Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

Personal hygiene

Disusun Oleh :

1.Anggun Puspita Anggreini ( 120011 )

PROGRAM STUDI S1.KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO SEMARANG
2021/2022
I. KONSEP TEORI
A. DEFINISI
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene merupakan suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan, kesejahteraan,
sesuai dengan kondisi kesehatan, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000). Ukuran kebersihan atau
penampilan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada
setiap orang sakit karena terjadi gangguan pemenuhan kebutuhan. Perawat dapat
memberikan informasi-informasi tentang personal hygiene yang lebih baik terkait
dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara yang benar dalam melakukan
perawatan diri.

B. KLASIFIKASI
Menurut KDM Tarwoto Wartonah, macam-macam personal hygiene, yaitu:
a. Perawatan kulit kepala dan rambut.
b. Perawatan mata.
c. Perawatan hidung.
d. Perawatan telinga.
e. Perawatan kuku kaki dan tangan.
f. Perawatan genetalia.
g. Perawatan kulit seluruh tubuh

C. ETIOLOGI
a. Gangguan kognitif
b. Penurunan motivasi
c. Kendala lingkungan (ketidaksediaan sarana dan prasarana)
d. Kelemahan
e. Karena sakit, sehingga tidak mampu melakukan sendiri
f. Kurangnya pengetahuan dan informasi
g. Keterbatasan biaya
h. Lingkungan yang tidak mendukung
i. Tidak adanya fasilitas yang memadai
D. PATOFISIOLOGIS
Pengaturan kegiatan sehari-hari seseorang meningkat kualitas seseorang sehingga
permasalahan – permasalahan yang tadinya terjadi dapat berangsur-angsur berkurang.

E. PATHWAY

ETIOLOGI

Gangguan Kognitif

Penurunan Motivasi

Kendala lingkungan (ketidaksediaan sarana dan prasarana)

Kelemahan

Karena sakit, sehingga tidak mampu melakukan sendiri

Kurangnya pengetahuan dan informasi

Keterbatasan biaya

Lingkungan yang tidak mendukung

Tidak adanya fasilitas yang memadai

PATOFISIOLOGIS

Pengaturan kegiatan sehari-hari seseorang


meningkatkan kualitas seseorang sehingga permasalahan-permasalahan
yang tadinya terjadi dapat terangsur-angsur berkurang
TANDA DAN GEJALA

FISIK

Badan bau Rambut dan Kulit kotor Kuku Panjang dan kotor Gigi kotor mulut bau

Psikologi

Malas, tidak ada inisiatif Menarik diri Merasa rendah diri

SOSIAL

Interaksi kurang,cara makan berantakan, dan BAB sembarangan

DEFISIT PERAWATAN DIRI

F. TANDA DAN GEJALA PERSONAL HYGIENE

Tanda dan gejala Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Perry dan Potter, 2005):

a. Kepala dan rambut


1) Rambut berketombe
2) Rambut berkutu
3) Kulit kepala kotor
4) Rambut yang mudah rontok
5) Rambut yang kusam
b. Perawatan mata
1) Penglihatan menjadi ganda
2) Bintik hitam atau ada daerah yang gelap
3) Sakit pada mata
4) Terlihat ada warna atau terang di sekitar ujung-ujung objek
5) Mata yang kemerahan
6) Tiba-tiba kehilangan kemampuan melihat dengan jelas
c. Perawatan hidung
1) Terjadi flu/pilek
2) Terjadi perubahan penciuman
3) Hidung kotor
4) Terjadi alergi
d. Perawatan telingga
1) Telinga kotor
2) Terjadi infeksi
e. Perawatan kuku kaki dan tangan
1) Kuku kotor/hitam
f. Perawatan genetalia
1) Genetalia kotor
2) Terjadi penyakit genetalia

G. MANIFESTASI KLINIS

1. Fisik

a. Kulit kepala kotor dan rambut kusam, acak-acakan

b. Hidung kotor telinga juga kotor

c. Gigi kotor disertai mulut bau

d. Kuku panjang dan tidak terawatt

e. Badan kotor dan pakaian kotor

f. Penampilan tidak rapi

2. Psikologis

a. Malas, tidak ada inisiatif


b. Menarik diri, isolasi

c. Merasa tidak berdaya, rendah diri dan hina

3. Social

a.  Interaksi kurang

b.  Kegiatan kurang

c.  Tidak mampu berperilaku sesuai norma, missal : cara makan berantakan, buang
air besar/kecil sembarangan, tidak dapat mandi/siakt gigi, tidak dapat berpakaian
sendiri.

H. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan Personal Hygiene adalah sebagai berikut (Perry dan Potter, 2005)

a. Kebersihan mulut dan gigi dijaga dengan :


1) Untuk yang masih mempunyai gigi :
Menyikat gigi secara teratur sekurang-kurangnya dua kali dalam sehari, pagi
hari dan malam sebelum tidur, termasuk bagian gusi dan lidah. Bila ada gigi
berlubang, sebaiknya segera ke Puskesmas. Bila tetap ada endapan warna
kuning sampai cokelat, kirim ke Puskesmas/dokter gigi.

