeliharaan telah


sesuai dengan yang dipersyaratkan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.
d. Kemungkinan Jabatan
1. Asman pemeliharaan Gardu Induk
e. Daftar Unit Kompetensi
1. Asman pemeliharaan Gardu Induk
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 3 (tiga)
unit kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti
yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.004.1 Menetapkan Hasil pemeliharaan
transmisi tenaga listrik
Dan minimal 2 (dua) unit kompetensi pilihan dari unit-unit
kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.03.064.1 Menetapkan Hasil pemeliharaan
GI
2. F.43.125.03.067.1 Menetapkan Hasil pemeliharaan
common facility
3. F.43.125.03.066.1 Menetapkan Hasil pemeliharaan
GIS
4. F.43.125.03.065.1 Menetapkan Hasil pemeliharaan
GITET

3.3.10 Analis Utama Pemeliharaan Sistem Transmisi


F.43.125.01.KUALIFIKASI.6.TRATEL
a. Deskripsi
Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan
dengan tugas pengelolaan dan pengembangan metode pemeliharaan
pemeliharaan Sistem Transmisi Tenaga Listrik
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan pekerjaan sesuai SOP
- Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang
disepakati
- Pelaksanaan kerja sesuai sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA)
yang telah disepakati
- Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati
c. Peran Kerja
- Mendiskusikan sasaran kinerja perusahaan
- Membuat strategi pencapaian sasaran kinerja perusahaan
- Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja Anggaran (RKA)
dan bertanggungjawab atas laporan keuangan dan laporan
operasional lainnya.
- Membagi tugas sesuai target kinerja perusahaan
- Mengkoordinir dan mengevaluasi pencapaian kinerja
- 1792 -

- Memperbaiki penyimpangan target pencapaian kinerja dan


meningkatkan kinerja perusahaan
- Melaksanakan komunikasi dengan pihak terkait
- Mendiskusikan dengan atasan langsung terkait kinerja
perusahaan
- Membuat laporan kinerja perusahaan.
d. Kemungkinan Jabatan
Manajer
e. Daftar Unit Kompetensi
Manajer
Untuk memperoleh jabatan ini wajib memiliki minimal 2 (dua)
unit kompetensi yang terdiri atas 1 (satu) unit kompetensi inti
yaitu:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.00.073.1 Mengelola Pelaksanaan
pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik
Dan minimal 1 (satu) unit kompetensi pilihan dari unit-unit
kompetensi berikut:
No. Kode Unit Nama Unit
1. F.43.125.02.036.1 Mengelola dan Mengembangkan
Metode pemeliharaan Jaringan
2. F.43.125.03.068.1 Mengelola dan Mengembangkan
Metode pemeliharaan Gardu
Induk
- 1793 -

BAB IV
PENUTUP

Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Transmisi


Tenaga Listrik untuk Pekerjaan Pemeliharaan ini merupakan panduan
penyusunan standar uji bagi Lembaga Sertifikasi Kompetensi dalam
penyelenggaraan proses sertifikasi bagi tenaga teknik bidang transmisi
subbidang Pemeliharaan, dan bagi Lembaga Diklat/Pelatihan merupakan
panduan dalam penyusunan standar latih/kurikulum silabus.

Pemaketan kualifikasi Jabatan Okupasi bagi tenaga teknik yang bekerja


di transmisi tenaga listrik pada pekerjaan Pemeliharaan pada pedoman
disesuaikan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI. Pada lampiran standar ini
mengatur untuk jenjang kualifikasi KKNI level 1 sampai dengan level 6 yang
terdiri atas: 68 (enam puluh delapan) unit kompetensi, dikemas dalam 6
(enam) kualifikasi jabatan dengan total 16 (enam belas) kemungkinan
jabatan.

Pemaketan kualifikasi jabatan pada standar kompetensi ini menjadi


panduan dalam penerbitan sertifikat kompetensi tenaga teknik
ketenagalistrikan berdasarkan okupasi jabatan sesuai dengan Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 6 Tahun 2021 tentang
Standardisasi Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.

Anda mungkin juga menyukai