Anda di halaman 1dari 5

KENALI GEJALA KANKER SERVIKS SEJAK DINI

Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi
pada wanita. Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat ke-2 sebagai jenis kanker yang paling
banyal dialami oleh perempuan di Indonesia.

Penyakit ini dapat menyerang pasien pada usia berapapun. Semakin bertamah usia, maka risiko penyakit
kanker serviks ini pun semakin besar.

Kanker Serviks atau kanker leher rahim adalah tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim.
Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV), yang bisa menular
melalui hubungan seksual.

FAKTOR RISIKO KANKER SERVIKS

1. Menikah/memulai melakukan aktivitas seksual di usia muda (<20 tahun)


2. Berganti-ganti pasangan seksual
3. Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan
4. Riwayat infeksi di daerah kelamin/radang panggul
5. Perempuan melahirkan banyak anak
6. Perempuan perokok dan perokok pasif. Perempuan perokok berisiko 2.5 kali lebih besar,
sedangkan perokok pasif risikonya 1.4 kali lebih besar.
7. Adanya riwayat tes pap yang abnormal sebelumnya
8. Memiliki riwayat keluarga dengan kanker.
9. Penurunan kekebalan tubuh

GEJALA KANKER SERVIKS

Pada stadium dini seringkali menunjukkan gejala atau tanda yang khas. Namun pada stadium lanjut,
muncul gejala-gejala yang harus diperiksa lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker,
yaitu:

1. Siklus haid yang tidak teratur dan cenderung lebih panjang


2. Nyeri pada panggul/pinggang
3. Nyeri/ terjadi pendarahan saat berhubungan seksual.
4. Keputihan / keluar cairan encer putih kekuningan bercampur darah seperti nanah
5. Pendarahan spontan tidak pada masa haid/ diantara menstruasi
6. Pendarahan pada masa menopause

PENCEGAHAN

1. Tidak berganti pasangan seksual


2. Tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini (< 20 tahun)
3. Hindari terpapar asap rokok ( aktif dan pasif)
4. Konsumsi makanan bernutrisi (makanan dengan kandungan vitamin A, B, C, E, folat, kalsium,
polifenol , flavonoid dan makanan kaya abtioksidan)
5. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)/Pap Smear yang hasilnya
positif
6. Lakukan vaksinasi HPV

DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

Dengan metode Pap smear / metode Inspeksi Visual dengan asam asetat (IVA)

Tes ini dilakukan pada wanita yang sudah melakukan hubungan seksual terutama pada usia 30-50 tahun.
MENGENAL DAN MENCEGAH KANKER PAYUDARA

Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan merupakan salah satu
penyebab kematian utama akibat kanker. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pasien kanker
payudara dating berobat pada stadium lanjut.

Kanker payudara adalah perubahan sel yang mengalami pertumbuhan tidak normal dan terkontrol pada
jaringan payudara. Sel-sel tersebut membekah diri lebih cepat dari sel normal, yang kemudian
membentuk benjolan. Pada stadium lanjut, sel-sel abnormal ini dapat menyebar melalui kelenjar getah
bening ke organ tubuh lainnya.

Ada beberapa jenis kanker payudara yang sering terjadi :

1. Ductal carcinoma in situ (DCIS)


Merupakan kanker payudara yang tumbuh di saluran air susu namun tidak menyebar ke jaringan
sekitarnya. DCIS termasuk kanker stadium awal yang mudah diobati. Namun bila dibiarkan dapat
menyebar ke jaringan sekitarnya.
2. Lobural carcinoma in situ (LCIS)
Merupakan kanker yang tumbuh di kelenjar penghasil susu. Sama seperti DCIS, jenis kanker ini
tidak menyebar ke jaringan sekitarnya, namun LCIS di salah satu payudara dapat meningkatkan
risiko terbentuknya kanker di kedua payudara.
3. Invasive ductal carcinoma (IDC)
Merupakan kanker yang berawal dari mengganasnya sel kanker di saluran susu lalu menyebar
ke jaringan sekitar, bahkan dapat menyebar ke area tubuh yang lain. IDS terjadi pada 10-80%
kasus anker payudara.
4. Invasive lobural carcinoma (ILC)
merupakan kanker yang awalnya tumbuh di kelenjar air susu, namun kemudian menyebar ke
jaringan sekitarnya. Kanker jenis ini dapat menyebar melalui darah dan saluran getah bening
menuju bagian tubuh lain. ILC terjadi pada 10% kasus kanker payudara.

FAKTOR RISIKO

a. Haid terlalu muda dan menopause lebih dari usia 55 tahun


b. Wanita tidak menikah / Tidak menyususi
c. Wanita menikah tidak memiliki anak
d. Melahirkan anak pertama diatas usia 35 tahun
e. Konsumsi lemak dan alcohol secara berlebih
f. Perokok aktif dan pasif
g. Menggunakan kontrasepsi hormonal
h. Sering terpapar radiasi
i. Stress Berat
j. Faktor genetic
GEJALA

a. Teraba Benjolan di payudara dan seringkali terasa nyeri


b. Perubahan tekstur kulit payudara
c. Kulit payudara mengeras sepertii kulit jeruk.
d. Terdapat luka yang tidak kunjung sembuh
e. Keluar cairan dari putting
f. Terdapat cekungan ataupun tarikan di kulit payudara

PENCEGAHAN PENYAKIT
Beberapa studi ,menyebutkan kanker payudara erat kaitannya dengan faktor hormonal serta genetika.
Namun pencegahan utama adalah dengan menghindari faktor risiko kanker dengan perilaku hidup
sehat, menghindari asap rokok & konsumsi alkohol.

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis)

 Oleh tenaga kesehatan, sambil mengajari pemeriksaan payudara sendiri.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

 Dapat dilakukan setiap bulan pada hari ke 7 sampai ke 10 , dihitung dari mulai haid pertama
atau pada tanggal yang sama bagi yang sudah menopause.

Anda mungkin juga menyukai