DBD Irsanny-1102017115
DBD Irsanny-1102017115
DISUSUN OLEH:
PEMBIMBING:
LAPORAN KASUS
I. IDENSTITAS PASIEN
Nama : Nn. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 22 tahun
Pekerjaan : Mahasiswi
Agama : Islam
Alamat : Jakarta
Tanggal dan jam masuk RS : 7 Mei 2021 pukul 13.00
Tanggal pemeriksaan : 7 Mei 2021 pukul 13.00
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 7 Mei
2021 pada pukul 13.00 WIB.
Keluhan Utama : Demam sejak 5 hari SMRS
Keluhan Tambahan : sakit kepala, menggigil, nyeri sendi, nyeri otot, dan
mual
17
kecil disekitar lengan dan tungkai bawah yang tidak hilang dengan penekanan serta
tidak disertai rasa gatal. Terdapat nyeri otot dan sendi terutama pada sendi-sendi jari
tangan namun masih bisa digerakan tetapi pasien menjadi lemas. Tidak terdapat
kemerahan pada sendi, kaku pada pagi hari, maupun pembengkakan pada sendi.
Pasien mengeluh nafsu makan menurun namun tetap berusaha makan dengan
frekuensi 2-3 kali/hari. Tidak ada riwayat bepergian ke daerah endemis sebelumnya.
Keluhan batuk, nyeri menelan maupun sesak tidak ada. Nyeri telinga disangkal,
telinga berdenging disangkal, mimisan disangkal, kejang disangkal, muntah darah
disangkal, BAB kehitaman disangkal, kencing berdarah disangkal, tidak terdapat
keluhan nyeri pada daerah ulu hati ataupun merasa perut menjadi membuncit. BAK
lancar berwarna kuning jernih dengan volume normal dan tinja berwarna kecoklatan.
18
VI. RIWAYAT PEMAKAIAN OBAT
Meminum obat paracetamol 2x500 mg sejak 4 hari yang lalu.
Tidak ada pemakaian obat rutin
19
Kecerdasan : Baik
X. PEMERIKSAAN FISIK
KULIT
Warna : Kuning langsat
Pucat : Sedikit pucat
Jaringan.parut : Tidak ada
Turgor : Baik
Lain – lain : Terdapat bintik kemerahan
KEPALA
Bentuk : Normocephal
Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut
Kulit kepala : Normal
Hematom : (-)
MATA
Palpebra : Edema -/-, hiperemis -/-
Konjungtiva : pucat (-/-)
20
MULUT
Bau pernapasan : (-)
Faring : Tidak hiperemis
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
Lidah : Tidak deviasi, papil tidak atrofi dan kasar,
lidah kotor (-)
Uvula : Tidak deviasi, tidak hiperemis, benjolan (-)
LEHER
JVP : R - 2cm H2O
Trakea : Letak medial, tidak ada deviasi
Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar lymphonodi : Pembesaran kelenjar getah bening (-/-)
PARU-PARU
Dextra Sinistra
I : Simetris, retraksi dinding dada (-) I : Simetris, retraksi dinding dada (-)
Pal :Stem fremitus kanan = kiri Pal :Stem fremitus kanan = kiri
Per : Sonor di kedua lapangan paru Per : Sonor di kedua lapangan paru
Aus : suara dasar vesikuler, suara Aus : suara dasar vesikuler, suara
tambahan : wheezing (-), ronchi (-) tambahan : wheezing (-), ronchi (-)
JANTUNG
Inspeksi : Iktus codis tampak
Palpasi : Iktus cordis teraba 2 cm medial di ICS 5 linea
midclavicularis sinistra, pulsus parasternal (-),
pulsus epigastrium (-)
Perkusi :
Pinggang jantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
Kanan jantung : ICS 4 linea parasternalis dextra
Kiri jantung : ICS 5 linea midclavicula sinistra
Auskultasi
21
Katup aorta : AII> AI regular, murmur (-), gallop (-)
Katup Pulmonal : PII>PI regular, murmur (-), gallop (-)
Katup Mitral : MI> MII regular, murmur (-), gallop (-)
Katup Trikuspid : TI> TII regular, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi : Datar, simetris, sikatrik (-), venektasi (-) caput
medusae (-), massa (-), striae (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-), renal
Perkusi ballottement (-) massa (-)
Auskultasi : timpani di seluruh kuadran, shifting dullness
(-)
: Bising usus (+) normal 8x/menit di semua
kuadran
EKSTREMITAS
Ekstremitas superior: Akral hangat, ptechiae (+), rumple leed test (+), sianosis
(-), edema (-), CRT <2 detik.
Ekstremitas inferior: Akral hangat, ptechiae (+) sianosis (-), edema (-), CRT <2
detik.