2) Bagi yang menggunakan gigi palsu :


Gigi dibersihkan dengan sikat gigi perlahan-lahan di bawah air yang mengalir.
Bila perlu dapat digunakan pasta gigi. Pada waktu tidur, gigi tiruan/palsu tidak
dipakai dan direndam dalam air bersih.

3) Bagi mereka yang tidak mempunyai gigi sama sekali :


Setiap habis makan juga harus menyikat bagian gusi dan lidah untuk
membersihkan sisa makanan yang melekat.

b. Kebersihan kepala, rambut dan kuku :


1) Cuci rambut secara teratur paling sedikit dua kali seminggu untuk
menghilangkan debu dan kotoran yang melekat di rambut dan kulit kepala.
2) Potong kuku secra teratur.
c. Kebersihan kulit (mandi) :
Usaha untuk membersihkan kulit dapat dengan cara mandi setiap hari secara
teratur, paling sedikit dua kali sehari. Pada saat mandi lansia sebaiknya
mempergunakan air hangat untuk merangsang peredaran darah dan mencegah
kedinginan, menggunakan

d. Kebersihan mata, hidung, dan telinga :


Mengkonsultasikan diri ke dokter. Setiap dua tahun mata harus dikontrol, bila
tidak ada kelainan.

e. Perawatan genetalia
Perawatan genetalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien yang paling
butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang beresiko terbesar
memperoleh infeksi. Pasien yang mampu melakukan perawatan diri dapat
diizinkan untuk melakukannya sendiri. Perawat mungkin menjadi malu untuk
memberikan perawatan genitalia, terutama pada pasien yang berlainan jenis
kelamin. Dapat membantu jika memiliki perawat yang sama jenis kelamin dengan
pasien dalam ruangan pada saat memberikan perawatan genitalia. Tujuan
perawatan genitalia adalah untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan
kebersihan genitalia, meningkatkan kenyamanan serta mempertahankanpersonal
higiene.

1. Terapi
a. Meningkatkan kesadaran dan percaya diri klien, dengan cara:
1) Bina hubungan saling percaya
2) Bicarakan tentang pentingnya kebersihan diri
3) Kuatkan kemampuan pasien untuk merawat diri
b. Membimbing dan mendorong klien merawat diri
1)  Bantu pasien merawat diri
2)  Ajarkan keteraampilan secara bertahap
3)  Buat kegiatan harian setiap hari
4)  Ingatkan setiap kegiatan
5)  Berikan pujian serta kegiatan positif
c. Ciptakan lingkungan yang mendukung, seperti:
1)  Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan (sabun, pasta gigi, dll)
2)  Sediakan tempat yang aman dan nyaman bagi pasien
d. Sikap keluarga
1)  Sabar dan selalu siap membantu
2)  Menerima dan memuji setiap upaya pasien saat merawat diri
3)  Tidak mencela/menghina pasien saat merawat diri
II. KONSEP KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien

2. Riwayat keperawatan

1) Keluhan utama

2)  Riwayat kesehatan sekarang

3)  Riwayat kesehatan penyakit dahulu

4)  Riwayat kesehatan keluarga

3.Perubahan pola fungsional

1)Pola oksigenasi : pola nafas, bersihan jalan nafas, keluhan sesak nafas.
2)Pola nutrisi : asupan nutrisi, pola makan, kecukupan gizi.
3) Pola eliminasi :  pola BAK dan BAB, konsistensi feses, warna urine, volume
output.
4)Pola aktivitas : meliputi gerakan (mobilisasi) pasien
5)Pola personal hygiene : meliputi kebiasaan menjaga kebersihan tubuh dari
penampilan yang baik serta melindungi kulit, kebiasaan mandi, gosok gigi,
membersihkan genitalia dll untuk menjaga kesehatan.
4.Pemeriksaan umum

1)      Kesadaran

2)      TD

3)      Nadi

4)      Suhu

5)      Respiratory rate

5.Pemeriksaan fisik

1) Rambut : keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok, keadaan
rambut yang kusam, keadaan tekstur.
2) Kepala : botak/alopesia, ketombe, berkutu, adakah eritema, kebersihan.
3) Mata : apakah sclera ikterik, apakah konjugntiva pucat, kebersihan mata, apakah
gatal/mata merah.
4) Hidung : adakah pilek, alergi, perubahan penciuman, kebersihan hidung, keadaan
membrane mukosa, adakah septum deviasi.
5) Mulut : keadaan mukosa mulut, kelembapan, kebersihan.
6) Gigi : adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi
7) Telinga : adakah kotoran, adakah lesi, bentuk telinga.
8) Kulit : kebersihan, adakah lesi, keadaan turgor kulit, warna kulit, suhu.
9) Kuku : bentuk, warna, adanya lesi, pertumbuhan.
10) Genitalia : kebersihan, pertumbuhan rambut pubis, keadaan kulit

