Anda di halaman 1dari 7

KLIPING

SEJARAH TARI SAMAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : FAZA FADILAH ISLAMIAH


KELAS:X(AKL2)

SMKN 1 CIPONGKOR
Saman merupakan salah satu media yang digunakan
sebagai penyampai dakwah dan pesan. Tarian ini
sendiri mencerminkan keagamaan, sopan santun,
pendidikan, kekompakan, kepahlawanan, dan
kebersamaan. Simak penjelasan lebih lengkapnya
mengenai sejarah,Gerakan,irama musik,dan kostum.
simak penjelasannya berikut ini:
Sejarah Tari Saman

Pada zaman Kesultanan Aceh, Tari Saman hanya boleh


dilakukan pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di
kawasan masjid dekat Gayo. Seiring berkembangnya zaman,
Tari Saman kini bisa dipentaskan di acara-acara publik,
seperti pembukaan festival, kunjungan tamu, pernikahan,
dan acara penting lainnya.
Nama “Saman” diambil dari salah satu ulama besar Islam
Aceh bernama Syekh Saman. Awalnya, tarian ini adalah
permainan rakyat yang disebut Pok Ane. Kemudian
ditambah dengan iringan syair berisi puji-pujian kepada
Allah SWT yag menjadi salah satu media misi Tari Saman.
Saat itu Tari Saman digunakan sebagai media dakwah.
Sebelumnya para penari latihan di bawah kolong masjid
agar tidak ketinggalan shalat berjamaah.
Kemudian Syekh menambahkan puisi perjuangan dalam
tarian Aceh untuk meningkatkat semangat masyarakat
setempat.
Harmonisasi gerakan penuh pujian

Tari Saman diperankan oleh laki-laki atau perempuan yang


dilakukan sambil duduk atau berlutut dalam barisan yang
rapat. Pemimpin tarian ini duduk di tengah barisan dan
memimpin syair dalam bahasa Gayo.
Tari Saman memiliki keunikan tersendiri, yaitu bergerak
secara seragam mengikuti irama harmoni musik.
Gerakannya sinkron saat tubuh digerakkan, menari dengan
aliran yang harmonis, mengikuti dinamika lagu.
Penari bertepuk tangan, menepuk dada, paha, dan tanah,
menjentikkan jari, dan mengayunkan dan memutar tubuh
dan kepala mereka pada waktunya dengan ritme yang
berubah – serempak atau bergantian dengan gerakan penari
lawan.
Gerakan ini melambangkan kehidupan sehari-hari
masyarakat Gayo dan lingkungan alamnya. Syekh Saman
menambahkan syair berisi pujian kepada Tuhan Yang Maha
Esa ke dalam tarian tersebut. Kini Tari Saman juga dijadikan
sebagai media dakwah umat Islam.
Irama musik dengan kemampuan kelompok

Alat musik yang digunakan untuk menarikan Tari Saman


adalah gendang tangan dan penggunaan suara penari serta
tepukan dada dan tangan.
Keduanya juga bisa dikombinasikan dengan tamparan paha
saat penari melakukan sinkronisasi dan melemparkan tubuh
mereka ke arah yang berbeda sesuai irama.
Irama tari menekankan pada kemampuan kelompok untuk
mengikuti gerakan, tarian dan lagu (puisi) yang dibawakan.
Tari Saman dilakukan tanpa alat musik apapun, hanya
mengandalkan gerak tubuh yang dijadikn sebagai atribut
saja. Ada bebrapa cara untuk membuat suara, diantaranya:
-Bertepuk kedua tangan, tempo biasanya sedang tetapi naik
cepat perlahan.
-Meninju kedua tangan dilakukan ke dada dengan tempo
tinggi.
-Tepuk tangan yang satu pada bagian dada dengan up beat
yang umumnya sedang.
-Gesekan ibu jari dengan jari tengah disebut juga Kertip
dengan tempo sedang.
-Nyanyian lagu para penari akan menambah kedinamisan
Tari Saman.
Terdapat 5 cara menyanyikan lagu dalam Tari Saman:
-Rengum, yaitu auman yang didahului oleh pengangkat
suara.
-Dering, not Regnum yang akan segera diikuti oleh semua
penari.
-Redet, yaitu versi pendek dari lagu dengan suara pendek
yang dinyanyikan oleh seorang penari di tengah-tengah
tarian.
-Syek, lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan
suara panjang bernada tinggi, biasanya sebagai tanda
perubahan gerak.
-Syair, lagu yang diulang-ulang oleh semua penari setelah
dinyanyikan oleh seorang penari tunggal.
Kostum penari Saman

Tari Saman memiliki ciri khas yang menojol dari tarian


daerah lainnya. Para penari Saman biasanya menggunakan
pakaian sebagai berikut:
Busana : Busana penari terdiri dari baju dasar atau
kerrawang (baju dasar hitam, sulaman benang putih, hijau
dan merah, sulaman bagian pinggang kedawek dan kekait,
baju berlengan pendek), sarung, dan celana dalam berupa
celana.
Ikat Kepala : Hiasan melingkar yang dikenakan pada kepala
penari pria yaitu bulung teleng atau tengkuluk kain dasar
persegi berwarna hitam. Dua istilah sebagai pakaian yang
disulam dengan benang, edit kepies.
Hijab : Menjadi bagian dari pakaian adat penari wanita yang
mengidentifikasikan dirinya sebagai wanita muslimah.

Anda mungkin juga menyukai