ATAS BAWAH
MOTORIK 5555/5555 5555/5555
SENSORIK
RABA +/+ +/+
NYERI +/+ +/+
REFLEKS FISIOLOGIS
BICEP +/+
TRICEP +/+
PATELLA +/+
ACHILLES +/+
REFLEKS PATOLOGI
HOFFMAN
BABINSKI -/-
CHADDOCK -/-
-/-
PULSASI
A. RADIALIS +/+
22
A. DORSALIS PEDIS +/+
A. POPLITEA POSTERIOR +/+
EKSTREMITAS GENITALIA
Tidak diperiksa
23
Urinalisis
Foto Thorax
24
1. Jantung kesan normal (CTR 50%)
Kesan : Normal
XII. RESUME
Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke IGD RS YARSI dengan keluhan
febris tinggi mendadak sejak 5 hari SMRS disertai menggigil dan keringat dingin.
Keluhan disertai cephalgia bilateral, dengan nyeri retroorbital. Pasien mengeluh nausea
tetapi tidak sampai vomitus dan anoreksia. Terdapat gusi berdarah dan petechiae pada
lengan dan tungkai bawah, namun epitaksis (-), melena (-), hematemesis (-), hematuria
(-). Keluhan pasien disertai myalgia (+), atrhalgia (+) namun masih dapat digerakan. Di
lingkungan pasien terdapat tetangga yang mengalami demam berdarah beberapa waktu
lalu. Pada pemeriksaan fisik tampak sakit sedang dengan kesadaran composmentis
dengan suhu 38.3C pada axilla. Kulit sedikit pucat, petechiae (+) pada lengan dan
tungkai bawah, Akral hangat, rumple leed test (+), sianosis (-), edema (-), CRT <2 detik,
tidak ada tanda-tanda syok. Pada pemeriksaan penunjang darah rutin ditemukan HT ↑
(hemokonsentrasi) , trombositopenia, dan leukopenia, serta pada kimia klinik ditemukan
total protein ,hipoalbuminemia dan hipoglobulinemia. Pada urinalisis ditemukan urin
agak keruh dengan albumin (+). Pemeriksaan lainnya dalam batas normal.
25
XIII. PERMASALAHAN
Febris (pasien mengeluh badan demam, menggigil, keringat dingin dengan suhu
38.3C pada axilla)
a. Assesment : Penyakit akibat infeksi
b. Plan terapi : Antipiretik
c. Plan monitoring : Ukur suhu tubuh secara berkala
d. Plan edukasi : Istirahat cukup dan perbanyak minum air
Leukopenia (pada pemeriksaan penunjang leukosit pasien dibawah range normal
yaitu 4000)
a. Assesment : Infeksi akibat virus
b. Plan terapi : Mengatasi penyebab infeksi
c. Plan monitoring : Pemeriksaan hematologi
d. Plan edukasi : Menjelaskan permasalahan dan pemeriksaan yang
akan dilakukan kepada pasien
Trombositopenia (pasien mengeluh gusi berdarah, pada lengan dan tungkai
bawah terdapat ptechie +, rumple leed test +, pada pemeriksaan penunjang hasil
dibawah normal yaitu 95.000)
a. Assesment : Perdarahan
b. Plan terapi : Atasi perdarahan, jika perdarahan hebat dan tidak
berhenti dilakukan transfuse darah
c. Plan monitoring : Pemantauan pemeriksaan hematologi secara berkala
d. Plan edukasi : Menjelaskan permasalahan dan pemeriksaan yang
akan dilakukan kepada pasien
Hipoproteinemia (pada pemeriksaan penunjang, nilai protein total, albumin dan
globulin mengalami penurunan)
a. Assesment : Kebocoran plasma ke ruang ekstra seluler
b. Plan terapi : diet tinggi protein
c. Plan monitoring : pemantauan pemeriksaan kimia darah
d. Plan edukasi : Perbanyak konsumsi tinggi protein
Hemokonsentrasi (pada pemeriksaan penunjang nilai hematrokrit diatas normal yaitu
70%)
a. Assesment : kekentalan darah akibat perembesan plasma ke ruang
ektraseluler
26
b. Plan terapi : lakukan infus cairan kristaloid jika peningkatan hematokrit
diatas 10%
c. Plan monitoring : pemantauan pemeriksaan darah rutin secara berkala
d. Plan edukasi : Perbanyak konsumsi tinggi protein
XVII. PENATALAKSANAAN
A. Non-Farmakologi
Aktivitas
-Bed rest / tirah baring menggunakan jarring nyamuk saat demam
Diet kalori
-diet 1350 kkal/hari
27
-bentuk makanan mudah dicerna
-mengandung tinggi protei (15-20% dari kebutuhan energi total) = 202,5
kkal/hari
-mengandung lemak cukup (10-25% dari kebutuhan energi total)= 270
kkal/hari
Terapi Suportif
-IVFD Ringer Laktat 1500 + 20 (50-20)= 2100 ml/hari (pada peningkatan ht
10-20%)
B. Medikamentosa
- Metoklopramid 5mg/8jam IV
- Paracetamol 500mg/8jam IV
XVIII. PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad bonam
Ad Sanactionam : Dubia ad bonam
XIX. EDUKASI
Menjelaskan tentang penyakit dan terapi yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga.
Diet tinggi karbohidrat dan protein.
Menjaga kebersihan lingkungan rumah dengan sering menguras bak mandi
dan tidak membuang sampah sembarangan
Meningkatkan konsumsi buah dan sayur.
Menghentikan kebiasaan merokok.
28