B. DIAGNOSA YANG MUNGKIN MUNCUl

A.Defisit perawatan diri : makan


Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Gangguan kognitif
2) Penurunan motivasi
3) Kendala lingkungan
4) Ketidaknyamanan
Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan mengambil makanan dan memasukan kemulut
2) Ketidakmampuan mengunyah makanan
3) Ketidakmampuan menghabiskan makanan
4) Ketidakmampuan menelan makanan

B.Defisit perawatan diri : berpakaian/berhias


Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Gangguan kognitif
2)  Penurunan motivasi
3)  Kendala lingkungan
4)  Keletihan dan kelemahan
Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan mengancingkan pakaian
2)  Ketidakmampuan mengenakan sepatu
3)  Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian
4)  Hambatan memilih pakaian

C.Defisit perawatan diri : eliminasi


Kemungkinan berhubungan dengan:
1) Gangguan kognitif
2) Penurunan motivasi
3) Kendala lingkungan
4) Keletihan dan kelemahan

Ditandai dengan:
1) Ketidakmampuan melakukan hygiene eleminasi yang tepat
2) Ketidakmampuan naik ke toilet atau commode
3)  Ketidakmampuan untuk duduk di toilet atau commode

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Diagnosa yang dapat diangkat:
1. Defisit perawatan diri: berpakaian b/d penurunan  motivasi ditandai dengan penampilan
tidak rapi
2. Defisit perawatan diri: eleminasi b/d hambatan mobilitas ditandai dengan tidak mampu
ke toilet sendiri.
3. Defisit perawatan diri: makan b/d nyeri ditandai dengan tidak mampu menelan
makanan

NO.DX KRITERIA HASIL INTERVENSI RASIONAL


1 Setelah dilakukan asuhan 1.Kaji hambatan 1.Menyiapkan untuk
keperawatan selama 3 x 24 partisipasi dalam meningkatkan kemandirian
jam, pasien mampu perawatan diri 2.Pasien mungkin
mempertahankan kebersihan 2. Bantu pasien membutuhkan berbagai
diri dan kerapian, dengan memilih pakaian bantuan dalam persiapan
KH: 3. Jelaskan tentang memilih pakaian
1. Penampilan rapi cara – cara personal 3. Menambah pengetahuan
2. Rambut rapi dan bersih hygiene yang tepat pasien dan keluarga mengenai
3. Mampu memakai 4. Libatkan keluarga perawatan diri yang tepat
4 Memberikan kesempatan
pakaian dan berhias secara
kepada keluarga untuk
mandiri
membantu pasien dan
memberikan motivasi
2 Setelah dilakukan asuhan 1. Kaji budaya pasien 1.Mngetahui kebiasaan pasien
keperawatan selama 3 x 24 ketika dalam toileting
jam, pasien mampu mempromosikan 2.Hambatan mobilitas
melakukan aktivitas aktivitas perawatan menyebabkan pasien tidak
eleminasi secara tepat, diri mampu melakukan perawatan
dengan KH: 2. Bantu pasien ke diri secara mandiri
1. Pasien mampu duduk dan toilet 3.Mengetahui pentingnya
turun dari toilet 3. Berikanpengetahuan personal hygiene bagi pasien
2. Pasien mampu tentang personal 4. Memberikan kesempatan
membersihkan diri setelah hygiene kepada keluarga untuk
eleminasi secara 4. Libatkan keluarga membantu pasien
mandiri/dibantu

3 Setelah dilakukan asuhan 1.Identifikasi diet 1.Makanan disesuaikan


keperawatan selama 3 x 24 yang diresepkan dengan kondisi klien
jam, pasien mampu makan 2.Bantu pasien 2.Pasien mungkin kesulitan
secara mandiri dan tepat, menyiapkan makanan mengambil makanan sendiri
dengan KH: yang lunak 3. Menambah wawasan pasien
1.Pasien mampu mengambil 3.Jelaskan tentang dan keluarga tentang persoal
makanan sendiri personal hygiene hygiene: makan
2.Pasien mampu makan tentang pola makan 4.Memberikan kesempatan
sendiri dengan rapi 4.Kolaborasikan kepada keluarga untuk
3.Pasien mampu dengan keluarga membantu pasien
mengungkapkan kepuasan
makan

4.Implementasi Keperawatan
Merupakan tindakan-tindakan yang dilaksanakan untuk mengatasi keluhan pasien
berdasarkan intervensi-intervensi yang telah dibuat.

5.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan personal hygiene
berdasarkan kriteria hasil pada tujuan keperawatan yaitu:
a) Pasien mampu berpakaian dan berpenampilan rapi secara mandiri
b) Kebutuhan personal hygiene pasien : eleminasi terpenuhi
c) Pasien mampu makan secara mandiri/dibantu
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Widiarti. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : Buku


Kedokteran EGC.

Perry & Potter. 2005. Fundamental keperawatan edisi 4, volume 1. Jakarta : Buku


Kedokteran EGC.

Tarwoto, Wartona. 2002. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Musrifatul Uliyah. 2012. Buku Ajar Kebutuhan Manusia edisi 1. Surabaya : Health-


Books Publishing.

Nanda Internasional 2013. Diagnosa keperawatan Definisi dan klasifikasi 2012-2014.


Jakarta ; EGC

Anda mungkin juga menyukai