Resensi Sosiologi Agama
Resensi Sosiologi Agama
06/Sosiologi Agama/SAA
Penulis : Roibin
ISI RESENSI:
Dalam artikel ini menjelaskan tentang relasi antara Agama dan budaya yang
melahirkan persoalan yang krusial di mata masyarakat, karena sebagian orang berpandangan
bahwa Agama tidak dapat dihubungkan dengan budaya dan akan menghasilkan sesuatu yang
tidak sesuai dalam agama, namun sebagian orang juga berpandangan bahwa agama dapat
berdialog dengan budaya dengan dalih tetap memperhatikan beberapa hal yang dapat
menjaga kemurnian agama. Hal ini dijelaskan untuk menghadapi fenomena-fenomena pada
zaman ini yang banyak merubah pola pemahaman keagamaan dan perilaku keberagamaan
para pemeluk Agama terutama Islam yaitu Muslim.
Kemudian didalam buku ini juga menjelaskan tentang contoh kompromistik antara
relasi Agama dan Budaya yaitu yang terjadi pada nilai-nilai sosial budaya perkawinan lokal
dengan nilai-nilai budaya perkawinan mainstream Islam yang kemudian beberapa masyarakat
diantaranya mempercayai nilai-nilai yang tercampur diantara keduanya diklaim sebagai
perilaku bid’ah, karena perilaku spiritual yang terkait tidak ada landasan jelas dari Islam.
Dari hasil penelitian artikel ini, dapat disimpulkan apakah relasi antara Agama dan
Budaya bersifat konfrontatif ataukah kompromistis? Ataukah relasi antara keduanya ternyata
sama-sama mengandung nilai-nilai konfrontasi dan kompromi dari masyarakat? Apakah hal
tersebut akan berjalan dengan baik apabila benar?
KELEBIHAN ARTIKEL:
Penjelasan di artikel ini sangat jelas dan berasal dari beberapa sumber terpercaya
sehingga pengetahuan yang didapatkan dari artikel ini inshaAllah tidak diragukan
kebenarannya. Kemudian penjelasan yang dibawakan sesuai dengan judul artikel tersebut
yaitu “Agama dan Budaya: Relasi Konfrontatif atau Kompromistik?”. Yaitu hubungan antar
Agama dan Budaya serta unsur-unsur yang terdapat didalam keduanya yang sebenarnya
memiliki kerelalivitasan sesuai dengan manusia yang menjalankan dengan tetap
menggunakan syari’at dan ketetapan yang ada dalam Agama Islam.
KEKURANGAN ARTIKEL:
Terdapat beberapa metode-metode ilmiah yang mungkin belum bisa dipahami oleh
para pembaca, sehingga menuntut para pembaca untuk mempelajari istilah-istilah dari
metode-metode tersebut agar para pembaca dapat memahami maksud dari artikel tersebut.