Pada hari ini, Rabu 29 September 2021, pihak pertama dan pihak kedua serta 2
saksi yang bertanda tangan dibawah ini telah bersepakat untuk membuat suatu
surat perjanjian Hutang Piutang yaitu :
Bersama dengan dibuatnya surat perjanjian Hutang Piutang ini maka pihak pertama
selaku pemberi pinjaman dan pihak kedua selaku peminjam telah setuju mengenai
ketentuan ketentuan berupa hak dan kewajiban yang tertulis dibawah ini :
1. Pihak kedua telah menerima uang tunai sebesar Rp 59.000.000 (Lima Puluh
Sembilan Juta Rupiah) dari pihak pertama sebagai uang hutang atau uang
pinjaman.
2. Pihak kedua harus bersedia memberikan agunan atau barang jaminan
berupa 1 Unit Mobil Daihatsu Ayla Tahun 2017 AT Nomor polisi : T 1084 TV
warna merah Atas Nama STNK : Asep Achnar
3. Pihak kedua akan mengembalikan pinjaman Paling Lambat Tanggal 30
Agustus 2022
4. Jika kedua belah pihak ada yang meninggal dunia ketika berada dalam masa
hutang piutang, maka secara otomatis kewajiban akan dilimpahkan kepada
ahli waris yang telah ditunjuk keluarga.
5. Apabila nantinya dalam pengembalian hutang tersebut terdapat masalah atau
pihak kedua tidak dapat melunasi hutang, maka jaminan yang telah diberikan
secara otomatis dan sah secara hukum akan menjadi milik pihak pertama
dengan ketentuan pihak kedua telah melunasi sisa hutang mobil tersebut ke
Bank / Leasing.
6. Surat perjanjian ini dibuat dua rangkap agar dapat dipegang oleh masing
masing pihak dengan diberikan materai 10000 supaya memiliki kekuatan
hukum yang sah. Bukti berupa fotocopy dari surat ini dianggap tidak sah.
7. Surat perjanjian hutang piutang ini dibuat dengan kesadaran penuh dan
tanpa ada paksaan dari kedua belas pihak maupun pihak lain.
Demikian perjanjian hutang piutang ini dibuat dan disaksikan oleh 2 saksi yang tidak
memihak dalam keadaan sehat wal afiat agar dapat dijadikan sebagai pedoman
hukum bagi masing-masing pihak yang terlibat.
Saksi – saksi
Nuraenah ……………………